PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Fransisca Agung Pangesti
NIM : 101134199
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Fransisca Agung Pangesti
NIM : 101134199
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Perawan Maria
2. Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina
Marijah
3. Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri
Kurniawati
4. Kekasihku yaitu Albert Adhe Putera Wijaya
5. Sahabat-sahabat tercinta
v
MOTTO
“Dream, Believe, and Make It Happen”
(Agnes Monica)
“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita
baru
yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”
(Evelyn Underhill)
“Berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal dan
tujuan yang diinginkan walau godaan terus datang”
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tida
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransisca Agung Pangesti
Nomor Mahasiswa : 101134199
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO
DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH
DASAR
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 24 Juli 2014
Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR
Fransisca Agung Pangesti (10134199) Universitas Sanata Dharma
2014
IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari hal-hal yang berada di alam sekitar dan tidak lepas dengan kehidupan sehari-hari. Umumnya, guru menjelaskan materi atau menggunakan media yang mudah untuk dibawa. Media yang biasa digunakan kurang mampu menarik perhatian siswa. Tidak semua media dapat menjelaskan materi dengan baik dan dapat dibawa ke kelas. Media yang kurang menarik menyebabkan tingkat keaktifan siswa kurang terlihat bahkan materi yang disampaikan belum tentu dapat dipahami dengan baik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan media video dilakukan dengan langkah-langkah: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan produk, 3) produksi media video, 4) validasi, uji coba, dan revisi produk, dan 5) analisis data. Validasi produk media video dilaksanakan oleh dua orang ahli media dan dua orang ahli materi. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas III di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Data berupa hasil penilaian kualitas media video dan saran untuk revisi produk yang dianalisis secara deskriptif.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa media video yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA SD Kelas III dan berdampak pada proses pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa. Hal ini ditunjukkan dengan: 1) rekapitulasi penilaian media video oleh ahli media
tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 2) rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 3) rekapitulasi penilaian instrumen soal oleh ahli
materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,65; 4)
rekapitulasi uji coba perorangan dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,50; 4) rekapitulasi uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik”
dengan rerata skor 4,48; 5) rekapitulasi uji coba lapangan termasuk dalam kriteria
“sangat baik” dengan rerata skor 4,61; 6) hasil penilaian uji pre-test dan post-test
meningkat dengan rerata pre-test 48,75 dan skor post-test 71,61; serta 8) penelitian ini berdampak terhadap tingkat pemahaman siswa.
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT AND APPLICATION OF VIDEO IN SCIENCE FOR 3RD
GRADE OF PRIMARY SCHOOL
Fransisca Agung Pangesti (10113499)
Sanata Dharma University
2014
Science is a subject which concern about nature life activity. Mostly, teachers use bring able medias into class, but attention from their students. Not every media can be a good explainer. Uninteresting media cause students’ active level unseen and explained material won’t be understood.
This was a research and development. Video development was being executed in steps like: 1) need analyzed; 2) developed learning program; 3) produced video; 4) validated and product revision; and 5) data analysis. Product validations have done by two media experts and two material experts. Trial subjects were 3rd grade students of Tegalrejo 2 State Primary School, performed in 4 steps: individual trial, narrow-group trial, field trial, and pre-test and post-test. Research data have collected using questioners, observations, and interviews, appearance in video’s quality evaluation and revisions descriptively.
Results from this research showed that video which has developed is suitable in science for 3rd grade of elementary school using and has impacts for learning process. It was shown by: 1) assessment result from media experts was in “good” criteria with average score 4,30; 2) assessment result from material experts was in “ very good” criteria with average score 4,30; 3) assessment result from test instrument by material experts was in “very good” criteria with average score 4,50; 4) assessment result from individual trial was in “very good” criteria with average score 4,50; 5) assessment result from narrow-group trial was in “very good” criteria with average score 4,48; 6) assessment result from field trial was in “very good” criteria with average score 4,61; 7) assessment result from pre-test and test was raised with average score for pre-test 48,75 and score for post-test 71,61, and; 8) this research impacted in student comprehension which was raised and behaviorally changed.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan
dan Pemanfaatan Media Video Dalam Pembelajaran IPA di Kelas III Sekolah
Dasar”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Keberhasilan pembuatan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak
yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Peneliti menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D , selaku Dosen Pembimbing 1 penyusunan
skripsi.
4. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., selaku Dosen Pembimbing 2 penyusunan
skripsi.
xi
6. Ibu Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. dan Bapak Ag. Rudatyo H.,
M.Kom., selaku ahli media.
7. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech. dan Ibu Sri Endarwati, S.Pd., selaku
ahli materi.
8. Kepala SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
untuk melaksanakan penelitian.
9. Guru Kelas III-A SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan penelitian di kelas.
10. Siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah membantu
kegiatan penelitian.
11.Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina
Marijah yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan segala yang
saya butuhkan selama ini.
12.Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri
Kurniawati yang selalu memberi dukungan dan motivasi.
13.Saudara sepupuku yaitu FX. Wahyu Sigit Laksana yang telah membantu dalam
pengembangan media audio visual, memberikan masukan dan petunjuk dalam
mengerjakan skripsi, serta memberikan dukungan dan semangatnya yang tiada
henti.
14.Kekasihku yaitu Albert Adhe Putera Wijaya yang selalu memberikan semangat
dan dukungan selama proses pembuatan skripsi ini serta selalu mengingatkan
xii
15.Sahabat-sahabatku di Sumatera : Maria Vewilya, Cicilia Wahyu Putri, Avie
Febriani, dan Sri Yudah yang selalu memberikan doa dan dukungannya.
