• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi IPA SMP Kelas 8 (Bagian bagian Darah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi IPA SMP Kelas 8 (Bagian bagian Darah)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Materi IPA SMP Kelas 8 (Bagian-bagian Darah) http://gurubangkit.blogspot.com

1. Bagian-bagian darah a. Sel-sel darah

Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Setiap jenis sel darah tersebut mempunyai perbedaan sifat, bentuk, dan fungsi, namun ketiganya menyatu dalam bagian darah. Keadaan sel-sel darah memengaruhi kesehatan seseorang. Beberapa penyakit dapat didiagnosis oleh adanya perubahan dalam jumlah, bentuk, dan ukuran dari bermacam-macam sel darah.

1) Sel darah merah

(2)

Pada awal terbentuknya, sel darah merah memiliki inti. Namun, inti sel tersebut hilang setelah sel darah merah matang. Sel darah merah yang matang memiliki susunan kerangka yang disebut stroma yang terdiri atas protein dan zat-zat lemak. Sel-sel darah merah ini membentuk jaring-jaring yang memanjang ke dalam sel sehingga memberi bentuk sel dan kekenyalannya. Sel darah merah bentuknya bulat pipih atau bikonkaf yang artinya cekung di bagian tengah dan tidak mempunyai inti.

Setiap 1 mm3 darah terdapat kira-kira 5 juta sel darah merah. Sel darah merah mengandung zat yang disebut hemoglobin atau Hb. Hemoglobin adalah protein yang mengandung senyawa besi, yaitu hemin. Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap O2 sehingga berwarna merah dan terhadap CO2 sehingga darah berwarna kebiru-biruan. Darah yang berwarna merah jernih berarti mengandung O2, sedangkan jika berwarna merah kebiruan mengandung CO2. Hemoglobin berada di dalam sel darah merah, maka sel darah merah berwarna merah pula. Oleh karena itu, apabila kita kekurangan darah, wajah kita akan tampak pucat. Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan darah disebut anemia.

Dalam peredarannya, setelah sel-sel darah merah sampai di paru-paru (gelembung paru-paru) akan mengikat gas oksigen (O2) dan melepaskan gas karbon dioksida (CO2) bersama uap air ke dalam gelembung-gelembung paru-paru. Jadi, pada dinding gelembung paru-paru yang mempunyai kapiler-kapiler darah ini terjadi pertukaran gas. Sel-sel darah yang mengikat gas O2 akan berwarna merah jernih atau disebut darah bersih. Darah bersih (banyak mengandung O2) dari paru-paru dikirim ke jantung untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Setelah sampai pada jaringan tubuh, sel-sel darah melepaskan gas oksigen dan menangkap gas karbon dioksida serta air yang dikeluarkan oleh sel-sel jaringan hasil metabolisme. Sel-sel darah yang mengikat gas karbon dioksida dan air ini menyebabkan darah menjadi kotor (darah kotor) dan berwarna merah kebiruan.

(3)

mempunyai jumlah sel darah merah yang lebih banyak daripada orang yang tinggal di dataran rendah. Hal ini disebabkan di dataran tinggi atau di pegunungan kadar oksigennya lebih sedikit, sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi sel-sel darah merah, agar kemampuan untuk mengikat oksigen yang kadarnya sedikit tersebut dapat lebih besar.

Hal ini merupakan adaptasi dari tubuh terhadap lingkungan sekitarnya.

2) Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan sel darah merah tetapi sel darah putih memiliki ukuran yang lebih besar, bentuknya tidak teratur, mempunyai inti, dan dapat bergerak aktif secara amoeboid (seperti Amoeba). Jumlah sel darah putih tiap 1 mm3 kira-kira 8.000 sampai 9.000 sel.

Sel darah putih dibuat di sumsum tulang merah, limpa, kelenjar-kelenjar limfa, dan sistem jaringan retikulo endotik. Sel darah putih dapat berumur sekitar 12 -13 hari.

Berdasarkan kondisi inti dan granula (butiran) di dalam sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi:

a. Eosinofil, mempunyai granula berwarna merah. b. Basofil, mempunyai granula biru

(4)

d. Monosit, mempunyai inti bulat atau bulat panjang.

e. Limfosit, mempunyai ukuran paling kecil (sedikit lebih besar dari sel darah merah)

Sifat sel darah putih adalah fagosit, artinya pemakan mangsa. Jumlah sel darah putihdapat mencapai 20.000 tiap 1 mm3. Hal ini dapat terjadi karena infeksi cacing atau radang paru-paru. Di samping itu, sel darah putih dapat berkurang menjadi 3.000 per mm3, misalnya karena terserang penyakit tifus. Jika jumlah sel darah putih melebihi normal disebut leukositosis, tetapi jika kurang dari normal disebut leukopeni. Pada penderita kanker darah (leukemia), produksi sel darah putih tidak terkendali sehingga jumlah sel darah putih melebihi normal (leukositosis). Dengan adanya sifat fagosit dari sel darah putih akan menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah. Jika kondisi tubuh mengalami leukositosis terus-menerus, maka dapat terjadi kematian karena kehabisan sel darah merah.

Jika terjadi luka dan bakteri berada di tempat tersebut, maka sel darah putih yang berada di dalam pembuluh darah akan menembus dinding pembuluh kemudian bergerak menuju mangsanya. Kemampuan sel darah putih menembus dinding pembuluh-pembuluh darah disebut diapedesis.

Apabila sel darah putih mati karena tugasnya, maka akan timbul nanah. Jadi, nanah merupakan campuran dari sel darah putih yang mati, bakteri, dan sel-sel lain yang rusak. Jenis sel darah putih ada yang mampu menghasilkan zat antibodi (zat penolak) sehingga penting peranannya dalam membunuh bakteri dan benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

3) Trombosit (keping-keping darah)

(5)

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah. Apabila tubuh terluka, darah akan keluar, bersamaan dengan itu trombosit ikut keluar dan menyentuh dinding bekas luka yang kasar. Trombosit pecah dan keluarlah enzim tromboplastin atau trombokinase. Enzim ini kemudian bercampur dengan plasma darah yang mengandung protrombin. Protrombin yang terkena enzim trombokinase akan berubah menjadi trombin. Trombin yang aktif ini bersama-sama ion kalsium yang ada dalam plasma akan mengubah fibrinogen dalam plasma menjadi benang-benang fibrin yang dapat mencegah keluarnya darah, darah membeku dan luka tertutup.

b. Plasma darah

(6)

Molekul-molekul protein ini cukup besar sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Albumin berperan dalam mengatur tekanan darah, sedangkan fibrinogen diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Garam-garam kalsium juga bermanfaat untuk mempercepat proses pembekuan darah. Sel-sel darah dan protein-protein darah dalam larutan darah dapat diendapkan dengan menggunakan alat pemusing atau sentrifuse, sehingga didapatkan cairan sisa di lapisan atasnya yang berwarna jernih dan mengandung zat antibodi (zat pelawan kuman). Serum sebagai antibodi dapat dibedakan atas: presipitin, yang dapat menggumpalkan antigen: lisin, yang dapat menguraikan protein asing; dan antitoksin, yang dapat menawarkan racun.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah realisasi biaya operasional selama 15 Tahun konsesi PAM Jaya dengan PT Palyja sejak tahun 1998 hingga tahun 2012.. “Untuk

Sehubungan dengan diadakannya Kejuaraan Taekwondo antar Perguruan Tinggi se – Indonesia, “Presiden Cup XII” tahun 2008, kami selaku panitia pelaksana kejuaraan

Di saat penderita gizi buruk lainnya masih antri untuk mendapatkan bantuan pemerintah, yang bergizi kurang akan segera berjatuhan meluncur ke bawah akibat merosotnya daya

Dan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian ini lebih berpusat pada IT dan pembahasan tentang koleksi hanya

Hasi belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna

Jawab: Tujuan perusahaan kami dalam program pemasarannya adalah untuk meningkatkan penjualan dari produk kami dengan penjualan tahun lalu.. Bagaimana anda (PT.

Di Ahadiat Hotel dan Bungalow Bandung didalam penerapannya sistem informasi akuntansi penjualan jasa sewa kamar sangat berperan sebagai alat Bantu dalam menunjang

NHLNXWVHUWDDQ GDODP RUJDQLVDVL VRVLDO 7LQJNDW SDUWLVLSDVL SHWDQL KXWDQ GDODP 3+%0 0XQJJRUR GDQ $OLDGL SHUHQFDQDDQ NHJLDWDQ SURJUDP 3+%0 SHQDQDPDQ WDQDPDQ NHUDV GDQ WDQDPDQ