• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN SUPERVISI PENGAWAS DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN SUPERVISI PENGAWAS DENGAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

.57/.

OJ-03

~~

/t!K):JlF.J\<HK n AN

KE! :c 1 rit ~PU AN

DE!J. SERDANG

----... ~ _,.;.·.· · · ~ __,.... ~ - - ~ !

j

----

- - - - -- -~

- -\

·ii""l

oy~~

---

_,_...-

...

---

... --"
(2)

HUBUNGAN KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KEMAMPUAN

SUPERVISI PENGA WAS DENGAN KINERJA KEPALA

. . . . ·· - · . . .. . .. ··-· . -- ... --- -... . -

---SEKOLAH DI KABUPATEN DELI SERDANG

Disustin

da:n

diajukan oleh :

SUYONO

Nl~ .081 1 8813 0072

Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal23 Maret 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

~agi ster

Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Medan, 23 Maret 2011

Menyetujui,

Tim Pembimbing

Ketua Program Studi

Program Administrasi Pendidikan

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd

N1P.l9580509198611 1 001

Prof. Dr.

uhammad Badiran, M.Pd

(3)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJI~~ T~SIS

MAGISTER PENPIDIKAN

No.

Nama

1.

Prof. Dr. H. Zainuddin, M.Pd

(Pembimbing I)

Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

(Pembimbing II)

Prof. Dr. Belferik Manullang

2.

(Penguji)

... v. ...

at.P

Dr. Sukarman Purba, M.Pd

3.

-(Penguji)

Dr. Zulkifli Matondang, M.Si

(Penguji)

(4)

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan, kebijaksanaan, kesabaran dan limpahan rahmat-Nya kepada penulis

sehingga tesis

ini

dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis tentu banyak menghadapai kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan,

arahan dan motivasi dosen pembimbing serta nara sumber, istri dan anakku,

keluarga besarku,serta rekan-rekan mahasiswa pascasrujana yang pada akhimya

penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti Pendidikan

Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasrujana Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengikuti pendidikan Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan dan

mendukung penulis untuk menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan telah

banyak memberikan masukan serta saran ditengah kesibukan yang tentunya

sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

yang telah banyak memberikan masukan berupa saran, ide dan gagasan serta

selalu memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan perkuliahan sehingga

hal ini menjadi semangat yang besar bagi penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(5)

4. Prof. Dr. H Zainuddin, M.Pd selaku pembimbing I yang dalam kesibukannya

selalu meluangkan waktu kapan dan dimana saja untuk membimbing dan

memberikan arahan serta memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan

penulisan tesis ini, sehingga pada akhirnya tesis ini dapat penulis selesaikan

lebih baik.

5.

Prof. Dr. Muhammad

Badiran,

M.Pd selaku pembimbing

II

yang juga telah

banyak memberikan bimbingan berupa saran, gagasan, masukan yang sangat

berharga sehingga menjadi ide dan membuka cakrawala berfikir yang lebih

luas bagi penulis untuk dapat menulis tesis ini menjadi lebih baik.

6. Dr. Sukarman Purba, M.Pd selaku nara sumber yang sangat banyak

memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah

wawasan pengetahuan bagi penulis dalam penyempurnaan tesis ini.

7. Dr. Zulkifli Matondang, M.Pd selaku nara sumber yang juga telah banyak

memberikan masukan berupa saran dan ide dan gagasan pemikiran, sehingga

hal ini sangat banyak membantu dan mempermudah penulis dalam

menyelesaikan tesis menjadi lebih baik.

8. Orang tuaku tercinta Sogimin yang selalu mendukung dan mendorong terus

untuk belajar serta selalu mendo'akan agar dapat mengikuti perkuliahan

dengan sebaik-baiknya Hal inilah yang menjadi semangat sehingga dapat

menghasilkan karya terbaik penulis dengan bantuan Allah SWT yang penulis

persembahkan buat orang tua tercinta

9. Istriku tercinta Zuraidah, BA dan anak-anakku Riva Yolanda dan Alan Akbar

(6)

>

-memberikan ketenangan dikala hatiku gelisah dan penat, banyak membantu

dikala mengalami kesulitan dalam penulisan tesis ini.

10. Drs. Sopian, M.Pd selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

Kabupaten Deli Serdang, Drs. H. Ali Mukron selaku Sekretaris Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, Drs.Ikhwanul

Arifin selaku Koordinator Pengawas di Kabupaten Deli Serdang, Drs. Sutaryo

Tomik,

Drs.

Mahyuddin Harahap selaku pengawas dan stafKORWAS, semua

Pengawas SMP dan Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang

yang banyak membantu secara administratif dan meluangkan waktu guna

melengkapi data dan berkas selama penulis melakukan penelitian ini.

ll.Drs. H. Rifai Bakri Tanjung, M.A.P selaku Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Serdang Bedagai, bapak Mukhlis, S.Pd selaku Kasubag

Kepegawaian, pengawas SMP dan Kepala Sekolah SMP Negeri Kabupaten

Serdang Bedagai yang telah membantu dan meluangkan waktu bagi penulis

dalam melakukan uji coba instrumen di Kabupaten Serdang Bedagai.

