• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJIAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK ( LPP ) TVRI JAWATIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJIAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK ( LPP ) TVRI JAWATIMUR."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJ IAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK ( LPP ) TVRI J AWATIMUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur

Dia jukan Oleh : ANIS PARAMITHA SARI

0913010009/ FE/ AK

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) TVRI J AWA TIMUR

yang di ajukan

Anis Paramitha Sari 0913010009 / FE / EA

Telah di setujui untuk ujian lisan oleh :

Pembimbing Utama Tanggal ……….

Dr s. EC. R. SJ ARIEF HIDAJ AT, M.SI NIP. 19600614 198803 1 001

Mengetahui,

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

(3)

USULAN PE NELITIAN

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJ IAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) TVRI J AWA TIMUR

yang di ajukan

Anis Paramitha Sari 0913010009 / FE / EA

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi .

Pembimbing Utama Tanggal ……….

Dr s. EC. R. SJ ARIEF HIDAJ AT, M.SI NIP. 19600614 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

(4)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur

Dia jukan Oleh : ANNA NOVITA SARI

0913010010/ FE/ AK

FAKULTAS EKONOMI

(5)

SKRIPSI

ANALISIS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN

KERJ A TERHADAP MOTI VASI KERJ A PADA Lembaga Penyiar an Publik

( LPP ) TVRI J AWATIMUR

yang di ajukan

Anna Novita Sari 0913010010 / FE / EA

Telah di setujui untuk ujian lisan oleh :

Pembimbing Utama Tanggal ……….

Dr s. EC. R. SJ ARIEF HIDAJ AT, M.SI NIP. 19600614 198803 1 001

Mengetahui,

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

(6)

yang di ajukan

Anna Novita Sari 0913010010 / FE / EA

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi.

Pembimbing Utama Tanggal ……….

Dr s. EC. R. SJ ARIEF HIDAJ AT, M.SI NIP. 19600614 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Akuntansi

(7)

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJ IAN PADA LPP TVRI J AWA TIMUR

ANIS PARAMITHA SARI 0913010009 / FE / AK

Telah diper tahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Pr ogra m Studi Akuntansi Fakulta s Ekonomi

Univer sita s Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 31 MEI 2013

Pembimbing : Pembimbing Utama

Drs. Ec. SJ AR IEF HIDAYAT,M.Si

Tim Penguji : K etua

Drs. SAIFUL ANWAR, SE, MSi, AK Sekreta ris

Dra .Ec. ANIK YULIATI. M,Aks

Anggota

Drs. Ec SJ ARIEF HIDAYAT, M.Si

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Univer sita s Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

(8)

hidayah dan karunia-Nya, serta doa dan dorongan semangat dari orang tua, keluarga, teman-teman, begitu pula atas bimbingan dari Dosen Pembimbing, para Dosen Pengajar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJ IAN PADA Lembaga Penyia ra n Publik (LPP) TVRI J AWATIMUR”.

Penyusunan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Dhani Ichsanuddin Nur, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Drs.Ec. SaifulAnwar, Msi., selaku pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs. Hero Priono M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Peimbangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

(9)

6. Seluruh Dosen jurusan akuntansi dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur, yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan. 7. Bapak Syamsu, S.E, MM selaku Kepala Bagian Keuangan Lembaga Penyiaran Publik (LPP)

TVRI Jawa Timur.

8. Ibu Dra. Susilowati selaku Kepala Sub Bagian Akuntansi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jawa Timur.

9. Bapak Drs. Suradi selaku kepala Sub Bagian Perbendaharaan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jawa Timur

10. Bapak Denny Sabari, SE yang telah membimbing penulis selama terselesainya skripsi ini. 11. Seluruh staff dan pegawai Lembaga Penyiaran Publik TVRI Jawa Timur yang telah banyak

membimbing dan memberikan arahan dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penyusunan skripsi ini.

12. Segenap keluarga yang telah memberikan semangat dan doa restu selama terselesainya skripsi ini.

13. Sahabat-sahabat selama perkuliahan Setyaningsih, Desi, Nidya, Arini, Rizka, dan teman-teman yang lain yang telah memberikan dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan serta kelemahan, maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat menjadi sumber ilmu yang bermanfaat dan menjadi seberkas cahaya ditengah samudra ilmu.

(10)

DAFTAR TABEL ... v 2.1. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu... 11

2.2. Landasan Teori ... 14

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 14

2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi ... 16

2.2.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi ... 17

2.2.4 Sistem Pengendalian Intern ... 18

2.2.4.1 Pengertian Sistem Pengandalian Intern ... 18

2.2.4.2 Tujuan Penerapan Sistem Pengandalian Intern ... 20

2.2.4.3 Komponen Sistem Pendalian Intern ... 21

2.2.5 Pengertian Sistem Penggajian ... 22

2.2.5.1 Informasi yang Digunakan Manajemen ... 24

2.2.5.2 Dokumen yang Digunakan ... 24

(11)

2.2.6 Sistem Pendalian Intern Untuk Gaji ... 30

2.2.7 Flowchart Sistem Penggajian... 32

2.2.8 Unsur Sistem Pengendalian Internal Atas Sistem Penggajian . 33 2.2.9 Hipotesis ... 35 5.1. Struktur Organisasi LPP TVRI JAWA TIMUR ... 62

5.2. Penelitian Gaji Karyawan LPP TVRI JAWA TIMUR ... 66

5.3. Penentuan Uang Makan Karyawan ... 68

5.4. Sistem Pengendalian Intern Atas Penggajian LPP TVRI ... 70

(12)

6.2 Saran ... 80

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Dokumentasi peneliti dengan narasumber Lampiran 3 Struktur Organisasi LPP TVRI JATIM Lampiran 4 PP no.37/ PMK, 02 / 2012

Lampiran 5 PP no 15 tahun 2012 Lampiran 6 PP no 80 tahun 2008 Lampiran 7 Aplikasi Sistem Gaji

Lampiran 8 Rekapitulasi Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan yang Terjadi di LPP TVRI Jawa Timur

(16)

Oleh :

Anis Par amitha Sar i

Abstr aksi

Penelitian ini merupakan studi kasus pada LPP TVRI Jawa Timur dengan “Analisis Sistem Pengendalian Internal Terhadap Penggajian pada LPP TVRI Jawa Timur”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menilai sistem pengendalian internal terhadap penggajian pada LPP TVRI Jawa Timur sudah sesuai prinsip pengendalian intern pemerintah yang baik. Serta menganalisis sistem pengendalian intern yang ada pada LPP TVRI Jawa Timur yang kemungkinan adanya kelemahan – kelemahan terhadap pelaksanaan sistem penggajian, serta memberikan saran untuk membantu atas permasalahan yang ada.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu peneliti yang memberikan gambaran tentang kejadian – kejadian yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern terhadap penggajian. Analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian intern terhadap penggajian pada LPP TVRI Jawa Timur sudah sesuai dengan prinsip pengendalian intern yang baik, yaitu struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas, sistem dan prosedur penggajian, praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Lata r Belakang Masalah

Setiap perusahaan baik dagang, maufaktur, maupun jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan dapat menjamin kelangsungan hidupnya. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah manajemen harus memanfaatkan sumber daya yang di miliki secara efektif dan efisien. Manajemen harus menyediakan informasi yang akurat dan terpercaya sebagai alat pengendalian. Pengendalian itu di perlukan manajemen dalam melaksanakan pencapaian tujuan tersebut.

