• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Sejalan dengan Reformasi Birokrasi di Kementerian Hukum dan HAM melalui kegiatan perubahan di segala bidang, kit a senantiasa selalu memanjat kan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas semua limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga bagi kita semua. Laporan Kinerja ini merupakan pertanggungjawaban Inspektorat Jenderal atas pelaksanaan tugas dan fungsinya dalam membantu Menteri Hukum dan HAM dalam menyelenggarakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Terkait dengan pelaksanaan pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal tahun 2012, kita menyusun Laporan Akunt abilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012. Kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa Inspektorat Jenderal mempunyai komit men dan tekad yang kuat untuk melaksanakan kinerja organisasi yang berorientasi pada hasil, baik berupa output maupun outcomes. penyusunan LAKIP Inspektorat Jenderal juga dimaksudkan sebagai pengejawantahan prinsip transparansi dan akuntabilitas yang merupakan pilar penting pelaksanaan t at a kelola pemerintahan yang baik.

Mudah-mudahan, penyajian LAKIP Inspektorat Jenderal ini menjadi bahan evaluasi kinerja bagi intern Inspektorat Jenderal sendiri serta untuk mengevaluasi kinerja organisasi selama satu tahun agar dapat melaksanakan kinerja ke depan secara lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi dengan pihak lain yang terkait.

INSPEKTORAT JENDERAL

(4)

LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akunt abilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 disusun sebagai akuntabilitas kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM mempunyai kedudukan dan peran strategis dalam melaksanakan tugas pengawasan internal Kementerian Hukum dan HAM, yaitu sebagai quality assurance dan kat alisator bagi kinerja dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Startegis Kementerian Hukum dan HAM. Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM selaku aparat pengawas intern melaksanakan t ugas dan fungsi Pengawasan Intern yaitu melakukan serangkaian proses kegiatan audit terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang tingkat capaiannya dapat dicapai sesuai target yang telah ditentukan dan masih terdapat ada 1 (satu) indikator kinerja yang target kinerjanya belum tercapai yaitu “ Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan.”

Penyebab belum tercapainya t arget kinerja tersebut antara lain karena Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tent ang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei 2012, Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB telah melakukan sosialisasi kepada unit eselon I, sedangkan penilaian secara online baru akan dilakukan pada tahun 2013.

(5)

LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012

Rincian capaian kinerja masing-masing indikator sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam t abel berikut :

Sasaran Strategis

Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Indikator Kinerja Target (%) Realisasi Capaian 1. Persentase unit kerja yang berhasil

mencapai st andard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan

40 % 211 / 399 unit kerja

(52,88%)

132,20%

2. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP

80 % 44 unit kerja /44 unit kerja Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I (100%) * ) 125%

3. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan

40% Masih dalam proses

4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori ‘B’

15 unit kerja 17 unit kerja 113,33%

(6)

LAPORAN AKUNTABILTAS INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar ……… Ringkasan Eksekutif ………... BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi ……….……… 1

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi...………... 1

C. Sasaran Strategis ……….…... 6

D. Permasalahan Organisasi ……….. 7

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014……….….. 8

B. Penetapan Kinerja Tahun 2012………... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 A. Pengukuran Capaian Kinerja ………..……… 14

B. Analisis Capaian Kinerja ... 17

C. Akuntabilitas Keuangan………. 44

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ………...………...……… 45

B. Saran ... 46 LAMPIRAN

(7)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Organisasi

Keberadaan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tidak terlepas dari perjalanan dalam mengawal pelaksanaan tugas sebagai unsur pengawas intern di Kementerian Hukum dan HAM. Dengan memberikan arah kebijakan dibidang pengawasan yaitu sebagai quality assurance dan kat alisator bagi kinerja yaitu mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Rencana Startegis Kementerian Hukum dan HAM.

Untuk melaksanakan amanat strategis tersebut, Inspektorat Jenderal melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan berdasarkan peraturan Menteri Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM yaitu melakukan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Tugas tersebut harus senantiasa dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab, efektif, efisien dan akuntabel.

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta peranannya dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan peraturan Menteri Hukum dan HAM R.I Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tat a Kerja Kementerian Hukum dan HAM, maka kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut:

(8)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 2 Kedudukan :

Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Inspektorat Jenderal dipimpin oleh Inspektur Jenderal.

Tugas :

Melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ;

2. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya ;

3. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ;

4. penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ;

5. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

Struktur Organisasi :

1. Sekretariat Inspektorat Jenderal

Mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal. Sekretariat Inspektorat Jenderal terdiri dari :

a. Bagian Program dan Pelaporan ; b. Bagian Laporan Hasil Pengawasan I ; c. Bagian Laporan Hasil Pengawasan II ; d. Bagian Kepegawaian ;

e. Bagian Umum ;

(9)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 3 2. Inspektorat Wilayah I,

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Inspektorat Jenderal dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Banten, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Kepulauan Riau

Inspektorat Wilayah I terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

3. Inspektorat Wilayah II,

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia, Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Riau, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara dan Maluku

Inspektorat Wilayah II terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

4. Inspektorat Wilayah III

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan

(10)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 4 penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Imigrasi, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Barat, Jambi, DKI Jakarta, Kalimant an Selatan, Sulawesi Utara dan Papua

Inspektorat Wilayah III terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

5. Inspektorat Wilayah IV

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemant auan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Sekretariat Jenderal, Badan Pembinaan Hukum Nasional dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Bali dan Sulawesi Barat

Inspektorat Wilayah IV terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

6. Inspektorat Wilayah V

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara, Sumatera Selatan, D.I. Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara.

(11)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 5 Inspektorat Wilayah V terdiri dari :

a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

7. Inspektorat Wilayah VI

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya sert a pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri dan penyusunan laporan hasil pengawasan pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia, Akademi Ilmu Pemasyarakat an dan Akademi Imigrasi dan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Papua Barat

Inspektorat Wilayah VI terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha ;

b. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.

INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTUR WILAYAH I INSPEKTUR WILAYAH II INSPEKTUR WILAYAH III INSPEKTUR WILAYAH IV INSPEKTUR WILAYAH V INSPEKTUR WILAYAH VI SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL

(12)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 6

C. Sasaran Strategis

Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM selaku aparat pengawas intern melaksanakan tugas dan fungsi Pengawasan Intern yaitu melakukan serangkaian proses kegiatan audit terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tat a kepemerintahan yang baik.

