• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR ANALISIS MODEL BUSANA TERHADAP MINAT MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI HASIL BELAJAR ANALISIS MODEL BUSANA TERHADAP MINAT MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Dwi Ambarwati, 2013

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR ANALISIS MODEL BUSANA TERHADAP MINAT MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Tata Busana

Oleh:

Dwi Ambarwati 0805915

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Dwi Ambarwati, 2013

LEMBAR HAK CIPTA

Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi

Pattern Maker di Butik

Oleh: Dwi Ambarwati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Dwi Ambarwati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dwi Ambarwati, 2013

DWI AMBARWATI

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR ANALISIS MODEL BUSANA TERHADAP MINAT MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. As-as Setiawati, M. Si NIP. 19540726 198002 2 002

Pembimbing II

Dra. Hj. Astuti, M.Pd NIP. 19601205 1998703 2 001

Diketahui oleh,

Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI

(4)

Dwi Ambarwati, 2013

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik” ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, Oktober 2013 Yang membuat pernyataan,

(5)

Dwi Ambarwati, 2013

Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker Di Butik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

KONTRIBUSI HASIL BELAJAR ANALISIS MODEL BUSANA TERHADAP MINAT MENJADI PATTERN MAKER DI BUTIK

Penelitian ini mengkaji mengenai kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data tentang kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Populasi penelitian yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009 dengan sampel total berjumlah 48 orang. Alat pengumpulan data berupa tes dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar analisis model busana dari kompetensi faham gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola busana pada umumnya berada pada kategori tinggi, sehingga memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap minat menjadi pattern maker di butik. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada dosen agar lebih mengaplikasikan pengetahuan analisis model busana dalam bentuk praktek atau latihan, sehingga mahasiswa lebih terampil dalam menganalisis model busana. Kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam menganalisis model busana dengan cara latihan atau mengikuti kursus pola di pendidikan non formal, dan menambah wawasan dan pengetahuan mengenai profesi patten maker di Butik, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi pattern maker di butik dengan kompetensi yang optimal, karena peluang kerja menjadi pattern maker di Butik saat ini sangat terbuka lebar.

(6)

Dwi Ambarwati, 2013

Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker Di Butik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

CONTRIBUTION OF THE MODEL IN FASHION ANALYSIS STUDYING RESULT TOWARD PATTERN MAKER INTEREST IN BOUTIQUE

The research observes the contribution of the Model in Fashion Analysis studying result toward pattern maker interest in boutique. The aim of the research is to obtain the data about the contribution of the Model in Fashion Analysis studying result toward pattern maker interest in boutique. The research method used in analytic descriptive. The research population is the students of fashion design education PKK FPTK UPI 2009 by taking 48 samples. The test and questionnaires are used as data collection techniques. The research result show that the Model in Fashion Analysis studying result from the competence of design comprehension, model in fashion analysis, body measurement, and fashion pattern scattering are relatively in high category, so that it gives the positive and significant contribution toward pattern maker interest in boutique. The research result in recommended to the lecture in order to make model in fashion analysis study applicable, so it makes the students more competent in analyzing the fashion model by practicing or attending the pattern course in non-formal education, and broaden the view point and knowledge about pattern maker profession in boutique, it can be the prior knowledge to be pattern maker in boutique by optimal competence, because nowadays the pattern maker opportunity in boutique is widely opened.

(7)

Dwi Ambarwati, 2013

B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Hasil Belajar Analisis Model Busana ... 8

1. Tinjauan Mata Kuliah Analisis Model Busana ... 8

2. Model Busana Pesta ... 9

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 52

C. Minat Menjadi Pattern Maker ... 54

D. Definisi Operasional ... 62

(8)

Dwi Ambarwati, 2013

F. Teknik Pengumpulan Data ... 63

G. Teknik Pengolahan dan Penelitian ... 64

H. Prosedur Dan Tahap Penelitian ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pemaparan Data ... 77

1. Identitas Responden ... 77

2. Hasil Belajar Analisis Model Busana Sebagai Variabel X ... 78

3. Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 80

4. Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat pattern maker di Butik ... 82

5. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker Di Butik Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Angkatan 2009 ... 83

B. Pembahasan Penelitian ... 85

1. Hasil Belajar Analisis Model Busana (Variabel X) ... 85

2. Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 86

3. Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker Di Butik ... 87

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker Di Butik... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 89

1. Hasil Belajar Analisis Model Busana ... 89

2. Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 90

3. Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 90

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 90

B. Saran ... 90

1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI ... 90

2. Dosen Mata Kuliah Analisis Model Busana ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(9)

Dwi Ambarwati, 2013

DAFTAR TABEL

4.1 Asal Sekolah ... 77

4.2 Motivasi Masuk Program Studi Pendidikan Tata Busana ... 77

4.3 Hasil Belajar Analisis Model Busana ... 78

4.4 Analisis Data Hasil Belajar Analisis Model Busana ... 79

4.5 Minat Menjadi Pattern Maker di Butik ... 80

(10)

Dwi Ambarwati, 2013

DAFTAR GAMBAR

2.1 Contoh Bebe untuk Kesempatan Pesta ... 9

2.2 Contoh Bebe untuk Kesempatan Pesta berdasarkan Ukuran Panjang ... 10

2.3 Contoh Bebe untuk Kesempatan Pesta berdasarkan Model Garis Leher ... 11

2.4 Contoh Berbagai Model Busana Pesta ... 12

2.5 Contoh Berbagai Mode Busana Pesta Dilihat Dari Bentuk Siluet ... 13

2.6 Beberapa Contoh Variasi Bentuk Leher Bulat Untuk Kesempatan Pesta... 13

2.7 Beberapa Contoh Variasi Garis Leher Persegi Untuk Kesempatan Pesta ... 14

2.8 Beberapa Contoh Variasi Garis Leher V Untuk Kesempatan Pesta ... 14

2.9 Beberapa Contoh Variasi Kerah Tegak Untuk Kesempatan Pesta ... 15

2.10 Contoh Variasi Kerah Setengah Tegak Untuk Kesempatan Pesta ... 16

2.11 Beberapa Contoh Variasi Kerah Setengah Tegak Untuk Kesempatan Pesta 16 2.12 Beberapa Contoh Garis Hias Busana Pesta ... 17

2. 13 Beberapa Contoh Variasi Model Lengan Busana Pesta ... 17

2.14 Beberapa Contoh Variasi Lengan Licin Untuk Kesempatan Pesta ... 18

2.15 Beberapa Contoh Variasi Lengan Gelembung Untuk Kesempatan Pesta ... 19

2.16 Beberapa Contoh Variasi Lengan Setali Untuk Kesempatan Pesta ... 19

2.17 Beberapa Contoh Variasi Lengan Raglan Untuk Kesempatan Pesta ... 20

2.18 Variasi Panjang Lengan Busana ... 20

2.19 Model Busana Pesta One Off Shoulder ... 22

2.20 Busana Pesta Model Empire ... 23

2.21 Busana Pesta Model Strapless ... 24

2.22 Busana Pesta Model Long Dress... 25

2.23 Body Line ... 27

2.24 Menganalisis Model Busana Pesta One Off Shoulder ... 29

2.25 Analisis Model Busana Pesta Modl Empire ... 31

2.26 Analisis Model Busana Pesta Model Strapless ... 33

2.27 Analisis Model Busana Pesta Model Long Dress ... 34

2.28 Mengambil Ukuran Untuk Pembuatan Pola Dasar Sistem So’en ... 37

2.29 Mengambil Ukuran Badan ... 38

2.30 Cara Mengukur Lengan... 39

2.31 Cara Mengukur Ukuran Kontrol ... 40

2.32 Busana Pesta Model One Off Shoulder ... 41

2.33 Pola Dasar Sistem So’en ... 42

2.34 Pecah Pola Busana Pesta Model One Off Shoulder ... 44

2.35 Analisis Model Busana Pesta Model Empire ... 45

2.36 Pecah Pola Busana Pesta Model Empire ... 46

2.37 Analisis Model Busana Pesta Model Strapless ... 47

(11)

Dwi Ambarwati, 2013

2.39 Analisis Model Busana Pesta Model Long Dress ... 49 2.40 Pecah Pola Busana Pesta Model Long Dress ... 50

DAFTAR GRAFIK

(12)

Dwi Ambarwati, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-Kisi Penelitian ... 94

Instrumen Penelitian ... 97

Kriteria Penilaian Hasil Pembuatan Pecah Pola Busana ... 116

Hasil Pengolahan Data ... 123

(13)

Dwi Ambarwati, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri di bidang fashion merupakan industri yang sedang berkembang saat ini seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia akan fashion. Hal ini mendorong industri-industri fashion untuk lebih kreatif menciptakan produk-produk busana yang inovatif. Setiap jenis usaha dalam bidang busana selain menciptakan produk-produk yang inovatif dan kreatif, kualitas produk yang dihasilkan juga perlu diperhatikan. Salah satu industri di bidang fashion yang sangat memperhatikan kualitas yaitu Butik. Kualitas busana yang baik antara lain ditentukan dalam proses pengukuran dan pembuatan pola. Proses pembuatan pola pada industri butik merupakan kunci utama dalam menghasilkan kualitas busana yang baik, sehingga perlu didukung dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten pada bidang pola.

Pattern maker merupakan salah satu profesi di bidang busana yang bertugas

membuat pola busana. Pattern Maker menurut Kamus Mode Indonesia adalah pembuat pola dan menerjemahkan sketsa desain menjadi lembaran-lembaran pola untuk dijadikan baju. Seorang pattern maker harus memiliki pemahaman yang kuat

tentang model busana baik dari faham gambar berbagai model busana sampai menganalisis model busana, kontruksi pola dan ukuran. Pattern maker dan desainer di butik harus bekerja sama dalam menerjemahkan gambar model busana, agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan pola. Pattern maker di butik biasanya seorang yang professional dan menempuh pendidikan dalam bidang pola, sehingga diharapkan dapat menghasilkan busana berkualitas baik yang pas dan sesuai dengan ukuran badan, serta ekslusif.

(14)

2

Dwi Ambarwati, 2013

jadi dengan kualitas tinggi, baik dari segi bahan, dan teknik jahit. Model busana dibuat khusus berdasarkan pesanan, tidak ada di pasaran bebas, kecuali di toko yang khusus menjual busana kualitas tinggi dan busana tersebut tidak diproduksi secara masal. Usaha butik selain memproduksi dan menjual busana, menyediakan pula bahan pelengkap busana yang terdiri dari aksesoris dan milineris yang disesuaikan dengan model busana, sesuai dengan pendapat Arifah A. Riyanto (2003:120) bahwa “Butik adalah suatu usaha pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap busananya”. Butik memiliki target pemasaran tertentu, yaitu kalangan menengah ke atas, karena busana-busananya mengutamakan keekslusifan dan busana yang dijual atau diproduksi biasanya busana-busana untuk kesempatan khusus, seperti busana pesta. Proses produksi di Butik sangat diperhatikan agar dapat menghasilkan busana dengan kualitas tinggi. Umumnya pembuatan pola di butik menggunkan sistem kontruksi, karena busana yang dibuat berdasarkan ukuran badan pemakai.

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) merupakan jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI, yang didalamnya terdiri atas Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Boga, Program Studi Pendidikan Tata Busana. Program Studi Pendidikan Tata Busana mengarahkan mahasiswanya untuk menguasai konsep, sikap dan keterampilan bidang busana melalui kegiatan perkuliahan yang memadukan bidang teknologi kejuruan dan bidang profesi kependidikan.

Upaya yang dapat dilakukan untuk dapat menghasilkan tenaga profesional dalam bidang busana yang mempunyai keahlian mulai dari faham gambar, analisis model busana, mengukur tubuh, membuat pola dasar dan membuat pecah pola busana

sesuai model busana yaitu melalui perkuliahan Analisis Model Busana yang harus ditempuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana.

(15)

3

Dwi Ambarwati, 2013

SKS. Mata Kuliah Keahlian (MKK) ditujukan untuk pengembangan kemampuan mahasiswa dalam keahlian bidang studi. Kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan Analisis Model Busana yaitu mahasiswa memiliki kompetensi faham gambar, menganalisis model busana, mengukur badan dan pecah pola busana. Ruang lingkup kompetensi tersebut tercantum dalam tujuan perkuliahan Analisis Model Busana adalah sebagai berikut:

Mahasiswa yang telah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mampu memahami menganalisis pola busana berdasarkan bentuk dan problema tubuh bagian atas dan bawah serta mampu menganalisis model busana. Problema tubuh bagian atas meliputi payudara tinggi, rendah dan besar, punggung bungkuk, garis lubang leher terlalu besar dan terlalu sempit, bahu persegi, turun, bahu depan menonjol, lengan besar dan kecil, puncak lengan terlalu pendek dan terlalu tinggi, sedangkan pada tubuh bagian bawah meliputi pantat, pangkal paha, dan perut besar. Menganalisis model busana meliputi faham gambar model busana, analisis model busana yang meliputi garis leher, kerah, lengan, lipit pantas, rok, pantalon dan draperi, mengukur badan, serta membuat pecah pola.

Perkuliahan Analisis Model Busana dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktek. Secara garis besar materi perkuliahan Analisis Model Busana meliputi cara menganalisis model busana mulai dari faham gambar, menganalisis model busana yang meliputi garis leher, kerah, lengan, lipit pantas, rok, pantalon dan draperi, mengukur badan, membuat pola dasar, sampai membuat pecah pola sesuai model busana.

(16)

4

Dwi Ambarwati, 2013

belajar Analisis Model Busana yang dicapai mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap minat menjadi Pattern Maker di Butik.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180). Minat menjadi pattern maker di Butik yaitu suatu rasa suka dan ketertarikan pada profesi sebagai pattern

maker atau sebagai ahli dalam membuat pola busana di butik tanpa ada yang

menyuruh.

Uraian diatas dijadikan dasar oleh penulis untuk melakukan penelitian tentang Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan

PKK FPTK UPI angkatan 2009.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi

Identifikasi masalah perlu ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan dan mengetahui masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Hasil belajar Analisis Model Busana dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yaitu kemampuan menganalisis model busana dapat memberikan kontribusi terhadap minat menjadi pattern maker di Butik.

b. Mahasiswa yang memiliki minat untuk menjadi pattern maker di Butik yaitu mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada busana dan menguasai kompetensi faham gambar, analisis model busana, mengambil ukuran, dan pecah pola sesuai model busana.

c. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana akan mempengaruhi

minat menjadi pattern maker di Butik. 2. Perumusan Masalah

(17)

5

Dwi Ambarwati, 2013

Ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini cukup luas, maka perlu adanya pembatasan masalah dengan cara mengadakan lokalisasi persoalan dan daerah penelitian agar permasalahan dalam penelitian ini terfokuskan dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:49).

Masalah dalam penelitian dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut: a. Hasil belajar Analisis Model Busana meliputi:

1) Kompetensi faham gambar busana pesta yaitu menentukan jenis busana sesuai gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari bagian atas busana sampai bawah busana pesta.

2) Kompetensi menganalisis model busana pesta yaitu tentang cara menganalisis detil busana dan merinci tiap bagian dari model busana untuk mengetahui ukuran dan letak jatuhnya busana pada tubuh sesuai model busana pesta. 3) Kompetensi mengukur badan yaitu tentang cara mengambil ukuran badan

dengan tepat dan benar.

4) Kompetensi pecah pola busana pesta yaitu tentang cara merubah pola dasar menjadi pola sesuai dengan model busana pesta.

b. Minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009.

c. Kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK

FPTK UPI angkatan 2009.

d. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana

PKK FPTK UPI angkatan 2009.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2002:51) yaitu rumusan

(18)

6

Dwi Ambarwati, 2013

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Angkatan tahun 2009.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh data spesifik mengenai:

a. Hasil belajar Analisis Model Busana meliputi:

1) Kompetensi faham gambar busana pesta yaitu menentukan jenis busana sesuai gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari bagian atas busana sampai bawah busana pesta.

2) Kompetensi menganalisis model busana pesta yaitu tentang cara menganalisis detil busana dan merinci tiap bagian dari model busana untuk mengetahui ukuran dan letak jatuhnya busana pada tubuh sesuai model busana pesta. 3) Kompetensi mengukur badan yaitu tentang cara mengambil ukuran badan

dengan tepat dan benar.

4) Kompetensi pecah pola busana pesta yaitu tentang cara merubah pola dasar menjadi pola sesuai dengan model busana pesta.

b. Minat menjadi pattern maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009.

c. Kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana (sebagai variabel X) terhadap minat menjadi pattern maker di Butik (sebagai variabel Y) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009.

d. Besarnya kontribusi hasil belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana

(19)

7

Dwi Ambarwati, 2013

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan yang lebih kepada penulis dalam menganalisis model busana yang meliputi faham gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan

pecah pola busana khususnya pada pembuatan busana pesta.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman pada penulis dalam membuat karya ilmiah khususnya tentang Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana terhadap Minat menjadi Pattern Maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009.

2. Secara Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bekal dan motivasi bagi yang berminat menjadi pattern maker di Butik.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi penulisan dalam penelitian mengenai kontribusi hasil belajar analisis model busana terhadap minat menjadi pattern maker di Butik, secara sistematis dapat diuraikan menjadi lima bagian, yaitu:

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, Dan Hipotesis Penelitian, berisi tentang hasil belajar Analisis Model Busana, minat menjadi pattern maker di butik, kerangka pemikiran dan hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian, berisi tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan

data, prosedur dan tahap penelitian.

(20)

Dwi Ambarwati, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang dipilih yaitu Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Bandung.

2. Populasi

Setiap penelitian dibutuhkan data dari sumber-sumber data yang terpercaya agar data tersebut dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis. Sumber data tersebut akan mudah diperoleh apabila ditentukan lokasi atau tempat penelitiannya untuk menentukan populasi dan sampel. Populasi menurut Sugiyono (2012:117) bahwa :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan hanya orang tetapi obyek dan benda-benda alam lainnya, populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu.

Populasi yang penulis tentukan untuk kepentingan penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2009 PKK FPTK UPI Bandung yang berjumlah 48 orang.

3. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:118) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total atau sampel jenuh, sesuai dengan pendapat

(21)

61

Dwi Ambarwati, 2013

PKK FPTK UPI Bandung yang telah menempuh mata kuliah Analisis Model Busana berjumlah 48 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Umar (2005:89) adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Tahapan-tahapan desain penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut.

1. Menemukan populasi dan sampel penelitian.

2. Menentukan alat pengumpulan data atau instrumen. 3. Penyusunan instrumen penelitian

4. Analisis dan perbaikan instrumen

5. Penyebaran instrumen kepada responden 6. Pengumpulan kembali instrumen

7. Analisis data penelitian 8. Hasil penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara untuk memecahkan permasalahan di dalam suatu penelitian dengan mempergunakan langkah-langkah yang sistematis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif analitik. Menurut Nana Sudjana (2010:64) “… penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Metode deskriptif analitik ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang terjadi saat sekarang dan sedang berlangsung, serta berpusat pada masalah aktual, kemudian data diolah dan dianalisa untuk membuat suatu kesimpulan. Sebagaimana diungkapkan oleh Winarno Surakhmad (2004:140) tentang:

Ciri-ciri metode deskriptif yaitu :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada zaman sekarang dan masalah-masalah yang aktual.

(22)

62

Dwi Ambarwati, 2013

Masalah dalam penelitian ini diperoleh dari dari sejumlah informasi yang aktual, kemudian disusun, dijelaskan dan dianalisis. Pada penelitian ini akan diungkapkan informasi yang aktual tentang Kontribusi hasil belajar analisis model busana terhadap minat menjadi pattern maker di Butik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2009 PKK FPTK UPI Bandung.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan dalam penelitian ini sebagai upaya untuk menghindari salah pengertian tentang istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Hasil Belajar Analisis Model Busana

a. Hasil Belajar yaitu “…perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”. (Nana Sudjana, 2011:3)

b. Analisis Model Busana merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk dalam kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana tingkat 3 semester V. Materi yang dibahas adalah faham gambar, menganalisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola busana sesuai model.

Hasil belajar analisis model busana yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengertian hasil belajar menurut Nana Sudjana dan Analisis Model Busana berdasarkan silabus perkuliahan Analisis Model busana, yaitu perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris sebagai hasil pengalaman mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Analisis Model Busana yang sesuai dengan kompetensi dasar tentang faham gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola sesuai model busana.

2. Minat Menjadi Pattern Maker di Butik

a. Minat adalah “ suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. (Slameto, 2010:180)

b. Pattern (pola) menurut Porrie Muliawan (2001:2) Pattern (pola) dalam bidang jahit menjahit dimaksudkan suatu potongan kain atau potongan kertas yang berbentuk manusia yang dipakai sebagai contoh untuk membuat baju,

(23)

63

Dwi Ambarwati, 2013

c. Maker (ahli) adalah “ orang yang mahir, faham sekali dalam suatu ilmu

(kepandaian) dalam membuat busana”. (Dendy Sugono, 2008:20)

d. Pattern Maker yaitu pembuat pola atau orang yang menuangkan dan

menerjemahkan sketsa desain menjadi lembaran-lembaran pola untuk dijadikan baju (Kamus Mode Indonesia, Hardisurya, dkk. 2010:164 )

e. Butik menurut Arifah A Riyanto (2003:120) “butik adalah suatu usaha

pembuatan busana dengan jahitan kualitas tinggi dengan penjualan pelengkap

busananya”

Pengertian minat menjadi pattern maker di Butik pada penelitian ini mengacu pada pengertian minat, pattern maker, dan butik yang dikemukakan diatas, sehingga pengertiannya adalah kecenderungan yang menetap pada diri mahasiswa untuk tertarik, suka dan ingin melakukan dengan sepenuh hati sebagai ahli dalam pembuatan pola busana di butik serta memiliki kemampuan dalam mengukur badan, faham gambar, analisis model busana, dan membuat pecah pola busananya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2012:148) “ suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes dan angket. Penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrument, karena data yang didapat dari jawaban instrumen tersebut digunakan untuk menguji hipotesis, untuk mempermudah dalam penyusunan istrumen maka perlu dibuat kisi-kisi instrumen terlebih dahulu.

Tujuan instrumen dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kontribusi hasil belajar terhadap minat menjadi pattern maker di Butik pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2009 PKK

FPTK UPI.

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

(24)

64

Dwi Ambarwati, 2013

memperoleh data yang benar-benar valid, lengkap dan objektif. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes

Tes menurut Suharsimi Arikunto (2010:193) adalah “… serentetan pertanytaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok.” Tes yang digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar analisis model busana sebagai variabel X yang telah dikuasai oleh mahasiswa angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Bandung.

2. Angket

Angket menurut Suharsimi Arikunto (2010:194) yaitu “…sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya dan hal-hal yang diketahuinya”. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang minat menjadi pattern maker di butik pada mahasiswa angkatan 2009 Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Bandung sebagai variabel Y.

G. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data yaitu:

1. Verifikasi Data

Verifikasi data yaitu menyeleksi atau memilih data yang memadai untuk diolah.

2. Pemberian Skor atau Scoring

Pemberian skor bertujuan untuk menentukan dan menghitung skor yang diperoleh dari setiap responden.

(25)

65

Dwi Ambarwati, 2013

1) Skor untuk kemampuan faham gambar, analisis model busana dan mengukur badan yang benar adalah 1-0, yang benar diberi skor 1 dan yang salah diberi nilai 0.

2) Skor untuk kemampuan pecah pola busana berpedoman pada skala likert, jawaban diberi nilai mulai dari 1 untuk skor terendah dan 5 untuk skor tertinggi.

b. Penskoran setiap jawaban angket minat menjadi pattern maker di Butik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana angkatan 2009 PKK FPTK UPI Bandung, yaitu setiap option mendapat nilai 1 dan responden boleh memilih lebih dari satu jawaban yang benar.

c. Mentabulasi nilai dari setiap item jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari seluruh responden untuk variabel Y.

Mentabulasi nilai yaitu dilakukan dari setiap item jawaban responden untuk memperoleh skor mentah dari seluruh responden untuk variabel X dan Y. d. Penjumlahan Skor

Penjumlahan skor dari setiap jawaban berdasarkan pertanyaan yang dibuat untuk memperoleh skor mentah

e. Menentukan Rumus Statistika

Menentukan rumus statistika yang akan digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian dengan uji normalitas distribusi frekuensi untuk variabel X dan variabel Y, menghitung persamaan regresi sederhana dan menghitung kebenaran regresi, mencari koefisien korelasi dan korefisien determinasi. Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1) Uji Validitas Instrumen

Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrumen penelitian mempunyai

(26)

66

Dwi Ambarwati, 2013

r

xy

=

=

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Riduwan, 2004:98)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi butir item

X = Jumlah skor butir item seluruh responden

Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari keseluruhan responden

∑X = Jumlah skor item

∑Y = Jumlah skor total = Jumlah responden

Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut:

r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden

Kriteria pengujian: Instrumen valid jika: thitung > ttabel dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dan derajat kebebasan dk = n-2, pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen hasil belajar analisis model

busana (variabel X), sebagai contoh pada item pertanyaan no. 1 terlihat bahwa

nilai r didapat sebesar 0,427 dan setelah dilakukan uji-t diperoleh nilai thitung = 2,215 > ttabel (95%) = 1,717 pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat

dikatakan valid, begitu pula untuk keseluruhan item pertanyaan variabel X semua item yang berjumlah 20 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk=22.

Hasil perhitungan uji validitas instrumen minat menjadi pattern maker di

(27)

67

Dwi Ambarwati, 2013

thitung = 1,973 > ttabel (95%) = 1,717 pada taraf kepercayaan 95%, sehingga dapat dikatakan bahwa item pertanyaan no. 1 pada variabel Y dinyatakan valid, begitu pula keseluruhan item pertanyaan variabel Y semua item yang berjumlah 20 dinyatakan valid dengan tingkat kepercayaan 95% dan dk=22.

2) Uji Realibilitas Instrumen

Uji realibilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrument

cukup dipercaya atau tidak. Jika uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan Internal Consistency sebagai berikut:

a) Rumus Sperman Brown (Split Half)

(Sugiyono, 2012:185)

Keterangan :

ri = Realibilitas internal seluruh istrumen

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua b) Rumus KR. 20 (Kuder Richardson)

(Sugiyono, 2012:186)

Keterangan :

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 qi = 1- pi

= Varians total

c) Rumus KR 21

(Sugiyono, 2012:186)

Keterangan :

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen k = jumlah item dalam instrumen

(28)

68

Dwi Ambarwati, 2013

d) Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)

(Sugiyono, 2012:187)

Keterangan :

ri = reliabilitas instrumen MKs = mean kuadrat antara subyek MKe = mean kuadrat kesalahan

Tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas menggunakan bahan interpretasi nilai r dari JP. Guilfford (Riduwan 2004:138) sebagai berikut: 0,800 – 1,000 = sangat tinggi menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai brikut:

Kriteria pengujian: Instrumen penelitian dikatakan reliabel bila thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil perhitungan reliabilitas variabel X diperoleh nilai r11 = 0,843 yang berarti pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t diperoleh thitung = 7,34 > ttabel (95%) = 1,717 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=22, maka variabel X dapat dikatan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

ri = 1

t = r

(29)

69

Dwi Ambarwati, 2013

Hasil perhitungan reliabilitas variabel Y diperoleh nilai r11 = 0,819 yang berada pada kriteria sangat tinggi dan setelah dilakukan pengujian dengan uji-t diperoleh thitung = 6,68 > ttabel (95%) = 1,717 pada taraf kepercayaan 95% dengan dk=22, maka variabel Y dapat dikatan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

3) Pengolahan Data Identitas Responden

Persentasi data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan pada responden, karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan untuk mencari persentasi sebagai berikut:

Keterangan :

P = persentase (jawaban responden yang dicari) f = frekuensi jawaban yang dicari

n = jumlah responden 100% = bilangan tetap

Kemudian data ditafsirkan setelah dipersentasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Keterangan: data yang ditafsirkan adalah data yang persentasenya paling besar.

4) Responden Uji Normalitas Distribusi

Uji normalitas distribusi dilakukan sebagai syarat analisis korelasi, yakni untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau penentuan mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi Kuadrat.

a) Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

P = × 100%

(30)

70

Dwi Ambarwati, 2013

b) Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan aturan strugess

(Nana Sudjana, 2001:130)

Keterangan :

BK = Banyaknya kelas n = jumlah responden

c) Menggunakan panjang interval (P)

P =

Keterangan :

P = Panjang Kelas

R = Rentang Skor tertinggi-skor terendah BK = Banyaknya Kelas

d) Membuat table distribusi frekuensi variable X dan Variabel Y e) Menghitung Mean (M) skor

̅ = ∑

Keterangan :

̅ = Nilai Rata-rata

fi = Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x xi = tanda kelas interval

f) Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dan uji Chi-kuadrat, yaitu:

(1) Menentukan batas interval

(2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus:

Z = ̅ (Nana Sudjana, 2011:116)

(3) Menentukan batas luas tiap kelas interval (L) dengan rumus:

L = Ztabel (1) Ztabel (2)

(31)

71

Dwi Ambarwati, 2013

(4) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara mengalikan luas kelas interval dengan jumlah responden (n).

Ei = L x n

(5) Menghitung besarnya distribusi Chi-Kuadrat dengan rumus:

χ2 = ∑ (Nana Sudjana, 2011:129)

Kriteria pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika χ2 hitung < χ2tabel dengan derajat kebebasan (dk = d-3) pada taraf nyata begitu juga

jika sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika χ2hitung > χ2tabel. Jika pada uji normalitas diketahui kedua variable X dan y berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah uji statistik parametrik, sebaliknya jika salah satu atau kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal maka menggunakan uji statistik non parametrik.

5) Uji Linieritas Regresi

Uji linieritas regresi, untuk mengetahui apakah data tesebar disekitar garis linier atau tidak. Pengujian linieritas regresi menggunakan rumus fisher (F), dengan langkah sebagai berikut:

a) Mencari harga persamaan regresi variabel X dan Y melalui persamaan regresi

linier sederhana : ̂ = a+bX, dimana harga a dan b diperoleh dari:

a = ∑ (∑ ) ∑ ∑

(∑ ) ∑

b = ∑ ∑ ∑

(∑ ) ∑ (S. Margono, 2009:222)

b) Uji linier dan keberartian regresi, dengan rumus (1) Menghitung Jumlah Kuadrat Regresi

JK(a) =

(2) Menghitung jumlah kuarat regresi b terhadap a

(32)

72

Dwi Ambarwati, 2013

(3) Menghitung jumlah kuadrat residu

JKres= ∑Y2 – JK(a) (b/a)

(4) Menghitung kuadrat kekeliruan

JK(kk) = JK(E) =∑ [∑ ∑ ]

(5) Menghitung jumlah kuadrat ketidak cocokan

db(TC) = JK(res) JK (kk)

(6) Menghitung derajat kebebasan dan kekeliruan

db(kk) = dkJK(g) =n k

(7) Menghitung derajat kebebasan ketidak cocokan

db(kk) = dkJK(TC) =k 2

(8) Menghitung rata-rata kuadrat kekeliruan

Rjk(kk) =

(9) Menghitung rata-rata kuadrat ketidak cocokan

Rjk(kk) =

(10)Menghitung nilai ketidak cocokan

F(TC) = Rjk(TC) : Rjk(kk)

(11)Menentukan derajat kebebasan regresi b terhadap a (12)Menentukan derajat kebebasan residu

(33)

73

Dwi Ambarwati, 2013

(13)Menentukan RJKL (b/a) = Jk b/a

(14)Menentukan jumlah rata-rata kuadrat residu

Rjk(r) = = JK(res) : db(r)

(15)Mencari korelasi dengan menghitung Ftabel dan Fhitung

Ftabel = Rjk(TC) : Rjk(kk) dan Fhitung =

(16)Perolehan hasil penelitian regresi linieritas diuji dengan menggunakan uji Fisher, dengan maksud untuk mengetahui kelas keberartian perolehan

persamaan linieritas regresi.

F =

Kriteria pengujian : Jika Fhitung < Ftabel, maka linieritas data signifikan pada taraf kepercayaan 95%.

6) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien korelasi antara kedua variable, dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari person, sebagai berikut:

rxy =

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Nana Sudjana, 2002:144)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi X = Skor item

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor item

(34)

74

Dwi Ambarwati, 2013

Jika tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus Rank Spearman sebagai berikut:

rho = 1 -

Keterangan :

rho = koefisien korelasi

∑ = jumlah kuadrat selisih ranking n = banyaknya subjek

Kriteria penafsiran koefisien korelasi menurut J.P Guilford (S.Margono, 2004:208), sebagai berikut: menggunakan uji t untuk menentukan taraf signifikannya menggunakan rumus sebagai berikut.

T = r

(Nana Sudjana, 2011:146)

Keterangan : t = nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung n = jumlah responden

Kriteria pengujian : tolak hipotesis nol (Ho), jika thitung> ttabel pada tingkat kesiapan 95%.

7) Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut Riduwan (2004:139) sebagai berikut.

(35)

75

Dwi Ambarwati, 2013

Keterangan :

KD = koefisien determinasi yang dicari r2 = kuadrat koefisien korelasi

Penelitian dapat menafsirkan harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh dalam teknik pengujian statistik melalui modifikasi berdasarkan pada kriteria penafsiran indeks korelasi dari J.P Guildfford (Riduwan, 2004:139),

menjadi kriteria penafsiran indeks koefiensi determinasi, yakni: 80,00 ≤ KD ≤ 100,00% : Sangat Besar

60,00 ≤ KD ≤ 80,00% : Besar

40,00 ≤ KD ≤ 60,00% : Cukup

20,00 ≤ KD ≤ 40,00% : Kecil

00,00 ≤ KD ≤ 20,00% : Sangat Kecil

H. Prosedur dan Tahap Penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: tahap persiapan, pelaksanaan dan pengolahan data, berikut ini pembahasan tentang tiga tahap penelitian:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini dilakukan untuk merencanakan dan mengumpulkan bahan sebagai bekal penelitian. Sebelum mengadakan penelitian penulis mengadakan kegiatan seperti berikut:

a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari berbagai macam literatur seperti buku sebagai acuan untuk pembuatan outline.

b. Menentukan masalah dan hipotesis. c. Menyusun outline.

d. Pengajuan dosen pembimbing e. Proses bimbingan skripsi f. Penyusunan istrumen penelitian g. Seminar tahap I

(36)

76

Dwi Ambarwati, 2013

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini dilakukan untuk pelaksanaan penelitian pada responden dari judul yang telah dibuat pada tahap persiapan. Setelah seminar 1 seluruh hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahap pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian

b. Pengambilan data dan instrumen penelitian

c. Mengolah dan menganalisis data dan hasil penelitian d. Membuat pembahasan hasil penelitian

e. Menyusun kesimpulan f. Seminar tahap II

g. Perbaikan draf skripsi hasil seminar II

3. Tahap Akhir

(37)

Dwi Ambarwati, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

hasil pengolahan data pembahasan hasil penelitian yang berjudul “Kontribusi hasil

belajar Analisis Model Busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik”. (Penelitian terbatas pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI angkatan 2009). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil Belajar Analisis Model Busana

Hasil penelitian mengenai hasil belajar analisis model busana yang diperoleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI, ditinjau dari kompetensi faham gambar menunjukan bahwa sebagian besar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menentukan jenis busana sesuai gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari bagian atas busana sampai bagian bawah busana.

Hasil belajar Analisis Model Busana ditinjau dari kompetensi menganalisis model busana menunjukan bahwa sebagian besar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menganalisis detil busana dan merinci tiap bagian dari model busana untuk mengetahui ukuran dan letak jatuhnya busana pada tubuh sesuai model busana.

Hasil belajar Analisis Model Busana ditinjau dari kompetensi mengukur badan menunjukan bahwa sebagian besar berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa kemampuan dan

keterampilan dalam mengambil ukuran badan dengan tepat dan benar.

(38)

90

Dwi Ambarwati, 2013

kemampuan dan keterampilan dalam merubah pola dasar menjadi pola sesuai dengan model busana.

2. Minat Menjadi Pattern Maker di Butik

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa minat peserta didik untuk menjadi pattern maker di butik setengahnya berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa mahasiswa memiliki minat menjadi pattern maker di Butik. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa dalam faham gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola busana.

3. Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik

Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi yang positif dan signifikan pada taraf kepercayaan 95% sehingga terdapat kontribusi positif yang signifikan dari hasil belajar analisis model busana (variabel X) terhadap minat menjadi pattern maker di Butik (variabel Y)

4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Analisis Model Busana Terhadap Minat Menjadi Pattern Maker di Butik

Hasil belajar analisis model busana memberikan kontribusi yang kecil sebesar (31%) terhadap minat menjadi pattern maker di Butik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar analisis model busana memberikan sumbangan yang kecil terhadap minat menjadi pattern maker di Butik.

B. Saran

Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Penulis mengajukan saran atau rekomendasi yang sekiranya dapat dipertimbangkan untuk

dijadikan bahan masukan bagi pihak yang berkepentingan di dalam pembelajaran analisis model busana. Rekomendasi ini penulis tunjukan kepada:

1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI

(39)

91

Dwi Ambarwati, 2013

dan pecah pola busana pada umumnya berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian tersebut hendaknya dijadikan bahan masukan agar mahasiswa mampu mempertahankan pegetahuan, sikap, dan keterampilan dalam analisis model busana dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh dalam mengikuti mata kuliah analisis model busana, sehingga dapat dijadikan bekal dalam memasuki dunia kerja khususnya di bidang butik.

2. Dosen Mata Kuliah Analisis Model Busana

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar analisis model busana terhadap minat menjadi pattern maker di butik berada pada kriteria kecil. Diduga materi perkuliahan Analisis Model Busana prospek menjadi pattern maker di Butik tidak dibahas, sehingga mahasiswa tidak mengetahui prospek kerja sebagai pattern maker di butik. Dosen mata kuliah analisis model busana diharapkan

(40)

Dwi Ambarwati, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Aldrich, W. (1980). Metric pattern cutting. London: Bell & Hyman Ltd.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bane, A. (1973). Creative Clothing Construction. New York: Mc Graw-hill, Inc.

Christian, H. (2005). Desain Busana Pesta Elegan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Etsystatic. (2013). Design Inspiration. [Online]. Tersedia : http://etsystatic.com. (4 Januari2013)

Hardisurya, I. (2010). Kamus Mode Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Joseph-Armstrong, H. (2000). Patternmaking for Fashion Designer. New Jersey: Partice Hall, Inc.

Maeliah, M dan Tresna, P. (2010). Inovasi Busana Etnik. Bandung: Gapura Press.

Marfy. (2012). Our Pattern. [Online]. Tersedia: http://marfy.it/our-patterns/. (10 Desember 2012)

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Mulyawan, P. (2003). Analisa Pecah Model Busana Wanita. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

O’Hara, G. (1986). The Encyclopaedia Of Fashion. London: Thames and Hudson Ltd.

Paci, T dan Drudi, E. (2001). Figure Drawing For Fashion Design. Singapore: The Pepin Press BV.

Pratiwi, D. (2001). Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius.

Poespo, G. (2009). A to Z Istilah Fashion. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

________. (2000). Aneka Gaun. Yogyakarta : Kanisius

________. (2000). Aneka Krah (Collar). Yogyakarta : Kanisius

(41)

93

Dwi Ambarwati, 2013

Poespo, S. (2012). 100 Dresses Seratus Kreasi Gaun Terusan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

________. (2003). Gaya Busana Pesta. Yogyakarta : Kanisius.

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfbeta.

Riyanto, A. (2003). Desain Busana. Bandung: Yapemdo.

_________. (2003). Teori Busana. Bandung: Yapemdo.

Setiawati, A. (2010). Modul Perkuliahan Analisis Model Busana. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. (2010). Penelitian dan Penilitian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

_________. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugeng-Suprayitno, G. (2010). The Essence of Elegance: Coctail Dresses & Evening Gown. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surya, M. (2009). Minat dalam Pemilihan Karier. Bandung : UPI. Tidak diterbitkan.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI. Tidak Diterbitkan.

Wedding dream. (2012). Bridesmaid Dress. [Online]. Tersedia: www.weddingdream.com. (15 April 2012).

Winkel, W. (2001). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi. Jakarta : PT Gramedia.

Gambar

gambar, analisis model busana, mengukur badan, dan pecah pola busana pada umumnya berada pada kategori tinggi, sehingga memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap minat menjadi pattern maker di butik
gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari
gambar model busana dan memahami keseluruhan model busana mulai dari
tabel. Jika pada uji
+2

Referensi

Dokumen terkait

12 – 1 – 2016 Hadir sosialisasi proposal penelitian 2 Telah bimbingan minimal 3 kali. beserta

Metode pendukung keputusan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode FTOPSIS karena metode ini menggunakan prinsip bahwa alternatif yang terpilih harus mempunyai

Dalam hal ini pajak hotel , dimana dasar pengenaan pajak yang dimaksud adalah pembayaran atas pelayanan yang disediakan hotel, jadi pajak dikenakan atas setiap

[r]

semester Ganjil rahun aja6n 2o17l2o1s.. DAFTAR HAOIR PESERTA

data-data yang diperlukan yang dapat digunakan dalam konsep perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, pihak yang diwawancari ialah orang yang sangat

1) Kurang meratanya prinsip-prinsip pembagian tugas yang diberikan Kepala Bagian Administrasi Keuangan Sekretariat Daerah kepada para pegawainya. Hal ini terlihat

Berdasarkan pada teori sinyal yang digunakan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa informasi perusahaan harus disampaikan kepada pihak eksternal untuk dapat