.57/.
OJ-03
~~
/t!K):JlF.J\<HK n AN
KE! :c 1 rit ~PU ANDE!J. SERDANG
----... ~ _,.;.·.· · · ~ __,.... ~ - - ~ !
j
----
- - - - -- -~- -\
·ii""l
oy~~
---
_,_...-
...---
... --"HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN
SUPERVISI PENGA WAS DENGAN KINERJA KEPALA
. . . . ·· - · . . .. . .. ··-· . -- ... --- -... . ----SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG
Disustin
da:n
diajukan oleh :
SUYONO
Nl~ .081 1 8813 0072
Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal23 Maret 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
~agi sterPendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 23 Maret 2011
Menyetujui,
Tim Pembimbing
Ketua Program Studi
Program Administrasi Pendidikan
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd
N1P.l9580509198611 1 001
Prof. Dr.
uhammad Badiran, M.Pd
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJI~~ T~SIS
MAGISTER PENPIDIKAN
No.
Nama
1.
Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd
(Pembimbing I)
Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd
(Pembimbing II)
Prof. Dr. Belferik Manullang
2.
(Penguji)
... v. ...
at.P
Dr. Sukarman Purba, M.Pd
3.
-(Penguji)
Dr. Zulkifli Matondang, M.Si
(Penguji)
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan, kebijaksanaan, kesabaran dan limpahan rahmat-Nya kepada penulis
sehingga tesis
ini
dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis tentu banyak menghadapai kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan,arahan dan motivasi dosen pembimbing serta nara sumber, istri dan anakku,
keluarga besarku,serta rekan-rekan mahasiswa pascasrujana yang pada akhimya
penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Pendidikan
Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasrujana Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan dan
mendukung penulis untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan telah
banyak memberikan masukan serta saran ditengah kesibukan yang tentunya
sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah banyak memberikan masukan berupa saran, ide dan gagasan serta
selalu memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan perkuliahan sehingga
hal ini menjadi semangat yang besar bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.
4. Prof. Dr. H Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I yang dalam kesibukannya
selalu meluangkan waktu kapan dan dimana saja untuk membimbing dan
memberikan arahan serta memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan
penulisan tesis ini, sehingga pada akhirnya tesis ini dapat penulis selesaikan
lebih baik.
5.
Prof. Dr. MuhammadBadiran,
M.Pd selaku pembimbingII
yang juga telahbanyak memberikan bimbingan berupa saran, gagasan, masukan yang sangat
berharga sehingga menjadi ide dan membuka cakrawala berfikir yang lebih
luas bagi penulis untuk dapat menulis tesis ini menjadi lebih baik.
6. Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku nara sumber yang sangat banyak
memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah
wawasan pengetahuan bagi penulis dalam penyempurnaan tesis ini.
7. Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd selaku nara sumber yang juga telah banyak
memberikan masukan berupa saran dan ide dan gagasan pemikiran, sehingga
hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulis dalam
menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.
8. Orang tuaku tercinta Sogimin yang selalu mendukung dan mendorong terus
untuk belajar serta selalu mendo'akan agar dapat mengikuti perkuliahan
dengan sebaik-baiknya Hal inilah yang menjadi semangat sehingga dapat
menghasilkan karya terbaik penulis dengan bantuan Allah SWT yang penulis
persembahkan buat orang tua tercinta
9. Istriku tercinta Zuraidah, BA dan anak-anakku Riva Yolanda dan Alan Akbar
>
-memberikan ketenangan dikala hatiku gelisah dan penat, banyak membantu
dikala mengalami kesulitan dalam penulisan tesis ini.
10. Drs. Sopian, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Ali Mukron selaku Sekretaris Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, Drs.Ikhwanul
Arifin selaku Koordinator Pengawas di Kabupaten Deli Serdang, Drs. Sutaryo
Tomik,
Drs.
Mahyuddin Harahap selaku pengawas dan stafKORWAS, semuaPengawas SMP dan Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang
yang banyak membantu secara administratif dan meluangkan waktu guna
melengkapi data dan berkas selama penulis melakukan penelitian ini.
ll.Drs. H. Rifai Bakri Tanjung, M.A.P selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Serdang Bedagai, bapak Mukhlis, S.Pd selaku Kasubag
Kepegawaian, pengawas SMP dan Kepala Sekolah SMP Negeri Kabupaten
Serdang Bedagai yang telah membantu dan meluangkan waktu bagi penulis
dalam melakukan uji coba instrumen di Kabupaten Serdang Bedagai.