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2010 – 2014, yaitu :

1. Pembentukan peraturan perundang-undangan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan perkembangan global secara tepat waktu ;

2. Seluruh peraturan perundang-undangan di tingkat pusat maupun daerah harmonis dan melindungi kepentingan nasional ;

3. Seluruh pengawasan dan penindakan dilakukan secara konsisten untuk menjamin kepastian hukum ;

4. Seluruh desa sadar hukum ;

5. Seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan dan minoritas memperolehn perlindungan dan pemenuhan atas hak asasinya ;

6. Hak kekayaan intelektual masyarakat menjadi produk bernilai ekonomi yang diakui secara internasional ;

7. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara tepat waktu dan terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat ;

8. Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel ;

9. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai Law Centre memiliki kantor pelayanan hukum dan Hak Asasi Manusia di setiap kabupaten/kota ;

10. Seluruh aparatur hukum dan hak asasi manusia memiliki kompetensi sesuai bidangnya dan memperoleh pengembangan karir yang jelas ;

11. Seluruh unit kerja memiliki sumber daya manusia profesional sesuai kebutuhan dan kaderisasi yang berkesinambungan.

(13)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 7 Sasaran yang terkait tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM adalah Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel. Selain itu, Inspektorat Jenderal juga mendukung terhadap keseluruhan sasaran strategis lainnya dalam upaya peningkat an pelayanan kepada masyarakat di berbagai sektor.

Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan melalui pengawasan intern yaitu memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset, dan ketaat an terhadap peraturan perundang undangan yang dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

D. Permasalahan Organisasi

Kementerian Hukum dan HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya belum sepenuhnya dilakukan secara optimal baik yang berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat maupun kinerja Sumber Daya Manusia (SDM), diantaranya : 1. kinerja pelayanan kepada masyarakat di unit pelaksana teknis belum seluruhnya

berjalan sesuai yang diharapkan

2. Sistem Pengendalian Intern pada satuan kerja belum berjalan dengan efektif, yaitu masih terdapat kurang tertib dalam pengelolaan keuangan maupun pelayanan publik berdasarkan hasil pemeriksaan BPK-RI dan pengwas intern. 3. Masih dijumpai pengaduan terhadap pelayanan publik yang belum sesuai yang

diharapkan yaitu di bidang Pemasyarakat an, bidang Keimigrasian, bidang Hak Kekayaan Intelektual, bidang Administrasi Hukum Umum, serta pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

4. Kebijakan internal Kementerian Hukum dan HAM serta Standar Operasional Prosedur (SOP) belum dilaksanakan sehingga mengakibat kan pelanggaran terhadap ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Masih adanya pegawai yang melakukan pelanggaan kode etik maupun disiplin

(14)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 8

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa berdasarkan Pasal 945 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tanggal 30 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM, Inspektorat Jenderal diberikan tugas untuk melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, Inspektorat Jenderal berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :

1. Renstra Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2010-2014 ; 2. Penetapan Kinerja Tahun 2012.

A. Rencana Strategis Tahun 2010-2014

Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010-2014 merupakan perencanaan jangka menengah Kementerian Hukum dan HAM yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun oleh Kementerian Hukum dan HAM beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas, fungsi dan peran yang diamanahkan.

Berdasarkan Renstra Kementerian Hukum dan HAM tahun 2010-2014 tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Visi

“Masyarakat Memperoleh Kepastian Hukum”

b. Misi

Dalam rangka untuk mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan misi yang akan dilakukan secara konsisten, yaitu:

(15)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 9 c. Tujuan

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan tujuan yang akan dicapai, yaitu: “ memperkuat manajemen dan kelembagaan secara nasional”

d. Sasaran

Sasaran yang terkait tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM yang dicapai sebagai alat ukur keberhasilan adalah Seluruh unit kerja memenuhi standar pelayanan prima dan mencapai target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Focus Grup Discusion (FGD) Motor Penggerak Intergritas dengan KPK

B. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Penetapan Kinerja merupakan amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komit men yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun t ertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Penetapan Kinerja antara lain :

(16)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 10 1. meningkatkan akunt abilitas, transparansi, dan kinerja aparatur ;

2. sebagai wujud nyata komit men antara penerima amanah dengan pemberi amanah ;

3. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi ;

4. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur ; 5. sebagai dasar pemberian reward at au penghargaan dan sanksi.

Inspektorat Jenderal telah membuat Penetapan Kinerja tahun 2012 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan Kinerja ini telah menggunakan indikator – indikator kinerja dan target yang mengacu dari indikator kinerja utama Kementerian Hukum dan HAM.

Penetapan Kinerja di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 telah ditandatangani oleh Inspektur Jenderal kementerian Hukum dan HAM pada bulan Maret 2012, yaitu :

Sasaran Strategis

Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Indikator Kinerja Target

1. Persentase unit kerja yang berhasil mencapai st andard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan

40 % 2. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan

sesuai standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP

80 % 3. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi sesuai ketentuan

40 % 4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal

kategori ‘B’

15 unit kerja

(17)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012

A. Pengukuran Capaian Kinerja

Pengukuran tingkat capaian kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan ant ara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM tahun 2012 dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut :

Sasaran Strategis

Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

1. Persentase unit kerja yang berhasil mencapai st andard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan

40 % 211 / 399 unit kerja

(52,88%)

132,20%

2. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai st andard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP

80 % 44 unit kerja /44 unit kerja Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I (100%) * ) 125%

3. Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan

40 % Masih dalam proses

4. Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori ‘B’

15 unit kerja

17 unit kerja 113,33%

(18)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 12 Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 4 (empat) indikator kinerja terdapat 3 (tiga) indikator kinerja yang tingkat capaiannya dapat dicapai sesuai t arget yang telah ditentukan dan masih terdapat ada 1 (satu) indikator kinerja yang target kinerjanya belum tercapai yaitu “ Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan.”

Penyebab belum tercapainya t arget kinerja tersebut antara lain karena Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei 2012, Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB telah melakukan sosialisasi kepada unit eselon I, sedangkan penilaian secara online baru akan dilakukan pada tahun 2013.

(19)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 13 Perbandingan target kinerja tahun 2010 s.d tahun 2012 sebagai berikut :

Sasaran : Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Indikator Kinerja Formulasi Perhitungan

Capaian Target Kendala/

permasala han

2010 2011 2012 2013 2014

Persentase unit kerja wilayah I yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja

yang telah

melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah I DIKALI 100% Target =84% Realisasi =98% (35 laporan / 36 laporan) Capaian =116.67% Target=65% Realisasi = 100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84% Indikator Kinerja belum dapat terukur dengan jelas yaitu formulasi perhitunga nnya “ unit kerja” namun output di RKAKL nya “ Laporan” sehingga unit kerja yang akuntabel tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya Persentase unit kerja

wilayah II yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah II DIKALI 100% Target =84% Realisasi =75% (27 laporan / 36 laporan) Capaian =89.297% Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%

Persentase unit kerja wilayah III yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah III DIKALI 100% Target =84% Realisasi =92% (33 laporan / 36 laporan) Capaian =109.52% Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84%

Persentase unit kerja wilayah IV yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah IV DIKALI 100% Target =84% Realisasi =89% (32 laporan / 36 laporan) Capaian =105.95% Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84% Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Jenderal (KepMenhum ham No.M.HH-13.OT.02.01. Th.2012 tanggal 9-12- 2012)

