• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Pada dasarnya komunikasi sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, karena manusia adalah makhluk sosial, yang hidupnya sangat bergantung pada manusia lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Definisi komunikasi adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. Mendefinisikan lima istilah kunci dalam perspektif ini : sosial, proses, simbol, makna dan lingkungan. Komunikasi adalah proses sosial, maksud yang disampaikan adalah komunikasi selalu melibatkan manusia serta interaksi. Artinnya, komunikasi selalu melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Ketika komunikasi di pandang secara sosial, komunikasi selalu melibatkan dua orang yang berinteraksi dengan berbagai niat, motivasi, dan kemampuan. Komunikasi sebagai proses, hal ini berarti komunikasi bersifat kesinambungan dan tidak memiliki akhir.

Istilah ketiga yang diasosiasikan dengan definisi kita mengenai komunikasi adalah simbol. Simbol adalah sebuah labe; arbitrer atau representasi dari fenomena. Simbol biasanya telah disepakati bersama dalam sebuah kelompok, tetapi mungkin saja tidak dimengerti di luar lingkup kelompok tersebut. Oleh karena itu, penggunaan simbol sering kali arbitrer.

(2)

Selain proses dan simbol, makna juga memegang peranan penting dalam difinisi komunikasi kita. Makna adalah yang di ambil orang dari suatu pesan. Dalam episode-episode komunikasi, pesan dapat memiliki lenih dari satu makna dan bahkan berlapis lapis makna. Tanpa berbagi makna, kita semua akan mengalami kesulitan dalam menggunakan bahasa yang sama atau dalam menginterpretasikan suatu kejadian yang sama.

Istilah kunci yang terakhir dalam difinisi komunikasi adalah lingkungan. Lingkungan adalah situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri atas beberapa elemen, seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan latar belakang budaya pembicara dan pendengar.1

Menurut Katz dan Robert Kahn seperti yang dikutip Rosady Ruslan :

“Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem sosial atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain yang merupakan satu satunya cara manajemen aktifitas dalam suatu organisas adalah melalui proses komunikasi.”2

Kebanyakan definisi komunikasi yang digunakan dalam buku perilaku organisasi menekankan penggunaan simbol untuk menstransfer makna informasi. Misalnya, sebuah analisis menekankan bahwa komunikasi adalah pemahaman terhadap sesuatu yang tidak terlihat dan tersembunyi. Elemen

1 Richard West & Lynn H. Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisa dan Aplikasi Edisi 3, Salemba Humanika, Jakarta, 2008 Hal 5-8

(3)

yang tersembunyi dan simbolis ini melekat pada buadaya yang memberikan arti pada proses komunikasi yang dapat dilihat. Akan tetapi, hal yang sama pentingnya adalah komunikasi merupakan prses personal yang mencakup pertukaran perilaku.3

Dalam komunikasi ada tiga unsur penting yang selalu hadir dalam setiap komunikasi, yaitu sumber informasi (receiver), saluran (media), dan penerima informasi (audience). Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu maupun kelompok.

Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesame anggota masyarakat. Untuk keberhasilan suatu komunikasi kita harus mengetahui dan mempelajari unsure-unsur yang diperlukan dalam proses komunikasi adalah sumber (pembicaraan), pesan (message), saluran (channel, media) dan penerima (receiver,audience).

2.1.1.1 Fungsi Komunikasi

Berdasarkan pengamatan para pakar komunikasi mengemukakan fungsi-fungsi yang berbeda-beda, meskipun adakalanya terdapat kesamaan dan tumpang tindih diantara berbagai pendapat tersebut.

(4)

Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun konteks sosial dengan orang yang ada di sekitar kita, dan untuk mempengaruh orang lain untuk merasa, berfikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan.4

Gordon I. Zimmerman et al. merumuskan bahwa kita dapat membagi tujuan komunikasi menjadi dua kategori besar. Pertama, kita berkomunikasi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang penting bagi kebutuhan kita. Kedua, kita berkomunikasi untuk menciptakan dan menumpuk hubungan dengan orang lain.

