• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Concept Mapping (PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Concept Mapping (PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING

(PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 03 Colomadu Tahun 2013/2014)

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Matematika

YULI SURYANTO

A 410100104

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

2

(3)

1

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING

(PTK Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 03 Colomadu Tahun 2013/2014)

Oleh

Yuli Suryanto1, Rita P. Khotimah2

1

Mahasiswa Pendidikan Matematika, yuli.suryanto@yahoo.co.id

2

Staf Pengajar Pendidikan Matematika, rpramujiyanti@ums.ac.id Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dan mendeskripsikan penggunaan strategi pembelajaran Concept Mapping untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII C SMP N 03 Colomadu. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII C SMP Negeri 03 Colomadu yang berjumlah 32 siswa. Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan selama dua kali putaran. Teknik pengumpulan data melalui observasi, catatan lapangan, kajian dokumen dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi pembelajaran Concept Mapping dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari indikator pemahaman konsep siswa meliputi 1) Kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep ada 5 siswa (15,63%) setelah tindakan putaran II ada 20 menjadi (62,5%). 2) Kemampuan siswa dalam menuliskan model matematika dengan tepat ada 7 siswa (21,86%) setelah tindakan putaran II ada 25 menjadi (78,13%). 3) Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus dengan tepat ada 6 siswa (18,75%) setelah tindakan putaran II ada 25 menjadi (78,13%). Sedangkan indikator komunikasi meliputi 1) Kemampuan siswa dalam mengemukakan ide matematika dengan berbicara ada 5 siswa (15,63%) setelah tindakan putaran II ada 24 menjadi (75%). 2) Kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram atau gambar ada 6 siswa (18,75%) setelah tindakan putaran II ada 22 menjadi (68,75%). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi pembelajaran Concept Mapping dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman konsep siswa.

Kata Kunci: concept mapping; komunikasi; pemahaman konsep

(4)

2

PENDAHULUAN

Matematika adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan peranan penting dalam dunia pendidikan. Hal ini dapat terlihat matematika diajarkan dari jenjang pendidikan TK sampai perguruan tinggi. Pada pembelajaran matematika, aspek yang diperlukan untuk mengetahui hasil belajar matematika adalah pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi,

pemecahan masalah.

Keberhasilan pembelajaran matematika tidak terlepas dari kemampuan pemahaman konsep. Dalam pembelajaran matematika sebagai prasyarat dalam memahami konsep adalah memahami materi sebelumnya. Jika dari awal siswa kurang memahami materi atau dari awal siswa tidak paham maka akan sulit untuk siswa belajar dan akan berlanjut sampai siswa selesai menempuh pendidikan. Komunikasi merupakan salah satu aspek yang harus dikembangkan dalam proses belajar. Kemampuan komunikasi juga merupakan standar kompetensi lulusan bagi siswa sekolah dasar sampai menengah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih dan di dalamnya terjadi pertukaran informasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu (Beni, 2012: 116).

Berdasarkan observasi di kelas VIII C SMP N 03 Colomadu terdapat permasalahan pemahaman konsep belajar matematika siswa meliputi : 1) kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep (15,63%), 2) kemampuan siswa dalam menuliskan model matematika (21,86%.), 3) kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus (18,75%), Sedangkan

permasalahan komunikasi siswa meliputi : 1) kemampuan siswa dalam mengemukakan ide matematika dengan berbicara (15,63%), 2) kemampuan siswa

dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram atau gambar (18,75%).

(5)

3

peraga. Sedangkan sumber penyebab yang berasal dari siswa yaitu siswa masih pasif dalam berkomunikasi, siswa cenderung malas menulis, menggambar dan kemampuan dalam berdiskusi masih bertumpu pada teman yang lain dan siswa masih kurang memahami masalah dari setiap pertanyaan yang diajukan. Sumber penyebab sarana dan prasarana pembelajaran yaitu masih minimnya sarana atau alat pembelajaran.

Berdasarkan akar penyebab yang diuraikan dapat dimaknai bahwa akar penyebab yang paling dominan bersumber dari kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan kemampuan siswa dalam pemahaman konsep dalam belajar. Alternatif tindakan yang dapat ditawarkan agar proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep, yaitu melalui pembelajaran peta konsep (Concept Mapping).

