PENGENDALIAN BUSUK BUAH CABAI RAWIT (Capsicum frustescens) DENGAN TEKNOLOGI PELAPISAN LILIN LEBAH DAN
PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi Agroteknologi
Oleh:
Agung Prasetyo NIM : 201110200311063
JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA : AGUNG PRASETYO
NIM : 201110200311063
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
JURUSAN : AGRONOMI
FAKULTAS : PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JUDUL : PENGENDALIAN BUSUK BUAH CABAI RAWIT
(Capsicum frustescens) DENGAN TEKNOLOGI PELAPISAN LILIN LEBAH DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH
Skripsi ini telah diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Agroteknologi Jurusan Agronomi Fakultas
Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Mengesahkan,
SKRIPSI
PENGENDALIAN BUSUK BUAH CABAI RAWIT (Capsicum frustescens) DENGAN TEKNOLOGI PELAPISAN LILIN LEBAH DAN
PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH Dipersiapkan dan disusun oleh:
Agung Prasetyo (Nim. 201110200311063)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 05 April 2016
Susunan Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji/
Pembimbing Utama
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 30 Maret 2016
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
NAMA : AGUNG PRASETYO
NIM : 201110200311063 JURUSAN : AGRONOMI
FAKULTAS : FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “PENGENDALIAN BUSUK BUAH CABAI RAWIT (Capsicum frustescens) DENGAN TEKNOLOGI PELAPISAN LILIN LEBAH DAN PENYIMPANAN PADA SUHU RENDAH” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah disebut sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik.
Malang, 11 Mei 2016 Yang menyatakan
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR Assalamualaikum, wr, wb
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayat-Nya sehingga skripsi dengan judul “Pengendalian Busuk Buah Cabai Rawit (Capsicum frustescens) dengan Teknologi Pelapisan Lilin Lebah dan Penyimpanan Pada Suhu Rendah” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP., sebagai kepala jurusan Agronomi
2. Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, MS., sebagai pembimbing pertama 3. Ir. Henik Sukorini, MP. PhD., sebagai pembimbing kedua
4. Erfan Dani, S.P. MP., dan Dr. Ir. Muhidin, M.Si., sebagai penguji 5. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna, namun demikian penulis tetap berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Malang, 10 Januari 2015
Penulis
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
RINGKASAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan ... 4
1.4. Hipotesis ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1. Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens) ... 5
2.2. Struktur Buah Cabai Rawit (Capsicum frustescens) ... 8
2.3. Penyakit Pascapanen Cabai Rawit (Capsicum frustescens) ... 9
2.4. Pascapanen Cabai Rawit (Capsicum frustescens) ... 13
2.5. Teknologi Pelilinan ... 16
2.6. Teknologi Penyimpanan Suhu rendah ... 16
BAB III. METODE PENELITIAN ... 18
3.1. Tempat dan Waktu ... 18
3.2. Alat dan Bahan ... 18
3.3. Metode Percobaan ... 18
3.4. Pelaksanaan Penelitian ... 19
3.5. Analisis Penyajian Data ... 23
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24
4.1. Hasil ... 24
4.2. Pembahasan ... 38
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
5.1. Kesimpulan ... 42
5.2. Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
DOKUMENTASI ... 48
LAMPIRAN ... 50
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Kandungan Cabai Rawit...9 2. Kombinasi Perlakuan Konsentrasi Lilin dengan Suhu Penyimpanan ...19 3. Perhitungan Konsentrasi Lilin Lebah ...20 4. Susutan bobot buah cabai rawit pada 7-21 hari setelah penyimpanan
akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras lilin lebah ...23 5. Susutan bobot buah cabai rawit pada 28 hari setelah penyimpanan
akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras lilin lebah ...26 6. Intensitas kerusakan bukan karena penyakit pada 7-21 hari setelah
penyimpanan akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras
lilin lebah ...27 7. Insentitas kerusakan bukan karena penyakit pada 28 hari setelah
penyimpanan akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras
lilin lebah ...28 8. Intensitas serangan penyakit pada 7-21 hari setelah penyimpanan
akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras lilin lebah ...30 9. Intensitas seragan penyakit pada 28 hari setelah penyimpanan akibat
perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras lilin lebah ...31 10. Total padatan terlarut cabai rawit pada 7-28 hari setelah penyimpanan
akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras lilin lebah ...32 11. Kadar vitamin C cabai rawit pada 21 dan 28 hari setelah
penyimpanan akibat perlakuan suhu penyimpanan dan konsentras
lilin lebah ...33
iv DAFTAR GAMBAR
Gambar. Teks Halaman
1.
A.
B.
Collectotrichum capsici...
Setae Collectotrichum capsici ...
Konidia Collectotrichum capsici ...
11 11 11 2.
A.
B.
C.
D.
3.
Gejala jamur Collectotrichum sp...
Gejala jamur Collectotrichum capsisi ...
Gejala jamur Collectotrichum demamtium ...
Gejala jamur Collectotrichum gloeosporioides...
Gejala jamur Collectotrichum acuatutum ...
Sampel cabai yang terserang penyakit pada penyimpanan suhu ruang ...
12 12 12 12 12 33 4. Foto makroskopis jamur dari depan dan belakang petridish ... 33 5. Foto pengamatan mikroskopis spora jamur Collectotrichum capsici
dengan perbesaran 1000x ... 33 6. Sampel cabai terserang penyakit pada penyimpanan suhu 3oC ... 34 7. Foto makroskopis jamur dari depan dan belakang petridish ... 34 8. Foto pengamatan mikroskopis spora jamur Collectotrichum capsici
dengan perbesaran 1000x ... 34 9. Sampel cabai terserang penyakit pada penyimpanan suhu 6oC ... 35 10. Foto makroskopis jamur dari depan dan belakang petridish ... 35 11. Foto pengamatan mikroskopis spora jamur Collectotrichum capsici
dengan perbesaran 1000x ... 35 12. Sampel cabai terserang penyakit pada penyimpanan suhu 9oC ... 36 13. Foto makroskopis jamur dari depan dan belakang petridish ... 36 14. Foto pengamatan mikroskopis spora jamur Collectotrichum capsici
dengan perbesaran 1000x ... 36
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Analisa ragam susut bobot 7 hari setelah penyimpanan ...50
2. Analisa ragam susut bobot 14 hari setelah penyimpanan ...50
3. Analisa ragam susut bobot 21 hari setelah penyimpanan ...50
4. Analisa ragam susut bobot 28 hari setelah penyimpanan ...50
5. Analisa ragam kerusakan bukan karena penyakit 7 hari setelah penyimpanan ...51
6. Analisa ragam kerusakan bukan karena penyakit 14 hari setelah penyimpanan ...51
7. Analisa ragam kerusakan bukan karena penyakit 21 hari setelah penyimpanan ...51
8. Analisa ragam kerusakan bukan karena penyakit 28 hari setelah penyimpanan ...51
9. Analisa ragam intensitas serangan penyakit 7 hari setelah penyimpanan ...52
10. Analisa ragam intensitas serangan penyakit 14 hari setelah penyimpanan ...52
11. Analisa ragam intensitas serangan penyakit 21 hari setelah penyimpanan ...52
12. Analisa ragam intensitas serangan penyakit 28 hari setelah penyimpanan ...52
13. Analisa total padatan terlarut 7 hari setelah penyimpanan ...53
14. Analisa total padatan terlarut 14 hari setelah penyimpanan ...53
15. Analisa total padatan terlarut 21 hari setelah penyimpanan ...53
16. Analisa total padatan terlarut 28 hari setelah penyimpanan ...53
17. Perlakuan yang berinteraksi terhadap variabel pengamatan ...54
18. Perlakuan yang tidak berinteraksi terhadap variabel pengamatan ...55
vi DAFTAR PUSTAKA
Adaskaveg J. E. And R. J. Hartin. 1997. Characterization of Colletotrichum acutatum isolate causing anthracnose of almond and peach in California. Phytopathology 87(9): 979-987.
Asgar, A. 2000. Teknologi Peningkatan Kualitas Sayuran. Makalah disampaikan pada Pertemuan Aplikasi Paket Teknologi. BPTP Jawa Barat. Lembang.
Asgar, A. 2009. Penanganan Pascapanen Beberapa Jenis Sayuran. Makalah disampaikan pada acara Linkages ACIAR-SADI. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Cabai Merah dan Cabai Rawit 2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta
Barus, W. A. (2006). Pertumbuhan dan produksi cabai rawit (Capsicum frustescens) dengan penggunaan molsan dan pemupukan PK. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian, 4(1).