(20)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 14 Persentase unit kerja

wilayah V yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah V DIKALI 100% Target =84% Realisasi = 89% (32 laporan / 36 laporan) Capaian =105.95% Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84% Indikator Kinerja belum dapat terukur dengan jelas yaitu formulasi perhitunga nnya “ unit kerja” namun output di RKAKL nya “ Laporan” sehingga unit kerja yang akuntabel tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya Persentase unit kerja

wilayah VI yang mencapai standar pelayanan prima dan target kinerjanya dengan administrasi yang akuntabel

Jumlah unit kerja yang telah melaksanakan st andard

pelayanan DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan dilingkungan Inspekt orat Wilayah VI DIKALI 100% Target =84% Realisasi =92% (33 laporan / 36 laporan) Capaian =109.52% Target=65% Realisasi =100% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =153.84% Presentase pengaduan dan kasus yang

dituntaskan secara t epat waktu Jumlah Pengaduan yang diterima DIBAGI dengan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti DIKALI 100% Target=20% Realisasi =209% (69 laporan / 33 laporan) Capaian =1045% Target=40% Realisasi =199% (4 laporan / 4 laporan) Capaian =497.5% Persentase perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara t epat waktu dan terintegrasi serta berdasarkan data yang akurat Jumlah penyelesaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dilakukan secara t epat waktu dan t erint egrasi berdasarkan data yang akurat DIBAGl jumlah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan DIKALI 100% Target=84% Realisasi =100% (41 laporan / 41 laporan) Capaian =119,04% Target=65% Realisasi =100% (38 laporan /38 laporan) Capaian =153.84% Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Jenderal (KepMenhum ham No.M.HH-13.OT.02.01. Th.2012 tanggal 9-12- 2012)

(21)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 15

Sasaran : Peningkatan Kualitas Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM

Indikator Kinerja Formulasi Perhitungan Capaian Target Kendala/ Permasalahan 2010 2011 2012 2013 2014 Persentase unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target yang ditetapkan

Jumlah unit kerja

yang t elah

melaksanakan standard pelayanan (WBK) DIBAGl jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian DIKALI 100% Target = 40% Realisasi= 211 / 399 unit kerja (52,88%) Capaian = 132,20% 50% 60% Keterbatasan SDM dan anggaran Itjen dalam melakukan tugas pembinaan, pengendalian dan pungut an dalam rangka mewujudkan sat ker WBK Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard unt uk mendukung Kementerian mendapatkan Opini BPK yang WTP

Jumlah satuan kerja

yang laporan

akunt abilitas

keuangan sesuai standard DIBAGl

jumlah unit kerja Kementerian Hukum dan HAM DlKALI 100 %,

- - Target = 80% Realisasi =44 unit kerja /44

unit kerja Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I 44 (100%) Capaian =125% 85% 90% Masih banyak terdapat temuan BPK yang belum ditindaklanjuti oleh satuan kerja (2005-2012 terdapat 71 rekomendasi BPK yg blm ditindaklanjuti Persentase unit kerja yang menyelenggarakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ket entuan

Jumlah unit kerja yang dinilai Qudlit y Assurance sesuai standard DIBAGl

jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian DlKALl 100 %. - - Target = 40% Realisasi =nihil Capaian = nihil 50% 60% Pada Tahun 2012 belum dilakukan Penilaian Quality Assurance oleh ITJEN , baru dilakukan sosialisasi tentang PMPRB pada 11 Eselon 1 Jumlah unit kerja

yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori 'B'

Jumlah unit kerja yang akunt abilitas kinerjanya baik

DlBAGljumlah unit kerja yang dilakukan panilaian DIKALI 100 %. - - Target =15 Unit Kerja Realisasi =17 Unit Kerja Capaian =113,33% 19 Unit Kerja 12 Unit Kerja Belum semua Unit Kerja membuat LAKIP sehingga sulit mengukur capaian Akuntabilitas Kinerjanya Terdapat perubahan Indikator Kinerja Utama Inspektorat Jenderal (KepMenhum ham No.M.HH-13.OT.02.01. Th.2012 tanggal 9-12- 2012) sda

(22)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 16 Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi dalam penerapan manajemen kinerja dan pencapaian target kinerja antara lain :

1. Belum seluruh unit kerja melaksanakan rekomendasi hasil pengawasan.

2. Masih terdapat beberapa unit kerja yang belum melaksanakan Sistem Pengendalian Intern dalam penyusunan laporan keuangan.

3. Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei 2012.

4. Petunjuk Teknis (Juknis) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) belum seluruhnya dilaksanakan sehingga mengakibatkan akunt abilitas kinerja yang kurang memadai.

Berdasarkan at as penyebab, kendala dan hambatan diatas, diusulkan untuk dapat dilakukan perbaikan pada periode mendatang diantaranya lebih dikuatkan Sistem Pengendalian Intern pada satuan kerja dan komit men pimpinan dalam meningkatkan kinerja serta perlu adanya revisi target maupun indikator kinerja yang dituangkan dalam Renstra Kementerian Hukum dan HAM.

Inspektur Jenderal menerima piagam opini Wajar Tanpa Pengacualian (WTP) dari Menteri Hukum dan HAM

(23)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 17

B. Analisa Capaian Kinerja

Beberapa Informasi penting tentang capaian indikator kinerja dapat dijelaskan sebagai berikut :

Persentase unit kerja yang berhasil mencapai standard pelayanan dan target kinerja yang ditetapkan

Indikator ini mengukur hasil pencapaian unit kerja yang mencapai standar pelayanan melalui tindak lanjut hasil pengawasan Inspektorat Jenderal. Unit kerja yang melaksanakan st andar pelayanan yaitu telah menindaklanjuti rekomendasi hasil pengawasan Inspektorat Jenderal sebanyak 211 satuan kerja, yang terdiri dari 152 satuan kerja pada Lapas/Rutan, 52 satuan kerja pada Kantor Imigrasi, 6 satuan kerja pada Kantor Wilayah dan 1 satuan kerja pada Balai Hart a Peninggalan

Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang melaksanakan standar pelayanan dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan pengawasan di kali 100 %. (211/399) x 100 % = 52,88 % . Capaiannya yang telah dilaksanakan sebesar 132,20 % yaitu dari realisasi sebesar 52,88% dibagi dengan target 40%.

Kegiatan Pengawasan intern dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM dilakukan sebagai pencapaian tujuan Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM.

Pengawasan intern tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Adapun tujuan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yaitu mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan cara: 1. memberikan keyakinan yang memadai at as ket aat an, kehemat an, efisiensi, dan

efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM;

2. meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM;

(24)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 18 3. meningkatkan kualitas Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan yang

berlaku dan memberikan peringatan dini serta pengamanan aset negara.

