• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ATURAN MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI DITINJAU DARI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ATURAN MENYALAKAN LAMPU DI SIANG HARI DITINJAU DARI UU NO.22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

I'FHSEI'SJ l'ENG£:'\IHR \ SF I' fD A MOTOR TEJ{Jii\DM' ATL RAI\ 1\lENYALAKAN LAJ\II'l< Dl SIAf"G IIARI DJTIN.J AU DARI

l ' tl 1\0,22 TAll liN 200') I ENTANG LALU LINTAS DAN \NGKLI'IAN .J..\L\N 1>1 KELURAHAN S EI KERA

JIILIR I KEC:\"\11\T\"1 1\lEDA.'i PE!Ul \~GAl'<

SKRJPS I

Oiaj ukao Llotuk Mcmcnuhi Persyaratan Mcmpcrolch Gclar Sarjana Pendidikao

Oleb

Ahdi Wabid Lubis

FAKULTAS ILMU SOSIAL Ul'OIVERSIT AS NEGERI ME DAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

ABDI WAHID LUBIS, NIM. 308311001. Persepsi Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari Ditinjau Dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu cara atau metode yang menggambarkan keadaan atau objek penelitian di lapangan yang digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi pada situasi sekarang yang akan dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, identifikasi dan analisis pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama mendapatkan penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam deskriptif situasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pengendara sepeda motor yang tinggal di Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I berjumlah 500 Kepala Keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari keseluruhan jumlah populasi yaitu 50 kepala keluarga yang mempunyai kendaraan sepeda motor yang diambil secara acak sederhana (Random Sampling).Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi dan angket.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini ialah “Persepsi Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang

Hari Ditinjau Dari UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan

Perjuangan”

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran selalu memberi petunjuk-petunjuk, bimbingan-bimbingan serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.

(6)

v

3. Bapak Drs. Suady Husin, SH, MS, Bapak Drs. Buha Simamora, SH, MH, Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum selaku Dosen Penguji penulis. 4. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED.

5. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

6. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

7. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

8. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

9. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH. M.Hum selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).

10.Bapak Sugino selaku Staff Administrasi PPKn yang telah membantu penulis demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11.Bapak Ramsul Nababan, SH selaku Dosen PPKn, Bapak Budi Ali Mukmin, S.IP, M.A selaku Dosen PPKn juga yang telah memberikan motivasi yang baik demi kelancaran dan kesempurnaan untuk menyelesaikan skripsi ini.

(7)

vi

13.Bapak Nuhan Hasibuan, SE selaku Lurah di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan beserta Staff Pegawai yang telah banyak membantu penulis dalam pengumpulan data demi kesempurnaan skripsi ini. 14.Kepada masyarakat Lingkungan XI Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan yang telah memberikan sedikit waktunya dalam memperoleh data dilapangan untuk kesempurnaan skripsi ini.

15.Yang teristimewa kepada orang tua, Ayahanda Asman Lubis, S.Pd dan Ibunda tersayang Nina Hariyani Nasution, S.Pd yang selama ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan materil kepada penulis.

16.Buat adik Surya Nita Sari Lubis, Tri Yusfiani Lubis, Ahmad Fadhlan Lubis serta sepupu-sepupu tercinta yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

17.Kepada rekan-rekan sahabat senasib seperjuangan, kawan-kawan kos, maupun kawan-kawan kampus, yang telah banyak membantu penulis khususnya kepada kelas ekstensi 2008 yaitu: Indra syahputra, Arpan Ansori Lubis, Nandaru Putra Yanda, Reda Fikri, Andi Saputra, Novian Aris Milala, Ardiansyah dan kepada semua teman yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

(8)

vii

Mengingat keterbatasan kemampuan dan waktu yang ada, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk melengkapi skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini dapat membantu dan memberi manfaat.

Medan, Agustus 2012 Penulis

(9)

viii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 4

C. PembatasanMasalah ... 5

D. RumusanMasalah ... 5

E. TujuanPenelitian ... 6

F. ManfaatPenelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. KerangkaTeori... 7

1. PengertianPersepsi ... 7

2. Sepeda Motor ... 9

3. AturanMenyalakanLampu di Siang Hari ... 14

4. LaluLintasdanAngkutanJalan ... 15

5. KepatuhanHukum ... 17

(10)

ix

B. KerangkaBerfikir... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. LokasiPenelitian ... 23

B. PopulasidanSampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 24

C. VariabelPenelitiandanDefinisiOperasional ... 25

1. VariabelPenelitian ... 25

2. DefinisiOperasional... 25

D. Kisi-Kisi Variabel (X) ... 26

E. TeknikPengumpulan Data ... 26

F. TeknikAlanisis Data ... 27

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 29

A. DeskripsiHasilpenelitian ... 29

B. PembahasanHasilpenelitian... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal

Tabel 1. Tanggapan responden tentang kepemilikan kendaraan sepeda motor

Tabel 2. Tanggapan responden tentang kepemilikan SIM kendaraan sepeda motor

Tabel 3. Tanggapan responden tentang pernahkah mendengar aturan menyalakan lampu di siang hari dalam mengendarai sepeda motor Tabel 4. Tanggapan responden tentang selalu/tidak menyalakan lampu

kendaraan bermotor di siang hari

Tabel 5. Tanggapan responden tentang pemahaman UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