Bosland. P. W., and E. J. Votava. 1999. Pepper: Vegetable and Spice Capsicums.
CABI Publishing. UK. 204p
Cahyono, B. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Cabai Rawit. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta
Chotimah, A. Q. 2008. Perlakuan Uap Panas VHT (Vapor Heat Treatment) dan Pelilinan Untuk Mempertahankan Mutu Buah Alpukat. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Citrosoepomo, G. 1984. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. UGM press.
Yogyakarta.
Dasuki, I. M., dan H. Muhamad. 1997. Pengaruh Cara Pengemasan dan Waktu Simpan Terhadap Mutu Buah Salak Enrekang Segar. Jurnal Hortikultura 7(1): 566−573.
Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta
Dhyan, C. S., S. H. Sumarlan, dan B. Susilo. 2014. Pengaruh Pelapisan Lilin Lebah dan Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Buah Jamu Biji (Psidium guajava L.). jurnal Bioproses Komoditas Tropis Vol 2. No. 1, Juli 2014
Dinas Pertanian dan Peternakan. 2014. Standart Operasional Budidaya Cabai Rawit. Bidang Pengembangan Produksi Holtikultura Dinas Pertanian Peternakan. Kalimantan Tengah
Extension, C. 1998. Clemson Extension. http://hgic.clemson.edu. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015
Furness, C. 1997. How to Make Beeswax Candles. British Bee Publ. Geddington, UK.
Gultom. J. M. 2006. Keragaman 13 Genotipe (Capsicum sp) dan Ketahananya.
IPB Press. Bogor
Harpenas, A. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta Herdiawati. 2006. Jenis dan Budidaya Cabai Rawit. Pustaka Buana. Bandung Hidayat, I., M. Sulastrini, I. Kusandriani, dan A. H. Permadi. 2004. Lesio Sebagai
Komponen Tanggap Buah 20 Galur dan atau Varietas Cabai Terhadap Inokulasi Collectotrichum capsici dan Collectotrichum gleosporioides.
Jurnal Holtikultura Vol. 14 No. 3 2004: 161-162.
Ivey, M. L. L. And S. A. Miller. 2004. Anthracnose Fruit Rot of Pepper, Ohio State University. Extension Fact Sheet Plant Pathology, Colombus. Hlm 127-132.
Juniasih, I. A .K. 1997. Pengaruh Jenis Kemasan dan Lama Penyimpanan Terhadap Retensi Vitamin C, Total Asam dan pH Buah Stroberi. Skripsi tidak dipublikasikan. Program Studi Teknologi Pertanian. Universitas Udayana. Denpasar.
Lubis, L. M. 2008. Pelapisan Lilin Lebah Untuk Mempertahankan Mutu Buah Selama Penyimpanan Pada Suhu Kamar. USU e-Repository. 2008.
Marlina, L., Y. A Purwanto, dan U. Ahmad. 2014. Aplikasi Pelapisan Kitosan dan Lilin Lebah untuk Meningkatkan Umur Simpan Salak Pondoh. Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 2, No. 1, April 2014.
Okezone. 2015. BPS Beberkan Penyebab Harga Cabai Selalu Melonjak. http://
okezone.com/read/201508/03/320/11897111/bps-beberkan-penyebab- harga-cabai-selalu-melonjak. Diakses pada tanggal 3 September 2015 Oktoviana, Y., S. Aminah, dan J. Sakung. 2012. Pengaruh Lama Penyimpanan
dan Konsentrasi Natrium Benzoat Terhadap Kadar Vitamin C Cabai Merah (Capsicum annum L.). Jurnal Akademika Kimia 1 (4): 193-199, November 2012, ISSN 2302-6030.
viii Pangestuti, R., dan A. Sugiyanto. 2004. Pelilinan Pada Buah Jeruk (Waxing).
Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Holtikultura Sub-Tropik Tlekung, Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Malang.
Pantastico, Er. B. 1997. Fisiologi Pascapanen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-buahan dan Sayur-sayuran Tropika dan Sub-tropika. Terjemahan Kamariyani. UGM Press. Yogyakarta
Prajnanta, F. 2007. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta
Rachmawati, R., M. R. Defiani, dan N. L. Suriani. 2006. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Viatmin C Pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens L.). Jurnal Biologi XIII (2): 36-40.
Rubatzky, V. E. And Yamaguchi. 1997. World Vegetable: Principles, Production, and Nutritive Values. Chapman & Hall. New York. P. 572
Rukmana, R. 1996. Usaha Tani Cabai Hibrida Sistem Mulsa Plastik. Kanisius.
Yogyakarta
Rusli, I., Mardinus dan Zulpaldi. 1997. Penyakit Antraknosa Pada Cabai di Sumatra Barat. Disajikan dalam Prosiding Kongres Nasional XIV dan Seminar Ilmiah, Palembang, 27-29 Oktober. Perhimpunan Fitopatologi Indonesia. 187, 190.
Samadi, B. 2004. Budidaya Cabai Merah Secara Komersial. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta
Selvita, M. 2011. Pelapisan Lilin Lebah Untuk Mempertahankan Mutu Buah.
http://chelvydreamer.blogspot.com/2011/06/bab-i-pendahuluan.html. di- akses pada tanggal 23 Mei 2015
Semangun, H. 1994. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Dalam Ratulangi, M. M., D.
T. Sembel, C. S. Rante, M. F. Dien, dan E. R. M. Meray. Diagnosis dan Insidensi Penyakit Antraknosa Pada Beberapa Varietas Tanaman Cabai Di Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa. Eugenia Volume 18 No. 2 Agustus 2012
Sembiring, N. N. 2009. Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum annum L.) Segar Kemas Selama Penyimpanan Dingin. Tesis tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana.
Universitas Sumatra Utara. Medan.
Singh, R. S. 1998. Plant Diseases. Oxford Ibh Publishing Co. PVT.LTD, New Delhi, India.
Sudarmaji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sulastri, S., M. Ali, F. Puspita. 2007. Identifikasi Penyakit yang Disebabkan Oleh Jamur dan Intensitas Seranganya Terhadap Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=186822&val=644&t itle=Identifikasi%Penyakit%Yang%Disebabkan%Oleh%Jamur%Dan%In tensitas%Serangannya%Pada%Tanaman%Cabai%%Capsicum%annum
%20l.%29%di%Kebun%Percobaan%Fakultas%Pertanian%Universitas%
Riau. Diakses pada tanggal 6 Januari 2016
Sumoprastowo. 2004. Memilih dan Menyimpan Sayur-mayur, buah-buahan, dan Bahan Makanan. Bumi Aksara. Jakarta
Surahmat. 2011. Budidaya Konvensional Cabai dan Pengolahan Cabai. IPB Press.
Bogor
Susanto, T. 1994. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen. Akademika. Yogyakarta.
Dalam Rachmawati, R., M. R. Defiani, dan N. L. Suriani. 2006.
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Viatmin C Pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens L.). Jurnal Biologi XIII (2): 36-40.
Syamsudin. 2007. Pengendalian Penyakit Terbawa Benih (Seed Born Diseases) Pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Menggunakan Agen Biokontrol dan Ekstrak Botani. http://www.indobiogen.or.id/terbitan/
agrobio/abstrak/agrobio-vol2-o2-1999-dwinita.php. diakses pada tangaal 6 Januari 2016
Syukur, M. 2007. Mencari Genotip Cabai Tahan Antraknosa. http://ipb.bogor.agri cultural.university/mencari.genotip.cabai.tahan.antraknosa.htm. Diakses pada tanggal 6 Januari 2016
Tjahjadi, N. 1991. Bertanam Cabai. Kanisius. Yogyakarta
Trenggono dan Sutardi. 1989. Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Trenggono. 1992. Fisiologi Lepas Pasca Panen. Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Yogyakarta. Dalam Rachmawati, R., M. R. Defiani, dan N. L.
Suriani. 2006. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Viatmin C Pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens L.). Jurnal Biologi XIII (2): 36-40.
x Trenggono, Z. Noor, D. Wibowo, M. Gardjito dan M. Astuti. 1990. Kimia. Nutrisi Pangan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.
Dalam Rachmawati, R., M. R. Defiani, dan N. L. Suriani. 2006.
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Viatmin C Pada Cabai Rawit Putih (Capsicum frustescens L.). Jurnal Biologi XIII (2): 36-40.
Waryat dan M. Rahmawati. 2010. Pemanfaatan Chitosan untuk Mempertahanakan Buah Salak Pondoh (Salacca zalacca cv. Pondoh). Prosiding Seminar Nasional: Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan lndustri Berbasis Pertanian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor.
Winarno, F.G., S. Fardiaz dan D. Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT.
Gramedia. Jakarta.