Program Kerja Pengawasan Internal Inspektorat Jenderal Tahun 2012, yaitu telah melakukan audit kinerja pada satuan kerja dilingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Pelaksanaan audit kinerja ini terbagi dalam Wilayah I, Wilayah II, Wilayah III, Wilayah IV, Wilayah V dan Wilayah VI. Hasil audit kinerja tertuang dalam Laporan Hasil Audit yang didalam nya memberikan beberapa informasi terkait Auditi/unit yang dilakukan pemeriksaan serta memberikan rekomendasi atas beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan dilihat dari aspek Pengendalian Intern dan Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

Tindak lanjut hasil audit kinerja dari satuan kerja disampaikan kepada Inspektorat Jenderal dan selanjutnya akan dianalisa dan dijadikan laporan ke Menteri Hukum dan HAM setiap tahun nya sesuai ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 42 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Ikhtisar Laporan Hasil Pengawasan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.

Menteri Hukum dan HAM besama Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI), dan Menteri Pendayaunaan Aparatur Negara dan

(25)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 19 Penjabaran sasaran Audit Kinerja Inspektorat Jenderal yang berhasil mencapai standar pelayanan dan target kinerja Tahun 2012, yaitu :

Inspektorat Wilayah I pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 71 unit kerja dari 126 unit kerja Inspektorat Wilayah I, yaitu :

No Eselon I / Kanwil

Satker

Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/

Rupbasan/Bapas Kanim/ Rudenim 1 Kep. Riau 1 7 3 11 2 Aceh 9 3 12 3 Kalimantan Barat 1 13 4 18 4 Sulawesi Selatan 1 15 2 18 5 Banten 9 3 12 Jumlah 3 53 15 71

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah I

1 Rutan Tj. Pinang 24 Kanim Serang 48 Lapas Makassar

2 Rutan Batam 25 Rutan Pandeglang 49 Lapas Takalar

3 Lapas Tj. Pinang 26 Lapas Serang 50 Lapas Wanita

Sungguminasa

4 Kanim Batam 27 Bapas Serang 51 Kanim Pare-pare

5 Kanwil Kep. Riau 28 Lapas Anak Pria Tangerang

52 Lapas Pare-pare

6 Kanim Aceh 29 Rubasan Serang 53 Lapas Narkotika

Sungguminasa

7 Rupbasan Aceh 30 Bapas Sintang 54 Kanim Tangerang

8 Kanim Sabang 31 Lapas Sintang 55 Rutan Tangerang

9 Rutan Sabang 32 Rutan Pontianak 56 Lapas Pria Tangerang

10 Rutan Sigli 33 Kanim Pontianak 57 Rutan Rangkas

Bitung

11 Bapas Aceh 34 Kanwil Kalimantan Barat 58 Lapas P. Tangerang 12 Lapas Pontianak 35 Bapas Pontianak 59 Kanim Cilegon 13 Rupbasan Singkawang 36 Kanwil Sulawesi Selatan 60 Kanim Tarempa

14 Rutan Sambas 37 Bapas Makassar 61 Bapas Tj. Pinang

15 Lapas Singkawang 38 Rutan Makale 62 Lapas Batam

16 Rutan Sanggau 39 Rutan Enrekang 63 Rupbasan Tj. Pinang

17 Kanim Sanggau 40 Lapas Bulukumba 64 Kanim Tj. Uban

18 Lapas Palopo 41 Rutan Selayar 65 Rudenim Tj. Pinang

19 Bapas Palopo 42 Cabrutan Jantho di Lhoknga

66 Kanim Entikong 20 Lapas Watampone 43 Kanim Langsa 67 Lapas Anak Entikong 21 Bapas Watampone 44 Cabrutan Lhokseumawe

di Lhoksukon

68 Rutan Putusibau 22 Rutan Makassar 45 Lapas Kuala Simpang 69 Rupbasan Pontianak 23 Kanim Makassar 46 Lapas Lhokseumawe 70 Rupbasan Sanggau

(26)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 20 Inspektorat Wilayah II pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 67 unit kerja dari 124 unit kerja Inspektorat Wilayah II, yaitu :

No Eselon I / Kanwil Satker Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas Kanim/ Rudenim 1 NTB 1 4 1 6 2 Jawa Barat 1 17 1 19 3 Kalimantan Tengah 1 9 1 11 4 Riau 1 14 8 23 5 Sulawesi Tenggara 1 5 6 6 Balitbangham 1 1 7 Pusjianbang 1 1 Jumlah 2 5 49 11 67

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah II 1 Kanwil Jawa Barat 24 Kanwil Sulawesi

Tenggara

48 Lapas Wanita Bandung

2 Lapas Purwakarta 25 Rutan Unaha 49 Lapas Ciamis

3 Lapas Karawang 26 Lapas Kendari 50 Rutan Bandung

4 Lapas Bekasi 27 Rutan Kolaka 51 Lapas Sukabumi

5 Lapas Tasikmalaya 28 Bapas Kendari 52 Lapas Sukamiskin

6 Kanim Tasikmalaya 29 Rutan Raha 53 Lapas Cianjur

7 Kanwil Kalimantan Tengah

30 Kanwil NTB 54 Rutan Buntok

8 Lapas Pangkalan Bun 31 Lapas Terbuka Mataram

55 Rutan Palangkaraya 9 Bapas Pangkalan Bun 32 Lapas Mataram 56 Lapas Sampit 10 Lapas Muara Taweh 33 Rupbasan Sumbawa

Besar

57 Kanim Sampit 11 Bapas Muara Taweh 34 Lapas Sumbawa Besar 58 Lapas Palangkaraya 12 Kanim Siak Indrapura 35 Kanim Sumbawa Besar 59 Bapas Palangkaraya 13 Cabrutan Bengkalis di

Bagan Siapi-api

36 Kanim Bekasi 60 Rupbasan Rengat

14 Kanim Selat Panjang 37 Lapas Garut 61 Lapas Anak Pekanbaru 15 Cabrutan Bengkalis di

Selat Panjang

38 Lapas Bogor 62 Lapas Bengkalis

16 Lapas Tembilahan 39 Kanim Sukabumi 63 Kanim Bengkalis 17 Kanim Tembilahan 40 Lapas Narkotika

Bandung

64 Cabrutan Rengat 18 Lapas Narkotika

Cirebon

41 Kanim Bandung 65 Lapas Pekanbaru

19 Rupbasan Cirebon 42 Kanwil Riau 66 Balitbangham

20 Lapas Sumedang 43 Rupbasan Bangkinang 67 Pusjianbang 21 Lapas Majalengka 44 Kanim Pekanbaru

22 Lapas Indramayu 45 Lapas Pasir Pangarayan 23 Rupbasan Indramayu 46 Kanim Dumai

(27)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 21 Inspektorat Wilayah III pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 70 unit kerja dari 124 unit kerja Inspektorat Wilayah III, yaitu :

No Eselon I / Kanwil Satker Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas Kanim/ Rudenim 1 Sumatera Barat 1 14 2 17 2 Sulawesi Utara 10 8 18 3 Kalimantan Selatan 1 8 2 11 4 DKI Jakarta 6 6 12 5 Jambi 10 2 12 Jumlah 2 48 20 70

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah III

1 Lapas Tanjung Pati 24 Rutan Sungai Penuh 48 Lapas Bukit Tinggi 2 Rutan Batu Sangkar 25 Lapas Muaro Bulian 49 Bapas Bukit Tinggi 3 Rutan Lubuk Sikaping 26 Lapas Muaro Bungo 50 Rutan Padang

Panjang 4 Cabrutan Lubuk

Sikaping

27 Bapas Muaro Bungo 51 Cabrutan Bukit Tinggi di Maninjau 5 Kanwil Sumatera

Barat

28 Lapas Bangko 52 Lapas Payah

Kumbuh

6 Lapas Tondano 29 Kanim Jambi 53 Kanim Bukit Tinggi

7 Lapas Bitung 30 Lapas Terbuka

Pasaman

54 Kanim Jakarta Barat

8 Bapas Manado 31 Rupbasan Padang 55 Lapas Terbuka

Jakarta

9 Lapas Manado 32 Lapas Padang 56 Kanim Jakarta Utara

10 Rupbasan Manado 33 Bapas Padang 57 Lapas Salemba

11 Kanim Manado 34 Rutan Sawah Lunto 58 Kanim Tj. Priuk

12 Kanim Banjarmasin 35 Kanim Padang 59 Rutan Salemba

13 Lapas Anak Martapura

36 Kanim Biak 60 Rutan Manado

14 Lapas Marabahan 37 Lapas Wamena 61 Lapas Tahuna

15 Rutan Kandangan 38 Kanim Merauke 62 Kanim Bitung

16 Rutan Rantau 39 Lapas Merauke 63 Cabrutan Enemawira

17 Kanim Kota Baru 40 Kanim Jayapura 64 Lapas Anak

Tomohon 18 Kanim Jakarta Pusat 41 Rudenim Jayapura 65 Kanim Tahuna 19 Bapas Jakarta Timur 42 Lapas Jambi 66 Kanwil Kalimantan

Selatan 20 Kanim Soekarno

Hatta

43 Rupbasan Jambi 67 Lapas Banjarmasin 21 Rutan Jakarta Timur 44 Lapas Muara Tebo 68 Rutan Tanjung 22 Kanim Jakarta Timur 45 Bapas Jambi 69 Lapas Narkotika

Karang Intan 23 Rupbasan Jaktim 46 Lapas Kuala Tungkal 70 Rupbasan

Banjarmasin 47 Kanim Kuala Tungkal

(28)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 22 Inspektorat Wilayah IV pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 63 unit kerja dari 122 unit kerja Inspektorat Wilayah IV, yaitu :

No Eselon I / Kanwil Satker Jumlah Eselon I BHP Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas Kanim/ Rudenim 1 Jawa Tengah 1 2 35 2 40 2 Bali 4 2 6 3 Kalimantan Timur 4 2 6

4 Kep. Bangka Belitung 1 2 2 5

5 Sulawesi Barat 1 3 1 5

6 BPHN 1 1

Jumlah 1 1 4 48 9 63

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah IV

1 Rutan Blora 24 Kanwil Bangka Belitung 45 Rutan Purbalingga 2 Rupbasan Semarang 25 Lapas Tanjung Pandan 46 Rupbasan

Purbalingga

3 Lapas Klaten 26 Kanim Tj. Pandan 47 Rupbasan

Pekalongan 4 Rutan Boyolali 27 Kanim Pangkal Pinang 48 Rutan Batang 5 Kanwil Jawa Tengah 28 Bapas Pangkal Pinang 49 Rutan Purworejo 6 Kanim Cilacap 29 Kanwil Jawa tengah 50 Lapas Anak Kutoarjo 7 Lapas Terbuka

Nusakambangan

30 Lapas Semarang 51 Rutan Kebumen

8 Lapas Cilacap 31 BHP Semarang 52 Bapas Purwokerto

9 Rupbasan Purwokerto

32 Rutan Surakarta 53 Rutan Wonosobo 10 Lapas Purwokerto 33 Kanim Semarang 54 Rutan Banjarnegara

11 Rupbasan Cilacap 34 Rutan Jepara 55 Rudenim Semarang

12 Lapas Singaraja 35 Rutan Rembang 56 Rutan Banyumas

13 Rudenim Denpasar 36 Lapas Pekalongan 57 Bapas Magelang

14 Rutan Negara 37 Bapas Pekalongan 58 Lapas Kendal

15 Kanim Ngurah Rai 38 Bapas Semarang 59 Lapas Ambarawa

16 Lapas Tabanan 39 Rutan Demak 60 Bapas Surakarta

17 Bapas Tabanan 40 Kanwil Sulawesi Barat 61 Rutan Wonogiri

18 Lapas Nunukan 41 Rutan Mamuju 62 Rupbasan Wonogiri

19 Kanim Tarakan 42 Kanim Mamuju 63 BPHN

20 Bapas Balikpapan 43 Rutan Majene 21 Rutan Tanah Grogot 44 Bapas Polewali 22 Kanim Balikpapan

(29)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 23 Inspektorat Wilayah V pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 66 unit kerja dari 123 unit kerja Inspektorat Wilayah V, yaitu :

No Eselon I / Kanwil Satker Jumlah Eselon I BHP Kanwil Lapas/Rutan/ Rupbasan/Bapas Kanim/ Rudenim 1 Sumatera Utara 1 2 21 5 29 2 Sumatera Selatan 17 1 18 3 D.I.Y 1 10 1 12 4 N.T.T 5 1 6 5 H.K.I 1 1 Jumlah 1 1 1 53 8 66

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah V

1 Rutan Balige 24 Kanim Medan 47 Rutan Wates

2 Cabrutan Lubuk Pakam di Pancur Batu

25 Cabrutan Rantau Prapat di Labuhan Bilik

48 Lapas Lahat

3 Kanim Belawan 26 Kanim Polonia 49 Rutan Prabumulih

4 Rutan Pangkalan Brandan

27 Cabrutan Rantau Prapat di Kota Pinang

50 Lapas Tanjung Raja 5 Kanwil Sumatera

Utara

28 Kanim Sibolga 51 Lapas Wanita

Palembang 6 Lapas Narkotika

Lubuk Linggau

29 Bapas Sibolga 52 Rutan Baturaja 7 Cabrutan Sorolangun

Rawas

30 Rutan Palembang 53 Cabang Rutan Martapura

8 Kanim Palembang 31 Lapas Sekayu 54 Lapas Medan

9 Cabrutan Lahat di Tebing Tinggi

32 Lapas Palembang 55 Lapas Panyambungan 10 Rupbasan Baturaja 33 Lapas Anak Palembang 56 Rutan Sidikalang 11 Cabrutan Muara Dua 34 Lapas Lubuk Linggau 57 Rutan Medan

12 Bapas Yogyakarta 35 Bapas Lahat 58 Cabrutan Padang

Sidempuan di Gunung Tua

13 Rupbasan Wonosari 36 Kanwil Sumatera Utara 59 Bapas Medan

14 Rupbasan Wates 37 Rupbasan Medan 60 Lapas Wanita Medan

15 Bapas Wonosari 38 Lapas Pematang Siantar

61 Cabrutan Padang Sidempuan di Kota Nopan

16 Rupbasan Yogyakarta 39 BHP Medan 62 Lapas Lubuk Pakam

17 Rupbasan Bantul 40 Lapas Anak Medan 63 Cabrutan Padang Sidempuan di Siporok 18 Lapas Kupang 41 Kanim Pematang Siantar 64 Lapas Labuhan Ruku 19 Bapas Kupang 42 Kanwil D.I Yogyakarta 65 Cabrutan Barus di

Sibolga 20 Rutan Maumere 43 Rutan Yogyakarta 66 Ditjen HKI 21 Kanim Maumere 44 Lapas Yogyakarta

22 Rupbasan Kupang 45 Rutan Wonosari

(30)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 24 Inspektorat Wilayah VI pada Tahun 2012, telah dilakukan audit kinerja pada 62 unit kerja dari 123 unit kerja Inspektorat Wilayah VI, yaitu :

No Eselon I / Kanwil

Satker

Jumlah Eselon I Kanwil Lapas/Rutan/

Rupbasan/Bapas Kanim/Rudenim 1 Jawa Timur 2 23 3 28 2 Sulawesi Tengah 6 6 3 Lampung 11 2 13 4 Papua Barat 1 4 1 6 5 Bengkulu 6 6 6 BPSDM 1 1 7 AIM 1 1 8 AKIP 1 1 Jumlah 3 3 50 6 62

Sasaran Audit Inspektorat Wilayah VI

1 Lapas Malang 21 Kanim Sorong 42 Lapas Kota Agung

2 Lapas Wanita Malang 22 Lapas Fak-fak 43 Rutan Krui

3 Kanim Malang 23 Lapas Sorong 44 Lapas Bandar

Lampung

4 Lapas Blitar 24 Rupbasan Surabaya 45 Lapas Way Kanan

5 Kanwil Jawa Timur 25 Rutan Trenggalek 46 Lapas Metro

6 Kanim Panjang 26 Kanim Blitar 47 Kanim Lampung

7 Rutan Menggala 27 Lapas Tulungagung 48 Lapas Pasuruan

8 Rutan Lampung 28 Lapas Anak Blitar 49 Rupbasan

Mojokerto 9 Lapas Anak Kotabumi 29 Rupbasan Blitar 50 Rutan Gresik

10 Rupbasan Lampung 30 Lapas Palu 51 Bapas Bojonegoro

11 Lapas Kalianda 31 Lapas Toli-toli 52 Rutan Nganjuk 12 Bapas Surabaya 32 Cabang Rutan Toli-toli

di Leok

53 Rutan Pacitan

13 Lapas Ngawi 33 Lapas Ampana 54 Rutan Manna

14 Lapas Madiun 34 Rutan Poso 55 Rupbasan

Bengkulu 15 Kanim Madiun 35 Cabang Rutan Poso di

Kolondale

56 Lapas Bengkulu

16 Lapas Kediri 36 Kanwil Jawa Timur 57 Lapas Curup

17 Bapas Kediri 37 Bapas Malang 58 Rupbasan Agra

Makmur 18 Kanwil Papua Barat 38 Kanim Surabaya 59 Lapas Agra

Makmur

19 Bapas Sorong 39 Lapas Banyuwangi 60 AKIP

20 Lapas Manokwari 40 Lapas Porong 61 AIM

(31)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 25 Selain melakukan audit kinerja, kegiatan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM yang bersifat tujuan tertentu diantara nya :

a. Pengawasan Pengadaan CPNS Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM dalam membantu menciptakan transparansi dalam kegiatan pengadaan CPNS Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012 dilakukan dengan menggadakan pengawasan internal baik di tingkat pusat maupun Kantor Wilayah yaitu melalui :

- Pengawasan Tahap pengecekan berkas lamaran CPNS - Pengawasan Tahap Pemberian Kartu Peserta Ujian - Pengawasan Tahap seleksi Kesehatan dan Kesamapt aan - Pengawasan Tahap seleksi ujian Tes Kemampuan Dasar (TKD)

Pengawasan Eksternal Pengadaan CPNS dilakukan oleh ICW, Ombudsman RI, LSM di daerah dan BEM Perguruan Tinggi se-Indonesia.

Laporan hasil pengawasan pengadaan CPNS tahun 2012 disampaikan secara komulatif dari Inspektur Jenderal kepada Menteri Hukum dan HAM serta Kepada Wakil Menteri Hukum dan HAM.

b. Pengawasan Serah Terima Jabatan Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2012

Kegiatan Serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dilakukan setelah ada Surat Keputusan dan Pelantikan dari Menteri Hukum dan HAM kepada pejabat yang baru atau pejabat yang mengalami mutasi. Selama tahun 2012, kegiat an pengawasan serah terima jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut : - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah

- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kep.Riau - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bengkulu - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Gorontalo

- Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau

(32)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 26 Kegiatan Pencanangan Pembangunan Zona Integritas pada Kementerian Hukum dan

HAM menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bebas dan Melayani (WBBM)

Persentase unit kerja yang menyelenggarakan akuntabilitas keuangan sesuai standard untuk mendapatkan Opini BPK yang WTP

Indikator ini mengukur pencapaian unit kerja dengan laporan akuntabilitas keuangan sesuai standar, yaitu melalui kegiatan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM pada bulan Februari 2012 yang terdiri dari 33 Kantor Wilayah dan 11 unit eselon I.

Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang laporan akuntabilitas keuangan sesuai standar dibagi jumlah unit kerja Kementerian Hukum dan HAM yang membuat laporan keuangan di kali 100 %. (44/44) x 100 % = 100 % . Capaiannya yang telah dilaksanakan sebesar 125 % yaitu dari realisasi sebesar 100% dibagi dengan target 80%.

Kementerian Hukum dan HAM mendapatkan opini dari BPK-RI atas Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2011 berupa “ Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) “ . Hal ini mendorong Inspektorat Jenderal dalam mengawal dan mempertahankan opini dari BPK tersebut melalui kegiatan pegawasan, tentunya bersama seluruh jajaran di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Kegiatan pengawasan terkait dengan penyelenggaraan akuntabilitas keuangan dan pengelolaan keuangan negara sesuai standar yaitu melalui Reviu Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM.

(33)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 27 Tujuan reviu adalah untuk memberikan keyakinan akurasi, keandalan, keabsahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sebelum disampaikan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Presiden melalui Menteri Keuangan. Dalam hal sistem pengendalian intern, reviu hanya mengumpulkan keterangan yang dapat menjadi bahan untuk penyusunan Stat ement of Responsibility (Pernyataan Tanggung Jawab) oleh Menteri.

Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM telah melaksanakan Reviu pada bulan Januari 2012 terhadap Laporan Keuangan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2011 serta terhadap Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012 pada bulan Juli 2012. Kegiatan reviu ini dilakukan dengan menelusuri angka-angka yang disajikan pada Laporan Keuangan tingkat Kantor Wilayah dan tingkat eselon I ke buku atau catatan-catatan yang digunakan untuk menyakini bahwa angka-angka tersebut sesuai standar akuntansi pemerintah, serta dilakukan permintaan keterangan kepada petugas / operator.

Selain melakukan reviu, Inspektorat Jenderal telah melakukan pendampingan atas penyusunan Laporan Keuangan pada satuan kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM.

(34)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 28

Persentase unit kerja yang menyelenggarakan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai ketentuan

Penerapan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) secara mandiri merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessment) oleh Kementerian Hukum dan HAM sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 31 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online. Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk melakukan penilaian kesiapan dan kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri.

Inspektorat Jenderal sebagai penanggung jawab pelaksanaan PMPRB telah melakukan sosialisasi kepada unit eselon I pada bulan Desember 2012, sedangkan penilaian secara online baru akan dilakukan pada t ahun 2013.

Penyebab belum tercapainya t arget kinerja tersebut antara lain karena Peraturan MENPAN dan RB nomor 31 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara online sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan reformasi birokrasi secara online (PMPRB) baru ditetapkan tanggal 31 Mei 2012.

Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Kement erian Hukum dan HAM

(35)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 29

Jumlah unit kerja yang mendapat nilai akuntabilitas kinerja minimal kategori ‘B’

Indikator ini mengukur hasil-hasil pencapaian unit kerja yang akunt abilitas kinerjanya baik dilihat dari pemenuhan unsur-unsur yang mendukung akunt abilitas kinerja. Formulasi pengukuran sebagai berikut : Jumlah unit kerja yang akuntabilitas kinerjanya baik dibagi jumlah unit kerja yang dilakukan penilaian dikali 100 % (17/15) x 100 % = 133,33 % . Capaian telah melampaui dari target, yaitu dari realisasi sebesar 17 unit kerja dibagi dengan target 15 unit kerja.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada tahun 2012 membuat Laporan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pusat Tahun 2011. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Kementerian Hukum dan HAM mendapat nilai “B” .

Atas hasil laporan evaluasi tersebut, dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Intergritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian /Lembaga dan Pemerintah Daerah, dimana salah satu indikator keberhasilan unit kerja dalam menunjang ditetapkan nya sebagai Wilayah Bebas Korupsi adalah adanya akuntabilitas kinerja yang baik.

Bahwa suatu unit kerja dinyatakan baik dalam akuntabilitasnya bila memenuhi aspek, yaitu :

Pemenuhan Telah ada Renstra Telah ada RKT

Telah ada Indikator Kinerja Utama LAKIP telah disusun tepat waktu Kualitas

Tujuan/Sasaran telah berorientasi hasil Tujuan/Sasaran selaras

Indikator kinerja memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik Indikator kinerja dilengkapi dengan target yang baik

Implementasi

(36)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 30 Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan penerapan manajemen

kinerja

Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk perbaikan kinerja

Akuntabilitas kinerja telah digunakan untuk mengukur keberhasilan unit kerja

Inspektorat Jenderal pada tahun 2012 telah melakukan evaluasi terhadap

akuntabilitas kinerja pada 48 (empat puluh delapan) unit kerja, dengan hasil 17 unit kerja yang mempunyai nilai akuntabilitas kinerja baik dari t arget awal 15

unit kerja (113,33 %), yaitu :

1. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum 2. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

3. Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia 4. Direktorat Jenderal Imigrasi

5. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan

6. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Ut ara 7. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Riau 8. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali

9. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku Utara 10. Lapas Wanita Malang

11. Lapas Wanita Semarang 12. Lapas Surabaya

13. Lapas Ambon

14. Kantor Imigrasi Madiun 15. Kantor Imigrasi Bandung 16. Kantor Imigrasi Denpasar 17. Kantor Imigrasi Jakart a Selatan

(37)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 31

Persentase pengaduan dan kasus yang dituntaskan secara tepat waktu

Pada Tahun 2012 jumlah laporan pengaduan masyarakat sebanyak 188 laporan. Target di awal tahun 2012 terkait dengan pengaduan masyarakat dan kasus yang ditangani secara tepat waktu telah tercapai, yaitu apabila ada surat pengaduan masyarakat yang masuk langsung ditindak lanjuti oleh masing-masing Inspektorat Wilayah.

Sebanyak 165 surat pengaduan telah ditindak lanjuti. Sebanyak 23 surat pengaduan belum ditindak lanjuti dikarenakan terdapat 20 pengaduan masih kekurangan data dan sebanyak 3 pengaduan bukan wewenang Kementerian Hukum dan HAM.

Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM telah melakukan audit dengan tujuan tertentu (pemeriksaan khusus). Sumber data pemeriksaan khusus berasal dari pengaduan masyarakat, perintah langsung Inspektur Jenderal atau Menteri Hukum dan HAM (SIDAK), maupun dari isu aktual di media massa. Permasalahan yang ditangani oleh Inspektorat Jenderal terkait pemeriksaan dengan tujuan tertentu dilaporkan sebagai berikut :

Data pemeriksaan khusus tahun 2012

No. Substansi Pengaduan Jumlah %

1. Dugaan Penyimpangan, Penggelapan, Pemerasan dan Suap 38 29,69

2. Penyalahgunaan Wewenang 22 17,19

3. Pelanggaran Tata Tertib Kepegawaian 6 4,88

4. Perbuatan Pribadi yang Tercela, Lalai dan Pemalsuan 4 3,13

5. Narkotika 3 2,34

6. Sidak 18 14,06

7. Pengawasan Pengadaan CPNS 33 25,76

8. Lain-Lain 4 3,13

(38)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 32 ANALISIS ATAS KUALITAS CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TERKAIT URUSAN ADMINISTRASI DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIJABARKAN SEBAGAI BERIKUT :

Persentase pencapaian standard pelayanan prima dalam pelayanan tugas pimpinan dan kerumah tanggaan dengan adminstrasi yang akuntabel

Inspektorat Jenderal adalah unsur pengawas intern yang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM. Inspektorat Jenderal yang dipimpin oleh Inspektur Jenderal dalam melaksanakan tugas membantu Menteri Hukum dan HAM dalam bidang pengawasan. Kegiatan yang dilakukan Inspektorat Jenderal selaras dengan dokumen Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM, serta berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan.

Selama tahun 2012 dari target yang ditetapkan telah tercapai yaitu terpenuhinya 22 laporan yang berkaitan dengan layanan perkantoran di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.

Untuk menunjang kegiatan pengawasan telah ditetapkan anggaran dalam DIPA Inspektorat Jenderal tahun 2012 sebesar Rp.28.777.871.000. Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran yang berakhir 31 Desember 2012, dapat dijelaskan bahwa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.76.680.712, dan Realisasi Belanja sebesar Rp.28.060.456.352 atau mencapai 97,51 % dari pagu anggaran.

Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012

Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

PNBP 18.000.000 76.680.712

(39)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 33 laporan Barang Milik Negara pada Neraca Tahun 2012

Uraian Jumlah (Rp)

Barang Konsumsi 25.476.300

Peralatan dan Mesin 8.662.550.509

Gedung dan Bangunan 2.274.392.127

Jaringan 0

Aset Tetap Lainnya 26.057.824

Software 893.937.000

Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintah 168.348.000 JUMLAH 12.050.761.760

(40)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 34

Persentase perencanaan, penganggaran dan pelaporan program dan kegiatan

berbasis kinerja yang tepat waktu, terintegrasidan akuntabel

Kegiatan perencanaan dilakukan untuk merencanakan kegiat an di Inspektorat Jenderal selama satu tahun anggaran yang meliputi kegiatan penganggaran DIPA, rencana umum pengadaan, rencana audit, rencana program kerja pengawasan, rencan kegiat an pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan, dll.

Selama tahun 2012 dari target yang ditetapkan telah tercapai yaitu terpenuhinya 7 laporan yang berkaitan dengan laporan dokumen perencanaan, pengelolaan anggaran dan pelaporan program.

Dalam tahun anggaran 2012, terjadi 5 (lima) kali revisi atas dokumen pelaksanaan anggaran Inspektorat Jenderal, yaitu :

- tanggal 16 Februari 2012, tentang revisi halaman III DIPA No. 0007/013-02.1.01/00/2012 rencana penarikan pengeluaran/perkiraan penerimaan.

- tanggal 2 Maret 2012, tentang revisi halaman III DIPA No. 0007/013-02.1.01/00/2012 rencana penerimaan (PNBP) Inspektorat Jenderal

- tanggal 9 Maret 2012, tentang revisi perubahan mat a anggaran kegiat an (MAK) - tanggal 13 April 2012, tentang revisi perubahan mata anggaran kegiat an (MAK) - tanggal Desember 2012, tentang revisi perubahan mat a anggaran kegiatan

(MAK)

Kegiatan pelaporan Inspektorat Jenderal terkait hasil pengawasan intern dan pengawasan eksternal sebagai berikut :

a. Laporan Pemantauan BPK-RI

Dalam tahun 2012 telah dilakukan pemeriksaan oleh BPK-RI di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM. Pemeriksaan dilakukan at as Laporan Keuangan maupun Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu. Terhadap Laporan hasil pemeriksaan tersebut telah dibuatkan surat tindak lanjut dan dilakukan pemantauan kepada satuan kerja yang diperiksa untuk menindak lanjuti dan dikirimkan ke Inspektorat Jenderal.

(41)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 35 Berdasarkan laporan hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK-RI sampai dengan semester II tahun 2012 mencakup obyek temuan dan rekomendasi dari tahun 2005 s.d tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut :

Pemantauan Hasil Pemeriksaan BPK-RI

No Tahun Rekomendasi Tindak Lanjut Sesuai Dalam Proses Belum ditindak lanjuti Tidak dapat ditindak lanjuti 1. 2005 89 89 0 0 0 2. 2006 112 112 0 0 0 3. 2007 69 69 0 0 0 4. 2008 184 180 3 0 1 5. 2009 166 166 0 0 0 6. 2010 136 128 8 0 0 7. 2011 65 63 2 0 0 8. 2012 207 149 29 29 0 Jumlah 1.028 956 42 29 1

Berdasarkan pemantauan tindak anjut hasil pemeriksaan BPK tersebut, diketahui bahwa dari 529 temuan dengan 1.028 rekomendasi senilai Rp.140.936.365.104,22. Kementerian Hukum dan HAM telah menindaklanjuti sesuai rekomendasi BPK sebanyak 956 rekomendasi senilai Rp.27.052.427.750,25. Tindak lanjut belum sesuai rekomendasi (dalam proses) sebanyak 42 rekomendasi senilai Rp.2.316.815.051,54. Rekomendasi belum ditindaklanjuti sebanyak 29 rekomendasi senilai Rp.164.474.238,43 dan rekomendasi tidak dapat ditindak lanjuti sebanyak satu rekomendasi senilai Rp.111.402.648.064,00.

b. Laporan Pemantauan BPKP

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengirimkan laporan hasil pengawasan setiap triwulan kepada Menteri Hukum dan HAM dengan tembusan Inspektorat Jenderal. Terhadap Laporan hasil pengawasan tersebut telah dibuatkan surat tindak lanjut dan dilakukan pemantauan kepada satuan kerja yang diperiksa untuk menindak lanjuti serta tindak lanjutnya dikirimkan ke Inspektorat Jenderal dan BPKP Perwakilan terkait.

(42)

LAPORAN AKUNTABILTAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 Halaman 36 Laporan hasil pengawasan yang diterbitkan dalam triwulan IV tahun 2012 berjumlah 20 laporan, diantaranya laporan tentang kegiat an evaluasi penyerapan anggaran, laporan pendampingan proses lelang dan laporan pendampingan penyusunan laporan keuangan serta tidak terdapat temuan hasil pengawasan dalam triwulan IV tahun 2012.

Saldo temuan yang belum ditindak lanjuti sampai dengan trwulan IV Tahun 2012 sebanyak 46 temuan senilai Rp. 703.947.508,65. Nilai temuan yang berkaitan dengan pengembalian ke kas negara diantaranya disebabkan karena kelalaian bendahara, sehingga jenis tindak lanjutnya berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan diselesaikan dengan mencicil. Selain itu juga disebabkan karena rekomendasi yang mewajibkan pihak ketiga diluar Kementerian Hukum dan HAM untuk bertanggung jawab dan sampai saat ini keberadaannya sudah tidak diketahui. Rincian saldo temuan per tahun pelaporan hasil pengawasan BPKP sebagai berikut :

Pemantauan Hasil Pengawasan BPKP Tahun Pelaporan Saldo Temuan Nilai (Rp) s.d 2007 23 367.188.883,65 2008 1 15.588.625,00 2009 1 0,00 2011 10 53.825.000,00 2012 11 267.345.000,00 Jumlah 46 703.947.508,65

c. Laporan Rekapitulasi Hukuman Disiplin Pegawai

Tugas pengawasan lainnya dari Inspektorat Jenderal adalah memberikan saran terhadap usul penjatuhan hukuman disiplin pegawai. Usul penjatuhan hukuman disiplin terlebih dahulu dilakukan analisa (telaahan staf) tentang kesesuaian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 t ahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan rekapitulasi hukuman disiplin tahun 2012, dijelaskan sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ropendi Pardede, dkk (2019) dengan judul “Pengaruh Pemberian Jus Semangka (Citrullus lanatus)

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

Jakarta: Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.40 Tahun 2018. Tentang pedoman

 Melakukan suatu jenis pekerjaan untuk kepentingan pemasok, sub-pemasok, dan pesaing yang dilakukan oleh karyawan atau anggota keluarga mereka. Dalam setiap kasus, manajemen

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Lampiran 6 : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah berupa eksperimen yang terdiri dari tes awal pembelajaran dribbling bola basket dan

Hasil data yang diperoleh dari pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan bermain bola katak pada siswa kelas IV SD Negeri 011 Kembang Harum yaitu siswa yang