Tabel 6. Tanggapan responden tentang ada/tidak sosialisasi langsung mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di siang hari dari pihak kepolisian

Tabel 7. Tanggapan responden tentang pernahkah melihat dan membaca sosialisasi mengenai aturan menyalakan lampu sepeda motor di siang hari di media (massa, elektronik, cetak)

Tabel 8. Tanggapan responden tentang pemahaman aturan menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor diatur di dalam Pasal 107 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009

(12)

Tabel 10. Tanggapan responden tentang pernahkah di tilang oleh POLANTAS ketika tidak menghidupkan lampu di siang hari dalam mengendarai sepeda motor

Tabel 11. Tanggapan responden tentang pernahkah melihat pihak kepolisian (POLANTAS) dalam mengendarai sepeda motor tidak menyalakan lampu

Tabel 12. Tanggapan responden tentang kegunaan menyalakan lampu di siang hari ketika mengendarai sepeda motor

Tabel 13. Tanggapan responden tentang pentingkah dalam mengendarai sepeda motor menyalakan lampu di siang hari

Tabel 14. Tanggapan responden tentang terganggu/tidak dengan adanya pengendara lain yang menyalakan lampu di siang hari

Tabel 15. Tanggapan responden tentang proses menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor sudah berjalan dengan baik/tidak

Tabel 16. Tanggapan responden tentang masih banyak/tidak pengendara sepeda motor yang tidak menyalakan lampu di siang hari

Tabel 17. Tanggapan responden tentang merugikan/tidak menyalakan lampu kendaraan bermotor di siang hari

(13)

Tabel 19. Tanggapan responden tentang setuju/tidak kalau menyalakan lampu di siang hari akan merugikan angka kecelakaan di dalam berlalu lintas

Tabel 20. Tanggapan responden tentang Pasal 107 ayat (2) UU No. 22 Tahun 2009 yang mengatur tentang menyalakan lampu kendaraan bermotor di siang hari sudah sesuai/tidak dengan apa yang diharapkan

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. DaftarAngket 2. Nota Tugas

3. SuratMengadakanPenelitiandariJurusan 4. SuratIzinMengadakanPenelitiandariFakultas 5. SuratPenelitiandariTempatPenelitian

6. SuratKeteranganBebasPerpustakaandariJurusan 7. SuratKeteranganBebasPerpustakaandariUnimed

8. DaftarPeserta Seminar Proposal PenelitianMahasiswaJurusanPPKn 9. KartuBimbinganSkripsi

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persepsi atau pandangan adalah sebuah proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan guna memberikan arti bagi lingkungan masyarakat. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi masyarakat tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.

Baru-baru ini telah disahkan Undang-undang dalam berlalu lintas yaitu UU No. 22 Tahun 2009 yang isinya menitikberatkan pada kendaraan bermotor baik roda 2 (dua) dan 4 (empat) agar berkendara secara tertib. Latar belakang dari pembuatan Undang-undang ini sendiri dikarenakan data kecelakaan yang tinggi di jalan raya karena para pengendara yang kurang sadar terhadap keselamatannya seperti tidak menyalakan lampu utama pada siang hari, dan tidak disiplin terhadap rambu-rambu lalu lintas.

(16)

2

Di dalam pasal 107 ayat (1) dan (2) UU No. 22 Tahun 2009 menyatakan bahwa :

(1) Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kenderaaan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.

(2) Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.

Dengan diberlakukannya UU No. 22 tahun 2009 khususnya pasal 107 ayat (2) adalah untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh pengendara sepeda motor, namun pada kenyataannya masyarakat pengguna sepeda motor masih saja tidak menggunakan lampu utama pada siang hari.

Persepsi pengendara sepeda motor, tentang pasal 107 UU No. 22 Tahun 2009 tidak membantu mengurangi kecelakaan lalu lintas, bahkan akan membuat pengendara sepeda motor lain menjadi silau selama berkendara, karena menurut mereka siang hari sudah terik jadi kontak pandang mata masih jelas, kecuali apabila dalam keadaan seperti hujan deras, maka pengguna sepeda motor akan menyalakan lampu utama pada siang hari. Hambatan-hambatan yang dialami pengendara sepeda motor adalah masih memiliki derajat kepatuhan terhadap hukum yang rendah, sehingga sulit untuk membuat masyarakat terutama pengemudi sepeda motor mentaati peraturan-peraturan baru yang dibuat untuk keselamatan pengemudi sepeda motor itu sendiri.

(17)

3

hukum diawali dari kesadaran hukum masyarakat. Kesadaran hukum dapat tumbuh karena adanya rasa takut dengan sanksi yang dijatuhkan. Kesadaran hukum masyarakat ini berpengaruh terhadap kepatuhan hukum baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya mereka berkeyakinan bahwa mereka membutuhkan hukum dan hukum itu bertujuan baik dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.

Walaupun begitu penting dari segi tujuan pasal 107 ayat (2) tersebut masih banyak para pengendara sepada motor di kota Medan khususnya di Kelurahan Sei Kera Hilir 1 Kecamatan Medan Perjuangan yang kurang/tidak mengerti. Kewajiban untuk menghidupkan lampu kendaraan di siang hari menuai pro dan kontra dari masyarakat pengguna kendaraan bermotor. Karena dinilai tidak efektif untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan parahnya petugas sendiri sering tidak mengindahkan kewajiban tersebut. Sering kali terlihat di persimpangan rambu-rambu lalu lintas, orang-orang menyalakan lampu utama hanya jika melihat ada petugas yang berjaga, namun setelah pengendara melewati petugas, mereka kemudian mematikan lagi lampu utama sepeda motor.

(18)

4

berlaku. Maka penulis tertarik untuk mengadakan kajian lebih lanjut terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari. Kemudian mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah dengan judul: “Persepsi Pengendara Sepeda Motor Terhadap Aturan Menyalakan Lampu di Siang Hari di Tinjau Dari UU No.

22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kelurahan Sei

Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang yang akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas dibandingkan perumusan masalah. Menurut Soekanto (2003:180) yakni:

“agar bisa mengenali/mengindentifikasi masalah dengan baik perlu dilakukan

studi eksplorasi yaitu dengan sengaja mencari keseluruahan kemungkinan faktor

yang menjadi penyebab timbulnya persoalan/masalah”.

Agar suatu penelitian lebih terarah dan jelas tujuannya maka perlu dijelaskan indentifikasi masalahnya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kepatuhan dan kesadaran pengendara sepeda motor terhadap aturan UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 107 ayat (2) Tentang Menyalakan lampu di siang hari.

(19)

5

3. Adanya Pro dan Kontra di kalangan masyarakat kelurahan Sei Kera Hilir I kota medan terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari.

C. Pembatasan Masalah

Salah satu hal yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya dibatasi permasalahan yang diteliti. Pembatasan masalah dalam suatu penelitian adalah sangat penting agar diperoleh analisa yang luas dan kesimpulan yang tepat. Seperti dikemukakan oleh Arikuntoro (2000:18) yakni: “dalam penelitian harus dijalankan batas masalah yang akan diteliti sehingga penelitian ini dapat memulai

suatu penelitian dan mengerti arah perginya suatu penelitian”.

Berdasarkan pendapat di atas, Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009.

D. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan rumusan formal yang operasional dari masalah yang akan diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikuntoro (2000:19) yaitu: ”agar penelitian dapat dicapai dengan sebaik-baiknya, penelitian harus merumuskan masalahnya sehingga jelas

dari mana harus memulai, kemana harus perginya dan dengan apa”.

(20)

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian merupakan langkah utama agar dapat menentukan kearah mana sasaran yang dicapai dalam suatu penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Soekanto (2003:191) bahwa: “yang dimaksud tujuan penelitian adalah penelitian berkenaan dengan maksud peneliti melakukan penelitian terkait

dengan perumusan masalah dan judul”.

Dari pendapat tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu di siang hari ditinjau dari UU No. 22 Tahun 2009 di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Untuk memperluas wawasan pengetahuan atau pemahaman penulis tentang persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu disiang hari dan faktor-faktor penyebab terjadinya pro dan kontra dikalangan masyarakat di Kelurahan Sei Kera Hilir I Kecamatan Medan Perjuangan.

2. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan khususnya aturan menyalakan lampu di siang hari bagi pengendara sepeda motor.

(21)

29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraianyang telah penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu, maka bagian ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan sedikit memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian ini bahwa proses sosialisasi sebuah aturan hukum dapat melalui beberapa cara seperti penyuluhan suatu aturan hukum yang baru kepada masyarakat. Selain penyuluhan, masyarakat dalam mentaati suatu aturan hukum biasanya meneladani bagaimana penegak hukum dalam mentaati suatu aturan hukum.Sehingga keteladanan dari aparat penegak hukum merupakan juga proses sosialisasi suatu aturan hukum.

