• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MUNTILAN. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MUNTILAN. Naskah Publikasi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA

KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MUNTILAN

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Tyas Rukmaningsih

08.12.2754

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2012

(2)
(3)

Data Processing System Design Wedding on KUA Kecamatan Muntilan Perancangan Sistem Pengolahan Data Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama

(KUA) Kecamatan Muntilan

Tyas Rukmaningsih Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Information technology is used to process the data, including processing,

compile, store, manipulate data in various ways to produce quality information.

In the development of computer technology and the power of human thought even

more problems facing the developing world. It should also be faced by the Office

of Religious Affairs in terms Wonolelo Muntilan Registration Information System

Marriage, Divorce and Refer. Where the use of the system terseut pegawaidengan

easily print the registration form, divorce, reconciliation, and reports with ease.

For the current prior to using computer still employees find it difficult to

handle due to data processing still using manual system or manpower

utilization.With so often in the delays in reporting, and service to the community

also need to require a lot of time.

From the above description of the problem, I wish to develop information

systems and computers. So the author tries to make the design of information

which might be expected to optimize and facilitate the process of marriage

registration, divorce and reconciliation in the agency's Office of Religious Affairs

Wonolelo Muntilan District, there was made "DATA PROCESSING SYSTEM

DESIGN WEDDING ON RELIGIOUS AFFAIRS OFFICE DISTRICT

MUNTILAN". And system design teresebut author uses Visual Basic 6.0 software,

Microsoft SQL Server 2000, and Crystal reports 8.5. thus be seen between the

manual method with those already using the computerized system.

(4)

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Pengolahan data pernikahan, yang meliputi pendaftaran nikah, cerai dan rujuk, yang dilakukan pada Instansi Kantor urusan Agama disini pegawai masih dikerjakan secara manual, sehingga untuk pelayanan masyarakat disini kuraang optimal. Selain masih dibutuhkannya waktu pengerjaan, terutama laporan yang massih mengalami hambatan keterlambatan pembuatan laporan.

Dari uraian di atas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA PERNIKAHAN PADA KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN MUNTILAN”.

1.2 Rumusan Permasalahan

1. Bagaimana cara membuat dan merancang sistem pengolahan data pernikahan pada Kantor Urusan Agama (KUA).

2. Bagaimana cara pengolahan data pernikahan berdasarkan fakta-fakta dan data yang dapat menghasilkan kesimpulan yang akurat.

Sehingga dari rumusan yang telah diuraikan maka perlu pengembangan sistem pengolahan data pernikahan dari sistem manual menjadi sistem yang terkomputerisasi untuk membantu permasalahan-permasalahan data, sehingga mempercepat kinerja instansi tersebut.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem pengolahan data pernikahan ini penulis meberikan batasan permasalahan, dimana tidak mengikutsertakan untuk masalah taklik talak, sehingga dalam sistem tersebut hanya untuk pengolahan data pendaftaran pernikhan, cerai dan rujuk saja.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan susatu usulan rancangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan.

2. Membuat layanan sistem informasi berbasis dekstop untuk aplikasi pendaftaran dan pengolahan data pernikahan, data cerai, dan datarujuk pada Kantor Urusan Agama (KUA).

3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaiakan kelulusan guna memperoleh gelar Sarjana Komputer di STMIK AMIKOM Yogyakata.

(5)

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diiharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Instansi

a. Dapat memmbatu pegawai instansi bisa bekerja dengan cepat dan lebih dapat menghemat waktu kinerja.

b. Membantu pegawai instansi dalam proses pengarsipan dan perawatan data.

c. Agar pegawai lebih dimudahkan dalam melakukan pencatatan, pencarian data.

2. Bagi Masyarakat

a. Manfaat utama bagi masyarakat diantaranya masyarakat lebih merasa nyaman, dan tidak lama proses menunggu pengolahan datanya.

b. Masyarakat juga dapat merasakn waktu yang tidak begitu lama.

c. Lebih merasa nyaman dengan keamanan dan perawatan data-datanya.