Peran pengelola perusahaan, agar pimpinan dapat melakukan tugasnya dengan baik, maka menurut Mulyadi (2001 : 163) di peerlukan suatu sistem pengendalian intern yang berfungsi untuk membantu dan menjaga keamanan harta milik perusahaan, menjamin ketelitian dan kebenaran data, memajukan efisiensi dalam operasi kegiatan perusahaan serta di patuhinya kebijakan manajemen yang telah di tetapkan.

(18)

Masalah gaji dan upah karyawan perlu mendapatkan perhatian serius, karena akan mempengaruhi prestasi dan semangat kerja karyawan.

Gaji dan upah adalah balas jasa atau pendapatan yang di nyatakan dalam bentuk uang dan di tetapkan oleh perjanjian timbale baik atau oleh perundang – undangan atau peraturan. Pembayaran di laksanakan berdasarkan perjanjian tertulis oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang di pekerjakan untuk pekerjaan yang sudah atau akan di pekerjakan atau jasa – jasa yang sudah atau akan di berikan (www.skripsiakuntansi.com).

Menurut Mulyadi (2001 : 373) gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang di lakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manager yang di bayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang di lakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang di hasilkan oleh karyawan.

(19)

3

Kebijakan mengenai penggajian dan pengupahan yang baik bukan hanya penting pada tarif penarikan tenaga kerja saja, tetapi kebijakan mengenai kenaikan atau promosi yang baik harus menjamin pula bahwa besarnya gaji dan upah untuk tiap – tiap pekerjaan harus di dasarkan pada nilai (harga) pekerjaan itu. Dengan demikian, wajar apabila perusahaan memberikan perhatian yang cukup kepada kebijakan penggajian dan pengupahan yang baik (www.skripsiakuntansi.com).

Permasalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan gaji dan upah adalah perhitungan baik jam kerja maupun tarif upah, memasukkan karyawan fiktif, pemotongan gaji yang salah dan pembayaran gaji yang salah berakibat bagi perusahaan akan mengalami kerugian dan bagi karyawan dapat berakibat penurunan pangkat dan mutasi.

Untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawan, maka di perlukan penggolongan gaji dan upah yang memadai adil dan jelas. Baik dalam hal ini adalah perusahaan memberikan gaji dan upah sesuai dengan tariff upah dan jam kerja sesuai dengan catatan perusahaan dengan yang di terima karyawan, sedangkan adil berdasarkan prestasi kerja masing – masing karyawan sehingga jelas antara hak dan kewajiban perusahaan dan karyawan yaitu bagi karyawan sebagai pekerja dan bagi perusahaan sebagai pembayar gaji.

(20)

dalam perkembangan operasi perusahaan perlu adanya pengawasan internal, karena masalah – masalah yang timbul sangat kompleks.

Pengawasan internal yang baik dan memadai sangat di perlukan sesuai dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dunia usaha. Istilah pengawasan internal pun mengalami perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukuan, tetapi mempunyai arti yang luas yaitu meliputi seluruh organisasi perusahaan. Imbalan jasa yang diberikan karyawan dan buruh hrus memadai dan layak. Gaji dan upah yang di bagikan harus sesuai dengan standar atau di atas standar yang di tetapkan oleh pemerintah.

Usaha perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup adalah menyesuaikan diri terhadap perkembangan dunia usaha. Masalah yang di hadapi manajer utama dalam hal pengambilan keputusan membutuhkan informasi yang benar – benar akurat. Informasi merupakan kebutuhan utama manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi – fungsi yang di himpun keduanya, tidak dapat di sangkal lagi bahwa keberhasilan manajemen sangat di pengaruhi dan bergantung pada ketepatan informasi yang di sajikan dalam berbagai bentuk laporan di mana laporan tersebut harus memberikan manfaat seoptimal mungkin dan tidak menyesatkan bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

(21)

5

menghindari dan mencegah penyelewengan, maka diperlukan suatu sistem pengendalian intern, dengan demikian manajemen perusahaan dapat mengetahui jika terjadi penyimpangan yang merugikan manajemen perusahaan (www.skripsiakuntansi.com).

Umumnya departemen kepegawaian (personalia) merancang dan mengadministrasikan gaji karyawan, sehingga perusahaan seharusnya mempunyai suatu sistem penggajian yang baik. Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang di jadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.

Sistem dapat di gunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Salah satu sistem yang dapat di gunakan oleh manajemen perusahaan adalah sistem akuntansi gaji dan upah. Untuk mengatasi adanya kesalahan dan penyimpangan dalam perhitungan dan pembayaran gaji dan upah maka perlu di buat suatu sistem penggajian dan pengupahan. Sistem akuntansi gaji dan upah juga di rancang oleh perusahaan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai gaji dan upah karyawan sehingga mudah di pahami dan mudah di gunakan (www.sanoesi.wordpress.com).

(22)

gaji yang tidak sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan akan mengakibatkan kekecewaan pada karyawan, hal ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas karyawan. Fakta yang kita temui atau sering kita lihat adalah demonstrasi para karyawan yang menuntut kenaikan gaji serta perbaikan kesejahteraan karyawan, oleh karena itu, menurut penelitian Catharyna RBS,dkk , perlu adanyan pengendalian internal.

Pengendalian internal ialah suatu cara untuk mengatasi pengamanan harta kekayaan, memperoleh informasi bagi pimpinan, melancarkan operasional dan dipatuhinya kebijakan perusahaan yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan , tujuan pengendalian internal adalah untuk menjaga harta kekayaan dan catatan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi operasi kegiatan, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Dokumen yang di gunakan dalam proses penggajian dan pengupahan antara lain dokumen pendukung perubahan gaji dan upah, dan dokumen lainnya (Mulyadi, 2001 : 374). Perusahaan biasanya mengabaikan dokumen – dokumen pendukung yang seharusnya di gunakan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, hal ini menyebabkan ketidak akuratan informasi penngajian dan pengupahan.

