• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG (STUDI TERHADAP KELAS VIII)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN EVALUASI LAYANAN INFORMASI YANG DILAKUKAN GURU BK DI SMP NEGERI 11 PADANG

(STUDI TERHADAP KELAS VIII)

Oleh:

Rismailia Sari*

Fitria Kasih**

Gusneli**

*) Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatra Barat

**) Dosen Pembimbing Skripsi Bimningan dan Koneling STKIP PGRI Sumatra Bart ABSTRACT

Bassicly, Evaluationgives consideration or value based on certain criteria. There are some problems in the implementation of evaluation particularly on the evaluation of information services. BK teachers have not been able to see the success of the service information provided to students, based on the problem, the researcher was conducted a study on the implementation of the Information Service Evaluation Forum counselor in SMP N 11 Padang. The purpose of theresearchis to describe the implementation of the initial evaluationinformation services, the implementation of evaluation process information services, the implementation of the evaluation result information services. The researcher used descriptive research, population in this study were 189 people, the researcher used purposive sampling,the sample of this research were 60 people. A questionnaire as tool that used in collect the data, technique of data analysis is percentages.Results of this study found that: Implementation Evaluation Services Information Forum counselor in SMP N 11 Padang generally is good in the category, the variable are:1.Implementationinitial evaluation of information services that BK teachers did in SMP N 11 Padang is in the category quite well, 2. Implementation of the evaluation process conducted information services BK teacher in SMP N 11 Padang is also pretty good on the category,3. Implementation of the evaluation result information services evaluation that BK teachersin SMP N11 Padang is in the category quite well.

Keyword: evaluation, information, counsellor

PENDAHULUAN

Layanan Bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru BK di sekolah merupakan kewajiban.Untuk dapat menentukan tercapainya tujuan layanan, perlu dilakukan usaha atau tindakan penilaian/evaluasi.

Evaluasi adalah kegiatan yang

terencana untuk mengetahui kegiatan suatu

objek dengan menggunakan instrumen dan

membandingkan hasilnya dengan tolak

ukur untuk memperoleh kesimpulan. Nana

Sudjana (Pupuh Fathurrohman dan Sobry

Sutikno2007:75) menjelaskan:Evaluasipada

(2)

dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.

Dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (Anas Sudijono 2011:1) evaluasi yaitu suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

Sedangkan menerut Suke Silverius (Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno 2007:75) menjelaskan “evaluasi yang baik haruslah didasarkan pada tujuan pembelajaran (instructional) yang ditetapkan oleh pendidik dan kemudian benar-benar diusahakan pencapaiannya oleh pendidik dan peserta didik”.

Begitu pula mengenai evaluasi bimbingan dan konseling dapat dilihat sejauh mana keberhasilan guru BK memberikan informasi dan sejauh mana peserta didik menyerap informasi yang disajikan dapat dilihat hasilnya melalui evaluasi. Hasil evaluasi bimbingan dan konseling berupa deskripsi tentang aspek- aspek yang dievaluasi, seperti:

1.Partisipasi/aktivitas dan pemahaman siswa, 2. Kegunaan layanan menurut peserta didik, 3. Perolehan peserta didik dari layanan, 4. Perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu, pemerolehan guru BK dan komitmen dari pihak-pihak

yang terkait serta kelancaran dan suasana penyelanggaraan kegiatan.

Tahap evaluasi ini dilakukan untuk menilai pamahaman peserta didik terhadap meteri yang diberikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengajukan pertanyaan pada peserta didik, baik pertanyaan lisan maupun pertanyaan dalam tulisan. Pertanyaan yang akan diajukan bersumber dari materi yang telah disampaikansebelumnya.Untuk mengetahui berhasil tidaknya penyampaian materi dapat dilihat dari bisa tidaknya peserta didik menjawab pertanyaan dari guru BK.

Menurut Aip Badrujaman (2011:20)” evaluasi layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian nilai pada suatu layanan dalam rangka mengambil keputusan”. Pengambilan keputusan bertujuan agar adanya perbaikan pada layanan.

Selanjutnya, menurut Amirah Diniaty (2012:65) ada 3 jenis evaluasi bimbingan dan konseling yaitu evaluasi awal, evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Melalui evaluasi akan diperoleh informasi

tentang apa yang telah dicapai dan mana

yang belum. Hasil evaluasi diharapkan

dapat mendorong guru BK untuk dapat

memberikan layanan informasi lebih baik

dan mendorong peserta didik untuk

mengikuti pelayanan yang diberikan oleh

guru BK dengan baik.

(3)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK sewaktu peneliti Praktek Lapangan Bimbingan dan Koseling Sekolah (PLBKS) di SMP Negeri 11 Padang pada tanggal 9 Agustus 2011 sampai 10 Desember 2011. Guru BK menganggap evaluasi terhadap layanan informasi tidak terlalu penting dilaksanakan sehingga guru BK belum dapat melihat keberhasilan layanan informasi yang diberikan kepada peserta didik. Kemudian penulis peninjau kembali dan melakukan wawancara pada tanggal 7 Februari 2013 didapatkan keterangan dari guru BK bahwa guru BK sulit melakukan evaluasi terhadap layanan informasi yang diberikan kepada peserta didik dikarenakan waktu yang singkat dalam pelaksanaan layanan informasi. Kadang-kadang ada evaluasi yang dilakukan hanya sekedar bertanya saja, jadi keterangan dari

peserta didik kurang valid untuk dijadikan bahan evaluasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Pelaksanaan evaluasi awal layanan informasi yang dilakukan guru BK di SMP Negeri 11 Padang.

2. Pelaksanaan evaluasi proses layanan informasi yang dilakukan guru BK di SMP Negeri 11 Padang.

3. Pelaksanaan evaluasi hasi layanan informasi yang dilakukan guru BK di SMP Negeri 11 Padang.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif,

Populasi dari penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII yang ada di SMP Negeri 11 Padang.

Tabel 1.

Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah

Peserta Didik

1. VIII. A 32

2. VIII. B 32

3. VIII. C 32

4. VIII. D 30

5. VIII. E 33

6. VIII. F 30

Jumlah 189

Sumber: Guru Pembimbing SMP Negeri 11 Padang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Karena penelitian ini mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau pengambilan sampel untuk tujuan tertentu.

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang.

Tabel 2 Sampel Penlitian

Kelas VIII Jumlah

(4)

VIII. D 30

VIII. F 30

Jumlah 60

Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang evaluasi pelaksanaan layanan informasi yang dilakukan guru BK di SMP Negeri 11 Padang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan langsung dari responden yang dijadikan subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII SMP Negeri 11 Padang.

Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah angket yaitu seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Teknik analisis data Persentase.

= F

N × 100 HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara garis besar pelaksanaan evaluasi layanan informasi yang dilakukan guru BK di SMP N 11 Padangbaru berjalan dengan cukup baik, namun masih banyak kelemahan-kelemahan yang ditemukan dari hasil penelitian ini sehingga tidak bisa mencapai kategori sangat baik.

Hasil penelitian ini dapat dilihat berdasarkan subvariabel yaitu:

1. Evaluasi Awal Layanan Informasi Berdasarkan hasil temuan angket yang telah diberikan kepada peserta didik di SMP N 11 Padang dapat di ketahui hasil penelitian dari 60 orang responden hanya 35 orang responden yang menjawab kategori cukup baik dengan persentase 58,33%

Dasil hasil penelitian tersebut maka dapat dikatan pelaksanaan evaluasi awal layanan informasi belum berjalan dengan baik, yang mana belum terlihat kesiapan peserta didik untuk menerima layanan seperti guru BK memfokuskan peserta didik pada kegiatan layanan yang akan diberikan, yang seharusnya pelaksanaan evaluasi awal layanan informasi masuk kategori sangat baik maka dapat dikatakan berhasil sehingga dapat melihat keberhasilan layanan yang diberikan kepada peserta didik di sekolah.

Hasil penelitian di atas didukung oleh pendapat Aip Badrujaman (2011:20)

”evaluasi bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian nilai pada suatu layanan dalam rangka mengambil keputusan”. Pengambilan keputusan bertujuan agar adanya perbaikan pada layanan.

Selanjutnya menurut Amirah

Diniaty (2012:65-72) Evaluasi awal dalam

layanan informasi yang dilihat kesiapan

perserta didik untuk meneriman materi

(5)

layanan informasi yang diberikan guru BK, mulai dari kesiapan alat-alat tulis sampai kesiapan diri untuk mengikuti layanan dan kesiapan guru BK dalam dalam memberikan layanan. Mulai dari meteri layanan sampai penguasaan materi layanan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi awal dalam kegiatan layanan informasi perlu dilakukan karena dengan melakukan evaluasi awal dapat membantu guru BK dalam menentukan langkah selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan layanan informasi.

2. Evaluasi Proses Layanan Informasi Dari hasil temuan angket yang diberikan kepada peserta didik di SMP N 11 Padang dengan subvariabel partisipasi peserta didik dalam mengikuti layanan informasi dan pemahaman peserta didik terhadap materi layanan informasi dengan 22 item pernyataan. Secara umum diperoleh hasil mengenai evaluasi proses layanan informasi terungkap dari 60 orang responden hanya 33 orang responden menjawab pada kriteria cukup baik dengan persentase 55%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut pelaksanaan evaluasi proses layanan informasi belum dapat dikatakan berhasil, terlihat pada pernyataan yang dijawab oleh peserta didik yang mana partisipasi peserta didik dan pemahaman peserta didik terhadap layanan informasi yang berikan guru BK belum sepenuhnya

terlaksana dengan baik, yang seharusnya pelaksanaan evaluasi proses layanan informasi berada pada kategori sangat baik baru dapat dikatakan berhasil sehingga dalam pelaksanaan evaluasi proses dapat dilihat keberhasilan layanan yang diberikan guru BK kepada peserta didik di sekolah.

Apabila hal ini dibiarkan dan tidak ada perubahan kearah yang lebih baik maka proses pelaksanaan layanan informasi tidak dapat dilihat keberhasilan yang dilakukan guru BK di sekolah.

Evaluasi proses layanan informasi penting dilakukan karena sesuai dengan pendapat Amirah Diniaty (2012:72) Evaluasi proses, bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang terjadi, mengapa terjadi dan apa sebabnya terjadi. Selain itu, juga mendeteksi dan meramalkan segala sesuatu yang mungkin terjadi selama kegiatan dilaksanakan, komponen apa yang tidak berfungsi, aspek yang kurang aktif dan hambatan yang terjadi.Tujuan dari evalusi proses yaitu untuk menigkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh. Untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu program, dituntut suatu proses pelaksanaan yang mengarah kepada tujuan yang diharapkan.

Jadi, guru BK harus melakukan

evaluasi proses dalam melaksanakan

kegiatan layanan informasi, agar proses

(6)

atau pelaksanaan kegiatan layanan informasi dapat berjalan dengan baik dan lancar.

3.

Evaluasi Hasil Layanan Informasi

Dari hasil temuan angket yang diberikan kepada peserta didik di SMP N 11 Padang dengan indikator waktu pelaksanaan evaluasi, aspek yang dievaluasi dan bentuk evaluasi dengan 17 item pernyataan. Secara umum diperoleh hasil mengenai evaluasi hasil layanan informasi dari 60 orang responden hanya 55 orang responden menjawab berada pada kriteria cukup baik dengan persentase 91,67%.

Dari hasil penelitian tersebut maka dapat dikatakan evaluasi hasil layanan informasi belum terlaksanan dengan baik dilihat pada waktu pelaksanaan evaluasi, aspek pelaksanaan evaluasi dan bentuk pelaksanaan evaluasi. yang seharusnya evaluasi hasil layanan informasi berada pada kriteria sangat baik, sehingga keberhasilan dari evaluasi hasil layanan informasi dapat terlihat secara sistematik.

Dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling memang sangat perlu dilakukan evaluasi hasil, karena dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kegiatan layanan yang dilakukan dapat melihat keberhasilan dari kegiatan layanan yang dilaksanakan tersebut, dengan melakukan evaluasi hasil dapat melihat apakah peserta layanan memahami materi

layanan yang kita berikan, memperoleh sesuatu yang baru dan mengentaskan permasalahan yang dialaminya.

Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat Amirah Diniaty (2012:65- 72) Evaluasi hasil dapat dilakukan pada akhir suatu layanan, evaluasi hasil jika dilihat dari kegiatan pengajaran maka produknya lebih terkait dari seberapa jauh kemampuan peserta didik dalam menyerap bahan yang telah disampaikan, baik dilihat dari segi kognitif maupun psikomotor.

Dilihat dari waktu pelaksanaan evaluasi hasil ada tiga tahap evaluasi yaitu 1) tahap immediate, yaitu evaluasi yang dilakukan segera (laiseg), setelah peserta didik selesai mengikuti layanan (konseling), 2) Tahap short term, evaluasi yang dilakukan beberapa hari (seminggu) setelah peserta didik mengikuti layanan (laijapen), 3) Tahap long term, yaitu evaluasi yang dilakukan setelah peserta didik mengikuti layanan dalam waktu yang cukup lama, dalam jangka satu semester/bulanan (laijapang).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang

Pelaksanaan Evaluasi Layanan Informasi

yang Dilakukan Guru BK di SMP N 11

(7)

Padang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Evaluasi awal layanan informasi yang dilakukan oleh guru BK di SMP N 11 Padang berada pada kategori cukup baik, artinya sudah dapat terlaksana, namun masih belum sempurna sebagaimana mestinya. Jadi guru BK sudah melaksanakan evaluasi awal terhadap

layanan informasi yang

dilaksanakannya, namun masih banyak hal yang mesti diperbaiki dan ditingkatkan.

2. Evaluasi proses yang dilakukan oleh guru BK di SMP N 11 Padang berada pada kategori cukup baik, artinya evaluasi proses terhadap layanan informasi yang dilaksanakan sudah dilakukan oleh guru BK, bagaimana partisipasi peserta didik dan pemahaman peserta didik mengenai layanan informasi yang diberikan, tapi masih perlu untuk ditingkatkan lagi.

3. Evaluasi hasil yang dilakukan guru BK di SMP N 11 Padang berada pada kategori cukup baik, artinya guru BK sudah melakukan evaluasi hasil terhadpa layanan informasi yang dilaksanakannya dengan memperhatikan waktu, bentuk dan aspek yang dievaluasi, namun harus lebih diperbaiki dan ditingkatkan lagi.

SARAN

Berdasaran kesimpulan di atas maka peneliti mengemukakan beberapa saran kepada, yaitu:

1. Seorang konselor yang nantinya akan terjun ke lapangan seperti sekolah, masyarakat dan lain-lain, harus memiliki keterampilan yang baik terutama keterampilan dalam melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan layanan yang dilaksanakan.

2. Kepala sekolah, agar dapat melengkapi fasilitas yang menunjang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

3. Pengelola program studi bimbingan dan konseling, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat mempersiapkan calon guru bimbingan dan konseling dengan wawasan dan keterampilan yang lebih baik lagi, terutama keterampilan dalam hal melaksanakan evaluasi terhadap semua kegiatan layanan yang dilaksanakan.

4. Peneliti selanjutnya, agar dapat dijadikan bahan penelitian dengan aspek yang berbeda.

KEPUSTAKAAN

Badrujaman, Aip. 2011. Teori dan Aplikasi

Evaluasi Program Bimbingan dan

Konseling. Jakarta: PT Indeks

(8)

Diniaty, Amirah. 2012. Evaluasi Bimbingan dan Konseling.

Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Fathurrohman, Pupuh dan M Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami.

Bandung: Refika aditama.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi

Pendidikan. Jakarta: Grafindo

Persada

Gambar

Tabel 2 Sampel Penlitian

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan program kerja ini disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan pembinaan olahraga prestasi KONI Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2019.. Dalam program kerja tahun 2019

Pemilihan respirator harus berdasarkan pada tingkat pemaparan yang sudah diketahui atau diantisipasi, bahayanya produk dan batas keselamatan kerja dari alat pernafasan yang

Peta daerah tangkapan air Waduk Rawa Pening ataupun peta DAS Tuntang, peta sebaran jenis tanah dan debit outflow Waduk diperoleh dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah

6 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas menurut Propinsi, Kondisi Kesehatan (Hambatan yang Dihadapi dalam Pergaulan atau Melibatkan Diri dalam Kegiatan Masyarakat) selama

Analisis jumlah arsip yang tercipta dilakukan pada seluruh unit pengolah di lingkungan ANRI sebagai acuan jumlah arsip yang tercipta setiap tahun, sehingga dari hasil

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian Yogyakarta Tahun Anggaran 2016, disusun berdasarkan Daftar

Hasil perhitungan pada Tabel 4 menunjukkan koefisien variasi pada sistem usahatani padi organik lebih kecil dibandingkan sistem usahatani konvensional, baik pada nilai

Pengujian waktu respon sensor aliran fluida dilakukan dengan cara merubah debit aliran air (yang dapat diartikan sebagai perubahan curah hujan) secara spontan pada