• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di kelas III Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan dan pemanfaatan media video dalam pembelajaran IPA di kelas III Sekolah Dasar"

Copied!
201
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Fransisca Agung Pangesti

NIM : 101134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Fransisca Agung Pangesti

NIM : 101134199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Perawan Maria

2. Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina

Marijah

3. Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri

Kurniawati

4. Kekasihku yaitu Albert Adhe Putera Wijaya

5. Sahabat-sahabat tercinta

(6)

v

MOTTO

“Dream, Believe, and Make It Happen”

(Agnes Monica)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita

baru

yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”

(Evelyn Underhill)

“Berusaha sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal dan

tujuan yang diinginkan walau godaan terus datang”

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tida

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2014

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fransisca Agung Pangesti

Nomor Mahasiswa : 101134199

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH

DASAR

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 24 Juli 2014

Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

Fransisca Agung Pangesti (10134199) Universitas Sanata Dharma

2014

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari hal-hal yang berada di alam sekitar dan tidak lepas dengan kehidupan sehari-hari. Umumnya, guru menjelaskan materi atau menggunakan media yang mudah untuk dibawa. Media yang biasa digunakan kurang mampu menarik perhatian siswa. Tidak semua media dapat menjelaskan materi dengan baik dan dapat dibawa ke kelas. Media yang kurang menarik menyebabkan tingkat keaktifan siswa kurang terlihat bahkan materi yang disampaikan belum tentu dapat dipahami dengan baik.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Pengembangan media video dilakukan dengan langkah-langkah: 1) analisis kebutuhan, 2) pengembangan produk, 3) produksi media video, 4) validasi, uji coba, dan revisi produk, dan 5) analisis data. Validasi produk media video dilaksanakan oleh dua orang ahli media dan dua orang ahli materi. Subjek uji coba produk adalah siswa kelas III di SD N Tegalrejo 2 Yogyakarta. Data berupa hasil penilaian kualitas media video dan saran untuk revisi produk yang dianalisis secara deskriptif.

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa media video yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA SD Kelas III dan berdampak pada proses pembelajaran dan tingkat pemahaman siswa. Hal ini ditunjukkan dengan: 1) rekapitulasi penilaian media video oleh ahli media

tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 2) rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran oleh ahli materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,30; 3) rekapitulasi penilaian instrumen soal oleh ahli

materi tergolong dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,65; 4)

rekapitulasi uji coba perorangan dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,50; 4) rekapitulasi uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteria “sangat baik”

dengan rerata skor 4,48; 5) rekapitulasi uji coba lapangan termasuk dalam kriteria

“sangat baik” dengan rerata skor 4,61; 6) hasil penilaian uji pre-test dan post-test

meningkat dengan rerata pre-test 48,75 dan skor post-test 71,61; serta 8) penelitian ini berdampak terhadap tingkat pemahaman siswa.

(10)

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT AND APPLICATION OF VIDEO IN SCIENCE FOR 3RD

GRADE OF PRIMARY SCHOOL

Fransisca Agung Pangesti (10113499)

Sanata Dharma University

2014

Science is a subject which concern about nature life activity. Mostly, teachers use bring able medias into class, but attention from their students. Not every media can be a good explainer. Uninteresting media cause students’ active level unseen and explained material won’t be understood.

This was a research and development. Video development was being executed in steps like: 1) need analyzed; 2) developed learning program; 3) produced video; 4) validated and product revision; and 5) data analysis. Product validations have done by two media experts and two material experts. Trial subjects were 3rd grade students of Tegalrejo 2 State Primary School, performed in 4 steps: individual trial, narrow-group trial, field trial, and pre-test and post-test. Research data have collected using questioners, observations, and interviews, appearance in video’s quality evaluation and revisions descriptively.

Results from this research showed that video which has developed is suitable in science for 3rd grade of elementary school using and has impacts for learning process. It was shown by: 1) assessment result from media experts was in “good” criteria with average score 4,30; 2) assessment result from material experts was in “ very good” criteria with average score 4,30; 3) assessment result from test instrument by material experts was in “very good” criteria with average score 4,50; 4) assessment result from individual trial was in “very good” criteria with average score 4,50; 5) assessment result from narrow-group trial was in “very good” criteria with average score 4,48; 6) assessment result from field trial was in “very good” criteria with average score 4,61; 7) assessment result from pre-test and test was raised with average score for pre-test 48,75 and score for post-test 71,61, and; 8) this research impacted in student comprehension which was raised and behaviorally changed.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan

dan Pemanfaatan Media Video Dalam Pembelajaran IPA di Kelas III Sekolah

Dasar”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Keberhasilan pembuatan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak

yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung. Peneliti menyampaikan

penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Peneliti mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A., selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D , selaku Dosen Pembimbing 1 penyusunan

skripsi.

4. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., selaku Dosen Pembimbing 2 penyusunan

skripsi.

(12)

xi

6. Ibu Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. dan Bapak Ag. Rudatyo H.,

M.Kom., selaku ahli media.

7. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech. dan Ibu Sri Endarwati, S.Pd., selaku

ahli materi.

8. Kepala SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan

untuk melaksanakan penelitian.

9. Guru Kelas III-A SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan untuk melaksanakan penelitian di kelas.

10. Siswa kelas III SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta yang telah membantu

kegiatan penelitian.

11.Kedua orang tuaku tersayang yaitu Bapak Yakobus Ponidi dan Ibu Christina

Marijah yang telah membimbing, mendukung, dan memberikan segala yang

saya butuhkan selama ini.

12.Adik-adikku tersayang yaitu Stephani Anjar Nugraheni dan Maria Tri

Kurniawati yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

13.Saudara sepupuku yaitu FX. Wahyu Sigit Laksana yang telah membantu dalam

pengembangan media audio visual, memberikan masukan dan petunjuk dalam

mengerjakan skripsi, serta memberikan dukungan dan semangatnya yang tiada

henti.

14.Kekasihku yaitu Albert Adhe Putera Wijaya yang selalu memberikan semangat

dan dukungan selama proses pembuatan skripsi ini serta selalu mengingatkan

(13)

xii

15.Sahabat-sahabatku di Sumatera : Maria Vewilya, Cicilia Wahyu Putri, Avie

Febriani, dan Sri Yudah yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

16.Teman-teman dalam kelompok Payung: Rudi, Ari, Ganjar, Ika, Desta, dan

Yunita yang telah bekerja sama dalam proses penyusunan skripsi dan

memberikan dukungannya.

17. Sahabatku: Fransisca Adelia Chrisnanda, Sartika, Dwi Jayanti, Tri Handayani,

dan Christinana Risma yang telah memberikan dukungannya selama

penyusunan skripsi.