1.6 Metode Penelitian

Adapun Langkah- langkah penelitian, diantaranya 1. Pengumpulan data, terdiri dari :

a. Metode Interview (Wawancara) b. Metode Observasi (Pengamatan) c. Metode Kepustakaan

d. Metode Kearsipan 2. Analisis Sistem, terdiri dari :

Analisis PIECES, meliputi Analisis Prformance, Information, Economie,

Control, Efficiency, Service.

3. Perancangan Sistem 4. Implementasi Sistem 5. Mengevaluasi Sistem 2. Dasar Teori 2.1 Pengenalan Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan sebagian seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk suatu tujuan bersama. (Murdick dan Ross, 1993),

(Jogiyanto,HM. 1989) 2.1.2 Karakteristik Sistem

(6)

Suatu sistem memiliki karakteristik sebagai berikut (Jogiyanto,HM. 1989): Komponen (Component)

Batasan Sistem (Boundry)

Lingkungan Luar Sistem (Environments) Penghubung (Interface)

Masukan (Input) Keluaran (Output) Pengolah (Proses) Sasaran (Objectivies)

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Didefinisikan oleh Robert N. Anthony dan John Deaden1980, (Jogiyanto,HM.

1989) sebagai berikut:

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi buruk, kerdil, dan akhirnya berakhir. Dimana sumber dari informasi adalah data.

2.2.2 Kualitas Informasi Kuliatas informasi terdiri dari:  Akurat (accurate)

Tepat pada waktunya (timelines)  Relevan

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Dapat pula dikatakan bahwa pengukuran nilai sebuah informasi akan lebih tepat jika menggunakan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

(Jogiyanto,HM. 1989).

2.3 Konsep Dasar Informasi Informasi

Berikut adalah konsep-konsep pengembangan sistem (Jogiyanto,HM. 1989):  Dekomposisi

 Modularitas  Coupling

(7)

 Kohesi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis 1993 (Jogiyanto,HM.

1989) sebagai berikut: “Sistem Informasi adalah suatu suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung koperasi, bersifat manejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan- laporan yang diperlukan”.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Jogiyanto,HM. 1989), komponen sistem informasi disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), diantaranya:

Blok Masukan (Input Block) Blok Model (Model Block) Blok Keluaran (Output Block) Blok Teknologi (Technologi Block) Block Basis Data (Database Block) Blok Kendali (Control Block) 2.3.3 Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem merupakan tahapan setelah tahapan analisis selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.

Peracangan sistem itu sendiri dibagi dalam dua bagian yaitu:

1. Perancangan sistem secara umum atau perancangan secara konseptual perancangan logika atau perancangan secara makro.

2. Perancangan sistem terinci atau pernacangan sistem secara fisik. 2.3.4 Sistem Informasi Data Pernikahan

Sistem informasi pernikahan adalah sutu kumpulan informasu yang mendukung proses pemenuhan kebutuhan suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi pernikahan dalam suatu kesatuan proses yang saling terkait antar petugas KUA dan masyarakat bersama- sama bertujuan untuk perkembangan pelayanan KUA terhadap masyarakat.

2.4 Analisis Sistem

2.4.1 Pengertian Analisis Sistem

“Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

(8)

maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya”.

(Jogiyanto,HM. 1989) : 2.4.2 Analisis PIECES

Analisis PIECES terdiri dari (Jogiyanto,HM. 1989) : Kinerja (Performace) Informasi (Information) Ekonomi (Economy) Pengendalian (Control) Efisiensi (Efficiency) Pelayanan (Service)

2.5 Pengujian Sistem dan Program

Pengujian Sistem dan Program diantaranya : a. Pengujian Tidak Normal

Kesalahan Bahasa (Laguage Errors)

Kasalahan Sewaktu Proses (run- time errors) Kesalahan Logika (Logical Errors)

2.6 Pengertian Flowchart ( Bagan Alir)

Flowchard adalah suatu bagan yang menggambarkan atau mempresentasikan suatu algoritma atau prosedur untuk menyelesaikan masalah. Flowchart terbagi menjadi dua, yaitu flowchart sistem dan flowchart program yaitu :

 Flowchart sistem  Flowchart Program

2.7 Diagram Arus Data (DFD)

DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada.

