• Tidak ada hasil yang ditemukan

Scanned by CamScanner

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Scanned by CamScanner"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Scanned by CamScanner

(2)

Deskripsi Mata Kuliah : Pokok bahasan pada mata kuliah ini yaitu Pengertian teknik produksi tanaman pangan padi, Cara budidaya padi seperti cara konvensional, jajar legowo, SRI dan cara Haston. Pengairan tanaman padi sawah, padi gogo, padi gogo rancah dan padi rawa. Perbedaan produksi padi gadu dan padi rendengan, Pengelolaan OPT padi dan pergiliran tanaman padi, Perbedaan jagung komposit dan jagung hibrida, Teknik budidaya tanaman jagung dari pemilihan benih sampai panen dan penanganan pasca panen. Teknik budidaya tanaman gandum dari pemilihan benih sampai panen dan pasca panen.

Referensi : Pustaka 1

Achmad Suryana, 2001. Kebijakan Nasional Pemantapan Ketahanan Pangan. Makalah pada Seminar Nasional Teknologi Pangan, Semarang , 9-10 Oktober 2001

Anonim, 1996. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

Kantor Menteri Negara Pangan RI.

Ariani, Mewa. 2012. Diversifikasi Konsumsi Pangan di Indonesia : Antara Harapan dan Kenyataan.

Pusat Analisis Sosial Ekonomo dan Kebijakan Pertanian Bogor

Holt-Gimenez, E. and Shattuck, A. 2011. Food Crisis, food regimes, and food movements: rumblings of reform or tides of transformation. The Journal of Peasant Studies. 38(1); 109–144.

Pustaka 2

Abdulrachman, S et al. 2015. Panduan Teknologi Budidaya Hazton Pada Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian.

Armanto, Edi, Adzemi Bin Mad Arshad, Elisa Wildayana, Momon Sodik Imanudin. 2013. Land Evaluation For Paddy in The Reclaimed Tidal

LowLand in Delta Saleh, South Sumatra, Indonesia. Journal of Sustainability Science and Management 8 (1) : 32-42.

Astuti, Devi Novi.2008. Pengaruh Sistem Pengairan Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Beberapa Varietas

Aulia et al. 2015 N2O-N emissions from organic and conventional paddy fields from Central Java, Indonesia. J Inviromental Sains 28(3): 606-612.

Bumn. 2017. M70D, Benih Padi dengan Masa Panen 70 Hari. Retrivord by www.bumntoday.com diakses pada 9 Desember 2017 pukul 02.29.

Glienmourisine, Disfiyant. 2017. Padi Varietas Baru, Bikin RI Bisa Panen Empat Kali Setahun. Retrivord by www.ekbis.sindonews.com diakses pada 9 Desember 2017 pukul 01.42.

(3)

Kumar, Neeraj, Sandeep Kumar, Uppu Sai Sravan and SP Singh. 2017.Growth and yield performance of aromatic rice (Oryza sativa L.) as influenced by bio-organics and fertility levels. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 6(5): 2131-2136

Mia,M.A Baset and Z.H. Shamsuddin. 2011. Physio-morphological Appraisal of Aromatic Fine Rica (Oriza sativa L.) in Relation to yield Potensial.International Journal of Botany 7 (3): 223-229

Mohapatra, S., et al.2017.Effect of irrigaton and methods of weed management on weed dinamycs and Padi Sawah (Oryza sativa L.)(SKRIPSI].Bogor.Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB

Purwanto,Heri. 2017. Padi Unggul M70D Tahapan Uji Multilokasi di Wilayah Lamongan. Retrivord by www.heriagromas.id diakses pada 9 Desember 2017 pukul 02.36. sri.ciifad.cornell.edu diakses tanggal 15 Desember 2015 pukul 21.05

Suiatna, R. U.2011.Bertani dengan Akal dan Nurani; catatan dan harapan seorang petani padi organik pola tanam SRI. Bandung. Nuansa Cendekia

Suryana, Rita N et al. 2009. Ajian Efisiensi dan Daya Saing Padi Pandan Wangi Indonesia. Ringkasan Eksekutif Hasil hasil Penelitian Tahun 2009; Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian dengan Perguruan Tinggi (IPB): 362 – 366

Wibowo, TI. 2014. Teknologi Hazton Peningkatan Produktivitas Padi Secara Kuantum. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar. Pontianak. yield of summer rice (Oryza sativa) under system of rice intensification.Indian Journal of Agronomy 629(3); 315-320.

Yuniarti, Silvia dan Sri Kuniawati. 2015. Keragaan pertumbuhan dan hasil varietas unggul baru (VUB) padi pada lahan sawah irigasi di Kabupaten Pandeglang, Banten. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON 1(7): 1666-1669

Yuwariah, Y., A. Ismail, I. N. Haffithry. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau Kultivar Kenari dan No. 129 dalam Tumpangsari Bersisipan diantara Padi Gogo. Jurnal Kultivasi 14 (1) : 49-58.

