TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
SUGENG WIDODO
NIM 1204639
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
Oleh
Sugeng Widodo, S.Pd
SPs UPI, 2014
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni
© Sugeng Widodo Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Pembimbing I,
Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd
Pembimbing II,
Dr. Andoyo Sastromiharjo, M.Pd
NIP 196109101986031004
Mengetahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Sumiyadi, M.Hum
Hlm
ABSTRAK………….. ... ii
KATA PENGANTAR ……… iii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ……….…. ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata Belakang Penellitian ... ... 1
1.2 Fokus Penelitian ... 6
1.3 Rumusan Masalah Penelitian ... 6
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Anggapan Dasar Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ………. 9
1.7 Definisi Operasional ……….. 9
BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1 Pengertian dan Hakikat Novel ... . 13
2.2 Struktur Novel ... 15
2.2.1 Cerita Novel ... 15
2.2.2 Tema ... 16
2.2.3 Tokoh dan Penokohan ... 17
2.2.4 Plot ... 19
2.2.5 Setting ... 21
2.2.6 Sudut Pandang ... 22
2.3 Jenis-jenis Novel ... 24
2.4 Ciri-ciri Novel ... 25
2.5 Khasanah Novel Indonesia ... 26
2.6 Moral ... 28
2.7 Perihal Kebudayaan ... 41
2.7.1 Pengertian Kebudayaan ... 41
2.7.2 Wujud Kebudayaan ... 43
2.7.3 Hubungan Sastra dan Budaya ... 44
2.7.4 Hakikat Nilai ... 44
2.7.5 Pengertian Nilai Budaya ... 46
2.7.6 Sistem Nilai Budaya ... 49
2.7.7 Nilai-Nilai Budaya dalam Sastra ... 53
2.8 Model Pembelajaran ………...…. 54
2.8.1 Pengertian Model Pembelajaran ………..…... 54
2.8.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran ………..….… 55
2.8.3 Pembelajaran Apresiasi sastra ………... 57
2.8.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ... 57
2.8.3 Pemilihan Bahan Ajar ... 63
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 67
3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 68
3.3 Instrumen Penelitian ... 69
3.4 Prosedur/Langkah Penelitian ... 75
3.5 Sumber Data ... 77
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan ... 80
4.2 Pengarang Novel ... 81
4.3 Analisis Unsur Pembangun Novel 1 ………...….. 84
4.3.1 Alur ………..…… 84
4.3.2 Latar ………..….. 86
4.3.3 Penokohan ………..…. 87
4.3.4 Sudut Pandang ………..….. 90
4.3.5 Tema ………..…. 91
4.4 Analisis Unsur Pembangun Novel 2 ………..…. 91
4.4.1 Alur ………..…... 91
4.4.2 Latar ………..….. 93
4.5.1 Alur ……… 96
4.5.2 Latar ………. 97
4.5.3 Penokohan ……….……… 99
4.5.4 Sudut Pandang ……….…….… 100
4.5.5 Tema ……….……... 100
4.6 Analisis Unsur Pembangun Novel 4 ………..…… 101
4.6.1 Alur ………..……. 101
4.6.2 Latar ………..….… 102
4.6.3 Penokohan ………...…. 103
4.6.4 Sudut Pandang ………...….... 104
4.6.5 Tema ………..….. 105
4.7 Sinopsis Novel Laskar Pelangi ……….….. 105
4.7.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral ……….….. 108
4.8 Sinopsis Novel Sang Pemimpi ……….….... 120
4.8.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral ………..….. 122
4.9 Sinopsis Novel Padang Bulan ……….…… 132
4.9.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral …….…….. 134
4.10 Sinopsis Novel Cinta di Dalam Gelas ………. 145
4.10.1 Deskripsi Data dan Analisis Pesan Moral …………. 148
4.11 Hasil Analisis Pesan Moral ………... 156
4.12 Sinopsis Novel Laskar Pelangi ……….. 159
4.12.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ……….... 162
4.13 Sinopsis Novel Sang Pemimpi ………. . 174
4.13.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ….……... .176
4.14 Sinopsis Novel Padang Bulan ………..…….. 185
4.14.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Buadaya ….…….. 186
4.15 Sinopsis Novel Cinta di Dalam Gelas ……….…….. 193
4.15.1 Deskripsi Data dan Analisis Nilai Budaya ….……... . 194
4.16 Hasil Analisis Nilai Budaya dalam Novel ….…….... 203
BAB V MODEL PEMBELAJARAN DAN PEMBELAJARANNYA 5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi …….…… 207
5.1.1 Dasar budaya ……….….. 207
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ... 217
6.2 Saran ... 218
DAFTAR PUSTAKA ………... 221
RIWAYAT HIDUP ……….….. 223
DAFTAR TABEL
NO.TABEL JUDUL TABEL HLM
2.1 Teori Enam Tahap Perkembangan Moral Versi Kohlberg 31
2.2 Kerangka Khluckohn Mengenai Lima Dasar Dalam Hidup yang 52
Menentukan Nilai Budaya
2.3 Sebaran Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan 60
Pembelajaran Apresiasi Sastra
3.1 Format Analisis Struktur Novel 71
3.2 Format Analisis Pesan Moral 73
3.3 Format Analisis Nilai Budaya 75
3.4 Format Rancangan Pembelajaran 76
4.1 Hasil Analisis Pedan Moral Novel 159
4.2 Aspek Moral Novel 160
4.3 Hasil Analisis Nilai Budaya Novel 206
Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran Apresiasi Sastra di SMP ”, Tesis pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang banyak dihadapi dalam pembelajaran di sekolah-sekolah pada umumnya, yaitu kurang tertariknya siswa pada pembelajaran sastra. Selain itu, dalam pengajaran sastra guru masih banyak yang hanya memfokuskan pada teori daripada pengalaman bersastra. Persoalan lain dalam pembelajaran sastra adalah kurangnya bahan pembelajaran sastra, khususnya novel masa kini (kontemporer) yang dapat diapresiasi siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih bahan pembelajaran apresiasi sastra yang sesuai dengan tingkat usia, karakteristik, dan nilai-nilai
budaya dan pengajaran. Secara umum,
rumusan masalah ini ingin mengetahui apa pesan moral dan nilai budaya, serta model pembelajaran apresiasi sastra di SMP melalui novel-novel karya Andrea Hirata. Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mendeskripsikan mengenai pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata serta rancangan model pembelajaran apresiasi sastra di SMP melalui
pembelajaran novel Laskar Pelangi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan heurmenitik. Data penelitian diperoleh melalui studi dokumentasi atau kajian kepustakaan (library research) dengan mendeskripsikan pesan moral dan nilai budaya. Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa novel karya Andrea Hirata, yaitu: (1) Laskar Pelangi, (2) Sang
Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4) Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata. Sumber data
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yang mempunyai keberagaman suku bangsa
dan budaya. Sebagai bangsa Indonesia, kita bangga mempunyai beragam suku
bangsa dan budaya. Perbedaan suku bangsa dan budaya tersebut merupakan
salah satu kekayaan yang kita miliki, merupakan nilai-nilai luhur yang perlu
dijunjung tinggi dan dilestarikan. Dengan kekayaan berupa keberagaman suku
bangsa dan budaya tersebut, bangsa Indonesia perlu melestarikan dan berusaha
agar bermanfaat dalam kehidupan bagi warganya. Dalam keberagaman tersebut,
masing-masing mempunyai keunikan dan kekhususan.