16.Teman-teman dalam kelompok Payung: Rudi, Ari, Ganjar, Ika, Desta, dan
Yunita yang telah bekerja sama dalam proses penyusunan skripsi dan
memberikan dukungannya.
17. Sahabatku: Fransisca Adelia Chrisnanda, Sartika, Dwi Jayanti, Tri Handayani,
dan Christinana Risma yang telah memberikan dukungannya selama
penyusunan skripsi.
18. Teman-teman kelas D angkatan 2010 yang sudah berjuang bersama dari
semester 1 sampai semester 8, yang sudah bersama-sama menjalani masa-masa
kuliah di Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
G. Definisi Operasional ... 8
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 9
1. Media Pembelajaran ... 9
2. Video Pembelajaran ... 12
xiv
B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 18
C. Kerangka Berpikir ... 21
BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Jenis Penelitian ... 24
xv
2. Analisis Data Ahli Materi ... 81
a. Analisis Data Ahli Materi I ... 81
b. Analisis Data Ahli Materi II ... 84
3. Analisis Data Uji Coba Terbatas ... 90
a. Uji Coba Perorangan ... 90
b. Uji Coba Kelompok Kecil... 93
c. Uji Coba Lapangan ... 95
4. Analisis Pre-test dan Post-test ... 97
E. Kajian Produk Akhir ... 99
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 104
B. Keterbatasan Penelitian ... 105
C. Saran ... 106
xvi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran ... 27
Gambar 4.1 Sketsa Produk Video Pembelajaran ... 49
Gambar 4.2 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sebelum Revisi ... 58
Gambar 4.3 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sesudah Revisi ... 58
Gambar 4.4 Tampilan Rangkuman Sebelum Revisi ... 59
Gambar 4.5 Tampilan Rangkuman Sesudah Revisi ... 59
Gambar 4.6 Tampilan Energi Getaran Sebelum Revisi ... 60
Gambar 4.7 Tampilan Energi Getaran Sesudah Revisi ... 60
Gambar 4.8 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I... 77
Gambar 4.9 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II ... 78
Gambar 4.10 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 81
Gambar 4.11 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 82
Gambar 4.12 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 83
Gambar 4.13 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 85
Gambar 4.14 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 86
Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 88
xvii
Gambar 4.17 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji
Coba Perorangan ... 92
Gambar 4.18 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji
Coba Kelompok Kecil ... 94
Gambar 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji
Coba Lapangan ... 97
Gambar 4.20 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Uji Soal Pre-test dan
xviii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa ... 38
Tabel 3.2 Instrumen Observasi ... 38
Tabel 3.3 Instrumen Wawancara ... 39
Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP ... 41
Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Observasi Kelas ... 43
Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Wawancara Guru ... 45
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 52
Tabel 4.4 Pedoman Konversi Data Kualitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 54
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II... 55
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 56
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 61
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 63
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 64
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 65
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 67
Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi ... 67
Tabel 4.13 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 70
Tabel 4.14 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 72
Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 74
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 75
Tabel 4.17 Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 76
xix
Tabel 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh
Ahli Media ... 79
Tabel 4.20 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 81
Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 83
Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 84
Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 85
Tabel 4.24 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 86
Tabel 4.25 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi ... 89
Tabel 4.26 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Perorangan ... 91
Tabel 4.27 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 93
Tabel 4.28 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Lapangan ... 95
xx
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1 Storyboard Media Video Pembelajaran Kelas III ... 110
Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Observasi) ... 114
Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Wawancara) ... 115
Lampiran 4 Instrumen Penilaian Kualitas Media Audio Visual untuk Ahli Media ... 116
Lampiran 5 Instrumen Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 118
Lampiran 6 Instrumen Penilain Kualitas Instrumen Soal untuk Ahli Materi .. 120
Lampiran 7 Instrumen Penilaian Kualitas Media Audio Visual untuk Siswa . 122 Lampiran 8 Hasil Observasi Kelas... 124
Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Guru ... 126
Lampiran 10 Silabus Pembelajaran... 128
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 136
Lampiran 14 Lembar Soal... 150
Lampiran 15 Kunci Jawaban Lembar Soal ... 151
Lampiran 20 Lembar Soal Pre-test ... 152
Lampiran 21 Kunci Jawaban Lembar Soal Pre-test ... 153
Lampiran 22 Hasil Soal Pre-test ... 154
Lampiran 23 Lembar Soal Post-test ... 156
Lampiran 24 Kunci Jawaban Lembar Soal Pos-test ... 157
Lampiran 25 Hasil Penilaian Soal Post-test ... 158
Lampiran 26 Hasil Validasi Ahli Media I ... 160
Lampiran 27 Hasil Validasi Ahli Media II ... 162
Lampiran 28 Hasil Validasi Ahli Materi I ... 164
Lampiran 29 Hasil Validasi Ahli Materi II ... 168
Lampiran 30 Hasil Uji Coba Perorangan ... 172
Lampiran 31 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 173
xxi
Lampiran 33 Surat Izin Penelitian dari Pihak Universitas ... 175
Lampiran 34 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 176
Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian ... 177
1
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang
diharapkan, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.
Perkembangan pendidikan diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional
dengan menetapkan kurikulum yang menjangkau seluruh pelosok negri
sehingga pelaksanaan kegiatan belajar diharapkan untuk mencapai hasil yang
maksimal dan sesuai dengan standar nasional. Kurikulum yang masih
dipergunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KTSP dianggap sesuai oleh guru karena KTSP memberi guru kebebasan untuk
mengembangkan suasana yang nyaman di kelas sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan, bakat, dan kemampuan peserta didik.
Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam KTSP adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah mata pelajaran yang tidak bisa lepas dari
kehidupan sehari-hari karena IPA mempelajari berbagai hal, peristiwa, dan
aspek yang terjadi di alam ataupun di lingkungan sekitar kita. Iskandar (2001:
1) menambahkan bahwa IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk
cara-cara untuk yang dapat membantu siswa untuk memahami dan
mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar.
Guru adalah seorang fasilitator, pengarah, motivator, dan pembimbing
siswa selama pembelajaran di kelas. Idealnya, seorang guru yang
menyampaikan materi pelajaran dapat menggunakan metode, model
pembelajaran, ataupun media yang menarik agar proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan baik. Pelajaran IPA mempunyai materi dan banyak
melakukan percobaan baik di luar kelas ataupun di dalam kelas. Materi yang
cukup banyak dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran yang
menarik, sehingga guru dapat menghemat waktu dalam menjelaskan materi.
Media pembelajaran IPA dapat berupa media video karena dapat
membangkitkan semangat, motivasi, dan keinginan siswa untuk mempelajari
materi tersebut. Pembelajaran IPA yang menggunakan media akan jauh lebih
bermanfaat dan menarik bagi siswa.
Berdasarkan hasil observasi pada hari Senin, tanggal 23 September 2013,
peneliti mengamati bagaimana proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Mata
pelajaran yang diamati oleh peneliti adalah mata pelajaran IPA. Peneliti
melihat bahwa guru menyampaikan materi dengan cara menjelaskan materi di
depan kelas. Terlihat bahwa guru sangat nyaman dengan model pembelajaran
yang digunakan dan siswa pun juga tidak mempermasalahkannya. Selain
menjelaskan materi, guru juga menulis dan menggambarkan kata kunci di
papan tulis sehingga siswa semakin paham terhadap penjelasan yang diberikan.
memberikan siswa tugas di rumah seperti mengerjakan tugas dari buku paket,
mencari peralatan sehari-hari yang berhubungan dengan materi bersangkutan,
atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Peneliti melakukan kegiatan wawancara setelah kegiatan pembelajaran
usai untuk mengetahui proses kegiatan yang telah berlangsung. Guru
menjelaskan alasan mengapa tidak mempergunakan media pembelajaran
karena membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan, kesulitan dalam
menemukan bentuk media yang sesuai, dan merasa lebih nyaman dengan
metode pembelajaran yang selama ini sudah beliau gunakan.
Walaupun guru mengakui tidak ada masalah selama proses pembelajaran,
namun selama kegiatan belajar berlangsung siswa terlihat lebih asyik berbicara
dengan teman sebangku, menggambar di buku, melamun, tiduran, bermain
dengan kotak pensil, berpindah tempat duduk, bernyanyi, menghentakkan kaki,
dan mengikuti kelas tari yang berada di sebelah, berjalan, bermain dengan
kerudungnya, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan
permasalahan yang terjadi di kelas adalah kurangnya penggunaan media
pembelajaran. Hamalik dalam Kustandi (2001:21) mengemukakan bahwa
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa. Peneliti memberikan solusi untuk mengurangi
berupa video pada mata pelajaran IPA. Peneliti menganggap bahwa media
video dapat menarik ketertarikan siswa selama pembelajaran, menumbuhkan
semangat siswa, dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran.
Alasan peneliti mengambil topik ini adalah untuk membantu para
pendidik dalam menjelaskan materi yang sulit dibawa ke dalam kelas dengan
cara yang menarik dan berbeda. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yaitu
observasi kelas dan wawancara, media video dapat membantu pendidik
menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan siswa menjadi lebih aktif
selama pembelajaran. Analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti bertujuan
untuk memilih media pembelajaran jenis media apa yang dapat menarik
perhatian siswa baik secara visual dan audio, meningkatkan pemahaman siswa
melalui gambar dan suara, meningkatkan keaktifan siswa selam pembelajaran,
dan tidak menemui kendala dalam mempergunakannya.
Peneliti berharap media pembelajaran yang akan dikembangkan
bermanfaat untuk proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi,
minat, semangat, dan pemahaman pada siswa. Materi yang akan dikembangkan
dalam media video adalah materi yang terdapat di program semester genap,
yaitu pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.
Materi tersebut dipilih oleh peneliti karena materi tersebut sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari siswa dan hanya sedikit media yang mampu menjelaskan
pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, maka
peneliti mengambil penelitian dengan judul: “Pengembangan dan Pemanfaatan
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimanakah kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran IPA
materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?
2.Bagaimanakah dampak pemanfaatan video dalam proses pembelajaran pada
mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian dapat dilakukan secara
terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:
1. Standar Kompetensi yang digunakan adalah 4 Memahami berbagai cara
gerak benda, hubungannya dengan energi, dan sumber energi.
2. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 4.2 Mendeskripsikan hasil
pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Produk yang dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah
media video tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam
kehiduan sehari-hari.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka
1. Untuk mengetahui kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran
IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar.
2. Untuk mendeskripsikan dampak pemanfaatan video dalam proses
pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III
sekolah dasar.
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi antara lain:
1. Media video yang dikembangkan memiliki karakteristik tertentu antara lain:
(a) dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, (b) menyampaikan pesan
lebih cepat dan mudah diingat, (c) mengembangkan imajinasi siswa, (d)
mampu menunjukkan rangsangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
dan (e) menumbuhkan minat dan motivasi siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
2. Media video yang dikembangkan oleh peneliti telah divalidasi oleh dua
orang ahli media dengan tujuan untuk mencapai indikator yang terdapat
dalam perangkat pembelajaran.
3. Media video yang dikembangkan memberikan manfaat bagi siswa yaitu
menimbulkan rasa ketertarikan dan keingintahuan bagi siswa, meningkatkan
pemahaman siswa, memberikan proses pembelajaran yang menarik, dan
F. Manfaat Penelitian
Pengembangan media video yang dilakukan oleh peneliti memiliki
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengetahuan serta
pengalaman dalam melakukan penelitian dan pengembangan atau Research
and Development (R&D) untuk menghasilkan media video untuk pembelajaran di kelas III.
2. Bagi guru
Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
dengan menggunakan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran.
3. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, pemahaman, dan
pengalaman baru yang lebih mudah dimengerti dengan penggunaan media
video pada pembelajaran IPA kelas III.
4. Bagi Sekolah
Penggunaan media video diharapkan dapat memberikan sumbangan
G. Definisi Operasional
Berikut definisi operasional yang digunakan agar terdapat kesatuan
pemahaman yang mempermudah memahami penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Media
Media merupakan suatu alat, peralatan fisik, atau sarana yang dapat
digunakan untuk menyempurnakan dan membantu proses pembelajaran
terutama mencapai tujuan pembelajaran dan memperjelas materi pelajaran
yang telah dirancang oleh pengajar.
2. Video
Video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam
waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.
3. Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di
sekitar manusia yang dikemukakan dengan cara yang sistematis dan tepat
sehingga pengetahuan yang ditemukan berguna bagi kehidupan
sehari-hari.
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Penelitian dan pengembangan (Research and Development)
merupakan penelitian yang menciptakan sebuah produk yang disesuaikan
dengan analisis kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Produk yang
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas mengenai kajian teori, penelitian-penelitian terdahulu
yang relevan, dan kerangka berpikir.
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran a.Pengertian
Hamalik dalam Kustandi (2001:7) menyatakan bahwa media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
mengajar. Gerlach & Ely dalam Kustandi (2001:7) menjelaskan bahwa
media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk
menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.
Kustandi (2001:9) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat
yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media
merupakan suatu alat, peralatan fisik atau sarana yang dapat digunakan
untuk menyempurnakan dan membantu proses pembelajaran terutama
mencapai tujuan pembelajaran dan memperjelas materi pelajaran yang
belajar yang mengandung berbagai materi di lingkungan sekitar siswa
yang dpat membantu merangsang siswa untuk belajar.
b. Manfaat Media
Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2010:24-25) mengemukakan
manfaat media adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat
lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran
3. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau
guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan
lain-lain.
c. Pemilihan Media
Media yang akan digunakan pada sebuah pembelajaran lebih baik
dipelajari. Arsyad (2010:75-76) menyatakan bahawa ada beberapa
kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media yaitu:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu
kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses
pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan
kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat
digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang
tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa
kemana-mana.
4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria
utama. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya
dalam proses pembelajaran.
5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil
atau perorangan.
6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi
2. Video
a. Pengertian
Sukiman (2012:187) mengatakan bahwa secara empiris kata
video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu
visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Sadiman, Raharjo, dan Aming (2009:74) mengungkapkan
bahwa video adalah media audio visual yang menampilkan gerak,
semakin lama semakin popular dalam masyarakat kita. Pesan yang
disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun
fiktif (seperti ceritera), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun
instruksional.
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam
waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.
b. Penggunaan Video
Penggunaan media audio visual atau video sangat berperan
terhadap proses belajar-mengajar karena siswa dapat berpikir secara
kreatif, aktif dan kritis. Hamalik dalam Arsyad (2010:15)
mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
c. Karakteristik Video
Munadi (2010:127) menyebutkan karakteristik video, antara lain:
1.Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu
2.Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan
3.Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
4.Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
5.Mengembangkan imajinasi peserta didik
6.Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang
lebih realistik
7.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang
8.Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu
menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon
yang diharapkan dari siswa
9.Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai
maupun yang kurang pandai
10.Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
11.Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali
d. Kelebihan Penggunaan Video
Sadiman (2009:74-75) mengemukakan kelebihan video, antara
lain:
1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan luar lainnya
2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat
memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis
3. Demonstrasi ynag sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,
sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian
pada penyajiannya
4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang
5. Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang
bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau
6. Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan
disisipi komentar yang akan didengar
7. Gambar proyeksi bisa di-“beku”-kan untuk mengamati dengan
seksama. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan
gerakan gambar tersebut, kontrol sepenuhnya di tangan guru
3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Pengertian IPA
Iskandar (1996:2) mengatakan bahwa lmu Pengetahuan Alam
(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di
sekolah dasar (SD). Kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” adalah
terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam
atau bersangkut paut pada alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini,
ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.
Iskandar (2001:1) menambahkan bahwa IPA adalah penyelidikan
yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu
pengetahuan menawarkan cara-cara untuk yang dapat membantu siswa
untuk memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam
sekitar.
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam
sekitar dan menemukan cara yang sistematis sehingga pengetahuan
tersebut berguna bagi kehidupannya.
b. Hakikat Pembelajaran
Iskandar (1996:1-5) membagi hakikat pembelajaran IPA menjadi
1. IPA sebagai Produk
IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya
sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan
prinsip-prinsip, disiplin, serta teori-teori.
2. IPA sebagai Proses
IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau
kumpulan fakta-fakta tetapi juga mencakup cara kerja, cara
berpikir, dan cara memecahkan masalah.
c. Materi Ajar
Materi yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari
Kurikulum KTSP 2004 standar kompetensi memahami berbagai cara
gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi, dengan
kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh
energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pembelajarannya adalah pengaruh energi terhadap kehidupan
sehari-hari.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti energi panas matahari
yang berguna untuk mengeringkan pakaian, digunakan petani untuk
mengeringkan hasil panennya, dan lain-lain. Energi gerak seperti kincir
angin yang berfungsi menggerakkan generator listrik sehingga
Sumber energi yang dipelajari ada tiga yaitu energi panas, energi
gerak, dan energi getaran. Energi panas alami didapat dari matahari dan
energi panas yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
kompor, alat penanak nasi, lampu, dan setrika. Energi gerak alami
berasal dari arus air dan gerak angin. Arus air dan gerak angin
dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar dan dapat dijadikan sebagai
pembangkit tenaga listrik. Energi getaran berasal dari benda-benda
yang bergetar dan akan menghasilkan sebuah bunyi yang dapat
didengar. Contoh energi getaran adalah pita suara manusia yang
menghasilkan suara, senar gitar yang dipetik, biola yang digesek, dan
lain-lain.
