• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 8

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Struktur Organisasi Penulisan Tesis ... 11

BAB II KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT ... 13

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 0-2 Tahun ... 13

B. Kebutuhan Dasar Anak Usia 0-2 Tahun... 27

C. Hubungan Anak dan Keluarga ... 42

D. Program Home Visit Pendidikan Anak Usia Dini ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 59

A. Metode dan Desain Penelitian ... 59

B. Subjek Penelitian ... 60

C. Definisi Operasional ... 61

D. Instrumen Penelitian ... 62

E. Prosedur Penelitian ... 66

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan home visit bk

(2)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A. Hasil Penelitian... 70

B. Pembahasan ... 108

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 122

▸ Baca selengkapnya: contoh surat home visit bk

(3)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Patokan bahasa dari lahir hingga usia 2 tahun ... 1

Tabel 2.2 Tugas perkembangan anak usia 0-2 tahun ... 23

Tabel 2.3 Jenis stimulasi pada anak usia 0-2 tahun ... 40

Tabel 2.4 Tiga bagian program home visit model portage ... 56

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen penelitian ... 63

Tabel 4.1 Gambaran kemampuan awal orang tua ... 70

Tabel 4.2 Gambaran kemampuan orang tua untuk setiap aspek ... 72

Tabel 4.3 Gambaran umum pemahaman orang tua mengenai perkembangan, perawatan dan pengasuhan bayi ... 73

Tabel 4.4 Gambaran umum kemampuan perencanaan orang tua dalam menstimulasi perkembangan dan pemberian makanan pada bayi ... 75

Tabel 4.5 Gambaran umum kemampuan melaksanakan stimulasi ... 76

Tabel 4.6 Jadwal pelaksanaan program home visit Desa Langensari ... 77

Tabel 4.7 Gambaran perubahan kemampuan orang tua ... 91

Tabel 4.8 Gambaran kemampuan orang tua setelah program home visit ... 94

Tabel 4.9 Gambaran umum kemampuan menstimulasi untuk setiap aspek ... 95

Tabel 4.10 Gambaran umum pemahaman orang tua mengenai perkembangan, perawatan dan pengasuhan bayi setelah program home visit ... 98

Tabel 4.11 Gambaran umum kemampuan perencanaan stimulasi perkembangan dan penyusunan menu makanan bayi ... 99

Tabel 4.12 Gambaran umum kemampuan pelaksanaan stimulasi perkembangan dan penyajian makanan bayi setelah program home visit ... 100

(4)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tingkat partisipasi PAUD pada anak usia 0-3 tahun berdasarkan

tingkat ekonomi keluarga ... 1

Gambar 2.1 Hirarki kebutuhan Maslow ... 28

Gambar 2.2 Teori ekologi Bronfenbrenner ... 43

Gambar 2.3 Contoh program home visit Portage... 55

(5)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Gambaran umum kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak usia dini sebelum dilakukan program home visit ... 71

Grafik 4.2 Kemampuan orang tua untuk setiap aspek ... 73 Grafik 4.3 Gambaran umum kemampuan menstimulasi dalam aspek

pemahaman ... 74 Grafik 4.4 Gambaran umum kemampuan orang tua dalam aspek

perencanaan ... 75 Grafik 4.5 Gambaran umum kemampuan menstimulasi pada aspek

pelaksanaan ... 76 Grafik 4.6 Gambaran umum kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak setelah program home visit ... 95 Grafik 4.7 Kemampuan menstimulasi untuk setiap aspek setelah program home visit ... 97 Grafik 4.8 Gambaran pemahaman orang tua setelah program home visit ... 98 Grafik 4.9 Gambaran kemampuan orang tua dalam menstimulasi

perkembangan anak dalam aspek perencanaan ... 99 Grafik 4.10 Gambaran kemampuan orang tua pada aspek pelaksanaan

stimulasi perkembangan setelah program home visit ... 101 Grafik 4.11 Gambaran peningkatan kemampuan orang tua dalam

(6)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dengan pendekatan kolaboratif. Metode ini dipilih dengan tujuan untuk meningkatkan praktik pendidikan dan pengembangan anak usia dini oleh orang tua kepada anak usia 0-2 tahun. Melalui pendekatan kolaboratif, peneliti melakukan kerja sama dengan kelompok masyarakat dalam penyusunan program home visit dan peneliti melakukan tindakan untuk menghasilkan perubahan pada orang tua dalam kemampuan menstimulasi perkembangan anak.

Maksud tujuan di atas sesuai dengan tujuan dari penelitian tindakan kolaboratif yang dikemukakan oleh Kemmis (Syaodih, 2013: 234) sebagai berikut ini.

Penelitian tindakan adalah bentuk penelitian refleksi diri (self-reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) dalam rangka meningkatkan keadilan dan rasionalitas praktik sosial dan pendidikan, pemahaman tentang praktik tersebut dan situasi tempat praktik dilakukan.

Dalam penelitian tindakan kolaboratif, kerja sama peneliti dan para partisipan merupakan hal utama, sebagaimana Reason dan Bradbury (Cook, 2010: 2) mendefinisikan bahwa penelitian tindakan tidak hanya pada penekanan pentingnya teori mengenai penelitian tindakan namun juga mendefinisikan penelitian tindakan sebagai partisipasi alamiah, Reason dan Bradbury menyatakan:

It seeks to bring together action and reflection, theory and practice, in participation with others, in the pursuit of practical solutions to issues of pressing concern to people, and more generally the flourishing of individual

persons and their communities.” However, “in participation with others”

(7)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

consists of both critical reflexivity and the participant voice. Therefore collaborative action research includes participation rather than vice versa. Pernyataan di atas menyiratkan bahwa penelitian tindakan terdiri dari refleksi kritis dan suara partisipan. Penelitian tindakan berupaya untuk menyatukan aksi dan refleksi, teori dan praktek, dalam partisipasi dengan orang lain, dalam berupaya mencari solusi praktis untuk masalah-masalah penting yang sedang terjadi dan berkembang pada setiap individu dan kelompok.

Dengan didasarkan pada pandangan para ahli di atas, penelitian tindakan kolaboratif dianggap metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian di bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini. Hal tersebut dikarenakan, penelitian ini melibatkan partisipasi kelompok masyarakat dalam upaya melakukan perubahan dan meningkatkan praktik pendidikan dan pengembangan anak usia dini.

Desain penelitian tindakan kolaboratif menggunakan desain penelitian tindakan secara umum, Elliot (Syaodih, 2013: 239) memaparkan desain penelitian kualitatif sebagai berikut:

1. Pendirian eksploratori diadopsi, pemahaman masalah dikembangkan dan rencana dibuat untuk beberapa bentuk strategi intervensi.

2. Melaksanakan intervensi.

3. Selama dan sekitar waktu intervensi, pengamatan dilakukan dalam berbagai bentuk (monitoring pelaksanaan dengan observasi).

4. Strategi intervensi baru dilakukan, dan proses siklus diulangi, dilanjutkan sampai pemahaman yang cukup (atau menerapkan solusi yang mampu untuk) terhadap suatu masalah diperoleh.

Dengan demikian, desain penelitian tindakan kolaboratif mengikuti sebuah rangkaian siklus yang terdiri dari pengembangan masalah, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi. Siklus tersebut dilakukan berulang sampai terjadi peningkatan pemahaman dan mendapatkan solusi permasalahan.

(8)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kolaboratif ini adalah ibu yang memiliki anak usia 0-2 tahun di Desa Langensari, Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini, ibu dianggap dapat mewakili sosok orang tua dalam merawat, mengasuh dan mendidik anak. Hal ini dikarenakan adanya keterikatan alamiah yang begitu kuat di antara ibu dan anak. Selain itu, pada umumnya masyarakat memiliki pandangan bahwa seorang ibu memiliki tanggung jawab lebih dalam merawat, mengasuh dan mendidik anak dibandingkan ayah yang memiliki tanggung jawab lebih sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah.

C. Definisi Operasional

Terdapat beberapa istilah dalam penelitian ini yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Kemampuan Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Anak

Kemampuan orang tua dalam penelitian ini berupa skor kemampuan mengenai pemahaman perkembangan anak usia 0-2 tahun, perencanaan dan pelaksanaan stimulasi perkembangan. Pemahaman orang tua mengenai perkembangan anak meliputi pemahaman aspek perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional serta kebutuhan dasar anak usia 0-2 tahun. Kemampuan merencanakan meliputi perencanaan asupan makanan dan kegiatan bermain anak. Sementara kemampuan melaksanakan stimulasi meliputi kemampuan penyajian makanan dan kemampuan melaksanakan kegiatan bermain yang sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangan anak usia 0-2 tahun.

2. Program Home Visit

(9)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

sebuah program non formal, multidimensi yang memadukan aspek perkembangan anak dan pendidikan orangtua. Isi program terdiri dari perawatan anak, pengembangan diri orang tua dalam hal kemampuan menstimulasi perkembangan anak yang terdiri dari pemahaman, kemampuan merencanakan dan melaksanakan aktivitas stimulasi perkembangan.

D. Instrumen Penelitian

(10)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Peningkatan Kemampuan Orang Tua dalam Menstimulasi Perkembangan Anak Usia Dini

Melalui Program Home Visit Pendidikan Anak Usia Dini

VARIABEL ASPEK INDIKATOR SUB INDIKATOR TEKNIK

PENGUMPULAN DATA SUMBER DATA Kemampuan Stimulasi A. Pemahaman 1. Pemahaman perkembangan anak usia 0-2 tahun

2. Pemahaman kebutuhan anak usia 0-2 tahun

a. Mengklasifikasikan karakteristik tugas perkembangan berdasarkan usia

a. Menjelaskan jenis-jenis perawatan anak 1) Mengklasifikasikan karakteristik/ tugas perkembangan fisik-motorik 2) Mengklasifikasikan karakteristik/ tugas perkembangan kognitif-bahasa 3) Mengklasifikasikan karakteristik/ tugas perkembangan sosial-emosional

1) Menjelaskan perawatan fisik

2) Menjelaskan pemenuhan nutrisi anak

(11)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

b. Menjelaskan cara pengasuhan anak

c. Menjelaskan jenis-jenis stimulasi perkembangan anak

3) Menjelaskan penanganan penyakit pada anak

1) Menjelaskan prinsip-prinsip pengasuhan

2) Menjelaskan bentuk-bentuk pengasuhan

Menjelaskan bentuk stimulasi perkembangan berdasarkan usia anak

B. Perencanaan stimulasi

a. Menyusun menu makanan/ MP-ASI

b. Merancang kegiatan stimulasi anak

Menyusun menu makanan sesuai kebutuhan nutrisi anak

Merancang kegiatan bermain sesuai dengan perkembangan anak Dokumentasi Wawancara Orang Tua C. Pelaksanaan stimulasi perkembangan anak a. Menyajikan makanan/ MP-ASI untuk anak b. Melaksanakan pengasuhan sesuai prinsip-prinsip pengasuhan

Menyajikan makanan/ MP-ASI untuk anak

Melaksanakan pengasuhan sesuai prinsip-prinsip pengasuhan

(12)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Melaksanakan kegiatan stimulasi anak

(13)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini mengikuti serangkaian tindakan sebagai suatu proses siklikal. Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan mengikuti model penelitian tindakan dialektik dari Deborah South (Syaodih, 2013: 146) yang terdiri atas empat langkah yaitu: identifikasi suatu daerah fokus masalah, pengumpulan data, analisis dan interpretasi data, perencanaan tindakan dan pelaksanaan.

Prosedur penelitian tindakan dialektik dipilih karena dalam penelitian ini akan dilaksanakan sebuah program home visit, yang akan dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan kelompok masyarakat. Model spiral dialektif digambarkan pada bagan 3.1.

