• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA PADANG MENGGUNAKAN EPANET 2.0 DI KELURAHAN MATA AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA PADANG MENGGUNAKAN EPANET 2.0 DI KELURAHAN MATA AIR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA PADANG MENGGUNAKAN EPANET 2.0 DI KELURAHAN

MATA AIR

Endang Dwi Astuti

Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang Email: endangdwiastuti@yahoo.com

Abstrak

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang merupakan unit pengelola sistem penyediaan air minum. Permasalahan saat ini masyarakat di Kelurahan Mata Air sering mengeluhkan ketersediaan aliran PDAM pada saat jam puncak, Untuk itu perlu diketahui kebutuhan air bersih masyarakat di Kelurahan Mata Air saat ini dengan tingkat pelayanan 100 persen di tahun 2022 serta mengevaluasi sistem jaringan distribusi air bersih yang ada di Kelurahan Mata Air menggunakan Epanet versi 2.0 dan pengembangannya. Dari hasil simulasi epanet 2.0, kondisi jaringan distribusi di Kelurahan Mata Air pada kondisi 100 persen pelayanan, jaringan distribusi air bersih nilai tekannya yang rendah pada titik 46 di daerah Jalan Koto Baru dan untuk nilai kecepatan yang rendah terdapat pada pipa 25 yaitu di Jalan Gando Permata Blok A serta pada tahun 2022 tekanan jaringan distribusi air bersih yang rendah pada titik 43 di daerah Gang Manggis dan untuk nilai kecepatan yang rendah terdapat pada pipa 44 yaitu didaerah Jalan Koto Baru.

kebutuhan air bersih masyarakat Kelurahan Mata Air pada kondisi 100 persen pelayanan adalah 62,30 liter/detik, dan pada tahun 2022 adalah 164,49 liter/detik.

Kata Kunci : PDAM, Tekanan dan Kecepatan, Tingkat Kehilangan Air

PENDAHULUAN

Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia, seperti untuk minum, mandi, mencuci dan berbagai bentuk kegiatan lainnya. Agar terpenuhi semua kebutuhan air bersih tersebut, pemerintah harus melakukan pengembangan sistem penyediaan air bersih yang terdiri dari kegiatan membangun, memperluas, atau meningkatkan sistem fisik dan non fisik dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

Kelurahan Mata Air yang merupakan salah satu dari 12 kelurahan dibagian selatan tersebut, terdiri dari 14.529 jiwa. Air bersih untuk Kelurahan Mata Air ini berasal dari IPA Lubuk Paraku dan IPA Ulu Gadut. Kondisi saat ini, sebaran tekanan pada jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Mata Air adalah 1 bar (10 m). Jumlah sambungan rumah aktif di Kelurahan Mata Air adalah 1.193 unit SR dan non aktif sejumlah 23 unit SR (PDAM Kota Padang, 2018).

(2)

Pada saat ini, masyarakat di Kelurahan Mata Air sering mengeluhkan ketersediaan aliran PDAM di kran air. Menurut pihak PDAM Kota Padang Wilayah Pelayanan bagian Selatan, tingkat kehilangan airnya relatif cukup tinggi, yaitu : 42,01% atau setara dengan 443.602 m3(171,14 l/s) dengan tingkat pemakaian air bersih, masyarakat pelanggan PDAM diwilayah Kelurahan Mata Air adalah 21,20 m3/bulan. Berdasarkan uraian pada paragraf diatas, maka penelitian terhadap permasalahan SPAM yang terjadi di Kelurahan Mata Air, dengan indikator seperti tekanan, debit aliran, dan tingkat pelayanan dengan menggunakan software Epanet versi 2.0 adalah sesuatu yang perlu dilakukan.

METODOLOGI

Data –data yang dikumpulkan yaitu data topografi, peta jaringan eksisting, jumlah penduduk, kapasitas dan sumber eksisting. Data tersebut diolah menjadi rancangan jaringan air bersih dan disimulasi menggunakan software Epanet versi 2.0. Proses pengolahan data meliputi :

1. Proyeksi jumlah penduduk hingga tahun 2022

2. Perhitungan kebutuhan air bersih pada tahun 2018 dengan tingkat pelayanan dan pada 5 tahun kedepan.

Untuk melakukan perhitungan kebutuhan air bersih, maka digunakan metode yang sudah dipilih. Dari metode proyeksi tersebut akan dihasilkan perhitungan kebutuhan air bersih.

