• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRESENTASI TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRESENTASI TUGAS AKHIR"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Presented by:

M. FAUZIM 6107030017

PRESENTASI TUGAS AKHIR

TEKNIK PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2011

(2)

Di kota Lamongan khususnya pada daerah Waduk Gondang Kecamatan Sugio terdapat banyak potensi wisata yang belum terealisasi, Sedangkan dilihat dari banyaknya pengunjung, masih mengharapkan

adanya wahana wisata baru khususnya di area waduk. Wahana wisata yang ada masih terbatas, terutama wisata air. Sedangkan dilihat dari antusiasme para pengunjung yang selalu ingin menikmati keindahan waduk mengeluhkan akan terbatasnya wahana wisata air yang ada.

Waduk Gondang sendiri memiliki potensi wisata air yang lebih menguntungkan. Dengan demikian direncanakan pembuatan rumah

makan apung dengan desain lambung berbentuk ponton persegi

sebagai wahana wisata baru . Dimana wahana wisata baru ini juga bisa

dijadikan sebagai ikon waduk gondang. Rumah Makan dengan bentuk

ini sendiri masih jarang ditemui. Khususnya di Kota Lamongan.

(3)

Rumusan Masalah

• Berapa kebutuhan material yang dibutuhkan pada bangunan ini.

• Berapa ukuran utama yang sesuai untuk bangunan rumah makan apung pada kawasan ini.

• Bagaimana stabilitas bangunan rumah makan apung.

(4)

Batasan Masalah

Perencanaan dan perhitungan konstruksi mengacu pada ”Rules and Regulations for Classification of Yachts and Small Craft Part 2 Glass Reinforced Plastics”.

• Analisa desain dan stabilitas menggunakan program Maxsurf dan HidroMax.

• Tidak disertakan proses pembuatan barang.

(5)

Tujuan

• Menghitung konstruksi bangunan sehingga didapatkan jumlah kebutuhan material.

• Menganalisa stabilitas bangunan pada kondisi-kondisi tertentu

sehingga didapatkan stabilitas yang baik.

(6)

Manfaat

• Desain bangunan rumah makan apung ini dapat digunakan sebagai wahana wisata air di tempat wisata Waduk Gondang (Lamongan).

• Dengan desain rumah makan apung ini diharapkan dapat

memajukan tempat wisata Waduk Gondag (Lamongan).

(7)

Flow chart

Start

Survey Lapangan

Ukuran Utama

Desain General Arrangement

Konstruksi LWT

DWT

Pembuatan

YES

NO

(8)

Dari hasil survey didapatkan data-data sebagai berikut :

- Luas daerah aliran : 68.10 km²

- Luas Waduk pada muka air tertinggi : 6.60 km² - Ketinggian muka air tertinggi : 39.45 m - Ketinggian muka air normal : 38.00 m

- Ketinggian muka air rendah : 29.40 m

- Volume Waduk pada air tertinggi : 36 x 10 6 m 3 - Volume kantung lupur : 2.9 x 10 6 m 3

- Tinggi gelombang : 2 Cm

Pembahasan & Perencanaan

Hasil Survey :

(9)

Pembahasan & Perencanaan

Ukuran Utama:

• Length (L) : 10 m

• Breadth (B) : 10 m

• Depth (H) : 1 m

• Draught (T) : 0.5 m

(10)

Rencana Umum.:

• Length (L) : 10 m

• Breadth (B) : 10 m

Keterangan:

1 : Dapur

2 : Tempat makan lesehan 3 : Meja makan

Pembahasan & Perencanaan

(11)

Pembahasan & Perencanaan

Perhitungan Konstruksi Bangunan:

Dalam perhitungan konstruksi bangunan ponton ini menggunakan rules LR

dimana panjangnya 10 meter dan dalam rules LR dibahas banyak untuk kapal berbahan

dasar FRP yang panjangnya 10 meter. Dianggap bangunan dasar atau lambung sama.

(12)

Pembahasan & Perencanaan

Perhitungan Laminasi Lambung:

Dalam laminasi lambung yang direncanakan tidak termasuk gel coat. Karena pelapisan gel coat tidak mempengaruhi perhitungan kekuatan konstruksi bangunan.

Jumlah layer yang dipakai harus sesuai dengan perhitungan berat layer ( g/ m

2

) pada lambung.