2.8 Konsep Dasar Basis Data 2.8.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain- lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deret, karakter, simbol). (Kusrini, 2006, hal.2). sistem manajemen basis data

(9)

yang mempunyai elemen-elemen, yaitudatabase, field, data value, entity, query, view.

2.9 Perancangan Basis Data

Mernacang database merupakan hal yang sangat penting. Kesulitan utama dalam merancang database adalah bagaimana merancang, sehingga dapat memuaskan keperluan saat ini dan saat mendatang. Adapun perancangan Basis Data Meliputi :

 Teknik Normalisasi

 Bentuk- Bentuk Normalisasi, meliputi :

- Bentuk Tidak Normal (Unnormallizet Form) - Bentuk Normal Kesatu (1NF/ First Normal Form) - Bentuk normal kedua (2 NF/ Second Normal Form) - Bentuk normal ketiga (3 NF/ Third Normal Form) - Boyce- Code Normal Form

- Bentuk BCNF

- Bentuk 4 NF

- Bentuk 5 NF

2.10 Perangkat Lunak yang Digunakan 1. Visual Basic 6.0

2. Microsoft SQL Server 2000 3. Crystal Reports 8.5

3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.3 Tinjauan umum

3.1.1 Sejarah Singkat Kantor Urusan Agama Wonolelo

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan pusat pelayanan dibidang keagamaan diantaranya pelayanan bagi masyarakat Wonolelo dan sekitarnya yang akan menikah, cerai maupun rujuk. Tepatnya Kantor Urusan Agama tersebut terletak di Jl. Katen Udara Ahmad Sarso, Wonolelo Muntilan sejak tahun 1995, karena sebelumnya KUA tersebut terletak di desa Kauman. Kini Kantor Urusan Agama tersebut melayani beberapa desa di Wonolelo diantaranya desa Muntilan, Gunung Pring, Pucung Rejo, Taman Agung, Keji, Sedayu, Gondosuli, Ngawen, Menayu, Adikarto, Congkrang, Sriwedari, Sokarini, dan Tanjung. Tiap KUA hanya memiliki satu orang penghulu yang nantinya akan dibantu oleh PPN yaitu Pegawai Pencatat Nikah.

(10)

3.1.2 Struktur Organisasi

3.2 Analisis Sistem

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap pserencanaan sistem (system

planning) dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisi

merupakan tahap kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan ditahap selanjutnya. (Jogiyanto,HM. 1989)

3.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah pertama untuk menganalisis sistem, Masalah merupakan suatu pertanyaan untuk dipecahkan. Apabila masalah masih terjadi maka menyebabkan sasaran sistem tidak tercapai.

Permasalahan yang terjadi pada Kantor Urusan Agam (KUA) : 1. Permasalahan yang timbul

a. Membutuhkan waktu yang lama dalam proses pencatatan pendaftaran nikah, rujuk, meupun cerai.

b. Kesulitan dalam pembuatan laporan tiap bulan sekali, karena dengan adanya penumpukan data sehingga memperlambat proses pembuatan laporan tersebut.

c. Keamanan, dan keakuratan data yang berkurang jika dalam kurun waktu yang lama.

2. Identifikasi Penyebab Masalah

a. Belum adanya pemanfaatan tekhnologi yang modern yaitu sistem komputerisasi, di karenakan belum ada sumber dayanya.

b. Laporan yang dibuat tiap bulan sekali, mengalami kesulitan karena pegawai harus melakukan pemilihan pendaftaran nikah, cerai maupu rujuk per desanya yang terdiri dari penumpukan- penumpukan data pendaftaran nikah, cerai maupun rujuk tersebut.