Nilai-nilai yang terdapat dalam budaya bangsa telah lama disampaikan
oleh para terdahulu. Meskipun demikian, perlu adanya upaya untuk menggali
nilai-nilai tersebut yang mungkin belum terungkap, sehingga banyak masyarakat
yang belum mengetahui apa sebenarnya pesan-pesan moral yang ada pada
kebudayaan kita. Hal ini sangat mendesak untuk dilakukan jika melihat nilai
moral dalam hal ini merupakan nilai pendidikan yang bergeser kearah negatif.
Masyarakat harus lebih memahami budaya sendiri. Budaya yang sarat dengan
nilai-nilai kehidupan khususnya untuk masyarakat Indonesia. Demikian juga di
bidang sastra, Indonesia sangat kaya dengan karya sastra yang berbentuk prosa
fiksi.
Peserta didik sejak SD sampai dengan SMA secara psikologis berada
pada usia yang seharusnya mengalami masa membaca yang kuat. Waktu senggang
mereka ada kalanya diisi dengan membaca sesuai dengan bahan bacaan atas
pilihan sendiri, seperti komik, cerpen, novel, majalah, atau surat kabar. Di masa
ini pula orientasi pembentukan karakter sangat efektif dilakukan, karena membaca
adalah sebagai pondasi awal dalam pembentukan nilai-nilai karakter.
olah rasa, olah batin dan olah budi secara intens, sehingga secara tidak langsung
memiliki perilaku dan kebiasaan positif melalui proses apresiasi dan berkreasi
melalui karya sastra. Dalam posisi seperti ini, guru bahasa Indonesia haruslah
membantu mereka untuk mengembangkan penemuan-penemuan baru dan
berbagai strategi untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia.
karya sastra merupakan media yang digunakan oleh pengarang untuk
menyampaikan gagasan-gagasan dan pengalamannya. Sebagai media, peran
karya sastra untuk menghubungkan pikiran-pikiran pengarang untuk disampaikan
kepada pembaca. Selain itu, karya sastra yang dapat merefleksikan pandangan
pengarang terhadap berbagai masalah yang diamati di lingkungannya. Realitas
sosial yang dihadirkan melalui teks kepada pembaca merupakan gambaran tentang
berbagai fenomena sosial yang pernah terjadi di masyarakat dan dihadirkan
kembali oleh pengarang dalam bentuk dan cara yang berbeda. Selain itu, karya
sastra dapat menghibur, menambah pengetahuan dan memperkaya wawasan
pembacanya dengan cara yang unik, yaitu menuliskannya dalam bentuk naratif,
Sehingga pesan disampaikan kepada pembaca tanpa berkesan mengguruinya.
Salah satu bentuk karya sastra yang juga merupakan fiksi adalah novel.
Sebagai salah satu karya sastra, novel diharapkan memunculkan
pemikiran-pemikiran yang positif bagi pembacanya sehingga pembaca peka
terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan
mendorong untuk berperilaku yang baik. Sebuah novel berisi ungkapan
pengalaman si pengarang yang dicerna dari pengalaman hidupnya sehari-hari
yang diendapkannya, baik pengalaman yang diperoleh secara langsung maupun
yang diperoleh secara tidak langsung. Apa yang dipaparkan oleh pengarang dalam
novel, sama denga apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita lakukan
dalam kehidupan ini, Sehingga sebuah novel memiliki kemiripan dengan
kenyataan yang ada dalam kehidupan ini.
Sejalan dengan hal di atas, Nurgiyantoro (1995:4) menyebutkan bahwa
model kehidupan yang diidealkan, dunia imajiner, yang dibangun melalui unsur
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang,
dan lain-lain, yang kesemuanya tentu saja bersifat imajiner. Selanjutnya
disebutkan bahwa dalam sebuah cerita novel kehidupan itu sering terasa benar
adanya, seolah-olah terjadi secara kenyataan. Hal ini dikreasikan oleh pengarang,
dibuat mirip, diimitasikan dan dianalogikan dengan dunia nyata lengkap dengan
peristiwa-peristiwa dan latar aktualnya.
Hal yang membuat suatu novel menarik, harus mempunyai karakter yang
cukup memikat, paling tidak satu pelaku yang sanggup memukau pembaca,
sehingga akan timbul kesan seakan-akan pembaca berhadapan langsung dengan
seseorang yang mengandung simpatisannya. Oleh karena itu, meneliti suatu karya
sastra novel terpilih menarik untuk dilakukan. Dalam menggambarkan dunia
roman (novel), pengarang mau tidak mau melakukan kegiatan kreatif, dimulai dari
menyeleksi bahan-bahan dari seluruh kenyataan yang tak terbatas, kemudian
menciptakan struktur naratif dengan sudut pandang tertentu yang membatasi
kebebasannya selaku penggambar kenyataan. Selanjutnya, (Tarigan,
1991:171-172) menegaskan bahwa seorang novelis adalah seorang yang humanis karena
berfungsi memperkenalkan pembaca pada pengetahuan tentang tabiat manusia
yang serba kompleks dalam bahasa yang terpilih. Saat ini novel termasuk genre
sastra yang kurang mendapat perhatian dari guru maupun siswa. Melihat
kenyataan yang ada di masyarakat, novel merupakan genre karya sastra yang
cukup luas perkembangannya di masyarakat. Banyak sekali novelis-novelis muda
dan berkarakter bermunculan dan sangat produktif dalam menghasilkan karya,
misalnya Habiburrahman El-Shirazy dan Andrea Hirata adalah dua orang
diantaranya.
Pesan moral dan nilai budaya merupakan salah satu hal yang penting
dalam pembelajaran sastra. Dengan adanya pesan moral dari sebuah karya sastra,
contohnya novel, akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi siswa
pengetahuan siswa tentang nilai-nilai, salah satunya nilai budaya. Novel yang
merupakan cerminan kehidupan, diharapkan siswa dapat mengambil pelajaran
atau hikmah dan belajar tentang hidup yang sebenarnya.
Untuk memahami sebuah novel bukanlah hal yang mudah. Apalagi
kondisi siswa sekarang jauh berbeda dari siswa zaman dulu. Sekarang ini, siswa
lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya instan. Siswa lebih suka membaca komik
dari pada membaca buku-buku yang membutuhkan telaah untuk memahaminya.
Pada masa sekarang, kalau guru tidak pandai memilih bahan ajar dan memilih
metode yang tepat dan sesuai, guru yang mengajarkan sastra dalam hal ini novel,
bisa-bisa diabaikan saja oleh siswanya.
Dipilihnya masalah “Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel Karya Andrea Hirata” dalam penelitian ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan motivasi apresiasi sastra pada diri siswa, khususnya dalam bidang novel. Dengan
demikian, diharapkan guru bisa memilih alternatif bahan ajar apresiasi sastra
yang tidak membosankan para siswa.
