vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Produsen obat PT Kalbe Farma, Tbk. pada bulan Februari 2015 ini telah melakukan product recall terhadap obat anestesinya. Hal ini dikarenakan adanya insiden kematian pasien PT Siloam International Hospitals, Tbk. Kejadian tersebut diduga akibat dari injeksi obat yang diproduksi oleh Kalbe Farma tersebut. Berdasarkan peristiwa tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak peristiwa kematian pasien dan product recall terhadap return serta volume saham PT Siloam International Hospitals, Tbk. dan PT Kalbe Farma, Tbk. Dampak peristiwa tersebut dinyatakan dalam abnormal return dan aktivitas volume perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para investor PT Siloam International Hospitals, Tbk. tidak memperoleh abnormal return dan juga tidak terdapat perbedaan baik return maupun aktivitas volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa, akan tetapi terdapat abnormal return yang diperoleh para investor PT Kalbe Farma, Tbk. sekitar peristiwa pengumuman product recall serta terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan antara sebelum dan sesudah peristiwa, namun tidak terdapat perbedaan pada return sahamnya antara sebelum dan sesudah peristiwa.
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
In February 2015, drugmaker PT Kalbe Farma, Tbk. executed product recall of it’s
anesthetic drug for the death of patients of PT Siloam International Hospitals, Tbk. The incident was allegedly a result of drug injection that produced by Kalbe Farma. Based on these events, this study analyzes the impact of the death of the patients and the product recall to return and the volume of the shares of PT Siloam International Hospitals, Tbk. and PT Kalbe Farma Tbk. The impact of such events is expressed in abnormal return and trading volume activity. The result shows that investor of PT Siloam International Hospitals, Tbk. does not obtain abnormal return and also there is no difference both returns and trading volume activity before and after the event, but there is abnormal return obtained by the investor of PT Kalbe Farma Tbk. around product recall announcement, moreover there is difference in the trading volume activity between before and after the event, but there is no difference in return between before and after the event.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... v
1.4 Kegunaan Penelitian... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.7 Aktivitas Volume Perdagangan... 15
2.8 Telaah Penelitian Terdahulu ... 16
2.9 Rerangka Penelitian ... 17
2.10 Pengembangan Hipotesis ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 22
3.1.1 PT Siloam International Hospitals, Tbk. ... 22
3.1.2 PT Kalbe Farma, Tbk. ... 23
3.2 Jenis Penelitian ... 24
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 25
3.4.1 Abnormal Return ... 25
3.4.2 Return Sesungguhnya... 25
3.4.3 Return Ekspektasi... 26
3.4.4 Aktivitas Volume Perdagangan... 26
x Universitas Kristen Maranatha
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 27
3.7 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ... 28
3.7.1 Peristiwa yang Diteliti ... 28
3.7.2 Periode Pengamatan ... 28
3.8 Proses Pengolahan Data ... 29
3.9 Pengujian Hipotesis ... 29
3.9.1 Pengujian Statistika terhadap Abnormal Return ... 29
3.9.2 Uji Beda ... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Abnormal Return ... 32
4.2 Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan ... 38
4.3 Uji Beda ... 40
4.3.1 Pengujian Normalitas Data Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa .. 41
4.3.2 Pengujian Beda Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Peristiwa ... 43
4.3.3 Pengujian Beda Aktivitas Volume Perdagangan Sebelum dan Sesudah Peristiwa ... 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 50
5.2 Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
LAMPIRAN ... 55
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 19
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Abnormal Return yang Diperoleh Investor PT Siloam International
Hospitals, Tbk. Sekitar Peristiwa Kematian Pasien ... 33
Tabel 4.2 Abnormal Return yang Diperoleh Investor PT Kalbe Farma, Tbk. Sekitar Peristiwa Product Recall ... 34
Tabel 4.3 Abnormal Return dan T-hitung yang Diperoleh Para Investor SILO Sekitar Peristiwa Kematian Pasien ... 36
Tabel 4.4 Abnormal Return dan T-hitung yang Diperoleh Para Investor KLBF Sekitar Peristiwa Product Recall ... 37
Tabel 4.5 Aktivitas Volume Perdagangan PT Siloam International Hospitals, Tbk. ... 39
Tabel 4.6 Aktivitas Volume Perdagangan PT Kalbe Farma, Tbk... 40
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return SILO ... 41
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Abnormal Return KLBF ... 42
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Volume Perdagangan SILO . 42 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Volume Perdagangan KLBF 43 Tabel 4.11 Hasil Uji Beda Abnormal Return SILO Sebelum dan Sesudah Peristiwa Kematian Pasien ... 44
Tabel 4.12 Hasil Uji Beda Abnormal Return KLBF Sebelum dan Sesudah Peristiwa Product Recall ... 45
Tabel 4.13 Hasil Uji Beda Aktivitas Volume Perdagangan SILO Sebelum dan Sesudah Peristiwa Kematian Pasien... 47
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perhitungan Abnormal Return PT Siloam International
Hospitals, Tbk. Sekitar Peristiwa Kematian Pasien ... 55
Lampiran B Perhitungan T-hitung Abnormal Return PT Siloam International Hospitals, Tbk. Sekitar Peristiwa Kematian Pasien ... 56 Lampiran C Perhitungan Abnormal Return PT Kalbe Farma, Tbk. Sekitar
Peristiwa Product Recall ... 57 Lampiran D Perhitungan T-hitung Abnormal Return PT Kalbe Farma, Tbk.
Sekitar Peristiwa Product Recall ... 58
Lampiran E Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan Saham PT Siloam International Hospitals, Tbk. Sekitar Peristiwa Kematian
Pasien ... 59
Lampiran F Perhitungan Aktivitas Volume Perdagangan Saham PT Kalbe Farma, Tbk. Sekitar Peristiwa Product Recall ... 60
1
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Produsen obat PT Kalbe Farma, Tbk. (KLBF) pada bulan Februari 2015 ini telah
melakukan penarikan atau biasa disebut juga dengan product recall terhadap
produk anestesi yang diproduksinya, yaitu Buvanest Spinal dan Asam Tranexamat
Generik. Hal ini dikarenakan adanya insiden di RS Siloam Karawaci yang berdiri
dengan atas nama PT Siloam International Hospitals, Tbk. (SILO) yang cukup fatal
sehingga menyebabkan kematian dua orang pasien di rumah sakit tersebut yang
diduga terjadi akibat injeksi Buvanest Spinal yang diproduksi oleh KLBF tersebut.
Pasalnya kejadian tersebut terjadi setelah pasien diinjeksikan produk Buvanest
Spinal pada tanggal 11 Februari 2015 beberapa saat setelah injeksi Buvanest Spinal
tersebut pasien mengalami kejang dan panas. Kurang dari waktu 24 jam pasien
meninggal dunia pada tanggal 12 Februari 2015 dan pada saat itu pula KLBF
melakukan penarikan produk anestesinya tersebut dari pasar secara sukarela
(news.detik.com, 17/02/2015).
Sesuai dengan keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
KLBF menyatakan akan menghentikan sementara kegiatan fasilitas produksi
larutan injeksi. Selain itu KLBF juga menghentikan pemasaran serta distribusi
produk Buvanest Spinal di seluruh Indonesia (industri.kontan.co.id, 18/02/2015).
Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, meninggalnya dua
pasien SILO tersebut diduga akibat tertukarnya obat anestesi Buvanest Spinal,
dikarenakan sistem manajemen rumah sakit yang kurang baik. Dalam menanggapi
2
Universitas Kristen Maranatha
BPOM, dan pihak KLBF. Setelah pemanggilan tersebut komisi IX DPR
membentuk Panitia Kerja (Panja) Pengawasan meninggalnya dua pasien SILO,
yang bertugas untuk melakukan investigasi kasus tersebut. Panja Pengawasan juga
melakukan kunjungan kerja ke KLBF untuk melihat sistem produksi obatnya
apakah sudah sesuai prosedur atau belum serta bagaimana proses pelabelan dan
pengemasan perusahaan tersebut.
Panja Pengawasan juga akan melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit
yang bersangkutan untuk melihat langsung sistem manajemennya, bagaimana
dokter anestesi dan petugas para medis bekerja sesuai standar atau tidak. Dalam hal
ini ada dua pihak yang terkait yaitu SILO sebagai rumah sakit yang menjalani
operasinya dan KLBF selaku produsen obat yang mendistribusikan produknya ke
rumah sakit tersebut (nasional.kontan.co.id, 20/02/2015).
Bahasan di atas merupakan sebuah informasi tentang kasus product recall
yang menimpa KLBF serta kaitannya dengan SILO. Informasi merupakan salah
satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi di pasar
modal. Dengan memiliki informasi yang relevan, investor memiliki gambaran
tentang kondisi pasar dan kinerja perusahaan. Dalam pasar modal, banyak sekali
informasi yang dapat diperoleh investor baik informasi tersebut tersedia di publik
ataupun pribadi. Informasi ini dapat memiliki makna atau nilai apabila informasi
tersebut berpengaruh terhadap transaksi investor di pasar modal. Dalam pasar
modal yang efisien pasar akan bereaksi secara cepat terhadap informasi dan hal ini
pada umumnya tercermin dalam perubahan harga pasar saham, volume
3
Universitas Kristen Maranatha
Perubahan harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang
timbul dari dalam perusahaan itu sendiri yang di dalamnya meliputi kinerja
perusahaan, laporan keuangan perusahaan, dan prospek perusahaan di masa depan.
Adapun faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan seperti situasi politik,
ekonomi, sosial, keamanan, dan kondisi pasar (Parama, 2014).
Adanya kasus pada SILO adalah pengaruh dari faktor eksternal yang
merupakan akibat dari kesalahan obat dari KLBF selaku salah satu supplier obat
anestesi tersebut. Sedangkan kasus product recall pada KLBF tersebut merupakan
faktor internal perusahaan dikarenakan perusahaan dianggap lalai dalam kegiatan
produksinya. Informasi dalam kedua kejadian ini dapat mempengaruhi investor
dalam membuat keputusan investasinya. KLBF terpaksa harus menarik produknya
dari pasar yang akan berpengaruh terhadap berkurangnya penjualan perusahaan
akan produk tersebut.
Dampak yang terjadi akibat dari product recall apabila dilihat dari sisi
finansial perusahaan yaitu akan meningkatkan beban biaya yang harus ditanggung
perusahaan dan menurunkan harga pasar saham dikarenakan adanya beban biaya
atas penarikan produk yang meliputi biaya pengangkutan produk dari pasar serta
biaya untuk meriset kembali dan memperbaiki produk tersebut serta menggantikan
produk yang lama tersebut dengan produk yang baru (Chu, Lin, dan Prather, 2005).
Secara finansial hal tersebut akan dianggap menjadi beban bagi perusahaan yang
dicatatkan pada laporan laba rugi akibatnya dapat mengurangi pendapatan
4
Universitas Kristen Maranatha
berkurang. Menurunnya kinerja keuangan perusahaan tersebut tentu menjadi sinyal
yang kurang baik bagi investor.
Selain itu penarikan produk oleh perusahaan juga dapat berpotensi merusak
citra merek perusahaan, persepsi konsumen, reputasi perusahaan, dan berujung
pada menurunnya pendapatan serta market share perusahaan (Laufer dan Coombs,
2006; Rhee dan Haunschild, 2006; Siomkos dan Kurzbard, 1994; Sullivan, 1990;
Heerde, Helsen, dan Dekimpe, 2007). Lebih buruk lagi, product recall tersebut
dapat merusak kepercayaan investor terhadap perusahaan, yang berpengaruh pada
turunnya nilai perusahaan dikarenakan investor tidak mau lagi untuk menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut (Chen, Ganesan, dan Liu, 2009).
Dari beberapa penelitian tentang pengaruh product recall yang sudah
dilakukan diantaranya adalah penelitian oleh Jarrel dan Peltzman (1985) dan juga
Hoffer, Pruitt, dan Reilly (1987) menyimpulkan bahwa product recall yang
dilakukan oleh industri otomotif memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham
perusahaan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Pruitt dan Peterson (1986) yang
menyimpulkan adanya pengaruh negatif terhadap harga saham akibat dari
pelaksanaannya product recall pada industri non-otomotif. Penelitian Pruitt dan
Peterson (1986) kemudian diperkuat lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh
Chu, Lin, dan Prather (2005) yang menghasilkan simpulan bahwa terdapat
pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham dari 269 industri non-otomotif
yang melakukan product recall.
Berbagai peristiwa yang ada dalam informasi akan sangat berpengaruh
terhadap harga dan volume perdagangan saham karena pasar modal sangat sensitif
5
Universitas Kristen Maranatha
menguji kandungan informasi yang ada maka digunakanlah studi peristiwa.
Pengujian kandungan informasi tersebut ditujukan untuk melihat reaksi dari suatu
peristiwa. Jika suatu peristiwa mengandung informasi, maka akan direspon oleh
pasar yang ditunjukkan oleh adanya perubahan harga dari sekuritas yang
bersangkutan dan dapat diukur dengan menggunakan abnormal return (Jogiyanto,
2010).
Selain menyebabkan terjadinya perubahan harga yang menghasilkan
abnormal return, suatu peristiwa juga memungkinkan terjadinya perubahan volume
perdagangan saham. Volume perdagangan saham merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi pasar dalam bentuk transaksi
perdagangan saham terhadap suatu peristiwa tertentu. Perubahan volume
perdagangan saham di pasar modal menunjukan aktivitas perdagangan saham di
bursa dan mencerminkan keputusan investasi investor. Untuk variabel volume
perdagangan, peneliti menggunakan aktivitas volume perdagangan (trading volume
activity) sebagai alat ukur dari aktivitas perdagangan saham yang terjadi.
Beberapa waktu lalu KLBF melakukan penarikan sejumlah produk atau
disebut juga dengan product recall tepatnya pada tanggal 12 Februari 2015
dikarenakan adanya kasus meninggalnya pasien SILO sesudah diinjeksikan dengan
obat hasil produksi KLBF. KLBF itu sendiri merupakan salah satu perusahaan
farmasi terbesar di Asia Tenggara.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berpendapat bahwa peristiwa
product recall diduga dapat mempengaruhi pergerakan harga dan volume
perdagangan saham. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti keterkaitan
6
Universitas Kristen Maranatha
penelitian ini berjudul Dampak Product Recall terhadap Return dan Volume
Saham PT Kalbe Farma, Tbk. (KLBF) serta Dampaknya terhadap PT Siloam International Hospitals, Tbk. (SILO).
1.2 Identifikasi Masalah
Pokok permasalahan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah peristiwa product recall KLBF pada tanggal 12 Februari 2015
menghasilkan abnormal return bagi investor?
2. Apakah terdapat perbedaan return saham pada KLBF sebelum dan sesudah
peristiwa product recall tersebut diinformasikan?
3. Apakah terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan pada KLBF
sebelum dan sesudah peristiwa product recall tersebut diinformasikan?
4. Apakah terdapat abnormal return pada SILO terkait dengan peristiwa
kematian pasien tersebut?
5. Apakah terdapat perbedaan return saham pada SILO sebelum dan sesudah
peristiwa kematian pasien tersebut diinformasikan?
6. Apakah terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan pada SILO
sebelum dan sesudah peristiwa kematian pasien tersebut diinformasikan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk meneliti apakah terdapat abnormal return bagi investor terkait
7
Universitas Kristen Maranatha
2. Untuk meneliti apakah terdapat perbedaan return saham pada KLBF
sebelum dan sesudah peristiwa product recall.
3. Untuk meneliti apakah terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan
pada KLBF sebelum dan sesudah peristiwa product recall.
4. Untuk meneliti apakah terdapat abnormal return pada SILO terkait dengan
peristiwa kematian pasien tersebut.
5. Untuk meneliti apakah terdapat perbedaan return saham pada SILO sebelum
dan sesudah peristiwa kematian pasien.
6. Untuk meneliti apakah terdapat perbedaan aktivitas volume perdagangan
pada SILO sebelum dan sesudah peristiwa kematian pasien.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
berkepentingan dengan permasalahan di atas.
1. Bagi Akademisi
Para akademisi dapat menggunakan penelitian ini untuk menambah
referensi dan mengembangkan penelitian mengenai dampak product recall
ini.
2. Bagi Investor
Mendapatkan gambaran, pemikiran, dan referensi untuk bereaksi
50
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana pengumuman peristiwa
kematian pasien pada kasus PT Siloam International Hospitals, Tbk. dan peristiwa
product recall pada PT Kalbe Farma, Tbk. berdampak pada return saham yang
diperoleh para investor masing masing perusahaan serta bagaimana kondisi
aktivitas volume perdagangan perusahaan pada bursa saham setelah peristiwa
tersebut diumumkan.
Dari hasil perhitungan abnormal return pada waktu periode peristiwa, dapat
disimpulkan bahwa para investor PT Siloam International Hospitals tidak
memperoleh abnormal return di sekitar pengumuman peristiwa kematian pasien.
Hasil pada PT Siloam International Hospitals, Tbk. tersebut menunjukkan bahwa
peristiwa kematian pasien tidak memiliki kandungan informasi. Namun ditemukan
adanya perolehan abnormal return yang signifikan yang diterima oleh investor PT
Kalbe Farma, Tbk. di sekitar periode peristiwa, tepatnya pada tanggal 16 Februari
2015. Hasil pada PT Kalbe Farma, Tbk. tersebut menunjukkan bahwa peristiwa
product recall mengandung informasi, serta memberikan abnormal return negatif
yang signifikan kepada para investor perusahaan tersebut yang mengakibatkan
perubahan harga pada saham KLBF.
Dari hasil uji beda yang telah dilakukan, diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan return saham yang didapat oleh para investor, baik investor PT Siloam
51
Universitas Kristen Maranatha
sebelum dan sesudah peristiwa kematian pasien dan peristiwa product recall
diumumkan.
Uji beda juga dilakukan pada aktivitas volume perdagangan PT Siloam
International Hospitals, Tbk. dan PT Kalbe Farma, Tbk. dengan hasil tidak terdapat
perbedaan aktivitas volume perdagangan pada PT Siloam International Hospitals,
Tbk. antara sebelum dan sesudah peristiwa kematian pasien tersebut diumumkan.
Namun berbeda dengan hasil uji beda aktivitas volume perdagangan pada PT Kalbe
Farma, Tbk. dimana dari hasil uji beda tersebut ditemukan adanya perbedaan
aktivitas volume perdagangan pada saham perusahaan antara sebelum dan sesudah
peristiwa product recall tersebut diumumkan. Hal tersebut diduga karena para
investor lebih memilih untuk menahan saham perusahaan dibandingkan untuk
menjualnya, sehingga aktivitas perdagangan saham perusahaan menjadi rendah.
5.2 Saran
Penelitian ini menggunakan dua perusahaan sebagai sampel dimana kemungkinan
terjadinya pengaruh dari faktor lain menjadi cukup besar, semisal perusahaan
memang sudah memiliki kepercayaan tersendiri dimata masyarakat luas dan juga
investor, dikarenakan perusahaan sudah memiliki reputasi yang baik. Untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel yang lebih banyak dan juga
menggunakan sampel perusahaan yang memiliki bidang usaha berbeda,
dikarenakan sedikitnya perusahaan farmasi dan rumah sakit yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Pada perhitungan return ekspektasi dalam penelitian ini, peneliti
52
Universitas Kristen Maranatha
dapat menggunakan model alternatif lain, yaitu dengan menggunakan model
market model atau market-adjusted model dengan menggunakan data IHSG selain
53
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Edisi 1. Mediasoft Indonesia.
Chen, Y, Ganesan, S, Liu, Y. (2009). Does a Firm’s Product-Recall Strategy Affect Its Financial Value? An Examination of Strategic Alternatives During Product-Harm Crises. Journal of Marketing, November, Vol. 73: 214-226.
Chu, Ting-Heng, Lin, Che-Chun, Prather, L. J. (2005). An Extension of Security Price Reactions Around Product Recall Announcements. Quarterly Journal of Business and Economics. Summer. Vol. 44: hal. 33.
Husnan, Suad. (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas. Edisi 4. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jogiyanto. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Yogyakarta: BPFE.
Kritzman, Mark P. (1994). What Practitioners Need to Know About Event Studies. Financial Analyst Journal. November-Desember, hal. 17-20.
Parama, D. (2014). Analisis Pengaruh Peristiwa Terorisme terhadap Return Saham Subsektor Perbankan di Indonesia Periode 2001-2005. Skripsi S-1, tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Padjajaran.
Peterson, Pamela P. (1989). Event Studies: A Review of Issues and Methodology. Quarterly Journal of Business and Economics. Summer. Vol. 28 (3): hal. 36-66.
Pramana, A. (2012). Analisis Perbandingan Trading Volume Activity dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pemecahan Saham. Skripsi S-1, tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ramadhan, F. S. (2013). Pengaruh Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2013 terhadap Investasi Saham (Event Study Saham pada Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Working Paper.
54
Universitas Kristen Maranatha
Santoso, Singgih. (2002). SPSS Versi 10. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sekaran, Uma, dan Bougie. (2011). Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. Edisi 5. Chichester: John Wiley & Sons Ltd.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sunariyah. (2004). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.
Utami, F. W. (2011). Dampak Pengumuman dan Pelaksanaan Merger PT Bank Niaga Tbk. dan PT Bank Lippo Tbk. terhadap Return Saham. Skripsi S-1, tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
www.kontan.co.id
www.finance.yahoo.com