• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA Eksplorasi Bakteri Selulolitik Dari Tanah Hutan Mangrove Baros, Kretek, Bantul, Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA Eksplorasi Bakteri Selulolitik Dari Tanah Hutan Mangrove Baros, Kretek, Bantul, Yogyakarta."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Fahmudin dan I.G Made Subiksa. 2008. Lahan Gambut: Potensi Untuk Pertanian Dan Aspek Lingkungan. Word Agroforestry Centre (ICRAF): Bogor.

Anshori, Taufik. 2004.Mengenal Bahan Organik lebih Jauh. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&c ad=rja&uact=8&ved=0CCcQFjAB&url=http%3A%2F%2Felisa1.ugm.ac.id %2Ffiles%2Fcahyonoagus%2FhDXa17zE%2Ftugas%2520ith%2520kul.do c&ei=_1IkVczKN83auQSBj4GACg&usg=AFQjCNEIjzfxdcW9mPKaBsV N7JE3Ol4Lxg&sig2=bg7bLvHq6mSmG65CTxJ7pw&bvm=bv.89947451,d .c2E. diakses pada Rabu, 18 maret 2015 pukul 19.30 WIB.

Anuar, Waidil. Andy Dahliaty, Christine Jose. 2014. “Isolasi Bakteri Selulolitik Dari Perairan Dumai”. JOM FMIPA 1(2):149-159.

Azhari. 2000. “Pengaruh Penggunaan Mikroorganisme Selulolitik Terhadap Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan

Baharuddin, A.S., Razak, M.N.A., Hock, L.S., Ahmad M.N., Aziz, S.A., Rahman, N.A.A dan Shah, U.K.M. 2010. “Isolation and Characterization of Thermophilic Cellulase- Producing Bacteria from Empty Fruit Bunches-Palm Oil Mill Effluent Compost”. American Journal of Applied Sciences. 7: 56-62.

Blum, L.K., Mills, A.L., Zieman, J.C., dan Zieman, R.T. 1988. “Abundance of Bacteria and Fungi in Seagrass and Mangrove Detritus”. Marine Ecology Progress Series. 42(3):73-78.

Campbell, et al. 2003. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Deviani, Sarlly dkk. 2014. “Isolasi dan Uji Aktifitas Bakteri Selulolitik dari Air Muara Daerah Aliran Sungai Siak Wilayah Kabupaten Bengkalis”. Jurnal MIPA. 1(2):78-87.

(2)

Ekawati, Evi Ratnasari. Ni’matuzahroh, Tini Surtiningsih, dan Agus Supriyanto. 2012. “Eksplorasi Dan Identifikasi Bakteri Selulolitik Pada Limbah Daduk Tebu (Sacharum officinarum L). Berk. Panel. Hayati:18(31-34).

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Dasar 1. PT Gramedia. Jakarta

Fikrinda, 2000. “Isolasi dan karakterisasi Bakteri Penghasil Selulase Ekstermofilik dari Ekosistem Air hitam”. Tesis. Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Galbe, M. & Zacchi, G. 2007. “Petreatment Of Lignocellulolitic Materials For Efficient Bioethanol Production”. Adv biochem engine/biotechnol 108:(41-65).

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Penerbit Gramedia, Jakarta.

Hadioetomo, R. S. 1996. Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: Gramedia.

Hartanto, J. 2009. “Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri pelarut Fosfat Pada Tanah Sulfat Masam Di Kawasan Pesisir Hutan Mangrove Peniti Kalimantan Barat”, Skripsi. universitas Tanjungpura. Pontianak.

Holt J.G, Kreig NR, Sneath PHA, Stanley JT, Williams ST. 1994. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology . Ed ke-9. Baltimore: Lippincott Willians & Wilkins.

Ibrahim A.S.S and Al Dewany. 2007. “Isolation and Identification of New Cellulases Producing Thermophilic Bacteria from an Egyptian Hot Spring and Some Properties of the Crude Enzyme”. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 1(4): 473-478.

Irwanto. 2006. Keanekaragaman Fauna Pada Habitat Mangrove. Yogyakarta

(3)

Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun, Suhadi, Soesanto. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum. Depart. Mikrobiologi. Fak.Pertanian. UGM.

Kader, A.J. & Omar, O. 1998. “Isolation of cellulolytic fungi from Sayap-Kinabalu Park, Sabah. Serawak”. J Biodiversity Bio-Conserv (ARBEC) 1–6.

Kapludin, Y. 2012. Karakteristik dan Keragaman Biota pada Vegetasi Mangrove Dusun Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Universitas Darussalam Ambon.

Lehninger, A. L. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Ling, J.R. 1990. Digestion of bacterial cell walls in the rumen. In : The Rumen Ecosystem (Eds : S. Hoshino, R.Onodera, H. Minato and H. Itabashi). Jap. Sci. Soc. Press. Tokyo. 83-90.

Mahmudi, M. 2008. “Laju Dekomposisi Serasah Mangrove dan Kontribusinya Terhadap Nutrien di Hutan Mangrove Reboisasi”. Jurnal Penelitian Perikanan. 11(1):107-117.