Salah satu cara untuk mencapai hal itu, perlu kiranya diadakan pengkajian
terhadap novel-novel karya Andrea Hirata. Novel-novel karya Andrea Hirata
merupakan karya sastra yang sudah banyak dikenal masyarakat baik kalangan
remaja, dewasa, maupun orang tua. Kisah-kisah yang ada di dalamnya sangat
menyentuh dengan kehidupan para remaja , dan banyak sekali nilai-nilai yang
yang terkandung di dalamnya; nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai
pendidikan,dan lain-lain.sehingga karya sastra tersebut sangat baik untuk
dipahami, dinikmati, dan diapresiasi setelah membacanya.
Beberapa dari novel-novel karya Andrea Hirata sangat cocok isinya
dengan kehidupan seorang pelajar, mengingat latar cerita yang banyak di sekitar
sekolah, seperti pada novel yang berjudul “Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi”,
yang justru banyak menceritakan tokoh yang berlatar belakang seorang pelajar
dan kehidupannya yang tak lepas dari suka duka seseorang yang di satu sisi
dia juga perlu memikirkan keadannya yang sangat sulit dalam mengarungi
kehidupannya, Sehingga sangat relevan novel-novel karya Andrea Hirata tersebut
menjadi bahan bacaan dalam pembelajaran kesusastraan di sekolah, yaitu
Sekolah Menengah Pertama.
Penelitian ini berawal dari keresahan penulis terhadap fenomena krisis
akhlak dalam ranah pendidikan kita. Sebagai salah satu bentuk upaya, novel dapat
dijadikan bahan ajar sekaligus bahan perenungan untuk mencari pengalaman
hidup karena novel mengandung nilai-nilai budaya, pendidikan, moral, serta
budaya.
Pengalaman batin dalam sebuah novel dapat memperkaya kehidupan batin
penikmatnya. Lebih dari itu, novel-novel karya Andrea Hirata sangat menggugah
untuk dilakukan pengkajian sehingga bisa dirasakan manfaat lain disamping
sebagai salah satu bacaan yang menghibur. Kajian yang dilakukan semestinya
dilakukan dari berbagai segi dan pendekatan. Setiap pengkajian tersebut bertujuan
agar karya sastra itu dapat digunakan dengan lebih baik, sehingga dapat dinikmati
dan diambil manfaat yang sebesar-besarnya. Oleh karena itulah, peneliti tertarik
untuk mengkaji novel-novel karya Andrea Hirata ini. Berdasarkan
paparan-paparan itu pula penulis bermaksud mengkaji novel-novel karya Andrea Hirata
dari aspek pesan moral dan nilai budaya, untuk selanjutnya diujicobakan dalam
pembelajaran serta diharapkan peserta didik mampu menginternalisasikan nilai
moral dan budaya yang ditemukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Dalam memilih materi pembelajaran, seorang guru dituntut
keterampilannya agar tercapai tujuan pembelajaran. Pada dasarnya, dalam
memilih bahan pembelajaran , penentuan jenis dan kandungan materi sepenuhnya
terletak di tangan guru. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai dasar
pegangan untuk memilih objek bahan pembelajaran yang berkaitan dengan
pembinaan apresiasi siswa. Prinsip dasar dalam memilih bahan pembelajaran atau
materi pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan siswa pada suatu tahapan
perkembangan jiwanya. Oleh karena itu, karya sastra yang disajikan hendaknya
diklasifikasikan sesuai dengan derajat kesukaannya di samping kriteria-kriteria
lainnya. Tanpa adanya kesesuaian antara siswa dan bahan yang diajarkan,
pelajaran yang akan disampaikan tidak akan berjalan optimal.
Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan agar dapat memilih
bahan pembelajaran yang tepat. Menurut Rahmanto (1993:27) ada tiga aspek yang
tidak boleh dilupakan dalam memilih bahan pengajaran sastra, yaitu aspek bahasa,
aspek psikologi, dan aspek latar belakang budaya. Sedangkan menurut Depdiknas,
(2006:195) ada beberapa prinsip dalam penyusunan bahan ajar atau materi
pembelajaran, prinsip tersebut antara lain prinsip relevansi, prinsip konsistensi,
dan prinsip kecukupan. Adapun penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
berkaitan dengan analisis terhadap novel karya Andrea Hirata yaitu : “Resepsi
Pembaca terhadap Novel Laskar Pelangi dalam Komunitas Cybersastra.”
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa resepsi
pembaca terhadap struktur novel Laskar Pelangi secara umum mampu memenuhi
cakrawala masyarakat pembaca dalam unsur tema,tokoh dan penokohan,latar
tempat,latar sosial, dan bahasa. Penelitian yang berkaitan dengan “Pesan Moral
dan Nilai Budaya Novel-Novel karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran” belum pernah dilakukan. Atas dasar itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap novel-novel tersebut dan menjadikannya
sebagai alternatif bahan atau materi pembelajaran apresiasi sastra di sekolah.
1.2 Fokus Penelitian
Mengingat masalah penelitian ini cukup luas, maka pelaksanaan penelitian
ini perlu dibatasi pada hal-hal berikut ini.
1. Analisis novel karya Andrea Hirata, yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi,
2. Ruang lingkup kajian akan difokuskan pada pesan moral dan nilai budaya
novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Padang Bulan dan Cinta di dalam
Gelas karya Andrea Hirata.
3. Pemahaman siswa terhadap pesan moral dan nilai budaya pada novel
LaskarPelangi, Sang Pemimpi, Padang Bulan, dan Cinta di dalam Gelas
Karya Andrea Hirata.
1.3 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam rencana penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimana unsur-unsur yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea
Hirata?
2. Pesan moral apa yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata?
3. Nilai-nilai budaya apa saja yang terkandung dalam novel-novel karya
Andrea Hirata?
4. Apakah dapat disusun bahan pembelajaran apresiasi sastra untuk siswa SMP
dari pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata?
1.4 Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang pesan moral dan nilai budaya novel-novel karya Andra Hirata.
Berdasarkan hal tersebut secara operasional penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan berikut ini.
1. Unsur-unsur yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata;
2. pesan moral yang terkandung dalam novel-novel karya Andrea Hirata;
3. nilai-nilai budaya yang ada dalam novel-novel karya Andrea Hirata; dan
4. bahan pembelajaran yang dapat diberikan di SMP dari pesan moral dan nilai
budaya dalam novel-novel karya Andrea Hirata.
Anggapan dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang
kebenarannya diterima oleh penyidik (Arikunto, 2002:5). Dalam rencana
penelitian ini anggapan dasar peneliti adalah sebagai berikut .
1. Karya sastra merupakan gambaran situasi sosial.
Sebuah novel berisi ungkapan pengalaman pengarang yang dicerna dari
pengalaman hidupnya sehari-hari yang diendapkannya, baik pengalaman
yang diperoleh secara langsung maupun yang diperoleh secara secara tidak
langsung. Apa yang dipaparkan oleh pengarang dalam novel sama dengan
apa yang kita lihat, kita dengar, kita rasakan, dan kita lakukan dalam
kehidupan ini. Sehingga sebuah novel memiliki kemiripan dengan
kenyataan yang ada dalam kehidupan ini.
2. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai.