Gambar 3.1 Srtuktur Organisasi

Bendahara

Kepenghuluan Binwin Penanggung

Pembantu Dokumen

(11)

c. Untuk keakuratan dan kejelasan data dalam jangka waktu lama yang terkadang sulit untuk dibaca karena adanya penggunaan penghapus tinta atau tipe-x.

3.2.2 Analisis PIECES 3.2.2.1 Kinerja (Performace)

 Banyaknya data calon mempelai yang harus di catat oleh petugas, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam proses tersebut.

 Waktu yang dibutuhkan setiap pencatatan tersebut kurang lebih 30 menit.

3.2.2.2 Informasi (Information)

 Kesalahan penulisan yang meggunakan penghapus tinta atau tipe-x jika dalam kurun waktu yang lama mungkin dapat mengurangi keakuratan data tersebut.

 Kurangnya informasi yang relevan jika tidak ditagani oleh petugas atau orang yang tau benar informasi tersebut.

 Pembuatan laporan yang mungkin akan tertunda dikarenakan adanya data yang mungkin informasinya tidak didapat karenan terjadi kerusakan pada data tersebut.

3.2.2.3 Ekonomi (Economy)

 Untuk biaya perawatan penyimpanan data yang manual, yang perlu diganti untuk keutuhan data dilakukan beberapa waktu tertentu.

 Biaya pengeluaran pembelian kebutuhan untuk aktivitas pencatatan seperti peralatan tulis dan medi a untukpenyimpanan maupung pengarsipan data-data dari pendaftaran nikah, cerai dan rujuk.

 Kegagalam manfaat, dalam pemberian laporan yang kurang cepat 3.2.2.4 Pengendalian (Control)

 Tidak adanya proteksi atau pengontrolan data yang rutin dari data- data yang ada, sehingga yang nantinya dapat terjadi kehilangan data. Jika pada saat data dibutuhkan, tidak ada, maka petugas harus mencari ulang data dari awal, sehingga waktu yang diperlukan pun lama.

Pengendalian data yang kuarang, sehingga perlu adanya pem back-up an data tersebut, utnuk menghindari hal kelingan data.

3.2.2.5 Efisiensi (Efficiency)

 Membutuhkan waktu, tata ruang dan sumber daya yang benyak untuk mengatasi pengolahan data pernikahan, rujuk dan cerai tersebut.

 Dari waktu yang lama, sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan dari pengolahan data yang masih manual tersebut.

(12)

3.2.2.6 Pelayanan (Service)

 Memerlukan waktu tunggu yang lama dalam proses pelayan, dari tiap calon mempelai yang akan mendaftar. Apabila jika terjadi pendaftar yang dating secara bersamaan, dan harus mengentri kurang lebih 1-2 jam jika petugas tidak mengalami kesulitan dalam pencatatan.

3.2.3 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan terdiri dari:  Analisis Hukum

 Analisis Teknologi  Analisis Operasional  Analisis Sumber Daya 3.2.4 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan terdiri dari:  Analisis Kebutuhan Informasi  Analisis Kebutuhan Teknologi 3.2.5 Analisis Biaya Dan Manfaat

Dilakukan penghitungan mulai dari:  Payback Period

Return of Invesment (ROI)

Net Present Value (NPV)

3.3 Perancangan Sistem

Dilakukan pembuatan rancangan sebagai berikut:  Flowchart

 Diagram Konteks

DFD (Data Flow Diagram)  Relasi Antar Table

 Rancangan Struktur Table  Rancangan Input Dan Output

4 Pembahasan Dana Implementasi Sistem 4.1 Implementasi Sistam

Implementasi Sistem (System Implementation) merupakan tahap dimana sistem mulia dijalnkan supaya siap untuk dioperasikan. Pada bab ini dilakukan implementasi

sistem pengolahan data pernikah pada kantor urusan agama wonolelo merupakan

tahap paling penting dimana sistem yang sudah dirancang diimplemenatasikan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai dan siap dioperasikan sesuai dengan yang

(13)

diharapkan. Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkam semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

4.2 Pembuatan Program

Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem, programmer melakukan pemrograman yang merupakan aktivitas membuat program atau sederetan instruksi yang digunakan untuk mengatur program agar bekerja dan berjalan sesuai dengan maksud dari instruksi yang diketik.

Dalam membuat aplikasi tersebut, programmer melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

 Pembuatan Database

 Pembuatan Aplikasi (Form dan Coding Program)

4.3 Pengujian Program

Pengujian dilakukan dengan tahapan ssebagai berikut :  Kesalahan Sewaktu Proses (Run Time Error) Kesalahan Bahasa (Language Error)

Kesalahan Logika (Logical Error)

4.4 Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah tahapan yang paling sedikit dipahami dalam pengembangan system dan merupakan proses yang paling memakan waktu dan perencanaan yang matang. Dalam pengujian sistem tersebut dilakukan berdasarkan kriteria PIECES.

4.5 Pemilihan dan Pelatihan Personil

Personil yang dipilih berasal dari pegawi itu sendiri yang memiliki kemampuan dibidang komputerisasi,sehingga akan mepermudah dalam penerapan sistem baru.

Pelatihan personil mencakup beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

1. Pengenalan tentang gambaran umum sistem baru yang akan diberlakukan. Pengenalan tersebut menyangkut apa saja yang baru dalam sistem tersebut, latar belakang diberlakukannya sistem yang baru, perbedaan sistem yang baru dengan sistem yang lama, serta kelebihan dan kelemahan sistem yang baru dibandingkan dengan sistem yang lama.

2. Latihan atau simulasi untuk menjalankan prosedur-prosedur baru yang mungkin diterapkan dalam sistem yang baru, misalnya yang menyangkut alur dokumen dalam sistem, personel-personel yang terkait dalam sistem, tugas

(14)

dan tanggung jawab dari masing-masing personel disertai dengan simuli menjalankan prosedur-prosedur secara manual.

3. Latihan mengoperasikan program untuk operator PDE (pengolahan data elektronik) sistem baru tersebut. Langkah ini dapat dijalankan setelah program dibuat. Latihan pengoperasian tersebut mencakup latihan bagaimana melakukan input data, melakukan proses data, membuat laporan, dan mencetak laporan.

4. Pelatihan dalam hal perawatan sistem. Disamping diperlukan seorang maintence khusus terhadap pemeliharaan program, semua pihak bagian pengelolaan data pernikahan dalam instansi harus terlibat dalam pemeliharaan sistem yang baru, baik dari sisi pemeliharaan perangkat elektronik maupun menjaga arus prosedur manual.

4.6 Konversi Sistem

Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap untuk digunakan. Terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi sistem, salah satunya adalah konversi paralel. Keunggulan sistem ini adalah sistem lama masih dapat dijalankan jika sistem baru tidak sesuai dengan tujuan. Sedangkan kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan lebih banyak karena

harus membiayai dua sistem sekaligus. Adapaun konversi sistem yang diterapkan di Instansi KUA adalah sistem paralel, karena untuk mengantisipasi jika sistem baru mengalami kendala maka sistem lama masih dapat dioperasikan.

4.7 Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem wajib dilakukan selama sistem masih beroperasi karena beberapa alasan. Misalnya mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak terdeteksi selama pengujian sistem. Serta mengantisipasi apabila ada orang jahil menerobos keamanan sistem yang bisa merugikan instansi.

Pemeliharaan itu dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Pemeliharaan Hardware

a. Melakukan pengecekan hardware minimal 1 bulan sekali.

b. Melakukan pengecekkan kabel untuk menghindari apabila kabel sudah tidak layak pakai.

