“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
LAMPIRAN I
PEDOMAN DAN INSTRUMEN WAWANCARA
PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus pada Produsen Kripik Tempe, UD. Bawang Jaya Makmur)
Tanggal Penelitian : 7 April 2018 – 5 July 2018 A. Narasumber
Nama Narasumber : Abdul Karim Djubaidik Jenis Kelamin : Laki-Laki
Jabatan : Pemilik UD. Bawang Jaya Makmur B. Pendahuluan
Berikut tahapan-tahapan untuk melakukan wawancara kepada narasumber di produsen kripik tempe UD. Bawang Jaya Makmur :
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan narasumber dan perusahaan terjamin
3. Menawarkan permintaan wawancara pada narasumber, baik kapan dan dimana sepenuhnya mengikuti narasumber.
4. Wawancara dilakukan sekitar 25-35 menit
C. Pertanyaan Wawancara
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan, selanjutnya peneliti mewawancarai narasumber dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
INFORMASI UMUM
1. Bagaimana struktur organisasi di UD. Bawang Jaya Makmur ? 2. Ada berapa jenis produk yang di produksi ?
3. Apakah produsen UD. Bawang Jaya Makmur telah melakukan pencatatan akuntansi ?
4. Berapa harga jual per unit setiap kemasan ?
PENELUSURAN BIAYA PRODUK
1. Bahan baku apa saja yang digunakan pada produk kripik tempe ? 2. Dimana anda membeli bahan baku ?
3. Berapa harga bahan baku produk ?
4. Berapa jumlah tenaga kerja di UD. Bawang Jaya Makmur ? 5. Bagaimana sistem penggajian dan berapa gaji yang dibayarkan ? 6. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk air, listrik dan telepon ?
7. Apakah ada bahan baku atau biaya tambahan dalam proses akhir produk ? 8. Kemana produk UD. Bawang Jaya Makmur dipasarkan dan biaya apa saja
yang terjadi ?
D. Penutup
1. Menyimpulkan hasil wawancara 2. Menyampaikan terima kasih 3. Mengakhiri wawancara
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
LAMPIRAN 2 HASIL WAWANCARA
PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Produsen Kripik Tempe , UD. Bawang Jaya Makmur)
Tanggal Penelitian : 7 April 2018 – 5 July 2018
A. Narasumber
Nama Narasumber : Abdul Karim Djubaidik Jenis Kelamin : Laki-Laki
Jabatan : Pemilik UD. Bawang Jaya Makmur
B. Hasil Wawancara
INFORMASI UMUM
1. Bagaimana struktur organisasi di UD. Bawnag Jaya Makmur ?
Struktur organisasi di UD. Bawang Jaya Makmur sederhana dan tidak terlalu banyak.
Diawali dengan pemilik yaitu Bapak Abdul Karim Djubaidik, kemudian bagian memotong tempe, bagian menggoreng tempe dan yang terakhir bagian membungkus kripik tempe. Dibagian memotong tempe ada Pak Rochim, pak Mosleh dan Pak
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
Bambang, di bagian menggoreng tempe ada Bu Anis dan Bu Ana, di bagian membungkus kripik ada Bu Rom, Bu Illa, Bu Susi.
2. Ada berapa jenis produk yang diproduksi ?
UD. Bawang Jaya Makmur hanya memproduksi kripik tempe. selain kripik tempe UD. Bawang Jaya Makmur berencana ingin menambah inovasi baru yaitu membuat kripik tempe sagu.
3. Apakah produsen UD. Bawang Jaya Makmur telah melakukan pencatatan akuntansi ?
Kami melakukan pencatatan, tetapi melakukan pencatatan sederhana saja. Seperti biaya apa saja yang kami keluarkan untuk membeli bahan baku dan biaya-biaya lainnya. Kami catat hal tersebut dengan bentuk seperti resep masakan tetapi dengan tambahan biaya di setiap itemnya.
4. Berapa harga jual per unit setiap kemasan ?
Berikut harga jual per unit untuk setiap kemasan kripik tempe UD. Bawang Jaya Makmur :
Jenis Penjualan
Harga
Bungkus Kecil (100 gr) Bungkus Besar (200 gr) Original Varian Rasa Original Varian Rasa
Eceran Rp 3.000,- Rp 3.500,- Rp 6.000,- Rp 6.500,- Grosir Rp 2.850,- Rp 3.000,- Rp 5.500,- Rp 6.000,-
PENELUSURAN BIAYA PRODUK
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
1. Bahan baku apa saja yang dipergunakan pada produk kripik tempe ?
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kripik tempe, yaitu hanya tempe saja.
2. Dimana anda membeli bahan baku ?
Untuk bahan baku kripik tempe UD. Bawang Jaya Makmur memiliki karyawan untuk membuat tempenya sendiri.
3. Berapa harga pada produk kripik tempe nya ?
Harga per lonjornya untuk tempe UD. Bawang Jaya Makmur sebesar Rp 25.000,-.
Harga tempe UD. Bawang Jaya Makmur lebih murah dari harga tempe pesaingnya karena UD. Bawang Jaya Makmur membuat tempenya sendiri.
4. Berapa jumlah tenaga kerja di UD. Bawang Jaya Makmur ? Jumlah tenaga kerja di UD. Bawang Jaya Makmur ada 10 Orang.
5. Bagaimana sistem penggajian dan berapa gaji yang dibayarkan ?
UD. Bawang Jaya Makmur membayar karyawan dengan sistem mingguan. Sistem penggajian yang digunakan yaitu sistem borongan, dimana penggajiannya sesuai dengan perjanjian antara pemilik usaha dengan karyawannya. Setiap bagian mendapatkan gaji yang berbeda. Untuk gaji karyawan bagian memotong yaitu Rp 10.000,- per lonjor, gaji karyawan bagian menggoreng yaitu Rp 10.000,- per lonjor, sedangkan untuk gaji karyawan bagian membungkus dihitung per bungkus yang dihasilkan yaitu Rp 200,- per bungkus untuk kripik tempe original dan Rp 250,- per bungkus untuk kripik tempe rasa.
6. Berapa biaya yang dikelyarkan untuk Air, Listrik dan Telepon ?
Biaya Air, Listrik dan Telepon menjadi satu dengan rumah pemilik pengusaha, karena usaha ini masih dalam bentuk industri rumahan atau Home Industry. Untuk
“PENERAPAN TARGET COSTING DALAM PENGELOLAAN BIAYA PRODUKSI UNTUK PENINGKATAN LABA PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada UD. Bawang Jaya Makmur)”
Author: Tanty Laras K. NPK: A.2014.1.33016
biaya Air, Listrik dan Telepon setiap bulannya sebesar Rp 250.000,-. Maka, untuk setiap harinya pemilik usaha mengeluarkan biaya tersebut sebesar Rp 9.000,-.
7. Apakah ada bahan atau biaya tambahan dalam proses akhir produk ? Ada. Untuk pembuatan kripik tempe membutuhkan bahan penolong yaitu tempe kanji, tempe beras, bawang putih, kemiri, ketumbar, daun jeruk purut, garam, telur, minyak goreng, bumbu rasa-rasa, lain-lain bahan baku dan gas LPG.
8. Kemana produk UD. Bawang Jaya Makmur dipasarkan dan biaya apa saja yang terjadi ?
UD. Bawang Jaya Makmur memasarkan produknya ke toko oleh-oleh di Batu, Probolinggo, Bali dan juga Jakarta. Biaya yang dikeluarkan untuk saat ini hanya biaya pengiriman.