Marganingtyas, D. D. 2011. “Potensi Bakteri Selulolitik Indigenous Mangrove Terhadap Komposisi Limbah Tambak Udang”. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Moat, A.G. 1979. Microbial Physiology. John Wiley & Sons, Inc. Canada.

Mulyadi, E., Laksmono, R., dan Aprianti, D. 2009. “Fungsi Mangrove Sebagai Pengendali Pencemar Logam Berat”. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 1: 33-39.

Ningsih, Lestya, Siti Khotimah dan Irwan Lovadi. 2014. “Bakteri pendegradasi selulosa dari serasah daun avicennia alba blume di kawasan hutan mangrove peniti kabupaten Pontianak”. Jurnal Protobiont. 3 (1):34-40.

Nirmoda, O. 2012. “Nilai Ekonomi Sumberdaya Mangrove Di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul”. Skripsi. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

(4)

Plezcar, M. J., dan Chan, E. C. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Indonesia Press: Jakarta, hal 111-112.

Ponnambalam, A.S., Deepthi, R.S., and Ghosh, A.R. 2011. “Qualitative Display And Measurement Of Enzyme Activity Of Isolated Cellulolytic Bacteria. Research Article, Biotechnol”. Bioinf. Bioeng. 1(1): 33–37.

Purwoko T. 2009. Fisiologi Mikroba. Jakarta : Bumi Aksara.

Rahayu, Triastuti dan Muhammad Waskito Ardhi. 2010. Modul Praktikum Mikrobiologi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Press.

Rakhmawati, Anna. Evy Yulianti dan Eli Rohaeti. 2014. “Seleksi Bakteri Termofilik Selulolitik Pasca Erupsi Merapi”. Jurnal kaunia l(10): 2.

Rao, S. 1982. Bioferttilizer in agriculture. Oxford and IBM publishing Co. new delhi. Bombay. Calcutta.

Reanida, Pramita Putri, Agus Supriyanto dan Salamun. 2012. “Eksplorasi Bakteri Selulolitik Dari Tanah Mangrove Wonorejo Surabaya”. Universitas Airlangga: Surabaya.

Saratale, G.D., Saratale, R.G., Oh, S.E. 2012. “Production and Characterization Of Multiple Cellulolytic Enzymes By Isolated Streptomyces sp”. MDS. Biomass and Bioenergy. 47: 302-315.

Schlegel, H. 1994. Mikrobiologi Umum Edisi Keenam . Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Sadhu, S and T.K. Maiti. 2013. “Cellulase Production by Bacteria: A Review”. British Microbiology Research Journal 3(3): 235-258.

Setyati, Wilis Arid and Subagyo. 2012. “Isolasi Dan Bakteri Penghasil Enzim Ekstraseluler (Proteolitik, Amilolitik, Liptolitik Dan Selulolitik) Yang Berasal Dari Sedimen Kawasan Mangrove”. Jurnal Ilmu Kelautan. 17 (3): 64-168.

(5)

Siti, U., Anna R, dan Evy Y. 2011. Identifikasi Bakteri Selulolitik Dari Saluran Pencernaan Rayap Lokal. Laporan penelitian.

Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition. John Wiley and Sons. Sussex, England.

Susetiono. 2005. Krustacea dan Molluska Mangrove Delta Mahakam. Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI: Jakarta

Suwondo, Febrita E., Sumanti F. 2006. “Struktur Komunitas Gastropoda Pada Hutan Mangrove Di Pulau Sipora Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat”. Jurnal Biogenesis. 2(1): 25-29.

Syafitria. Anita. 2010. Isolasi Dan Karakterisasi Bakteri Aerob Pendegradasi Selulosa Dari Serasah Daunrhizopora Di Perairan Paantai Penunggul Pasuruan, Jawa Timur. ITS: jawa timur.

Syamsurisal. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobenthos di Hutan Mangrove Kelurahan Coppo Kabupaten Barru. Universitas Hasanuddin: Makassar.

Trialfhianty, Tyas Ismi. 2013. Kondisi Ekosistem Mangrove Dusun Baros. Manajemen Sumberdaya Perikanan.

Wirajana, I Nengah, Ketut Ratnayani, dan Darma Asih Yuliana. 2012. “Skrining Selulase Dari Tanah Hutan Mangrove Pantai Suwung Bali”. Jurnal Kimia. 6 (2) : 191-195.

Referensi

Dokumen terkait

Bab ini meliputi bahagian kajian literatur yang mana akan membincang dan menerangkan dengan lebih jelas mengenai teoritikal ke atas kajian-kajian yang terdahulu yang

Triangulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber dan membandingkan baik derajat

Menurut Pulic (1998) menyarankan sebuah pengukuran tidak langsung terhadap IC yaitu dengan mengukur efisiensi dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan

Penjualan Tabel 5. Hal ini berarti setiap Rp. Hal ini berarti setiap Rp. 100,- penjualan menghasilkan laba usaha sebesar Rp. Hal ini berarti setiap Rp. 100,- penjualan

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

[r]

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut; (1) Corporate Social Responsibility memiliki hubungan yang sangat kuat, searah dan signifikan

Berdasarkan penelitian Prakosa (2005) ada pengaruh yang positif antara kinerja pemasaran dengan keunggulan bersaing berkelanjutan, serta hasil-hasil penelitian terdahulu,