2. Pemeliharaan Software

a. Mem-back up file dan database pembentuk aplikasi dalam harddisk karena menjaga kemungkinan apabila terkena virus karena terkoneksi internet secara langsung.

(15)

b. Melakukan pengecekan program, dimana bisa meminta programmer untuk mengecek agar terhindar dari orang jahil yang mencoba menerobos sistem.

4.8 Manual Program 4.8.1 Form Menu Utama

Gambar 4.8 Tampilan Form Menu Utama 4.8.1.1 Menu Master Data

4.8.1.1.1 Form Mempelai

Gambar 4.9 Tampilan Form Mempelai

(16)

4.8.1.1.2 Form Penghulu

4.8.1.2 Menu Proses 4.8.1.2.1 Form Akta Nikah

Gambar 4.12 Form Akta Nikah 4.8.1.2.2 Form Akta Cerai

Gambar 4.13 Tampilan Form Akta Cerai

Gambar 4.11 Tampilan Form

(17)

4.8.1.2.3 Form Akta Rujuk

Gambar 4.14 Tampilan Form akta Rujuk 4.8.1.3 Menu Laporan

Laporan dapat dicetak, berdasarkan laporan data maupun Laporan grafik, terdiri dari :

 Laporan Data Akta Nikah  Laporan Data Akta Cerai  Laporan Data Akta Rujuk 4.8.1.4 Menu Tentang

4.9 Instalasi Software

Setelah program selesai dibuat, maka saatnya dilakukan instalasi program dengan cara:

1. Masukkan CD software ke dalam CD Room pada komputer yang akan diinstal program atau perangkat lunak.

2. Jalankan file SetupSistem Pengolahan Data Pernikahan.exe yang ada pada CD.

3. Klik Next untuk melanjutkan instalasi, apabila ingin merubah lokasi tujuan instalasi, maka cukup dengan menekan tombol browser dan kemudian tentukan lokasi instalasi yang diinginkan.

4. Setelah klik Next, selanjutnya adalah menentukan nama folder untuk start Menu. Apabila sudah, klik Next.

5. Selanjutkan yang muncul adalah, pilihan untuk menentukan apakah ingin membuat icon di desktop atau tidak. Apabila Anda tidak ingin membuat icon di desktop, hapus tanda centang. Kemudian klik Next untuk melanjutkan. 6. Setelah klik Next, selanjutnya yang muncul adalah konfirmasi dari semua

persiapan instalasi.

7. Apabila sudah yakin, langsung klik tombol “Install” dan proses instalasi akan muncul. Apabila masih ada yang ingin dirubah, klik tombol “Cancel”.

(18)

8. Setelah proses instalasi selesai, maka akan muncul tampilan yang mengatakan bahwa instalasi sudah selesai.

5. PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Dengan adanya penelitian dan pembuatan Sistem Informasi Pengolahan Data Pernikahan Pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Muntilan, maka kesimpulan yang dapat penulis ambil :

- Untuk implementasi program masih adanya perbaikan untuk pengembangan sistem berikutnya, diantaranya :

1. Untuk layanan sistem pendaftaran nikah yang lebih dari 2 kali belum memenuhi persyaratan. Pada sistem jika calon suami akan menikah kembali seharusnya nama istri-istri sebelumnya secara otomatis terinput, dari data sebelumnya.

2. Dalam aturan rujuk disini batas maximum rujuk yaitu 4 kali, sehingga sistem ini belum tersedian untuk proses inputan dalam form rujuk. Sehingga disini harus disesuaikan dengan aturan keagamaan/ aturan pernikahan.

3. Pop-up untuk pencarian status sepasang mempelai, atau untuk mengetahui status seseorang menikah, cerai, meupun rujuk berdasarkan nama.

4. Pop-up semisal untuk pencarian akta nikah mempelai yang hilang,akan tetapi pencarian berdasarkan nama mempelai, karena jika pencarian dengan no. akta nikah mempelai mungkin mempelai pun tidak semua dapat mengingat atau mengetahui no.akta nikahnya.

- Untuk kinerja sistem yang tersedia saat ini, dapat membantu kinerja pegawai, diantaranya :

1. Penggunaan sistem lama banyak membutuhkan waktu untuk proses olah data. Maka dengan adanya sistem baru tersebut dapat membantu kinerja pegawai dengfan mudah lebih menghemat waktu. Selain itu dapat mengurangi antrian pelayanan yang lama.

2. Dengan penggunanaan sistem, maka informasi yang dihasilkan pun dapat diperoleh dengan mudah, dan tepat waktu. Karena pengoperasian olah laporan tersebut mudah.

3. Penggunaan sistem baru dapat membantu memperkecil pengeluaran istansinsi tersebut.

4. Dengan sistem baru dapat menghemat waktu untuk melakukan pengecekan, dan menghemat ruang utuk penyimpanan back-up an data.

(19)

5. Dengan sistem baru pembuatan laporan dapat dikerjakan dengan cepat, dan tepat waktu.

5.2

Saran

1. Untuk menghindari kesalahan dan kurang efektifnya penanganan terhadap data yang ada, selayaknya pengolahan data di Kantor Urusan Agama Wonolelo Muntilan yang diperbaiki sebagaimana pada pengolahan data yang diusulkan oleh penulis.

2. Sistem yang baru ini juga memudahkan pegawai dalam membuat laporan yaitu sesuai dengan kebutuhan manajemen yang telah ditetapkan pada instansi KUA tersebut.

3. Perlu adanya pengembangan atau perrbaikan sistem berikutnya untuk pengolahan data pernikahan, cerai, dan rujuk yang sesuai dengan aturan agama, dan lebih lengkap.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fattah Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi , Yogyakarta : CV.Andi Offset.

Jogiyanto,HM. 1989. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori & Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : CV.Andi Offset.

Hadi Rahadian.2003.Membuat Laporan dengan Crystal Reports 8.0 danVisual Basic 6.0. Jakarta : PT Elex Media Koputindo.

Kusrini, Andi Kaniyo. 2006. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akun Dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta : CV.Andi Offset.

Gambar

Gambar 3.1 Srtuktur Organisasi
Gambar 4.10 Tampilan Data Mempelai
Gambar 4.12 Form Akta Nikah  4.8.1.2.2  Form Akta Cerai
Gambar 4.14 Tampilan Form akta Rujuk  4.8.1.3  Menu Laporan

Referensi

Dokumen terkait

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ahli-ahli Yang Berhormat Senator yang telah membangkitkan isu-isu yang berkaitan dengan Jabatan Perdana Menteri semasa perbahasan

Hara Shintaro (2000) mendapati bahawa dalam kalangan masyarakat Melayu di WSST, golongan pelajarnya dan orang dewasanya bekerja di syarikat atau badan kerajaan merupakan

(3) Metode Penyuluhan Perikanan untuk mengembangkan kepemimpinan dan partisipatif Pelaku Utama dan Pelaku Usaha perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

• Tanpa mengurangi kebijakan pengembalian produk Nu Skin Indonesia (NSID) dalam Kebijakan & Prosedur (termasuk tetapi tidak terbatas pada hak perusahaan untuk mengganti bonus

: (1) Ruang lingkup hukum agraria dan sejarah hukum agraria di Indonesia; (2) Konsepsi Hukum Agraria nasional dan asas-asas hukum Agraria; (3) Jenis-jenis hak-hak atas tanah di

Упутство произвођача за употребу кочница испоручилац мора доставити на српском језику уз сваку кочницу појединачно 7 Упутство за обуку запослених за

cenderung stabil bahkan menurun.3-5 Prevalens asma yang didapatkan dalam berbagai penelitian cukup bervariasi, karena banyak faktor yang mempengaruhi untuk terjadinya asma serta

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan barokah serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan