• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHDAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

DI KELAS XI SMA

Oleh:

Hormida Damanik NIM. 409631007

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pedidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di Kelas XI SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari penelitian sampai selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku pebimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada seluruh guru penulis yang telah mendidik penulis. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah dan guru kimia SMA N 1 Tanjung Morawa yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian.

(3)

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis

(4)

Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di Kelas XI SMA

Hormida Damanik (409631007)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan penggunaan pendekatan pemecahan masalah dan tanpa penggunaan pendekatan pemecahan masalah di kelas XI SMA, sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Tanjung Morawa tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 72 orang yang berada pada dua kelas. Kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan kelas kontrol diajarkan dengan metode pembelajran tanpa pendekatan pemecahan masalah. Untuk memperoleh data hasil belajar tesebut digunakan objektif test sebanyak 20 butir soal dengan lima pilihan jawaban.

Hasil yang diperoleh: nilai rata-rata pretest = 23,88 dan posttest = 67,77 pada kelas eksperimen; sedangkan pada kelas kontrol, nilai rata-rata pretest = 24,58 dan posttest = 53,33. Persentase efektivitas didapat sebesar 34,17%. Dari hasil uji

statistik t pada taraf signifikansi α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar Riwayat hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftra Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Lampiran viii

Daftar Tabel ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Proses Belajar 7

2.1.3 Hasil Belajar 8

2.1.4 Metode Ceramah 9

2.1.5 problem Solving 10

2.2.6 Materi Pelajaran 15

2.2.7 Kerangka Konseptual 15 2.2.8 Hipotesis Penelitian 16

BAB III METODE PENELITIAN 17

(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 24

4.1 Hasil Penelitian 24

4.1.1 Analisis Instrumen 24

4.1.2 Analisis Data 24

4.1.2.1 Uji Normalitas 25

4.1.2.2 Uji Homogenitas 26

4.2.2.3 Uji Hipotesis 26

4.2 Pembahasan 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 30

5.1 Kesimpulan 30

5.2 Saran 30

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-langkah problem solving 11 Tabel 2.2 Tahap-tahap pemecahan masalah 13 Tabel 3.1 Rancangan penelitian semu faktorial 2x2 19 Tabel 4.1 Uji normalitas hasil belajar 25

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Ilmu yang mempelajari alam semesta disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu kimia adalah salah satu diantara ilmu-ilmu IPA. Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran IPA yang kurang diminati karena sarat akan konsep - konsep yang bersifat abstrak. Berdasarkan pengamatan peneliti sewaktu mengadakan Program Pengalaman Lapangan (PPL), siswa lebih susah menyerap pelajaran yang menyangkut operasi matematika termasuklah pelajaran kimia, karena kimia adalah ilmu yang bersifat abstrak dan siswa juga jarang yang mau membuka kembali buku pelajarannya di rumah jika tidak diberikan tugas/latihan.

Ketertarikan siswa dalam pelajaran kimia sangat kurang yang membuat semangat mereka dalam belajar kimia juga menjadi kurang/pasif sehingga ini menjadi tantangan bagi guru untuk dapat menciftakan suasana belajar yang dapat membuat siswa lebih aktif mengikuti pelajaran. Guru juga sering memberikan contoh soal yang sederhana saja dalam proses belajar mengajar sehingga ketika siswa diberikan soal yang lebih sulit, susah dimengerti oleh siswa. Mengajar merupakan suatu aktivitas profesional yang memerlukan ketrampilan tingkat tinggi dan mencakup hal-hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan-keputusan (Winata Putera, 1992:86). Sekarang ini pengajar lebih dituntut untuk berfungsi sebagai pengelola proses belajar mengajar yang melaksanakan tugas yaitu dalam merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengevaluasi. Keberhasilan dalam belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan pengajar dalam merencanakan, yang mencakup antara lain menentukan tujuan belajar peserta didik, bagaimana caranya agar peserta didik mencapai tujuan tersebut, sarana apa yang diperlukan, dan lain sebagainya