Persepsi pengendara sepeda motor terhadap aturan menyalakan lampu kendaraan sepeda motor di siang hari masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat dan tentu saja pelaksanaannya pun masih sempat surut, yang pasti peraturan ini sudah ditetapkan. Namun kesadaran pengendara sepeda motor mentaatinya dan kesadaran aparat bertindak tegas dalam mengawasi pelaksanaan aturan-aturan tersebut. Karena masih pro dan kontra, pelaksanaannya pun tidak konsisten sehingga lebih membingungkan sepeda motor.

Dalam masyarakat modern (maju), faktor kesadaran hukum berpengaruh langsung pada kepatuhan hukum masyarakat, karena pada dasarnya pengendara sepeda motor berkeyakinan bahwa pengendara membutuhkan hukum dan hukum itu bertujuan baik dan telah mengatur masyarakat secara baik, benar dan adil.

(22)

30

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuaraikan diatas, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Tindakan pemerintah saat ini sudah bagus, tapi masyarakat umum belum mengetahui alasan mengapa lampu sepeda motor wajib dinyalakan pada siang hari, apa manfaatnya, dan apa implikasinya bagi masyarakat umum. 2. Seharusnya peraturan ini cocok untuk kondisi tertentu, misalkan situasi

berkabut, hujan, dan rawan kecelakaan. Di dalam situasi tersebut seharusnya pengendara sepeda motor menyadari aturan berlalu lintas demi keselamatan dan akan mengurangi angka kecelakaan.

3. Untuk kedepannya para pembuat UU diharapkan lebih mendahulukan mengeluarkan aturan yang dianggap lebih penting dan mendesak dibandingkan mengeluarkan aturan yang mengakibatkan terjadinya perubahan kebiasaan di dalam kehidupan yang dapat memicu terjadinya pro dan contra di kalangan masyarakat.

(23)

68

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ali, Zainuddin. 2008.Sosiologi Hukum. Jakarta:Penerbit Sinar Grafika.

Ali, Achmad. 2009. Menguak Teori Hukum (legal Theory) dan Teori Peradilan

(JudicialPrudence) termasuk Interpretasi Undang-Undang

(LegisPrudence).Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Amiruddin, dan Zainal Asikin, 2003. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsini.2000.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi VI).Jakarta:Rineka Cipta.

Maertinus, S. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Bumi. Narbuko, Cholid.2007. Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rahardjo, Satjipto. 2010. Sosiologi Hukum Perkembangan Metode dan Pilihan Masalah.Yogyakarta:Genta Publishing.

Soekanto, Soerdjono. 2003. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum.Jakarta:PT. RajaGrafindo persada.

Soekanto, Soerdjono. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta:PT. RajaGrafindo Persada.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Thoha, Miftah. 2005. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Perundang-undangan

(24)

69 Internet

Arpandi.2011. PengertianLaluLintas.

http://arpandibidar.blogspot.com/2011/05/pengertian-lalu-lintas.html.Diakses 25 Maret 2012.Online.

Liemien.2011. Undang-UndangPengendaraSepeda Motor.

http://liemien.wordpress.com/2011/04/16/undang-undang-pengendara-sepeda-motor-per-1-april-2011/. Diakses 12 April 2012.Online. Mohammad IgfarPramarizki. 2011. AlasanMenyalakanLampu di Siang

Hari.http://hukum.kompasiana.com/2011/10/20/inilah-alasan-menyalakan-lampu-di-siang-hari-bagi-sepeda-motor/.Diakses 12 April 2012. Online. E-Book. 2011. Jenis-jenisPersepsi, DinamikaPersepsi.

Gambar

Tabel
Tabel  10. Tanggapan responden tentang pernahkah di tilang oleh
Tabel  20. Tanggapan responden tentang Pasal 107 ayat (2) UU No. 22

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Berdasarkan Disposisi

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain, dan

Berdasarkan beberapa de- finisi di atas, maka pada dasarnya konsep arsip tidak dapat di- pisahkan dengan informasi, karena arsip merupakan infor- masi yang dibuat,

Sistem pengelolaan arsip dokumen pada Kantor Cabang Utama PT Angkasa Pura II belum berjalan dengan maksimal semuanya karena beberapa dokumen seperti Dokumen

Hasil analisa pengukuran DO ( oksigen terlarut ) dalam air pencemaran dengan menggunakan tanaman Kayu apu dapat dilihat pada Tabel 4. Pada hari ke- 0 dengan kontrol

Penulis memfokuskan kajian dalam skripsi ini, dengan berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: pertama apa

sosiologi, siswa, dan guru teman sejawat variasi gaya mengajar guru dalam meningkatkan minat belajar siswa sudah cukup baik, hal ini terbukti dari hasil tiga kali

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang