• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tour Edukasi dalam rangka KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat dan Makanan Balai Besar POM di Pekanbaru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tour Edukasi dalam rangka KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat dan Makanan Balai Besar POM di Pekanbaru"

Copied!
345
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JANUARI

Tour Edukasi dalam rangka KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat dan Makanan Balai Besar POM di Pekanbaru

Balai Besar POM di Pekanbaru menerima 4 (empat) kali kunjungan Tour Edukasi di bulan Januari tahun 2020, yaitu :

1. Tour Edukasi TK Raudhaturrahmah Pekanbaru (15 Januari 2020)

2. Tour Edukasi Kelompok Bermain Tunas Bakti Pekanbaru (16 Januari 2020) 3. Tour Edukasi PAUD Ihsan Fikri dan PAUD Ibu Teladan Pekanbaru

4. (22 Januari 2020)

5. Tour Edukasi SDN 145 Pekanbaru (28 Januari 2020)

Kegiatan Tour Edukasi ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Balai Besar POM di Pekanbaru, kegiatan Tour Edukasi ini terbuka untuk setiap lapisan masyarakat, mulai dari PAUD, TK, SD, SMA, Universitas dan Komunitas lainnya yang ingin mendapatkan KIE Obat dan Makanan secara langsung di lingkungan BBPOM di Pekanbaru dan juga difasilitasi untuk Tour Edukasi langsung ke Laboratorium Kimia BBPOM di Pekanbaru. Kegiatan Tour Edukasi ini dikemas semenarik mungkin sesuai dengan komunitas yang mengikutinya.

(3)

Morning Tea with BBPOM di Pekanbaru Special in CFD (Car Free Day) Minggu, 12 Januari 2020 BBPOM di Pekanbaru tetap semangat memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar area CFD. Kali ini BBPOM di Pekanbaru menyediakan morning tea dan snack gratis kepada masyarakat konsumen BBPOM di Pekanbaru yang ada di area CFD.

Menikmati teh hangat dan snack gratis bersama BBPOM di Pekanbaru sambil mengikuti KIE Obat dan Makanan secara langsung oleh Kepala BBPOM di Pekanbaru, Mohamad Kashuri.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan, antara lain : 1. Morning tea

2. KIE Langsung oleh petugas BBPOM di Pekanbaru 3. Penyebaran produk informasi berupa leaflet dan

banner

4. Pameran produk TIE 5. Games menarik 6. Tanya jawab

7. Talkshow bersama Kepala BBPOM di Pekanbaru 8. Pembagian gimmick kepada para pengunjung

Kegiatan ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik di lingkungan Balai Besar POM di Pekanbaru.

• Pemusnahan Barang Bukti dan Barang Temuan

Pada 27 Januari 2020, Balai Besar POM di Pekanbaru melakukan kegiatan pemusnahan barang bukti dan barang temuan hasil penindakan oleh BBPOM di

(4)

Pekanbaru. Barang bukti yang dimusnahkan terdiri dari 10 kasus pro-justitia yang diproses oleh BBPOM di Pekanbaru dan barang temuan lainnya. Barang yang dimusnahkan terdiri dari Kosmetika dan Obat Tradisional TIE senilai Rp. 2.145.916.088.- dimana terdiri dari 41.766 pcs.

Pemusnahan tersebut dihadiri oleh Kasie Korwas PPNS, Ditreskrimsus Polda Riau, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Para penguasa barang yang dimusnahkan dan para tersangka dari kasus Pro-Justitia yang sedang diproses oleh BBPOM di Pekanbaru

FEBRUARI

• Jum’at Barokah dalam rangka KIE (Komunikasi, Informasi dan

Edukasi) Obat dan Makanan BBPOM di Pekanbaru Berbagi.