Pustaka 3

Amir, MP dan Farida Arief. 2012. Teknologi Budidaya Jagung (Zea maize) Tanpa Olah Tanah (TOT). J Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan

Ano. 2008. Teknologi budidaya jagung. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Aqil M. 2012. Deskripsi varietas unggul jagung. Maros: Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pertanian.

Aveling T, Govender V, Kandolo DS and Kritzinger Q. 2013. The effects of treatments with selected pesticides on viability and vigour of maize

(Zea mays) seeds and seedling emergence in the presence of Fusarium graminearum. Journal of

(4)

Agricultural Science, 151, 474–481.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. 2015. Pelatihan teknis budidaya jagung bagi penyuluh pertanian dan babinsa: perbenihan jagung.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nanggro Aceh Darussalam. 2009. Budidaya tanaman jagung.

Dewihayati PK, Sutoyo, Prasetyo TB. 2016. Penampilan jagung hibrida hasil silang tunggal dari berbagai kombinasi persilangan galur hibrda. JPros Sem Nas Masy Biodiv Indon 2(2): 165-168.

Edy, Sudirman N., 2017. Baktiar I. Increased Potential of Protein Content of Waxy Corn. International Journal of Environment, Agriculture and Biotechnology (IJEAB) 2 (4) : 1990 – 1993

Habib, Akbar. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung. J Agrium 18 (1): 79-88.

Horeussalam, Purwantoro A, Khaeruni Adat. 2013. Induksi ketahanan tanhaman jagung (Zea mays) terhadap penyakit bulai melalui seed treatment serta pewarisannya pada generasi S1. J Ilmu Pertanian 16(2): 42-59.

Jaradat, A.A., W. Goldstein, and K. Dashiell.2010. Phenotypic structures and breeding value of open pollinated corn varietal hybrids. Int. J. of Plant Breeding 4(1):37-46.

Lando, T.M., dan Y. Sinuseng. 1995. Penelitian prototipe alat simpan benih dan biji-bijian tanaman pangan. J Penelitian Pascapanen dan mekanisasi Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Maros 14: 28-32.

MacNab, A. A., A. F. Sherf, and J. K. Springer. Identifying Diseases of Vegetables. University Park:

Penn State College of Agricultural Sciences, 1998. Pennsylvania Commercial Vegetable Guide.

Page: 1011-1023.

Mayadewi, A., & Nyoman, N. 2007. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. J. Agritrop, 26(4) : 23-40.

Miti F., P. Tongoona, and J. Derera. 2010. S1 selection of local maize landraces for low soil nitrogen tolerance in Zambia. African Journal of Plant Science, Vol. 4(3):67-81

Paliwal, R.L. (2000d). Origin, Evolution and Spread of Maize. In: RL Paliwal, G Granados, HR Lafitte, AD Vlollc, eds. Tropical Maize: Improvement and Production. Food and Agriculture Organization of the United Nations Rome. pp 5-11.

Perera KTGK, Weerasinghe TK. 2014. Adat study on the impacts of corn cultivation (Zea mays) Family- Poaceae on properties of soil. International Journal of Scientific and Research Publications 4(7): 1- 6.

Rahayu, N., Nasrullah & A. T. Soejono. 2003. Periode Kritis Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata Sturt) Terhadap Persaingan dengan Gulma. J Agrosains. Vol. 16 No.1.

Santi N, Feri K., Slamet B. 2013. Pengembangan Beras Analog Dengan Memanfaatkan Jagung Putih.

J. Teknologi dan Industri Pangan 24 (2): 194-200

Soleimanzadeh, Hossein. 2013. Effect of seed priming on germination and yield of corn. International Journal of Agriculture and Crop Sciences, Vol. 5 (4), 366-369,

(5)

Suarni, Muh Yasin. 2011. Jagung sebagai Sumber Pangan Fungsional. J Iptek Tanaman Pangan 6(1):

41-57.

Supartha INY, G Wijana. 2012. Aplikasi jenis pupuk organik pada tanaman padi sistem pertaniano rganik. J Agroekoteknologi Tropika 1(2): 76-80

Tino Mutiarawati. 2016. Penanganan pasca panen hasil pertanian. Universitas Padjajaran. White, P.J.

(1994). Properties of corn starch. Chapter 2. In: AR Hallauer, ed. Specialty corns. CRC Press Inc Boca Raton, USA. pp 29-54.

Yang, D. T. (1998). Education in production: measuring labour quality and management. American Journal of Agricultural Economics,

79(3), 764–772.

Pustaka 4

Chhokar RS, RK Sharma, SC Gill and R Kumar. 2017. Influence of tillage, cultivar, seed rate and planting geometry on wheat yield. Journal of Wheat Research 9(1): 12-20.

Kajla, M. 2015. Management practices to mitigate the impact of high temperature on wheat. J wheat research. 7(1) : 1-12.

Shewry PR. 2009 . Wheat. Journal of Experimental Botany 60(6) : 1537–1553.

Suwarti S, Syafrudin S. 2016. Teknologi budidaya gandum di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Hal : 671-679.

Wirawan, D. 2013. Uji potensi produksi beberapa galur/varietas gandum (Triticum aestivum L.) di dataran tinggi Karo. Jurnal Online Agroteknologi. 2(1) : 1-15

Yadav R. 2010. Wheat Production in India: Technologies to Face Future Challenges. Journal of Agricultural 2(2) : 164-173

(6)

Tahap Kemampuan akhir Materi Pokok Referensi

Metode Pembelajaran

Waktu Pengalaman Belajar

Penilaian*

Luring Daring Indikator/kode

CPL

Teknik penilaian dan bobot

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Mahasiswa mampu menjelaskan sebaran kebutuhan pangan dan pengertian teknik produksi tanaman pangan

Pengertian sebaran kebutuhan pangan dan teknik produksi tanaman pangan

Pustaka 1 100

menit

- Mendiskusikan sebaran kebutuhan pangan dan pengertian teknik produksi tanaman pangan

M-1 10

2 Mahasiswa mampu

menjelaskan berbagai teknik produksi tanmaan padi mulai dari cara konvensional, jajar legowo, SRI dan Haston

Teknik produksi tanaman padi mulai cara konvensional, jajar legowo, SRI dan Haston.

Pustaka 2 100

menit

Mendiskusikan TPT padi konvensional, jajar legowo, SRI dan Haston

M-1 10

3 Mahasiswa mampu menjelaskan TPT padi

berpengairan/sawah, padi gogo, padi gogo rancah dan padi rawa

TPT padi berpengairan, padi gogo, gogo rancah dan padi rawa

Pustaka 2 100

menit

Mengkaji perbedaan TPT padi berpengairan, padi gogo, gogo rancah dan padi rawa

M-2 5

4 Mahasiswa mampu

menjelaskan perbedaan TPT padi gadu dan padi rendengan

Perbedaan TPT Padi gadu dan padi rendengan

Pustaka 2 100

menit

- Mengkaji perbedaan TPT padi gadu dan padi rendengan

M-2 5

5 Mahasiswa mampu

menjelaskan pentingnya dan cara pengelolaan hama dan pergiliran tanaman pada TPT padi

Pengelolaan hama dan pergiliran tanaman pada TPT padi

Pustaka 2 100

menit

- Mendiskusikan pentingnya dan cara pengelolaan hama dan pergiliran tanaman

M-4 5

6 Mahasiswa mampu menjelaskan berbgaai TPT jagung baik jagung komposit maupun jagung hibrida

TPT jagung komposit dan Hibrida

Pustaka 3 100

menit

- Mendiskusikan TPT Jagung komposit dan Hibrida

M-2 5

(7)

7 Mahasiswa mampu menjelaskan budidaya pada TPT Jagug mulai pemilihan benih sampai pembubunan

Cara budidaya pada TPT jagung mulai pemilihan benih sampai bumbun

Pustaka 3 100

menit

- Mendiskusikan cara budidaya pada TPT jagung

M-3 10

8 UTS

9 Mahasiswa mampu menguasai cara budidaya pada TPT jagung mulai pembubunan sampai panen dan pasca panen

Cara budidaya pada TPT jagung dari pembubunan hingga panen dan pasca panen

Pustaka 3 100

menit

- Mengkaji cara budidaya jagung dari pembubunan hingga panen dan pasca panen

M-3 5

10 Mahasiswa mampu

menjelaskan TPT Gandum dan alasan sulit ditanam di

Indonesia

TPT gandum Pustaka 4 100

menit

- Mengkaji TPT gandum dan penyebab sulitnya ditanam di Indonesia

M-3 5

11 Mahasiswa mampu menjelaskan budidaya pada TPT gandum mulai pemilihan benih hingga panen dan pasca panen

Cara budidaya pada TPT gandum mulai pemilihan benih hingga panen dan pasca panen

Pustaka 4 100

menit

- Mengkaji cara budidaya gandum dari bahan tanam hingga panen dan pasca panen

M-3 10

12 Mahasiswa mampu mencari bahan pustaka ilmiah bermutu melalui internet dan

kepustakaan

Kemampuan mencari bahan pustaka bidang pertanian

100

menit

- Melakukan pencarian bahan pustaka

M-1, M-2,M-3, M-4

10

13 Mahasiswa mampu menulis makalah secara mandiri

Kemampuan menulis di bidang pertanian

100

menit

- Menulis secara ilmiah kaitannya di bidang pertanian

M-1, M-2, M-3 ,M-4

10

14-15 Mahasiswa mampu

mempresentasikan makalah bidang pertanian

Kemampuan presentasi dalam bidang pertanian

100

menit

- Mempresentasikan makalah bidang pertanian

M-1, M-2,M-3, M-4

10

16 UAS

(8)

LAMPIRAN

RUMUSAN DAN PEMBERIAN KODE UNSUR CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN A. RUMUSAN SIKAP

Kode

CPL Unsur CPL (Rumusan Sikap)

S-1 Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius

S-2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika

S-3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila

S-4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa

S-5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain

S-6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan S-7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

S-8 Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik

S-9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;

S-10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahan S-11 Menginternalisasi semangat belajar sepanjang hayat

B. RUMUSAN KETERAMPILAN UMUM Kode

CPL Unsur CPL (Rumusan Keterampilan Umum)

KU-1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya.

KU-2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur.

KU-3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka

(9)

menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi.

KU-4 Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi

KU-5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya berdasarkan hasil analisis informasi dan data.

KU-6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya.

KU-7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya.

KU-8 Mampu melakukan proses evaluasi terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggungjawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri

KU-9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

KU-10 Mampu mengkomunikasikan dan mempublikasikan ide, gagasan, usulan dan laporan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan gaya selingkung yang berlaku.

C. RUMUSAN PENGUASAAN PENGETAHUAN Kode

CPL Unsur CPL (Rumusan Penguasaan Pengetahuan)

P-1 Konsep teoritis tentang ilmu dan teknologi tanaman, ilmu dan teknologi media tanam, ilmu dan teknologi lingkungan, dan teknologi produksi tanaman berkelanjutan;

P-2 Konsep teoritis secara umum dan prinsip – prinsip pengelolaan organisme pengganggu tanaman terpadu, ilmu pemuliaan tanaman dan pengelolaan sumber daya lahan dan hayati;

P-3 Prinsip-prinsip kepemimpinan, teknologi informasi dan komunikasi, serta manajemen sumberdaya manusia;

P-4 Metodologi penelitian meliputi perancangan percobaan, metode survei dan metode statistika dalam analisis data;

P-5 Pengetahuan faktual dan isu terkini tentang pembangunan berkelanjutan;

P-6 Prinsip-prinsip pemecahan permasalahan pertanian yang timbul di lapangan sesuai konsep pertanian berkelanjutan.

(10)

D. KETERAMPILAN KHUSUS Kode

CPL Unsur CPL (Rumusan Penguasaan Keterampilan Khusus)

KK-1 Mampu menerapkan ilmu agronomi, pemuliaan tanaman, perlindungan tanaman, ilmu tanah dan sosial ekonomi pertanian serta prinsip rekayasa produksi tanaman yang berorientasi efektivitas, efisiensi, kualitas dan keberlanjutan sumberdaya sesuai dengan praktik pertanian yang baik (Good Agricultural Practices);

KK-2 Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan memecahkan masalah dalam teknologi produksi tanaman dalam sistem pertanian berkelanjutan berdasarkan analisis informasi dan data;

KK-3 Mampu merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi produksi tanaman dengan teknologi terkini dan ramah lingkungan yang efektif dengan memperhatikan keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja;

KK-4 Mampu melakukan usaha produksi tanaman berkelanjutan dengan teknologi terkini secara kreatif dan inovatif;

KK-5 Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan evaluasi produksi tanaman.

KK-6 Mampu memberdayakan dan melestarikan potensi sumberdaya lokal dengan penuh kearifan

Referensi

Dokumen terkait

Dari sekian banyak kota di Indonesia, Kota Bandung merupakan salah satu kota yang sudah dapat men-cover kebutuhan stok darah hariannya Namun dari hasil wawancara

Ini tentunya berdampak pada resiko mengalami gangguan kesehatan salah satunya penyakit yang sering dijumpai pada lansia yaitu hipertensi dengan alasan inilah

Perikanan bulu babi telah dikenal semanjak 1000 tahun sebelum Masehi, terutama di kawasan Mediterania (SLOAN 1985). Di Eropa Barat bagian selatan, perikanan bulu babi

(4) Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus membawa surat rujukan dari PPK Kabupaten yang dilegalisasi oleh Dinas Kesehatan untuk

Lebih lanjut, informasi-informasi tersebut juga sangat diperlukan baik bagi guru yang bersangkutan, stakeholder, dan khususnya bagi LPTK yang dalam hal ini adalah

Hasil penelitian ini adalah (1) pembelajaran IPA berbasis science process and environment berpengaruh sebesar 26% pada terhadap ketercapaian pengetahuan siswa, (2)

Skor hasil belajar siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 75. maka dari itu, perlu adanya tindakan perbaikan karena hasil

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat