• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE QUALITY TERHADAP REVISIT INTENTION PADA KAMPUNG GAJAH : Survei Terhadap Pengunjung Kampung Gajah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE QUALITY TERHADAP REVISIT INTENTION PADA KAMPUNG GAJAH : Survei Terhadap Pengunjung Kampung Gajah."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 71/UN40.7.D1/LT/2015

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE QUALITY TERHADAP

REVISIT INTENTION PADA KAMPUNG GAJAH

(Survei Terhadap Pengunjung Kampung Gajah)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi

Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia

Faris Achmad Nursani

1006691

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UNTUK UJIAN SIDANG

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH CUSTOMER EXPERIENCE QUALITY TERHADAP

REVISIT INTENTION PADA KAMPUNG GAJAH

(Survei Terhadap Pengunjung Kampung Gajah)

FARIS ACHMAD NURSANI

1006691

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing

Heny Hendrayati S.IP. MM

NIP. 19761011 200501 2 002

2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

(3)
(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh

Customer Experience Quality Terhadap Revisit Intention Pada Kampung Gajah (Survei Pada Pengunjung Kampung Gajah)” ini beserta seluruh isinya

benar – benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Bandung, Februari 2015 Penulis

(5)

ABSTRAK

Faris Achmad Nursani (1006691). Pengaruh Customer Experience Quality Terhadap

Revisit Intention Pada Kampung Gajah (Survei pada pengunjung Kampung Gajah), dibawah bimbingan Heny Hendrayati S.IP,. MM

Kota Bandung adalah salah satu tujuan wisata paling digemari di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tempat wisata yang ada di kota Bandung. Salah satu destinasi favorit turis kota Bandung adalah Kampung Gajah. Kampung Gajah yang mulai menuai popularitas sebagai tempat rekreasi ternama di Bandung di tahun 2011. Akan tetapi seiring berjalannya waktu popularitas yang didapatkan Kampung Gajah mulai hilang dua tahun berturut-turut di tahun 2012 dan tahun 2013 dengan angka penurunan yang cukup signifikan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis customer experience quality yang mempengaruhi revisit

intention pengunjung Kampung Gajah. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dan verifikatif. Jumlah responden penelitian ini adalah 100 orang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisi yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson’s product moment dan analisis regresi sederhana. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji untuk melihat pengaruh parsial.Hasil penelitian menunjukan bahwa customer experience

quality dan revisit intention keduanya berada pada ketegori tinggi. Hasil

perhitungan korelasi, variabel customer experience quality (X) memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi kuat dengan variabel revisit intention (Y). Hasil perhitungan analisi regresi sederhana diketahui bahwa 47,88% revisit

intention pengunjung Kampung Gajah dipengaruhi oleh customer experience quality. Selanjutnya sisanya 52,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti oleh penulis.

Kata Kunci: Customer experience quality, keputusan pembelian, pariwisata,

(6)

ABSTRACT

Faris Achmad Nursani 1006691. The Influence of Customer Experience Quality to Revisit Intention on Kampung Gajah (Survey on Visitor of Kampung Gajah). Under supervision of Heny Hendrayati S.IP., MM

Bandung city is one of favourite tourist destination in Indonesia. Which it caused by the number of tourist attraction in Bandung. Kampung Gajah started gaining popularity as one of most well known theme park in Bandung in 2011. However as the time goes, the popularity of Kampung Gajah started to decline for two consecutive year. In 2012 and 2013 the number of the visitor decreased significantly. The purpose of this study is to analyze customer experience quality which influence revisit intention of visitor of Kampung Gajah. Descriptive method and verification method were the method that this research use. The number of samples in this study are 100 people and the sampling technique of the research is

purposive sampling. Using correlation coefficients Pearson’s product as analysis

technique and simple regression analysis. Using t-test to see the effect partially as hypothesis test. The result indicated that both customer experience quality and revisit intention categorized in high category. The result also indicated that customer experience quality had medium influence to revisit intention. Coefficient correlation indicates that there was relation between customer experience quality and revisit intention. The result of simple regression analysis calculated that the influence of customer experience quality on revisit intention are 47, 88% while

the remaining 52,22% influenced by other factors that didn’t examined by writer.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2. Identifikasi rumusan masalah... Error! Bookmark not defined.

1.2.2. Rumusan masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4. Manfaat penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN ... Error! Bookmark not defined.

DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Tinjauan pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1. Konsep customer experience quality ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2. Perilaku konsumen ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3. Hubungan antara customer experience quality dengan Revisit Intention .... Error! Bookmark not defined.

2.1.4. Penelitian terdahulu... Error! Bookmark not defined.

2.2. Kerangka pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3. Hipotesis penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1. Objek penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2. Metode dan desain penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(8)

3.2.2. Desain penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3. Operasionalisasi variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data .. Error! Bookmark not defined.

3.4.1. Jenis sumber data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2. Teknik pengumpulan data ... Error! Bookmark not defined.

3.5. Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1. Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2. Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3. Teknik pengambilan sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.6. Rancangan analisis data dan uji hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1. Rancangan analisis ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2. Uji validitas dan reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3. Hasil uji validitas dan reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.4. Teknik analisis data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.5. Koefisien determinasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6.6. Rancangan uji hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4. 1. Hasil penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1. Gambaran umum perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2. Karakterisitik dan pengalaman responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3. Gambaran variabel Customer Experience Quality ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4. Gambaran Variabel Revisit Intention ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5. Analisis Statistik dan Uji Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2. Saran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Persaingan di dunia pariwisata yang semakin mengutamakan inovasi baru

yang terdepan dari segala aspeknya, tentu tempat rekreasi adalah tempat yang

tepat. Karena tempat rekreasi umumnya memiliki satu keunikan tersendiri dan

memiliki perbedaan besar dibanding tempat-tempat wisata lainnya. Biasanya

tempat wisata liburan keluarga memiliki konsep yang mengedepankan hal-hal

unik. Persaingan tempat rekreasi keluarga bukan hanya mengedepankan wahana

tapi dalam persaingannya terdapat pertarungan konsep antar produk-produk

sejenis dan tempat rekreasi juga wajib mengembangkan segala aspeknya mulai

dari wahana, fasilitas, tata ruang, desain interiornya hingga kualitas pelayanan.

Kematangan konsep dari tempat rekreasi adalah dasar dari keunikan sebuah

tempat rekreasi. Konsumen atau turis tentu akan lebih memilih tempat liburan

yang memiliki nilai lebih yakni yang memiliki keunikan dibanding tempat

rekreasi yang tidak memiliki keistimewaan atau yang hanya menjiplak konsep

pesaing.

Setiap tindakan pembelian setiap produk dipastikan hanya mendatangkan dua

opsi yaitu puas dan tidak puas. Dalam perilaku pasca pembelian (postpurchase

behaviour) sikap konsumen terhadap produk tergantung atas kesesuaian harapan

(10)

membeli produk yang sama suatu saat nanti bila kebutuhan yang sama kembali

muncul. Di sisi lain, kepuasan yang dimunculkan dalam kehidupan sehari-hari

oleh pembeli dengan membicarakan keunggulan-keunggulan produk sendirinya

akan membawa efek promosi yang efektif buat calon pembeli lainnya. Sementara,

ketidakpuasan akan membawa setidaknya dua dampak buruk. Pertama, pembeli

akan mengambil keputusan untuk tidak pernah lagi membelinya di masa datang.

Kedua, mempengaruhi sikap calon pembeli lainnya untuk berpikir ulang atau

bahkan membatalkan keputusan pembeliannya. Dengan mengetahui apa saja

kemungkinan yang akan terjadi setelah pembelian maka para pemasar saat ini

harus memahami bahwa tugas pemasaran bukan hanya sampai pada pembelian

saja tapi hingga perilaku pasca pembelian.

Jumlah tempat rekreasi untuk keluarga di kawasan Jawa Barat yang cukup

banyak membuat persaingan semakin ketat dan kompetitif. Salah satu hal utama

yang harus dilakukan untuk lebih kompetitif dalam bersaing adalah dengan fokus

terhadap konsumen. Fokus terhadap konsumen dapat dilakukan dengan

memonitor pengalaman atau pengalaman yang dirasakan dari kontak tersebut

(Gentille, Spiller dan Noci, 2007:5). Dalam pendekatan ini, pemasar menciptakan

produk atau jasa dengan menyentuh panca indera konsumen, menyentuh hati dan

merangsang pikiran konsumen dengan menciptakan pengalaman yang

menyenangkan dan membekas dalam ingatan. Jika produk dapat menyentuh nilai

emosional pelanggan secara positif maka dapat menjadi memorable experience

antara perusahaan dengan pelanggan. Sebaliknya apabila pengalaman yang

(11)

experience yang negatif. Memorable experience yang positif berpengaruh sangat

baik bagi perusahaan karena pelanggan yang puas biasanya menceritakan

pengalamannya menggunakan jasa suatu perusahaan kepada orang lain (Schmitt,

2003).

Persaingan tempat wisata rekreasi khususnya disektor theme park saat ini

sudah sangat ketat, hal ini menuntut para pebisnis yang menggeluti bidang usaha

ini untuk menyusun strategi yang tepat. Strategi yang diterapkan tidak hanya

berada disekitar kelengkapan wahana, kualitas wahana, keamanan, dan

kenyamanan suasana. Schmitt dalam Andreani (2007:4) bahwa pengalaman

pelanggan dapat dilakukan melalui experience providers (fasilitas yang

menyediakan pengalaman bagi pelanggan). Oleh karena itu setiap objek wisata

atau tempat liburan keluarga dituntut untuk berbeda dari pesaing dengan

menerapkan strategi diferensiasi secara unik, untuk membedakan satu tempat

wisata dengan tempat wisata lainnya, dalam upaya menciptakan keunggulan

berkesinambungan (Knapp dalam Wibowo, 2009:4). Ini berarti pembentukan

sebuah identitas sebuah objek wisata sangat bergantung pada strategi diferensiasi

perusahaan. Dengan membedakan diri dengan pesaingnya, perusahaan akan

memiliki identitas sehingga konsumen akan dengan mudah membedakan dan

mengenali. Oleh karena itulah kunjungan ke tempat bermain tidak hanya untuk

kebutuhan kesenangan berekreasi saja, tetapi juga sebagai tempat bersantai dan

bersenang-senang dengan keluarga, ataupun teman.

Kota Bandung tentunya sejak dulu terkenal sebagai kota kembang yang cocok

(12)

rampungnya proyek tol cipularang yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung

dengan waktu tempuh kurang dari 2-3 jam yang sebelumnya Jakarta-Bandung

harus ditempuh selama 3-5 jam. Tentu ini merupakan penyebab utama kota

Bandung kini menjadi tujuan utama bagi turis-turis dari Jakarta maupun kota

lainnya untuk melepas kepenatan dunia kerja. Belum lagi ditambah oleh turis

lokal hingga mancanegara membuat semakin ramainya kota Bandung di waktu

weekend. Kota Bandung adalah salah satu tujuan wisata paling digemari di

Indonesia. Hal tersebut dikarenakan banyaknya tempat wisata yang ada di kota

Bandung. Pemandangan yang sudah tidak asing adalah kemacetan lau lintas yang

luar biasa di akhir pekan membuat kota Bandung menjadi kota yang sangat sibuk.

Namun hal ini menjadi keuntungan bagi tempat-tempat rekreasi yang berada di

sekitar Bandung khususnya dikawasan Bandung utara tepatnya Lembang,

Parongpong dan sekitarnya. Mereka menjadikan fenomena ini sebagai lahan yang

besar untuk meraup keuntungan berlipat ganda.

Salah satu tempat rekreasi keluarga ternama yang terbilang sangat unik dan

menjadi salah satu tujuan wisata adalah Kampung Gajah yang terletak di

Lembang, sebelah utara Kota Bandung. Kampung Gajah adalah sebuah tempat

rekreasi yang memang memberikan impresi tersendiri bagi pengunjungnya. Setiap

pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000,- pada weekday

dan Rp 15.000,- pada weekend adapun untuk tiket terusan permainan yakni

sebesar Rp150.000,- pada weekdays dan Rp 200.000,- pada weekend. Akan tetapi

di daerah Lembang sendiri, sekarang sudah banyak berdiri tempat rekreasi yang

(13)

lembang dan sekitarnya saat ini harus memiliki strategi khusus agar konsumen

dapat konsisten melakukan kunjungan. Tentu saja pesaing yang ada tidak hanya

menawarkan produk yang sama karena pesaing pun memiliki strategi diferensiasi

tersendiri.

Kampung Gajah memiliki nilai tambah dibanding pesaingnya. Berikut

kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan di Kampung Gajah yang dapat

menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi konsumennya:

Tabel 1.1.

Daftar Wahana Kampung Gajah

Nama Wahana

Pengalaman yang ditawarkan

Bumperboat

Pengunjung dapat menikmati suasana kolam/danau

Kampung Gajah dengan menaiki perahu bulat

Child Playground

Anak-anak dapat merasakan pengalaman bermain dengan permainan yang lengkap dan suasana yang menyenangkan

Mini ATV

Pengunjung anak-anak diajak bertualang dengan

mengelilingi trek ATV

Mini Buggy

Pengunjung anak-anak dapat menikmati mini buggy (mobil mini) di trek yang ditentukan

Horse Riding

Pengunjung dapat menunggangi kuda

Skyrider

Pengunjung dapat memacu adrenalin mereka dengan ayunan raksasa

Formula Kart

Pengunjung dapat menukmati mengendarai mobil kart sambil memacu adrenalin

Futuristic Train

(14)

mini

Tubby

Pengunjung dapat meluncur dengan menggunakan ban udara

Bodycycle

Pengunjung dapat merasakan adrenalin dengan menuruni jalan yang miring dan berkelok-kelok

Segway

Pengunjung dapat

mengendarai Segway di trek yang telah ditentukan

Waterboom

Pengunjung dapat menikmati dan bersenang-senang di kolam renang besar dan kolam anak-anak

Park & Museum Taman dan Museum yang didesain

Restoran-restoran Beragam macam restoran dan foodcourt yang dapat

dinikmati pengunjung Dan lain-lain

Sumber: Kampung Gajah

Dengan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dengan wahana-wahana yang

ada maka diharapkan para pengunjung akan mendapatkan sebuah pengalaman

yang tidak terlupakan. Dengan ditunjang pengalaman yang didapat konsumen dari

suasana dan layout tata ruang yang dirasakan serta pelayanan yang diberikan

perusahaan membuat konsumen akan mendapatkan sebuah pengalaman, baik

pengalaman postif atau negatif. Bukan hanya dapat membuat konsumen

mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan tetapi juga dapat membuat

konsumen menjadi loyal dan dapat membangun emosi melalui mereknya.

Minat kunjung Kampung Gajah Pada awal berdiri dapat dibilang cukup

tinggi. Namun seiring berjalannya waktu, munculnya pesaing-pesaing serius

(15)

Berikut ini adalah jumlah pengunjung dan pertumbuhan pengunjung Kampung

Gajah.

Tabel 1.2.

Data pengunjung Kampung Gajah 2010-2013

Tahun Jumlah Pertumbuhan

2010 39781 0,016

2011 46883 0,17

2012 43129 -0,08

2013 37367 -0,13

Sumber: Kampung Gajah

Sumber: Kampung Gajah

Gambar 1.1.

Grafik pengunjung

Dari data pengunjung Kampung Gajah diatas dapat diketahui bahwa jumlah

pengunjung Kampung Gajah mengalami fluktuasi ditiap tahunnya. Perlu diketahui

juga banyak faktor yang membuat angka pengunjung sedikit terganggu seperti

pada waktu-waktu ujian sekolah dan ujian nasional di sekitar bulan April hingga 39781

46883

43129

37367

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 50000

(16)

bulan Juni. Namun sebaliknya semakin banyak hari libur kerja maka semakin

banyak pula pengunjung yang datang. Pada tahun 2010 pengunjung Kampung

Gajah berada di angka 39781 dan pada tahun berikutnya yakni tahun 2011

pengunjung Kampung Gajah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan

yakni berada pada angka 46883 pengunjung. Berikutnya di tahun 2012 jumlah

pengunjung Kampung Gajah mulai menurun hal ini dikarenakan banyaknya

pesaing baru yang lokasinya berada di daerah Bandung dan juga Jawa Barat serta

pesaing yang bersaing disektor yang sama seperti Trans Studio Bandung yang

selalu menyedot sebagian besar wisatawan Bandung. Pada tahun 2013

Pengunjung Kampung Gajah mengalami penurunan yang sangat signifikan hingga

angka 37367 pengunjung hal ini dikarenakan hal yang sama seperti tahun

sebelumnya selain banyaknya pesaing baru dan semakin kuatnya produk pesaing

di mata pasar. Hal tersebut membuat angka minat kunjung ulang konsumen

menurun.

Gambar 1.2

Grafik pertumbuhan pengunjung

Melihat dari grafik pertumbuhan pengunjung Kampung Gajah terlihat sangat

tidak stabil atau sangat fluktuatif. Pertumbuhan dari 2010 ke 2011 yang mencapai 2%

17%

-8%

-13% -0,2

0 0,2

(17)

angka 17% sangat memperlihatkan bagaimana superioritas Kampung Gajah yang

mulai menuai popularitas sebagai tempat rekreasi ternama di Bandung. Akan

tetapi seiring berjalannya waktu popularitas yang didapatkan Kampung Gajah

mulai hilang dua tahun berturut-turut di tahun 2012 dan tahun 2013 dengan angka

penurunan berturut turut -8% & dan -13%. Jika melihat dua tahun terakhir sangat

terlihat belum terjadinya sebuah loyalitas yang ditandai dengan rendahnya minat

pembelian ulang atau minat berkunjung kembali terhadap Kampung Gajah.

Untuk mengetahui minat kunjung ulang ke Kampung Gajah maka penulis

melakukan pra penelitian.

Tabel 1.3. Data Pra Penelitian

Berminat berkunjung kembali

Tidak berminat berkunjung kembali

7 18

Sumber: Prapenelitian terhadap pengunjung Kampung Gajah *Responden Pra penelitian diatas adalah orang yang pernah berkunjung ke Kampung Gajah Minimal satu kali

Bila data pada tabel 1.3. dikaji kembali maka konsumen Kampung Gajah

memiliki beberapa masalah didalam hal perilaku pasca pembelian Pengalaman

mereka setelah merasakan apa yang mereka dapat di Kampung Gajah menjadi

penyebab terjadinya perilaku pasca pembelian yang cenderung tidak melakukan

pembelian ulang. Melalui pra penelitian terhadap responden yang pernah

mengunjungi Kampung Gajah, penulis dapat menyimpulkan bahwa Kampung

(18)

datang kembali setelah melakukan kunjungan pertama. Minimnya minat kunjung

kembali menyebabkan perusahaan kesulitan untuk menciptakan konsistensi

pendapatan dan menurunnya posisi perusahaan dalam persaingan dalam industri

theme park.

Experiential Marketing merupakan salah satu upaya pengembangan konsep

pemasaran dalam menghadapi perubahan yang terjadi di pasar. Pemasar berusaha

melibatkan pelanggan secara emosional dan psikologikal ketka mengkonsumsi

produk yang ditawarkan pemasar. Menurut McCole (2004) Customer Experience

merupakan salah satu bentuk perkembangan pemasaran yang diharapkan dapat

menjembatani antara dunia akademis dan praktis. Inti dari customer experience

adalah membangun hubungan yang harmonis dan berkesinambungan dengan

pelanggan.

Saat ini dalam melakukan pembelian suatu produk, konsumen tidak hanya

melihat fungsi dan manfaat suatu produk, tetapi konsumen melihat bagaimana

suatu produk memberikan nilai emosi dalam benak konsumen. Saat nilai-nilai

yang ditawarkan perusahaan menemukan kecocokan di benak konsumen maka

nilai-nilai tersebut akan mengikat emosi konsumen dan akan membuat konsumen

lebih loyal (McCole, 2004). Nilai tersebut membuat customer experience quality

dinilai sebagai strategi yang tepat di dunia persaingan modern.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, kondisi ini yang menarik

(19)

Quality terhadap Revisit Intention pada Kampung Gajah (Survei pada pengunjung Kampung Gajah)”.

1.2. Identifikasi rumusan masalah

1.2.1. Identifikasi masalah

Berkembangnya industri tempat rekreasi (theme park) di sekitar Bandung

membuat pengelola tempat rekreasi di Bandung semakin kreatif dan

menghasilkan inovasi-inovasi yang belum ada sebelumnya. Di kawasan Lembang

khususnya kini semakin banyak dan beragam. Hal ini membuat pengelola tempat

rekreasi semakin berkembang dalam hal strategi. Salah satunya adalah customer

experience quality dimana perusahaan berusaha membuat sebuah tempat wisata

yang dapat membangun emosi dan kenangan yang selalu membekas di benak

konsumen melalui pengalaman yang didapat konsumen.

Kampung Gajah merupakan tempat wisata keluarga yang cukup terkenal

meski perkembangannya cukup luar biasa namun memasuki tahun 2012-2014

Kampung Gajah mengalami penurunan jumlah pengunjung yang dikarenakan

banyaknya pesaing yang bisa mengurangi angka kunjungan. Berkurangnya jumlah

pengunjung dikarenakan konsumen Kampung Gajah kurang memiliki minat untuk

berkunjung kembali sehingga angka kunjungan dari tahun ke tahun mengalami

penurunan.

Kampung Gajah telah melakukan berbagai usaha untuk mempertahankan

(20)

pemeliharaan kebersihan. Upaya-upaya yang dilakukan Kampung Gajah tersebut

bertujuan untuk menjaga tingkat kunjungan terus meningkat.

1.2.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakan masalah maka dirumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tentang customer experience quality di Kampung

Gajah?

2. Bagaimana gambaran tentang revisit intention di Kampung Gajah?

3. Seberapa besar pengaruh customer experience quality terhadap revisit

intention di Kampung Gajah?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran tentang customer experience quality di

Kampung Gajah

2. Untuk mengetahui gambaran revisit intention di Kampung Gajah

3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh customer experience quality

terhadap revisit intention di Kampung Gajah

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti akan memberikan wawasan yang lebih mendalam di

bidang pemasaran khususnya mengenai pengaruh customer experience

(21)

2. Bagi perusahaan penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi

ataupun masukan mengenai keterkaitan customer experience quality

dengan revisit intention sehingga dapat memperbaiki strategi promosi,

pengoptimalan kualitas pelayanan dan penawaran fasilitas-fasilitas

(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek penelitian

Objek penelitian merupakan permasalahan yang akan di teliti. Penelitian ini

akan mengukur seberapa besar pengaruh customer experience quality terhadap

revisit intention. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah

variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2012:38) variabel

penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.Variabel

bebasnya atau juga variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah

customer experience quality (X) dan sebagai variabel terikat atau juga variabel

yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah revisit intention atau minat

pembelian ulang (Y). Subjek penelitian adalah pengunjung Kampung Gajah.

3.2.Metode dan desain penelitian

3.2.1. Metode penelitian

Menurut Sugiyono (2012:2) metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah diartikan

penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan yaitu rasional (terjangkau akal), empiris

(bisa diamati indera manusia) dan sistematis (menggunakan tahapan tertentu yang

bersifat logis). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

(23)

Menurut Sugiyono (2007:11) metode deskriptif adalah suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, sistem

pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa lalu dan sekarang. Tujuan dari

penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan

secara sistematik, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.Sedangkan verifikatif adalah

metode untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui

pengumpulan data di lapangan.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei.

Menurut Kerlinger (1973) seperti yang dikutip Sugiyono (2009:7) penelitian

survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi

data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan

antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal. Penelitian

asosiatif kausal menurut Sugiyono (2009:11) merupakan penelitian yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan

kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat, dimana X mempengaruhi Y.

3.2.2. Desain penelitian

Menurut Ujang Sumarwan (2011:17) Desain Penelitian adalah kerangka

untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian

(24)

memecahkan masalah-masalah riset pemasaran. Desain penelitian juga dapat

didefinisikan sebagai prosedur bagaimana mengumpulkan, mengolah,

menganalisis suatu data.

Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki

ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini

lebih cocok bersifat kausal.

Menurut Sugiyono (2009:56) Desain kasual adalah hubungan yang bersifat

sebab akibat. Ini berarti terdapat variabel independen (variabel yang

mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Desain kausal ini

mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti hubungan sebab akibat,

sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana

variabel yang dipengaruhi. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian

bertujuan untuk mengetahui pengaruh customer experience quality terhadap

revisit intention pada pengunjung Kampung Gajah.

3.3.Operasionalisasi variabel

Dalam mempersiapkan kegiatan pengolahan data, maka dibuatlah panduan

berupa operasional variabel yang didalamnya memuat variabel acuan kuesioner

beserta indikator-indikator terkait.

Variabel yang akan diteliti adalah customer experience sebagai variabel

independen (X) dan revisit intention sebagai variabel dependen (Y). Untuk lebih

(25)

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Customer Experience Quality (Variabel X) Customer experiencequality sebagai penilaian yang dirasakan tentang keunggulan atau superioritas dari pengalaman pelanggan (Fred Lemke, Moira Clark&Hugh Wilson, 2011)

Helpfulness (X1)

Tingkat kemudahan pengunjung dalam meminta bantuan pegawai Kampung Gajah Ordinal Tingkat ketanggapan pegawai dalam membantu Pengunjung Kampung Gajah Ordinal

Value For Time

(X2)

(26)

Tingkat waktu tunggu pengunjung ketika akan menggunakan wahana Ordinal Customer Recognition

(X3)

Tingkat pegawai dalam mengenali pengunjung Ordinal Tingkat keramahan pegawai dalam menyapa pengunjung Kampung Gajah Ordinal Promise

Fulfillment (X4)

(27)

Tingkat ketersediaan fasilitas sesuai dengan yang di promosikan

Ordinal

Interest In Problem Solving

(X5)

Tingkat kemampuan pegawai dalam membantu menyelesaikan masalah Konsumen Ordinal Tingkat ketepatan pegawai dalam memberikan solusi yang dibutuhkan pengunjung Ordinal Personalization

(X6)

Tingkat pelayanan khusus yang dilakukan pegawai Ordinal Competence

(X7)

(28)

Tingkat kemampuan pegawai menegenai cara kerja wahana

Ordinal

Accessibility Of Person/Facility

(X8)

(29)

revisit intention (Y) (pelanggan yang berkomitmen sangat berperan dalam pengembangan suatu merek. Proses evaluasi konsumen sangat menentukan tingkat motivasi pembelian ulang terhadap suatu merek. Motivasi tersebut akan menimbulkan keinginan pembelian ulang untuk memenuhi setiap kebutuhannya atau meningkatkan jumlah pembeliannya, dan menghasilkan komitmen untuk menggunakan kembali merek tersebut dimana keinginan itu berkaitan dengan psikologi konsumen (Hawkins dan Mothersbaugh , 2010). Frekuensi Pembelian (Y1)

Tingkat frekuensi kunjungan

Komitmen

Pelanggan (Y2)

Tingkat minat

(30)

Rekomendasi

positif (Y3)

Tingkat

rekomendasi hal positif

Ordinal

Adapun pengukuran variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan

pengukuran ordinal. Menurut Ghozali (2006:4) skala ordinal tidak hanya

mengkategorikan variabel ke dalam kelompok, tetapi juga melakukan ranking

terhadap kategori.

3.4. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis sumber data

Jenis dan sumber data yang digunakan untuk penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan langsung

dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono). Data primer dari penelitian ini diperoleh

dari kuesioner yang diisi oleh responden, meliputi: identitas dan tanggapan

responden. Data yang didapat adalah dengan penyebaran kuesioner dengan

(31)

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh secara tidak langsung atau melalui pihak lain atau

laporan historis yang telah di susun dalam arsip yang dipublikasikan atau tidak

dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain

(Santoso dan Tjiptono). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini

berupa studi kepustakaan, jurnal, literatur-literatur yang berkaitan dengan

permasalahan, majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain

yang dapat diambil melalui sistem online (internet).

3.4.2. Teknik pengumpulan data

1. Kuisioner

Dalam melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk

memecahkan masalah yang ada sehingga data–data tersebut harus benar–benar

dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi kuesioner atau seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden (Sugiyono 2009).

Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara

logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan

jawaban–jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.

(32)

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang

berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur serta publikasi-publikasi lain

yang layak dijadikan sumber.

3. Observasi

Observasi, yaitu kegiatan yang terencana dan terarah secara sistematika untuk

memperoleh data dan informasi mengenai objek yang sedang diteliti, untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya, tetapi peneliti tidak terlibat secara

langsung.

4. Wawancara mendalam

Yaitu teknik pengumpulan data atau informasi dari pihak manajemen

perusahaan khususnya manager Kampung Gajah.

5. Dokumentasi

Yaitu pengambilan data melalui dokumen-dokumen atau catatan yang terkait

dengan permasalahan yang akan diteliti (Wardiyanta, 2006:36) Dalam hal ini

dokumen-dokumen yang berkenaan dengan Kampung Gajah, dan teori-teori

tentang customer experience dan repeat visit intention.

3.5. Populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(33)

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa populasi dari

penelitian ini adalah konsumen yang pernah berkunjung ke Kampung Gajah.

3.5.2. Sampel

Sampel adalah sebagian kecil kelompok yang mewakili karakteristik populasi

yang diambil dari populasi tersebut untuk berpartisipasi dalam suatu studi

(Malholtra 2007:405). Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi tersebut

harus bersifat represetatif, atau mewakili populasinya.

Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut

disebut penelitian sampel. Penghitungan sampel diambil berdasarkan populasi

jumlah pengunjung Kampung Gajah. Dengan menggunakan penghitungan

menggunakan rumus Slovin pedoman tersebut maka

� = �

+ � 2

� = + × % 2 = 99. =

Ket: N = Jumlah pengunjung di tahun 2013

e = error (kesalahan)

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100.

3.5.3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling. Teknik pengambilan sampel yang

(34)

dimaksudkan karena sampel yang digunakan dalam penelitian dipilih dengan

sengaja berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuisioner. Maka, setelah data diperoleh dari responden melalui

kuisioner sudah terkumpul, selanjutnya data dapat diolah dan ditafsirkan sehingga

dari hasil tersebut dapat dilihat peranan antara variabel customer experience

quality terhadap revisit intention (Y).

Dalam melaksanakan pengolahan data, penulis menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden.

2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan skala simentic

differensial dalam lima pilihan jawaban.

3. Rekapitulasi nilai angket variabel X customer experience qualitydan

variabel Y (revisit intention).

4. Tahap uji coba kuisioner.

3.6. Rancangan analisis data dan uji hipotesis

3.6.1. Rancangan analisis

Dalam analisis data ini ditempuh prosedur analisis sebagai berikut:

1. Memeriksa angket yang telah diisi. Hal ini dimaksudkan untuk

(35)

2. Data yang diperoleh penulis kemudian diolah, maka diperoleh rincian

skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk

untuk masing-masing variabel X dan variabel Y, untuk itu skala

pengukuran yang digunakan adalah semantic differensial yang

dikembangkan oleh Osgood. Dalam Sugiyono (2009:138) “skala

semantic differensial adalah skala yang digunakan untuk mengukur

sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi

tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif”

terletak di bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di

bagian kiri garis atau sebaliknya”. Data yang diperoleh data interval.

Contoh data skala semantic differensial yang digunakan adalah sebagai

berikut:

3. Rekapitulasi nilai angket variabel (Customer Experience Quality) dan

variabel Y (revisit intention).

4. Tahap uji coba kuisioner.

5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah

melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel,

sedangkan untuk menjawan penelitian yang bersifat asosiatif atau

verikatif adalah melalui analisis regresi sederhana.

3.6.2. Uji validitas dan reliabilitas

Menurut Maholtra (2009:311), “Validitas dapat didefinisikan sebagai

(36)

sejati antar objek atas karakteristik yang sedang diuji ketimbang kesalahan

sistematik” atau acak.

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam

mengukur apa yang ingin diukur. Validitas ditunjukkan dengan adanya hubungan

antara score item yang diteliti dengan score total item yang diteliti. Suatu item

dinyatakan valid apabila nilai item memiliki hubungan signifikan serta corrected

item-total correlation lebih besar dari nilai r kritis product moment. Rumus

korelasi yang dapat digunakan adalah rumus kolerasi Product Moment, dengan

rumus :

= � ∑ − ∑ ∑

√{� ∑ 2− ∑ 2}{� ∑ 2− ∑ 2 }

(Sugiyono, 2009:248)

Keterangan:

rxy= Koefisien validitas item yang dicari

X= Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y= Skor total

∑X= Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y= Jumlah skor dalam distribusi Y

(37)

∑Y2= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n= Jumlah responden

Kriteria validitas menurut Suliyanto (2005:42) keputusan dalam sebuah

butir pertanyaan dapat di anggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara

berikut:

a. Jika koefisien korelasi product moment >r-tabel (α:n-2)n= jumlah sampel

b. Nilai sig≥α

Penulis menggunakan bantuan program SPSS.17.0 for windows untuk

menguji validitas kuesioner

Menurut Ety Rochaety (2007:49) menyatakan bahwa reliabilitas adalah

tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki

reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang

terpercaya. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen

pengukuran yang baik. Untuk menguji reliabiltas atau keterandalan alat ukur atau

instrumen dalam penelitian ini digunakan koefisien Alpha Cronbach. Koefisien

keandalan menunjukkan mutu seluruh proses pengumpulan data suatu penelitian.

Koefisien Alpha Cronbach ditunjukkan dengan:

� = + . ̅− . ̅

keterangan:

k= jumlah variabel manifes yang membentuk variabel laten

(38)

a= konstanta

3.6.3. Hasil uji validitas dan reliabilitas

Hasil uji coba instrumen peneliytian untuk customer experience quality

(X) dan revisit intention (Y) pada sampel sebanyak 30 responden. Berdasarkan

hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan

program SPSS 22.0 for windows menunjukkan bahwa item-item pernyataan pada

kuisioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan rtabel. Berikut

nilai tingkat validitas karakteristik individu dengan perhitungan validitas item

[image:38.595.120.508.446.702.2]

instrumen menggunakan bantuan SPSS 22.0 for windows

Tabel 3.2.

Hasil Uji Validitas Variabel X (revisit intention)

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Customer Experience Quality (X)

Helpfulness

1 Tingkat Kemudahan pengunjung

Dalam Meminta Bantuan Pegawai

0,633 0,3610 Valid

2 Ketanggapan Pegawai Kampung

Gajah Dalam Membantu Pengunjung

0,520 0,3610 Valid

(39)

3 Ketepatan jam buka tutup Kampung

Gajah

0,571 0,3610 Valid

4 Tingkatan waktu saat

menunggu/mengantre wahana Kampung Gajah

0,506 0,3610 Valid

Customer Recognition

5 Keramahan pegawai dalam

menyambut dan melayani pengunjung

0,468 0,3610 Valid

6 Pegawai dapat mengenali pengunjung

dengan baik

0,601 0,3610 Valid

Promise Fulfillment

7 Ketepatan harga produk Kampung

Gajah sudah sesuai dengan informasi

yang didapat

0,531 0,3610 Valid

8 Ketersediaan fasilitas dan wahana

sudah sesuai dengan yang

dipromosikan

0,520 0,3610 Valid

Interest In Problem Solving

9 Kemampuan pegawai dalam

menyelesaikan masalah pengunjung

0,577 0,3610 Valid

10 Tingkat kemampuan pegawai dalam

memberikan informasi dan solusi

(40)

sesuai yang dibutuhkan pengunjung

Personalization

11 Tingkat kemampuan pegawai saat

memberikan pelayanan khusus kepada

pengunjung

0,418 0,3610 Valid

Competence

12 Tingkat pengetahuan pegawai akan

fasilitas yang terdapat di Kampung

Gajah

0,549 0,3610 Valid

13 Pengetahuan Pegawai tentang cara

kerja wahana di Kampung Gajah

0,531 0,3610 Valid

Accessibility Of Person/Facility

14 Keberadaan lokasi pusat informasi

sudah tepat untuk menjangkau

kebutuhan pengunjung

0,633 0,3610 Valid

15 Pengunjung dapat dengan mudah

menerima informasi yang dibutuhkan

0,555 0,3610 Valid

16 Pengunjung mudah dalam

menggunakan fasilitas umum

Kampung Gajah

0,687 0,3610 Valid

Sumber: Pengolahan data 2015

Berdasarkan hasil pengujian vailiditas pada tabel 3.2. maka dapat

(41)

experience quality yang terdiri dari 17 instrumen pernyataan/pernyataan dapat

[image:41.595.109.517.233.642.2]

dikatakan valid, karena rhitung> rtabel

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Y (revisit intention)

No Indikator rhitung rtabel Keterangan

Revisit Intention (Y)

Frekuensi Kunjungan

17. Tingkat frekuensi berkunjung ke

Kampung Gajah

0,361 0,3610 Valid

Komitmen

18. Saya berminat untuk berkunjung

kembali ke Kampung Gajah

0,559 0,3610 Valid

Rekomendasi

19. Saya merekomendasikana Kampung Gajah kepada orang lain

0,757 0,3610 Valid

20. Saya selalu merekomendasikan

Kampung Gajah

0,797 0,3610 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 3.5, maka dapat

disimpulkan bahwa item pernyataan pada variabel revisit intention yang terdiri

(42)
[image:42.595.113.528.165.303.2]

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Customer Experience Quality

(X)

0,740 0,3610 Reliabel

2 Revisit intention (Y) 0,744 0,3610 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30

responden dengan tingkat signifikansi 5% sehingga diperoleh nilai rhitung

masing-masing variabel lebih besar dari rtabel yaitu sebesar 0,3610 artinya kedua variabel

yang diuji reliabel.

3.6.4. Teknik analisis data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini

seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana

sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus

dirubah kedalam bentuk skala interval karena merupakan syarat pengolahan data

dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Succesive

Interval (MSI).

1. Methode Succesive Interval (MSI)

(43)

(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan, hitung

proporsi setiap pilihan jawaban.

(2) Berdasarkam frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung

proporsi setiap pilihan jawaban.

(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung

proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan

jawaban.

(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan

jawaban melalui persamaan berikut:

� � = ℎ � � � − �ℎ − �ℎ �

(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban

melalui persamaan berikut:

Score= Scale value + / Scale Value minimum / + 1

2. Regresi linear sederhana

Guna menyelesaikan permasalahan “Pengaruh customer experience

quality terhadap revisit intention”, maka digunakanlah rumus analisis regresi

sederhana. Rumus analisis regresi sederhana bertujuan untuk memecahkan

persoalan hubungan sebab akibat variabel independen (customer experience

quality) dan variabel dependen (revisit intention). Rumus persamaan regresi linier

sederhana (Sugiyono 2010:261), yaitu:

Y = a + bX

(44)

3.

4. Dimana:

5.

Y = Subyek pada variabel d ependent yang diprediksikan

(revisit intention)

X = Subyek padavariabel independent yang mempunyai nilai

tertentu (customer experience quality)

a = konstanta

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan

angkapeningkatan atau penurunan variabel dependen yang

didasarkan variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila(-) maka

terjadi penurunan.

n = jumlah data

3.6.5. Koefisien determinasi

Koefisien Determinasi R2 pada intinya digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model regresi dalam menerangkan variasi variabel

dependen (Ghozali, 2006:83). Dimana nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Koefisien determinasi

mempunyai suatu besaran yang digunakan untuk mengukur garis kebaikan

(goodness of fit) secara vertikal, untuk proporsi/prosentase total variabel dalam Y

(45)

a. R2= ∑ (Ŷ-Y)2∑ (Y-Y)2 b. Keterangan:

c. R2= koefisien determinasi

d. Ŷ= hasil regresi

e. Y= Y rata-rata

f. Y= Y hasil observasi

3.6.6. Rancangan uji hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat

dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada

akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada

hipotesis yaitu uji signifikasi koefisien korelasi (uji t-student) untuk menguji

hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian. Seperti yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2009:250) adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

= √� − √ − 2

Keterangan:

t= distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2

r= koefisien korelasi product moment

n= banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

i. Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh

(46)

ii. Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel yang diteliti

Tarif kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu

pihak yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam

rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis

sebagai berikut:

a. H1 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara Customer Experience

Quality dengan revisit intention (Minat Kunjungan ulang) pada Pengunjung

Kampung Gajah.

b. H0: ρ > 0 , artinya terdapat pengaruh antara Customer Experience Quality

dengan revisit intention (minat kunjungan ulang) pada Kampung Gajah.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh antara Customer

(47)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada pengunjung Kampung

Gajah untuk mengetahui pengaruh customer experience quality terhadap revisit

intention, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Gambaran customer experience quality pengunjung Kampung Gajah yang

terdiri dari helpfulness, value for time, customer recognition, promise

fulfillment, interest in problem solving, personalization, competence dan

accessibility of person/facility berada pada kategori tinggi. Adapun indikator

customer experience quality yang paling tinggi adalah interest in problem

solving, hal tersebut dikarenakan Kampung Gajah dianggap sudah

memenuhi harapan konsumen akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh

pegawai Kampung Gajah. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah

Value for time dan competence yaitu, hal tersebut dikarenakan masih

kurangnya ketepatan waktu serta kompetensi dari pegawai yang dirasa

masih kurang.

2. Gambaran mengenai revisit intention yang terdiri dari frekuensi

kunjungan/pembelian, komitmen pelanggan, dan rekomendasi positif. Untuk

indikator yang mendapat perolehan skor paling tinggi adalah komitmen

(48)

kunjungan setelah kunjungan pertama. Untuk indikator yang memiliki

perolehan paling rendah adalah frekuensi kunjungan, yaitu konsumen belum

menunjukan frekuensi kunjungan yang baik.

3. Terdapat pengaruh yang positif antara customer experience quality terhadap

revisit intention pada pengunjung Kampung Gajah. Adapun indikator

customer experience quality yang paling tinggi adalah interest in problem

solving dengan variabel revisit intention yang diukur melalui indikator

frekuensi kunjungan/pembelian, komitmen pelanggan, dan rekomendasi

positif.

1.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan

mengenai customer experience quality terhadap revisit intention pada pengunjung

Kampung Gajah, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi pemecahan masalah dan dapat dijadikan masukan bagi pihak

terkait khususnya bagi manajemen Kampung Gajah Wonderland.

1. Kampung Gajah Wonderland diharapkan bisa lebih memperhatikan

ketepatan waktu karena pengunjung sangat ingin menikmati liburan tanpa

adanya kekhawatiran akan waktu buka-tutup.

2. Pengunjung/konsumen diharapkan dapat melakukan kunjungan rutin untuk

memperbaiki frekuensi kunjungan ulang.

3. Saran untuk penelitian berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi

(49)

atmosphere atau customer satisfaction yang dapat mempengaruhi revisit

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New.

York : International Thomson Publishing.

Buchari, Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:

Alfabeta

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS,

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro

Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty How To Earn It How To Keep It. New and

Revised Edition. Kentucky: McGraw Hill International

Griffin, W Ricky dan Ronald J Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan. Jakarta:

Erlangga

Hawkins, Del I., Roger J. Best, dan Kenneth A. Coney (1998), Consumer

Behavior :Building Marketing Strategy, Irwin/McGraw-Hill.

Hawkins, D.I., and Mothersbaugh, D.L. (2010). Consumer Behavior: Building

Marketing Strategy, 11th Edition. Boston: Irwin/McGraw-Hill.

Kartajaya, Hermawan. 2010. On Brand. Bandung: PT. Mizan Pustaka

Kartajaya, Hermawan. 2004. Hermawan Kartajaya on Differentiation. Bandung:

Mizan Media Utama

Kotler, Philip, dan Kevin Keller. 2012. Marketing Management 14th edition. New

(51)

Kotler, Philip, Keller, Kevin. 2009. Marketing Management 13th edition. New

Jersey: Pearson International Edition Prentice Hall

Lamb, Hair, dan McDaniel. 2001. Pemasaran, Edisi Pertama, Jakarta: Salemba

Empat.

Lovelock, Christoper, Wirtz, Jochen. 2011. Services Marketing 7th edition. New

Jersey: Pearson Prentice Hall

Maholtra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jilid 1. Jakarta:

PT. Index

Pine Joseph, II, Gilmore, James H. 2011. The Experience Economy. United States

of America: Harvard Business Press

Rochaety, Ety. 2007. Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Saladin, Djaslim. 2006. Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat. Bandung : Linda

Karya

Saladin, Djaslim. (2007). Intisari Pemasaran dan Unsur-Unsur Pemasaran.

Bandung: CV Linda Karya

Schmitt, Shaum & Wheeler, Joe. 2003. Managing The Customer Experience.

London: Prentice Hall Financial Times

Schmitt, Bernd H. 1999. Experiential Marketing: How to Get Customers to

Sense,Feel, Think, Act, Relate. New York: The Free Press

Sugiyono. 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung:

(52)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality & Satisfaction

Edisi 3, Yogyakarta: Andi

Wardiyanta. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi

Jurnal

Bolton, R. N., Kannan, P. K., & Bramlett, M. D. (2000). Implications of Loyalty

Program Membership and Service Experiences for Customer Retention

and Value. Journal of the Academy of Marketing Science, 28 (1), 95-108.

Christian, Albertus, Dharmayanti, Diah. 2013. Pengaruh Experiential Marketing

Terhadap Customer Satisfaction Dan Customer Loyalty The Light Cup di

Surabaya Town Square. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 1. No.2.

1-13

Cronin, J. Joseph, Jr, and Steven A.Taylor, 1992, Measuring Service Quality: A

ReExamination and Extension, Journal of Marketing, Vol.56

Frow, Pennie dan Payne A. 2007. Towards the ‘Perfect’ Customer Experience.

Journal of Brand Management, vol. 15:2,pp. 89-101

Gentile, C., Spiller, N., & Noci, G. (2007). How to Sustain the Customer

Experience: An Overview of Experience Components that Co-create Value

(53)

Lemke, Fred, Clark, Moira, Wilson, Hugh, 2011. Customer Experience Quality:

An Exploration in Business and Consumer Context Using Repertory Grid

Technique. Published in Journal of the Academy of Marketing Science.

39, 846-869

McCole, P. (2004) Refocusing marketing to reflect practice. The changing role of

marketing forbusiness. Marketing Intelligence and Planning Vol. 22 (5)

pp. 531-539

Noegroho, Adam Oddy, Suharyono, Kumadji, Srikandi. 2013. Pengaruh

Experiential Marketing dan Brand Trust Terhadap Kepuasan Pelanggan

dan Loyalitas Pelanggan (Survei Pada Pelanggan KFC Cabang Kawi

Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 6. No.2. 1-7

Oeyono, T Januar, Dharmayanti, Diah. 2013. Analisis Pengaruh Experiential

Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Sebagai

Intervening Variabel Di Tator Cafe Surabaya Town Square. Jurnal

Manajemen Pemasaran Vol. 1. No. 2. 1-9

Rini, Endang. 2009. Menciptakan Pengalaman Konsumen Dengan Experiential

Marketing. Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2, No. 1, h.15-20

Senjaya, Vivie, Semuel, Hatane, Dharmayanti, Dian, 2013. Pengaruh Customer

Experience Quality Terhadap Customer Satisfaction & Customer Loyalty

Di Kafe Excelso Tunjungan Plaza Surabaya: Perspektif B2C. Jurnal

(54)

Zucker, L. G. 1986. The production of trust: Institutional sources of economic

structure, 1840-1920. In B. M. Staw & L. L. Cummings (Eds.), Research

in organizational behavior, vol. 8: 53-1 ll. Greenwich, CT: JAI Press.

Sumber Internet

Hollyoake, M. (2009). Customer Experience in B2B Environment. Retrieved

September 18th 2012, from www.springboardcs.com

Seddon, J., & Sant, R. (2007). Increasing Business Value through Improved

Customer Experiences. E-Perspectives, December. Retrieved October 22,

2009 from http://www.millwardbrown.com.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo

http://www.kampunggajah.com

http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas

pelanggan/

http://www.experientialforum.com/

www.disparbud.jabarprov.go.id

Gambar

Tabel 1.1.
Tabel 1.2. Data pengunjung Kampung Gajah 2010-2013
Gambar 1.2 Grafik pertumbuhan pengunjung
Tabel 1.3.  Data Pra Penelitian
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga jika nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya adalah nilai-nilai positif maka dia akan bisa menghargai dirinya sendiri sehingga dia tidak akan berperilaku

Menurut BKKBN (2001) Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik (KAP) agar dalam melaksanakan tugas audit selain mematuhi standar umum audit

Siswa masih sering salah ketika memilih kata ngoko lugu dan ngoko alus dalam penulisan bahasa ngoko, kesalahan tersebut berupa harus sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa

Dengan demikian, adsorben cangkang kerang bulu yang dibuat secara fisis sudah dapat memenuhi adsorben yang efektif dan komersil, terlebih adsorben dengan suhu

Input Realisasi Waktu, Dan Jika Pegawai terdapat revisi Kuantitas/ Waktu / Biaya dapat menginput pada Kolom Revisi yang ada kemudian Klik Simpan, maka secara otomatis Kuantitas /

Dalam negara secara luas atau juga disebut negara integral, Gramsci menganggap bahwa semua arti intelektual klas dan kepemimpinan moral atau masyarakat menyebabkan munculnya

State Duma sendiri berpusatkan di ibu kota Rusia yaitu di Moscow dan anggota State Duma sendiri di sebut sebagai Deputi. State Duma didirikan oleh Kaisar Tsar II pada tahun 1907