18. Teman-teman kelas D angkatan 2010 yang sudah berjuang bersama dari

semester 1 sampai semester 8, yang sudah bersama-sama menjalani masa-masa

kuliah di Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 24 Juli 2014

Penulis

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 8

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 9

1. Media Pembelajaran ... 9

2. Video Pembelajaran ... 12

(15)

xiv

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Jenis Penelitian ... 24

(16)

xv

2. Analisis Data Ahli Materi ... 81

a. Analisis Data Ahli Materi I ... 81

b. Analisis Data Ahli Materi II ... 84

3. Analisis Data Uji Coba Terbatas ... 90

a. Uji Coba Perorangan ... 90

b. Uji Coba Kelompok Kecil... 93

c. Uji Coba Lapangan ... 95

4. Analisis Pre-test dan Post-test ... 97

E. Kajian Produk Akhir ... 99

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 104

B. Keterbatasan Penelitian ... 105

C. Saran ... 106

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran ... 27

Gambar 4.1 Sketsa Produk Video Pembelajaran ... 49

Gambar 4.2 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sebelum Revisi ... 58

Gambar 4.3 Tampilan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sesudah Revisi ... 58

Gambar 4.4 Tampilan Rangkuman Sebelum Revisi ... 59

Gambar 4.5 Tampilan Rangkuman Sesudah Revisi ... 59

Gambar 4.6 Tampilan Energi Getaran Sebelum Revisi ... 60

Gambar 4.7 Tampilan Energi Getaran Sesudah Revisi ... 60

Gambar 4.8 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I... 77

Gambar 4.9 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II ... 78

Gambar 4.10 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 81

Gambar 4.11 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 82

Gambar 4.12 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 83

Gambar 4.13 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 85

Gambar 4.14 Diagram Batang Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 86

Gambar 4.15 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 88

(18)

xvii

Gambar 4.17 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji

Coba Perorangan ... 92

Gambar 4.18 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji

Coba Kelompok Kecil ... 94

Gambar 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video Uji

Coba Lapangan ... 97

Gambar 4.20 Diagram Batang Rekapitulasi Analisis Data Uji Soal Pre-test dan

(19)

xviii

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa ... 38

Tabel 3.2 Instrumen Observasi ... 38

Tabel 3.3 Instrumen Wawancara ... 39

Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP ... 41

Tabel 4.1 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Observasi Kelas ... 43

Tabel 4.2 Analisis Kebutuhan Siswa berupa Wawancara Guru ... 45

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 52

Tabel 4.4 Pedoman Konversi Data Kualitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 54

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media II... 55

Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media ... 56

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 61

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 63

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 64

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 65

Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 67

Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi ... 67

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 70

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 72

Tabel 4.15 Contoh Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 74

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 75

Tabel 4.17 Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh Ahli Media I ... 76

(20)

xix

Tabel 4.19 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Media Video oleh

Ahli Media ... 79

Tabel 4.20 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi I ... 81

Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi I ... 83

Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi II ... 84

Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi II ... 85

Tabel 4.24 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 86

Tabel 4.25 Rekapitulasi Analisis Data Penilaian Kualitas Instrumen Soal oleh Ahli Materi ... 89

Tabel 4.26 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Perorangan ... 91

Tabel 4.27 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 93

Tabel 4.28 Rekapitulasi Analisis Data Uji Coba Lapangan ... 95

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1 Storyboard Media Video Pembelajaran Kelas III ... 110

Lampiran 2 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Observasi) ... 114

Lampiran 3 Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa (Wawancara) ... 115

Lampiran 4 Instrumen Penilaian Kualitas Media Audio Visual untuk Ahli Media ... 116

Lampiran 5 Instrumen Penilaian Kualitas Perangkat Pembelajaran untuk Ahli Materi ... 118

Lampiran 6 Instrumen Penilain Kualitas Instrumen Soal untuk Ahli Materi .. 120

Lampiran 7 Instrumen Penilaian Kualitas Media Audio Visual untuk Siswa . 122 Lampiran 8 Hasil Observasi Kelas... 124

Lampiran 9 Hasil Wawancara dengan Guru ... 126

Lampiran 10 Silabus Pembelajaran... 128

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 136

Lampiran 14 Lembar Soal... 150

Lampiran 15 Kunci Jawaban Lembar Soal ... 151

Lampiran 20 Lembar Soal Pre-test ... 152

Lampiran 21 Kunci Jawaban Lembar Soal Pre-test ... 153

Lampiran 22 Hasil Soal Pre-test ... 154

Lampiran 23 Lembar Soal Post-test ... 156

Lampiran 24 Kunci Jawaban Lembar Soal Pos-test ... 157

Lampiran 25 Hasil Penilaian Soal Post-test ... 158

Lampiran 26 Hasil Validasi Ahli Media I ... 160

Lampiran 27 Hasil Validasi Ahli Media II ... 162

Lampiran 28 Hasil Validasi Ahli Materi I ... 164

Lampiran 29 Hasil Validasi Ahli Materi II ... 168

Lampiran 30 Hasil Uji Coba Perorangan ... 172

Lampiran 31 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil... 173

(22)

xxi

Lampiran 33 Surat Izin Penelitian dari Pihak Universitas ... 175

Lampiran 34 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ... 176

Lampiran 35 Dokumentasi Penelitian ... 177

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang

diharapkan, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.

Perkembangan pendidikan diatur oleh Departemen Pendidikan Nasional

dengan menetapkan kurikulum yang menjangkau seluruh pelosok negri

sehingga pelaksanaan kegiatan belajar diharapkan untuk mencapai hasil yang

maksimal dan sesuai dengan standar nasional. Kurikulum yang masih

dipergunakan saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

KTSP dianggap sesuai oleh guru karena KTSP memberi guru kebebasan untuk

mengembangkan suasana yang nyaman di kelas sehingga dapat

mengembangkan pengetahuan, bakat, dan kemampuan peserta didik.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam KTSP adalah Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). IPA adalah mata pelajaran yang tidak bisa lepas dari

kehidupan sehari-hari karena IPA mempelajari berbagai hal, peristiwa, dan

aspek yang terjadi di alam ataupun di lingkungan sekitar kita. Iskandar (2001:

1) menambahkan bahwa IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk

(24)

cara-cara untuk yang dapat membantu siswa untuk memahami dan

mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam sekitar.