12.Rekan-rekanku seperjuangan mahasiswa pascasarjana Program Studi

Administrasi Pendidikan angkatan XIV, teristimewa buat Hamlan Panegoran

Nasution, Safrijal,

Arizona,

Rabukit Damanik, Fitriana Siregar,

Lili

Sri Astuti,

Arya Novika Siregar, Tiga Tumpuan Lumbantoruan, Jamudur Silalahi yang

selalu memberikan motivasi dan bantuan, serta kontribusi ide yang sangat

berharga di saat perkuliahan terlebih dalam penyelesaian penulisan tesis

ini.

13.Syarifuddin, M.Sc, Ph.D selaku Asisten Direktur I, seluruh Dosen pengajar

dan seluruh staf Program Pascasarjana, khususnya kepada bapak Y asaratudu

Wau selaku sekretaris Prodi Administarsi Pendidikan dan Munjir selaku staf di

(7)

Prodi Administrasi Pendidikan yang banyak membantu secara administratif

dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima

kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang namanya tidak dituliskan satu

persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini.

Mudah-mudahan bantuan dan kontribusi yang diberikan kepada penulis mendapat balasan

dari Allah SWT. Penulis menyadari tesis

ini

masih banyak terdapat kelemahan

dan kekurangan, oleh karena itu penulis mohon saran dan kritikan yang

membangun guna kesempurnaan penulisan selanjutnya. Semoga tulisan

ini

bermanfaat bagi kita semua , khususnya kemajuan pendidikan di Kabupaten Deli

Serdang.

Medan, Januari 201 1

Penulis.

(8)

ABSTRACT

Suyono : The Correlation of Academic Qualification and The Supervision Ability

Superintendent with Principal's Job Performance in Deli Serdang

Regency.

Thesis: Graduated School State University ofMedan 2010.

This research was to answer questions: are there any correlation

significantly between : (1) Academic Qualification of Superintendent with

Principal's Job Performance, (2) The Supervision Ability of Superintendent with

Principal's Job Performance?, (3) Academic Qualification of Superintendent and Supervision Ability Superintendent Togetherness with Principal's Job Performance?

The aims of this research were to describe the correlation from the three variables, namely: ( 1) The Academic Qualification of Superintendent with Job Performance of Principal, (2) The Supervision Ability of Superintendent with Job Performance of Principal, and (3) Academic Qualification of Superintendent and Supervision Ability of Superintendent with Job Performance Principal

The method of this research was quantitative research methode through correlation design. The population of this study was 43 superintendents of state j unior high school and 43 principal's of state junior high school, Because the population was under I 00 persen, so all the population were to be the sample. The instrument used to collect the data was by using Iikert scale form through questioner and test. For the variabel of academic qualification, it consisted of 4 choices. The score was 1 up to 4, the variable of principal's job performance consist of 4 options, The score was 1 up to 4, and variable of the supervision ability of superintendent, if the answer was true, it was given 0 score. Data analysis used regression correlation.

The result of the study showed: (1) There was a midle correlation both academic qualification both academic qualification of superintendent with the job performance of superintendent. The coefficient correlation was 0,645 by

significance level

a=

0,05. Because according to Soemantri if the significant level

0,40 - 0, 70 means the correlations was midle. (2) There was midle correlation both the supervision ability of superintendent with the job performance of

principal. The coefficient was 0,572 by significant level

a=

0.05. (3) There was a

significance correlation between academic qualification and supervision ability of superintendent with the job performance of principal. The equality of regression

was y = 3,964

+

2,465 XI

+

0,817 X2. It was significant because siggotten was

0,000. It was smaller than

a

= 0,05. It meant if the academic qualification was
(9)

ABSTRAK

Suyono:

Hubungan Kualifikasi Akademik Dan Kemampuan Supervisi Pengawas Dengan Kinerja Kepala Sekolah Di Kabupaten Deli Serdang. Tesis: Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2010.

Penelitian ini adalah menjawab pertanyaan. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara :(1) kualiftkasi akademik pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah?, (2) kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinezja kepala sekolah?, dan (3) kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan supervise pengawas sekolah bersama-sama dengan kinezja kepala sekolah?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan korelasi dari ketiga variabel penelitian, yakni : (1) kualifikasi akademik pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah, (2) kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinezja kepala sekolah, dan (3) kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan supervisi pengawas sekolah dengan kinerja kepala sekolah.

Metode penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kuantitatif jenis korelasi. Pupulasi penelitian ini adalah bezjumlah 43 orang pengawas SMP dan 43 kepala sekolah SMP Negeri. Karena jumlah populasi dibawah 100 orang, maka seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui angket yang berbentuk koesioner dan diukur dengan menggunakan skala Likert. Untuk variabel

kualifikasi akademik pengawas sekolah terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan rentang skor 1 sampai 4, variabel kinezja kepala sekolah terdiri dari 4 pilihan jawaban dengan rentang skor 1 sampai 4. Sedangkan untuk variabel kemampuan supervisi pengawas sekolah menggunakan test dengan 4 pilihan jawaban dan masing-masing jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Analisis data menggunakan analisis korelasi regresi.

(10)

DAFTARISI

ABSTRACT ... . ABSTRAK ...•... KATA PENGANTAR ... . DAFTARISI ... . DAFTAR TABEL ... . DAFTAR GAMBAR ... .

BAB I: PENDAHULUAN ... ... .

A. Latar Belakang ... . B. Identifikasi Masalah ... . C. Pembatasan Masalah ... ... . D. Rumusan Masalah ... . E. Tujuan Penelitian ... .. F. M anfaat Penelitian ... ..

BAB II: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, PENELITIAN YANG RELEV AN, DAN IDPOTESIS

PENELITIAN ... .

/1.

A. Kinerja Kepala Sekolah ... ..

~ B. Kemampuan Supervisi Pengawas Sekolah ... .

1. Kemampuan ... . 2. Supervisi ... . 3. Pengawas Sekolah ... . C. Kualiflk.asi Akademik Pengawas Sekolah ... ..

1. Kualifikasi Ak.ademik ... .. 2. Pengawas Sekolah ... . D. Penelitian yang Relevan ... . E. Kerangka Konseptual ... . F. Hipotesis Penelitian ... ..

DAB ill : METODE PENELITIAN ... .

A. Tempat dan Wak.tu Penelitian ... ..

m

B. Metode Penelitian ... .

W

C. Populasi dan Sampel. ... .. D. Variabel dan Deflnisi Operasional Variabel Penelitian dan

Instrumen ... . E. Tek.nik Pengumpulan Data Penelitian ... .. F. Instrumen Penelitian ... . G. Uji Coba Instrumen ... .. H. Teknik. Analisis Data ... .

BAD IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ..

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... . B. Desk.ripsi Hasil Penelitian ... .. C. Uji Persyaratan Analisis ... ..

(11)

D. Pengujian Hipotesis ... ... 80

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... ... ... 90

F. Keterbatasan Penelitian ... 95

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Simpulan ... 96

B.

Implikasi ... 98

C. Saran... 98

Lampiran-lampiran: Lampiran 1. Koesioner Penelitian Setelah V aliditas Dan Reliabilitas ... I 03 Lampiran 2. Uji Coba Masing-masing Variabel Penelitian ... 113

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Pengujian Instrurnen Penelitian ... 135

Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ... 137

Lampiran 5. Uji Normalitas Liliefors Dengan SPSS ... 139

Lampiran 6. Uji Linearitas Dengan SPSS ... 141

Lampiran 7. Korelasi Dengan SPSS ... 142

Lamp iran 8. An ova Dengan SPSS ... ... 144

Lampiran 9. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Variabel Bebas ... 147

-

z

':)

(12)

DAFTAR TABEL

[image:12.523.41.472.77.602.2]

T ABEL. 3.1 Tabel Kisi-Kisi Instrwnen Kualiflkasi Akadernik ... 67

TABEL. 3.2 Tabel Kisi-Kisi Instrwnen Kemampuan Supervisi Pengawas ... 67

TABEL. 3.3 Tabel Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Kepala Sekolah ... 68

TABEL. 3.4 Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrwnen Penelitian. 72 TABEL. 4 .1 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kualifikasi Akadernik ... 75

T ABEL. 4.2 Tabel Distribusi Freskuensi Skor Kemampuan Supervisi Pengawas ... ... ... 77

TABEL. 4.3 Tabel Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Sekolah... 78

TABEL. 4.4 Tabel Rangkuman Uji Normalitas... 79

T ABEL. 4.5 Tabel Rangkuman Uji Linearitas ... 80

TABEL. 4.6 Tabel Koefisien Korelasi Kualifikasi Akadernik Dengan Kinerja Kepala Sekolah ... ... ... ... ... 81

TABEL. 4.7 Tabel Model Summary XI dengan Y ... 82

TABEL. 4.8 Tabel Output SPSS Tentang Anova Antara XI dan Y ... 82

TABEL. 4.9 Tabel Koefien Regresi Y dan X1 ... 83

TABEL. 4.10 Tabel Koefisien Korelasi Kemampuan Supervisi Pengawas Dengan Kinerja Kepala Sekolah ... 84

TABEL. 4.11 Tabel Model Summary Untuk Variabe1 X2 dan Y... .. 84

TABEL. 4.I2 Tabel Uji Anova UntukX2 Dengan Y ... 85

TABEL. 4.I3 Tabel Koefisien Regresi Y dan X2 ... 85

TABEL. 4.14 Tabel Model Summary Y Dengan X1 dan X2 ... 87

TABEL. 4. I5 Tabel Uji Anova Untuk XI dan X2 Dengan Y ... 87

(13)
[image:13.549.41.469.137.594.2]

TABEL. 4.16 Tabel Koefisien Regresi XI dan X2 Dengan Y ... 88

TABEL. 4.17 Tabel Korelasi Parsial... 88

EG~

~

~~

~

~

IIi

>

a

-

%.

