• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan mengenai alasan yang melatarbelakangi pengambilan judul serta dilengkapi dengan fakta–fakta pendukung. Pada bab in ijuga menjelaskan mengenai tujuan dan metoda penelitian.

1.1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata internasional yang sangat terkenal di dunia. Sektor kepariwisataan telah menjadi motor penggerak perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu kepariwisataan merupakan bagian yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan di Bali.(Pitana, 2003). Keindahan alam dan kebudayaan Bali yang unik dan beranekaragam yang dituntun atau berpedoman pada falsafah Hindu dan keindahan alam menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Untuk menjaga keberlanjutan pariwisata di Bali, Pembangunan pariwisata di Bali selalu berdasarkan pada penerapan konsep “Tri Hita Karana”. Konsep ini

(2)

2

bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Diharapkan dengan keharmonisan ini, manusia (orang yang tinggal di Bali) dapat memperoleh manfaat dalam bentuk kesejastraan, kemakmuran, kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya (Darmayuda, dkk. 1991 : 6-8).

Kabupaten Buleleng terletak di bagian paling utara Pulau Bali yang mempunyai wilayah terluas diantara 9 kabupaten dan kota di Bali/ yaitu hampir 1/3 luas Pulau Bali (± 1365,88 hektar) dengan batas/sebelah barat Kabupaten Negara; sebelah selatan Kabupaten Tabanan, Badung, dan Bangli; sebelah timur Kabupaten Karangasem dan sebelah utara Laut Jawa dan Bali. Seperti halnya dengan Bali pada umumnya, Buleleng beriklimtropis dengan curah hujan rata-rata 1365 mm pertahun, musim hujan berkisar atara bulan Oktober s/d April sedangkan kemarau antara bulan April s/d Oktober.

(http://paketwisatakebali.com/tempat-wisata/buleleng.html).

Kabupaten Buleleng, memilki potensi wisata yang tinggi. Namun sayang, kawasan objek wisata itu belum terlalu dikenal. Selain wisata pantai, Buleleng juga memiliki wisata pegunungan yang identik dengan air terjun, air terjun yang sudah popular terdapat di Buleleng yaitu air terjun Gitgit. Dan juga terdapat beberapa air terjun yang tidak kalah bagus dari air terjun Gitgit adalah air terjun sekumpul. Air terjun ini terletak di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng, berajarak sekitar 76 km dari Kota Denpasar, dan 20 km dari Kota Singaraja. Tepatnya terletak di antara perbatasan Desa Lemukuh, Desa Sekumpul dan Desa Sudaji. Air terjun sekumpul dibuka atau diperkenalkan kepada publik sejak tahun 2004 oleh masayarakat sekumpul. Ramainya wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang mengunjungi air terjun ini sejak tahun 2012. Wisatawan lokal biasanya ramai pada hari liburan dan untuk wisatawan asing biasanya ramai saat akhir tahun. ( Data Surfe lapangan 22 September 2015 ).

Untuk melihat air terjun Sekumpul dari dekat memang membutuhkan usaha dan perjuangan, para wisatawan yang ingin melihat dari dekat harus menuruni ratusan anak tangga yang curam di sisi tebing, namun perjalanan ini tidak akan melelahkan dikarenakan Suasana pedesaan, udara yang sejuk pepohonan yang hijau yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju air terjun yang sangat menyejukan mata. Perbedaan air terjun sekumpul dengan air terjun lainnya yaitu, air terjun ini memiliki tujuh air terjun yang tersebar di sisi tebing yang tinggi, yang dikelilingi pepohonan hijau dan juga memiliki ketinggian yang

(3)

3

berbeda - beda. Untuk melihat air terjun ini secara utuh para wisatawan bisa melihat dari atas tebing sepanjang perjalanan turun untuk medekati air terjun.

Tetapi untuk meningkatkan kunjungan parawisatawan ke Air Terjun Sekumpul ini perlu dikembangkanlagi. Hal – hal yang perlu ditata kembali pada kawasan air terjun ini adalah, parkir yang belum memadai, selama ini parawisatawan yang berkunjung ke air terjun sekumpul hanya bisa parkir di area halaman rumah penduduk . Maka dari itu perlunya dibuatkan area parker khusus yang dikelola oleh pengelola air terjun. Dan juga perlunya di sediakan pasilitas – pasilitas pendukung seperti restaurant, tempat beristirahat di sepanjang jalan menuju air terjun dan juga artshop. ( Data surfe lapangan 22 September 2015 ).

