• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran kualitatif dan kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengukuran kualitatif dan kuantitatif"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Pengukuran kualitatif dan kuantitatif

R E F E R E N S I : N E U M A N , W. L AW R E N C E . 2 0 1 1 . M E TO D E P E N E L I T I A N S O S I A L : P E N D E K ATA N KUA L I TAT I F DA N KUA N T I TA I F, I N D E K S . JA K A R TA

(2)

Pengertian Variabel Penelitian

(3)

Proses Dalam pengukuran

 Konseptualisasi

Merupakan proses mengembangkan definisi konseptual yang jelas, teliti dan sistematis untuk ide/konsep yang abstrak. Sedangkan definisi konseptualisasi adalah pernyataan mengenai ide dalam benak peneliti dalam istilah teoritis yang berkaitan dengan ide ide atau konsep lain

 Operasionalisasi

Proses pemindahan dari definisi konseptual suatu konstruk kepada aktifitas atau pengukuran tertentu yang memungkinkan peneliti mengamatinya secara empiris. Hasilnya merupakan definisi operasional yang merupakan variabel sehubungan dengan tindakan tertentu untuk mengukur atau mengindikasikannya dalam dunia empiris. Operasionalisasi menautkan definisi konseotual dengan prosedur pengukuran. Definisi operasional konstruk yakni definisi yang berkaitan dengan operasi atau tindakan tertentu. Definisi operasional bisa berupa kuisioner survei, pengamatan lapang

(4)

Konseptualisasi dan Operasionalisasi

Konstruk Abstrak

Definisi Konseptual

Indikator atau ukuran

Tingkat Teoritis

Tingkat Operasional

Tingkat Empiris

Variabel Independen Variabel Dependen

Konseptualisasi

Operasionalisasi

Konstruk Abstrak

Definisi Konseptual

Indikator atau ukuran Konseptualisasi

Operasionalisasi Hubungan Kausal

Hipotesa

Hubungan Empirisa

Teruji

(5)

Teori…..

Variabel:

1. Sesuatu yan dapat membedakan atau mengubah nilai (nilai dapat berbeda karena waktu ataupun objek/orang)

2. Proksi dari konstruk yang diukur dengan nilai

3. Mediator antara konstruk dengan fenomena nyata 4. Gambaran yang lebih nyata

5. Dapat berupa angka ataupun atribut

Tipe variabel penelitian:

1. berdasar fungsi

2. berdasar skala nilai

3. berdasar perlakuan terhadap variabel

(6)

Berdasar fungsi…..

Variabel dependen: variabel yang menjadi perhatian utama dalam pengamatan.

Pengamatan akan dapat memprediksikan atau menerangkan variabel dependen Variabel independen: variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen dan mempunyai hubungan. Variasi variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen

Variabel moderating: variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan langsung variabel dependen dan independen

Variabel intervening: variabel yang dapat menjelaskan adanya hubungan tidak

langsung variabel dependen dan independen

(7)

Contoh:

Keragaman para karyawan memberikan kontribusi lebih terhadap efektifitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan ketrampilan masing-masing ke tempat kerjanya.

◦ Keahlian manajerial: var. moderating

◦ Sinergi kreatif: var. intervening

Empat hari kerja dalam seminggu cenderung meningkatkan produktifitas kerja kantor per jam orang

◦ Para pekerja usia muda: var. moderating

Suatu kampanye promosi menabung cenderung meningkatkan kegiatan menabung

- penawaran hadiah menarik: var. moderating

- motivasi menabung: var. intervening

(8)

Berdasar skala nilai….

Variabel kontinyu:

Variabel yang memiliki kumpulan nilai yang teratur dalam kisaran tertentu. Contoh:

tinggi-sedang-rendah

Variabel kategoris:

variabel yang memiliki nilai berdasarkan kategori tertentu (skala nominal tertentu). Contoh: gender, perilaku, sikap, agama, pendidikan,

kewarganegaraan.

(9)

Berdasar perlakuan thd variabel….

Variabel aktif:

variabel yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen Variabel atribut

variabel yang tidak dapat dimanipulasi. Contoh: inteligensi, sikap, gender

(10)

Tingkat Pengukuran Variabel

Merupakan suatu system untuk menyusun informasi dalam pengukuran variable menjadi 4 tingkat dari tingkat nominal sd tingkat rasio

A. Pengukuran Tingkat Nominal

Tingkat pengukuran yang terendah dan kurang tepat dengan adanya perbedaan dalam kategori.

Misal : agama (protestan, islam, hindu), ras (asia, afrika, kaukasoid) B. Pengukuran Tingkat Ordinal

Tingkat pengukuran yang mengidentifikasikan perbedaan antar kategori dalam suatu variable dan juga memungkinkan kategori-kategori tersebut diberi peringkat.

Misal : Nilai huruf (A, B, C) ukuran pendapat (sangat setuju, tidak setuju)

(11)

Tingkat Pengukuran Variabel

C. Pengukuran Tingkat Interval

Tingkat pengukuran yang mengidentifikasikan perbedaan antar atribut variable, kategori peringkat dan jarak ukuran antar kategori tetapi tidak memiliki nilai nol yang sebenarnya.

Melakukan semuanya yang dilakukan kedua pengukuran pertamanya yang dilakukan kedua pengukuran pertama dan memungkinkan menentukan jumlah jarak antar kategori.

Misal : Suhu Fahrenheit atau celcius (5, 45, 90), nilai IQ (95,110,125) d. Pengukuran Tingkat Rasio

Tingkat pengukuran yang paling tinggi dan paling tepat; atribut variable dapat diberi urutan peringkat, jarak antaran peringkat tersebut dengan tepat diukur dan terdapat nilai nol yang absolut. Memungkinakn menyatakan hubungan dalam bentuk proporsi atau rasio.

Misal : Pendapatan (Rp, 10 jt, Rp. 20 jt, dst) jumlah tahun pendidikan formal (1,10,13)

(12)

Perumusan Hipotesa

Hipotesa

Berasal dari kata Hypo (kurang) dan Thesis (pendapat), yang berarti pendapat yang kurang kebenarannya karena

masih harus dibuktikan melalui percobaan.

Merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara

empiris. Walaupun secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.

Merupakan pernyataan tentang keadaan parameter yang akan diuji kebenarannya melalui contoh atau sampel yang

dicoba.

Dirumuskan secara singkat dan jelas serta menyatakan

hubungan antar variabel atau perbedaan perlakuan

(13)

Dari Pertanyaan Ke Hipotesa

- Untuk mengembangkan hipotesa, kita harus menentukan mana yang merupakan variable independen serta arah hubungannya.

- Hipotesa akan membantu kita untuk menyatakan pertanyaan penelitian secara lebih tepat - Hipotesa dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menjadi proposisi yang belum teruji dari suatu teori

(14)

Perumusan Hipotesa

Hipotesa

Penggunaan

hubungan

perbedaan

Ada tidaknya hubunga antar 2

variabel

Ada tidaknya perbedaan antar

perlakuan yang dicoba

(15)

Perumusan Hipotesa

Jenis

H0

Hipotesa yang menyatakan tidak adanya hubungan antar 2 variabel atau

lebih atau tidak adanya perbedaan antar perlakuan 1 dan lainnya

Hipotesa yang menyatakan adanya saling hubungan antar 2 variabel atau

lebih atau menyatakan perbedaan antar perlakuan yang dicoba

Uji statistik mempunyai sasaran untuk menolak kebenaran H0 tsb

Ha

Kesimpulan uji statistik biasanya menerima kebenaran Ha sebagai hal yang benar, karna

pada umumnya percobaan ditujukan untuk membuktikan adanya hubungan/perbedaan

(16)

Format Pernyataan Hipotesis:

Pernyataan Jika-Maka (If-Then Statement)

Untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang

diperkirakan tersebut eksis atau tidak, hipotesis dapat disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan jika-maka (if- then statement).

Contoh

1. Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang mengambil cuti sakit.

2. Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang

mengambil cuti sakit.

(17)

Hipotesis Direksional dan Nondireksional

Jika dalam menyatakan hubungan anatara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka hipotesis tersebut disebut direksional (directional).

Contoh

Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin

rendah kepuasan kerja karyawan.

(18)

Perumusan Hipotesa

Ho

Yang Mana yang Dirumuskan?

Ha

Tergantung pada dasar teori yang digunakan. Jika landasan teori mengarah ke “ tidak ada hubungan”

atau “tidak ada perbedaan” dalam percobaan maka hipotesa yang digunakan adalah Hipotesa H0

(19)

Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis ini mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang akan diteliti, atau variable independen (X) tidak mempengaruhi variabel dependent (Y)

(20)

Hipotesis Alternatif (Ha)

Hipotesis ini menyatakan ada hubungannya, yang berarti ada signifikansi hubungan antara variable indepen (X) dan variabel dependen (Y).

(21)

Perumusan Hipotesa

Contoh

Hipotesa tentang Hubungan

1) Dengan semakin banyak pelatihan yang diberikan kepada karyawan, maka produktivitas karyawanpun akan

meningkat

1) Pada populasi yang sama, pemberian program pelatihan tidak memberikan dampak lebih baik pada produktivitas

Hipotesa tentang Perbedaan

2) Dibandingkan dengan produk yang sama, produk mie instan yang memiliki banyak varian rasa memiliki preferensi konsumen yang lebih tinggi

2) Pemberian discount pada harga produk mie instan membuat penjualan lebih tinggi dari pada harga sebelum discount

(22)

Perumusan Hipotesa

Batasan

Jangan mempertahankan hipotesa yang salah

Menguju hipotesa secara kritis Disiplin untuk menyesuaikan

hipotesa dengan data

(23)

Di sisi lain, hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis yang mendalihkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi

mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut.

Contoh

Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja.

Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan

Amerika dan Asia.

(24)

Contoh keterkaitan variabel dan penarikan hipotesa

Hipotesa :

tingkat efektivitas sistem informasi sumber daya m anusia

berpengaruh terhadap tingkat efetivitas

pelathihan dan pengembangan karyawan KPS BU Lembang Bandung

(25)

Prinsip Pengukuran yang Baik

1. Atribut saling tak tumpeng tindih 2. Atribut tuntas/sempurna

3. Unidimensionalitas

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai titik tengahnya kemudian dua kepentingan yang berbeda ini dipertemukan dalam satu RUU tentang Pertembakauan yang di dalamnya tidak hanya mengatur aspek

Atas obyek tanah yang dinyatakan tanah terlantar tersebut, maka selanjutnya untuk peruntukkan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan, akan didayagunakan

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2011 : 160). Metode yang digunakan

Perlakuan panjang setek berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan diameter batang sedangkan pada peubah diameter stele dan lebar korteks akar menunjukkan hasil yang tidak berbeda

Dehidrasi yang dilakukan yaitu dengan cara adsorbsi menggunakan molecular sieve 3A, silica gel, dan kombinasi dari molecular sieve 3A + silica gel. Dari percobaan adsorbsi dari

Universitas Negeri

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mendeskripsikan: 1) Rencana pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar soal cerita melalui pendekatan Contextual

Sisanya sebesar 0,069 atau 6,9% diterangkan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam model (Tabel 3). Pengaruh Variabel Bebas Secara Parsial Terhadap Permintaan Buah Pisang Harga