Hasil yang didapatkan minimal harus sama atau lebih dari berat yang

direncanakan.

(13)

Pembahasan & Perencanaan

Tabel : Weights of hull laminate for motor craft didapat shell weights

(14)

Pembahasan & Perencanaan

Speed length ratio

Untuk menghitung komponen-komponen laminasi lambung, pada rules

LR, diketahui L = 10 m dan jarak gading = 400 mm. Maka dapat diketahui

dari tabel. Bottom shell weight= 3500 g/m

2

, dan Side shell weight= 2850

g/m

2

.

(15)

Pembahasan & Perencanaan

Bottom shell weight

Setelah speed ratio diketahui maka berat bottom dapat dihitung. untuk menentukan berat

bottom, dapat dilihat pada table Weights of hull laminate for motor craft. L antara 10 m maka,

No Top gel coat Tebal

1 Mat 450 g/m

2

0.84 mm

2 WR 600 g/m

2

0.73 mm

3 Mat 450 g/m

2

0.84 mm

4 WR 800 g/m

2

0.97 mm

5 Mat 450 g/m

2

0.84 mm

6 WR 600 g/m

2

0.73 mm

7 Mat 450 g/m

2

0.84 mm

Total 3800 g/m

2

5.79 mm

(16)

Pembahasan & Perencanaan

Tinggi bottom = 0.15 m dari baseline.

Luas bottom = 100 m

2

Perhitungan berat material :

Mat 450 g/ m

2

x luas area = 180 Kg WR 600 g/ m

2

x luas area = 120 Kg WR 800 g/ m

2

x luas area = 80 Kg Perhitungan kebutuhan resin :

Resin : Mat = 7/3 x 180 = 420 kg

Resin : WR = 1/1 x 200 = 200 kg

Maka total kebutuhan resin = 420 + 200 = 620 kg

Kebutuhan katalis = 1% ∑resin = 1% x 620 = 6.2 kg

Maka dapat dihitung berat total bottom :

= 180 + 120 + 80 + 620 + 6.2 = 1006.2 kg

(17)

Pembahasan & Perencanaan

. Side shell weight Keel shell weight

Untuk menghitung lebar keel dapat menggunakan rumus : Lebar keel = 25 L + 300 mm

= (25 x 10) +300 mm

= 550 mm

Untuk mempermudah ukuran, maka diambil lebar 600 mm.

Keel shell weight = bottom shell weight + (50% x bottom shell weight)

= 3500 + (50% x 3500) = 5250 g/ m

2

(18)

Pembahasan & Perencanaan

Struktur Dalam Lambung

Stiffener

Untuk menentukan modulus stiffner dapat dilihat pada table 2.4 Section modulus of stiffening members of the ‘top-hat’ or inverted angel type. Kemudian untuk

menentukan jarak stiffner sebagai berikut : Lwl = 10 m

Jarak gading = 350 + 5 L (mm)

= 350 + 5 (10) = 400 mm Dari tabel pada kolom 1 untuk = 10

Modulus yang tersedia pada tabel kolom 1 diantaranya : Modulus untuk stiffener spacing, 380 mm = 60 cm

3

Modulus untuk stiffener spacing, 395 mm = 150 cm

3

Modulus stiffener = 60 + (380 - 395)x(150 – 60)

395 - 380

= 86 cm

3

(19)

Pembahasan & Perencanaan

Jika hasilnya tidak memungkinkan, maka dihitung dengan interpolasi dan modulus yang diambil adalah yang terkecil pada tabel 2.4 maka hasilnya = 60 cm

3

Didapatkan hasil modulus perhitungan 60 cm

3

. Agar mendapatkan kedalaman (depth) yang kecil maka diambil 66 60 cm

3

dari tabel 2.4 “Section modulus of stiffening members of the ‘top-hat’ or interved angel type” maka, diambil dimensi yang diantaranya :

Stiffener depth = 60 mm

Face area of stiffener = 10 cm

2

Laminate thickness = 5 mm

Dari hasil perencanaan dimensi stiffener tersebut, maka dapat dilakukan

perencanaan luas penampang. Untuk merencanakan luas penampang stiffener

dapat dilihat pada gambar 2.3. Setelah luas penampang stiffener didapatkan maka

dilakukan perencanaan pelayeran.

(20)

Pembahasan & Perencanaan

Bottom Longitudinal

Direncanakan berbentuk longitudinal dipasang sejauh depan dan belakang dan ditunjang dengan memadai oleh wrang dan braket. Persyaratan untuk bottom longitudinal sesuai dengan tabel 2.6 Longitudinal framing for motor, sailing and auxelary craft.

Sekat

Sekat pendukung lambung disyaratkan sesuai dengan gading besar untuk

menentukan modulus dapat diperoleh dari tabel 2.7 Web frame for motor, sailing

and auxiliary craft.

(21)

Pembahasan & Perencanaan

Upper Deck

Berat dan tebal deck

Persyaratan untuk geladak dengan single skin construction berdasarkan pada Tabel 2.5 Upper deck laminates weight in motor, sailing and auxiliary craft.

L = 10 m

Stiffener spacing= 400 mm

Karena panjang bangunan antara 6 – 8 m maka dilakukan interpolasi.

L (6 m) = 1850 g/ m

2

L (8 m) = 1950 g/ m

2

deck weight = 1850 + (6,2 – 6)x(1950 – 1850) 8 - 6

= 1860 g/ m

2

(22)

Pembahasan & Perencanaan

Deck Beam

Untuk menentukan modulus deck beam dapat dilihat pada “Modulus of upper deck beams in motor, sailing and auxiliary craft”.

L = 6.2 m

Length of beam = 2.29 m

Modulus untuk panjang kapal yang tersedia pada table kolom diantaranya : Modulus L (6 m) = 44 cm

3

Modulus L (8 m) = 47 cm

3

Karena panjang kapal antara 6 – 8 m maka dilakukan interpolasi : Modulus deck beam = 25 + (6,2 – 6)x(47 – 44)

8 - 6

= 25.3 cm

3

(23)

Kesimpulan

Kesimpulan :

Berdasarkan pada hasil perencanaan maupun analisa bangunan rumah makan apung, maka didapat spesifikasi ukuran utama sebagai berikut :

Ukuran Utama

L (panjang ponton) : 10 m

B (lebar ponton) : 10 m

H (tinggi ponton) : 1 m

T (tinggi sarat ponton) : 0.5 m

Kapasitas penumpang : 44 orang

DWT (Death Weight Ton) : 3.78 Ton

∆ (Displascement) : 50 Ton

LWT (Light Weight Ton) : 46.22 Ton

Berdasarkan hasil analisa large stability hydromax pada beberapa kondisi,

bangunan memenuhi kriteria menurut standar peraturan IMO 1993.

(24)

Saran

Saran :

• Dalam menghitung modulus diharapkan memakai tabel (Section modulus of atiffener members of the ’top-hat’ or inverted angel type). Dari hasil tabel tersebut diperoleh luas area dan tebal laminasi, untuk menentukan tebal laminasi dipilih angka yang sekecil mungkin untuk mengurangi kebutuhan material.

• Dalam perhitungan konstruksi sebaiknya menggunakan rules LR dan dalam

rules LR dibahas banyak untuk kapal berbahan dasar FRP.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Users can set the values of these environment variables either in their default environment, via a .profile file read by their login shell, using a shell-specific startup (rc) file,

menggunakan metode CSV pada sudut kedatangan 150 ⁰ , selain sudut tersebut, estimasi dapat dilakukan dengan baik dan menunjukkan hasil yang tajam. Pada estimasi ini pula

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah Direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa. Demikian

ALOKASI DANA KODE PROGRAM / SASARAN PROGRAM / INDIKATOR KINERJA PROGRAM / OUTPUT PROGRAM / KEGIATAN / INDIKATOR KINERJA KEGIATAN VOLUME / SATUAN. 4758 Pengelolaan Organisasi

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, serta tidak lupa juga shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,

Dari diagram diatas terlihat bahwa faktor 10 (penanda jalan), faktor 9 (keamanan pejalan kaki), dan faktor 8 ( amenities koridor jalan wisata) termasuk dalam

mengkonsumsi air kelapa hijau dapat menurunkan kadar Pb dalam darah, akan tetapi pemberian air kelapa hijau selama 5 hari belum mampu untuk menurunkan laju

Pengukuran kadar keasaman larutan (pH) dan suhu dalam air merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Budidaya Ikan, Seperti pada proses pembenihan ikan tawar, dimana air