Manusia membutuhkan sumber energi untuk melakukan segala
aktivitas. Manusia mendapatkan energi dari makanan. Apabila energi
tidak ada, maka kehidupan dan aktivitas manusia dapat terganggu.
Pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari sangat memberikan
dampak positif dan dipergunakan orang banyak. Energi tidak dapat
diciptakan atau dihilangkan namun energi dapat diubah bentuknya.
Sumber energi yang sering digunakan manusia sangat dekat
dengan kehidupan siswa bahkan tanpa sadar siswa menggunakan enegi
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah
dilakukan oleh peneliti lain.
1. Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Materi Bentuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang T.A 2011/2012
Penelitian dilakukan oleh Hetti T Simanjuntak pada tahun
2011/2012 dengan judul penelitian “Penggunaan Media Audio Visual
pada Pembelajaran Materi Bnetuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta
Pembangunan Galang T.A 2011/2012”. Tujuan penelitian tersebut
adalah untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas siswa dengan
menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi bentuk
muka bumi di Kelas VII-A SMP Swasta Pembangunan Galang, (2)
peningkatam hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual pada pembelajaran materi bentuk muka bumi di Kelas VII-A
SMP Swasta Pembangunan Galang.
Penelitian ini meliputi aspek aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Peneliti melakukan sebanyak dua kali siklus untuk
mengetahui keberhasilan media audio visual terhadap aktivitas dan
hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tersebut dibagi menjadi dua
yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dengan
sikulus I diperoleh nilai rata-rata 73,52 % menjadi 82, 06 % pada
sikuls II. Sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan media
audiovisual meningkat sebesar 15,15 % dari siklus I diperoleh nilai
rata-rata 84,85 % menjadi 100 % pada siklus II dan telah tuntas secara
klasikal. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran materi
bentuk bumi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sisiwa
kelas VII-A Pembangunan Galang.
2. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Keterampilan Menulis Cerpen untuk Kelas VII di SMPN 19 Padang
Penelitian dilakukan oleh Subur Maroha pada tahun 2013
dengan judul penelitian “Pengaruh Media Audio Visual terhadap
Keterampilan Menulis Cerpen untuk Kelas VII di SMPN 19 Padang”.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan media audio visual dalam pelajaran Bahasa Indonesia
terutama keterampilan menulis cerita pendek (cerpen). Permasalahan
yang dihadapi siswa adalah struktur bahasa yang rendah, sulit
mengembangkan unsur utama (alur, penokohan, latar, dan gaya
bahasa), dan penggunaan media belajar yang kurang. Peneliti
menggunakan jenis penelitian eksperimen. Peneliti membandingkan
hasil karya pada masing-masing kelas dan terbukti bahwa
keterampilanmenulis cerpen pada kelas eksperimen lebih tinggi
Berdasarkan hasil data penelitian, kelas eksperimen lebih
terampil dan dapat berimajinasi dalam menggambarkan alur,
penokohan, dan latar cerita karena menggunakan media audio visual.
Sedangkan kelompok kontrol kurang terampil menulis cerpen karena
daya imajinasi kurang dan belum terbiasanya menulis cerpen.
Perbedaan rata-rata dalam menullis cerpen dengan atau tanpa
menggunakan media audio visual, peneliti menganggap bahwa media
audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
keterampilan menulis cerpen saat pembelajaran.
Hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa (1)
kelas/kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual
dapat menulis dengan baik dan memenuhi KKM, (2) kelas/kelompok
kontrol yang tidak menggunakan media audio visual masih mengalami
kesulitan dalam menulis cerpen dan belum memenuhi KKM, dan (3)
terdapatnya pengaruh yang signifikan dari uji-t karena thitung > ttabel.
Pembelajaran yang menggunakan media audio visual dapat
meningkatkan suasana yang menyenangkan, tidak monoton, dan siswa
menjadi lebih aktif selama pembelajaran.
Media pembelajaran mempunyai peran penting dalam mencapai
tujuan yang sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Media audio
visual sangat berperan dalam proses pembelajaran yaitu menciptakan
suasana menyenangkan, memberi pengaruh positif, mengembangkan
tetapi juga berperan penting dalam memberikan variasi pembelajaran
agar siswa tidak bosan.
C. Kerangka Berpikir
Seorang anak dapat memperoleh pengetahuan melalui pengamatan,
pengalaman langsung ataupun bertanya kepada seseorang. Umumnya
seorang anak memperoleh pengetahuan melalui pendidikan di sekolah.
Proses pembelajaran di sekolah menuntut siswa untuk aktif bertanya dan
mengalami pembelajaran yang bermakna. Proses pembelajaran perlu
menggunakan metode atau media yang bervariasi agar dapat menarik
perhatian siswa selama pembelajaran. Salah satu media adalah media
video, karena media video dapat menjelaskan materi pembelajaran yang
berada jauh dari sekolah dan tidak dapat dibawa ke kelas.
Media video adalah sarana pembelajaran yang efektif dan efisien
bukan hanya sekedar alat untuk menggantikan guru dalam menjelaskaan
materi pembelajaran. Makna penggunaan video harus berdampak kepada
hakikat IPA sebagai produk dan proses dalam pembelajaran. Video bukan
hanya satu-satunya media yang dapat membantu proses pembelajaran,
banyak media lain yang dapat dikembangkan.
Sebelum membuat media video, peneliti melakukan analisis
kebutuhan terlebih dahulu dengan menggunakan teknik observasi kelas
dan wawancara dengan guru. Peneliti ingin mencari tahu masalah yang
melakukan observasi kelas untuk menilai teknik mengajar yang digunakan
oleh guru untuk menarik minat dan semangat siswa selama pembelajaran.
Setelah melakukan observasi kelas, peneliti melakukan wawancara dengan
guru kelas seperti persiapan sebelum mengajar, kendala yang ditemui,
media apa yang sering digunakan selama pembelajaran, dan apakah minat
atau semangat siswa terlihat dengan media yang digunakan.
Guru kelas menyatakan bahwa tidak semua media dapat
menjelaskan materi yang berada jauh dari sekolah. Guru harus
menjelaskan bagaimana bentuknya, prosesnya, daerahnya, dan lain-lain.
Untuk menggunakan media elektronik, guru membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan. Peneliti
memberikan solusi kepada guru untuk menggunakan media video yang
akan dikembangkan oleh peneliti untuk membawa materi yang sulit
dijangkau ke dalam kelas dan dapat membuat siswa lebih paham dan
tertarik dalam mengikuti pelajaran.
Mengapa peneliti membuat video? Peneliti membuat video karena
video dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih paham
terhadap materi pelajaran. Sebelum membuat media video, peneliti harus
membuat konsep yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang
dikembangkan. Konsep tersebut dibuat dalam sebuah storyboard atao naskah. Peneliti mengambil gambar sesuai dengan isi konsep yang telah
dibuat. Setelah gambar diambil sesuai dengan kebutuhan, peneliti
Pinnacle. Untuk menjelaskan materi atau gambar yang terdapat dalam media video, peneliti merekam suara sesuai dengan teks yang telah dibuat.
Media video telah berhasil dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa
sekolah dasar.
Sebelum video ini diperlihatkan kepada subyek penelitian, media
video terlebih dahulu divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Media
video harus divalidasi agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat
menarik perhatian siswa selama pembelajaran tanpa adanya gangguan.
Video ini berisi materi sumber-sumber energi dan pengaruhnya dalam
kehidupan sehari-hari. Video ini terdapat berbagai pengaruh sumber energi
(energi panas, gerak, dan getaran) yang sering dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
Peneliti berharap media video dapat membantu proses
pembelajaran di sekolah dasar seperti menarik perhatian siswa,
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, dan memberikan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, prosedur
pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan
pengembangan (Research and Development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji efektivitas
produk tersebut. Borg & Gall dalam Setyosari (2010:194) mengemukakan
bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan
pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model
pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk
mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan
uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan,
kualitas, dan standar tertentu. Rusman (2011:200) mengemukakan bahwa
produk yang akan dihasilkan harus melewati langkah-langkah tertentu agar
Borg dan Gall merinci tahapan penelitian dan pengembangan sebagai
berikut:
1. Memunculkan ide atau gagasan awal dan melaksanakan studi
pendahuluan.
Gagasan penelitian dan pengembangan muncul karena hasil
refleksi. Pada tahap ini dilakukan survei pendahuluan yang dilakukan
untuk memahami lebih dalam tentang ide atau gagasan untuk
menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengembangan produk
Tahapan ini merupakan penyempurnaan produk awal sebagai hasil
produk studipendahuluan menjadi produk yang dapat meningkatkan
kualitas proses atau kualitas kinerja.
3. Melakukan uji coba
Uji coba merupakan tahapan mencobakan produk pendidikan hasil
pengembangan yang bertujuan untuk menemukan efektivitas produk
dilihat dari sisi hasil belajar serta kesulitan yang dirasakan guru dalam
mengelola pembelajaran.
4. Uji validitas dan deminasi
Pada tahap ini dilakukan untuk menemukan cara empiris tentang
B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta pada siswa kelas III-A yang berjumlah 28 orang siswa pada
semester genap tahun ajaran 2013/2014.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 yang
beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Kota Yogyakarta.
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014.
C. Prosedur Pengembangan
Research and Development (R&D) dalam konteks pendidikan dapat membantu guru memecahkan masalah yang terdapat di dalam kelas,
memperbaiki proses pembelajaran dengan menghasilkan produk baru
mengenai materi pembelajaran mata pelajaran tertentu, dan mencapai tujuan
pembelajaran. Tujuan produk pengembangan ini adalah untuk memperbaiki
media yang digunakan, meningkatkan pemahaman siswa, menumbuhkan
semangat belajar siswa, memperbaiki sikap siswa selama proses
pembelajaran.
Borg & Gall (1983:774-788), diagram kegiatan evaluasi pengembangan
media instruksional oleh Sadiman, Sudjarwo, dan Radikun (1988:202-222),
Luther dalam Sutopo (2012:128-129). Berikut diagram langkah-langkah
penelitian R&D:
Secara garis besar dalam melakukan penelitian dan pengembangan
terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1. Analisis Kebutuhan untuk Menentukan Mata Pelajaran
Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan mata
pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis kebutuhan dalam
penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi kelas
Berdasarkan hasil wawancara, guru sudah mempersiapkan bahan ajar,
tugas, dan media yang digunakan untuk proses pembelajaran. Guru
nyaman dengan metode menjelaskan di depan kelas. Guru selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi berupa tanya
jawab terhadap materi yang telah dipelajari. Guru menggunakan media
apabila media tersebut mudah untuk dibawa ke kelas dan mampu
dijelaskan kepada siswa.
Sedangkan berdasarkan hasil observasi, guru menggunakan media
daun untuk membantu siswa memahami berbagai bentuk tulang daun,
lembar daun, dan jenis-jenis tanamannya. Namun suasana kelas sangat
tidak kondusif dimana siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan.
Bahkan siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing.
2. Mengidentifikasi Kompetensi dan Materi
Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran berupa silabus, rencana
pelaksanaan pembelajaran, soal evaluasi, lembar aktivitas siswa, soal pre
dan materi pembelajaran IPA tentang pengaruh energi panas, gerak, dan
getaran dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melakukan Pengembangan Program Pembelajaran
Analisis kebutuhan ini merancang konsep media video agar sesuai
dengan tingkat perkembangan siswa dan menarik bagi siswa dalam
lingkup individual, kelompok kecil, kelompok besar, maupun kelas.
Penyajian materi bahan ajar berupa video harus didesain semenarik
mungkin agar siswa dapat termotivasi dan terlibat aktif selama proses
pembelajaran. Materi yang disajikan dalam video dikombinasikan dengan
menggunakan komponen media seperti teks, video, dan suara sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik dan menarik bagi
siswa.
Pengembangan program pembelajaran dilaksanakan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Karakteristik Mata Pelajaran.
b. Menetapkan Kompetensi Dasar dan materi pembelajaran.
c. Menganalisis sumber- sumber belajar.
d. Menganalisis karakteristik siswa.
e. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran.
f. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran.
g. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran.
4. Memproduksi Media Pembelajaran
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah pengembangan
video pembelajaran yang dapat digunakan secara individu maupun
kelompok. Materi pembelajaran disampaikan melalui video dengan
menggunakan teks, video, dan narasi yang telah dikembangkan oleh
peneliti. Peneliti menggunakan soal evaluasi berupa pre-test dan post-test
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah
pembelajaran dengan menggunakan video.
Dalam proses produksi video pembelajaran, peneliti melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menyusun konsep
b. Menyusun storyboard
c. Pengumpulan bahan
d. Pembuatan video
Secara garis besar, video pembelajaran yang dibuat berisi
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Judul video pembelajaran
2) Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan
3) Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi
panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
4) Materi pembelajaran
Pada bagian materi ini berisi tentang penjelasan yang singkat
mengenai materi yang dijelaskan melalui video pembelajaran
yang dikembangkan. Materi dinarasikan oleh peneliti yang
disertai video yang sesuai. Materi yang dipelajari melalui video
adalah pengertian energi, jenis-jenis energi, dan pengaruh energi
dalam kehidupan sehari-hari.
Peneliti melakukan penelitian sampai uji coba terbatas karena
produk yang disesuaikan dengan sekolah tempat penelitian. Uji coba
terbatas dilakukan pada uji coba perorangan, kelompok kecil, dan
lapangan. Produk tidak dapat digunakan secara masal karena
membutuhkan biaya yang sangat besar dan dipraktekkan pada satu
sekolah. Produk yang dikembangkan peneliti hanya dilakukan di satu kelas
sekolah dasar yang dipilih bukan di beberapa sekolah dasar lainnya. Proses
analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti hanya terpaku pada satu orang
pendapat guru kelas yang bersangkutan. Produk ini juga hanya
mempelajari satu materi yaitu pengaruh energi panas, gerak, dan getaran
5. Uji Coba dan Revisi Produk
Produk yang telah dikembangkan akan dievaluasi terlebih dahulu oleh
ahli media 1 dan 2 dan perangkat psembelajaran yang telah disesuaikan
dengan produk akan divalidasi oleh ahli materi 1 dan 2. Validasi media
dan materi dilakukan sebelum melaksanakan uji coba yang akan
digunakan untuk kegiatan belajar di kelas. Melalui proses validasi ini
akan dinilai, apakah video pembelajaran yang dibuat dapat diuji coba
pada perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Melalui proses validasi
materi yang dilakukan oleh ahli materi akan dinilai, apakah perangkat
pembelajaran dan instrumen soal yang dibuat sudah dapat dilaksanakan di
lapangan.
Setelah divalidasi oleh ahli media dan materi, peneliti merevisi produk
yang telah dikembangkan dan perangkat pembelajaran tersebut. Media
video, perangkat pembelajaran, dan instrumen soal yang telah direvisi
akan dilaksanakan pada uji coba di lapangan yaitu SD Negeri Tegalrejo 2
Yogyakarta.
D. Uji Coba Produk
Arifin (2011:132) mengemukakan bahwa uji coba produk pada penelitian
pengembangan merupakan hal yang sangat penting setelah produk yang
dirancang telah selesai. Uji coba produk yang dilakukan untuk mengetahui
apakah produk yang telah dibuat tersebut dapat mencapai sasaran. Uji coba
(instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Dalam melaksanakan uji coba harus dilakukan sebanyak tiga kali yaitu antara lain:
1.Uji-ahli (expert judges) untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta memberikan masukan perbaikan.
2.Uji-coba terbatas yang dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai
pengguna produk.
3.Uji-lapangan (field testing), uji coba mutu produk yang telah
dikembangkan benar-benar teruji secara empiris dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Cara untuk memberikan penilaian adalah dengan melakukan kegiatan uji
coba terhadap perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Tujuan dari
pelaksanaan uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah video yang telah
dibuat serta direvisi sudah layak untuk dipergunakan atau masih memerlukan
perbaikan lagi sebelum dipergunakan pada tahap selanjutnya.
E. Desain Uji Coba
Desain uji coba ini merupakan bagian terpenting dari penelitian agar
video pembelajaran yang akan dikembangkan layak dan efektif untuk
digunakan di kelas. Uji coba produk yang telah dikembangkan dilaksnakan
dalam tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji
coba lapangan. Uji coba ini disebut juga sebagai uji coba terbatas. Tujuan uji
coba terbatas yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan
telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut pemaparan uji coba perorangan,
kelompok kecil, dan lapangan:
1.Uji coba perorangan
Uji coba perorangan merupakan uji coba tahap pertama dalam
penggunaan video pembelajaran kepada sampel penelitian yang
berjumlah 2 (dua) orang siswa di kelas III-A. Hasil penilaian dari uji
coba perorangan akan dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai
dengan masukan dari subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut
dengan revisi produk tahap II. Hasil penilaian akan digunakan sebagai
pedoman untuk uji coba kelompok kecil.
2.Uji coba kelompok kecil
Uji coba kelompok kecil dilaksanakan setelah hasil penilaian dan
revisi dari uji coba perorangan. Jumlah uji coba kelompok kecil adalah 4
(empat) orang siswa. Hasil penilaian dari uji coba kelompok kecil akan
dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai dengan masukan dari
subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut dengan revisi produk tahap
III. Hasil penilaian akan digunakan sebagai pedoman untuk uji coba
lapangan.
3.Uji coba lapangan
Uji coba lapangan dilaksanakan setelah hasil penilaian dan revisi
dari uji coba kelompok kecil. Uji coba lapangan melibatkan seluruh
coba lapangan ini menjadi acuan untuk kelayakan produk yang dibuat
sebelum digunakan dan diproduksi masal (jika diperlukan).
F. Subjek Uji Coba
Pada penelitian ini, subjek uji coba produk adalah siswa kelas III-A di
SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Siswa yang terlibat sebagai subjek uji
coba terdiri dari tiga bagian yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok
kecil, dan uji coba lapangan (kelas). Subjek uji coba memiliki karakteristik
gaya belajar yang berbeda-beda, kemampuan prestasi yang berbeda-beda,
tingkat pemahaman yang berbeda-beda, dan jumlah siswa yang proposional
sehingga pengelolaan uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan
dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
G. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh melalui proses validasi oleh ahli media dan
ahli materi juga melalui proses uji coba perorangan, kelompok kecil, dan
lapangan (kelas) digunakan untuk menentukan kualitas produk yang
dihasilkan. Data yang dikumpulkan tersebut berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif dan kualitatif merupakan hasil revisi dari ahli
media, ahli materi, dan siswa untuk mengembangkan kualitas dari produk
H. Instrumen Pengumpulan Data
Pengukuran variabel tidak didapat dilakukan secara langsung melainkan
harus melalui indikator yang dapat dengan mudah diamati oleh peneliti.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini membahas mengenai tingkat
pemahaman, sikap siswa selama pembelajaran melalui media video, dan
kualitas media serta perangkat pembelajaran. Untuk menghasilkan produk
pembelajaran yang berkualitas diperlukan instrumen yang berkualitas dan
mampu menghasilkan data yang diperlukan untuk proses pengembangan
media video. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:
1. Tes
Supratiknya (2012:25-26) mengemukakan bahwa tes merupakan
salah satu jenis asesmen yang menggunakan aneka prosedur spesifik untuk
memperoleh informasi dan mengkonversikan atau mengubah informasi
tersebut ke dalam skor atau bilangan. Tes yang baik harus mampu
berperan sebagai sampel periaku presentatif, yaitu mengndung item-item
yang benar-benar mencerminkan pengetahuan, keterampilan atau sifat
kepribadian sebagai hasil belajar yang hendak diukur tau diungkap dari
testi.
Cross dalam Sukardi (2008:1) menyatakan bahwa evaluasi adalah
proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai.
tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat
dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi
arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi
keperluan pengambil keputusan.
Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan melalu media video yang telah
dikembangkan oleh peneliti. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu
pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah penelitian. Jenis soal
yang terdapat dalam tes adalah isian singkat dan dibuat berdasarkan
kompetensi yang digunakan oleh peneliti.
2. Kuesioner
Margono (2003: 167) menyatakan bahwa kuisioner merupakan suatu
alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pernyataan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.
Pada dasarnya kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Kuisioner ini berisi sejumlah
penyataan atau pertanyaan yang dijawab oleh responden (siswa) sesuai
dengan petunjuk di dalam lembar kuesioner. Kuesioner ini disusun untuk
mengevaluasi kualitas video pembelajaran yang telah dikembangkan oleh
peneliti selama proses pembelajaran. Berikut adalah kuesioner yang
Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa
No Komponen penilaian Skor Komentar 4 3 2 1
1 Gambar dalam video menarik
bagi saya
2 Huruf dalam video bisa saya baca
3 Warna hurufnya bagus
4 Suara narator terdengar dengan jelas oleh saya
5
Kecepatan narator berbicara sesuai dengan gambar/video yang ditampilkan
6 Bahasa yang digunakan narator dapat saya mengerti dengan jelas
7 Music dalam video tidak mengganggu suara narator
8 Materi dalam video dapat saya pahami dengan baik
9 Gambar dalam video berkualitas bagus atau tidak pecah
10 Gambar yang digunakan sesuai dengan materi yang dipelajari
Jumlah skor Total skor
3. Observasi pembelajaran
Observasi pembelajaran dilaksanakan secara terbuka dan membahas
tentang tingkat pemahaman dan sikap siswa sebelum penelitian dengan
menggunakan medua video.
Tabel 3.2 Instrumen Observasi
Aspek Ya Tidak Keterangan Guru
Guru menggunakan media pada pembelajaran. Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.
Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi.