• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN 2 PENGGABUNGAN USAHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTEMUAN 2 PENGGABUNGAN USAHA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 1

PERTEMUAN 2

PENGGABUNGAN USAHA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai penggabungan usaha. Anda harus mampu menjelaskan:

2.1 Bentuk dan jenis penggabungan usaha

2.2 Persoalan yang muncul dalam penggabungan usaha 2.3 Kontribusi Relatif Perusahaan yang bergabung

B. URAIAN MATERI Tujuan Pembelajaran 2.1:

Bentuk dan jenis penggabungan usaha

Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha dapat dibedakan ke dalam berbagai macam bentuk sebagai berikut.

Dari Segi Jenis Usaha Perusahaan yang Bergabung Bentuk penggabungan badan usaha dilihat dari segi jenis usaha perusahaan-perusahaan yang bergabung dibedakan ke dalam tiga macam bentuk sebagai berikut.

1. Penggabungan horisontal, yaitu penggabungan perusahaan-perusahaan

yang sejenis yang menjadi satu perusahaan yang lebih besar. Pada

umumnya dasar dibentuknya penggabungan usaha ini adalah untuk

menghindari adanya persaingan diantara perusahaan yang sejenis dan

meningkatkan efisiensi diantara perusahaan-perusahaan yang

bersangkutan tersebut.

(2)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 2 2. Penggabungan vertikal, yaitu penggabungan perusahaan yang

sebelumnya, keduanya mempunyai hubungan yang saling menguntungkan, misalnya suatu perusahaan lain yang kemudian pemasok (supplier) bahan baku perusahaan lain yang kemudian bergabung agar dapat terjaga adanya kepastian bahan baku dan kontinuitas produksi.

3. Penggabungan konglomerat, yaitu merupakan kombinasi dari penggabungan horisontal dan vertikal. Penggabungan konglomerat ini merupakan gabungan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha yang berlainan misalnya perusahaan angkutan bergabung dengan perusahaan jasa hotel dan perusahaan makanan (catering).

Sedangkan dari segi hukumnya, penggabungan usaha dibagi menjadi :

1. Merger, yaitu penggabungan usaha dengan cara satu perusahaan membeli perusahaan lain yang kemudian perusahaan yang dibelinya tersebut menjadi anak perusahaannya atau dibubarkan. Perusahaan yang dibelinya sudah tidak mempunyai status hukum lagi dan yang mempunyai status hukum adalah perusahaan yang membelinya.

Pada cara ini perusahaan yang mengambil alih harta milik perusahaan lain

menjadi satu-satunya perusahaan yang tetap mempertahankan identitas

serta melanjutkan usahanya. Sementara perusahaan lain yang

menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan demikian kehilangan

statusnya sebagai unit usaha yang terpisah. Biasanya penggabungan

semacam ini dilakukan dengan jalan memiliki seluruh harta kekayaan dan

mengakui semua kewajiban (utang-utang) dari perusahaan yang

dibubarkan tersebut. Pembayaran terhadap kekayaan bersih yang

diserahkan dapat berbentuk uang tunai; surat-surat berharga (saham

(3)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 3 sendiri) atau kedua-duanya. Dalam hal pembayaran melebihi jumlah (di atas) nilai pasar dari kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tersebut diakui dan dicatat (diperlakukan) sebagai pembayaran goodwill.

Hal ini bisa dibenarkan hanya apabila perusahaan yang digabungkan memiliki kemampuan lebih untuk memperoleh keuntungan. Contoh, Bank Danamon + Bank Duta = Bank Danamon, dan PT Sarasa Nugraha tbk. + PT Indo Acidatama = PT Sarana Nugraha tbk.

2. Konsolidasi, merupakan bentuk lain dari merger, yaitu penggabungan usaha dalam proses penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus untuk membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui utang-utang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada.