(10)

solving is teaching students how to solve problems. Benjamin (1993) memberikan

pernyataan yang hampir sama bahwa problem solving methods as ways to solve a

task. Demikian juga Donald R. Woods dalam Stice (2009) menyatakan bahwa

problem solving is the process of obtaining a satisfactory solution to a problem

which the problem solver has not seen before. Pembelajaran dengan menggunakan

metode pemecahan masalah merupakan suatu cara yang lahir dari perubahan mendasar tentang cara belajar siswa. Belajar tidak lagi dipandang sebagai proses menerima informasi untuk disimpan dimemori siswa, namun siswa belajar mendekati setiap persoalan dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, mengasimilasi informasi baru dan membangun pengertian sendiri.

Keaktifan siswa dalam belajar dapat membantu pemahaman mereka terhadap pelajaran kimia yaitu dengan cara memberi suatu permasalahan. Pemecahan masalah penting dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, karena pembelajaran pada prinsipnya suatu proses interaksi siswa dengan lingkungannya. Proses tersebut berlangsung secara bertahap mulai dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberikan respon yang tepat. Menurut Dewey dalam Sanjaya (2006), interaksi stimulus dengan respon dalam pemecahan masalah merupakan hubungan dua kutub antara belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masalah untuk diselidiki, dinilai dan dianalisis (Trianto, 2007)

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran model problem solving mengalami peningkatan. Dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus 1 sebanyak 15 siswa (54%) dan jumlah siswa yang belum tuntas belajar 13 siswa (46%). Sedangkan pada silus 2 jumlah siswa yang dikategorikan tuntas belajar sebanyak 25 siswa (89,3%) dan jumlah siswa yang belum tuntas belajar 3 siswa (10,7%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan 35,3%.

(11)

Inti dari pemecahan masalah adalah keputusan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang ada. Strategi pemecahan masalah menurut Hasan (1995) bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berpikir alternatif dan kemampuan mengambil keputusan berdasarkan allternatif yang tersedia. Penggunaan metode pemecahan masalah dapat membantu siswa meraih keberhasilan dalam belajar, melatih siswa untuk memiliki kemampuan, baik kemampuan berpikir maupun kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang terjadi di sekolah maupun di lingkungan masyarakat (Somantri, 2001). Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan sewaktu observasi, hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA masih rendah, disebabkan karena kekurangtertarikan mereka dalam pelajaran kimia. sehingga untuk mengatasi masalah ini diperlukan suatu pendekatan pembelajaran. Salah satu topik kimia yang cocok diajarkan dengan pendekatan pemecahan masalah adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan karena banyak operasi matematika sehingga diperlukan pemahaman konsep dalam mempelajarinya. Dengan menerapkan pendekatan pemecahan masalah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pendekatan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar

(12)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah masalah yang diidentifikasi dari penelitian ini adalah :

1. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir sehingga siswa tidak mengalami secara mendalam pengetahuan yang diperolehnya

2. Hasil belajar siswa jika dibelajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah

3. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran pemecahan masalah lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional (ceramah)

1.3. Batasan Masalah

Beberapa hal dalam masalah-masalah yang diidentifikasi tersebut dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya menerapkan proses pembelajaran dengan metode pendekatan pemecahan masalah.

2. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di kelas XI semester 2 SMA tahun ajaran 2011/2012.

3. Semua pembelajaran tersebut dilakukan oleh guru yang sama.

4. Keberhasilan belajar kimia siswa SMA tersebut diukur berdasarkan pencapaian kompetensi/tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan?

(13)

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan:

1. Apakah ada pengaruh pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah.

2. Apakah pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah akan memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode ceramah.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Sebagai masukan kepada semua pihak yang terkait dengan kegiatan pembelajaran terutama guru kimia, dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai masukan kepada para peneliti yang ingin melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut dibidang pembelajaran terutama dibidang pembelajaran kimia.

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Pendekatan pemecahan masalah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa disbanding dengan metode ceramah. Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Tanjung Morawa kelas XI pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan meningkat sebesar 34,17 %. 2. Hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Tanjung morawa kelas XI pada pokok bahasan Kelarutan dan hasil Kali kelarutan melalui pendekatan pemecahan masalah lebih baik daripada model pembelajaran ceramah.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Para peneliti yang akan melaksanakan penelitan agar mengembangkan model pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dalam upaya mengaktifkan cara belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar dengan baik saja tetapi mencari metode pelajaran yang lebih variatif yang dapat mengaktifkan siswa didalam kelas dan sesuai denga materi yang diajarkan agar hasil belajar siswa dapat terus meningkat.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penertbit : Bumi aksara, Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono., (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Fitrianti, (2009), Jurnal Penelitian Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah terhadap Kemampuan Berfikir Rasional Siswa,

http://www.referensionline.info/Pdf/jurnal_metode_problem_solving_pdf. html/accesed 22 Februari 2012/20:23

Gulo, W, (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo, Jakarta

Hutabarat, M, A, 2010, Pengaruh Metode problem solving dan Demonstrasi terhadap peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok bahasan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit, FMIPA-UNIMED, Medan

Johari, J.M.C & M. Rachmawati. 2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Esis (Erlangga)

Kumalasari, D, (2009), Jurnal Penelitian Pengembangan Metode Problem Solving Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sejarah,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dyahkumalasari,SS,M.Pd /art.met_problemsolving Pdf./accesed 14 April 2012/17:00

Muchtaridi, (2009), Chemistry, Penerbit : Yudhistira, Jakarta.

Parwati, N, N, (2011), Jurnal penelitian Efektivitas Perangkat pembelajaran Matematika Berorientasi Open-Ended problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah,

http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/efektivitas-perangkat-

pembelajaran-matematika-berorientasi-open-ended-problem-solving-untuk-meningkatkan-kemampuan-pemecahan-masalah/accesed 14 April

2012/17:23

Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Selviana, R, (2007), Jurnal Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar,

(16)

http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/penerapan-model- pembelajaran-problem-solving-untuk-meningkatkan-prestasi-belajar/accesed 16 April 2012/22.:33

Silitonga, P.M. 2011. Statistik. Medan: FMIPA UNIMED.

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metode Statistika, penerbit Tarsito, Bandung.

Suyanti, (2008), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit : Universitas Negeri Medan, Medan.

Gambar

Tabel 2.1 Langkah-langkah problem solving Tabel 2.2 Tahap-tahap pemecahan masalah
Gambar 2.1. Skematis memahami problem solving

Referensi

Dokumen terkait

l ' Online Job Market (BKO) needs to socialize to public because it is the main job vacancy advertisement especially for job applicant who looks for a job by.. Deparftnent of

Biaya Peralatan Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Padang Bolak : Pompa Air (Metode Garis Lurus)... Jumlah Biaya Penyusutan Alat Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Padang Bolak

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Kekuasaan kehakiman yang merdeka, dalam tinjauan politik hukum, dengan mengacu pada pasal tersebut di atas dilakukan pada dua lapisan, yaitu, pertama, hakim sebagai aparat

Kecap oedang sari sebenarnya memiliki daya jual yang tinggi, dengan rasanya yang gurih dan bercita rasa tinggi, kecap oedang sari banyak diminati oleh banyak orang, namun

• Explain about the taste (sweet, salty, tasteless, sour, bitter, hot) with the things provided such as sugar, salt, water, lemon, sore throat powder, pepper.. • Taste

Sedangkan materi yang ketiga adalah tentang puasa, hadits yang berbicara berkenaan dengan hal tersebut diantaranya adalah, Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa

SUATU KAJIAN TENTANG KESADARAN POLITIK PEMUDA PANTAI UTARA (PANTURA) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. Daftar Pustaka