Menurut Martin dalam Trianto (2007: 159) peta konsep (Concept

Mapping) adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah

konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Keunggulan dari peta konsep diantaranya: peta konsep merupakan cara belajar yang mengembangkan proses belajar bermakna sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat belajar siswa, dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas berfikir siswa sehingga menimbulkan kemandirian belajar yang lebih, mengembangkan struktur kognitif terintegrasi dengan baik yang akan memudahkan belajar, membantu siswa melihat makna materi pelajaran secara komprehensif dalam setiap komponen konsep-konsep dan mengenali hubungan yang terdapat antar konsep dengan konsep berikutnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perlu diadakan

penelitian tentang penerapan Concept Mapping dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan pemahaman konsep siswa.

(6)

4

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan, dan mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif, efektif dan efisien (Mulyasa: 9). Penelitian

dilakukan melalui kolaborasi melalui proses kerja antar guru matematika, kepala sekolah dan peneliti di lingkungan sekolah. Adapun langkah –langkah PTK modifikasi Kemmis dan Mc Taggart dalam Tjipto Subadi (2010: 85) sebagai berikut: 1) dialog awal; 2) perencanaan tindakan; 3) pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring; serta 4) refleksi dan evaluasi.

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu Oktober 2013 - Maret 2014 di SMP N 03 Colomadu. Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru SMP N 03 Colomadu. Subjek penerima tindakan adalah siswa kelas VIII C yang berjumlah 32 orang, terdiri atas 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Sementara subjek pemberi tindakan adalah guru matematika kelas VIII C yaitu C. Triningsih, S.Pd.

Teknik pengumpulan data berupa observasi, catatan lapangan dan

dokumentasi. Sumber data primer adalah peneliti yang melakukan tindakan dan siswa yang menerima tindakan, sedangkan data sekunder berupa data dokumentrasi, pengambilan data dapat dilakukan dengan metode pokok, dan metode bantu. Metode pokok melalui observasi dan tes, observasi dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung dengan teliti, cermat dan hati-hati terhadap fenomena yang terjadi pada saat pembelajaran matematika; tes

diperlukan untuk memperoleh data tingkat pemahaman konsep. Metode bantu berupa catatan lapangan dan dokumentasi, catatan lapangan yang dipakai oleh

(7)

5

data (penarikan kesimpulan). Keabsahan data dilakukan dengan observasi secara terus menerus dan triangulasi sumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dari siklus I sampai berakhirnya siklus II, telah diambil kesepakatan bersama antara peneliti dan guru matematika kelas VIII C SMP N 03 Colomadu bahwa pembelajaran dengan

menerapkan strategi Concept Mapping dapat meningkatkan komunikasi dan kemampuan pemahaman konsep belajar matematika. Indikator-indikator yang tampak untuk kemampuan komunikasi matematika, kemampuan siswa dalam mengemukakan ide matematika dengan berbicara, kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram atau gambar. Sedangkan untuk pemahaman konsep belajar matematika kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, kemampuan siswa dalam menuliskan rumus dengan tepat, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus dengan tepat.

Berdasarkan data pelaksanaan tindakan diatas mengenai pemahaman konsep belajar matematika siswa pada kelas VIII C SMP N 03 Colomadu keseluruhan tindakan dapat disajikan dalam tabel 2 berikut.

Tabel 4.1 Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Siswa No

Indikator Pemahaman Konsep Matematika Sebelum Tindakan

Putaran I

Putaran II

1 Kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

5 siswa 2 Kemampuan siswa dalam menuliskan

model matematika dengan tepat 3 Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan

rumus dengan tepat

(8)

6

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa

Berdasarkan data pelaksanaan tindakan diatas mengenai komunikasi matematika siswa pada kelas VIII C SMP N 03 Colomadu keseluruhan tindakan dapat disajikan dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1. Peningkatan Komunikasi Matematika Siswa

No Indikator Komunikasi Matematika Sebelum Tindakan

2 Kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram,

Adapun grafik peningkatan komunikasi matematika siswa dalam

(9)

7

Kedua grafik di atas menunjukan adanya peningkatan komunikasi matematika dan pemahaman konsep belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran Concept Mapping pada kegiatan belajar mengajar dari sebelum adanya tindakan sampai putaran ke 2. Presentase tiap-tiap indicator dari

komunikasi matematika dan pemahaman konsep belajar matematika mengalami peningkatan. Untuk kemampuan siswa dalam mengemukakan ide matematika dengan berbicara pada kondisi awal (15,63%) bertambah menjadi (46,88%) pada putaran I, meningkat menjadi (75%) pada putaran II, kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram atau gambar pada kondisi awal (18,75%) meningkat menjadi (37,5%)pada putaran I, meningkat menjadi (68,75%).pada putaran II.

Sedangkan untuk pemahaman konsep, kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep pada kondisi awal (15,63%) meningkat menjadi (37,5%) pada putaran I, meningkat menjadi (59,38%) pada putaran II, kemampuan siswa dalam menuliskan rumus dengan tepat pada kondisi awal (21,86%) meningkat menjadi (50%) pada putaran I, meningkat menjadi (78,13%) pada putaran II, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus dengan tepat pada kondisi awal (18,75%) meningkat menjadi (46,88%) pada putaran I, meningkat menjadi (78,13%) pada putaran II.

(10)

8

Pemahaman konsep dan kemampuan komunikasi siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas masih rendah, hal ini terlihat dari belum tercapainya indikator pemahaman konsep dan komunikasi belajar siswa pada mate pelajaran matematika. Kondisi seperti ini mendorong untuk mengadakan evaluasi pembelajaran, dialog yang dilakukan peneliti dan guru mate pelajaran matematika kelas VIII C SMP N 03 colomadu menghasilkan kesepakatan untuk diadakannya

perbaikan kualiatas pembelajaran. Solusi yang disepakati adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran Concept Mapping.

Pada putaran I indikator Guru kurang memotivasi siswa untuk bertanya ataupun memotivasi siswa untuk berkomunikasi, Siswa masih berbicara sendiri dengan teman sebangku dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru sehingga kelas belum terlihat kondusif, siswa masih salah dalam pengerjaan soal latihan, siswa masih takut untuk menyampaikan gagasan, sehingga pemahaman konsep dan komunikasi matematika sudah mulai terlihat dibanding sebelum tindakan tetapi belum signifikan. pada putaran I penerapan strategi pembelajaran Concept

Mapping belum berjalan dengan baik sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk

putaran selanjutnya.

Putaran II mengacu pada putaran I yang telah mengalami perbaikan. Perbaikan yang dilakukan diantaranya guru perlu mengoptimalkan pemberian motivasi kepada siswa, membimbing siswa yang kesulitan dalam pengerjaan, memperbanyak latihan, kegiatan lebih dipusatkan kepada siswa. Pada putaran II setelah dilakukan pembelajaran Concept Mapping dengan perbaikan persentase indikator pemahaman konsep dan komunikasi siswa meningkat secara signifikan. Penerapan strategi pembelajaran dengan Concept Mapping sesuai harapan,

Pemahaman konsep siswa mengalami peningkatan ditandai dengan siswa yang dapat memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep, menuliskan dan

(11)

9

mendominasi dalam pembelajaran setelah proses pembelajaran yang sebelumnya masih berpusat pada guru dikurangi.

Indikator pemahaman dan komunikasi belajar siswa yang diamati sebelum diterapkannya strategi pembelajaran Concept Mapping sampai diterapkannya strategi pembelajaran ini hingga putaran II selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Nilmajeet Kaur (2012) dalam International Journal Of Research In Education

Methodology peta konsep dapat berpengaruh terhadap prestasi matematika siswa

di sekolah menengah dan berkaitan dengan tingkat kecerdasan mereka. Penelitian Endang Dwi Astuti (2012) menyatakan penerapan strategi pembelajaran Poster

Session dapat meningkatkan pemahaman konsep dan komunikasi siswa dalam

pembelajaran matematika. Penelitian Reni Yuli Astuti (2011) menyatakan pemahaman konsep siswa dalam belajar matematika meningkat setelah diterapkan strategi pembelajaran Collaborative Concept Mapping with Co Teaching. Hasil penelitian J Muller dkk (2004) menyatakan pemetaan konsep adalah contoh “alat pikiran” yang dapat mendukung pembelajaran matematika.

Penelitian Mwakapendaa dan Adlera (2013) dalam IEEE Learning

Technology Newsletter menyatakan penggunaan peta konsep dapat

mengeksplorasi pemahaman dan dengan peta konsep siswa lebih mampu membuat koneksi kontekstual ( yaitu, untuk mengingat konsep atau situasi di mana konsep-konsep tertentu yang dipelajari di sekolah ) daripada untuk membuat hubungan konseptual ( yaitu, untuk mengungkapkan dan merepresentasikan pemahaman yang memadai tentang konsep dan cara-cara di mana konsep-konsep matematika yang terkait). Hasil penelitian Uli Aqiatun Rohmah (2013)

menyatakan penerapan strategi pembelajaran peta konsep pada bilangan bulat menunjukan terjadinya peningkatan hasil belajar matematika siswa.

(12)

10

KESIMPULAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru matematika kelas VIII SMP N 03 Colomadu dengan menggunakan strategi Concept Mapping diperoleh kesimpulan sebagai berikut; 1. Strategi pembelajaran Concept Mapping akan menambah variasi dalam

penyampaian materi pelajaran seningga dapat menarik perhatian siswa. Selain

itu pembelajaran dengan Concept Mapping membantu terciptanya proses pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa serta mengurangi dominasi guru dalam proses belajar mengajar. Guru juga harus mampu memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran serta melatih kemampuan komunikasi siswa.

2. Adanya peningkatan Pemahaman konsep belajar matematika siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran Concept Mapping. Kemampuan siswa memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep ada 5 siswa (15,63%) setelah tindakan putaran II ada 20 menjadi (62,5%). Kemampuan siswa dalam menuliskan rumus dengan tepat ada 7 siswa (21,86%) setelah tindakan putaran II ada 25 menjadi (78,13%). Kemampuan siswa dalam mengaplikasikan rumus dengan tepat ada 6 siswa (18,75%) setelah tindakan putaran II ada 25 menjadi (78,13%).

3. Adanya peningkatan komunikasi matematika siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran Concept Mapping. Kemampuan siswa dalam mengemukakan ide matematika dengan berbicara ada 5 siswa (15,63%) setelah tindakan putaran II ada 24 menjadi (75%). Kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan melalui symbol, tabel, diagram atau gambar ada 6

siswa (18,75%) setelah tindakan putaran II ada 22 menjadi (68,75%).

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat peneliti memberikan saran

(13)

11

mendukung pembelajaran seperti berani bertanya, menjawab, mengerjakan soal tanpa takut salah dan aktif selama proses belajar mengajar. Kepada peneliti bidang matematika selanjutnya hendaknya melaksanakan penelitian pada jenjang pendidikan yang lain dengan memperluas indikator-indikator lain yang dapat mempengaruhi pemahaman konsep dan komunikasi matematika siswa dalam pembelajaran matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarjaya, Beni S.2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Yogyakarta: CAPS

Astuti, Reni Yuli. 2011. Penerapan strategi pembelajaran collaborative Concept

Mapping With Co Teaching dalam pembelajaran matematika sebagai

upaya peningkatan pemahaman konsep. Surakarta: Skripsi FKIP UMS.(Tidak Diterbitkan)

Hastuti, Endang dwi. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran poster Session Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika. Surakarta: Skripsi FKIP UMS.(Tidak Diterbitkan)

Kaur Nilmaljeet. 2012. “Effect Of Concept Mapping On Achievement In Mathematics Of Secondary School Students In Relation To Their Intelligence.” International Journal Of Research In Education

Methodology.Vol. 1, No.3. Pages 55-59.

Muller, J dkk. 2004. “Towards using concept mapping for math learning”. IEEE

Learning Technology Newsletter. Vol 6, Pages 13-15.

Mwakapendaa, Willy dan Jill Adlera. 2013. “Using Concept Mapping To Explore Student Understanding And Experiences Of School Mathematics.”,

African Journal of Research in Mathematics, Science and Technology

Education. Vol 7, No 1. Pages 51-62.

Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Rohmah, Uli Aqiatun. 2013. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui

(14)

12

Kelas Viib Smp Negeri 25 Purworejo Tahun 2012/2013.” Dalam Jurnal

Pendidikan Matematika, Vol 4, No 1. Hal. 14-18.

Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Studi Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas):

Suatu Model Pembinaan menuju Guru Profesional. Surakarta: Badan

Penerbit FKIP UMS.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Gambar

Tabel 4.1 Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Siswa
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Media audio visual adalah media yang efektif untuk memberikan hiburan serta menyampaikan pesan yang terkandung di dalamnya, karena media tersebut dapat diterima

Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain data curah hujan selama tahun 1999-2011 yang ditinjau dari besarnya debit kala ulang yang dibandingkan dengan

Desain Penelitian merupakan suatu penggambaran tahapan-tahapan apa saja yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian yang berguna untuk mempermudah dalam proses

(1982:27- 29) yaitu: (1) sumber data dalam penelitian kualitatif ialah “situasi yang wajar atau natural setting ” dan peneliti merupakan instrument kunci; (2) riset

Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah pengenalan suara, dengan judul Penerapan Model Codebook untuk Transkripsi Suara ke Teks dengan Ekstraksi Ciri

En effet, un nombre important des erreurs de traductions commises par les étudiants en classe de LE ne sont pas imputables uniquement à la maitrise insuffisante

ASPEK WISATA -AKTIVITAS WISATA -KARAKTER PENGUNJUNG -SIRKULASI PENGUNJUNG -FASILITAS WISATA -PENGELOLAAN KAWASAN -PERSEPSI MASYARAKAT PADA KAWASAN