Guru adalah seorang fasilitator, pengarah, motivator, dan pembimbing

siswa selama pembelajaran di kelas. Idealnya, seorang guru yang

menyampaikan materi pelajaran dapat menggunakan metode, model

pembelajaran, ataupun media yang menarik agar proses pembelajaran dapat

berlangsung dengan baik. Pelajaran IPA mempunyai materi dan banyak

melakukan percobaan baik di luar kelas ataupun di dalam kelas. Materi yang

cukup banyak dapat diatasi dengan menggunakan media pembelajaran yang

menarik, sehingga guru dapat menghemat waktu dalam menjelaskan materi.

Media pembelajaran IPA dapat berupa media video karena dapat

membangkitkan semangat, motivasi, dan keinginan siswa untuk mempelajari

materi tersebut. Pembelajaran IPA yang menggunakan media akan jauh lebih

bermanfaat dan menarik bagi siswa.

Berdasarkan hasil observasi pada hari Senin, tanggal 23 September 2013,

peneliti mengamati bagaimana proses pembelajaran yang terjadi di kelas. Mata

pelajaran yang diamati oleh peneliti adalah mata pelajaran IPA. Peneliti

melihat bahwa guru menyampaikan materi dengan cara menjelaskan materi di

depan kelas. Terlihat bahwa guru sangat nyaman dengan model pembelajaran

yang digunakan dan siswa pun juga tidak mempermasalahkannya. Selain

menjelaskan materi, guru juga menulis dan menggambarkan kata kunci di

papan tulis sehingga siswa semakin paham terhadap penjelasan yang diberikan.

(25)

memberikan siswa tugas di rumah seperti mengerjakan tugas dari buku paket,

mencari peralatan sehari-hari yang berhubungan dengan materi bersangkutan,

atau mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Peneliti melakukan kegiatan wawancara setelah kegiatan pembelajaran

usai untuk mengetahui proses kegiatan yang telah berlangsung. Guru

menjelaskan alasan mengapa tidak mempergunakan media pembelajaran

karena membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan, kesulitan dalam

menemukan bentuk media yang sesuai, dan merasa lebih nyaman dengan

metode pembelajaran yang selama ini sudah beliau gunakan.

Walaupun guru mengakui tidak ada masalah selama proses pembelajaran,

namun selama kegiatan belajar berlangsung siswa terlihat lebih asyik berbicara

dengan teman sebangku, menggambar di buku, melamun, tiduran, bermain

dengan kotak pensil, berpindah tempat duduk, bernyanyi, menghentakkan kaki,

dan mengikuti kelas tari yang berada di sebelah, berjalan, bermain dengan

kerudungnya, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan

permasalahan yang terjadi di kelas adalah kurangnya penggunaan media

pembelajaran. Hamalik dalam Kustandi (2001:21) mengemukakan bahwa

pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

psikologis terhadap siswa. Peneliti memberikan solusi untuk mengurangi

(26)

berupa video pada mata pelajaran IPA. Peneliti menganggap bahwa media

video dapat menarik ketertarikan siswa selama pembelajaran, menumbuhkan

semangat siswa, dan meningkatkan pemahaman terhadap materi pembelajaran.

Alasan peneliti mengambil topik ini adalah untuk membantu para

pendidik dalam menjelaskan materi yang sulit dibawa ke dalam kelas dengan

cara yang menarik dan berbeda. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yaitu

observasi kelas dan wawancara, media video dapat membantu pendidik

menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan siswa menjadi lebih aktif

selama pembelajaran. Analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti bertujuan

untuk memilih media pembelajaran jenis media apa yang dapat menarik

perhatian siswa baik secara visual dan audio, meningkatkan pemahaman siswa

melalui gambar dan suara, meningkatkan keaktifan siswa selam pembelajaran,

dan tidak menemui kendala dalam mempergunakannya.

Peneliti berharap media pembelajaran yang akan dikembangkan

bermanfaat untuk proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi,

minat, semangat, dan pemahaman pada siswa. Materi yang akan dikembangkan

dalam media video adalah materi yang terdapat di program semester genap,

yaitu pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.

Materi tersebut dipilih oleh peneliti karena materi tersebut sangat dekat dengan

kehidupan sehari-hari siswa dan hanya sedikit media yang mampu menjelaskan

pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, maka

peneliti mengambil penelitian dengan judul: “Pengembangan dan Pemanfaatan

(27)

B. Rumusan Masalah

1.Bagaimanakah kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran IPA

materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?

2.Bagaimanakah dampak pemanfaatan video dalam proses pembelajaran pada

mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan agar penelitian dapat dilakukan secara

terarah dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini peneliti membatasi hal-hal sebagai berikut:

1. Standar Kompetensi yang digunakan adalah 4 Memahami berbagai cara

gerak benda, hubungannya dengan energi, dan sumber energi.

2. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 4.2 Mendeskripsikan hasil

pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Produk yang dikembangkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah

media video tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam

kehiduan sehari-hari.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh peneliti, maka

(28)

1. Untuk mengetahui kualitas video yang dikembangkan pada mata pelajaran

IPA materi pengaruh energi kelas III sekolah dasar.

2. Untuk mendeskripsikan dampak pemanfaatan video dalam proses

pembelajaran pada mata pelajaran IPA materi pengaruh energi kelas III

sekolah dasar.

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi antara lain:

1. Media video yang dikembangkan memiliki karakteristik tertentu antara lain:

(a) dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu, (b) menyampaikan pesan

lebih cepat dan mudah diingat, (c) mengembangkan imajinasi siswa, (d)

mampu menunjukkan rangsangan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,

dan (e) menumbuhkan minat dan motivasi siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

2. Media video yang dikembangkan oleh peneliti telah divalidasi oleh dua

orang ahli media dengan tujuan untuk mencapai indikator yang terdapat

dalam perangkat pembelajaran.

3. Media video yang dikembangkan memberikan manfaat bagi siswa yaitu

menimbulkan rasa ketertarikan dan keingintahuan bagi siswa, meningkatkan

pemahaman siswa, memberikan proses pembelajaran yang menarik, dan

(29)

F. Manfaat Penelitian

Pengembangan media video yang dilakukan oleh peneliti memiliki

manfaat sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Melalui penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengetahuan serta

pengalaman dalam melakukan penelitian dan pengembangan atau Research

and Development (R&D) untuk menghasilkan media video untuk pembelajaran di kelas III.

2. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru SD untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan

dengan menggunakan media video untuk meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi pelajaran.

3. Bagi siswa

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, pemahaman, dan

pengalaman baru yang lebih mudah dimengerti dengan penggunaan media

video pada pembelajaran IPA kelas III.