Biasanya perusahaan baru yang dibentuk akan mengeluarkan modal saham (surat berharga) sebagai alat pembayaran atas kekayaan bersih yang diserahkan oleh perusahaan-perusahaan lain. Dengan demikian, pemilik (pemegang saham) perusahaan terdahulu juga menjadi pemegang saham (pemilik) pada perusahaan yang baru dibentuk tersebut. Contoh, Bank Exim + Bank BDN = Bank Mandiri

3. Afiliasi, yaitu penggabungan usaha dengan cara membeli sebagian besar saham atau seluruh saham perusahaan lain tntuk memperoleh hak pengendalian (controlling interest). Perusahaan yang dikuasai tersebut tidak kehilangan status hukumnya dan masih beroperasi sebagaimana perusahaan lainnya.

Sebelum merger dan konsolidasi dilaksanakan, biasanya beberapa

persyaratan yang diajukan oleh masing-masing perusahaan disahkan oleh

manajemen yang bersangkutan. Perjanjian penggabungan perusahaan

harus terlebih dahulu disetujui oleh pemilik atau pemegang saham dari

perusahaan yang akan digabungkan dan dibubarkan, maupun oleh pemilik

perusahaan yang akan tetap ada dan melanjutkan usahanya. Perjanjian

(4)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 4 penggabungan perusahaan harus sesuai dengan dan disahkan oleh instansi atau pengusaha yang berwenang. Sebelum perjanjian penggabungan badan usaha dilaksanakan, biasanya terlebih dahulu diperlukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan dari masing-masing perusahaan dan penilaian kembali terhadap harta kekayaan oleh instansi yang ditunjuk (disetujui) oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Hasil pemeriksaan laporan keuangan dan penilaian kembali harta kekayaan akan dipakai sebagai dasar menentukan kontribusi relatif dari masing- masing pihak kepada perusahaan yang baru dibentuk. Penggabungan perusahaan baik dengan cara merger maupun dengan cara konsolidasi akan berakibat terbentuknya satu perusahaan yang merupakan gabungan dari dua atau lebih perusahaan. Di dalam praktik, sering tidak dibedakan antara penggabungan perusahaan dengan cara merger dan penggabungan perusahaan dengan cara konsolidasi.

Berdasarkan PSAK No. 22 paragraf 08 tahun 1999, terdapat dua jenis penggabungan usaha yaitu :

1) Akuisisi (acquisition) adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan yang diakuisisi (acquiree), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau

mengeluarkan saham.

2) Penyatuan kepemilikan (uniting of interest/pooling of interest) adalah

suatu penggabungan usaha dimana para pemegang saham perusahaan

yang bergabung bersama-sama menyatukan kendali atas seluruh, atau

secara efektif seluruh aktiva neto dan operasi kendali perusahaan yang

bergabung tersebut dan selanjutnya memikul bersama segala resiko dan

(5)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 5 manfaat yang melekat pada entitas gabungan, sehingga tidak ada pihak yang dapat diidentifikasi sebagai perusahaan pengakuisisi (acquirer) Klasifikasi Akuisisi

a) Berdasarkan bentuk dasar akuisisi, terdapat tiga prosedur dasar yang tepat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih perusahaan lain, yaitu :

1) Merger atau konsolidasi

Istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sedangkan consolidation menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dan dari perusahaan- perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan.

2) Akuisisi saham

Cara kedua untuk mengambil alih perusahaan lain adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai, ataupun menggantinya dengan sekuritas lain (saham atau obligasi). Faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih antara akuisisi saham atau merger :

 Dalam akuisisi saham, tidak diperlukan rapat umum pemegang saham (RUPS) dan pemungutan suara

 Dalam akuisisi saham, perusahaan yang akan mengakuisisi dapat berhubungan langsung dengan pemegang saham target lewat tender offer.

 Akuisisi saham seringkali dilakukan secara tidak bersahabat

untuk menghindari manajemen perusahaan target yang

seringkali menolak akuisisi tersebut.

(6)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 6

 Seringkali sejumlah minoritas pemegang saham dari perusahaan target tetap tidak mau menyerahkan saham mereka untuk dibeli dalam tender offer, sehingga perusahaan target tetap tidak sepenuhnya terserap ke perusahaan yang mengakuisisi.

3) Akuisisi Assets

Suatu perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan jalan membeli aktiva perusahaan tersebut. Cara ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas, yang dapat terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi assets dilakukan dengan cara pemindahan hak kepemilikan aktiva-aktiva yang dibeli.

b) Berdasarkan keterkaitan operasinya, akusisi dikelompokkan sebagai berikut :

 Akuisisi Horisontal

Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan lain yang mempunyai bisnis atau bidang usaha yang sama. Perusahaan yang diakuisisi dan yang mengakuisisi bersaing untuk memasarkan produk yang mereka tawarkan

 Akuisisi vertikal

Akuisisi ini dilakukan terhadap perusahaan yang berada pada tahap proses produksi yang berbeda. Misalnya, perusahaan rokok mengakuisisi perusahaan perkebunan tembakau.

 Akuisisi konglomerat

Perusahaan yang mengakuisisi dan yang diakuisisi tidak

mempunyai keterkaitan operasi. Akuisisi perusahaan yang

(7)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 7 menghasilkan food-product oleh perusahaan komputer, dapat dikatakan sebagai akuisisi konglomerat (Suad Husnan, 1998 )

Motivasi Akuisisi

Alasan yang sering dikemukakan ketika perusahaan bergabung dengan perusahaan lain atau melakukan akuisisi adalah karena dengan akuisisi, perusahaan mampu mencapai pertumbuhan lebih cepat daripada harus membangun unit usaha sendiri. Selain itu, faktor yang paling mendasari perusahaan melakukan akuisisi adalah motif ekonomi (mendapat keuntungan).

Beberapa perusahaan melakukan akuisisi karena adanya beberapa motivasi.

Menurut Suad Husnan (1998 : 658-660) motivasi akuisisi adalah sebagai berikut :

a) Sinergi

Sinergi merupakan nilai gabungan dari kedua perusahaan yang bergabung, lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan. Jadi, kondisi saling menguntungkan Pdari peristiwa akuisisi, akan terjadi jika telah diperoleh sinergi. Sinergi yang dihasilkan akuisisi ada dua jenis yaitu operasional sinergi dan sinergi keuangan.

Operasional sinergi adalah sinergi yang dinikmati perusahaan karena

kombinasi dari beberapa operasi, sehingga dapat menekan biaya atau

menaikkan penghasilan. Sedangkan sinergi keuangan, berasal dari

penghematan yang dinikmati perusahaan yang berasal dari sumber

pendanaan (financing)

(8)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 8 b) Peningkatan pendapatan

Dengan adanya akuisisi, pendapatan dapat meningkat karena kegiatan pemasaran yang lebih baik, strategi benefits, dan peningkatan daya saing. Pemasaran yang lebih baik dapat terjadi karena pemilihan bentuk dan media promosi yang lebih tepat, memperbaiki sistem distribusi, dan menyeimbangkan komposisi produk. Strategi benefits memungkinkan perusahaan mengembangkan produk, atau menembus target pasar yang semula sulit untuk dilakukan. Sedangkan peningkatan daya saing dapat terjadi apabila penggabungan usaha tersebut meningkatkan pengusaan pasar oleh perusahaan sehingga menimbulkan kekuatan monopoli.

c) Penurunan biaya

Penurunan biaya mungkin dapat terjadi sebagai akibat dari peningkatan unit yang dihasilkan, sehingga menekan biaya rata-rata (economies of scale) menghilangkan manajemen yang kurang efisien dan penggunaan sumberdaya yang komplementer, juga merupakan sumber- sumber untuk mengurangi biaya.