Ada 4 fungsi komunikasi berdasarkan kerangka yang dikemukakan oleh Deddy Mulyana yaitu :

a. Komunikasi Sosial

Komunikasi yang mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.

b. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi yang dapat dilakukan baik sendiri ataupun dalam kelompok yang betujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh

(5)

komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan kita.

c. Komunikasi Ritual

Sebuah bentuk komunikasi ritual tersebut menegaskan kembali komitmen kepada tradisi keluarga, suku, bangsa, Negara, ideology atau agama mereka.

d. Komunikasi Instrumental

Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menerangkan mengandung muatan persuasive dalam arti bahwa pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat untuk diketahui.5

2.1.1.2 Tujuan Komunikasi

Schramm membedakan tujuan komunikasi menjadi tujuan informasional, tujuan instruksional, tujuan persuasi dan menghibur, menurut Schramm proses komunikasi informasional memerlukan langkah-langkah yang harus dilalui, yakni :

a. Menarik perhatian terhadap pesan; b. Menjadikan pesan dapat diterima;

c. Menjadikan pesan diinterprestasikan seperti yang diinginkan komunikator; d. Informasi disimpan untuk dipakai kemudian;

(6)

e. Harus ada proses belajar pada penerimaan informasi;

f. Hasil berupa pandangan yang dianjurkan oleh komunikator;6

2.1.2 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan dan keretakan suatu hubungan. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.7

Komunikasi ini banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan dan keretakan suatu hubungan. Pemahaman senada juga dipaparkan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya ”The Interpersonal Communication Book”. Menurutnya komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk memberikan stimuli sebagai daya bujuk pesan

6 Morissan, Manajemen Public Relations : Strategi Menjadi Humas Profesional, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008, Hal 8

(7)

yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi interpersonal berperan penting hingga kapan pun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.

Menurut Joseph A.Devito, tentang tiga acuan utama dalam membahas komunikasi interpersonal yaitu :

 Definisi berdasarkan komponen

Definisi ini menjelaskan komunikasi antarpribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya dalam hal ini, penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.

 Definisi berdasarkan hubungan diadik

Dalam definisi ini, kita mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang berlangsung diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas.

 Definisi berdasarkan pengembangan

Dalam ancangan/acuan pengembangan, komunikasi antarpribadi dilihat sebagai akhir dari perkembangan, dari komunikasi yang bersifat tak- pribadi (impersonal) pada satu “ekstrim” menjadi komunikasi pribadi atau

(8)

intim pada “ekstrim” yang lain. Pengembangan ini mengisyaratkan atau mendefinisikan pengembangan komunikasi antarpribadi.

Menurut DeVito, tujuan dari komunikasi interpersonal, dimana hal tersebut dapat dkatakan sebagai kelebihan yang terdapat dalam proses komunikasi interpersonal. Beberapa tujuan yang dimaksud adalah:

1. Untuk menemukan jati diri (to disclosure oneself)

komunikasi Interpersonal memberi peluang seseorang untuk berbicara dan mengetahui hal-hal yang disukai atau yang tidak disukai. Melalui Komunikasi Interpersonal dapat membuka peluang bagi seseorang untuk “menampakkan” dirinya pada orang lain. Dengan kata lain, melalui Komunikasi Interpersonal seseorang dapat membentuk persepsi tentang dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

2. Untuk menemukan/mengenal dunia luar (to discover the external

world)

Banyak informasi yang diterima orang berasal dari hubungan interpersonal yang dijalin bersama dengan orang lain. Pada kenyataannya, keyakinan, sikap, serta nilai yang diyakini seseorang kemungkinan dipengaruhi oleh berbagai pertemuan yang dilakukannya dengan orag lain dibandingkan melalui media tertentu bahkan pendidikan formal sekalipun.