4. Bagi Sekolah

Penggunaan media video diharapkan dapat memberikan sumbangan

(30)

G. Definisi Operasional

Berikut definisi operasional yang digunakan agar terdapat kesatuan

pemahaman yang mempermudah memahami penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Media

Media merupakan suatu alat, peralatan fisik, atau sarana yang dapat

digunakan untuk menyempurnakan dan membantu proses pembelajaran

terutama mencapai tujuan pembelajaran dan memperjelas materi pelajaran

yang telah dirancang oleh pengajar.

2. Video

Video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam

waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.

3. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di

sekitar manusia yang dikemukakan dengan cara yang sistematis dan tepat

sehingga pengetahuan yang ditemukan berguna bagi kehidupan

sehari-hari.

4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Penelitian dan pengembangan (Research and Development)

merupakan penelitian yang menciptakan sebuah produk yang disesuaikan

dengan analisis kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu. Produk yang

(31)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai kajian teori, penelitian-penelitian terdahulu

yang relevan, dan kerangka berpikir.

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran a.Pengertian

Hamalik dalam Kustandi (2001:7) menyatakan bahwa media

sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar. Gerlach & Ely dalam Kustandi (2001:7) menjelaskan bahwa

media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat-alat mekanik untuk

menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.

Kustandi (2001:9) menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat

yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk

memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai

tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa media

merupakan suatu alat, peralatan fisik atau sarana yang dapat digunakan

untuk menyempurnakan dan membantu proses pembelajaran terutama

mencapai tujuan pembelajaran dan memperjelas materi pelajaran yang

(32)

belajar yang mengandung berbagai materi di lingkungan sekitar siswa

yang dpat membantu merangsang siswa untuk belajar.

b. Manfaat Media

Sudjana & Rivai dalam Arsyad (2010:24-25) mengemukakan

manfaat media adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan

mencapai tujuan pembelajaran

3. Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau

guru mengajar pada setiap jam pelajaran

4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan

lain-lain.

c. Pemilihan Media

Media yang akan digunakan pada sebuah pembelajaran lebih baik

(33)

dipelajari. Arsyad (2010:75-76) menyatakan bahawa ada beberapa

kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media yaitu:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan

tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu

kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,

prinsip, atau generalisasi. Agar dapat membantu proses

pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan

kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang dipilih sebaiknya dapat

digunakan dimana pun dan kapan pun dengan peralatan yang

tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa

kemana-mana.

4. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria

utama. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakannya

dalam proses pembelajaran.

5. Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil

atau perorangan.

6. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi

(34)

2. Video

a. Pengertian

Sukiman (2012:187) mengatakan bahwa secara empiris kata

video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa Inggris yaitu

visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang berarti suara. Sadiman, Raharjo, dan Aming (2009:74) mengungkapkan

bahwa video adalah media audio visual yang menampilkan gerak,

semakin lama semakin popular dalam masyarakat kita. Pesan yang

disajikan bisa bersifat fakta (kejadian/peristiwa penting, berita) maupun

fiktif (seperti ceritera), bisa bersifat informatif, edukatif, maupun

instruksional.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

video adalah media yang menampilan gambar sekaligus suara dalam

waktu yang bersamaan dan berisi tentang fakta atau fiktif.

b. Penggunaan Video

Penggunaan media audio visual atau video sangat berperan

terhadap proses belajar-mengajar karena siswa dapat berpikir secara

kreatif, aktif dan kritis. Hamalik dalam Arsyad (2010:15)

mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses

(35)

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

c. Karakteristik Video

Munadi (2010:127) menyebutkan karakteristik video, antara lain:

1.Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu

2.Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan

3.Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat

4.Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa

5.Mengembangkan imajinasi peserta didik

6.Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang

lebih realistik

7.Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang

8.Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu

menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon

yang diharapkan dari siswa

9.Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai

maupun yang kurang pandai

10.Menumbuhkan minat dan motivasi belajar

11.Dengan video penampilan siswa dapat segera dilihat kembali

(36)

d. Kelebihan Penggunaan Video

Sadiman (2009:74-75) mengemukakan kelebihan video, antara

lain:

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari

rangsangan luar lainnya

2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat

memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis

3. Demonstrasi ynag sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian

pada penyajiannya

4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang

5. Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang

bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau

6. Keras lemah suara yang ada bisa diatur dan disesuaikan bila akan

disisipi komentar yang akan didengar

7. Gambar proyeksi bisa di-“beku”-kan untuk mengamati dengan

seksama. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan

gerakan gambar tersebut, kontrol sepenuhnya di tangan guru

(37)

3. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Pengertian IPA

Iskandar (1996:2) mengatakan bahwa lmu Pengetahuan Alam

(IPA) merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan di

sekolah dasar (SD). Kata-kata “Ilmu Pengetahuan Alam” adalah

terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science” secara singkat sering disebut “Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam

atau bersangkut paut pada alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah disebut sebagai ilmu tentang alam ini,

ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

Iskandar (2001:1) menambahkan bahwa IPA adalah penyelidikan

yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu

pengetahuan menawarkan cara-cara untuk yang dapat membantu siswa

untuk memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam

sekitar.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa IPA

adalah ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam

sekitar dan menemukan cara yang sistematis sehingga pengetahuan

tersebut berguna bagi kehidupannya.

b. Hakikat Pembelajaran

Iskandar (1996:1-5) membagi hakikat pembelajaran IPA menjadi

(38)

1. IPA sebagai Produk

IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya

sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, dan

prinsip-prinsip, disiplin, serta teori-teori.

2. IPA sebagai Proses

IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan atau

kumpulan fakta-fakta tetapi juga mencakup cara kerja, cara

berpikir, dan cara memecahkan masalah.

c. Materi Ajar

Materi yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

Kurikulum KTSP 2004 standar kompetensi memahami berbagai cara

gerak benda, hubungannya dengan energi dan sumber energi, dengan

kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh

energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari. Materi

pembelajarannya adalah pengaruh energi terhadap kehidupan

sehari-hari.

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Energi sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti energi panas matahari

yang berguna untuk mengeringkan pakaian, digunakan petani untuk

mengeringkan hasil panennya, dan lain-lain. Energi gerak seperti kincir

angin yang berfungsi menggerakkan generator listrik sehingga

(39)

Sumber energi yang dipelajari ada tiga yaitu energi panas, energi

gerak, dan energi getaran. Energi panas alami didapat dari matahari dan

energi panas yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah

kompor, alat penanak nasi, lampu, dan setrika. Energi gerak alami

berasal dari arus air dan gerak angin. Arus air dan gerak angin

dimanfaatkan oleh nelayan untuk berlayar dan dapat dijadikan sebagai

pembangkit tenaga listrik. Energi getaran berasal dari benda-benda

yang bergetar dan akan menghasilkan sebuah bunyi yang dapat

didengar. Contoh energi getaran adalah pita suara manusia yang

menghasilkan suara, senar gitar yang dipetik, biola yang digesek, dan

lain-lain.