d) Penghematan pajak

Perusahaan melakukan akuisisi sebagai potensi memperoleh

penghematan pajak. Salah satu sumber penghematan pajak adalah untuk

meningkatkan debt capacity. Apabila penggabungan perusahaan

menyebabkan kombinasi perusahaan tersebut mampu meminjam lebih

besar tanpa harus meningkatkan biaya kebangkrutan, maka tambahan

(9)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 9 pinjaman tersebut akan mampu memberikan manfaat dalam bentuk tax savings.

e) Diversifikasi

Manajemen melakukan akuisisi untuk tujuan diversifikasi usaha, yaitu keinginan untuk memasuki industri yang lebih luas dan menguntungkan dimana industri target berada, dan dengan menggabungkan dua badan usaha yang berbeda ini, maka akan memiliki jenis usaha yang lebih besar tanpa harus memulai usaha dari awal, karena semuanya sudah dirintis oleh perusahaan yang diakuisisi, sehingga perusahaan pengakuisisi hanya melanjutkan apa yang telah ada.

Manfaat Akuisisi

Menurut Shapiro (1991) dalam Christina (2003), keuntungan atau manfaat akuisisi adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan tingkat pertumbuhan yang lebih cepat dalam bisnis sekarang daripada melakukan pertumbuhan secara internal.

2) Mengurangi tingkat persaingan dengan membeli beberapa badan usaha guna menggabungkan kekuatan pasar dan pembatasan persaingan.

3) Memasuki pasar baru penjualan dan pemasaran sekarang yang tidak dapat ditembus

4) Menyediakan managerial skill, yaitu adanya bantuan manajerial

mengelola aset-aset badan usaha.

(10)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 10 Proses Akuisisi

Proses akuisisi merupakan suatu faktor penting, terutama karena pembelian suatu unit bisnis tertentu pada umumnya berkaitan dengan jumlah uang yang relatif besar dan membutuhkan waktu yang relatif lama, sehingga bagi perusahaan pengambil alih, sebelum memutuskan untuk akuisisi terhadap suatu perusahaan terlebih dahulu akan berusaha memahami secara lebih jelas mengenai prospek dan sasaran yang akan dicapai.

Proses akuisisi menurut P.S Sudarsaman (1999 : 50) dalam Christina (2003 : 15) terdiri dari tiga tahap, yaitu :

1) Tahap persiapan, meliputi :

 Mengembangkan strategi akuisisi, alasan penciptaan nilai dan kriteria akuisisi

 Meneliti, menyaring dan mengidentifikasi perusahaan target.

 Evaluasi strategi terhadap sasaran dan menilai kelayakan akuisisi 2) Tahap negosiasi, meliputi :

 Pengembangan strategi pengarahan

 Mengevaluasi keuangan dan perhitungan harga perusahaan target

 Negosiasi dan transaksi pembiayaan

3) Tahap integrasi (penggabungan), meliputi :

 Mengevaluasi kesehatan organisasi dan budaya perusahaan

 Mengembangkan pendekatan integrasi

 Menyesuaikan strategi, organisasi dan budaya antara perusahaan pengakuisisi dan perusahaan yang diakusisi.

 Hasil-hasil

(11)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 11 2) Sedangkan menurut Alfred Rappaport (1979) dalam Christina (2003)

proses analisis akuisisi melalui tiga tahap yaitu :

1) Planning

Proses perencanaan akuisisi dimulai dengan suatu analisis terhadap corporate objectives and product market strategics. Analisis ini ditujukan untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang meliputi berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, teknologi dan sebagainya. Disamping itu, analisis ini juga meliputi parameter-paratemeter industri seperti proyeksi tingkat pertumbuhan pasar, peraturan pemerintah dan faktor sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai kriteria seperti kualitas manajemen, profitabilitas, struktur modal dan kriteria lainnya.