~

~

?

m

m

(14)

DAFTARGAMBAR

[image:14.525.41.471.103.598.2]

Gambar 2.1 Gambar Karakteristik Kinerja Sekolah ... 15

Gambar 3.1 Gambar Model Konstilasi Masalah Variabel Bebas Dan Varia bel T erikat . . . .. . .. . . . .. . . ... . ... . . .. . .. . . .. . . .. . . 64

Gambar 4.1 Gambar Diagram Batang Kualiflkasi Akademik (XI) ... 76

Gambar 4.2 Gambar Histogram Kemampuan Supervisi Pengawas (X2) ... 77

Gambar 4.3 Gambar Histogram Kinerja Kepala Sekolah (Y) ... 79

-

z

?

m

(15)

A. Latar Belakang.

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah hal yang paling utama dalam meningkatkan

kemampuan seseorang. Tidak bisa dipungkiri bahwa pada umumnya semakin

tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula kemampuan orang tersebut, baik

kemampuan intelegensinya dan kemampuan behaviouristiknya. Tidak hanya

sampai disitu, pendidikan juga dapat mempengaruhi kepribadian dan pola hidup

seseorang menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab

itulah dihampir seluruh bidang pekerjaan mensyaratkan pada pendidikan tertentu

dan tingkat pendidikan tertentu. Misalnya saja pada dunia pendidikan dewasa ini,

pemerintah sudah mensyaratkan pendidikan minimal S-1 bagi guru-guru yang

mengajar di Sekolah Dasar dan harus memiliki pendidikan minimal S-2 bagi para

dosen. Pendidikan dapat dibagi menjadi 2 bahagian besar, yaitu: (1) Pendidikan

Formal dan (2) Pendidikan Nonformal.

Pendidikan Formal adalah pendidikan yang dikelola secara resmi, mempunyai

persyaratan tertentu seperti harus mempunyai fasilitas minimal, pengajar yang memiliki

kualifikasi minimal, manajemen yang telah disyaratkan oleh pemerintah dan terdaftar

pada Dinas Pendidikan di kabupaten/kota setempat. Sedangkan Pendidikan Nonformal

(16)

Dalam pendidikan formal pemimpin tertinggi pada satuan pendidikan formal

adalah kepala sekolah. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam

peningkatan mutu sekolah. Mutu sekolah ditentukan oleh kinexja kepala sekolah.

Ukuran kineija kepala sekolah adalah : (1) dipraktekannya kode etik pribadi dan

profesional, (2) visi dan misi disusun bersama-sama pihak yang berkepentingan

berdasarkan tujuan dan strategi yang jelas dilaksanakan, (3) semua orang diperlakukan

secara adil, setara, berharkat dan bermartabat dan tersuswmya program-program untuk

memenuhi kebutuhan peserta didik, (4) pengetahuan tentang pembehgaran dan

poengajaran dan perkembangan peserta didik digunakan dalam keputusan manajemen

sekolah dan pengelolaan fasilitas sekolah dengan (5) diutamakan kemunculan yang

sering, keterlibatan aktif, dan komunikasi dengan masyarakat luas, ( 6) adanya upaya

sungguh untuk memenuhi lingkungan operasi sekolah bagi kepentingan peserta didik

dan keluarganya (Agus Dharma, 2007 : 20).

Kineija kepala sekolah dapat dilihat dari proses kegiatan kepala sekolah yaitu

meliputi kegiatan kepala sekolah sebagai : (1) edukator (pendidik), (2) manajer

(pengelola), (3) administrator, (4) supervisor, (5) leader (pemimpin), (6) inovator

(pembaru) dan (7) motivator (penyemangat). Keberilasilan kinexja di sekolah dapat

diukur dengan melihat keterlaksanaan delapan komponen yaitu tercapainya: (1) tujuan

sekolah, (2) organisasi dan manjemen, (3) kegiatan belajar mengajar, (4) tenaga

kependidikan. (5) lingkungan sekolah. (6) fasilitas, (7) kesiswaan dan (8) hubungan

keijasama

industri.

Keberhasilan kineija kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah adalah

kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan fungsinya secara utuh dan menyeluruh

dari semua unsur-unsur kegiatan diatas. Hal ini tentulah tidak mudah, seorang kepala

(17)

sekolah harus dapat memainkan perannya dalam mengatur dan mengelola semua

sumber daya yang ada, agar semua dapat berfungsi sesuai dengan tujuannya

masing-masing. Ukuran kinerja kepala sekolah dapat

dilihat

dari apakah semua sarana

prasarana dan stakeholders di sekolah telah berfungsi dengan baik.

Hasil kinerja sekolah dua tahun terakhir ini yang dilakukan oleh pengawas

sekolah terhadap SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang secara umum

menunjukan hasil yang kurang memuaskan. Berdasarkan data dari Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Deli Serdang, hasil kinerja sekolah

tahun pelajaran 2007/2008 menunjukan bahwa dari 43 SMP Negeri tidak ada

(0,00%) sekolah yang memperoleh predikat A (amat baik), predikat B (baik)

sebanyak 21 sekolah ( 48,84%), predikat C (cukup) sebanyak 22 sekolah

(51,16%) dan pada tahun pelajaran 2008/2009 dari 43 SMP Negeri, tidak ada

(0,00%) sekolah yang memperoleh predikat A (amat baik), predikat B (baik)

sebanyak 20 sekolah (46,51%), predikat C (cukup) sebanyak 23 sekolah

(53,49%).

Didalam struktur pendidikan formal terdapat beberapa unsur yaitu: para

guru, pembantu-pembantu kepala sekolah, pengawas sekolah dan seterusnya

sampai kepada menteri pendidikan. Pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil

yang diberi tugas tanggungjawab dan wewenang oleh Bupati atau Walikota untuk

melakukan pengawasan sekolah (Sagala, 2008:106). Pengawas sekolah adalah

salah satu unsur bagian penting di dalam dunia pendidikan. Di tangan pengawas

sekolahlah dapat diharapkan tugas-tugas pengawasan, pengarahan dan perbaikan

(18)

meningkatkan kinerja sekolah dan mutu pendidikan di sekolah. Untuk dapat

memberi arahan dan supervisi yang baik, pengawas sekolah harus memiliki

kemampuan untuk mensupervisi dan mengarahkan dengan baik atau kemampuan

supervisi yang mumpuni. Oleh sebab itu pemerintah, melalui Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 12 tahun 2007 mensyaratkan bahwa pengawas

sekolah harus memiliki pendidikan S-2, dengan kata lain, jika seseorang ingin

menjadi pengawas sekolah, haruslah memiliki jenj ang pendidikan S-2. Hal ini

sebenarnya sangatlah baik karena sebagaimana yang diutarakan oleh Siagian

(1997) menyatakan bahwa pendidikan dapat: (1) menambah cakrawala berpikir,

(2) menambah rasa ingin tahu, (3) menguasai ilmu lebih dalam, (4) memiliki

kemampuan berpikir teratur, logis dan sistematis, (5) memiliki daya analisis

tinggi. Dari penjelasan ini jelaslah kemampuan supervisi dapat diperoleh dari

jenjang pendidikan tertentu, yang dalam hal ini dapat diperoleh pada jenj ang

pendidikan S-2 Pendidikan. Berdasarkan penjelasan diatas jelaslah bahwa

pendidikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, kompetensi dan daya

analisa yang tinggi. Ini berarti jika seseorang memiliki pendidikan yang lebih

tinggi maka ia akan memiliki kemampuan yang lebih tinggi pula. Hal ini j uga

berlaku terhadap pengawas sekolah. Pengawas sekolah yang memiliki pendidikan

yang lebih tinggi berarti memiliki kemampuan yang lebih tinggi pula.

Kemampuan yang tinggi akan dapat menganalisa dan memberikan bimbingan

kepada kepala sekolah yang pada akhimya dapat meningkatkan kinerja kepala

sekolah.

Lebih lanjut Sagala (2007: 178) mengemukakan bahwa faktor-faktor

penentu kinerja sekolah adalah kemampuannya melaksanakan fungsi tugasnya

(19)

secara maksimal. Indikator-indikatomya adalah : (1) manajemen kurikulum yang

lugas dan fleksibel yang berpedoman pada standar nasional, (2) proses belajar

mengajar yang efektif menggunakan strategi yang tepat dengan mengedepankan

fungsi pelayanan belajar yang berkualitas untuk memperoleh mutu yang baik, (3)

lingkungan sekolah yang sehat terdiri dari lingkungan fisik dan kerjasama yang

kondusif, (4) SDM dan sumber daya sarana prasarana yang handal yakni

memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan mengacu pada profesionalisme, (5)

standarisasi pengajaran yang tinggi dan evaluasi basil be l~ar yang terukur. Supervisi adalah segala sesuatu dari pejabat sekolah yang diangkat. yang

diarahkan kepada penyediaan kepemimpinan bagi para guru dan kepala sekolah

serta tenaga kependidikan lainnya dalam perbaikan pengajaran, melihat stimulasi

pertumbuhan profesi dan pengembangan dari para guru, seleksi dan revisi

tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode- metode pengajaran serta

evaluasi peng~aran.

Supervisi memiliki dua tujuan yaitu: (1) tujuan umum. Tujuan umum

supervisi adalah memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru, staf

sekolah, kepala sekolah dan yang lainnya agar dapat meningkatkan kualitas

kinerjanya Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sekolah sudah

meningkat, demikian juga mutu pembelajarannya, maka diharapkan juga prestasi

siswa akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan bimbingan tersebut

dapat bersifat langsung dan tidak langsung kepada yang bersangkutan, yang

penting adalah pemberian bantuan dan bimbingan tersebut didasarkan kepada data

(20)

mutu kineija guru di sekolah, (b) meningkatkan kineija sekolah, (c) meningkatkan

keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik didalam

proses pembelajaran di sekolah serta mendukung dimilikinya kemampuan pada

diri lulusan sesuai dengan tujuan lembaga, (d) meningkatkan keefektifan dan

keefisienan sarana dan prasarana yang ada sehingga mampu mengoptimalkan

keberbasilan belajar siswa, (e) meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah

khususnya dalam mendukung terciptanya suasana keija yang optimal yang

selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, (f)

meningkatkan situasi umwn sekolah sedemikian rupa sehingga tercipta situasi

yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya,

khususnya pada kualitas pembelajaran yang menunjukan keberbasilan lulusan

(Arikunto, 2004:40)

Berdasarkan penjelasan di atas jelaslah bahwa supervisi dapat

meningkatkan kineija kepala sekolah dan kineija guru. Dapatlah diambil

kesimpulan bahwa semakin tinggi kemampuan supervisi pengawas sekolah

semakin tinggi pula basil kineija kepala sekolah dan guru dernikian pula

sebaliknya semakin rendah kemampuan supervisi pengawas sekolah semakin

rendah pula basil kineija kepala sekolah dan guru karena teori dasar yang

dikemukan oleb Arikunto menyatakan bahwa supervisi dapat meningkatkan

kineija kepala sekolah dan guru.

Namun kenyataannya pada umumnya di Indonesia, pengawas sekolah

hanya memiliki kualifikasi pendidikan S-1, khususnya di Kabupaten Deli

Serdang. Dari jumlah 55 orang pengawas SMP di Kabupaten Deli Serdang, hanya

6 orang yang memiliki kualifikasi pendidikan S-2. Hal ini sangatlah ironi dan

(21)

menyedihkan, karena sama-sama kita ketahui bahwa pada jenjang pendidikan S-1,

tidaklah banyak dipelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan bidang

kepengawasan sekolah, sehingga muncul pertanyaan, apakah pengawas sekolah

mengetahui teknik dan arab pengawasannya, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.

Dari data di atas, dapatlah dikatakan bahwa jumlah pengawas sekolah

SMP

yang

memiliki persyaratan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional hanya

13,95%.

Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang hubungan kualifikasi

akademik pengawas dan kemampuan supervisi pengawas dengan kinerja kepala

sekolah.

B. Identif'J.kasi Masalah.

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka

permasalahan dalam penelitian

ini

dapat diidentifikasikan sebagai berikut: (1 )

kualifikasi akademik dapat meningkatkan kemampuan pengawas dalam supervisi,

(2) kemampuan supervisi pengawas dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah,

(3) ada hubungan kualifikasi akademik pengawas sekolah dan kemampuan

pengawas dengan kinerja kepala sekolah, (4) bagaimana kemampuan supervisi

pengawas sekolah?, (5) bagaimana pengawas sekolah dalam melaksanakan

supervisi?, (6) bagaimana kinerja kepala sekolah?, (7) apakah terdapat hubungan

kualifikasi akademik pengawas dengan kinerja kepala sekolah?

(22)

>

penelitian ini dibatasi pada 3 aspek pokok saja yaitu: (1) kualifikasi akademik

pengawas (XI) sebagai variabel bebas pertama, (2) kemampuan supervisi

pengawas (X2) sebagai variabel bebas kedua dan (3) kinerja kepala sekolah (Y) di

Kabupaten Deli Serdang sebagai variabel terikat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapatlah ditarik rumusan

masalahnya. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik

Pengawas dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli

Serdang?

Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan Supervisi

Pengawas dengan Kinerja Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli

Serdang?

3. Apakah terdapat hubungan yang signiflkan an tara Kualifikasi Akademik

Pengawas dan Kemampuan Supervisi Pengawas secara bersama-sama dengan

Kineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapatlah ditarik tujuan penelitian

ini. Adapun tuj uan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik Pengawas dengan

Kineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.

(23)

2. Hubungan yang signifikan antara Kemampuan Supervisi Pengawas dengan

K.ineija Kepala Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.

3. Hubungan yang signifikan antara Kualifikasi Akademik Pengawas dan

Kemampuan Supervisi Pengawas secara bersama-sama dengan Kineija Kepala

Sekolah SMP Negeri di Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermaksud memperoleh data informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan antara variabel Kualifikasi

Akademik Pengawas dan variabel Kemampuan Supervisi Pengawas dengan

variabel K.ineija Kepala Sekolah. Dengan demikian penelitian ini diharapkan

bermanfaat bagi:

1. Secara teoritis, berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

yang berhubungan dengan supervisi dan kineija kepala sekolah.

Secara praktis, bagi pengawas dapat meningkatkan wawasan pengawas sekolah

khususnya pengawas sekolah SMP di Kabupaten Deli Serdang dan

meningkatkan kemampuan supervisinya melalui pendidikan tertentu terutama

pendidikan S-2 Kependidikan.

3. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang agar mengangkat pengawas

yang berkualifikasi pendidikan S-2 dan memotivasi pengawas yang belum

berkualifikasi pendidikan S-2 agar melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi.

(24)

z

':)

BABY

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data dan basil analisis yang telah dipaparkan diatas, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan antara kualifikasi akademi.k dengan kineija kepala sekolah

dengan koefisien korelasi sebesar 0,645. Korelasi tersebut termasuk pada

kategori sedang. Ini bermakna bahwa meningkatnya kualifikasi akademik

akan dapat meningkatkan kineija kepala sekolah. Adapun persamaan regresi

yang dibentuk oleh kualifikasi akademik dengan kinerja kepala sekolah yaitu

y

=

0,542

+

0,252 XI

2. Terdapat hubungan antara kemampuan supervisi dengan kineija kepala

sekolah dengan koefisien korelasi sebesar 0,572. Korelasi tersebut termasuk

pada kategori sedang. Ini bermakna bahwa meningkatnya kemampuan

supervisi pengawas sekolah akan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah.

Adapun persamaan regresi yang dibentuk oleh kemampuan supervisi dengan

kineija kepala sekolah yaitu y

=

2,685

+

0,463

x2

3. Terdapat hubungan an tara kualifikasi akademi.k dan kemampuan supervisi

pengawas dengan kinerja kepala sekolah dengan koefisien korelasi masing

masing 0,645 dan 0,572. Korelasi tersebut termasuk pada korelasi sedang. Ini

bermakna bahwa meningkatnya kualifikasi akademik dan kemampuan

supervisi pengawas akan dapat meningkatkan kinerja kepala sekolah. Adapun

persamaan regresi yang dibentuk oleh kualifikasi akademik dan kemampuan

(25)

supervisi dengan kinerja kepala sekolah yaitu : y

=

3,964

+

2,465 X1 + 0,817

X2.

B. Implikasi.

Berdasarkan basil analisis data yang telah dipaparkan di atas maka

penulis membuat beberapa hal yang diimplikasikan sebagai berikut:

1. Kualifikasi akademik bagi pengawas sekolah merupakan hal yang sangat

penting, karena semakin tinggi tingkat pendidikan pengawas sekolah, akan

meningkatkan kemampuan supervisi pengawas dan meningkatkan kinerja

kepala sekolah. Sehingga pengawas sekolah hendaknya meningkatkan

kualifikasi akademik pada jenjang yang lebih tinggi agar kemampuan

supervisi pengawas meningkat dan dapat meningkatkan kineija kepala

sekolah. Lebih lanjut para pengawas berusaha memperdalam pengetahuan

melalui pendidikan formal atau melalui kegiatan seminar tentang

perkembangan kependidikan khusunya dibidang kepengawasan.

Kemampuan supervisi pengawas sangat diperlukan dalam rangka melakukan

supervisi kepada kepala sekolah. Melalui kegiatan supervisi yang dilakukan

dapat meningkatkan kineija kepala sekolah. Adapun cara untuk meningkatkan

kualitas supervisi pengawas adalah melaui peningkatan pengetahuan tentang :

(1) rancangan supervisi, (2) tujuan supervisi, (3) prinsip supervisi, (4) tipe

supervisi, (5) pendekatan supervisi dan (6) teknik supervisi.

3. Pengawas sekolah harus meningkatkan kemampuan supervisinya yaitu

(26)

meningkatkan kemampuan supervisi pengawas dan meningkatkan kineija

kepala sekolah.

C. Saran

Mengacu pada hasil penelitian, maka perlu disarankan hal-hal berikut:

1. Kepada pengawas SMP Negeri di Kabupaten

Deli

Serdang agar meningkatkan

kualifikasi akademik pendidikan menjadi S2 kependidikan.

2. Kepada kepala sekolah agar meningkatkan kinerjanya melalui dukungan,

araban, dan bimbingan pengawas sekolah.

3. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang agar memberikan

dorongan kepada pengawas sekolah agar lebih meningkatkan kualifikasi

akademik dan kompetensi pengawas demi meningkatkan kinerja kepala

sekolah.

Kepada peneliti yang lain, hasil penelitian ini diharapkan menjadi satu

rujukan untuk melanjutkan ke penelitian yang lebih mendalam terutama

menyangkut kualifikasi akademik dan kemampuan supervisi serta

faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja kepala sekolah.

(27)

DAFfAR PUST AKA

Agus Dhanna (2007). Manajemen Supervisi. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa

Amatembun, N.A. (1981). Supervisi Pendidikan : Penuntun bagi Para Penilik.

Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru- Guru. Bandung : Suri.

Amstrong, Michael, ( 1985). The Art HRD Managing People. Jakarta: Gramedia.

Arikunto,

Suharsimi,

(2004). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

---::::--- - (2000). Materi Pelatihan Untuk Supervisi Akademik dan Akreditasi.

Jakarta: Depag RI .

.-.l ~ -:--- (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Diktat Mata Kuliah

Dasar-Dasar Kependidikan. Yogyakarta: Fakultas llmu Pendidikan

: - - - (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Boannann, (1980). Effective Small Group Communications. Minneapolis: Burgess

Burhanuddin, (1994). Ana/isis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan

Pendidikan. Malang : Bumi Aksara.

Burton,W.H. dan Brueckner,L.J. (1955). Supervision : A Social Process. New York : Appleton Century Crofts,lnc.

Chaplin, J.P. (1989). Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini Kartono.

Jakarta: Rajawali Pers.

Charles Wankel, (1986). Managemen. Jakarta: CV Intermedia.

Depdikbud, (2000). Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta : Unpublished.

Depdiknas, (2003). Acuan Operasional dan /ndikator Kinerja Dewan Pendidikan.

Jakarta: Dikdasmen.

(28)

Drucker, F dan Peter, (1967). The Effective Executives. London: William Heineman Ltd.

Frista Artrnanda, W. (2009). Kamus Besar Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media.

Gibson, James, (1994). Organisasi (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Griffm, Ricky, (1993). Management. Boston: Houghton Miffin.

Handayani, (2008). Kontribusi Pengawasan Internal dan Pengawasan Eksternal Terhadap Kinerja Selwlah di SMP Negeri Kabupaten Serdang Bedagai.

Medan: Tesis.

Harris,Meintyre,Litleton dan Long, (1979). Supervisiory Behavior in Education.

New Jersey: Prentice Hall- Englewood.

Hornby, A.S, (1987). Oxford Advanced Learners Dictionary of Current English.

Oxford: Oxford University Press.

Hersey & Blanchard, (1993). Managemen Prilaku Organisasi Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Husaini dan Akbar, (2008). Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.

lvancevich. et all. (1994). Prilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta : Erlangga.

Kirkpatrick, (1984). Practical Giude for Supervisory Training and Development.

Reading, Mass: Addison- Wesley.

Klausmeier dalam Umaedi, (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis

Sekolak Jakarta : Direktorat PLP.

Lubis, 2007. Hubungan komitmen organisasi dan pengetahuan manajemen

dengan kinerja kepala selwlah. Medan: Program Pascasarjana, Universitas

Negeri Medan.

Murphy dan Cleveland, (1995). The Achievement Motivate. New York: Irvington

Inc.

Neagley, Ross. L

&

Evan , N. Dean, (1980). Effective Supervision of Instruction.

New Jersey: Prentice Hall.

Pascale dan Athos, (1981 ). The Art of Japanese Management.

Permendiknas nomor 12 tahun 2007, Tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/ Madrasah.

(29)

Peter Salim, (2001). Advanced English- Indonesian Dictionary. Jakarta: Modem English Press.

Purwanto, N, (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Robbins, (1992). Management, Concept and Practices. New Jersey: Prentice Hall.

Robbins dan Stephen, P. (1993). Organizational Behavior. 6 th Edition. New Jersey: Prentice Hall. Inc. Internet Edition.

Riva'i, M, (1972). Pengantar Administarsi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Baru

_ _ _ _ (2005).Peiformance Apraisal Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sagala, S, (2007). Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

-.,=-=----

(2004). Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta: Nimas Multima.

•""-+----

(2004). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

_ _ _ _ (1995). Studi Keefektifan Organisasi Sekolah Pada SMP Negeri dan

Swasta Kota Madya Pematang Siantar. Malang: Tesis Magister

Manajemen Pendidikan PPs IKIP Malang tidak diterbitkan.

Sahertian, Piet, (1990). Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program lnservice

Education. Jakarta: Rineka Cipta.

·-=---

(1981). Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

_ _ _ _ _ (1981). Supervisi Pendidikan Dalam rangka Pengembangan

Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rienaka Cipta.

2005. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta

20 10. Panduan LengkapMenguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta Gramedia.

Sarwono, Jonathan. 2006. Ana/isis Data Penelitian Menggunakan SPSS.

(30)

Sergiovanni, C.D, (1987). The Principalship: A Reflective Practice Prespective.

Boston: Allyn

&

Bocoa inc.

Siagian, Sondang .P (2005). Fungsi-fungsi Managerial. Jakarta: Bumi Aksara.

Sigit, (2003). Esensi Prilaku Organisasional. Yogyakarta: Feust.

Stolovich dan Keeps, (1992). Performance. New york: Harper and Row.

Somantri, A dan Muhidin, S.A, (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian.

Bandung: Pustaka Sari.

Sudarman, (1995). Hubungan Pengetahuan Manajemen dan Penguasaan

Supervisi terhadap Kinerja Kepala SMU Negeri di Jambi. Jambi : Tesis.

Sudarman, (1995). Motivasi Kepemimpinan Dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta.

Sutisna, Oteng, (1983). Adminstrasi Pendidikan, Dasar Teoritis untuk Praktik

Profesional. Bandung: Angkasa.

Sutisna, Oteng, ( 1966). Theacher Organizations and Profosionalization of Public

School teachers. Tidak diterbitkan.

Tengku Muhammad Sahudra, (2009). Hubungan Pengetahuan Supervisi Dan Sikap Berkomunikasi Dengan Kinerja Pengawas di Dinas Pendidikan

Aceh Tamiang. Medan: Tesis.

Tim lnstruktur, (2009). Materi Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Bidang

Diklat Pengawas Olah Raga dan Seni Budaya SMPISMAISMK. Medan:

Universitas Negeri Medan.

Umaedi, (2002). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Seko/ah. Jakarta: Depdiknas. Dirjen Dikdasmen.

Wahjosumidjo, (1999). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo.

Waterman dan Peters, (1987). In Search of Excellence. New York : Harper &

Row.

Wojowasito,S, (2003). Kamus Umum Lengkap.Bandung

Gambar

TABEL. 3.2 Tabel Kisi-Kisi Instrwnen Kemampuan Supervisi Pengawas ...
TABEL. 4.17 Tabel Korelasi Parsial..............................................................
Gambar 3.1 Gambar Model Konstilasi Masalah Variabel Bebas Dan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil alat analisis tersebut terhadap laporan keuangan tahun 2004-2008 pada penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis Logit, pada tiga tahun terakhir

[r]

Buku T ematik T erpadu Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013. Buku T ematik T erpadu

Rataan persentase kualitas karkas ayam pedaging umur 4 minggu yang diperoleh dalam penelitian berkisar antara 71,14% – 74,54%, hasil uji BNJ menunjukkan

[r]

Memenuhi PT Agronusa Alam Sejahtera telah memiliki izin yang sah, dibuktikan dengan keberadaan, kelengkapan dan keabsahan dokumen perizinan (SK IUPHHK beserta peta lampirannya),

Berbeda dengan pembeli lelang yang dilakukan berdasarkan parate eksekusi (Pasal 6 jo Pasal 20 ayat 1 huruf a Undang-Undang No. 4 Talum 1996 Tentang Hak Tanggungan), apabila

Corak tafsir sufi yang mempunyai karakteristik khusus, tidak lepas dari epistimogi yang dipakai oleh kaum tasawuf sendiri yaitu epistemology irfani yang dalam