Manusia membutuhkan sumber energi untuk melakukan segala

aktivitas. Manusia mendapatkan energi dari makanan. Apabila energi

tidak ada, maka kehidupan dan aktivitas manusia dapat terganggu.

Pengaruh energi dalam kehidupan sehari-hari sangat memberikan

dampak positif dan dipergunakan orang banyak. Energi tidak dapat

diciptakan atau dihilangkan namun energi dapat diubah bentuknya.

Sumber energi yang sering digunakan manusia sangat dekat

dengan kehidupan siswa bahkan tanpa sadar siswa menggunakan enegi

(40)

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Peneliti memaparkan beberapa hasil penelitian relevan yang telah

dilakukan oleh peneliti lain.

1. Penggunaan Media Audio Visual pada Pembelajaran Materi Bentuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta Pembangunan Galang T.A 2011/2012

Penelitian dilakukan oleh Hetti T Simanjuntak pada tahun

2011/2012 dengan judul penelitian “Penggunaan Media Audio Visual

pada Pembelajaran Materi Bnetuk Bumi di Kelas VII SMP Swasta

Pembangunan Galang T.A 2011/2012”. Tujuan penelitian tersebut

adalah untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas siswa dengan

menggunakan media audio visual pada pembelajaran materi bentuk

muka bumi di Kelas VII-A SMP Swasta Pembangunan Galang, (2)

peningkatam hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio

visual pada pembelajaran materi bentuk muka bumi di Kelas VII-A

SMP Swasta Pembangunan Galang.

Penelitian ini meliputi aspek aktivitas siswa dan hasil belajar

siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). Peneliti melakukan sebanyak dua kali siklus untuk

mengetahui keberhasilan media audio visual terhadap aktivitas dan

hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tersebut dibagi menjadi dua

yaitu aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dengan

(41)

sikulus I diperoleh nilai rata-rata 73,52 % menjadi 82, 06 % pada

sikuls II. Sedangkan hasil belajar siswa yang menggunakan media

audiovisual meningkat sebesar 15,15 % dari siklus I diperoleh nilai

rata-rata 84,85 % menjadi 100 % pada siklus II dan telah tuntas secara

klasikal. Penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran materi

bentuk bumi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sisiwa

kelas VII-A Pembangunan Galang.

2. Pengaruh Media Audio Visual terhadap Keterampilan Menulis Cerpen untuk Kelas VII di SMPN 19 Padang

Penelitian dilakukan oleh Subur Maroha pada tahun 2013

dengan judul penelitian “Pengaruh Media Audio Visual terhadap

Keterampilan Menulis Cerpen untuk Kelas VII di SMPN 19 Padang”.

Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media audio visual dalam pelajaran Bahasa Indonesia

terutama keterampilan menulis cerita pendek (cerpen). Permasalahan

yang dihadapi siswa adalah struktur bahasa yang rendah, sulit

mengembangkan unsur utama (alur, penokohan, latar, dan gaya

bahasa), dan penggunaan media belajar yang kurang. Peneliti

menggunakan jenis penelitian eksperimen. Peneliti membandingkan

hasil karya pada masing-masing kelas dan terbukti bahwa

keterampilanmenulis cerpen pada kelas eksperimen lebih tinggi

(42)

Berdasarkan hasil data penelitian, kelas eksperimen lebih

terampil dan dapat berimajinasi dalam menggambarkan alur,

penokohan, dan latar cerita karena menggunakan media audio visual.

Sedangkan kelompok kontrol kurang terampil menulis cerpen karena

daya imajinasi kurang dan belum terbiasanya menulis cerpen.

Perbedaan rata-rata dalam menullis cerpen dengan atau tanpa

menggunakan media audio visual, peneliti menganggap bahwa media

audio visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

keterampilan menulis cerpen saat pembelajaran.

Hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa (1)

kelas/kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual

dapat menulis dengan baik dan memenuhi KKM, (2) kelas/kelompok

kontrol yang tidak menggunakan media audio visual masih mengalami

kesulitan dalam menulis cerpen dan belum memenuhi KKM, dan (3)

terdapatnya pengaruh yang signifikan dari uji-t karena thitung > ttabel.

Pembelajaran yang menggunakan media audio visual dapat

meningkatkan suasana yang menyenangkan, tidak monoton, dan siswa

menjadi lebih aktif selama pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peran penting dalam mencapai

tujuan yang sesuai dengan indikator yang telah dibuat. Media audio

visual sangat berperan dalam proses pembelajaran yaitu menciptakan

suasana menyenangkan, memberi pengaruh positif, mengembangkan

(43)

tetapi juga berperan penting dalam memberikan variasi pembelajaran

agar siswa tidak bosan.

C. Kerangka Berpikir

Seorang anak dapat memperoleh pengetahuan melalui pengamatan,

pengalaman langsung ataupun bertanya kepada seseorang. Umumnya

seorang anak memperoleh pengetahuan melalui pendidikan di sekolah.

Proses pembelajaran di sekolah menuntut siswa untuk aktif bertanya dan

mengalami pembelajaran yang bermakna. Proses pembelajaran perlu

menggunakan metode atau media yang bervariasi agar dapat menarik

perhatian siswa selama pembelajaran. Salah satu media adalah media

video, karena media video dapat menjelaskan materi pembelajaran yang

berada jauh dari sekolah dan tidak dapat dibawa ke kelas.

Media video adalah sarana pembelajaran yang efektif dan efisien

bukan hanya sekedar alat untuk menggantikan guru dalam menjelaskaan

materi pembelajaran. Makna penggunaan video harus berdampak kepada

hakikat IPA sebagai produk dan proses dalam pembelajaran. Video bukan

hanya satu-satunya media yang dapat membantu proses pembelajaran,

banyak media lain yang dapat dikembangkan.

Sebelum membuat media video, peneliti melakukan analisis

kebutuhan terlebih dahulu dengan menggunakan teknik observasi kelas

dan wawancara dengan guru. Peneliti ingin mencari tahu masalah yang

(44)

melakukan observasi kelas untuk menilai teknik mengajar yang digunakan

oleh guru untuk menarik minat dan semangat siswa selama pembelajaran.

Setelah melakukan observasi kelas, peneliti melakukan wawancara dengan

guru kelas seperti persiapan sebelum mengajar, kendala yang ditemui,

media apa yang sering digunakan selama pembelajaran, dan apakah minat

atau semangat siswa terlihat dengan media yang digunakan.