2) Search and Screen

Proses pencarian dan pelacakan merupakan suatu pendekatan sistematik untuk menggabungkan berbagai prospek akuisisi yang menarik dan dianggap menguntungkan. Proses pencarian lebih menfokuskan pada

“bagaimana” dan “dimana” mencari calon perusahaan yang akan diambil alih, yang dianggap menunjukkan calon terbaik sesuai dengan sasaran dan kriteria yang dikembangkan dalam tahap proses perencanaan.

3) Financial evaluation

Proses evaluasi keuangan lebih memfokuskan pada jawaban manajemen

atas beberapa pertanyaan mengenai harga tertinggi yang harus dibayar

oleh perusahaan pengambil alih serta apa yang menjadi resiko utama.

(12)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 12 Tujuan Pembelajaran 2.2:

Persoalan yang dihadapi dalam penggabungan usaha

Masalah yang timbul di dalam proses penggabungan perusahaan dapat bersifat kompleks, tetapi juga dapat bersifat sederhana. Sebagai contoh, penentuan jumlah yang harus dibayar dan syarat-syarat pembayaran dalam penggabungan perusahaan dalam hal pembayarannya berbentuk uang tunai relatif lebih sederhana jika dibanding dengan penggabungan perusahaan di mana pembayarannya berbentuk surat-surat berharga, yang harga pasarnyapun tidak mudah dapat ditentukan. Untuk itu, bantuan dari manajemen yang bersangkutan dan para ahli lain seperti akuntan, ahli hukum, dan para analis sangat dibutuhkan.

Tujuan Pembelajaran 2.3:

Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung

Jika perusahaan yang baru dibentuk dalam konsolidasi akan mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kepada perusahaan- perusahaan yang digabung, dapat dipakai dua cara (pendekatan) di dalam menentukan banyaknya saham yang harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung.

1. Kontribusi Relatif dari Kekayaan Bersih.

Laporan keuangan dari masing-masing pihak harus disusun atas dasar

harga pasarnya (harga yang disetujui oleh semua pihak). Tiap-tiap pos dari

laporan keuangan harus diperiksa dan dianalisa secara khusus oleh akuntan yang

independen, dan jika dirasa perlu, akuntan dapat menyusun kembali laporan

keuangan tersebut agar supaya lebih informatif dan dapat diperbandingkan, serta

(13)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 13 sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Beberapa hal yang sering memerlukan perhatian khusus dalam rangka penyusunan laporan keuangan tersebut ialah metode penilaian yang dipakai terhadap investasi (surat-surat berharga), cadangan kerugian piutang, penentuan harga pokok dan prosedur penilaian persediaan, kebijaksanaan kapitalisasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan depresiasi aktiva tetap, metode dan kebijaksanaan amortisasi aktiva tak berwujud, pos-pos kontingensi serta kemungkinan adanya pos-pos transitoris dan antisipasi yang belum dicatat. Berdasarkan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim kemudian diadakan penilaian kembali semua harta kekayaan perusahaan sesuai dengan harga yang berlaku pada saat itu, untuk menentukan besarnya kekayaan bersih relatif yang akan diserahkan kepada perusahaan yang baru dibentuk.

2. Kontribusi Relatif dari Laba yang Diproyeksikan.

Penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan kepada perusahaan yang baru dibentuk memerlukan juga bantuan dari orang yang ahli di bidang ini. Ada beberapa langkah yg harus dilakukan yaitu: Laporan laba/rugi dari perusahaan yang digabung juga harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, seperti halnya pada neraca. Jika dijumpai prosedur penentuan laba/rugi yang menyimpang dari prinsip akuntansi, maka diperlukan adanya penyesuaian-penyesuaian. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hubungannya dengan penentuan besarnya kontribusi relatif dari rata-rata keuntungan ialah penentuan besarnya harga pokok barang yang dijual maupun harga pokok produksinya, termasuk inventory pricing dan metode penilaian yang dipakai, biaya-biaya yang berhubungan dengan aktiva tetap termasuk depresiasi dan amortisasi aktiva tetap tak berwujud.

Langkah berikutnya, setelah laporan laba/rugi disusun dan disesuaikan dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, ialah membuat proyeksi laba/rugi dari

(14)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 14 masing-masing perusahaan yang digabung atas dasar pengalaman yang lampau serta pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk masa yang akan datang. Di dalam menentukan besarnya kontribusi relatif dari keuntungan dalam perusahaan yang baru, diperlukan adanya beberapa penyesuaian.

Di samping dalam hubungannya dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim,

perhatian khusus hendaknya diberikan terhadap pos-pos yang sifatnya

extraordinary. Pos-pos tersebut harus dikesampingkan pada saat membuat

proyeksi laba/rugi dari masing-masing perusahaan yang digabung. Proyeksi

laba/rugi tersebut sudah harus didasarkan pada data yang telah direvisi. Sebagai

contoh, biaya depresiasi aktiva tetap harus didasarkan atas nilai dan umur yang

baru. Termasuk dalam hal ini, harus diperhitungkan juga biaya bunga yang

mungkin timbul dalam rangka pembelanjaan perusahaan yang baru dibentuk

tersebut. Biaya tetap dan biaya variabel untuk operasi perusahaan yang baru

harus dianalisa lebih teliti lagi untuk dapat membuat proyeksi laba/rugi yang

mendekati kenyataan. Langkah terakhir, setelah beberapa koreksi dilakukan

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan di antara pihak-pihak yang

berkepentingan, ialah menentukan berapa besarnya jumlah kontribusi dari

masing-masing pihak yang harus diakui oleh perusahaan yang baru dibentuk.

(15)

S1 Akuntansi Universitas Pamulang 15

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Jelaskan bentuk dan jenis penggabungan usaha !

2. Persoalan apa saja yang muncul dalam penggabungan usaha?

Jelaskan !

D. DAFTAR PUSTAKA

Baker Richard E, Lembke Valdean C, King Thomas E. (2010) . Akuntansi Keuangan Lanjutan . Jakarta : Salemba Empat

Karyawati, Golrida (2011) . Akuntansi keuangan lanjutan edisi IFRS.

Jakarta: Erlangga

Wiratno, Dwi Haryono, Seri Diktat Kuliah : Akuntansi Keuangan

Lanjutan2, Jakarta : Penerbit Gunadarma, 1993

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan berat badan pada kelompok kontrol, sebelum dan sesudah perawatan tanpa terapi massage dengan nilai p value

Menimbang : bahwa dengan adanya dinamika pemahaman terhadap pelaksanaan Pasal 298 ayat (5) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menegaskan belanja

Penurunan dalam potensi memuai ini berhubungan dengan menurunnya indeks plastis dari tanah yang diakibatkan oleh penambahan kapur pada tanah.. Dalam perawatan jangka panjang

Prosedur dan Mekanisme Sidang Proposal Skripsi Setelah mahasiswa menyelesaikan perkuliahan mata kuliah Manajemen Proyek Teknik Informasi untuk Program Studi Teknik Informatika

Berdasarkan pengamatan pada gambar 4.32 pola pencarian robot memiliki karak- teristik yang sama dengan yang disajikan pada gambar 4.31 dimana sumber asap tidak dapat ditemukan

Perlakuan E, mulai pada stadia Z4 yang aktivitas enzim lipase dan amilase mulai meningkat tajam dan enzim proteasenya masih cukup tinggi (Gambar 4, 5 dan 6), menunjukkan

Secara sederhana penerapan konsep point process pada rekayasa trafik telekomunikasi adalah mengasumsikan bahwa kedatangan trafik di sistem telekomunikasi merupakan proses yang

Sebaliknya, lansia yang menjadi responden dalam penelitian ini dikatakan kurang atau tidak menghayati Successful Aging adalah lansia yang tidak mampu memenuhi komponen pembentuk