• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Total Assets dan Penerapan International Financial Reporting Standards terhadap Audit Delay.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Total Assets dan Penerapan International Financial Reporting Standards terhadap Audit Delay."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This study aimed to examine the effect of total assets and the adoption of International Financial Reporting Standards, either partially or simultaneously toward audit delay. This study used a sample of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2012 to 2014. The number sampled of the companies manufacturing this research was 113 companies with the observation period of 3 years. The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of 339 annual financial statement. The data used are secondary data, the annual financial statements as audited manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012-2014. Hypothesis testing using logistic regression techniques. The test results simultaneously or partially indicates that the total assets and the application of International Financial Reporting Standards no significant effect on audit delay.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh total assets dan penerapan Internastional Financial Reporting Standards, baik secara parsial atau simultan terhadap audit delay. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 sampai dengan 2014. Jumlah perusahaan manufaktur yang dijadikan sample penelitian ini sebanyak 113 perusahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun. Berdasarkan metode penelitian purposive sampling, total sampel penelitian adalah 339 laporan keuangan. Data yang dipakai merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur setelah diaudit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2014. Pengujian hipotesis menggunakan teknik regresi logistik. Hasil pengujian secara simultan maupun parsial menunjukan bahwa total assets dan penerapan International Financial Reporting Standards tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.... ... i

HALAMAN PENGESAHAN.... ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.... ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN.... ... iv

KATA PENGANTAR... ... v

(4)

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Audit Delay ... 21

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 31

(5)

3.7.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Objek Penelitian ... 46

4.1.2 Deskriptif Data Penelitian ... 47

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian ... 48

4.2 Pembahasan ... 53

4.2.1 Pengaruh Total Assets terhadap Audit Delay ... 54

4.2.2 Pengaruh Penerapan International Financial Reporting Standards terhadap Audit Delay ... 54

4.2.3 Pengaruh Total Assets dan Penerapan International Financial Reporting Standards terhadap Audit Delay ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Keterbatasan ... 58

5.3 Saran ... ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN.... ... 64

(6)

DAFTAR GAMBAR

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Tabel Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 37

Tabel III Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 46

Tabel IV Deskriptif Data Penelitian ... 48

Tabel V Uji Kesesuaian Keseluruhan Model ... 49

Tabel VI Uji Koefisien Determinasi ... 50

Tabel VII Uji Kelayakan Model Regresi... 51

Tabel VIII Uji Hipotesis ... 52

Tabel IX Ringkasan Hasil Pengujian ... 53

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis perusahaan go public di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat beberapa tahun ini. Hal tersebut terbukti dari

semakin berkembangnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat langsung dari data website resmi Bursa Efek Indonesia, jumlah

perusahaan yang terdaftar dari tahun ke tahun semakin bertambah. Pada periode 30 Desember 2013 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 486 perusahaan, sedangkan 30 Desember 2014 bertambah menjadi 509 perusahaan,dan

sampai tahun 2015 berjalan ini terdapat 514 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Semua perusahaan go public yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di

Badan Pengawas Pasar Modal. Berdasarkan Kep-134/BL/2006 Peraturan Nomor X.K.6 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan

publik yang menyebutkan laporan tahunan wajib memuat laporan keuangan tahunan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

(10)

BAB I Pendahuluan 2

Laporan keuangan merupakan sarana utama yang digunakan oleh perusahaan

untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan kepada pihak eksternal, salah satunya ialah investor. Informasi dalam laporan keuangan tersebut berperan dalam

pengambilan keputusan oleh investor yang dapat mempengaruhi going concern perusahaan dan tindak lanjut rencana bisnis yang telah disusun oleh manajemen (Siti Aliyah, 2013). Untuk dapat berinvestasi seorang calon investor membutuhkan

informasi yang relevan, reliabel dan tepat waktu. Namun masih banyak perusahaan go public yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan atas audit laporan keuangan perusahaan mereka. Dari data milik Badan Pengawas Pasar Modal pada tahun 2012 masih terdapat 52 perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan

keuangan audit di bursa efek indonesia, begitupun pada tahun 2013 terdapat 49 perusahaan yang masih terlambat menyampaikan laporan keuangannya.

Suwardjono (2005) menyatakan bahwa kurangnya ketepatan waktu dapat

menyita relevance yang melekat pada informasi. Manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya. Dalam penelitian

Margareta (2011:2) juga menjelaskan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan berbanding lurus dengan relevansi dan kehandalan laporan keuangan. Jadi semakin lama suatu perusahaan menerbitkan laporan keuangannya maka semakin

tidak relevan dan tidak handal laporan keuangannya. Sehingga manfaat dari laporan keuangan itu akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia pada waktunya.

Ketepatan waktu publikasi laporan keuangan merupakan salah satu elemen pokok yang harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi nilai informasi yang tercantum dalam laporan keuangan tersebut, bahkan manfaatnya sebagai alat bantu

(11)

BAB I Pendahuluan 3

ketepatan waktu pelaporan terdapat banyak kendala. Salah satu penyebab

keterlambatan publikasi laporan keuangan oleh perusahaan go public yaitu laporan keuangan tersebut harus terlebih dahulu diaudit sebelum dapat dipublikasi (Hossain

dan Taylor, 1998 dalam Oviek dan Etna, 2013). Auditor membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencari kebenaran bukti atas laporan keuangan perusahaan. Adanya keterlambatan tersebut disebut dengan audit delay. Audit delay adalah

rentang waktu antara tanggal tutup buku dengan tanggal pelaporan laporan keuangan (Margaretta dan Soepriyanto, 2012). Semakin lama rentang audit delay, maka

semakin tidak tepat waktu.

Berkaitan dengan tuntutan ketepatan waktu publikasi suatu laporan keuangan

yang telah terdaftar di Busa Efek Indonesia, telah dilakukan oleh Badan Pengawasan Pasar Modal (BAPEPAM) dan Lembaga Keuangan (LK). Dimana BAPEPAM dan LK adalah sebuah lembaga yang berfungsi memberikan pengawasan terhadap pasar

modal dan lembaga keuangan. BAPEPAM dan LK mengeluarkan peraturan No. X.K.2, Kep/346/BL/2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan

Berkala, “BAPEPAM dan LK mewajibkan setiap perusahaan publik yang terdaftar di

Pasar Modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang disertai dengan laporan auditor independen kepada BAPEPAM dan LK selambat-lambatnya akhir

bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan”. Jika regulasi dilanggar, maka akan dikenakan sanksi. Sanksi dapat berupa peringatan, sanksi

administratif, dan sanksi denda.

Peraturan tersebut dimaksudkan agar perusahaan memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat kepada investor mengenai kondisi perusahaan publik serta

(12)

BAB I Pendahuluan 4

diharapkan para auditor dapat berkerja secara profesional dan dapat menyelesaikan

perkerjaan secara tepat waktu sehingga laporan keuangan dapat dipublikasikan sesuai dengan batas waktu yang seharusnya yaitu 90 hari setelah tanggal penutupan buku.

Menurut Andi Kartika (2009) keterlambatan publikasi dari perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan akan menyebabkan manfaat informasi yang disajikan menjadi berkurang dan tidak

akurat. Hal tersebut didukung dengan penelitian Puspitasari dan Nurmala (2013) yang menyebutkan bahwa nilai kemanfaatan dari informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan akan bernilai, jika disajikan secara akurat dan tepat waktu, yakni tersedia pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan. Nilai dari

ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Givoly dan Palmon, 1982). Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan lamanya penyelesaian audit sebagai tolok ukur keberhasilan

suatu perusahaan merupakan prasyarat utama bagi peningkatan kualitas perusahaan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan auditan kepada masyarakat merupakan

sinyal adanya informasi yang bermanfaat bagi para investor dan pengguna laporan keuangan lainnya untuk pembuatan keputusan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan audit delay semakin lama,

dan beberapa faktor tersebut telah banyak dilakukan dalam beberapa penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian tersebut diantaranya Andi Kartika (2009)

(13)

BAB I Pendahuluan 5

(2014) menemukan bahwa audit delay dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, jenis

perusahaan, dan tingkat solvabilitas.

Total Assets terkait dengan ukuran perusahaan, dan berdasarkan penelitian sebelumnya diduga total assets merupakan salah satu faktor terjadinya audit delay. Hal ini didasari dengan asumsi bahwa perusahaan yang besar akan lebih kompleks sehingga auditor harus mengambil sampel yang lebih banyak sehingga akan

membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memperoleh bukti yang mendukung pendapat yang akan ia berikan (Jumratul dan I Dewa, 2014). Namun hal tersebut

bertolak belakang dengan hasil penelitian Ajmi (2008), menyatakan bahwa perusahaan besar yang memiliki total assets yang besar cenderung akan dapat

mempertahankan kualitas laporan keuangannya sehingga akan memperpendek audit delay yang dialami perusahaan. Perusahaan besar dengan aset besar akan melaporkan laporan keuangannya dengan lebih cepat karena perusahaan tersebut memiliki lebih

banyak sumber informasi, selain itu perusahaan besar senantiasa diawasi secara ketat oleh para investor dan pihak-pihak lainnya yang terkait. Hasil tersebut sejalan

dengan hasil penelitian Trisnawati dan Alvin (2010) yang membuktikan bahwa tidak ada pengaruh signifikan dari total assets terhadap audit delay.

Selain itu adanya pemberlakuan adopsi standar pencatatan dan pelaporan

akuntansi yang berlaku internasional yaitu International Financial Reporting Standard (IFRS) diduga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi lamanya proses penyelesaian karena mengharuskan auditor untuk menyesuaikan atau beradaptasi dengan standar-standar yang telah berubah. IFRS adalah standar yang dibuat secara internasional oleh International Accounting Standard Board (IASB) dengan tujuan

(14)

BAB I Pendahuluan 6

Perusahaan yang telah menerapkan IFRS diwajibkan untuk melakukan

pengungkapan yang luas, dengan begitu dibutuhkan upaya dan waktu yang lebih lama dalam melaksanakan audit (Hoodgendoorn, 2006). Selain itu Carlin et al.

(2009) menyatakan bahwa kompleksitas IFRS tidak hanya pada perlakuan akuntansi, tetapi juga pada kesulitan untuk mematuhi pelaporan yang terinci.

Pengujian pengaruh penerapan IFRS terhadap audit delay sebelumnya telah

dilakukan oleh Margaretta dan Soepriyanto (2012) hasil penelitian mereka menyebutkan bahwa penerapan IFRS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

keterlambatan waktu penyampain laporan keuangan perusahaan, karena auditor akan melakukan prosedur-prosedur audit yang sama atas laporan keuangan perusahaan

baik yang belum maupun yang telah menerapkan IFRS. Hal ini tentu saja tidak akan memberikan pengaruh terhadap panjang pendeknya waktu yang dibutuhkan auditor dalam mengaudit laporan keuangan tersebut. Namun, hasil berbeda ditunjukan dalam

penelitian Che-Ahmad (2012) yang membuktikan penerapan IFRS berpengaruh positif signifikan pada audit delay. Hasil ini disebabkan karena kurangnya persiapan

auditor dalam melakukan audit pada perusahaan yang telah menerapkan IFRS. Melihat pentingnya ketepatan waktu dalam kualitas pelaporan keuangan dan pembuatan keputusan, menjadikan audit delay laporan keuangan dan pengaruh total

assets dan penerapan Internasional Financial Reporting Standars (IFRS) menjadi salah satu objek penelitian ini. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh atau

tidak. Maka dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti masalah tersebut sebagai topik dalam penyusunan tugas akhir yang berjudul:

PENGARUH TOTAL ASSETS DAN PENERAPAN INTERNATIONAL

(15)

BAB I Pendahuluan 7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh total assets dan penerapan Internasional Financial Reporting Standars terhadap audit delay.

2. Apakah terdapat pengaruh total assets terhadap audit delay.

3. Apakah terdapat pengaruh penerapan Internasional Financial Reporting Standars terhadap audit delay.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh total assets dan penerapan Internasional

Financial Reporting Standars terhadap audit delay.

2. Untuk mengetahui pengaruh total assets terhadap audit delay.

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan Internasional Financial Reporting Standars terhadap audit delay.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya dan dapat memberikan tambahan

(16)

BAB I Pendahuluan 8

2. Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dalam pelaksanaan kegiatan audit bagi auditor mengenai faktor-faktor yang menyebabkan audit

delay sehingga dapat meminimalkan terjadinya audit delay, dan juga bagi investor diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan dalam pertimbangan pengambilan keputusan berinvestasi.

3. Regulator

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai audit

delay pada perusahaan publik, khususnya BAPEPAM LK sehingga dapat melakukan pengembangan penyusunan undang-undang ketepatan waktu

penyampaian pelaporan keuangan bagi perusahaan publik di Indonesia 4. Perusahaan Publik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay, sehingga perusahaan dapat lebih bijak dalam mempersiapkan laporan keuangannya guna menghindari

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen yang diuji

pengaruhnya dengan audit delay. Kedua variabel independen tersebut adalah Total

Assets dan Penerapan IFRS. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun berturut-turut, sedari tahun 2012 hingga 2014 dan mencakup 113 sampel perusahaan manufaktur.

Setelah dilakukan pengujian dan analisis penelitian dengan menggunakan metode regresi logistik,, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik Total Assets dan penerapan

International Financial Reporting Standars tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay dengan total persentase pengaruh hanya sebesar sebesar

0,2% dan nilai signifikansinya 0,902 atau lebih besar dari 0,05.

2. Berdasarakan hasil uji regresi logistik Total Assets berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Audit Delay. Hal ini didasarkan pada hasil

pengujian statistik yang menunjukkan angka tidak signifikan, dimana nilai signifikan sebesar 0,914 atau lebih besar dari 0,05.

(18)

BAB V Kesimpulan dan Saran 58

5.2 Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh Total Assets dan penerapan IFRS terhadap audit delay peneliti menyadari adanya keterbatasan dari penelitian ini,

diantaranya :

1. Periode sampel dalam penelitian ini hanya tiga tahun, yaitu tahun 2012 sampai tahun 2014, sehingga berpotensi tidak tertangkapnya gambaran yang

sebenarnya atas pengaruh total assets dan penerapan IFRS terhadap audit delay dikarenakan minimnya data yang digunakan dalam penelitian.

2. Populasi dari penelitian hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja, sehingga hasil yang kita temukan hanya terbatas pada perusahaan

manufaktur.

3. Variabel bebas yang digunakan hanya terbatas pada 2 variabel saja, yaitu total assets dan penerapan IFRS. Di balik kedua variabel tersebut masih banyak faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap audit delay.

5.3 Saran

Pertimbangan yang dapat digunakan untuk perbaikan penelitian-penelitian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Akademis

Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat melakukan perluasan variabel

yang dapat diuji, atau mencari tau apakah ada variabel lain yang dapat mempengaruhi audit delay secara signifikan di luar penelitian ini guna memperoleh penjelasan lebih baik mengenai fenomena tersebut.

(19)

BAB V Kesimpulan dan Saran 59

Bagi Praktisi disarankan untuk merencanakan pekerjaan lapangan dengan

sebaik-baiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Mengingat jumlah klien yang diaudit dari tahun ke tahun semakin meningkat

maka auditor harus merencanakan dengan saksama agar laporan keuangan auditan yang dihasilkan tepat waktu. Sehingga praktisi dapat melakukan perencanaan audit yang baik, dan memiliki prosedur pencegahan yang baik

untuk meminimalisir terjadinya kesalahan atau hambatan yang mungkin terjadi.

3. Bagi Regulator

Diharapkan bagi regulator dapat lebih tegas dan seletif dalam menindaklanjuti

keterlambatan penyajian laporan keuangan dengan cara mengenakan sanksi yang lebih besar bagi perusahaan yang terlambat dalam penyajian laporan keuangan. Hal ini diharapkan dapat meminimalkan terjadinya keterlambatan

penyajian laporan keuangan. Sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat lebih mempersiapkan mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu sesuai

waktu yang ditentukan dalam keputusan BAPEPAM. 4. Perusahaan publik

Disarankan perusahaan publik dapat memberikan keleluasaan kepada auditor

untuk melakukan pekerjaan lapangan sebelum tanggal penutupan tahun buku. Perusahaan diharapkan dapat membatu pekerjaan auditor dengan memberikan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arens dan Beasley. 2012. Jasa Audit dan Assurance – adaptasi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Andi, Kartika. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Arkarath, Nandakuma, dkk. 2012. Memahami IFRS standar pelaporan keuangan internasional. Jakarta: PT. Indeks.

Ajmi, Al Jasim. 2008. Audit and Reporting Delays: Evidence From an Emerging

Market”. Journal Advances in Accounting, Incorporating Advances in International Accounting. 24. Pp: 217-226.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi enam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

(21)

Hilmi, Utari dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ). Simposium Nasional Akuntansi XI Ikatan Akuntan Indonesia.

Hoodgendom, M. 2006. International Accounting Reguation and IFRS Inplementation in Europe and Betond-Experiences With First-Time Adoption in Europe”. Accounting in Europe. Vol. 3, pp 23-26. Jogiyanto. 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman

Pengalaman, BPFE, Yogyakarta.

Kirana, Gita Gowinda. 2010. Analisis Perilaku Penerimaan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filling. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.

Kurniawan, Albert, Nonie, Magdalena, Rony, Setiawan, Sunjoyo, & Verani, Carolins. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: CV Alfabeta. Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-06/BL/2006 tanggal 31 Juli 2006

tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik

Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. X.K.2, Kep/346/BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala.

Kholisha, Siti Aliyah Nur. 2013. Pengaruh Penerapan IFRS, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kompleksitas terhadap Audit Delay. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Isalm Negeri Syarif Hidayahtullah.

Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponogoro. Semarang.

Margareta, Stevhany dan Gatot Soepriyanto. 2011. Pengaruh penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) terhadap keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Nusantara. Jakarta.

(22)

Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi Keuangan, Mei 2008.

Simbolon, Kartika. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara.

Saputri, Oviek Dewi dan Etna Afri Yuyetta. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Study Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro.

Sunyoto, Danang. (2014). Auditing Pemeriksaan Akuntansi. Center off Academic Publishing Service. Yogyakarta.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 20011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif fan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Soepriyanto, Gatot dan Stepvanny Margaretta. Penerapan IFRS dan Pengaruhnya terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010. Jurnal Binus Business Review Vol.3 No.2 November 2012: 993-1009. BINUS University.

Trisnawati, Estralita dan Aloysius Alvin. Pengaruh Total Assets, Jenis Industri, Ukuran KAP dan Jenis Pendapat Akuntan terhadap Rentang Waktu Penyelesaian Proses Audit pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesian Tahun 2006-2007. Jurnal Akuntansi, Volume 10, Nomor 2, Mei 2010:113-134. Universitas Tarumanegara.

Utami, Wiwik. 2006. “Analisis Determinan Audit delay Kajian Empiris di Bursa

Efek Jakarta”. Bulletin penelitian No.09.

Yaacob, Najihah Marha dan Ayoib Che-Ahmad. 2012. Adoption of FRS 138 and Audit Delay in Malaysia. Iinternational Journal Of Economic and Finance vol.4 No. 1: January 2012.

Yulianti, Ani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2008). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

(23)

id.wikipedia.orgDiakses pada tanggal 9 April 2015.

www.sahamok.com Diakses pada tanggal 23 April 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya..

Adapun Pola Pengaman Sistem Transmisi 70 kV Saluran Kabel Tanah, sesuai SPLN No.. Untuk gangguan antar dan tiga fasa, yang arus gangguannya besar sebaiknya dipakai relai arus

This study was aimed at finding out the teachers’ perception of classroom management in English class. This study was a descriptive study. A questionnaire was distributed

Rosdakarya.. Sebaliknya, hasil belajar yang baik akan mendorong pula untuk meningkatkan, setidak-tidaknya mempertahankan, apa yang telah dicapainya. b) Menambahkan keyakinan

Based on definition above, it can be conclude that classroom management is all the process of activities in class that can make good atmosphere and students

The ethno science study attempts to find out indigenous science that is inherited in traditional community and to develop local culture-based science education

KANYOUKU YANG MENGANDUNG KATA “NEKO” BERDASARKAN KAJIAN SEMANTIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Sebelum saya menjelaskan mengenai teknik perencanaan dan pembangunan jalan raya, terlebih dahulu saya akan menjelaskan mengenai sejarah pembangunan