Untuk pemerataan kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, tanpa merusak tatanan alam. secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan meningkatkan pendapatan asli daerah tersebut serta untuk menjaga kelestarian alam yang belakangan ini sudah mulai terabaikan. Salah satu usaha tersebut adalah membuat suatu sarana prasarana yang medukung untuk kawasan air terjun tersebut. Sehingga diharapkan mampu memenuhi semua tujuan yang ingin dicapainya itu tujuan dari segi ekonomi, social budaya, dan ekologi dapat terpenuhi dengan baik, karena jika ketiga tujuan itu bisa terwujud dengan baik maka keseimbangan alam dapat terjaga, seperti yang terdapat dalam konsep Tri Hita Karana yaitu

Palemahan, Pawongan dan juga Parahayangan. Ketiga konsep itu mengajarkan manusia

selalu menjaga keharmonisan dengan alam, dengan manusia danjuga dengan Tuhan.

1.2 RumusanMasalah

Adapun rumusan masalah yang didapat berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah penetapan spesifikasi umumdan spesifiksi khusus serta tema perancangan yang sesuai padaPenataanKawasan Air TerjunSekumpul?

2. Bagaimanakah program fungsional, performansi, arsitektural dan program tapak yang sesuai dan dapat mendukung kelancaran aktivitas pada penataan Kawasan Air Terjun Sekumpul Di Buleleng, sehingga Kawasan Air Terjun Sekumpul akan semakin berkembang dan maju?

3. Fasilitas pelayanan apa saja yang diperlukan serta seberapa besar kapasitas yang akan direncanakan dalam mewadahi semua aktifitas yang dilakukan?

4. Konsep yang di perlukan untuk perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul ?

(4)

4

1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Kawasan Air Terjun Sekumpul ini adalah : 1. Untuk meratakan kunjungan wisatawan di Bali, dan pennabahan pendapatan daerah

Kabupaten Buleleng

2. Untuk membentuk lapangan pekerjaan agar mayarakat yang mengagur di Desa sekumpul berkurang.

3. Untuk menambah tempat rekreasi baru di Buleleng dan menambah kunjungan para wisatwan ke Buleleng.

1.4 Proses Perancangan

Makalah ini merupakan suatu bagian dari proses perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, adapun proses yang dilalui dalam membahas persoalan ataupun masalah yang terdapat pada makalah ini menggunakan proses perancangan lima langkah, (Snyder,1984:225) mengingat secara substansi apa yang tercantum pada buku pengantar Arsitektur merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari proses perancangan Penataan Kawasan air Terjun Desa Sekumpul,Kecamatan sawan, Buleleng, prosesnya diuraikan sebagai berikut :

a. Permulaan

Pada tahapan ini merupakan tahapan awal, meliputi identifikasi pengenalan dan pembatasan masalah yang akan dipecahkan, pada makalah ini tahap permulaan dituangkan dalam perumusan masalah pokok, tujuan dan sasaran pembahasan dan latar belakang sampai dengan pengkajian proses perancangan yang akan digunakan,

b. Persiapan

Langkah kedua dalam proses perancangan, yaitu persiapan meliputi pengumpulan dan menganalisa data informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan teknik pengumpulan data yang digunakan ialah :

• Observasi yaitu pencarian data langsung ke objek wisata air terjun , yang adadan sudah terkenal dan beberapa tempat yang sangat berhubungan dan terkait dengan wisata alam, supaya mendapat informasi dan data yang dijadikan dasar perencanaan dan perancangan perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul dan beberapa tempat yang sudah di kunjungi adalah air terjun Desa Gitgit, air terjun aling – aling Sambangan dan juga air terjun tegenungan Gianyar.