(23)

7

karyawan pada LPP TVRI Jawa Timur mengukur dan di nilai berdasarkan tingkat golongan bagi yang sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi yang belum di angkat menjadi PNS (berstatus honorer), maka penghitungan gaji karyawan di ukur dan dinilai sesuai dengan upah minimum kabupaten (UMK). Prosedur penggajian melibatkan pada LPP TVRI Jawa Timur melibatkan dua fungsi dalam organisasi intern perusahaan yaitu fungsi bagian umum / SDM yang membawahi bagian pencatatan waktu sedangkan fungsi administrasi keuangan yang membawahi bagian data entry, bagian akuntansi dan bagian keuangan (www.tvrijatim.com). Setelah di lakukan pengkajian pengkajian terhadap sistem akuntansi penggajian pada LPP TVRI Jawa Timur.

Selain gaji perusahaan, biasanya juga memberikan kompensasi lain berupa tunjangan, gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan, gaji akan tetap dibayarkan walaupun karyawan tersebut tidak masuk kerja, dengan adanya berbagai tunjangan yang dibayaran kepada karyawan, maka diperlukan adanya sistem penggajian yang tepat, serta pengawasan yang memadai.

(24)

”ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGGAJIAN PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) TVRI JAWA TIMUR”.

1.2. Per umusa n Ma salah

Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan penulis di atas, penulis merumuskan masalah – masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Masalah yang akan dibahas penulis antara lain :

1. Bagaimana sistem pengendalian intern penggajian pada LPP TVRI JAWA TIMUR saat ini ?

2. Bagaimana efektivitas pengendalian intern penggajian pada LPP TVRI JAWA TIMUR ?

3. Bagaimana bentuk rekomendasi atau usulan dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas penggajian pada LPP TVRI JAWA TIMUR?

1.3. Tujuan Penelitian

(25)

9

1. Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern penggajian yang diterapkan pada LPP TVRI JAWA TIMUR saat ini.

2. Untuk mengetahui efektivitas pengendalian intern atas penggajian di LPP TVRI JAWA TIMUR.

3. Untuk menguji upaya – upaya (bentuk rekomendasi) yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian intern atas penggajian di LPP TVRI JAWA TIMUR.

1.4. Manfa at Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan mempunyai manfaat ganda, disamping bermanfaat secara teoritis juga mempunyai manfaat praktis

1. Bagi Praktisi

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi yang positif serta gambaran yang jelas mengenai perlunya pengendalian intern yang baik perlu aktivitas penggajian perusahaan jasa untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

2. Bagi Peneliti

(26)

instansi serta menambah informasi atau pengetahuan dan pengalaman dalam dunia kerja.

3. Bagi Akademis

(27)

BAB II

TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil – Hasil Penelitian Ter dahulu

Hasil penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian di bawah ini adalah

1. Menurut penelitian Agita Dwi Rosani (2011) dengan judul “Evaluasi dan Perancangan Sistem Akuntansi Penggajian pada PT. Ganesha Abaditama”

a. Permasalahan :

1) Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT.Ganesha Abaditama ?

2) Apakah sistem pengendalian intern sistem akuntansi penggajian yang diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan sudah baik atau belum ? 3) Bagaimana sistem akuntansi penggajian yang sesuai untuk diterapkan

pada PT. Ganesha Abaditama ? b. Kesimpulan :

(28)

dipisah untuk menutup celah terjadinya manipulasi dan merupakan salah satu unsur pengendalian intern yang berlaku umum dan dijadikan standar dalam prosedur penggajian.

2) Sistem otorisasi yang lemah bisa berakibat keputusan atau otorisasi dijalankan kepada pihak yang tidak memiliki wewenang.

3) Ketelitian dalam perhitungan gaji mutlak diperlukan dalam hal ini karena ini hak karyawan yang jika tidak akurat perhitungannya dan merugikan pihak karyawan maka dampak yang ditimbulkan bisa menjadi penghambat kemajuan perusahaan. PT. Ganesha Abaditama saat ini masih belum memanfaatkan fungsi lain dalam pengecekan perhitungan dalam daftar gaji maupun rekap daftar gaji dan berakibat pada seringnya kesalahan penghitungan gaji yang dialami para karyawan.

2. Menurut penelitian Catharyna RBS, Elly Santi OBS dan Hendro Andi Anto (2005) dengan judul “Penilaian Efektifitas Pengendalian Internal Sub-sistem Penggajian pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta”

a. Permasalahan :

Lemahnya sistem pengendalian intern pada sub sistem penggajian yang menyebabkan penerimaan gaji karyawan yang tidak sesuai standar yang ditetapkan di Politeknik Negeri Jakarta pada jurusan akuntansi.

(29)

13

1. Manajemen puncak, baik di tingkat direktorat maupun di jurusan akuntansi, tidak memiliki sikap bahwa pengendalian internal penting, sehingga integritas, nilai – nilai etika, komitmen terhadap kompetensi dan sistem pengendalian yang ada di PNJ dan jurusan akuntansi tidak memadai.

2. Kurangnya sikap manajemen puncak terhadap pentingnya pengendalian internal menyebebkan pelaksanaan prosedur dan kebijakanpun tidak memadai

3. Oleh karena rancangan pengendalian internal tidak efektif dalam arti tidak memiliki manual prosedur, kebijakan dan peraturan yang cukup, sehingga tidak mungkin pengoperasian pengendalian internal efektif. Dengan perkataan lain, kalau tidak ada rancangan, lalu apa yang akan dioperasikan.

4. Jurusan akuntansi maupun PNJ belum melakukan penilaian resiko yang cukup.

(30)

pengendalian intern saja tanpa adanya jalan pemecahan terhadap masalah sistem pengendalian intern tetapi hanya memberikan evaluasi saja terhadap sistem pengendalian intern. Maka penelitian yang sekarang disamping menggunakan elemen – elemen sistem pengendalian intern terhadap gaji, penelitian ini juga menganalisis sistem pengendalian intern sesuai dengan teori atau belum.

2.2 Landasan Teor i

2.2.1. Penger tian Sistem Infor masi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi diciptakan untuk menangani sesuatu yang berulangkali terjadi atau secara rutin terjadi. Menurut Mulyadi (2001: 5-6) dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara prosedur dan sistem, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai formulir yang diolah dalam sistem akuntansi.

(31)

15

Pengertian tersebut tentunya tidak dapat diartikan pada perusahaan kecil dimana pimpinan dapat langsung turun mengurusi pekerjaan tiap bagian sehingga dapat mengetahui keadaan perusahaannya tetapi dalam perusahaan besar, dimana bagian tugas dan wewenang pimpinan didelegasikan kepada orang lain, disinilah perlu dibutuhkan alat atau mengadakan pengawasan dan mengetahui kemajuan yang dicapai.

Definisi di atas dapat disimpulkan organisasi dan formulir – formulir, buku catatan dan alat – alat yang digunakan adalah untuk menghasilkan laporan – laporan yang dapat dipertanggungjawabkan serta sebagai control secara tidak langsung dalam pelaksanaan prosedur untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi dasar sistem akuntansi adalah bukti – bukti yang asli tentang transaksi – transaksi yang akan dicatat dan diolah seterusnya.

(32)

2.2.2. Tujuan Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001 : 19-20) tujuan umum sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan usaha telah dijalankan selama ini.

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada. Adakalanya sistem akkuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen yang baik dalam hal mutu, ketetapan pengujian mampu struktur informasi yang terdapat dalam laporan, hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk dapat menghasilkan laporan dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.

(33)

17

akuntansi dapat pula ditunjukkan untuk memperbaiki pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam menyelenggarakan catatan akuntansi. Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk menghemat biaya. Informasi merupakan barang ekonomi untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan sumber ekonomi yang lain. Oleh karena itu, dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh informasi keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan manfaat yang diperoleh. Sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyediaan informasi tersebut.

2.2.3. Fungsi Sistem Infor masi Akuntansi

Menurut Mulyadi (2004 : 9, ) beberapa fungsi sistem informasi akuntansi dapat disebutkan antara lain

(34)

b. Untuk menjaga harta , hutang, serta modal perusahaan. Fungsi ini terkait dari penggunaan berbagai macam rekening. Misalnya rekening kas, hutang dagang, peralatan modal dan sebagainya.

c. Melaksanakan suatu kegiatan perusahaan. Fungsi ini terkait dari penggunaan formulir seperti perintah pengiriman barang, surat – surat permintaan pembukuan dan lain- lain.

d. Memudahkan penyusunan rencana kegiatan, penilaian hasil – hasil dan perbaikan rencana serta pelaksanaan yang kurang tepat.

2.2.4. Sistem Pengenda lian Inter n

2.2.4.1. Penger tian Sistem Pengendalia n Inter n

Menurut Mulyadi (2001 :163), sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

(35)

19

pengendalian akuntansi (accounting control) dan pengendalian administrasi (administrasi control). Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan mengamankan aset (harta kekayaan perusahaan) dan menjamin kebenaran serta dari data akuntansi, sedangkan pengendalian administratif mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

Definisi sistem pengendalian intern tersebut mengandung dua unsur yaitu sistem dan prosedur. Menurut Mulyadi (1996 :6), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur adalah urutan kegiatan, biasanya beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang.

(36)

2.2.4.2.Tujuan Pener apan Sistem Pengenda lian Inter n

Menurut Mulyadi (2001 : 178), tujuan dari sistem pengendalian intern adalah

a. Menjaga harta kekayaan dan catatan organisasi

Kekayaan fisik perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan, atau hancur karena kecelakaan kecuali jika perusahaan tersebut dilindungi dengan pengendalian intern yang memadai kekayaan perusahaan yang tidak mempunyai wujud fisik, seperti piutang dagang akan rawan kecurangan jika dokumen penting (seperti kontrak penjualan) dan catatan akuntansi (seperti kartu piutang) tidak dijaga. Kesalahan pencatatan bisa terjadi secara tidak sengaja atau disengaja untuk manipulasi data.

b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

Pengendalian intern dirancang untuk memberikan jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan informasi keuuangan yang teliti dan andal. Data akuntansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan maka ketelitian dan keandalan data menjadi pertanggungjawaban penggunaan kekayaan perusahaan. Hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan dan penyalahgunaan harta perusahaan.

c. Mendorong efisiensi operasi kegiatan

(37)

21

perusahaan memerlukan pengendalian untuk mencegah terjadinya pemborosan tersebut. Tujuan tiap perusahaan adalah melaksanakan kegiatan operasi perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai keuntungan yang maksimal. d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Manajemen menetapkan kebijakan dan prosedur yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur pengendalian intern ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan perusahaan. Kepatuhan karyawan akan mendukung terlaksananya kegiatan perusahaan dengan baik.

2.2.4.3.Komponen Sistem Pengendalia n Inter n

Agoes (2004 : 75), pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini

a. Lingkungan pengendalian, menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang – orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

(38)

c. Aktivitas pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur untuk membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan komunikasi, adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan, adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Jika pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan, ataupun kecurangan dalam satuan usaha tersebut sangat besar.

2.2.5. Penger tia n Sistem Penggajian

Menurut Mulyadi (2001 : 373), gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang di lakukan oleh karyawan yang mempunyai jabatan manager. Upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang di lakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya gaji dibayarkan secara tepat perbulan, sedangkan upah di bayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang di hasilkan oleh karyawan.

(39)

23

perusahaan. Informasi dihasilkan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan khususnya mengenai sistem penggajian dan pengupahan organisasi perusahaan. Menurut Mulyadi (1996 : 3), koordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Bodnar dan Hopwood (1996:181), sistem akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan yang dibuat untuk mengidentifikasian, mengumpulkan, menganalisis, mencatat dan melaporkan transaksi – transaksi organisasi dan menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang berkaitan.

Sistem informasi dirancang dan dipasang bukan hanya untuk menghasilkan saldo – saldo buku besar dan menghasilkan laporan keuangan tetapi juga menghasilkan pengendalian manajemen dan informasi operasional yang tidak berkaitan dengan akuntansi. Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah kumpulan formulir, catatan dan laporan untuk melaksanakan kegiatan akuntansi dan menghasilkan informasi. Fungsi informasi adalah untuk bertanggung jawab untuk pemrosesan data.

(40)

pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dan sistem informasi adalah sama. Data diolah untuk menghasilkan informasi yang digunakan oleh pihak intern dan pihak ekstern perusahaan.

2.2.5.1. Infor masi yang Digunakan Manajemen

Menurut Mulyadi (2001 : 374) ) informasi yang diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan adalah :

1. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu

2. Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu

3. Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu

4. Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi.

2.2.5.2.Dokumen yang Digunakan

(41)

25

1. Dokumen pendukung gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat–surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, seperti misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari pekerjaan (skorsing), pemindahan, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan, baik berupa daftar hadir biasa atau berbentuk kartu hadir yang diisi oleh mesin pencatat waktu.

3. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan – potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya.

4. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

(42)

5. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan dafatr gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah.. Dokumen ini sebagai catatan setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan.

6. Amplop gaji dan upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Halaman muka amplop berisa informasi mengenai nama karyawan, nomer identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu.

7. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

Fungsi bagian gaji dan upah menurut Baridwan (1991 : 223) sebagai berikut :

a. Menghitung gaji dan upah dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1) Mengumpulkan catatan waktu hadir dan pencatat waktu.

(43)

27

3) Menambahkan tunjangan – tunjangan pada gaji. 4) Menggajikan waktu hadir dengan tarif upah.

5) Memperhitungkan potongan – potongan pada gaji dan upah seperti angsuran pinjaman, asuransi dan lain - lain

b. Membuat formulir dan laporan – laporan sebagai berikut : 1) Jurnal gaji dan upah.

2) Cek gaji atau amplop gaji. 3) Laporan gaji karyawan. 4) Catatan gaji karyawan.

5) Formulir atau laporan yang diperlukan untuk perhitungan pajak dan asuransi. c. Menyusun statistik gaji dan upah

d. Memelihara arsip – arsip yang perlu.

2.2.5.3.Cata ta n Akuntansi yang Digunaka n

Menurut Mulyadi (1996 : 386 ) catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan gaji dan upah adalah :

1. Jurnal umum

(44)

2. Kartu Biaya

Catatan ini untuk mencatat biaya tenaga kerja departemen dalam perusahaan ( bukti memorial sebagai sumber informasi untuk pencatatan ).

3. Kartu penghasilan karyawan.

Catatan ini digunakan untuk mencatat penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima setiap karyawan. Informasi dalam kartu ini dipakai sebagai dasar penghitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban karyawan, dan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang bersangkutan.

2.2.5.4.Fungsi – Fungsi da la m Pr osedur Penggajian

Mulyadi (1996: 386- 389) fungsi yang terkait dalam proses penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut

a. Fungsi kepegawaian

(45)

29

b. Fungsi pencatat waktu

Fungsi ini bertangung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian interen yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah.

c. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah, kemudian diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi untuk dibuatkan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.

d. Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul yang berhubungan dengan pembayaran gaji dan upah karyawan (misalnya hutang gaji dan upah karyawan , hutang pajak , utang dana pensiun). Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan pengupahan berada ditangan : bagian utang, bagian kartu biaya, dan bagian jurnal.

(46)

fungsi pembayar gaji dan upah untuk membayar gaji dan upah kepada karyawan seperti yang tercantum dalam daftar tersebut.

2) Bagian Kartu Biaya : Memegang fungsi akuntansi biaya yang bertanggung jawab untuk mencatat dan mendistribusi ke dalam kartu harga pokok produk dan kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam kerja. 3) Bagian jurnal : Bertanggung jawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam

jurnal umum. e. Fungsi keuangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengisi cek guna untuk pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut ke Bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke amplop gaji dan upah setiap karyawan, kemudian dibagikan kepada karyawan yang berhak.

2.2.6. Sistem Pengendalian Inter n untuk Gaji

(47)

31

sistem akuntansi adalah memberikan bantuan kepada manajemen dalam melaksanakan pengendalian organisasi perusahaan.

Pengendalian yang dimaksud dalam perusahaan adalah pengendalian intern yang memiliki dua fungsi utama yaitu menjaga keamanan harta perusahaan yang disebut dengan preventif atau accounting control dan mendorong dipatuhinya kebijakan – kebijakan manajemen untuk memperoleh kondisi yang efisien yang disebut dengan feedback atau administrative control. Dalam arti sempit, pengendalian intern adalah sebagai internal cek yaitu prosedur mekanis untuk saling memeriksa ketelitian.

Pada umumnya, sistem pengendalian dalam perusahaan diintegrasikan dengan sistem pengolahan transaksi, dalam pembayaran gaji, pengendalian adalah untuk meyakinkan bahwa gaji dibayar dalam jumlah yang tepat untuk jasa – jasa analisis dapat dihasilkan melalui pengolahan daftar gaji, terutama yang menyangkut departemen produksi dalam mengukur efektivitas kerja karyawan. Pembuatan daftar gaji memerlukan tanggung jawab bagian gaji, daftar ini membuat perhitungan gaji.

(48)
(49)

33

Keterangan gambar :

a. Otorisasi penggajian dan perincian transaksi (jam kerja) dimasukkan ke proses penggajian dari dua sumber yang berbeda : personalia dan produksi.

b. Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung gaji dan mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan.

c. Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi. Informasi ini digunakan untuk menjurnal akun barang dalam proses.

2.2.8. Unsur Sistem Pengenda lian Inter na l atas Sistem Penggajia n

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit – unit organisasi yang dibentuk untuk melakssanakan kegiatan pokok perusahaan.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya. Setiap transaksi hanya terjadi atas otoritas dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

(50)

yang telah di tetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak di dukung cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaan. Cara – cara yang di tempuh dalam menciptakan praktek yang sehat adalah :

1) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh wewenang.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

3) Setiap transaksi tidak boleh di laksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau unit organisasi.

4) Perputaran job (job description).

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

6) Secara periodik di adakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya. 7) Pembentukan unit organisasi yang bersifat untuk mengecek efektifitas unsur –

unsur sistem pengendalian intern.

(51)

35

2.2.9. Hipotesis

Hipotesis ialah “Jika LPP TVRI Jawa Timur patuh menjalankan sistem pengendalian internal terhadap penggajian maka efisiensi dan efektivitas dalam penggajian akan sesuai dengan prosedur penggajian”.

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. J enis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif. Penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu data yang menggambarkan suatu fenomena sosial yang sering tidak dapat disajikan dalam bentuk angka tetapi berupa kata – kata atau lisan.

Menurut Meleong (2008:6), penentuan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain – lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(53)

37

Metode kualitatif menunjuk kepada prosedur – prosedur riset yang menghasilkan data kualitatif, ungkapan atau catatan orang itu sendiri atau tingkah laku mereka terobservasi. Pendekatan ini mengarah kepada keadaan – keadaan dan individu secara holistik (utuh) sehingga pokok kajian, baik secara organisasi atau individu, tidak akan diredusir (disederhanakan) kepada variabel yang telah ditata atau sebuah hipotesa yang telah direncanakan sebelumnya. Akan tetapi, dilihat dari sebagai bagian dari sesuatu yang utuh (Bogotan, Taylor, 1993 : 30).

Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta namun peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Menurut Meleong (2008 : 164), pengamatan berperanserta pada dasarnya berarti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara secermat mungkin sampai pada yang sekecil – kecilnya sekalipun. Jika peneliti menjadi pengamat berperan serta pada suatu latar penelitian tertentu, kegiatan tersebut akan dapat dimanfaatkan sebesar- besarnya bergantung pada suasana dan keadaan yang dihadapi. Sebagai pengamat, penelitian berperan serta dalam kehidupan sehari – hari subyeknya pada setiap situasi yang diinginkan untuk dapat dipahaminya. Jadi, jelas tidak pada seluruh peristiwa peneliti perlu berperanserta.

(54)

kuantitatif, hanya bisa diteliti beberapa variabel saja sehingga seluruh permasalahan yang telah dirumuskan tidak akan terjawab dengan metode kuantitatif. Metode kuantitatif hanya dapat digali dari fakta – fakta yang bersifat empiris dan terukur. Fakta – fakta yang tidak tampak oleh indera akan sulit diungkapkan.

3.2. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah kota Surabaya, Jawa Timur. Dalam penelitian ini, peneliti akan membuat studi tentang sistem pengendalian intern atas penggajian. Sebagai obyek yang dipilih adalah Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jawa Timur di Jalan Mayjen Soengkono No 124 Surabaya, Jawa Timur. Peneliti memilih LPP TVRI Jawa Timur karena lembaga penyiaran publik atau lebih dikenal dengan LPP TVRI merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, independen dan tidak komersial bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

(55)

39

3.3. Penentuan Infor man

Penentuan informan di tetapkan dengan menggunakan teknik. Menurut Sugiyono (2008 : 53-54), purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek / situasi sosial yang diteliti.

Informan yang dipilih sebagai kunci dari informasi adalah Bpk. Drs. Sularno, SE di bagian sumber daya manusia (SDM), Bpk. Suradi di bagian keuangan dan Bpk. Denny Sabari, SE di bagian akuntansi.

3.4. Sumber Data dan J enis Data

(56)

Walaupun dikatakan bahwa sumber diluar kata dan tindakan merupakan sumber kedua. Jelas hal itu tidak dapat diabaikan, dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Menurut Sugiyono (2008 : 62), bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan :

1. Sumber Primer

Sumber primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer untuk penelitian ini didapat dari hasil wawancara kepada bagian kepegawaian, bagian keuangan dan bagian akuntansi. Data primer juga didapat dari hasil observasi peneliti terhadap perilaku, tindakan, peristiwa dari obyek penelitian.

2. Data sekunder

(57)

41

3.5. Teknik Pengumpula n Data 1. Survey Pendahuluan

Tahap ini dilakukan dengan cara peneliti LPP TVRI Jawa Timur yang akan diteliti untuk mendapatkan data – data mengenai gambaran umum perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di dalam perusahaan untuk diteliti lebih lanjut.

2. Studi Kepustakaan

Berupa kegiatan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur dan buku yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Selain itu, studi pustaka yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh landasan teori yang relevan dengan permasalahan guna memecahkan masalah.

3. Survey Lapangan

Survey lapangan yaitu kegiatan penelitian langsung terhadap obyek penelitian dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu :

a. Observasi, di mana di lakukan pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung berbagai kegiatan.

(58)

berguna dalam mengetahui penerapan sistem pengendalian intern terhadap penggajian dan pengupahan LPP TVRI Jawa Timur.

c. Dokumentasi, dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mengutip catatan, dokumen resmi maupun arsip perusahaan. Hal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari bagian personalia, keuangan dan akuntansi serta bagian lain yang di anggap perlu untuk diteliti.

3.6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan (Sugiyono, 2008: 88-89). Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih di fokuskan selama proses di lapangan. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai, bila jawaban yang di wawancarai setelah dianalisis belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang di anggap kredibel. Miles and Huberman (1984) yang di kutip oleh Sugiyono (2008: 91), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data antara lain : 1. Data Reduction ( Reduksi Data )

(59)

43

hal – hal yang pokok, mefokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan dan selanjutnya, serta mencarinya bila diperlukan.

2. Data Display ( Penyajian Data )

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles and Huberman (1984) yang di kutip Sugiyono (2008: 95), menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka memudahkan untuk memahami apa yang telah di pahami tersebut.

3. Conclusion Drawing / verification

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang – remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan krausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

(60)

Sumber : Sugiyono (2008 : 92)

3.7. Keabsaha n Data

Menurut Meleong (2008 : 324), untuk menetapkan keabsahan data yang diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Penerapan kriterium derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif.

a. Perpanjangan keikutsertaan

Sebagaimana sudah dikemukakan, peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrumen itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.

Data

Co llect ion Data Display

Data Reduct ion

Conclusions : Draw ing /

(61)

45

Perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data tercapai.

b. Ketekunan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri – ciri dan unsur – unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal – hal tersebut secara rinci. Hal itu berarti bahwa peneliti hendaknya mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor – faktor yang menonjol. Kemudian ia menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara yang biasa.

c. Triangulasi

(62)

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data, atau dapat juga memanfaatkan teori untuk mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaring.

2. Keteralihan (transferability)

Kriterium keteralihan berbeda dengan validitas eksternal dari nonkualitatif. Konsep validitas itu menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang di peroleh pada sampel yang secara representative mewakili populasi itu.

3. Kebergantungan ( dependability)

Kriterium kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Konsep kebergantungan lebih luas daripada reliabilitas. Hal tersebut disebabkan oleh peninjauannya dari segi bahwa konsep itu memperhitungkan segala – galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas itu sendiri ditambah faktor – faktor lainnya yang tersangkut. Bagaimana hal itu akan dibicarakan dalam konteks pemeriksaan.

4. Kepastian (confirmability)

(63)

47

(64)
(65)
(66)
(67)

53

BAB IV

DESKRIPSI OBJ EK PENELITIAN

4.1. Pendahulua n

Penelitian ini di susun dengan mengambil lokasi penelitian di LPP TVRI Jawa Timur yang bertempat di jalan Mayjen Soengkono no 124, Surabaya, Jawa Timur. Peneliti memilih LPP TVRI Jawa Timur karena lembaga penyiaran publik atau yang lebih di kenal LPP TVRI Jawa Timur merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan informasi untuk kepentingan publik, bersifat netral, independen dan tidak komersial bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

(68)

4.2. Sejara h Singka t LPP TVRI

Sebagaimana halnya dengan perusahaan – perusahaan lainnya, Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun Jawa Timur juga memiliki sejarah perusahaan. Dalam hal ini sejarah perusahaan di artikan sebagai kronologis dari berdirinya perusahaan hingga sekarang ini. Untuk mengetahui sejarah perusaahaan tersebut di bawah ini penulis akan menjelaskan secara kronologis berdirinya Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jawa Timur.

Titik awal siaran televisi di Jawa Timur ialah pada waktu stasiun pemancar relay di Cemorosewu dan Surabaya di resmikan. Kedua stasiun pemancar relay ini mulai dioperasikan pada bulan Juni dan Juli 1971 dengan merelay sepenuhnya siaaran dari Jakarta. Pada tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun Surabaya diresmikan, dan sejak itu TVRI Stasiun Surabaya memulai siaran – siarannya secara resmi dibawah pimpinan Bapak Drs. Sa’dullah sebagai Kepala TVRI Stasiun Surabaya. TVRI merupakan lembaga penyiaran yang menyandang nama negara mengandung arti luhur, dengan nama tersebut siarannya di tujukan untuk kepentingan negara. Sejak berdirinya tanggal 24 Agustus 1962 TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat citra bangsa melalui penyelenggaraan penyiaran yang berskala internasional, mendorong kemajuan kehidupan masyarakat serta perekat sosial.

(69)

55

TVRI berbentuk yayasan yang didirikan untuk menyiarkan Asean Games yang ke IV di Jakarta. Memasuki era demokrasi pada tahun 1974 TVRI telah berubah menjadi salah satu bagian dari direktorat yang bertanggung jawab kepada direktur jenderal radio, televisi dan film (RTF).

Dalam era reformasi terbitlah PP RI Nomor 36 tahun 2000 yang menetapkan status TVRI menjadi perusahaan jawatan (Perjan) di bawah pembinaan departemen penerangan kemudian melalui PP Nomor 9 tahun 2002 TVRI berubah status menjadi PT TVRI (Persero) di bawah pembinaan kantor menteri Negara BUMN. Selanjutnya melalui UU No 32 Tahun 2002 tentang penyiaran TVRI di tetapkan sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh Negara.

(70)

4.3. Logo TVRI J awa Timur

Berikut merupakan gambar logo TVRI Jawa Timur

Secara simbolis bentuk logo diatas menggambarkan layanan publik yang informatif, komunikatif, elegan dan dinamis , dalam upaya mewujudkan visi dan misi sebagai TV publik yaitu media yang memiliki fungsi kontrol dan perekat sosial untuk memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

4.4. Visi dan Misi

Visi :

(71)

57

Misi :

a. Menyelenggarakan siaran yang menghibur, mendidik, informatif secara netral, berimbang, sehat dan beretika untuk membangun budaya bangsa dan mengembangkan persamaan dalam keberagaman.

b. Menyelenggarakan layanan siaran multiplatform yang berkualitas dan berdaya saing.

c. Menyelenggarakan tata kelola lembaga yang modern, transparan dan akuntabel.

d. Menyelenggarakan pengembangan dan usaha yang sejalan dengan tugas pelayanan publik.

e. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya proaktif dan andal guna meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan pegawai.

4.5. Penyiar an Har ia n LPP TVRI

(72)

1. Siaran lokal: Diselenggarakan oleh masing – masing TVRI stasiun daerah dengan jumlah jam siaran sekurang – kurangnya 5 jam setiap hari yang memuat kepentingan lokal budaya daerah, informasi dan pembelajarannya.

2. Siaran regional: Diselenggarakan oleh lebih dari satu atau beberapa TVRI stasiun daerah dengan jumlah jam siaran 3 jam setiap minggu yang memuat kepentingan beberapa daerah baik budaya, informasi maupun pembelajarannya sebagai perekat sosial.

3. Siaran Nasional: Diselenggarakan oleh TVRI pusat yang didukung oleh stasiun daerah dengan jumlah jam siaran sekurang – kurangnya 23 jam setiap hari yang memuat kepentingan kebangsaan, perekat sosial, pembentukan karakter bangsa dan wawasan nusantara.

4. Siaran Internasional: Diselenggarakan oleh TVRI pusat dan TVRI stasiun daerah dengan jumlah jam siaran 23 jam setiap hari yang memuat informasi, budaya dan potensi Indonesia untuk membangun citra dan pergaulan bangsa Indonesia di dunia internasional.

4.6. Nilai – Nilai Dasar 1. Independen

(73)

59

2. Netral

Mengakomodasi kepentingan publik dan tidak memihak kepada kepentingan salah satu pihak yang berbeda pendapat.

3. Tidak komersil

Menyelenggarakan layanan yang bernilai tambah dan tidak semata – mata mencari keuntungan, tetapi juga lebih mengutamakan peningkatan layanan masyarakat.

TVRI dalam hal ini mengemban tugas, dan seluruh acara TVRI diukur oleh nilai dan norma, sehingga apapun yang disiarkan akan di cross check, apakah ini sudah sesuai dengan guidance yang TVRI harus patuhi. Kedepan jumlah stasiun penyiaran akan dikembangkan dikota-kota provinsi.

4.7. Budaya Ker ja dan Tujua n 4.7.1. Budaya Ker ja

1. Profesional

Kemampuan bekerja berdasarkan tepat orang, tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat dan tepat administrasi.

(74)

Kemampuan bertindak konsisten dalam memegang amanah dan melaksanakan janjinya yang tertuang dalam visi, misi dan nilai dasar.

3. Antusias

Dorongan untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan dalam satuan pekerjaan dan dorongan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan dan atau menciptakan peluang baru.

4.7.2. Tujuan

1. Terselenggaranya penyiaran program / materi siaran informasi, pendidikan dan hiburan yang berbasis Ke-Bhinneka Tunggal Ikaan,

2. Tersedianya layanan siaran TVRI yang berkualitas,

3. Terlaksananya transformasi TVRI yang merujuk pada Program Reformasi Birokrasi,

4. Meningkatnya kapasitas pendanaan baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun di luar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (non APBN), dan

(75)

61

4.8. Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya LPP TVRI J awa Timur Untuk mencapai tujuan menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang profesional, TVRI Jawa Timur melakukan transformasi yang mengacu pada perkembangan lingkungan strategis menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 81 Tahun 2010 mengenai Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan beberapa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi khususnya yang terkait dengan Reformasi Birokrasi.

Transformasi TVRI ini menjadi pilihan bagi karyawan TVRI dalam menjawab dan mengantisipasi kendala internal dan tantangan eksternal sekaligus melaksanakan tugas-tugas kenegaraan yang melekat pada TV Publik.

Untuk mengembangkan kelembagaannya, TVRI melakukan transformasi mengacu pada program Reformasi Birokrasi, pengembangan dan usaha, perencanaan dan penganggaran, pertanggungjawaban dan pelaporan, serta lembaga penyiaran televisi publik lokal.

(76)

Salah satu hal yang sudah dilaksanakan LPP TVRI Jawa Timur yaitu telah melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan meningkatkan profesionalisme dan pemberdayaan SDM dengan cara :

1. Menyediakan pelatihan bersertifikat profesi pada bidang utama seperti pemberitaan, pemrograman, produksi dan profesi penyiaran, teknik dan bidang pendukung lainnya seperti pengelola SDM, pengelolaan keuangan Negara, pengelola pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta pengelola humas dan kesekretariatan

2. Melakukan tindak lanjut atas hasil uji kompetensi dan pelatihan melalui pemberdayaan, penempatan dan pembinaan SDM secara berkala

3. Diklat untuk para pegawai yang telah terpilih dan telah memasuki kriteria untuk mengikuti diklat. Diklat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu para karyawan agar memperoleh wawasan yang lebih luas, dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada perusahaan. Diklat ini terbagi menjadi dua jenis yaitu diklat jenjang dan diklat profesi. Diklat jenjang yaitu diklat/pelatihan untuk karyawan yang terbagi menjadi 4 tahap yaitu P4, P3, P2, dan P1.

(77)

63

(78)

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Str uktur Or ga nisasi LPP TVRI J awa Timur

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan sangatlah penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan tersebut, di mana dengan struktur organisasi yang tepat, maka aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan struktur organisasi tersebut setiap bagian mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawabnya masing – masing serta berkewajiban untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan job description, agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Berikut ini adalah job description dari masing – masing unit kerja :

1. Bidang program dan pengembangan usaha

a. Kepala bidang program dan pengembangan usaha tugas pokoknya adalah merencanakan dan menyelenggarakan kebijakkan perusahaan dibidang penelitian dan pengembangan meliputi pemasaran, umum dan usaha guna memberi nilai tambah bagi kinerja perusahaan.

(79)

65

1. Membuat standarisasi untuk menentukan norma – norma, ukuran dan spesifikasi dalam peralatan proses produksi, teknik dan penolong baik dilaksanakan sendiri dan atau bersama satuan atau instansi yang berkompeten.

2. Mengendalikan kegiatan dan pengelolahan dana penelitian dan pengembangan yang telah disetujui.

3. Melaporkan hasil kajian penelitian dan pengembangan.

4. Menciptakan situasi dan kondisi kerja yang kondusif untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

5. Menjaga kerahasiaan dokumen – dokumen penting perusahaan. 6. Menciptakan dan membina pekerjaan dibawah tanggung jawabnya.

2. Bidang berita

a. Tugas pokoknya adalah menyiapkan wacana acara yang nantinya dari wacana tersebut dapat dinikmati oleh masyarakat akan tetapi tidak boleh menyimpang dari aturan yang telah dibuat oleh pihak lembaga.

b. Tanggung jawab dari bidang berita adalah :

1. Mempersiapkan kelancaran jalannya suatu siaran yang akan disiarkan. 2. Mengarahkan dan membina pekerja di bawah tanggung jawabnya. 3. Menciptakan situasi dan kondisi kerja yang kondusif untuk

(80)

4. Mengajak masyarakat ikut serta dalam acara yang disiarkan. 5. Menyeleksi acara – acara apa saja yang nantinya dapat di siarkan.

3. Bagian akuntansi dan keuangan

1. Tugas pokoknya adalah merancanakan dan menyelenggarakan kebijakan perusahaan dibidang keuangan dan akuntansi secara produktif dan efisien meliputi penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan, pengendalian, dan pengawasan keuangan serta pembinaan administrasi keuangan perusahaan sesuai dengan SAK.

2. Tanggung jawabnya dari biro keuangan dan administrasi adalah : a. Menyiapkan ketersediaan dana dalam rangka operasional

perusahaan.

b. Mengatur kelancaran pembayaran.

c. Menjamin bahwa pencatatan tersaji didalam laporan keuangan didukung dengan kelengkapan dokumen yang sah dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

d. Mengatur alokasi penempatan dana di Bank.

e. Menjamin terselesaikannya laporan keuangan periodik yang akurat dan tepat waktu serta sesuai dengan kaidah keuangan.

(81)

67

g. Menciptakan situasi dan kondisi kerja yang kondusif untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

h. Mengarahkan dan membina pekerja di bawah tanggung jawabnya.

3. Bidang teknik

1. Kepala bidang teknik memiliki tugas pokok yaitu mengontrol dan memeriksa semua jalannya acara yang telah di buat oleh bidang berita untuk di siarkan kepada masyarakat.

2. Tanggung jawab bidang teknik yaitu

a. Mengatur jalannya suatu acara yang akan di siarkan.

b. Mempersiapkan persiapan – persiapan maupun alat – alat guna kelancaran suatu acara.

c. Mengawasi perkembangan pekerja, pengamanan dan pelayanan dalam rangka memastikan kegiatan di lapangan telah dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

4. Bagian umum

1. Kepala bagian umum memiliki tugas pokok yaitu

(82)

(SDM) yang profesional, pengelolaan tata rumah tangga perusahaan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan. b. Mewakili perusahaan didalam maupun diluar pengadilan bersama

dengan kuasa hukum perusahaan dalam rangka penyelesaian masalah hukum.

2. Tanggung jawab dari kepala bagian umum yaitu

a. Menghasilkan tenaga kerja profesional yang memiliki kemampuan dan produktivitas kerja tinggi.

b. Membina karir dan kesejahteraan pekerja

c. Mendukung kelancaran operasional unit – unit kerja, melalui pelayanan tata rumah tangga yang efektif sesuai dengan tugas pokoknya.

5.2. Penentuan Gaji Kar yawan LPP TVRI J awa Timur

(83)

69

“Di sini gaji pegawai yang sudah jadi PNS sudah diatur dalam PP no 15

tahun 2012. Ntar mbaknya bisa download di internet ada. Jadi, ntar mbaknya cek ya

di situ ada aturan tertulis mengenai gaji pokok pegawai PNS. Nah kita di sini

memakai patokan peraturan itu.”

(Bpk. Sularno, kabag. SDM / Umum ) Melihat pemaparan yang diberikan, karyawan yang sudah diangkat menjadi PNS akan memperoleh gaji sesuai aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dalam penentuan gaji karyawan non PNS, aturan yang diterapkan sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Aturan ini sesuai dengan peraturan yang sudah di tetapkan oleh Gubernur Jawa Timur . Kondisi diatas dapat dilihat dari pemaparan bagian Sumber Daya Manusia / Umum sebagai berikut :

“Bagi karyawan yang non PNS, gaji pegawai di sini di sesuaikan dengan

standar UMK wilayah Surabaya yaitu sebesar Rp. 1.740.000 untuk kualifikasi

pendidikannya yaitu asumsi penggolongan karyawan berdasarkan pendidikan

terakhir yaitu lulusan SD jika masa kerja 0 tahun 0 bulan sesuai dengan UMK ,jika

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil jawaban di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan arsip media audiovisual pada bidang produksi sudah baik, karena pelaksanaan kegiatan pemeliharaan

Sistem Temu kembali Informasi bertujuan untuk menjembatani kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia dalam situasi seperti yang dikemukakan

Gambar 3: Penomoran pada kaset minidv & dafta r data siaran yang disimpan. Universitas

Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian internal siklus penggajian UNIPDU ada sebagian fungsi yang kurang memadai, yakni pada pembagian tugas dan

Dengan otorisasi ini maka pihak yang bertanggung jawab atas transaksi penjualan tunai akan memeriksa kembali data-data yang dimasukkan di nota dan akan lebih menjaga agar

Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila pengelolaan juga baik, sebab pengelolaan merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya manusia yang terampil atau pun

Penelitian ini berkonsentrasi pada ranah kajian televisi sebagai institusi, menempatkan proses produksi program acara talk show Buah Hatiku Sayang produksi Lembaga

Perhitungan waktu lembur dihitung mundur satu bulan kebelakang. Untuk perhitungan lembur dilihat dari keterangan overtime pada laporan absensi kemudian jumlah jam