Guru kelas menyatakan bahwa tidak semua media dapat

menjelaskan materi yang berada jauh dari sekolah. Guru harus

menjelaskan bagaimana bentuknya, prosesnya, daerahnya, dan lain-lain.

Untuk menggunakan media elektronik, guru membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk mempersiapkan peralatan yang digunakan. Peneliti

memberikan solusi kepada guru untuk menggunakan media video yang

akan dikembangkan oleh peneliti untuk membawa materi yang sulit

dijangkau ke dalam kelas dan dapat membuat siswa lebih paham dan

tertarik dalam mengikuti pelajaran.

Mengapa peneliti membuat video? Peneliti membuat video karena

video dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa lebih paham

terhadap materi pelajaran. Sebelum membuat media video, peneliti harus

membuat konsep yang disesuaikan dengan materi pembelajaran yang

dikembangkan. Konsep tersebut dibuat dalam sebuah storyboard atao naskah. Peneliti mengambil gambar sesuai dengan isi konsep yang telah

dibuat. Setelah gambar diambil sesuai dengan kebutuhan, peneliti

(45)

Pinnacle. Untuk menjelaskan materi atau gambar yang terdapat dalam media video, peneliti merekam suara sesuai dengan teks yang telah dibuat.

Media video telah berhasil dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa

sekolah dasar.

Sebelum video ini diperlihatkan kepada subyek penelitian, media

video terlebih dahulu divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Media

video harus divalidasi agar sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat

menarik perhatian siswa selama pembelajaran tanpa adanya gangguan.

Video ini berisi materi sumber-sumber energi dan pengaruhnya dalam

kehidupan sehari-hari. Video ini terdapat berbagai pengaruh sumber energi

(energi panas, gerak, dan getaran) yang sering dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari.

Peneliti berharap media video dapat membantu proses

pembelajaran di sekolah dasar seperti menarik perhatian siswa,

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, dan memberikan

(46)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas jenis penelitian, setting penelitian, prosedur

pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan

pengembangan (Research and Development) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji efektivitas

produk tersebut. Borg & Gall dalam Setyosari (2010:194) mengemukakan

bahwa penelitian dan pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian dan

pengembangan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model

pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

mendesain produk dan prosedur, yang kemudian secara sistematis dilakukan

uji lapangan, dievaluasi, disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan,

kualitas, dan standar tertentu. Rusman (2011:200) mengemukakan bahwa

produk yang akan dihasilkan harus melewati langkah-langkah tertentu agar

(47)

Borg dan Gall merinci tahapan penelitian dan pengembangan sebagai

berikut:

1. Memunculkan ide atau gagasan awal dan melaksanakan studi

pendahuluan.

Gagasan penelitian dan pengembangan muncul karena hasil

refleksi. Pada tahap ini dilakukan survei pendahuluan yang dilakukan

untuk memahami lebih dalam tentang ide atau gagasan untuk

menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Pengembangan produk

Tahapan ini merupakan penyempurnaan produk awal sebagai hasil

produk studipendahuluan menjadi produk yang dapat meningkatkan

kualitas proses atau kualitas kinerja.

3. Melakukan uji coba

Uji coba merupakan tahapan mencobakan produk pendidikan hasil

pengembangan yang bertujuan untuk menemukan efektivitas produk

dilihat dari sisi hasil belajar serta kesulitan yang dirasakan guru dalam

mengelola pembelajaran.

4. Uji validitas dan deminasi

Pada tahap ini dilakukan untuk menemukan cara empiris tentang

(48)

B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2

Yogyakarta pada siswa kelas III-A yang berjumlah 28 orang siswa pada

semester genap tahun ajaran 2013/2014.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 yang

beralamat di Jalan Wiratama No. 27 Kota Yogyakarta.

3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2014.

C. Prosedur Pengembangan

Research and Development (R&D) dalam konteks pendidikan dapat membantu guru memecahkan masalah yang terdapat di dalam kelas,

memperbaiki proses pembelajaran dengan menghasilkan produk baru

mengenai materi pembelajaran mata pelajaran tertentu, dan mencapai tujuan

pembelajaran. Tujuan produk pengembangan ini adalah untuk memperbaiki

media yang digunakan, meningkatkan pemahaman siswa, menumbuhkan

semangat belajar siswa, memperbaiki sikap siswa selama proses

pembelajaran.

Borg & Gall (1983:774-788), diagram kegiatan evaluasi pengembangan

media instruksional oleh Sadiman, Sudjarwo, dan Radikun (1988:202-222),

(49)

Luther dalam Sutopo (2012:128-129). Berikut diagram langkah-langkah

penelitian R&D:

(50)

Secara garis besar dalam melakukan penelitian dan pengembangan

terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti, antara lain:

1. Analisis Kebutuhan untuk Menentukan Mata Pelajaran

Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan mata

pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis kebutuhan dalam

penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi kelas

Berdasarkan hasil wawancara, guru sudah mempersiapkan bahan ajar,

tugas, dan media yang digunakan untuk proses pembelajaran. Guru

nyaman dengan metode menjelaskan di depan kelas. Guru selalu

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi berupa tanya

jawab terhadap materi yang telah dipelajari. Guru menggunakan media

apabila media tersebut mudah untuk dibawa ke kelas dan mampu

dijelaskan kepada siswa.

Sedangkan berdasarkan hasil observasi, guru menggunakan media

daun untuk membantu siswa memahami berbagai bentuk tulang daun,

lembar daun, dan jenis-jenis tanamannya. Namun suasana kelas sangat

tidak kondusif dimana siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan.

Bahkan siswa sibuk dengan aktivitas masing-masing.

2. Mengidentifikasi Kompetensi dan Materi

Peneliti merumuskan tujuan pembelajaran berupa silabus, rencana

pelaksanaan pembelajaran, soal evaluasi, lembar aktivitas siswa, soal pre

(51)

dan materi pembelajaran IPA tentang pengaruh energi panas, gerak, dan

getaran dalam kehidupan sehari-hari.

3. Melakukan Pengembangan Program Pembelajaran

Analisis kebutuhan ini merancang konsep media video agar sesuai

dengan tingkat perkembangan siswa dan menarik bagi siswa dalam

lingkup individual, kelompok kecil, kelompok besar, maupun kelas.

Penyajian materi bahan ajar berupa video harus didesain semenarik

mungkin agar siswa dapat termotivasi dan terlibat aktif selama proses

pembelajaran. Materi yang disajikan dalam video dikombinasikan dengan

menggunakan komponen media seperti teks, video, dan suara sehingga

proses pembelajaran dapat berlangsung lebih baik dan menarik bagi

siswa.

Pengembangan program pembelajaran dilaksanakan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Menganalisis Standar Kompetensi dan Karakteristik Mata Pelajaran.

b. Menetapkan Kompetensi Dasar dan materi pembelajaran.

c. Menganalisis sumber- sumber belajar.

d. Menganalisis karakteristik siswa.

e. Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran.

f. Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran.

g. Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran.

(52)

4. Memproduksi Media Pembelajaran

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah pengembangan

video pembelajaran yang dapat digunakan secara individu maupun

kelompok. Materi pembelajaran disampaikan melalui video dengan

menggunakan teks, video, dan narasi yang telah dikembangkan oleh

peneliti. Peneliti menggunakan soal evaluasi berupa pre-test dan post-test

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa sebelum dan sesudah

pembelajaran dengan menggunakan video.

Dalam proses produksi video pembelajaran, peneliti melakukan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun konsep

b. Menyusun storyboard

c. Pengumpulan bahan

d. Pembuatan video

Secara garis besar, video pembelajaran yang dibuat berisi

komponen-komponen sebagai berikut:

1) Judul video pembelajaran

2) Standar Kompetensi

Energi dan Perubahannya

4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan

(53)

3) Kompetensi Dasar

4.2 Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi

panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari

4) Materi pembelajaran

Pada bagian materi ini berisi tentang penjelasan yang singkat

mengenai materi yang dijelaskan melalui video pembelajaran

yang dikembangkan. Materi dinarasikan oleh peneliti yang

disertai video yang sesuai. Materi yang dipelajari melalui video

adalah pengertian energi, jenis-jenis energi, dan pengaruh energi

dalam kehidupan sehari-hari.

Peneliti melakukan penelitian sampai uji coba terbatas karena

produk yang disesuaikan dengan sekolah tempat penelitian. Uji coba

terbatas dilakukan pada uji coba perorangan, kelompok kecil, dan

lapangan. Produk tidak dapat digunakan secara masal karena

membutuhkan biaya yang sangat besar dan dipraktekkan pada satu

sekolah. Produk yang dikembangkan peneliti hanya dilakukan di satu kelas

sekolah dasar yang dipilih bukan di beberapa sekolah dasar lainnya. Proses

analisis kebutuhan yang dilakukan peneliti hanya terpaku pada satu orang

pendapat guru kelas yang bersangkutan. Produk ini juga hanya

mempelajari satu materi yaitu pengaruh energi panas, gerak, dan getaran

(54)

5. Uji Coba dan Revisi Produk

Produk yang telah dikembangkan akan dievaluasi terlebih dahulu oleh

ahli media 1 dan 2 dan perangkat psembelajaran yang telah disesuaikan

dengan produk akan divalidasi oleh ahli materi 1 dan 2. Validasi media

dan materi dilakukan sebelum melaksanakan uji coba yang akan

digunakan untuk kegiatan belajar di kelas. Melalui proses validasi ini

akan dinilai, apakah video pembelajaran yang dibuat dapat diuji coba

pada perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Melalui proses validasi

materi yang dilakukan oleh ahli materi akan dinilai, apakah perangkat

pembelajaran dan instrumen soal yang dibuat sudah dapat dilaksanakan di

lapangan.

Setelah divalidasi oleh ahli media dan materi, peneliti merevisi produk

yang telah dikembangkan dan perangkat pembelajaran tersebut. Media

video, perangkat pembelajaran, dan instrumen soal yang telah direvisi

akan dilaksanakan pada uji coba di lapangan yaitu SD Negeri Tegalrejo 2

Yogyakarta.

D. Uji Coba Produk

Arifin (2011:132) mengemukakan bahwa uji coba produk pada penelitian

pengembangan merupakan hal yang sangat penting setelah produk yang

dirancang telah selesai. Uji coba produk yang dilakukan untuk mengetahui

apakah produk yang telah dibuat tersebut dapat mencapai sasaran. Uji coba

(55)

(instructional criteria) dan kriteria penampilan (presentation criteria). Dalam melaksanakan uji coba harus dilakukan sebanyak tiga kali yaitu antara lain:

1.Uji-ahli (expert judges) untuk menguatkan dan meninjau ulang produk awal serta memberikan masukan perbaikan.

2.Uji-coba terbatas yang dilakukan terhadap kelompok kecil sebagai

pengguna produk.

3.Uji-lapangan (field testing), uji coba mutu produk yang telah

dikembangkan benar-benar teruji secara empiris dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Cara untuk memberikan penilaian adalah dengan melakukan kegiatan uji

coba terhadap perorangan, kelompok kecil, dan lapangan. Tujuan dari

pelaksanaan uji coba ini adalah untuk mengetahui apakah video yang telah

dibuat serta direvisi sudah layak untuk dipergunakan atau masih memerlukan

perbaikan lagi sebelum dipergunakan pada tahap selanjutnya.

E. Desain Uji Coba

Desain uji coba ini merupakan bagian terpenting dari penelitian agar

video pembelajaran yang akan dikembangkan layak dan efektif untuk

digunakan di kelas. Uji coba produk yang telah dikembangkan dilaksnakan

dalam tiga tahap yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji

coba lapangan. Uji coba ini disebut juga sebagai uji coba terbatas. Tujuan uji

coba terbatas yang dilakukan peneliti adalah untuk mengetahui peningkatan

(56)

telah dikembangkan oleh peneliti. Berikut pemaparan uji coba perorangan,

kelompok kecil, dan lapangan:

1.Uji coba perorangan

Uji coba perorangan merupakan uji coba tahap pertama dalam

penggunaan video pembelajaran kepada sampel penelitian yang

berjumlah 2 (dua) orang siswa di kelas III-A. Hasil penilaian dari uji

coba perorangan akan dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai

dengan masukan dari subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut

dengan revisi produk tahap II. Hasil penilaian akan digunakan sebagai

pedoman untuk uji coba kelompok kecil.

2.Uji coba kelompok kecil

Uji coba kelompok kecil dilaksanakan setelah hasil penilaian dan

revisi dari uji coba perorangan. Jumlah uji coba kelompok kecil adalah 4

(empat) orang siswa. Hasil penilaian dari uji coba kelompok kecil akan

dianalisis datanya dan merevisi produk sesuai dengan masukan dari

subyek penelitian. Hasil penilaian ini disebut dengan revisi produk tahap

III. Hasil penilaian akan digunakan sebagai pedoman untuk uji coba

lapangan.

3.Uji coba lapangan

Uji coba lapangan dilaksanakan setelah hasil penilaian dan revisi

dari uji coba kelompok kecil. Uji coba lapangan melibatkan seluruh

(57)

coba lapangan ini menjadi acuan untuk kelayakan produk yang dibuat

sebelum digunakan dan diproduksi masal (jika diperlukan).

F. Subjek Uji Coba

Pada penelitian ini, subjek uji coba produk adalah siswa kelas III-A di

SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta. Siswa yang terlibat sebagai subjek uji

coba terdiri dari tiga bagian yaitu uji coba perorangan, uji coba kelompok

kecil, dan uji coba lapangan (kelas). Subjek uji coba memiliki karakteristik

gaya belajar yang berbeda-beda, kemampuan prestasi yang berbeda-beda,

tingkat pemahaman yang berbeda-beda, dan jumlah siswa yang proposional

sehingga pengelolaan uji coba perorangan, kelompok kecil, dan lapangan

dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

G. Jenis Data

Jenis data yang diperoleh melalui proses validasi oleh ahli media dan

ahli materi juga melalui proses uji coba perorangan, kelompok kecil, dan

lapangan (kelas) digunakan untuk menentukan kualitas produk yang

dihasilkan. Data yang dikumpulkan tersebut berupa data kuantitatif dan

kualitatif. Data kuantitatif dan kualitatif merupakan hasil revisi dari ahli

media, ahli materi, dan siswa untuk mengembangkan kualitas dari produk

(58)

H. Instrumen Pengumpulan Data

Pengukuran variabel tidak didapat dilakukan secara langsung melainkan

harus melalui indikator yang dapat dengan mudah diamati oleh peneliti.

Pengukuran variabel dalam penelitian ini membahas mengenai tingkat

pemahaman, sikap siswa selama pembelajaran melalui media video, dan

kualitas media serta perangkat pembelajaran. Untuk menghasilkan produk

pembelajaran yang berkualitas diperlukan instrumen yang berkualitas dan

mampu menghasilkan data yang diperlukan untuk proses pengembangan

media video. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuisioner, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes

Supratiknya (2012:25-26) mengemukakan bahwa tes merupakan

salah satu jenis asesmen yang menggunakan aneka prosedur spesifik untuk

memperoleh informasi dan mengkonversikan atau mengubah informasi

tersebut ke dalam skor atau bilangan. Tes yang baik harus mampu

berperan sebagai sampel periaku presentatif, yaitu mengndung item-item

yang benar-benar mencerminkan pengetahuan, keterampilan atau sifat

kepribadian sebagai hasil belajar yang hendak diukur tau diungkap dari

testi.

Cross dalam Sukardi (2008:1) menyatakan bahwa evaluasi adalah

proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat tercapai.

(59)

tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat

dicapai. Sebenarnya evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi

arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi

keperluan pengambil keputusan.

Tes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa

terhadap materi yang disampaikan melalu media video yang telah

dikembangkan oleh peneliti. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu

pre-test dan post-test. Pre-test dilakukan beberapa hari sebelum penelitian dilakukan, sedangkan post-test dilakukan setelah penelitian. Jenis soal

yang terdapat dalam tes adalah isian singkat dan dibuat berdasarkan

kompetensi yang digunakan oleh peneliti.

2. Kuesioner

Margono (2003: 167) menyatakan bahwa kuisioner merupakan suatu

alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan sejumlah

pernyataan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden.

Pada dasarnya kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi

oleh orang yang akan diukur (responden). Kuisioner ini berisi sejumlah

penyataan atau pertanyaan yang dijawab oleh responden (siswa) sesuai

dengan petunjuk di dalam lembar kuesioner. Kuesioner ini disusun untuk

mengevaluasi kualitas video pembelajaran yang telah dikembangkan oleh

peneliti selama proses pembelajaran. Berikut adalah kuesioner yang

(60)

Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa

No Komponen penilaian Skor Komentar 4 3 2 1

1 Gambar dalam video menarik

bagi saya

2 Huruf dalam video bisa saya baca

3 Warna hurufnya bagus

4 Suara narator terdengar dengan jelas oleh saya

5

Kecepatan narator berbicara sesuai dengan gambar/video yang ditampilkan

6 Bahasa yang digunakan narator dapat saya mengerti dengan jelas

7 Music dalam video tidak mengganggu suara narator

8 Materi dalam video dapat saya pahami dengan baik

9 Gambar dalam video berkualitas bagus atau tidak pecah

10 Gambar yang digunakan sesuai dengan materi yang dipelajari

Jumlah skor Total skor

3. Observasi pembelajaran

Observasi pembelajaran dilaksanakan secara terbuka dan membahas

tentang tingkat pemahaman dan sikap siswa sebelum penelitian dengan

menggunakan medua video.

Tabel 3.2 Instrumen Observasi

Aspek Ya Tidak Keterangan Guru

Guru menggunakan media pada pembelajaran. Guru menggunakan metode yang bervariasi dalam mengajar.

Guru menggunakan sumber belajar yang bervariasi.

Gambar

Gambar 3.1 Langkah- Langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Tabel 3.1 Instrumen Kuesioner Kualitas Media Video oleh Siswa
Tabel 3.3 Instrumen Wawancara
Tabel 3.4 Konversi Skala Lima PAP
+7

Referensi

Dokumen terkait

Desparesi (2015) telah melakukan penelitian pembuatan hidroksiapatit meng- gunakan metode hidrotermal suhu rendah untuk menentukan model kinetika reaksi dengan

Makin tersedia air bersih yang cukup untuk keluarga serta makin dekat jangkauan keluarga terhadap pelayanan dan sarana kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang

Berdasarkan penelitian Kajian Etnobotani Jenis Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa Cibenda Kecamatan Cipongkor Kabupaten bandung Barat berkaitan dengan salah

Peningkatan suhu dan penambahan jumlah katalis terhadap proses pirolisis menghasilkan bahan bakar cair yang terbaik yaitu rasio Katalis PP:Karbon Aktif; 10:2 pada

Hal tersebut ditunjukkan dengan dimensi interaction at school, mahasiswa mengaku kadang-kadang tidak berani berpartisipasi dalam diskusi di kelas, merasa

Adapun hasil uji antimakan larva kumbang kepik setelah perlakuan berbagai tingkat konsentrasi ekstrak daun jure menggunakan fraksi metanol, etil asetat dan N-Heksan

Menimbang, bahwa oleh karena objek terperkara tidak pernah disita oleh Pengadilan Tingkat Pertama maka gugatan Rekonpensi menyangkut sita jaminan atas tanah yang menjadi

Dalam upaya untuk mengendalikan biaya produksi untuk menjaga harga produk yang kompetitif di pasar yang ketat seperti saat ini kita perlu suatu pedoman atau acuan yang