Wawancara Pencarian data dengan pihak pengelola air terjun, sanggar penyedia jasa, dan melakukan wawancara terhadap pihak terkait lain guna mendapatkan informasi maupun

(5)

5

data-data yang diperlukan yang dapat digunakan dalam konsep perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, pihak yang diwawancari ialah orang yang sangat mengetahui sejarah dan manajemen dari lokasi obeservasi, Sedangkan jenis data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data skunder, data sekunder merupakan data yang didapat melalui studi literatur dengan mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dengan mencari teori–teori melalui buku ataupun internet untuk rumusan masalah yang dapat menunjang proses penataan kawasan air terjun dan lain-lain yang dapat membantu dalam pengenalan dan pendalaman terhadap design konsep perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul. menggali potensi dan permasalahan yang ada dalam perancangan penataan kawasan , mencari keterkaitan antar masalah sehingga diperoleh gambaran sebab timbulnya masalah tersebut, tahapan analisa didasari oleh landasan teoritis, seperti pemahaman yang didasari oleh perngertian penataan kawasa , bentuk, jenis fungsi penataan kawasan air terjun Desa Sekumpul , teknik penyajian sampai dengan kebutuhan ruang pengelola dan pengujung . pemahaman terhadap penataan kawasan , pemahaman proyek sejenis, hingga spesifikasi secara umum dari perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul.

c. Pengajuan Usul

Proses mengajukan usul-usul rancangan yang sesungguhnya sering disebut sintesis, yaitu usul-usul rancangan harus menghimpun berbagai pertimbangan dari konteks (social, ekonomi, fisik), program, tapak, klien, teknologi yang berlaku, estetika, dan nilai-nilai perancangan pada pengadaan perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, dimulai dari tinjauan umum lokasi yang akan dipilih, analisa SWOT, hingga mendapatkan spesifikasi secara khusus perancangan Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul sehingga mampu menentukan sebuah tema yang akan digunakan, serta program perancangan yang akan menentukan kebutuhan luas tapak yang akan diperlukan, dan menerapkan konsep perancangan baik pada tapak maupun pada bangunan, pada proses ini juga akan dilakukan penerapan konsep perancangan dan transformasi konsep perancangan yang akan dilanjutkan pada Studio Tugas Akhir.

d. Evaluasi

Pembahasan ini berpusat pada evaluasi usul-usul alternative yang diajukan perancang. e. Tindakan

Tahap tindakan pada proses perancangan meliputi kegiatan-kegiatan yang di pertautkan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek Dari proses perancangan lima langkah di atas, pada makalah ini hanya mencakup point satu sampai sebagian point tiga, pada sebagian lain dari point tiga akan dilanjutkan pada mata kuliah Studio Tugas Akhir.

(6)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR DIAGRAM ... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan ... 3 1.4 Proses Perancangan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI KAWASAN AIR TERJUN DESA SEKUMPUL 2.1 Kondisi Fisik Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul ... 6

2.1.1 Letak Geografis ... 6

2.1.2 Topografi ... 10

2.1.3 Giologi ... 10

2.1.2 Klimatologi ... 10

2.1.2 Vegetasi ... 10

2.1.2 Tata Guna Lahan ... 10

2.2 Kondisi Non Fisik Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul ... 11

2.2.1 Sejarah Singkat Desa Sekumpul ... 11

2.2.2 Data Kependudukan ... 12

2.2.3 Kelembagaan ... 13

2.2.4 Ekonomi ... 13

2.2.5 Kepariwisatan ... 13

2.3 Karakteristik Lingkungan Binaan ... 15

(7)

iv

2.3.2 Aktifitas pertanian ... 16

2.3.3 Aktivitas perdagangan ... 17

2.3.4 Tata Bangunan ... 18

2.3.5 Ruang Terbuka hijau ... 19

2.3.6 Asebilitas dan trasportasi ... 20

2.3.7 Keadaan exsisting air terjun ... 21

2.4 Potensi Dan Permasalahan ... 22

2.4.1 Sirkulasi Dan Parkir ... 22

2.4.2 Jalan setapak ... 23

2.4.3 Restauran ... 24

2.4.4 Sistem Penanda ... 25

2.4.5 Tempat Peristirahatan ... 25

2.4.6 Pertanian ... 26

2.4.7 Kendala dan permasalahan ... 27

2.4.8 kesimpulan ... 27

BAB III PEMAHAMAN TENTANG PENATAAN KAWASAN AIR TERJUN 3.1 Pemahaman Teori Penataan ... 28

3.1.1 Pemahaman Penataan Kawasan ... 29

3.1.2 Elemen Penataan Kawasan ... 30

3.2 Pemahaman Objek Wisata Air Terjun ... 32

3.2.1 Pengertian Objek Wisata Air Terjun ... 32

3.2.2 Karakteristik Wisata ... 33

3.2.3 Katagori Wisata ... 34

3.2.4 Kreteria Objek Wisata ... 34

3.2.5 Syarat Sapta Pesona Kawasan Pariwisata ... 37

3.3 Tinjauan Fasilitas Wisata ... 39

3.3.1 Pengertian Fsilitas Wisata ... 39

3.3.2 Jenis Fasilitas Wisata ... 39

3.3.3 Fasilita Penunjang Wisata ... 39

(8)

v

3.4.1 Air Terjun Desa Gitgit ... 42

3.4.2 Air Terjun Aling- Aling... 44

3.5 Simpulan/Spesifikasi Proyek ... 48

3.5.1 Pengertian Penataan Kawasan ... 48

3.5.2 Landasan ... 49

3.5.3 Fungsi Proyek ... 49

3.5.4 Tujuan Penataan Kawasan Air Tejun Desa Sekumpul ... 49

3.5.5 Arah Penataan kawasan air terjun ... 50

3.5.6 Lingkup Pelayanan ... 51

BAB IV TEMA DAN PROGRAM 4.1 Tema Perancangan ... 51

4.1.1 Pengertian Tema ... 51

4.1.2 Pendekatan Pemilihan Tema ... 52

4.1.3 Pertimbangan Pemilihan Tema... 52

4.1.4 Penerapan Tema ... 53 4.2 Program Ruang ... 53 4.2.1 Program Fungsional... 53 4.2.2Program Perfomansi ... 62 4.2.3 Perogram Arsitektural ... 67 4.3 Perogram Tapak ... 83

4.3.1 Analisa Kebutuhan Luas Tapak ... 83

4.3.2 Pemilihan Tapak ... 83

BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak ... 95

5.1.1 Konsep Entrance Tapak ... 95

5.1.2 Konsep Zoning Tapak ... 99

5.1.3 Konsep Bentuk Masa ... 102

5.1.4 Konsep Pola masa Dan orientasi Masa ... 103

5.1.5 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak ... 105

(9)

vi

5.1.7 Konsep Ruang Luar ... 108

5.1.8 Konsep Utilitas Dalam Tapak ... 114

5.1.9 Konsep Pemilihan Sistem Struktur Bangunan ... 117

5.1.10 Konsep Pemilihan Sistem Utilitas Bangunan ... 120

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Pulau Bali ... 6

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Sawan ... 6

Gambar 2.3 Peta Desa Sekumpul ... 7

Gambar 2.4 Peta lokasi Air Terjun ... 7

Gambar 2.5 Peta kawasan Air Terjun Sekumpul ... 14

Gambar 2.6 Tanaman Cengkeh ... 15

Gambar 2.7 Tata Bangunan ... 17

Gambar 2.8 Ruang Terbuka Hijau ... 18

Gambar 2.9 Parkir ... 19

Gambar 2.10 Parkir kedaraan ... 21

Gambar 2.11 Jalan Setapak ... 22

Gambar 2.12 Warung Makan ... 23

Gambar 2.13 Tempat Peristirahatan ... 24

Gambar 2.14 Pertanian Yang Ada Di Kawasan ... 25

Gambar 3.1 Peta Lokasi Air Terjun Gitgit ... 42

Gambar 3.2 Parkir Air Terjun Gitgit ... 43

Gambar 3.3 Restaurant Air Terjun Gitgit ... 43

Gambar 3.4 Peta lokasi Air Terjun Aling-Aling ... 44

Gambar 3.5 Parkir Air Terjun Aling-Aling ... 44

Gambar 3.6 Lobby Air Terjun Aling-Aling ... 44

Gambar 3.7 Restaurant Air Terjun Aling-Aling ... 45

Gambar 3.8 Galeri Oleh-oleh Air Terjun Aling-Aling ... 45

Gambar 3.9 Wahana flying Fox Air Terjun Aling-Aling ... 46

Gambar 4.1 Peta Pulau Bali ... 83

Gambar 4.2 Peta Kecamatan Sawan ... 83

(11)

viii

Gambar 4.4 Peta Lokasi Air Terjun ... 84

Gambar 4.5 Intensitas Pemanfaatan Lahan ... 84

Gambar 4.6 Analisa Buil Up Area ... 87

Gambar 4.7 Analisa View Keluar Site ... 88

Gambar 4.8 Analisa Topografi ... 89

Gambar 4.9 Analisa Kebisingan ... 91

Gambar 4.10 Analisa Klimatologi ... 92

Gambar 4.11 Analisa Vegetasi ... 93

Gambar 5.1 Dimensi Kendaraan ... 94

Gambar 5.2 Konsep Peletakan Entrance ... 95

Gambar 5.3 Konsep Enterance ... 99

Gambar 5.4 Konsep Pendekatan Bentuk Enterance ... 100

Gambar 5.5 Konsep Zoning ... 101

Gambar 5.6 Konsep Penzoningan Tapak Pengembangan ... 102

Gambar 5.7 Konsep Bentuk Masa ... 104

Gambar 5.8 Konsep Pola Massa dan Orientasi ... 105

Gambar 5.9 Konsep Sirkulasi Dalam Tapak ... 107

Gambar 5.10 Konsep Parkir ... 109

Gambar 5.11 Konsep Parkir Sepeda Motor ... 110

Gambar 5.12 Konsep Parkir Mobil Dan Bus ... 111

Gambar 5.13 Denah Konsep Jalan Setapak ... 113

Gambar 5.14 Tampak Konsep Jalan Setapak ... 113

Gambar 5.15 Denah Konsep Gazebo ... 114

Gambar 5.16 Tampak Konsep Gazebo ... 114

Gambar 5.17 Pondasi Setempat dengan Sistem Foot Plat ... 120

Gambar 5.18 Pondasi Menerus ... 120

(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Perkembangan Jumlah Kunjungan ... 58

Tabel 4.2 Pendekatan Jumlah Pengelola ... 60

Tabel 4.3 Kebutuhan Ruang Utama Pengunjung ... 63

Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang Utama Pengunjung ... 64

Tabel 4.6 Kebutuhan Ruang Utama Penglola ... 65

Tabel 4.7 Kebutuhan Ruang Utama Pegunjung ... 65

Tabel 4.8 Sigfat Dan Susunan Ruang ... 66

(13)

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Proses Kegiatan Utama ... 55

Diagram 4.2 Proses Kegiatan Penunjang, Pengelola Dan Service .. 55

Diagram 4.3 Proses Kegiatan Pada Rekreasi Alam ... 56

Diagram 4.4 Proses Kegiatan Mandi Di Air Terjun ... 56

Diagram 4.5 Proses Kegiatan Pada Fasilitas Restaurant ... 57

Diagram 4.6 Proses Kegiatan Pada Toko Sovenir ... 57

Diagram 4.7 Struktur Organisasi ... 61

Diagram 4.8 Hubungan Ruang Makro ... 80

Diagram 4.9 Hubungan Ruang Kegiatan Utama ... 81

Diagram 4.10 Hubungan Ruang Penunjang Wisata ... 82

Diagram 4.11 Hubungan Ruang Pengelola ... 83

Diagram 4.12 Hubungan Ruang Makro ... 90

Diagram 4.13 Sirkulasi Ruang ... 90

Diagram 5.1 Sekema Jaringan Air Bersih Dalam Tapak ... 112

Diagram 5.2 Konsep Jaringan Air Kotor ... 112

Diagram 4.3 Konsep Jaringan Air Bekas ... 115

Diagram 5.4 Konsep Jaringan Air Buangan ... 115

Diagram 5.5 Konsep Jaringan Listrik Pada Tapak ... 115

Diagram 5.6 Konsep Jaringan Telepon Pada Tapak ... 115

Diagram 5.7 Kosep Pemadam Kebakaran Pada Tapak ... 117

Diagram 5.8 Sistem Jaringan Listrik Pada Bangunan ... 120

Diagram 5.9 Sistem CCTV ... 123

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari hasil analisis kandungan hafnium sebesar 366,9 ppm, tampak bahwa telah terjadi penurunan kandungan hafnium dari 1249 ppm menjadi 366,9 ppm (882,1 ppm), hal

Jika tidak ada pemberitahuan tersebut, maka dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama; dan (2) Pengaturan batas waktu hak sewa atas tanah Hak Milik bagi

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Jumlah Simpanan Dan Pinjaman Anggota

PERANAN MEDIA FILM PADA PROSES PEMBELAJARAN PKN DALAM MENGEMBANGKAN SEMANGAT NASIONALISME SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

L : Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena kasihMu kepada orang berdosa ini. P : Ajarilah kami selalu mengingat Tuhan yang mati di kayu

Kewenangan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pasal 94, tetapi Tidak

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap hasil belajar matematika

Peubah biologi yang diamati meliputi: 1) lama waktu perkembangan yang dibutuhkan sejak telur diletakkan oleh imago betina sampai menetas menjadi nimfa instar