(9)

3. Memelihara dan memantapkan hubungan (to establish and

maintain meaningful relationship)

Sebagian besar waktu yang digunakan untuk melakukan Komunikasi Interpersonal terpusat untuk memelihara hubungan dan memantapkan hubungan sosial dengan orang lain.

4. Untuk mengubah perilaku dan sikap (to change attitudes and

behaviors) Suatu proses Komunikasi Interpersonal sering

dihadapkan pada pengaruh interpersonal antara satu orang dengan orang lain yang melakukan komunikasi tersebut. Dinyatakan bahwa seseorang lebih sering terpengaruh terhadap suatu hal melalui Komunikasi Interpersonal dibandingkan melalui media massa.

5. Untuk hiburan dan kesenangan (to play and entertain)

Komunikasi Interpersonal memberikan keseimbangan pada aktivitas seseorang, yakni dimana seseorang dapat melakukan berbagai hal yang bersifat serius dan formal sekaligus di lain waktu dapat membantu orang yang bersangkutan untuk beristirahat dari “keseriusan” tersebut untuk mendapatkan hiburan yang diperlukan.

(10)

Baik seorang profesional maupun bukan, dapat memperoleh bantuan/pertolongan pada saat mereka melakukan Komunikasi Interpersonal dengan orang lain.8

2.1.3 Komunikasi Kelompok

Ada beberapa pengertian komunikasi kelompok. Setiap manusia selalu terlibat dalam kehidupan berkelompok. Untuk mencapai tujuannya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, manusia secara sadar maupun tidak telah membentuk kelompok-kelompok. Sejak terbentuknya suatu kelompok, maka faktor komunikasi sangat menentukan bagaimana berjalannnya kelompok tersebut nantinya. Riyono Pratikto dalam buku

Jangkauan Komunikasi menyatakan:

“.... faktor komunikasi merupakan faktor yang bisa mempertahankan kesatuan kelompok. Setiap anggota dalam kelompok menjadi sumber dalam berkomunikasi seperti sumber kata-kata, isyarat, lambang-lambang yang semuanya mengandung arti. Komunikasi ditujukan kepada sesama anggota kelompok”

Komunikasi kelompok terjadi karena tujuan tertentu yang ingin disampaikan, sehingga pesan yang disampaikan akan dapat diterima, ditanggapi, dan diolah di dalam benak anggota kelompok dan akhirnya akan dapat dipahami.

(11)

Pendapat Michael Burgoon dalam bukunya Human

Communication: A Revision of Approaching Speech/Communication yang

dikutip oleh Riyono Pratikto dalam buku Berbagai Aspek Ilmu

Komunikasi menyatakan:

“Komunikasi kelompok adalah interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih dengan tujuan yang sudah diketahui sebelumnya seperti berbagai informasi, pemeliharaan diri, pemecahan masalah yang anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota kelompok lainnya dengan tepat”

Burgoon menguraikan bahwa dalam komunikasi kelompok terdapat berbagai tujuan seperti berbagai informasi, pemecahan masalah, menjaga hubungan antar anggota. Seorang anggota dalam suatu kelompok bila telah bergantung dengan kelompoknya ia bukan lagi sebagai sosok individu. Melainkan bagian dari kelompoknya. Harus bertanggung jawab dan tenggang rasa antara sesama anggota kelompoknya. Komunikasi kelompok mempunyai karakteristik yang unik, dimana kepribadian seorang individu bisa berubah bila ia menjadi bagian dalam kelompoknya. Misalnya seseorang yang pendiam bila telah berada dalam lingkungan kelompoknya maka akan dapat berubah menjadi seseorang yang agresif yang berani mengemukakan pendapatnya di depan umum. Dengan kata

(12)

lain kelompok mempunyai kepribadian kelompok sendiri yang berbeda dengan kepribadian seseorang sebagai individu.9

2.2 Komunikasi Verbal & Nonverbal

2.2.1 Pengertian Komunikasi Verbal

Menurut Deddy Mulyana simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa dapat juga dianggap sebagai system kode verbal.10 Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat

symbol, dengan aturan mengkombinasikan symbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol atau kata kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun tulisan.11 Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Sedangkan komunikasi tulisan ialah apabila keputusan yang akan disampaikan oleh pimpinan itu disandikan dengan symbol-simbol kemudian dikirimkan kepada karyawan yang dimaksudkan. Komunikasi tertuli ini dapat berupa memo, surat, buku

9 Referensi Penelitian Jurnal dari http://www.e-jurnal.com/2014/01/pengertian-komunikasi-kelompok.html

10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 hal 340

(13)

petunjuk, gambar maupun laporan. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa tatap muka, melalui telepon, radio, televise dan lain-lain.12

2.2.2 Pengertian Komunikasi Nonverbal

Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan pesan-pesan non verbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi diluar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoristis komunikasi non verbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.

Pengertian komunikasi non verbal, yaitu “non” berarti tidak, verbal bermakna kata-kata, sehingga komunikasi nonverbal dimaknai sebagai komunikasi tanpa kata-kata. Dapat juga diartikan komunikasi nonverbal adalah komunikasi dengan menggunakan gejala yang menyangkut: gerak-gerik (gestures), sikap (postures), ekspresi wajah (facial expressions), pakaian yang bersifat simbolik, isyarat dan lain gejala yang sama, yang tiudak menggunakan Bahasa lisan dan tulisan.13

2.3 Lesbian

Lesbian adalah sebuah hubungan emosional yang melibatkan rasa, cinta dan kasih sayang dua manusia yang memiliki jenis kelamin sama yakni perempuan. Pemahaman ini sama dengan pemaknaan kata

12 Ibid, Hal 97 13 Ibid, Hal 98

(14)

homoseksual, seperti yang telah terurai di atas. Hanya saja, homoseksual belum mengacu kepada jenis kelamin tertentu dan masih bersifat luas.

Tidak semua lesbian dapat dikenali sejak masa kanak-kanak, tetapi beberapa karakteristik dapat memberikan dugaan bahwa mereka akan menjadi homoseks, diantaranya sifat tomboy . Di dalam kelompok lesbian terdapat semacam label yang muncul karena dasar karakter atau penampilan yang terlihat pada seorang lesbian yaitu, Butch, Femme dan

Andro. Butch (B) adalah lesbian yang berpenampilan tomboy, kelaki-lakian,

lebih suka berpakaian laki-laki (kemeja laki-laki, celana panjang, dan potongan rambut sangat pendek). Femme (F) adalah lesbian yang berpenampilan feminim, lembut, layaknya perempuan heteroseksual biasanya, berpakaian gaun perempuan. Sedangkan Andro atau Androgyne (A) adalah perpaduan penampilan antara butch dan femme. Lesbian ini bersifat lebih fleksibel, artinya dia bisa saja bergaya tomboy tapi tidak kehilangan sifat feminimnya, tidak risih berdandan dan mengenakan make up, menata rambut dengan gaya feminim, dan sebagainya.14

2.3.1 Sejarah Lesbian

Kehidupan kaum lesbian sebenarnya telah ada sejak jaman kuno. Pada masa Nabi Luth, kehidupan lesbi tumbuh subur dan bersanding dengan

(15)

para gay. Kota yang terkenal menjadi kehidupan kedua penganut pola hidup ini adalah kota Sodom dan Gomora. Akhirnya kedua kota tersebut mendapat laknat berupa penghancuran dari Tuhan.

Namun, budaya tersebut tidak serta merta hilang seiring dengan musnahnya kota Sodom dan Gomora. Meski sebagian masyarakat masih belum bisa menerima orientasi seksual yang demikian, namun eksistensi kaum lesbi masih saja ada hingga saat ini.

Sejarah lain mencatat awal mula lesbian ada di Yunani kuno. Seorang penyair wanita dari Yunani kuno bernama Sappho diketahui telah menulis puisi cinta untuk perempuan maupun laki-laki. Hal inilah yang kemudian dibuat contoh sebagai awalnya biseksualitas.

Dua istilah yang mengacu pada homoseksualitas perempuan berasal dari Sappho. Istilah tersebut adalah Sapphic dan Lesbian. Dimana, istilah Sapphic mengacu pada nama Sappho dan lesbian merujuk pada nama pulau tempat Sappho dilahirkan.15

2.4 Teori Interaksi Simbolik

Interaksi simbolik merupakan suatu aktivitas yang merupakan cirri khas manusia, yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna.16

Perspektif interaksi simbolik berusaha memahami perilaku manusia dari

15 The History Of Lesbian, 2004, Hal 4

(16)

sudut pandang subjek. Perspektif ini menyarankan bahwa perilaku manusia harus dilihat sebagai proses yang memungkinkan manusia membentuk dan mengatur perilaku mereka dengan mempertimbangkan ekspektasi orag lain yang menjadi mitra interaksi mereka. Definisi yang mereka berikan kepada orang lain, situasi, objek dan bahkan diri mereka sendirilah yang menentukan perilaku mereka. Perilaku mereka tidak dapat digolongkan sebagai kebutuhan, dorongan impuls, tuntutan budaya atau tuntutan peran. Manusia bertindak hanyalah berdasarkan definisi atau penafsiran mereka atas objek-objek di sekeliling mereka. Tidak mengherankan bila frase-frase “definisi situasi” , “realitas terletak pada mata yang melihat” dan “bila manusia mendefinisikan situasi sebagai riil, situasi tersebut riil dalam konsekuensinya” sering dihubungkan dengan interaksionisme simbolik17

Interaksi simbolik pada intinya menjelaskan tentang kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lain, menciptakan dunia simbolik dan bagaimana cara dunia membentuk perilaku manusia. Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang berasal dari pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), dan hubungannya di tengah interaksi sosial, dan tujuan bertujuan akhir untuk memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat (Society) dimana individu tersebut menetap. 18

17 Ibid, Hal 70

18 Megawati Tarigan, Komunikasi Interpersonal Kaum Lesbian di Kota Pontianak. 2011, Universitas Pembangunan Nasional, Hal 18

(17)

Sejarah sistematisasi teori interaksionisme simbolik tak dapat dilepaskan dari pemikiran George Herbert Mead. Semasa hidupnya, Mead memainkan peranan penting dalam membangun perspektif dari Mazhab Chicago, sebuah mazhab yang memfokuskan dalam memahami suatu interaksi perilaku sosial.

Mead tertarik pada interaksi, dimana isyarat non- verbal dan makna dari suatu pesan verbal akan mempengaruhi pikiran orang yang sedang berinteraksi. Dalam terminologi yang dipikirkan Mead, setiap isyarat non- verbal (seperti body language, gerak fisik, pakaian, status, dsb.) dan pesan verbal memiliki makna yang disepakati secara bersama- sama oleh semua pihak yang terlibat interaksi.

Mead tertarik mengkaji interaksi sosial, dimana individu- individu berpotensi mengeluarkan simbol. Perilaku seseorang dipengaruho oleh simbol yang diberikan oleh orang lain. Melalui pemberian isyarat berupa simbol maka kita dapat mengutarakan perasaan,pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.

Generasi setelah Mead merupakan awal perkembangan interaksi simbolik, yang mana ketika itu dasar pemikiran Mead terpecah menjadi dua mazhab yang berbeda dalam hal metodologi.19

2.4.1 Simbol – simbol

Simbol merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat utamanya dalam masyarakat multi etnik, terutama dalam melakukan interaksi antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lainnya.

(18)

Suatu simbol menjadi penting karena dapat membuat manusia dalam melakukan sesuatu akan sungguh-sungguh dan berfikir secara manusiawi. Dalam melakukan suatu tindakan sosial seseorang akan selalu mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap orang lain. Dengan kata lain, dalam melakukan suatu tindakan sosial manusia akan memikirkan dampak negatif ataupun positif dari tindakan yang iya lakukan terhadap orang yang terlibat dalam tindakan tersebut.

Di samping kegunaan yang bersifat umum, simbol-simbol pada umumnya dan bahasa pada khususnya mempunyai sejumlah fungsi, antara lain:

a. Simbol-simbol memungkinkan manusia untuk berhubungan dengan dunia material dan sosial dengan membolehkan mereka memberi nama, membuat kategori, dan mengingat obyek-obyek yang mereka temukan di mana saja. Dalam hal ini bahasa mempunyai peran yang sangat penting.

b. Simbol-simbol menyempurnakan kemampuan manusia untuk memahami lingkungannya.

c. Simbol-simbol menyempurnakan kemampuan manusia untuk berfikir. Dalam arti ini, berfikir dapat dianggap sebagai simbolik dengan diri sendiri. d. Simbol-simbol meningkatkan kemampuan manusia untuk memecahkan persoalan. Binatang coba memecahkan masalah dengan trial and error, sedangkan manusia biasa berfikir dengan menggunakan simbol-simbol sebelum melakukan pilihan-pilihan dalam melakukan sesuatu.

e. Penggunaan simbol-simbol memungkinkan manusia bertransendensi dari segi waktu, tempat, dan bahkan diri mereka sendiri. Dengan menggunakan

(19)

simbol-simbol manusia bisa membayangkan bagaimana hidup di masa lampau atau akan datang. Mereka juga bisa membayangkan tentang diri mereka sendiri berdasarkan pandangan orang lain.

f. Simbol-simbol memungkinkan manusia bisa membayangkan kenyataan-kenyataan metafisis seperti surga atau neraka.

g. Simbol-simbol memungkinkan manusia tidak diperbudak oleh lingkungannya. Mereka bisa lebih aktif ketimbang pasif dalam mengarahkan dirinya kepada sesuatu yang mereka perbuat.20

2.5 Teori Perilaku

Dipandang dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bisa dilihat sedangkan perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, membaca dan sebagainya, sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

Menurut Skinner seorang ahli psikologi yang dikutip Notoatmojdo (2003) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsang dari luar). Dalam teori Skinner ada 2 respon, yaitu:

(20)

1. Respondent respon atau flexive, yakni respon yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus tertentu). Stimulus semacam ini disebut

eleciting stimulation karena menimbulkan respon-respon yang relative

tetap.

2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulation atau reinforce karena memperkuat respon.21

2.6 Teori Kepribadian

Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku manusia. Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku yang mungkin saja berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-pengalaman, reward,

punishment, pendidikan, dan sebagainya.

Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri dari temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi atau stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersipat unik dari individu.Reaksi yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan kepribadian.

(21)

Salah satu ciri kepribadian yang dihubungkan dengan kinerja kreatif individu dalam organisasi adalah keterbukaan terhadap pengalaman. Dalam suatu organisasi pasti ada beberapa individu yang mempunyai sikap terbuka dalam segala hal. Individu yang terbuka tersebut cenderung lebih kreatif daripada anggota organisasi yang lain. Karena itu keterbukaan menjadi bagian dari ciri-ciri kepribadian yang mempunyai kinerja kreatif dalam organisasi.

Keterbukaan terhadap pengalaman adalah pembeda antara individu yang lebih memilih untuk mencari pengalaman atau mencari sesuatu yang lebih bervariasi atau bermacam-macam dari apa yang biasa didapatkan, dibandingkan dengan orang yang merasa sudah cukup nyaman dengan apa yang biasa didapatkan dan merasa tidak perlu untuk mencari pengalaman yang lebih. Dalam hal ini, orang yang memiliki keinginan besar untuk mencari pengalaman lebih mempunyai nilai atau skor keterbukaan terhdap pengalaman (openness to

experience) yang lebih tinggi.22

2.7 Teori Konsep Diri

Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. Konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisik, karakteristik pribadi, motivasi, kelemahan, kepandaian, kegagalan, dan lain sebagainya. Diri yang dilihat, dihayati, dan dialami ini disebut sebagai konsep

22 Arief Rahman Hakim, Pengaruh Kepribadian, Kepemimpinan Terhadap Kinerja Kreatif dalam Organisasi. 2010, Universitas Diponegoro Semarang, Hal 16-17

(22)

diri. Jadi konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu terhadap seluruh keadaan dirinya.

Konsep diri terbentuk atas dua komponen, yaitu komponen kognitif dan komponen afektif. Komponen kognitif merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya. Komponen kognitif merupakan penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran tentang dirinya. Komponen afektif merupakan penilaian individu terhadap diri. Penilaian tersebut akan membentuk penerimaan terhadap diri (self-acceptance), serta harga diri (self-esteem) individu. Dapat disimpulkan bahwa komponen kognitif merupakan data yang bersifat objektif, sedangkan komponen afektif merupakan data yang bersifat subjektif.

Konsep diri adalah evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan, konsep diri dapat dibagi menjadi dua, yaitu (1) konsep diri sebenarnya, merupakan konsep seseorang tentang dirinya yang sebagian besar ditentukan oleh peran dan hubungan dengan orang lain serta persepsinya tentang penilaian orang lain terhadap dirinya. (2) konsep diri ideal, merupakan gambaran seseorang mengenai keterampilan dan kepribadian yang didambakannya.23

2.8 Teori Pengungkapan Diri

23 Yulius Beny Prawoto, Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Sosial, Universitas Sebelas Maret, 2010. Hal 19-20

(23)

Pengungkapan diri merupakan sebuah bentuk komunikasi di mana informasi mengenai diri kita yang biasanya kita sembunyikan kita beritahukan kepada orang lain. DeVito juga menyatakan beberapa aspek yang terkandung dalam definisi ini, yang mencakup :

1) Pengungkapan diri merupakan suatu bentuk komunikasi

2) Pengungkapan diri adalah informasi, dimana informasi yang dimaksudkan sebagai sesuatu hal yang belum diketahui sebelumnya oleh si pendengar, dengan kata lain informasi tersebut adalah pengetahuan baru.

3) Pengungkapan diri adalah informasi mengenai seseorang, yang meliputi isi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang atau mengenai orang lain yang dekat dengan kita yang memiliki hubungan ketergantungan signifikan dengan kita.

4) Pengungkapan diri mencakup informasi yang normalnya disembunyikan. Hal ini bukan hanya sekedar informasi yang belum diungkapkan sebelumnya,namun mengenai informasi yang sebelumnya tidak kita ungkapkan dan berusaha untuk menyimpan rahasia tersebut. 5) Pengungkapan diri melibatkan sedikitnya satu orang lain. Dalam

melakukan pengungkapan diri, komunikasi yang dilakukan sedikitnya diantara dua orang, karena pengungkapan diri bukan merupakan komunikasi intrapersonal.24

24

Referensi

Dokumen terkait

Bagian ini memuat tinjauan pustaka yang menguraikan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang digunakan dan relefan untuk mendukung perencanaan pada proyek yang akan

Model GenRiver tidak hanya digunakan untuk membantu menilai kondisi hidrologi DAS di masa lampau, namun juga dapat digunakan untuk menilai kondisi hidrologi DAS

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, Mec, selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara merangkap sebagai Dosen Pembimbing penulis telah banyak memberikan

Impaktor Bertingkat (Cascade Impactor) Impaktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah impaktor bertingkat buatan Andersen, USA yang terdiri dari 9 tingkat dan

 Keberhasilan pembangunan kapasitas teknologi dan sumberdaya manusia perusahaan dalam industri pertambangan untuk mendukung perekonomian daerah tergantung pada : Ketersediaan

informasi rekomendasi penjurusan siswa baru yang akan dibuat di SMK Negeri 1 Bondowoso, yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh calon. Use