3. Melakukan simulasi pada sistem penyediaan air bersih dengan Epanet versi 2.0.

Untuk melihat hasil dari data yang sudah diolah sesuai dengan apa yang direncanakan, maka akan dilakukan simulasi pada system penyediaan air bersih menggunakan software Epanet 2.0 dengan cara menginputkan data yang sudah diolah tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proyeksi penduduk di Mata Air 5 tahun kedepan akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air Kelurahan Kampung Olo pada saat ini dan 100%

tingkat pelayanan pada 5 tahun kedepan.

Tabel 1 Pertumbuhan Penduduk 5 tahun

No Tahun Jumlah Penduduk (Yi)

1 2018 15.044

2 2019 15.559

3 2020 16.073

4 2021 16.588

5 2022 17.103

Sumber: Hasil perhitungan, 2019

Adapun data jumlah pelanggan domestik dan non domestik PDAM Kota Padang di wilayah Kelurahan Mata Air dapat dilihat pada tabel 2 dan 3 di bawah ini

Tabel 2 Jumlah Pelanggan Domestik PDAM Kelurahan Mata Air

Nama

Titik Nama jumlah

rumah

pelanggan aktif

non aktif

(3)

titik 1 jalan kolam indah 22 22 0

titik 2 jalan kolam indah 6 9 9 0

titik 3 jalan kolam indah 7 10 10 0

titik 4 cendana tahap 4

blok a 44 44 0

titik 5 cendana tahap 4

blok b 22 22 0

titik 6 cendana tahap 4

blok d 24 24 0

titik 7 cendana tahap 4

blok a 10 10 0

titik 8 jalan kolam indah 2 19 19 0

titik 9 jalan kolam indah 3 22 22 0

titik 10 cendana tahap 7

blok b 37 37 0

titik 11 blok a 10 10 0

titik 12 blok d 20 20 0

titik 13 blok c 20 20 0

titik 14 blok b 42 42 0

titik 15 blok d 24 24 0

titik 16 blok c 31 31 0

titik 17 cendana tahap 5

blok c 63 63 0

titik 18 blok a 39 39 0

titik 19 cendana tahap 8

blok c 11 11 0

titik 20 blok h 31 31 0

titik 21 blok f 13 13 0

titik 22 blok f 20 20 0

titik 23 blok b 12 12 0

titik 24 gando permata

blok d 14 14 0

titik 25 blok b 10 10 0

titik 26 blok b3 14 14 0

titik 27 blok e 51 36 15

titik 28 cendana tahap 8

blok m 16 16 0

titik 29 blok i 25 20 5

titik 30 jala utama 1 5 5 0

titik 31 blok k 4 4 0

titik 32 blok j 14 14 0

titik 33 jala utama 1 blok d 11 11 0

titik 35 blok e 8 8 0

titik 36 blok e4 12 12 0

titik 37 rangkai permata

blok e 25 20 5

titik 38 permata regenci 27 20 7

titik 39 blok j 13 13 0

titik 40 blok h 14 14 0

(4)

titik 41 permata regenci

blok k 80 80 0

titik 42 perumahan green

riverside 88 65 23

titik 43 gang manggis 43 39 4

titik 44 koto baru 3 37 20 17

titik 45 koto baru 2 62 50 12

titik 46 gang duku 30 25 5

Total 1192 1095 97

Sumber: Hasil analisa perhitungan, 2019

Tabel 3 Jumlah Pelanggan PDAM Non Domestik Kelurahan Mata Air

No Nama Jumlah

(Unit)

Sambungan Rumah Aktif Non

Aktif

1 kantor PLN 1 1 0

2 TK 1 1 0

3 masjid baitul akmal 1 1 0

4 masjid nurul ikhlas 1 1 0

5 SD 5 1 4

6 masjid darusalam 1 1 0

7 Tk 2 2 0

8 Puskesmas 1 1 0

9 Mushala 1 1 0

Total 10 10 0

Sumber: Hasil analisa perhitungan, 2019

1. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Domestik Kondisi Eksisting, Tingkat Pelayanan 100%, dan Tahun 2022

Untuk meningkatkan pelayanan, jumlah pelanggan saat ini bisa ditingkatkan pelayanannya menjadi 100% dengan dilakukan perhitungan kebutuhan air bersih domestik dan non domestik.

a. Perhitungan kebutuhan air bersih domestik pada kondisi eksisting (37%) Q = Pelanggan aktif × standar pemakaian × asumsi pemakaian

Q = 22 × 170 l/orang × 5 Q = 18.700 l/hari

Q = 0,22 l/detik

b. Perhitungan kebutuhan air bersih domestik pada tingkat pelayanan 100%.

Perhitungan kebutuhan air bersih domestik untuk mencapai tingkat pelayanan 100%, total Q domestik dibagi dengan banyak titik.

Q = 17,81 l/detik : 46 titik Q = 0,39 l/detik

Untuk mencapai tingkat pelayanan 100%, maka setiap titik ditambahkan dengan 0,39 l/detik.

Q = jumlah rumah × standar pemakaian × asumsi pemakaian Q = 22 × 170 l/orang × 5

Q = 18.700 l/hari

(5)

Q = 0,60 l/detik

c. Perhitungan kebutuhan air bersih domestik pada tahun 2022 Q = jumlah proyeksi tahun 2022 × standar pemakaian Q = 17.103 × 170 l/orang

Q = 2.907.510 l/hari Q = 33,65 l/detik

Q = 0,73 l/detik × Q domestik 100%

Q = 0,73 l/detik × 0,60 l/detik Q = 1,34 l/detik

2. Perhitungan KebutuhanAir BersihNon Domestik Kondisi Eksisting, Tingkat Pelayanan 100%, dan Tahun 2022

a. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestik kondisi eksisting

Q = Sambungan rumah aktif × standar kebutuhan air minum × jumlah orang Q = 1 × 30 × 25

Q = 750 l/hari Q = 0,009 l/detik

b. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestik tingkat pelayanan 100%

Q = jumlah unit × standar kebutuhan air minum × jumlah orang Q = 1 × 30 × 25

Q = 750 l/hari Q = 0,009 l/detik

c. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestik tahun 2022 Q = jumlah penduduk proyeksi × standar pemakaian Q = 17103 × 170

Q = 2.907.510 l/hari Q = 33,65 l/detik Q = 33,65 × 30%

Q = 10,10 l/detik

Untuk mencari kebutuhan air bersih non domestik, total Q domestik dibagi dengan banyak titik.

Q = 10,10 l/detik : 5 Q = 2,02 l/detik

Sehingga untuk menghitung kebutuhan air bersih non domestik tahun 2022, dapat dicari dengan rumus :

Q = jumlah pemakaian tingkat pelayanan 100% + 2,02 l/detik 3. Kebutuhan Air Bersih Eksisting Tahun 2018

Pada tiap titik simpul ( node ) mempunyai kebutuhan air bersih yang berbeda – beda, sehingga berpengaruh pada pola aliran jaringan distribusi yang ada. Pada jaringan penelitian ini, dilakukan pendekatan titik sambung persimpangan dengan istilah node atau titik, yang dimaksud node adalah titik yang memiliki persimpangan atau bercabang, jika node bercabang maka terjadi pembagian air pada node selanjutnya, dan jika node berada diujung maka dinamakan titik terakhir yang merupakan tempat pengambilan air. Kebutuhan domestik dari masing – masing titik perangkat dari data penduduk atau sambungan rumah yang ada pada masing –masing Kelurahan itu yang diwakilkan pada node – node yang

(6)

tempat pelayanan pengambilan. Kebutuhan air bersih domestik dapat dicari dengan rumus :

Qdomestik = pelanggan aktif × standar pemakaian (l/orang) × asumsi pemakaian Qdomestik = 22 × 170 × 5

Qdomestik = 18.700 l/hari Qdomestik = 0,22 l/detik

Kebutuhan non domestik adalah kebutuhan air bersih diluar keperluan rumah tangga, seperti : Kantor PLN, TK, Masjid, SD, Puskesmas, Mushala. Kebutuhan air bersih non domestik dapat dihitung dengan cara :

Qnon domestik = jumlahin semua pemakaian non domestik Qnon domestik = 0,072 + 0,070 + 0,035

Qnon domestik = 0,177 l/detik

Jumlah kebutuhan air dapat dicari dengan rumus :

= kebutuhan domestik + kebutuhan non domestik

= 0,22 + 0

= 0,22 l/detik

Dari data PDAM, kebocoran air pada Kelurahan Mata Air sebanyak 42%. Untuk mencari kebocoran air pada kondisi eksisting, digunakan rumus sebagai berikut :

= Jumlah kebutuhan air × 42%

= 0,22 l/detik × 42%

= 0,09

Kebutuhan rata –rata dapat dihitung dengan rumus :

= jumlah kebutuhan air × hasil kebocoran

= 0,31 l/detik

Untuk mencari debit pemakaian dapat dihitung dengan cara : Q = kebutuhan rata –rata × factor jam puncak

Q = 0,31 l/detik × 1,5 Q = 0,47 l/detik

4. Kebutuhan Air Bersih Pada Tingkat Pelayanan 100%

Pada kebutuhan air bersih tingkat pelayanan 100%, untuk mencari kebutuhan domestik dapat dilakukan dengan cara :

Qdomestik = Qdomestik eksisting + penambahan setiap titik Qdomestik = 0,22 + 0,39

Qdomestik = 0,60 l/detik

Untuk kebutuhan air bersih non domestik dapat dicari dengan cara : Qnon domestik = 0,072 + 0,351 + 0,035

Qnon domestik = 0,458

Mencari jumlah kebutuhan air dengan cara :

= kebutuhan domestik + kebutuhan non domestik

= 0,60 l/detik + 0

= 0,60 l/detik

Kebocoran air pada tingkat pelayanan 100% dapat dicari dengan cara :

= Jumlah kebutuhan air × 42%

= 0,60 l/detik × 42%

= 0,25

Kebutuhan rata –rata bisa dicari dengan cara :

(7)

= jumlah kebutuhan air × hasil kebocoran

= 0,60 × 0,25

= 0,85 l/detik

Untuk mencari debit pemakaian dapat dihitung dengan cara : Q = kebutuhan rata –rata × faktor jam puncak

Q = 0,85 l/detik × 1,5 Q = 1,28 l/detik

5. Kebutuhan Air Bersih Pada Tahun 2022

Pada kebutuhan air bersih tahun 2022, untuk mencari kebutuhan domestik dapat dilakukan dengan cara :

Qdomestik = Qdomestik eksisting + penambahan setiap titik proyeksi Qdomestik = 0,60 l/detik + 0,73 l/detik

Qdomestik = 1,34 l/detik

Untuk kebutuhan air bersih non domestik dapat dicari dengan cara : Qnon domestik = 2,09 + 2,37 + 2,05

Qnon domestik = 6,52

Jumlah kebutuhan air dapat dicari dengan cara :

= kebutuhan domestik + kebutuhan non domestik

= 1,34 l/detik + 0

= 1,34 l/detik

Kebocoran air pada tahun 2022 dapat dicari dengan cara :

= Jumlah kebutuhan air × 42%

= 1,34 l/detik × 42%

= 0,56

Untuk mencari kebutuhan rata –rata pada tahun 2022, dengan cara :

= jumlah kebutuhan air × hasil kebocoran

= 1,34 l/detik × 0,25

= 1,90 l/detik

Untuk mencari debit pemakaian dapat dihitung dengan cara : Q = kebutuhan rata –rata × faktor jam puncak

Q = 1,90 l/detik × 1,5 Q = 2,85 l/detik

Berikut adalah hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan pada aplikasi google earth pro :

Tabel 4 Elevasi dan Panjang Pipa

No Nama Titik Elevasi

(m) jalur pipa panjang pipa (m)

1 Reservoir 12 r – 1 244,06

2 Titik 1 9 pipa 1 - pipa 2 34,39

3 Titik 2 9 pipa 2 - pipa 3 30,47

4 Titik 3 9 pipa 3 - pipa 4 116,76

5 Titik 4 11 pipa 4 - pipa 5 39,19

6 Titik 5 11 pipa 4 - pipa 6 96,71

7 Titik 6 11 pipa 6 - pipa 7 43,57

8 Titik 7 11 pipa 1 - pipa 8 49,05

9 Titik 8 9 pipa 8 - pipa 9 50,46

(8)

10 Titik 9 8 pipa 9 - pipa 10 25,10

11 Titik 10 9 pipa 10 - pipa 11 92,07

12 Titik 11 8 pipa 11 - pipa 12 30,40

13 Titik 12 8 pipa 12 - pipa 13 32,21

14 Titik 13 9 pipa 13 - pipa 14 116,36

15 Titik 14 10 pipa 10 - pipa 15 24,61

16 Titik 15 9 pipa 15 - pipa 16 35,10

17 Titik 16 9 pipa 15 - pipa 17 20,74

18 Titik 17 9 pipa 17 - pipa 18 46,90

19 Titik 18 8 pipa 18 - pipa 19 119,40

20 Titik 19 10 pipa 19 - pipa 20 137,35

21 Titik 20 10 pipa 18 - pipa 21 55,23

22 Titik 21 8 pipa 21 - pipa 22 62,19

23 Titik 22 9 pipa 22 - pipa 23 21,56

24 Titik 23 10 pipa 23 - pipa 24 30,78

25 Titik 24 10 pipa 24 - pipa 25 52,03

26 Titik 25 9 pipa 18 - pipa 26 39,09

27 Titik 26 8 pipa 26 - pipa 27 69,77

28 Titik 27 8 pipa 26 - pipa 28 33,84

29 Titik 28 8 pipa 28 - pipa 29 78,17

30 Titik 29 9 pipa 29 - pipa 30 32,44

31 Titik 30 9 pipa 30 - pipa 31 29,86

32 Titik 31 10 pipa 31 - pipa 32 33,25

33 Titik 32 10 pipa 32 - pipa 33 112,84

34 Titik 33 10 pipa 33 - pipa 34 41,55

35 Titik 34 10 pipa 34 - pipa 35 115,23

36 Titik 35 10 pipa 35 - pipa 36 138,66

37 Titik 36 9 pipa 36 - pipa 37 127,85

38 Titik 37 8 pipa 37 - pipa 38 160,60

39 Titik 38 10 pipa 37 - pipa 39 38,09

40 Titik 39 7 pipa 39 - pipa 40 82,57

41 Titik 40 8 pipa 40 - pipa 41 179,52

42 Titik 41 9 pipa 41 - pipa 42 221,63

43 Titik 42 7 pipa 36 - pipa 44 268,90

44 Titik 43 12 pipa 44 - pipa 45 193,30

45 Titik 44 11 pipa 45 - pipa 46 104,66

46 Titik 45 12 pipa 46 - pipa 43 237,64

47 Titik 46 12

sumber : Hasil pengolahan data dengan aplikasi google earth pro

a. Analisis Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih

Sistem jaringan air bersih didaerah pelayanan di Kelurahan Mata Air menggunakan sistem gravitasi. Pipa yang digunakan pada sistem jaringan air bersih yaitu jenis pipa PVC dengan Hazen Wiliams C = 150, dan diameter pipa yang digunakan berbeda – beda.

(9)

b. Jaringan Distribusi Air Bersih Kondisi Eksisting

Saat dilakukan analisis pada kondisi eksisting di Kelurahan Mata Air dengan cara penginputan data ke software Epanet 2.0 mengalami permasalahan, karena hasilnya negative preasure.Sehingga membuat air yang dialirkan dari reservoir tidak megalir ke rumah pelanggan yang ada di Kelurahan Mata Air. Penyebab dari air yang tidak bisa mengalir tadi yaitu sisa tekan yang dicari melalui data yang diperoleh dari PDAM, sisa tekan yang ada pada saat kondisi eksisting jika dihitung dengan cara elevasi yang ada manometernya di tambah dengan angka manometer menghasilkan debit air yang kecil yaitu 21 m dan diameter yang dipasang ukurannya kecil. maka hasilnya tidak memungkinkan untuk air mengalir ke pelanggan. Kondisi tekanan yang paling rendah berada pada node 44 yaitu berada di Jalan Koto Baru, sedangkan untuk kecepatan yang rendah terdapat pada pipa 25 yang berada di Gando Permata.

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 1 tekanan pada kondisi eksisting

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 2 kecepatan pada kondisi eksisting

(10)

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 3 Grafik tekanan kondisi eksisting

Dilihat dari grafik kondisi eksisting bahwa tekanan yang ada di Kelurahan Mata Air mengalami penurunan tekanan air, sehingga membuat air yang ada di dalam pipa tersebut tidak bisa mengalir ke rumah pelanggan yang berada di ujung.Oleh karena itu sisa tekan dan diameter yang ada pada kondisi eksisting tidak bisa digunakan pada 100% pelayanan dan tahun 2022.

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 4 Grafik kecepatan kondisi eksisting

c. Jaringan Distribusi Air Bersih Kondisi 100% Pelayanan

Dilihat dari kondisi eksisting yang mengalami banyak permasalahan, untuk pelayanan 100% tidak bisa menggunakan sisa tekan dan diameter yang sudah ada.Jenis pipa yang digunakan pada kondisi eksisting yaitu pipa PVC dengan diameter 100 mm.Sehingga dilakukan evaluasi dengan mengasumsikan sisa tekan dengan cara melakukan penghitungan elevasi pada reservoir dikurang dengan elevasi yang ada manometernya, dan hasilnya di tambahkan dengan hasil pengukuran manometer. Sehingga hasil sisa tekannya tinggi yaitu 55m.dan untuk diameter pipa juga diganti dengan ukuran yang besar yaitu diameter 350 mm pada pipa utama. Setelah itu hasil sisa tekan dan perubahan diameter tersebut di input

(11)

ke software Epanet 2.0 dan mendapatkan hasil yang bagus, yaitu air bisa mengalir dari reservoir ke rumah pelanggan. Namun terjadi masalah pada kecepatan airnya, yaitu kecepatannya tidak memenuhi kriteria atau rendah yang berada pada pipa 44 terletak di Jalan Koto Baru.Sedangkan untuk tekanan yang rendah terdapat di node 43 yaitu di gang manggis.

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 5 tekanan pada 100% pelayanan

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 6 kecepatan pada 100% pelayanan

(12)

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 7 Grafik tekanan kondisi 100% pelayanan

Hasil grafik dari kondisi 100% pelayanan, tekanan air setelah ditambahkan nilai sisa tekan dan diameter pipa, maka air yang ada pada pipa tersebut dapat mengalir ke rumah pelanggan dengan merata.

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 8 Grafik kecepatan kondisi 100% pelayanan

d. Jaringan Distribusi Air Bersih tahun 2022

Pada periode desain 5 tahun yaitu tahun 2022, dilakukan evaluasi dengan cara menginput sisa tekan dan diameter yang sama pada pelayanan 100% ke software Epanet 2.0 dan hasilnya juga bagus yaitu airnya mengalir dan pada kecepatan tidak mengalami permasalahan. Untuk kondisi tekanannya yang rendah berada pada node 43 yaitu di daerah Gang Manggis, dan untuk kecepatannya yang rendah berada pada pipa 44 yaitu didaerah Jalan Koto Baru.

(13)

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 9 tekanan pada tahun 2022

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 10 kecepatan pada tahun 2022

(14)

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 11 Grafik tekanan tahun 2022

Hasil grafik pada tahun 2022 menggunakan sisa tekan dan diameter yang ada pada kondisi 100% pelayanan, menghasilkan tekanan air yang masih bisa mengalir pada pipa tersebut .meskipun mengalami penurunan tekanan pada node 43, namun air masih bisa dialirkan ke node selanjutnya.

Sumber : Hasil running Epanet versi 2.0

Gambar 12 Grafik kecepatan tahun 2022

KESIMPULAN

1. Dari hasil simulasi jaringan distribusi dengan software Epanet versi 2.0, dapat diketahui bahwa kondisi jaringan distribusi di Kelurahan Mata Air sebagai berikut :

a. Kondisi eksisting pada jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Mata Air, nilai tekanan yang paling rendah berada pada titik 44 di daerah Jalan Koto

(15)

Baru. Untuk nilai kecepatan yang paling rendah berada pada pipa 25 di daerah Jalan Gando Permata Blok A.

b. Pada kondisi 100 persen pelayanan di tahun 2018, jaringan distribusi air bersih yang ada saat ini nilai tekannya yang rendah pada titik 43 di daerah Jalan Gang Manggis. dan untuk nilai kecepatan yang terendah terdapat pada pipa 44 yaitu di Jalan Koto Baru.

c. Untuk proyeksi penduduk 2022, kondisi tekanan jaringan distribusi air bersih yang rendah pada titik 43 di daerah Gang Manggis. Dan untuk nilai kecepatan yang rendah terdapat pada pipa 44 yaitu didaerah Jalan Koto Baru.

2. Dari hasil analisis kebutuhan air bersih masyarakat Kelurahan Mata Air didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Kebutuhan air bersih pada kondisi eksisting , dengan kebutuhan rata –rata air bersih 24,03 l/dt.

b. Kebutuhan air bersih pada kondisi 100 persen pelayanan tahun 2018 jumlah kebutuhan rata –rata air bersih 62,30 l/dt

c. Kebutuhan air bersih pada proyeksi tahun 2022 jumlah kebutuhan rata –rata adalah 164,49 l/dt

3. Berdasarkan simulasi dengan software Epanet versi 2.0 maka dapat dihasilkan bahwa kondisi hidrolis system jaringan distribusi air bersih di Kelurahan Mata Air dari kondisi tekanan jaringan distribusi eksisting secara keseluruhan tidak bisa melayani kebutuhan masyarakat didaerah pelayanan. Dan dari kondisi kecepatan jaringan distribusi banyak pipa yang tidak berfungsi untuk mengalirkan air ke pelanggan. Oleh karena itu dilakukan penambahan sisa tekan dan diameter pipa pada 100% pelayanan, sehingga air yang dialirkan dari reservoir dapat mengalir ke setiap pelanggan. Dan untuk tahun 2022 masih bisa digunakan sisa tekan dan diameter yang ada pada 100% pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dian Vitta. 2018. Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih.

Semarang : Universitas Diponegoro

Al –Layla, M. Anis. 1978. Water Supply Engineering Design. Dean College Of Engineering University Of Mosul.Iraq

Badan Pusat Statistik Kota Padang. 2018. Kecamatan Padang Selatan Dalam Angka 2017

Departemen Pekerjaan Umum.1996 Tentang Standar Pemakaian Air Bersih PDAM Kota Padang. 2018. Laporan Teknik Bulan Desember.Padang

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/ Menkes/PerIV/2010 . Persyaratan

Kualitas Air Minum

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kementerian PUPR Nomor 27/PRT/M/2016 . Sistem Penyelenggaraan Air

Minum

Triatmadja, Radianta. 2017. Teknik Penyediaan Air Minum Perpipaan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Gambar

Tabel 4 Elevasi dan Panjang Pipa
Gambar 2 kecepatan pada kondisi eksisting
Gambar 3 Grafik tekanan kondisi eksisting
Gambar 5 tekanan pada 100% pelayanan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan Distribusi Air Bersih PDAM Kota Malang pada Kecamatan Kedungkandang ” ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik

Hasil dari tugas akhir ini menunjukan suatu analisa yang lengkap mengenai kondisi hidraulika setiap komponen sistem jaringan distribusi air bersih setiap jam sepanjang waktu

Perencanaan Jaringan Sistem Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih di Kelurahan Lebung Gajah Kecamatan Sematang Borang Palembang.. Kelurahan Lebung Gajah merupakan kawasan pemukiman

Jaringan sistem transmisi dan distribusi air minum sumber mata air Wae Decer dapat di simulasikan dengan pada program Epanet 2.0 dengan tekanan di ujung jalur distribusi

PENERBIT: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 711 Gambar 10 Peta Jaringan Air Bersih Desa Wringinanom sebelum pemasangan Valve Sumber: Aplikasi Epanet 2.2 Gambar 11 Peta Jaringan Air

1 EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM UNIT IPA BANTUAS KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERGEMS Ariqah Hardiyanti1, Fitriyati Agustina2

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR PDAM UNIT IPA BANTUAS KOTA SAMARINDA MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERGEMS Evaluation of Clean Water Needs and Water

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih di Desa Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur.. Peraturan Menteri PU Penyelenggaraan Pembangun