Karya sastra merupakan karya seni yang di dalamnya terdapat nilai-nilai
kehidupan sehari-hari yang ditampilkan oleh pengarang melalui sebuah
kisah kehidupan para pelakunya. Perjuangan hidup yang dilakukan oleh
tokoh dalam sebuah cerita mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa
dijadikan tauladan dan panutan dalam menghadapi masalah sehari-hari
maupun menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan nyata.
3. Pesan moral dan nilai budaya bisa digali dari karya sastra.
Banyaknya novelis yang produktif menghasilkan banyak sekali karya
sastra. Dari sekian banyak novel-novel yang sudah dihasilkan tersebut
berisi bermacam-macam pesan dan nilai-nilai kehidupan. Andrea Hirata
adalah seorang novelis yang karya-karyanya sangat disukai pembaca
karena isi cerita yang sangat menyentuh hati para pembaca,
novel-novelnya banyak mengandung nilai-nilai kehidupan yang ingin
disampaikannya. Sebagai contoh, pesan moral dan nilai-nilai budaya juga
sangat menonjol dalam cerita novel karya Andrea Hirata tersebut.
4. Pesan moral dan nilai budaya merupakan sesuatu yang sangat penting
Novel-novel karya Andrea Hirata merupakan karya sastra yang sudah
banyak dikenal masyarakat baik kalangan remaja, dewasa maupun orang
tua. Kisah-kisah yang ada di dalamnya sangat menyentuh dengan
kehidupan para remaja, dan banyak sekali nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya; nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai pendidikan, dan
lain-lain. Sehingga karya sastra tersebut sangat baik untuk dipahami, dinikmati,
dan diapresiasi setelah membacanya. Hal itu sesuai dengan materi yang
diajarkan guru pada mata pelajaran kesusastraan Indonesia, sekaligus
menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik tersebut kepada siswa.
Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, semakin meningkat pula kenakalan remaja. Hal itu sangat
diperlukan penanaman nilai-nilai moral, budaya, sosial, dan nilai
pendidikan tersebut.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis
maupun praktis. Manfaat secara teoretis adalah seperti berikut ini.
1. Secara teoretis penelitian ini dapat menjelaskan tentang pesan moral dan
nilai budaya novel-novel karya Andrea Hirata.
Adapun manfaat secara praktis hasil penelitian ini adalah dapat memberikan
manfaat sejumah pihak, khususnya siswa, guru, pembaca, sekolah, dan peneliti
selanjutnya.
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memacu minat baca siswa
terhadap sastra, khususnya novel dan dapat memberikan pelajaran yang
2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi guru agar
semakin bergairah terhadap sastra. Guru dapat memanfaatkan hasil
penelitian ini dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru diharapkan
semakin menyenangi dan mendalami sastra agar tidak hanya
mementingkan pembelajaran bahasa, namun juga pembelajaran sastra.
Novel karya Andrea Hirata dapat digunakan sebagai salah satu bahan
pembelajaran sastra di SMP.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan memberikan inspirasi kepada
sekolah untuk semakin meningkatkan penyediaan buku-buku sastra.
Sekolah tidak lagi memandang sebelah mata pelajaran Sastra Indonesia.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian dan temuan penelitian dapat
dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lanjutan pada
novel yang sama, atau peneliti sejenis pada novel yang berbeda.
1.7 Definisi Operasional
Penelitian ini berjudul “ Pesan Moral dan Nilai Budaya Novel-Novel karya Andrea Hirata dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Pembelajaran
Apresiasi Sastra di SMP”.Untuk menghindari salah penafsiran tentang judul
penelitian, di bawah ini akan diuraikan penjelasan sebagai berikut.
1.7.1 Moral
Moral dalam cerita, biasanya dimaksudkan sebagai saran yang
berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat
diambil dan ditafsirkan lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Sementara itu (Ya’kub, 1991:14) mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagi manusia sehingga bidang moral adalah bidang
kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.
Penulis berpendapat, pesan moral adalah perintah, nasihat, permintaan,
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti,
susila.
1.7.2 Nilai
Manusia sebagai mahluk yang memiliki akal dan budi selalu dituntut
untuk berjuang dan berpikir kreatif dalam memilih antara yang baik dan buruk
berdasarkan nilai-nilai yang berlaku di lingkunganya. Imanuel Kant
(Nasution,1991:64) manusia mempunyai perasaan, moral yang tertanam dalam
jiwa dan sanubarinya. Manusia merasa bahwa ia mempunyai kewajiban untuk
menjauhi perbuatan-perbuatan buruk dan menjalankan perbuatan-perbuatan baik.
Nilai-nilai ini bukan dari manusia, dari suatu zat yang lebih tinggi dari manusia
yaitu Tuhan (Nasution,1991:67).
Penulis berpendapat, nilai adalah suatu konsep yang ideal tentang sesuatu
yang dipandang dan diakui berharga serta mempengaruhi perilaku seseorang atau
masyarakat yang mempunyai niai tersebut.
1.7.3 Budaya
Budaya, (KBBI, 2001:170) adalah (1) hasi kegiatan dan penciptaan batin
(akal budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat; (2) keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami
lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkat laku.
Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat karena
menjadi manusia tidak lain adalah merupakan bagian dari hasil kebudayaan itu
sendiri. Kata budaya berasal dari bahasa sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak
dari buddhi yang berarti “budi” dan “akal”. Sesunggauhnya budaya adalah daya
dan budi yang berupa cipta atau hasil cipta, karsa, dan rasa (Koentjaraningrat,
2002 : 181).
Pengertian novel menurut Sudjiman (1998: 53) adalah prosa rekaan yang
panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa
dan latar secara tersusun . Novel cenderung meluas dan kompleks. Dalam arti
luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas. Ukuran yang
luas dapat berarti cerita dengan plot (alur) yang kompleks, karakter yang banyak,
tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam, dan latar (setting) cerita yang
beragam pula.
Menurut pandangan penulis, novel merupakan suatu cerita yang
menampilkan kejadian yang luar biasa pada kehidupan para pelakunya yang bisa
menyebabkan perubahan sikap hidup atau yang menentukan nasibnya.
1.7.5 Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran sastra adalah bahan yang akan diajarkan kepada siswa
secara berencana agar dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa
sesuai dengan tujuan pembelajaran sastra secara kognitif, afektif, psikomotorik
pada tingkat SMP berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Bahan ajar adalah materi pembelajaran minimal untuk menguasai kompetensi
dasar. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut
sebagai bahan ajar (teaching material).
1.7.6 Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra adalah kegiatan mengindahkan dan menghargai karya
sastra. Dalam konteks yang lebih luas istilah apresiasi mengandung makna (1)
Pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin, (2) Pemahaman dan pengakuan
terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Sebagai suatu proses,
apresiasi melibatkan tiga unsur inti, yaitu aspek kognitif, aspek emotif, aspek
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini membahas tentang metode yang digunakan dalam
penelitian ini, termasuk teknik penelitian, instrumen penelitian, prosedur
penelitian, serta sumber data yang digunakan dalam penelitian ini.
3.1 Metode Penelitian
Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi
sasaran penelitian. Peneliti dapat memilih salah satu dari berbagai metode
yang ada sesuai dengan tujuan, sifat, objek, sifat ilmu atau teori yang
mendukungnya. Dalam penelitian, objeklah yang menentukan metode yang
akan digunakan (Koentjaraningrat, 2002: 7-8). Sukmadinata (2009: 60)
menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun
kelompok. Penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata
atau kalimat yang dibedakan menurut unsur-unsur/bagian-bagian tertentu
untuk memperoleh simpulan . Sedangkan Frankel dan Wallen (2007: G6)
menyatakan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang mengharuskan
peneliti mengkaji fenomena yang terjadi secara alamiah dengan segala
kompleksitasnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analysis.
Metode ini merupakan salah satu metode dalam ilmu sosial yang digunakan
untuk mempelajari dan mengungkapkan arti yang lebih dalam serta proses
-proses dinamis di belakang komponen isi suatu karya sastra atau naskah
tertentu. Dengan menggunakan metode ini, peneliti menginterpreta sikan
dan berusaha memahami isi pesan maupun gagasan utama yang terkandung
adalah pendekatan heurmenitik.
Kaitannya dengan kajian budaya, Ratna (2010: 360 -362)
mengemukakan beberapa tahapan model deskriptif-analitik sebagai
berikut. Pertama, tentukan objek yang akan dianalisis. Dalam hal ini, objek
dalam penelitian ini adalah mengenai pesan moral dan nilai-nilai budaya
yang ada dalam novel (1) Laskar Pelangi, (2) Sang Pemimpi, (3) Padang
Bulan, (4) Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata. Kedua, objek dianalisis
secara sistematis. Untuk mencapai sistematika yang memadai, penelitian
ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang terukur. Ketiga, analisis
dilakukan dengan menggunakan relevansi teori-teori tersebut. Dalam
penelitian ini, terdapat saling keterkaitan antara teori-teori moral, budaya,
sastra, dan teori-teori pembelajaran. Keempat, keseluruhan data perlu
dikaitkan dan dicarikan konteksnya dengan berbagai disiplin yang releva n.
Dalam hal ini, data yang menjadi bahan kajian akan dikaitkan dengan
proses pembeiajaran sastra di sekolah, khususnya sekolah menengah
pertama (SMP). Kelima, menemukan `temuan', baik berupa sesuatu yang
belum ada sebelumnya maupun berupa teori.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi atau
kajian kepustakaan (library research), dalam hal ini kajian terhadap teks
novel (1) Laskar Pelangi, (2) Sang Pemimpi, (3)Padang Bulan, (4)Cinta dalam
Gelas karya Andrea Hirata. Novel ini menjadi sumber data utama atau
sumber primer dalam penelitian ini. Secara hermeneutis, kajian kepustakaan
ini dilakukan dengan penghayatan secara langsung dan pemahaman arti
secara rasional. Untuk melaksanakan hal tersebut, dikemba ngkan
rambu-rambu studi dokumentasi yang berfungsi sebagai instrumen penelitian. Teknik
studi dokumentasi direalisasikan atau diterapkan dengan tiga langkah berikut ini.
(2) Sang Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4)Cinta dalam Gelas karya Andrea
Hirata. Pembacaan secara hermeneutis ini dimaksudkan untuk memahami dan
memiliki kembali makna yang terdapat di dalam sumber data.
2. Peneliti membaca secara berkesinambungan dan berulang-ulang sumber
data dalam novel-novel karya Andrea Hirata tersebut.
3. Peneliti membaca sekali lagi sumber data untuk memberi tanda
bagian-bagian teks novel-novel karya Andrea Hirata yang diangkat menjadi data
dan dianalisis lebih lanjut. Penandaan ini disesuaikan dengan sumber data.
Dengan ketiga langkah tersebut diharapkan dapat diperoleh data
penghayatan dan pemahaman arti secara mendalam dan mencukupi
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 305), dalam penelitian kualitatif, yang menjadi
instrumen adalah peneliti itu sendiri. Posisi peneliti dalam penelitian kualitatif
sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian. memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Selanjutnya Nasution dalam Sugiyono (2010: 306) rnenyebutkan dalam
instrumen penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan
manusia sebagai instrumen penelitian utama.
Instrumen penelitian diperlukan untuk mendukung langkah-langkah
operasional penelitian terutama yang berkaitan dengan teknik pengumpulan
data. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh
instrumen-instrumen pembantu berupa lembaran analisis struktur novel atau lembar
analisis unsur-unsur intrinsik novel, lembar analisis pesan moral, lembar
analisis nilai-nilai budaya, lembar analisis rancangan pembelajaran, kartu
data, alat tulis, dan buku catatan.
Dalam penelitian ini terdapat terdapat empat instrumen, yaitu :
Tabel 3.1
Format analisis Struktur Novel
Aspek yang dianalisis Indikator
(1) (2)
1. Tema a. Tema tingkat fisik
b. Tema tingkat organik
c. Tema tingkat sosial
d. Tema tingkat egoik
e. Tema tingkat divine (ketuhanan)
2. Alur a. Alur terbentuk dari susunan gerak
peristiwa-peristiwa yang terjadi akibat
interaksi antar tokoh
b. Peristiwa-peristiwa yang dapat membentuk
alur itu ada dalam satu jalinan atau
rangkaian yang berhubungan secara
kausalitas dan berurutan secara kronologis
dan logis menurut urutan waktu
c. Tahapan alur terdiri atas pengenalan,
konflik, komplikasi, klimaks, peleraian dan
penyelesaian
3. Penokohan a. Tuturan pengarang terhadap karakteristik
pelakunya
b. Gambaran yang diberikan pengarang lewat
gambaran lingkungan kehidupannya
maupun caranya berpakaian
c. Menunjukkan bagaimana perilakunya
tentang dirinya sendiri
e. Memahami bagaimana jalan pikirannya
f. Melihat bagaimana tokoh lain berbicara
g. Melihat bagaimana tokoh lain memberikan
reaksi terhadapnya
h. Melihat bagaimana tokoh itu mereaksi
tokoh yang lain.
4. Sudut Pandang a. Pengarang terlibat dalam cerita, sebagai
pelaku utama
b. Pengarang terlibat dalam cerita, bukan
sebagai pelaku utama
c. Pengarang tidak terlibat dalam cerita,
melainkan hanya sebagai pencerita
5. Latar/setting a. Latar tempat : menyaran pada lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam
sebuah cerita
b. Latar waktu : berhubungan dengan “kapan”
terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita
c. Latar Sosial : menyaran pada hal-hal yang
berhubungan dengan kehidupan sosial
mesyarakat di suatu tempat yang
diceritakan
[image:26.595.124.518.109.586.2]2. Format analisis pesan moral novel
Tabel 3.2
Format Analisis Pesan Moral Novel
(1) (2) (3)
1 Kejujuran Ditandai dengan bersikap jujur
kepada orang lain, ini ada
dua(1)sikap terbuka,(2)sikap fair atau adil.Sikap yang terbuka menghormati orang lain,memenuhi janji yang diberikan juga terhadap orang yang tidak dalam posisi yang tidak menuntutnya.Ia tidak akan bertindak bertentangan dengan hati nuraninya.
2 Otentik atau menjadi diri
sendiri
Ditandai dengan ciri manusia yang
mempunyai sikap
otentik,menghayati dan
menunjukkan diri sesuai dengan keasliannya,dengan kepribadiannya yang sebenarnya.
3 Bertanggung jawab Ditandai dengan ciri kesediaan
untuk melakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik mungkin.
4 Kemandirian Adanya kekuatan batin untuk
mengambil sikap moral yang baik, tidak ikut-ikutan dengan hal yang tidak sesuai,walaupun itu dipandang hal yang biasa oleh lingkunagn sekitar.Tidak mau bekerja sama dalam suatu urusan yang tidak jujur,korup,melanggar keadilan.
5 Keberanian Adanya kesetiaan terhadap suara
hati,yang dinyatakan diri dalam kesediaan untuk mengambil resiko
konflik, tekad untuk
mempertahankan sikap walaupun tidak disetujui sekalipun.
6 Kerendahan hati Adanya kekuatan batin untuk melihat diri sesuai dengan kenyataan. Ia sadar kekuatan dan
keterbatasan.
7 Realistik dan Kritis Kemampuan dan keinginan untuk
mempelajari keadaan dengan
realistik,dengan tujuan agar dapat memperbaiki keadaan sehingga lebih adil dan sesuai martabat manusia.
[image:28.595.109.516.113.228.2]3. Format analisis nilai budaya pada novel
Tabel 3.3
Format Analisis Nilai Budaya pada Novel
Aspek
yang
Dianalisis
Indikator
(1) (2) (3) (4)
Hakikat
hidup
(HK)
Hidup itu
buruk
Hidup itu baik Hidup itu
buruk,tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik Hakikat karya (HK) Karya itu untuk nafkah hidup
Karya itu untuk
kedudukan,kehormatan,dsb.
Karya itu
untuk
menambah
karya
manusia
tentang
waktu
masa kini masa depan
Pandangan) Manusia Manusia menjaga Manusia
manusia terhadap alam (MA tunduk kepada alam yang dahsyat
keselarasan dengan alam berusaha
menguasai alam Hakikat hubungan manusia dengan sesamanya (MM) Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya (berjiwa gotong royong) Orientasi vertikal, ketergantungan kepada
tokoh-tokoh atasan dan
berpangkat. Individualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.
[image:29.595.107.517.110.447.2]3. Format rancangan pembelajaran
Tabel 3.4
Pedoman Rancangan Pembelajaran pada Novel Melalui Pembelajaran
Apresiasi Sastra di SMP
Aspek yang Dikembangkan Indikator
(1) (2)
1. Dasar Budaya a. Pengenalan budaya lokal
masyarakat
b. Cerminan budaya lokal
2. Dampak yang diharapkan a. Siswa dapat memahami dan
menemukan nilai-nilai budaya dan karakter tokoh remaja dalam novel-novel karya Andrea Hirata b. Siswa dapat meneladani nilai-nilai
budaya dan karakter tokoh remaja yang terdapat dalam novel-novel karya Andrea Hirata
c. Siswa dapat menghargai nilai-nilai budaya lokal maupun nasional d. Siswa dapat lebih menyenangi karya sastra, khususnya novel masa kini
e. Berkenaan dengan model
pembelajaran yang disusun akan memberikan kontribusi dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khususnya dalam
pelajaran apresiasi sastra. f. Para guru bahasa Indonesia
khususnya, dapat memanfaatkan model yang telah disusun dalam pelaksanaan pembelajarannya, lebih jauh dapat mengembangkan lagi, sehingga lebih sempurnadan bisa lebih diterima oleh berbagai pihak.
3. Penyusunan Slabus a. Kompetensi Dasar
b. Materi pembelajaran c. Kegiatan pembelajaran d. Indikator
e. Penilaian f. Sumber bahan 4. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
a. Standar kompetensi b. Kompetensi Dasar c. Indikator
f. Kegiatan pembelajaran
g. Alat/bahan dan sumber belajar h. Penilaian
3.4 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan teknik pembacaan secara holistik
atau terpadu dan menyeluruh terhadap sumber data yang berbentuk novel.
Disamping itu pula dilakukan melalui teknik pembacaan retroaktif atau
hermeneutik, yaitu pembacaan bolak-balik sebagaimana yang terjadi pada
metode hermeneutik untuk menangkap maknanya, setelah sumber data yang
berbentuk novel atau teks novel tersebut dibaca, kemudian hasil pembacaan
tersebut dijadikan dasar untuk pengklasifikasian dan pengelompokk an data
berdasarkan unsur-unsur atau bagianbagian tertentu sesuai tujuan
penelitian.
Adapun teknik atau langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memilih dan menentukan novel yang akan diteliti. Dalam penelitian
ini adalah novel (1)Laskar Pelangi, (2)Sang Pemimpi,(3)Padang
Bulan, (4)Cinta di Dalam Gelas karya Andre Hirata.
2. Membaca, menelaah dan memahami unsur-unsur pesan moral dan
nilai-nilai budaya serta karakter tokoh remaja yang terdapat dalam
novel.
3. Mencatat data berupa kata, frasa, kalimat, ungkapan, pernyataan,
dan lain-lain yang berkaitan dengan pesan moral dan nilai-nilai
budaya yang terdapat dalam novel.
4. Mengelompokkan data atau mengklasifikasikan data berdasarkan
unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat
5. Mendeskripsikan data berdasarkan unsur-unsur pesan moral dan
nilai-nilai budaya yang terdapat dalam novel. Berdasarkan
unsur-unsur struktur dan nilai-nilai budaya yang terdapat daiam novel.
6. Menganalisis data berdasarkan unsur-unsur pesan moral dan nilai-nilai
budaya yang terdapat dalam novel.
7. Memaharni teks berdasarkan pesan moral dan nilai-nilai budaya dalam
novel (1)Laskar Pelangi, (2)Sang Pemimpi, (3)Padang Bulan,
(4)Cinta di Dalam Gelas karya Andrea Hirata.
8. Menyimpulkan hasil analisis pesan moral dan nilai-nilai yang terdapat
dalam novel.
9. Menyusun laporan hasil penelitian.
10.Melaporkan hasil penelitian.
1. Novel Lasakar Pelangi 2. Padang Bulan
3. Sang Pemimpi 4. Cinta di Dalam Gelas
Instrumen Penelitian Pengumpulan Data
3.5 Sumber Data
Menurut Arikunto (2002 : 107), sumber data dapat diklasifikasikan
menjadi tiga jenis, yakni person (berupa orang), place (berupa tempat), dan
paper (berupa simbol, bisa kertas atau benda yang dapat digunakan dalam
metode dokumentasi). Sumber data ini ditetapkan dengan menggunakan
penyampelan berdasarkan tujuan (purposive sampling) atau penyampelan
internal atau penyampelan berdasarkan kriteria (internal sampling/criterion
based sampling), yaitu penyampelan yang mengutamakan dan
menyandarkan diri pada terwakilinya informasi secara kualitatif mendalam,
menyeluruh, dan memadai tentang pesan moral dan nilai budaya dalam
novel.
Dengan demikian, sumber data dipilih yang representatif dalam arti
menurut keperluan, kecukupan, kemendalaman, mengenai moral dan nilai
budaya di dalam novel Indonesia. Berdasarkan pengertian tersebut, yang
menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah novel (1) Laskar Pelangi,
(2) Sang Pemimpi, (3) Padang Bulan, (4) Cinta di Dalam Gelas karya
Untuk melengkapi sumber data, berikut identitas lengkap novel
karya Andrea Hirata yang diteliti.
1. Judul novel : Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2011
Tebal halaman : 534 hlmn
2. Judul novel : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang
Kota terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2011
Tebal halaman : 248
3. Judul novel : Padang Bulan
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun terbit : 2012
Tebal halaman : 252
4. Judul novel : Cinta di Dalam Gelas
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT.Bentang
Kota Terbit : Yogyakarta
Tebal halaman : 264
Selain sumber data di atas, ada sumber data lainnya yaitu Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP); Standar Kompetensi Mata Pelajar an
Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
Tsanawiyah diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional Jakarta tahun
2006. Sumber data ini digunakan sebagai acuan untuk mengetahui
pemahaman siswa dalam mengetahui tujuan pembelajaran yang terkandung
BAB V
MODEL PEMBELARAN DAN RANCANGANNYA
5.1 Model Pembelajaran Novel Laskar Pelangi melalui Pembelajaran
Apresiasi Sastra di SMP
Dalam pelaksanaan pembelajaran novel yang digunakan sebagai materi
pembelajaran adalah salah satu dari empat novel yang menjadi sampel
penelitian, yaitu novel Laskar Pelangi, karena novel tersebut memiliki
kepadatan dalam pelajaran moral dan nilai budaya. Di samping itu, novel
Laskar Pelangi merupakan novel karya Andrea Hirata pertama yang sudah
sangat terkenal bagi para siswa.
5.1.1 Dasar Budaya
Karya sastra lahir merupakan cerminan dari keadaan masyarakat pada
zamannya. Sastra merupakan bentukan dari sosio kultural masyarakat tertentu
yang dioah oleh si peneliti dengan daya afektif imajinasinya sehingga menjadi
sebuah karya besar.
Novel secara bentuk cerita bisa kita lihat bahwa fragmen-fragmen yang
dibentuk dalam alur cerita merupakan bentuk rekayasa dari cerminan
kehidupan yang terjadi di bumi ini. Meskipun ada beberapa tokoh atau fragmen
yang pada satu sisi betul-betul tidak ada dan dari segi cerita melampaui batas
indera duniawi. Pada tahapan itu, marupakan hasil dari intuisi si pengar ang
dalam proses berimajinasinya.
Novel Laskar Pelangi, merupakan cerminan dari masyarakat itu sendiri.
Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam novel tersebut merupakan bagian dari
diri si aku—yang tiada lain adalah si pengarang itu sendiri. Di samping it u,
dijelaskan secara sosio-kulturalnya. Selanjutnya dari dimensi agama juga
tampak dalam ajaran yang disampaikan para guru dalam cerita tersebut,
sehingga sangat berpengaruh dalam sikap, pembicaraan, yang sering
disampaikan si tokoh, yang tidak lain si pengarang novel, untuk
menggambarkan dan memperkaya ceritanya.
Sebagai salah satu karya sastra yang penting, novel ini merupakan salah
satu novel yang perlu dikaji sebagai bentuk pengenalan budaya dan moral
remaja kepada siswa dalam pembentukan karakter yang sesungguhnya. Model
pembeajaran yang dirancang mencoba memperkenalkan kepada siswa supaya
lebih jauh memahami dan berpengalaman dalam menggauli apresiasi terhadap
novel. Siswa lebih dapat mencerna dari isi dan makna yang terkandung dalam
novel tersebut dan diharapkan karena menyangkut persoalan karakter tokoh
remaja; siswa lebih bijaksana dalam segala perilakunya melalui
tauladan-tauladan yang ada dalam cerita novel Laskar Pelangi ini.
5.1.2 Dampak yang Diharapkan
Dampak yang diharapkan dari model pembelajaran novel melalui
pembelajaran apresiasi sastra di SMP sebagai berikut.
1. Siswa dapat memahami dan menemukan nilai-nilai budaya dan moral
tokoh remaja dalam novel Laskar Pelangi.
2. Siswa dapat meneladani nilai-nilai budaya dan moral tokoh remaja yang
terdapat dalam novel Laskar Pelangi.
3. Siswa dapat menghargai nilai-nilai budaya lokal maupun nasional.
4. Siswa dapat lebih menyenangi karya sastra, khususnya novel masa kini.
5. Berkenaan dengan model pembelajaran yang disusun akan memberikan
6. Para guru bahasa Indonesia khususnya, dapat memanfaatkan model yang
telah disusun dalam pelaksanaan pembelajarannya, lebih lanjut dapat
mengembangkan lagi, sehingga lebih sempurna dan bisa lebih diterima
oleh berbagai pihak.
5.1.3 Penyusunan Silabus
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Kota Solok
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : IX / 2 (dua)
Standar Kompetensi : Mendengarkan (Memahami wacana
sastra melalui kegiatan mendengarkan
pembacaan kutipan/ sinopsis novel)
1. KOMPETENSI DASAR
Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.
2. MATERI PEMBELAJARAN
Novel Indonesia (Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata)
Tokoh-tokoh novel Laskar Pelangi
Sifat-sifat Tokoh Novel Laskar Pelangi
Pesan Moral dalam Novel Laskar Pelangi
Nilai-nilai Budaya dalam novel Laskar Pelangi
3. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Siswa menentukan tokoh-tokoh yang terdapat di dalam kutipan novel
Siswa menentukan sifat/watak tokoh
Siswa menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi
Siswa menemukan contoh nilai-nilai budaya dalam novel
Laskar Pelangi
4. INDIKATOR
Siswa dapat menyimak pembacaan kutipan novel
Siswa dapat menentukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel
Siswa dapat menentukan sifat/watak tokoh
Siswa dapat menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi
Siswa dapat menyebutkan contoh nilai-nilai budaya dalam novel Laskar Pelangi.
5. PENILAIAN
Jenis Tagihan 1. Tugas rumah.
Bentuk Instrumen Tes Uraian
6. ALOKASI WAKTU
4 JAM (2 X pertemuan)/ 180 menit
7. SUMBER/ BAHAN
Novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Satuan Pendidikan : SMP Negeri2 Kota Solok
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/ 2 (dua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
1. STANDAR KOMPETENSI
Memahami wacana sastra melalui kegiatan mendengarkan pembacaan
kutipan dan sinopsis novel.
2. KOMPETENSI DASAR
Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan.
3. INDIKATOR
Siswa dapat menyimak bacaan kutipan novel
Siswa dapat menentukan tokoh-tokoh yang terdapat dalam kutipan novel
Siswa dapat menentukan sifat/watak tokoh
Siswa dapat menentukan pesan moral novel Laskar Pelangi
Siswa dapat menyebutkan contoh nilai-nilai budaya dalam novel
Laskar Pelangi
4. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian novel dalam arti luas adalah cerita berbentuk prosa
dalam ukuran yang luas. Menurut Jassin (Nurgiyantoro, 2005: 16) novel
saat dari kehidupan seseorang, dan lebih mengenai sesuatu episode.”
Pengertian novel menurut Sudjiman (1998 : 53) adalah prosa rekaan
yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan
serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Novel cenderung
bersifat meluas dan kompleks.
Sebagai bentuk sastra, novel (bahasa Jerman) adalah sebuah
bentuk dichtung dan dalam bentuknya yang paling sempurna, novel
merupakan epik modern (Wellek dan Warren, 1995 : 276). Ada juga
yang beranggapan bahwa novel dianggap sebagai dokumen atau kasus
sejarah, sebagai pengakuan (karena ditulis dengan sangat meyakinkan),
sebagai sebuah cerita kejadian sebenarnya, sebagai sejarah hidup
seseorang dan zamannya.
Dengan demikian novel merupakan cerita yang menampilkan
kejadian luar biasa pada kehidupan pelakunya yang menyebabkan
perubahan sikap hidup atau menentukan nasibnya. Novel merupakan
salah satu karya yang mengisahkan kehidupan manusia, dicirikan oleh
adanya konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan perubahan para
tokohnya. Perubahan jalan hidup sang tokoh tidak harus selalu diakhiri
keberhasilan, tetapi kadang-kadang juga kegagalan.
Memahami sebuah novel dapat dilakukan melalui pendekatan
pemahaman pesan moral novel dan sifat -sifat para tokohnya, yang di
dalamnya juga terdapat nilai-nilai budaya dari peristiwa yang
diceritakan dalam novel itu.
5. METODE PEMBELAJARAN
A. Inkuiri
6. LAGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Langkah Awal
Apersepsi:
1.Guru mengucapkan salam
2. Guru mengabsen siswa dengan cara menanyakan siswa yang tidak
masuk.
3. guru menuliskan di papan tulis tujuan pembelajaran.
4. Guru mengondisikan siswa untuk membentuk kelompok, tiap
kelompok terdiri 4-5 orang.
b. Kegiatan Inti :
Eksporasi :
1. Guru mampu membacakan sinopsis dan kutipan dengan suara
yang baik, lafal, intonasi, dan mimik yang tepat,
2. Guru membimbing siswa untuk mencatat nama-nama
tokoh-tokoh yang tepat
3. Siswa menentukan watak/ sifat-sifat tokoh
4. Siswa menceritakan kembali isi ceita secara ringkas.
5. Siswa secara berkelompok menentukan pesan moral novel
6. Siswa secara berkelompok menyebutkan contoh nilai budaya
dalam novel
Elaborasi :
1. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
2. Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik secara lisan atau tertulis secara berkelompok.
3. Guru memfasilitasi siswa menyajikan hasil kerja secara
kelompok.
4. Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa
Konfirmasi :
1. Guru memberi umpan balik yang positif dan penguatan secara
lisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa
2. Guru memberi konfirmasi terhadap elaborasi dan eksplorasi
siswa melalui berbagai sumber
b. Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan
pelajaran
2. Guru bersama siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran
yang telah dilakukan
3. Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut (remedial atau
pengayaan)
7. SUMBER BELAJAR
1. Novel Laskar Pelangi
2. Buku Pelajaran bahasa Indonesia
8. PENILAIAN
Penilaian proses dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung
pencapaian kompetensi Teknik penilaian Bentuk Penilaian Instrumen 1. Mampu menentukan tokoh-tokoh 2. Mampu menentukan sifat-sifat tokoh 3. Mampu menentukan pesan moral novel 4. Mampu menyebutkan nilai budaya dalam novel Tes tertulis
Tes uraian 1. Sebutkan
tokoh-tokoh yang ada
dalam novel tersebut
dan siapa tokoh
sentral dalam novel
Laskar Pelangi?
2. Bagaimanakah
sifat/watak
tokoh-tokoh dalam novel
tersebut? Berilah
bukti yang
mendukung.
3. Sebutkan pesan
moral Novel
tersebut?
4. Sebutkan contoh nilai
budaya yang terdapat
dalam novel tersebut!
Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 1
Kegiatan Skor
Siswa menyebutkan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2
Siswa hanya menyebutkan tokoh sentral yang ada dalam
novel
Siswa tidak bisa menyebutkan para tokoh dan
menyebutkan tokoh sentral
0
Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 2
Kegiatan Skor
Siswa menentukan sifat/watak tokoh X dengan tepat 2
Siswa menentukan sifat/watak tokoh X kurang tepat 1
Siswa tidak menuliskan sifat/watak tokoh 0
Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 3
Kegiatan Skor
Siswa menyebutkan pesan moral novel dengan tepat 2
Siswa menyebutkan pesan moral novel kurang tepa 1
Siswa tidak menyebutkan pesan moral novel 0
Pedoman penskoran untuk pertanyaan nomor 4
Kegiatan Skor
Siswa menyebutkan lebih dari tiga nilai budaya dalam
novel
2
Siswa menyebutkan 1 -3 nilai budaya novel 1
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002) . Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Djahiri, A K. (1989) Teknik pengembangan program pengajaran pendidikan nilai
moral. Bandung: Lab.PMPKn FPIPS IKIP Bandung.
Depdiknas. (1994). Kamus besar bahasa indonesia: Edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas.. (2004). Ensiklopedia sastra indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamaris, E. (1993). Menggali khazanah sastra melayu klasik. Jakarta: Balai Pustaka.
Esten, M. (1984). Kesusastraan pengantar teori dan sejarah. Bandung: Angkasa.
Haryono, E. (2005). “Integrasi nilai moral pada karya seni rupa”. (Tinjauan Deskriptif analisis nilai-nilai moral pada lukisan karya popo iskandar). Bandung: Tesis UPI tidak Diterbitkan.
Hirata, A. (2006) Laskar pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Hirata, A. (2009). Sang pemipi. Yogyakarta: bentang Pustaka.
Hirata, A. (2010). Padang bulan. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Hirata, A. (2010). Cinta di dalam gelas. Yogyakarta: Bentang Pustaka.
Koentjaraningrat.(2002). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahayana, M. S. (2005). Jawaban sastra indonesia sebuah orientasi kritik. Jakarta: Bening Publishing.
Masinambow, E.K.M. (2001). Meretas ranah bahasa, semiotika, dan budaya. Yogyakarta: yayasan Bentang Budaya.
Pradopo, R.D. (1995). Beberapa teori sastra, metode kritik, dan penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ratna, N. K.(2010). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra: dari strukturalisme
hingga postrukturalisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan sastra dalam gamitan pendidikan. Bandung: CV Diponegoro.
Sudjiman, P. (1998). Memahami cerita rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono, (2010). Metode penelitian pendidikan.:Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S.. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarrya dan Pascasarjana UPI.
Sumardjo, J.. (1988). Apresiasi kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Suseno, F.M. (1987). Etika dasar; Masalah-masalah pokok filsafat moral.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Syah, M. (2003). Psikologi remaja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Syamsuddin. (1992). Studi wacana( teori-analisis-pengajaran). Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan seni IKIP Bandung.
Tarigan, H.G. (1991). Prinsip-prinsip dasar sastra. Bandung: Angkasa.
Teeuw, A. (1988). Sastra dan ilmu sastra. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Tompkins, G.E. (1991). Language skill:content and teaching strategies. New York:Collier MacMillan International Publishing Group.
Wellek, R. & Austin W. (1995) Teori kesusastraan.(Terj. Melani Budianta). Jakarta: Gramedia.