12.Rekan-rekanku seperjuangan mahasiswa pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan angkatan XIV, teristimewa buat Hamlan Panegoran
Nasution, Safrijal,
Arizona,
Rabukit Damanik, Fitriana Siregar,Lili
Sri Astuti,Arya Novika Siregar, Tiga Tumpuan Lumbantoruan, Jamudur Silalahi yang
selalu memberikan motivasi dan bantuan, serta kontribusi ide yang sangat
berharga di saat perkuliahan terlebih dalam penyelesaian penulisan tesis
ini.
13.Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I, seluruh Dosen pengajar
dan seluruh staf Program Pascasarjana, khususnya kepada bapak Y asaratudu
Wau selaku sekretaris Prodi Administarsi Pendidikan dan Munjir selaku staf di
Prodi Administrasi Pendidikan yang banyak membantu secara administratif
dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima
kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang namanya tidak dituliskan satu
persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Mudah-mudahan bantuan dan kontribusi yang diberikan kepada penulis mendapat balasan
dari Allah SWT. Penulis menyadari tesis
ini
masih banyak terdapat kelemahandan kekurangan, oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang
membangun guna kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga tulisan
ini
bermanfaat bagi kita semua , khususnya kemajuan pendidikan di Kabupaten Deli
Serdang.
Medan, Januari 201 1
Penulis.
ABSTRACT
Suyono : The Correlation of Academic Qualification and The Supervision Ability
Superintendent with Principal's Job Performance in Deli Serdang
Regency.
Thesis: Graduated School State University ofMedan 2010.
This research was to answer questions: are there any correlation
significantly between : (1) Academic Qualification of Superintendent with
Principal's Job Performance, (2) The Supervision Ability of Superintendent with
Principal's Job Performance?, (3) Academic Qualification of Superintendent and Supervision Ability Superintendent Togetherness with Principal's Job Performance?
The aims of this research were to describe the correlation from the three variables, namely: ( 1) The Academic Qualification of Superintendent with Job Performance of Principal, (2) The Supervision Ability of Superintendent with Job Performance of Principal, and (3) Academic Qualification of Superintendent and Supervision Ability of Superintendent with Job Performance Principal
The method of this research was quantitative research methode through correlation design. The population of this study was 43 superintendents of state j unior high school and 43 principal's of state junior high school, Because the population was under I 00 persen, so all the population were to be the sample. The instrument used to collect the data was by using Iikert scale form through questioner and test. For the variabel of academic qualification, it consisted of 4 choices. The score was 1 up to 4, the variable of principal's job performance consist of 4 options, The score was 1 up to 4, and variable of the supervision ability of superintendent, if the answer was true, it was given 0 score. Data analysis used regression correlation.
The result of the study showed: (1) There was a midle correlation both academic qualification both academic qualification of superintendent with the job performance of superintendent. The coefficient correlation was 0,645 by
significance level
a=
0,05. Because according to Soemantri if the significant level0,40 - 0, 70 means the correlations was midle. (2) There was midle correlation both the supervision ability of superintendent with the job performance of
principal. The coefficient was 0,572 by significant level
a=
0.05. (3) There was asignificance correlation between academic qualification and supervision ability of superintendent with the job performance of principal. The equality of regression
was y = 3,964
+
2,465 XI+
0,817 X2. It was significant because siggotten was0,000. It was smaller than
a
= 0,05. It meant if the academic qualification wasABSTRAK
Suyono:
Hubungan Kualifikasi Akademik Dan Kemampuan Supervisi Pengawas Dengan Kinerja Kepala Sekolah Di Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2010.Penelitian ini adalah menjawab pertanyaan. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara :(1) kualiftkasi akademik pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah?, (2) kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinezja kepala sekolah?, dan (3) kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan supervise pengawas sekolah bersama-sama dengan kinezja kepala sekolah?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan korelasi dari ketiga variabel penelitian, yakni : (1) kualifikasi akademik pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah, (2) kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinezja kepala sekolah, dan (3) kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah.
Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kuantitatif jenis korelasi. Pupulasi penelitian ini adalah bezjumlah 43 orang pengawas SMP dan 43 kepala sekolah SMP Negeri. Karena jumlah populasi dibawah 100 orang, maka seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui angket yang berbentuk koesioner dan diukur dengan menggunakan skala Likert. Untuk variabel
kualifikasi akademik pengawas sekolah terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan rentang skor 1 sampai 4, variabel kinezja kepala sekolah terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan rentang skor 1 sampai 4. Sedangkan untuk variabel kemampuan supervisi pengawas sekolah menggunakan test dengan 4 pilihan jawaban dan masing-masing jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Analisis data menggunakan analisis korelasi regresi.
DAFTARISI
ABSTRACT ... . ABSTRAK ...•... KATA PENGANTAR ... . DAFTARISI ... . DAFTAR TABEL ... . DAFTAR GAMBAR ... .
BAB I: PENDAHULUAN ... ... .
A. Latar Belakang ... . B. Identifikasi Masalah ... . C. Pembatasan Masalah ... ... . D. Rumusan Masalah ... . E. Tujuan Penelitian ... .. F. M anfaat Penelitian ... ..
BAB II: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEV AN, DAN IDPOTESIS
PENELITIAN ... .
/1.
A. Kinerja Kepala Sekolah ... ..~ B. Kemampuan Supervisi Pengawas Sekolah ... .
1. Kemampuan ... . 2. Supervisi ... . 3. Pengawas Sekolah ... . C. Kualiflk.asi Akademik Pengawas Sekolah ... ..
1. Kualifikasi Ak.ademik ... .. 2. Pengawas Sekolah ... . D. Penelitian yang Relevan ... . E. Kerangka Konseptual ... . F. Hipotesis Penelitian ... ..
DAB ill : METODE PENELITIAN ... .
A. Tempat dan Wak.tu Penelitian ... ..
m
B. Metode Penelitian ... .W
C. Populasi dan Sampel. ... .. D. Variabel dan Deflnisi Operasional Variabel Penelitian danInstrumen ... . E. Tek.nik Pengumpulan Data Penelitian ... .. F. Instrumen Penelitian ... . G. Uji Coba Instrumen ... .. H. Teknik. Analisis Data ... .
BAD IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ..
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... . B. Desk.ripsi Hasil Penelitian ... .. C. Uji Persyaratan Analisis ... ..
D. Pengujian Hipotesis ... ... 80
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... ... ... 90
F. Keterbatasan Penelitian ... 95
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Simpulan ... 96
B.
Implikasi ... 98C. Saran... 98
Lampiran-lampiran: Lampiran 1. Koesioner Penelitian Setelah V aliditas Dan Reliabilitas ... I 03 Lampiran 2. Uji Coba Masing-masing Variabel Penelitian ... 113
Lampiran 3. Contoh Perhitungan Pengujian Instrurnen Penelitian ... 135
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ... 137
Lampiran 5. Uji Normalitas Liliefors Dengan SPSS ... 139
Lampiran 6. Uji Linearitas Dengan SPSS ... 141
Lampiran 7. Korelasi Dengan SPSS ... 142
Lamp iran 8. An ova Dengan SPSS ... ... 144
Lampiran 9. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel Bebas ... 147
-
z
':)
DAFTAR TABEL
[image:12.523.41.472.77.602.2]T ABEL. 3.1 Tabel Kisi-Kisi Instrwnen Kualiflkasi Akadernik ... 67
TABEL. 3.2 Tabel Kisi-Kisi Instrwnen Kemampuan Supervisi Pengawas ... 67
TABEL. 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Kepala Sekolah ... 68
TABEL. 3.4 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrwnen Penelitian. 72 TABEL. 4 .1 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kualifikasi Akadernik ... 75
T ABEL. 4.2 Tabel Distribusi Freskuensi Skor Kemampuan Supervisi Pengawas ... ... ... 77
TABEL. 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Sekolah... 78
TABEL. 4.4 Tabel Rangkuman Uji Normalitas... 79
T ABEL. 4.5 Tabel Rangkuman Uji Linearitas ... 80
TABEL. 4.6 Tabel Koefisien Korelasi Kualifikasi Akadernik Dengan Kinerja Kepala Sekolah ... ... ... ... ... 81
TABEL. 4.7 Tabel Model Summary XI dengan Y ... 82
TABEL. 4.8 Tabel Output SPSS Tentang Anova Antara XI dan Y ... 82
TABEL. 4.9 Tabel Koefien Regresi Y dan X1 ... 83
TABEL. 4.10 Tabel Koefisien Korelasi Kemampuan Supervisi Pengawas Dengan Kinerja Kepala Sekolah ... 84
TABEL. 4.11 Tabel Model Summary Untuk Variabe1 X2 dan Y... .. 84
TABEL. 4.I2 Tabel Uji Anova UntukX2 Dengan Y ... 85
TABEL. 4.I3 Tabel Koefisien Regresi Y dan X2 ... 85
TABEL. 4.14 Tabel Model Summary Y Dengan X1 dan X2 ... 87
TABEL. 4. I5 Tabel Uji Anova Untuk XI dan X2 Dengan Y ... 87
TABEL. 4.16 Tabel Koefisien Regresi XI dan X2 Dengan Y ... 88
TABEL. 4.17 Tabel Korelasi Parsial... 88
EG~
~
~~
~
~
IIi
>
a
-
%.
~
~
?
m
m
DAFTARGAMBAR
[image:14.525.41.471.103.598.2]Gambar 2.1 Gambar Karakteristik Kinerja Sekolah ... 15
Gambar 3.1 Gambar Model Konstilasi Masalah Variabel Bebas Dan Varia bel T erikat . . . .. . .. . . . .. . . ... . ... . . .. . .. . . .. . . .. . . 64
Gambar 4.1 Gambar Diagram Batang Kualiflkasi Akademik (XI) ... 76
Gambar 4.2 Gambar Histogram Kemampuan Supervisi Pengawas (X2) ... 77
Gambar 4.3 Gambar Histogram Kinerja Kepala Sekolah (Y) ... 79
-
z
?
m
A. Latar Belakang.
BABI
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah hal yang paling utama dalam meningkatkan
kemampuan seseorang. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada umumnya semakin
tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kemampuan orang tersebut, baik
kemampuan intelegensinya dan kemampuan behaviouristiknya. Tidak hanya
sampai disitu, pendidikan juga dapat mempengaruhi kepribadian dan pola hidup
seseorang menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab
itulah dihampir seluruh bidang pekerjaan mensyaratkan pada pendidikan tertentu
dan tingkat pendidikan tertentu. Misalnya saja pada dunia pendidikan dewasa ini,
pemerintah sudah mensyaratkan pendidikan minimal S-1 bagi guru-guru yang
mengajar di Sekolah Dasar dan harus memiliki pendidikan minimal S-2 bagi para
dosen. Pendidikan dapat dibagi menjadi 2 bahagian besar, yaitu: (1) Pendidikan
Formal dan (2) Pendidikan Nonformal.
Pendidikan Formal adalah pendidikan yang dikelola secara resmi, mempunyai
persyaratan tertentu seperti harus mempunyai fasilitas minimal, pengajar yang memiliki
kualifikasi minimal, manajemen yang telah disyaratkan oleh pemerintah dan terdaftar
pada Dinas Pendidikan di kabupaten/kota setempat. Sedangkan Pendidikan Nonformal
Dalam pendidikan formal pemimpin tertinggi pada satuan pendidikan formal
adalah kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam
peningkatan mutu sekolah. Mutu sekolah ditentukan oleh kinexja kepala sekolah.
Ukuran kineija kepala sekolah adalah : (1) dipraktekannya kode etik pribadi dan
profesional, (2) visi dan misi disusun bersama-sama pihak yang berkepentingan
berdasarkan tujuan dan strategi yang jelas dilaksanakan, (3) semua orang diperlakukan
secara adil, setara, berharkat dan bermartabat dan tersuswmya program-program untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik, (4) pengetahuan tentang pembehgaran dan
poengajaran dan perkembangan peserta didik digunakan dalam keputusan manajemen
sekolah dan pengelolaan fasilitas sekolah dengan (5) diutamakan kemunculan yang
sering, keterlibatan aktif, dan komunikasi dengan masyarakat luas, ( 6) adanya upaya
sungguh untuk memenuhi lingkungan operasi sekolah bagi kepentingan peserta didik
dan keluarganya (Agus Dharma, 2007 : 20).
Kineija kepala sekolah dapat dilihat dari proses kegiatan kepala sekolah yaitu
meliputi kegiatan kepala sekolah sebagai : (1) edukator (pendidik), (2) manajer
(pengelola), (3) administrator, (4) supervisor, (5) leader (pemimpin), (6) inovator
(pembaru) dan (7) motivator (penyemangat). Keberilasilan kinexja di sekolah dapat
diukur dengan melihat keterlaksanaan delapan komponen yaitu tercapainya: (1) tujuan
sekolah, (2) organisasi dan manjemen, (3) kegiatan belajar mengajar, (4) tenaga
kependidikan. (5) lingkungan sekolah. (6) fasilitas, (7) kesiswaan dan (8) hubungan
keijasama
industri.
Keberhasilan kineija kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah adalah
kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya secara utuh dan menyeluruh
dari semua unsur-unsur kegiatan diatas. Hal ini tentulah tidak mudah, seorang kepala
sekolah harus dapat memainkan perannya dalam mengatur dan mengelola semua
sumber daya yang ada, agar semua dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya
masing-masing. Ukuran kinerja kepala sekolah dapat
dilihat
dari apakah semua saranaprasarana dan stakeholders di sekolah telah berfungsi dengan baik.
Hasil kinerja sekolah dua tahun terakhir ini yang dilakukan oleh pengawas
sekolah terhadap SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang secara umum
menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Berdasarkan data dari Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, hasil kinerja sekolah
tahun pelajaran 2007/2008 menunjukan bahwa dari 43 SMP Negeri tidak ada
(0,00%) sekolah yang memperoleh predikat A (amat baik), predikat B (baik)
sebanyak 21 sekolah ( 48,84%), predikat C (cukup) sebanyak 22 sekolah
(51,16%) dan pada tahun pelajaran 2008/2009 dari 43 SMP Negeri, tidak ada
(0,00%) sekolah yang memperoleh predikat A (amat baik), predikat B (baik)
sebanyak 20 sekolah (46,51%), predikat C (cukup) sebanyak 23 sekolah
(53,49%).
Didalam struktur pendidikan formal terdapat beberapa unsur yaitu: para
guru, pembantu-pembantu kepala sekolah, pengawas sekolah dan seterusnya
sampai kepada menteri pendidikan. Pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil
yang diberi tugas tanggungjawab dan wewenang oleh Bupati atau Walikota untuk
melakukan pengawasan sekolah (Sagala, 2008:106). Pengawas sekolah adalah
salah satu unsur bagian penting di dalam dunia pendidikan. Di tangan pengawas
sekolahlah dapat diharapkan tugas-tugas pengawasan, pengarahan dan perbaikan
meningkatkan kinerja sekolah dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk dapat
memberi arahan dan supervisi yang baik, pengawas sekolah harus memiliki
kemampuan untuk mensupervisi dan mengarahkan dengan baik atau kemampuan
supervisi yang mumpuni. Oleh sebab itu pemerintah, melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 12 tahun 2007 mensyaratkan bahwa pengawas
sekolah harus memiliki pendidikan S-2, dengan kata lain, jika seseorang ingin
menjadi pengawas sekolah, haruslah memiliki jenj ang pendidikan S-2. Hal ini
sebenarnya sangatlah baik karena sebagaimana yang diutarakan oleh Siagian
(1997) menyatakan bahwa pendidikan dapat: (1) menambah cakrawala berpikir,
(2) menambah rasa ingin tahu, (3) menguasai ilmu lebih dalam, (4) memiliki
kemampuan berpikir teratur, logis dan sistematis, (5) memiliki daya analisis
tinggi. Dari penjelasan ini jelaslah kemampuan supervisi dapat diperoleh dari
jenjang pendidikan tertentu, yang dalam hal ini dapat diperoleh pada jenj ang
pendidikan S-2 Pendidikan. Berdasarkan penjelasan diatas jelaslah bahwa
pendidikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, kompetensi dan daya
analisa yang tinggi. Ini berarti jika seseorang memiliki pendidikan yang lebih
tinggi maka ia akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi pula. Hal ini j uga
berlaku terhadap pengawas sekolah. Pengawas sekolah yang memiliki pendidikan
yang lebih tinggi berarti memiliki kemampuan yang lebih tinggi pula.
Kemampuan yang tinggi akan dapat menganalisa dan memberikan bimbingan
kepada kepala sekolah yang pada akhimya dapat meningkatkan kinerja kepala
sekolah.
Lebih lanjut Sagala (2007: 178) mengemukakan bahwa faktor-faktor
penentu kinerja sekolah adalah kemampuannya melaksanakan fungsi tugasnya
secara maksimal. Indikator-indikatomya adalah : (1) manajemen kurikulum yang
lugas dan fleksibel yang berpedoman pada standar nasional, (2) proses belajar
mengajar yang efektif menggunakan strategi yang tepat dengan mengedepankan
fungsi pelayanan belajar yang berkualitas untuk memperoleh mutu yang baik, (3)
lingkungan sekolah yang sehat terdiri dari lingkungan fisik dan kerjasama yang
kondusif, (4) SDM dan sumber daya sarana prasarana yang handal yakni
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan mengacu pada profesionalisme, (5)
standarisasi pengajaran yang tinggi dan evaluasi basil be l~ar yang terukur. Supervisi adalah segala sesuatu dari pejabat sekolah yang diangkat. yang
diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan kepala sekolah
serta tenaga kependidikan lainnya dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi
pertumbuhan profesi dan pengembangan dari para guru, seleksi dan revisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode- metode pengajaran serta
evaluasi peng~aran.
Supervisi memiliki dua tujuan yaitu: (1) tujuan umum. Tujuan umum
supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru, staf
sekolah, kepala sekolah dan yang lainnya agar dapat meningkatkan kualitas
kinerjanya Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sekolah sudah
meningkat, demikian juga mutu pembelajarannya, maka diharapkan juga prestasi
siswa akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan bimbingan tersebut
dapat bersifat langsung dan tidak langsung kepada yang bersangkutan, yang
penting adalah pemberian bantuan dan bimbingan tersebut didasarkan kepada data
mutu kineija guru di sekolah, (b) meningkatkan kineija sekolah, (c) meningkatkan
keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik didalam
proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada
diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga, (d) meningkatkan keefektifan dan
keefisienan sarana dan prasarana yang ada sehingga mampu mengoptimalkan
keberbasilan belajar siswa, (e) meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
khususnya dalam mendukung terciptanya suasana keija yang optimal yang
selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, (f)
meningkatkan situasi umwn sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi
yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya,
khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukan keberbasilan lulusan
(Arikunto, 2004:40)
Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa supervisi dapat
meningkatkan kineija kepala sekolah dan kineija guru. Dapatlah diambil
kesimpulan bahwa semakin tinggi kemampuan supervisi pengawas sekolah
semakin tinggi pula basil kineija kepala sekolah dan guru dernikian pula
sebaliknya semakin rendah kemampuan supervisi pengawas sekolah semakin
rendah pula basil kineija kepala sekolah dan guru karena teori dasar yang
dikemukan oleb Arikunto menyatakan bahwa supervisi dapat meningkatkan
kineija kepala sekolah dan guru.
Namun kenyataannya pada umumnya di Indonesia, pengawas sekolah
hanya memiliki kualifikasi pendidikan S-1, khususnya di Kabupaten Deli
Serdang. Dari jumlah 55 orang pengawas SMP di Kabupaten Deli Serdang, hanya
6 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2. Hal ini sangatlah ironi dan
menyedihkan, karena sama-sama kita ketahui bahwa pada jenjang pendidikan S-1,
tidaklah banyak dipelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidang
kepengawasan sekolah, sehingga muncul pertanyaan, apakah pengawas sekolah
mengetahui teknik dan arab pengawasannya, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Dari data di atas, dapatlah dikatakan bahwa jumlah pengawas sekolah
SMP
yangmemiliki persyaratan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional hanya
13,95%.
Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan kualifikasi
akademik pengawas dan kemampuan supervisi pengawas dengan kinerja kepala
sekolah.
B. Identif'J.kasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka
permasalahan dalam penelitian
ini
dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (1 )kualifikasi akademik dapat meningkatkan kemampuan pengawas dalam supervisi,
(2) kemampuan supervisi pengawas dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah,
(3) ada hubungan kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan
pengawas dengan kinerja kepala sekolah, (4) bagaimana kemampuan supervisi
pengawas sekolah?, (5) bagaimana pengawas sekolah dalam melaksanakan
supervisi?, (6) bagaimana kinerja kepala sekolah?, (7) apakah terdapat hubungan
kualifikasi akademik pengawas dengan kinerja kepala sekolah?
>
penelitian ini dibatasi pada 3 aspek pokok saja yaitu: (1) kualifikasi akademik
pengawas (XI) sebagai variabel bebas pertama, (2) kemampuan supervisi
pengawas (X2) sebagai variabel bebas kedua dan (3) kinerja kepala sekolah (Y) di
Kabupaten Deli Serdang sebagai variabel terikat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapatlah ditarik rumusan
masalahnya. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik
Pengawas dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli
Serdang?
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Supervisi
Pengawas dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli
Serdang?
3. Apakah terdapat hubungan yang signiflkan an tara Kualifikasi Akademik
Pengawas dan Kemampuan Supervisi Pengawas secara bersama-sama dengan
Kineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapatlah ditarik tujuan penelitian
ini. Adapun tuj uan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik Pengawas dengan
Kineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.
2. Hubungan yang signifikan antara Kemampuan Supervisi Pengawas dengan
K.ineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.
3. Hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik Pengawas dan
Kemampuan Supervisi Pengawas secara bersama-sama dengan Kineija Kepala
Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermaksud memperoleh data informasi yang dapat
digunakan dalam menguji kebenaran hubungan antara variabel Kualifikasi
Akademik Pengawas dan variabel Kemampuan Supervisi Pengawas dengan
variabel K.ineija Kepala Sekolah. Dengan demikian penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Secara teoritis, berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
yang berhubungan dengan supervisi dan kineija kepala sekolah.
Secara praktis, bagi pengawas dapat meningkatkan wawasan pengawas sekolah
khususnya pengawas sekolah SMP di Kabupaten Deli Serdang dan
meningkatkan kemampuan supervisinya melalui pendidikan tertentu terutama
pendidikan S-2 Kependidikan.
3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang agar mengangkat pengawas
yang berkualifikasi pendidikan S-2 dan memotivasi pengawas yang belum
berkualifikasi pendidikan S-2 agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
z
':)
BABY
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data dan basil analisis yang telah dipaparkan diatas, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan antara kualifikasi akademi.k dengan kineija kepala sekolah
dengan koefisien korelasi sebesar 0,645. Korelasi tersebut termasuk pada
kategori sedang. Ini bermakna bahwa meningkatnya kualifikasi akademik
akan dapat meningkatkan kineija kepala sekolah. Adapun persamaan regresi
yang dibentuk oleh kualifikasi akademik dengan kinerja kepala sekolah yaitu
y
=
0,542+
0,252 XI2. Terdapat hubungan antara kemampuan supervisi dengan kineija kepala
sekolah dengan koefisien korelasi sebesar 0,572. Korelasi tersebut termasuk
pada kategori sedang. Ini bermakna bahwa meningkatnya kemampuan
supervisi pengawas sekolah akan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah.
Adapun persamaan regresi yang dibentuk oleh kemampuan supervisi dengan
kineija kepala sekolah yaitu y
=
2,685+
0,463x2
3. Terdapat hubungan an tara kualifikasi akademi.k dan kemampuan supervisi
pengawas dengan kinerja kepala sekolah dengan koefisien korelasi masing
masing 0,645 dan 0,572. Korelasi tersebut termasuk pada korelasi sedang. Ini
bermakna bahwa meningkatnya kualifikasi akademik dan kemampuan
supervisi pengawas akan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah. Adapun
persamaan regresi yang dibentuk oleh kualifikasi akademik dan kemampuan
supervisi dengan kinerja kepala sekolah yaitu : y
=
3,964+
2,465 X1 + 0,817X2.
B. Implikasi.
Berdasarkan basil analisis data yang telah dipaparkan di atas maka
penulis membuat beberapa hal yang diimplikasikan sebagai berikut:
1. Kualifikasi akademik bagi pengawas sekolah merupakan hal yang sangat
penting, karena semakin tinggi tingkat pendidikan pengawas sekolah, akan
meningkatkan kemampuan supervisi pengawas dan meningkatkan kinerja
kepala sekolah. Sehingga pengawas sekolah hendaknya meningkatkan
kualifikasi akademik pada jenjang yang lebih tinggi agar kemampuan
supervisi pengawas meningkat dan dapat meningkatkan kineija kepala
sekolah. Lebih lanjut para pengawas berusaha memperdalam pengetahuan
melalui pendidikan formal atau melalui kegiatan seminar tentang
perkembangan kependidikan khusunya dibidang kepengawasan.
Kemampuan supervisi pengawas sangat diperlukan dalam rangka melakukan
supervisi kepada kepala sekolah. Melalui kegiatan supervisi yang dilakukan
dapat meningkatkan kineija kepala sekolah. Adapun cara untuk meningkatkan
kualitas supervisi pengawas adalah melaui peningkatan pengetahuan tentang :
(1) rancangan supervisi, (2) tujuan supervisi, (3) prinsip supervisi, (4) tipe
supervisi, (5) pendekatan supervisi dan (6) teknik supervisi.
3. Pengawas sekolah harus meningkatkan kemampuan supervisinya yaitu
meningkatkan kemampuan supervisi pengawas dan meningkatkan kineija
kepala sekolah.
C. Saran
Mengacu pada hasil penelitian, maka perlu disarankan hal-hal berikut:
1. Kepada pengawas SMP Negeri di Kabupaten
Deli
Serdang agar meningkatkankualifikasi akademik pendidikan menjadi S2 kependidikan.
2. Kepada kepala sekolah agar meningkatkan kinerjanya melalui dukungan,
araban, dan bimbingan pengawas sekolah.
3. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang agar memberikan
dorongan kepada pengawas sekolah agar lebih meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensi pengawas demi meningkatkan kinerja kepala
sekolah.
Kepada peneliti yang lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu
rujukan untuk melanjutkan ke penelitian yang lebih mendalam terutama
menyangkut kualifikasi akademik dan kemampuan supervisi serta
faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja kepala sekolah.
DAFfAR PUST AKA
Agus Dhanna (2007). Manajemen Supervisi. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa
Amatembun, N.A. (1981). Supervisi Pendidikan : Penuntun bagi Para Penilik.
Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru- Guru. Bandung : Suri.
Amstrong, Michael, ( 1985). The Art HRD Managing People. Jakarta: Gramedia.
Arikunto,
Suharsimi,
(2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.---::::--- - (2000). Materi Pelatihan Untuk Supervisi Akademik dan Akreditasi.
Jakarta: Depag RI .
.-.l ~ -:--- (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Diktat Mata Kuliah
Dasar-Dasar Kependidikan. Yogyakarta: Fakultas llmu Pendidikan
: - - - (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Boannann, (1980). Effective Small Group Communications. Minneapolis: Burgess
Burhanuddin, (1994). Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan
Pendidikan. Malang : Bumi Aksara.
Burton,W.H. dan Brueckner,L.J. (1955). Supervision : A Social Process. New York : Appleton Century Crofts,lnc.
Chaplin, J.P. (1989). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono.
Jakarta: Rajawali Pers.
Charles Wankel, (1986). Managemen. Jakarta: CV Intermedia.
Depdikbud, (2000). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta : Unpublished.
Depdiknas, (2003). Acuan Operasional dan /ndikator Kinerja Dewan Pendidikan.
Jakarta: Dikdasmen.
Drucker, F dan Peter, (1967). The Effective Executives. London: William Heineman Ltd.
Frista Artrnanda, W. (2009). Kamus Besar Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media.
Gibson, James, (1994). Organisasi (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Griffm, Ricky, (1993). Management. Boston: Houghton Miffin.
Handayani, (2008). Kontribusi Pengawasan Internal dan Pengawasan Eksternal Terhadap Kinerja Selwlah di SMP Negeri Kabupaten Serdang Bedagai.
Medan: Tesis.
Harris,Meintyre,Litleton dan Long, (1979). Supervisiory Behavior in Education.
New Jersey: Prentice Hall- Englewood.
Hornby, A.S, (1987). Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English.
Oxford: Oxford University Press.
Hersey & Blanchard, (1993). Managemen Prilaku Organisasi Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Husaini dan Akbar, (2008). Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.
lvancevich. et all. (1994). Prilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga.
Kirkpatrick, (1984). Practical Giude for Supervisory Training and Development.
Reading, Mass: Addison- Wesley.
Klausmeier dalam Umaedi, (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolak Jakarta : Direktorat PLP.
Lubis, 2007. Hubungan komitmen organisasi dan pengetahuan manajemen
dengan kinerja kepala selwlah. Medan: Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Medan.
Murphy dan Cleveland, (1995). The Achievement Motivate. New York: Irvington
Inc.
Neagley, Ross. L
&
Evan , N. Dean, (1980). Effective Supervision of Instruction.New Jersey: Prentice Hall.
Pascale dan Athos, (1981 ). The Art of Japanese Management.
Permendiknas nomor 12 tahun 2007, Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/ Madrasah.
Peter Salim, (2001). Advanced English- Indonesian Dictionary. Jakarta: Modem English Press.
Purwanto, N, (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Robbins, (1992). Management, Concept and Practices. New Jersey: Prentice Hall.
Robbins dan Stephen, P. (1993). Organizational Behavior. 6 th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Internet Edition.
Riva'i, M, (1972). Pengantar Administarsi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Baru
_ _ _ _ (2005).Peiformance Apraisal Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sagala, S, (2007). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
-.,=-=----
(2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas Multima.•""-+----
(2004). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta_ _ _ _ (1995). Studi Keefektifan Organisasi Sekolah Pada SMP Negeri dan
Swasta Kota Madya Pematang Siantar. Malang: Tesis Magister
Manajemen Pendidikan PPs IKIP Malang tidak diterbitkan.
Sahertian, Piet, (1990). Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program lnservice
Education. Jakarta: Rineka Cipta.
·-=---
(1981). Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional._ _ _ _ _ (1981). Supervisi Pendidikan Dalam rangka Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rienaka Cipta.
2005. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta
20 10. Panduan LengkapMenguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta Gramedia.
Sarwono, Jonathan. 2006. Ana/isis Data Penelitian Menggunakan SPSS.
Sergiovanni, C.D, (1987). The Principalship: A Reflective Practice Prespective.
Boston: Allyn
&
Bocoa inc.Siagian, Sondang .P (2005). Fungsi-fungsi Managerial. Jakarta: Bumi Aksara.
Sigit, (2003). Esensi Prilaku Organisasional. Yogyakarta: Feust.
Stolovich dan Keeps, (1992). Performance. New york: Harper and Row.
Somantri, A dan Muhidin, S.A, (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian.
Bandung: Pustaka Sari.
Sudarman, (1995). Hubungan Pengetahuan Manajemen dan Penguasaan
Supervisi terhadap Kinerja Kepala SMU Negeri di Jambi. Jambi : Tesis.
Sudarman, (1995). Motivasi Kepemimpinan Dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta.
Sutisna, Oteng, (1983). Adminstrasi Pendidikan, Dasar Teoritis untuk Praktik
Profesional. Bandung: Angkasa.
Sutisna, Oteng, ( 1966). Theacher Organizations and Profosionalization of Public
School teachers. Tidak diterbitkan.
Tengku Muhammad Sahudra, (2009). Hubungan Pengetahuan Supervisi Dan Sikap Berkomunikasi Dengan Kinerja Pengawas di Dinas Pendidikan
Aceh Tamiang. Medan: Tesis.
Tim lnstruktur, (2009). Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Bidang
Diklat Pengawas Olah Raga dan Seni Budaya SMPISMAISMK. Medan:
Universitas Negeri Medan.
Umaedi, (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Seko/ah. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen.
Wahjosumidjo, (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo.
Waterman dan Peters, (1987). In Search of Excellence. New York : Harper &
Row.
Wojowasito,S, (2003). Kamus Umum Lengkap.Bandung