Bagan 3.1

Model Spiral Dialektik

Bagan di atas menunjukan pemikiran dan kegiatan yang bersifat dialektik atau timbal balik dalam setiap langkah tindakan. Adapun setiap langkah penelitian dijabarkan sebagai berikut:

1. Identifikasi Bidang Fokus Masalah

Kegiatan penelitian diawali dengan mengidentifikasi fokus masalah yang akan diteliti dan dikembangkan. Pemilihan fokus masalah atau kegiatan dipilih

Identifikasi bidang fokus

Pelaksanaan

Penyusunan

rencana

Analisis dan interpretasi data

(14)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

berdasarkan urgensi dan manfaat dalam bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini.

2. Pengumpulan Data

Langkah kedua dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data berkenaan dengan kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak usia dini. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi, menghimpun dokumen, merekam kegiatan home visit serta hasil tindakan dan intervensi yang berkenaan dengan upaya peningkatan kemampuan orang tua. Selain itu pengumpulan data juga berkenaan dengan isi program home visit, materi yang diberikan pada orang tua, langkah-langkah, kegiatan orang tua, kegiatan orang tua dan anak, serta media yang digunakan, kesulitan yang dihadapi serta keberhasilan yang dicapai.

3. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Dalam hal ini data diuraikan, dibandingkan, dikategorikan, disintesiskan, lalu disusun atau diurutkan secara sistematis. Setelah itu, hasil analisis diinterpretasikan dalam arti diberi makna, baik makna tunggal atau sendiri-sendiri, gabungan, hubungan antar komponen atau aspek, maupun makna inferensial yang lebih abstrak dan umum. 4. Penyusunan Rencana

Dalam langkah ini, penyusunan rencana dilakukan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Penyusunan rencana bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan program home visit. Penyusunan rencana diarahkan pada pelaksanaan program home visit secara optimal dengan memperhatikan kondisi orang tua dan anak serta faktor-faktor pendukung yang ada.

5. Pelaksanaan

(15)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

lengkap untuk kemudian digunakan untuk penyempurnaan rancangan program maupun pelaksanaan kegiatan.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, diantaranya:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk menggali bagaimana kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak sebelum dan sesudah diberikan program home visit. Bentuk wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terbuka dengan

menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur, dimana peneliti menanyakan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengoreksi informasi lebih lanjut. Hasil wawancara kemudian diklasifikasikan ke dalam skala nilai.

2. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menilai kemampuan orang tua dalam melaksanakan stimulasi perkembangan untuk anak. Dalam hal ini, peneliti mengamati bagaimana cara orang tua dalam melaksanakan kegiatan bermain bersama anak dan juga menyajikan menu makanan untuk anak. Hasil pengamatan kemudian diklasifikan ke dalam skala nilai.

3. Dokumentasi

(16)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Untuk analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah nilai kemampuan orang tua yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Data tersebut akan dianalisis sebagai berikut. Untuk setiap indikator pertanyaan/ pernyataan diberi skor nilai 1-4. Skor tersebut kemudian dihitung dan dirata-ratakan tiap siklus lalu dikategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil persentase, sebagai berikut ini.

a. Menghitung rata-rata pencapaian orang tua tiap aspek kemampuan yang telah ditetapkan sebagai berikut:

b. Menghitung rata-rata kemampuan orang tua dengan rumus sebagai berikut:

c. Menghitung peningkatan kemampuan orang tua dengan rumus sebagai berikut:

Gain =

(17)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

(18)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian mengenai kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak usia dini melalui program home visit, didapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Orang tua kurang memiliki pemahaman tentang perkembangan anak dan membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kemampuan dalam menstimulasi perkembangan anak,

2. Pelaksanaan program home visit di Desa Langensari berfokus pada pendidikan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak usia dini, isi program terdiri dari perawatan, pengasuhan dan pendidikan

3. Program home visit dapat meningkatkan kemampuan orang tua dalam menstimulasi perkembangan anak, peningkatan terjadi dalam seluruh aspek kemampuan, yaitu pemahaman, perencanaan dan pelaksanaan. Adapun secara keseluruhan orang tua mengalami peningkatan pada kategori sedang.

B. Rekomendasi

Dengan memperhatikan hasil dan kesimpulan penelitian di atas, maka terdapat beberapa rekomendasi berkenaan dengan penyelenggaraan program home visit pendidikan anak usia dini untuk meningkatkan kemampuan orang tua. Rekomendasi ditujukan bagi para praktisi pendidikan, lembaga pemerintah dan peneliti selanjutnya.

1. Bagi Orang Tua

(19)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2. Bagi Kader PKK

Kader PKK di Desa Langensari dapat menjadi petugas home visit dan melanjutkan program home visit untuk meningkatkan perkembangan anak usia dini melalui peningkatkan kemampuan orang tua.

3. Bagi Pemerintah Tingkat Desa

Pemerintah Desa yang dalam hal ini terdiri dari direktorat PAUDNI tingkat regional kabupaten dan aparatur desa/ kecamatan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menyelenggarakan program home visit sebagai program alternatif dalam bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini yang dalam pelaksanaannya melibatkan para kader PKK di bidang program kerja pendidikan dan kesehatan.

4. Bagi Praktisi

Para praktisi di lapangan dapat menyelenggarakan program home visit dan melakukan pelatihan untuk para kader PKK sebagai petugas home visit. Praktisi di lapangan dapat mengembangkan program home visit sesuai dengan kondisi daerah dan mengembangkan program pelatihan petugas home visit untuk para kader PKK dan atau sukarelawan.

5. Bagi Akademisi

Para akademisi dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan kajian dalam pengembangan keilmuan pendidikan anak usia dini, melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap kekurangan dan kelebihan program home visit sebagai program alternatif untuk memfasilitasi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil dan kurang mendapatkan akses pendidikan anak usia dini.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

(20)

Elis Komalasari, 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI MELALUI PROGRAM HOME VISIT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

yang tertarik untuk melakukan penelitian program home visit dapat mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

a. Penelitian program home visit dapat melibatkan peran dan dukungan ayah dalam keluarga dalam menstimulasi perkembangan anak

b. Penelitian program home visit dapat melibatkan kader PKK secara aktif sebagai petugas home visit

c. Penelitian program home visit dapat memperluas lingkup program, tidak hanya untuk memenuhi perkembangan anak dari ibu muda dan keluarga miskin, namun juga untuk membantu anak-anak berkebutuhan khusus.

d. Penelitian program home visit dapat menambah fokus pada deteksi tumbuh kembang anak dari ibu muda dan kurang sejahtera.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian pada penulisan penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap perkembangan psikologis anak usia dini korban broken home. Subjek

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan psikologis anak usia dini korban broken home di Pos PAUD Ananda Bowan Delanggu Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran

Dalam hal ini strorytelling kisah teladan nabi sebagai sarana membangun karakter keislaman anak usia dini didasarkan pada pendapat Lickona (1991) yang menjelaskan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa in- formasi teoritis berisi mengenai perkembangan anak usia dini, perkembangan emosi anak usia dini, faktor yang mempengaruhi perkembangan

Dari beberapa uraian di atas mengenai karakteristik kemampuan bahasa anak usia dini maka dapat disimpulkan, perkembangan bahasa anak disesuaikan dengan usia dimana

Berdasarkan pengumpulan data dan analisis data terkait penerapan pembelajaran literasi dalam menstimulasi keaksaraan awal anak usia dini di Paud Nurul Qolbu kampung warabal

Isti Triwahyuni :2017082063: Pengembangan Media Pembelajaran Big Book Untuk Menstimulasi Kemampuan Membaca Awal Pada Anak Usia Dini Di TK ABA Al- Hikmah

Implikasi dari penelitian ini yaitu menghasilkan produk atau media E-Scrapbook untuk melaksanakan kegiatan mengkreasi yang dapat menstimulasi kreativitas anak usia dini dan pemanfaatan