KIE Jum'at Barokah BBPOM di Pekanbaru pada 7 Februari 2020 ini adalah KIE Obat dan Makanan dengan berbagi leaflet dan KIE langsung oleh ASN BBPOM di Pekanbaru yang juga diikuti dengan kegiatan berbagi snack gratis kepada masyarakat yang melintasi Jalan Diponegoro (di Trotoar Kantor BBPOM di Pekanbaru). Kegiatan ini merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik di lingkungan BBPOM di Pekanbaru yang khusus dilaksanakan di hari Jum'at.

Kegiatan ini juga disponsori langsung oleh sumbangan dari ASN dan PPNPN BBPOM di Pekanbaru. Masyarakatnya Cerdas, Berkahnya juga dapat. Selain itu, pada Jum’at Barokah ini BBPOM di Pekanbaru juga menyediakan snack sehat gratis di ruang tunggu BBPOM di Pekanbaru untuk konsumen yang berkunjung.

(5)

• Penindakan Rumah dan Gudang Kosmetik di Jl. Riau Ujung

Balai Besar POM di Pekanbaru melakukan penindakan terhadap sebuah rumah dan gudang yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam Kosmetik TIE. Penindakan dilakukan pada tanggal 4 Februari 2020, ditemukan kosmetik TIE yang terdiri dari 121 jenis item. Barang bukti yang ditemukan oleh petugas Balai Besar POM di Pekanbaru memiliki nilai sebesar Rp. 971.621.847.- Diduga terjadi pelanggaran terkait mendistribusikan Sediaan Farmasi berupa Kosmetika TIE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197 Jo. Pasal 106 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

MARET

• Penindakan Rumah Produksi Cream Pemutih di Tampan

Penindakan dilakukan terhadap sebuah rumah kontrakan yang berada di daerah Tampan, Pekanbaru. Penindakan dilakukan pada 4 Maret 2020 dan didapati satu orang tersangka yang berinisial WA, diduga memproduksi Cream Pemutih. Balai Besar POM di Pekanbaru berdasarkan hasil penindakan tersebut memeroleh 41 macam barang bukti yang terdiri dari 9247 pcs barang. Ditaksir nilai temuan dari penindakan ini sekitar Rp. 243.259.000,- Penindakan dilakukan secara bersama-sama oleh Balai Besar POM di Pekanbaru, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Satpol PP Provinsi Riau dan Ditreskrimsus POLDA Riau.

(6)

APRIL

• KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat dan Makanan dalam

rangka Peduli Pandemi COVID-19

Pandemi COVID-19 memberikan dampak ekonomi bagi sebagian besar masyarakat khususnya di Kota Pekanbaru, dalam rangka Peduli Pandemi COVID-19, BBPOM di Pekanbaru melaksanakan kegiatan KIE Obat dan Makanan melalui pembagian leaflet dan donasi berupa paket sembako kepada masyarakat yang terdampak di beberapa kecamatan di Kota Pekanbaru. Kegiatan dipimpin langsung oleh Plt. Kepala BBPOM di Pekanbaru, Syarnida. Ini merupakan salah satu kegiatan strategis BBPOM di Pekanbaru pada situasi pandemi COVID-19 ini.

Mengumpulkan donasi dari internal BBPOM di Pekanbaru dan menyalurkannya dalam bentuk ratusan paket sembako yang diserahkan langsung kepada penerima bantuan. Pastinya dengan tetap mengutamakan Protokol Kesehatan, melindungi diri dengan APD dan physical distancing. Semoga donasi berupa paket sembako ini dapat memberikan keberkahan bagi yang memberi dan yang menerima.

MEI

• KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) Obat dan Makanan dalam

rangka Intensifikasi Pengawasan Pangan Ramadhan di Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru

BBPOM di Pekanbaru melaksanakan 8 (delapan) kegiatan KIE Obat dan Makanan dalam rangka intensifikasi pengawasan pangan Ramadhan di Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru pada bulan Mei tahun 2020, yaitu : Pasar Cikpuan, Pasar Pagi Arengka, Pasar Sail, Pasar Agus Salim, Pasar Panam, Pasar Rumbai, Pasar Dupa dan Pasar Limapuluh.

(7)

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPOM di Pekanbaru pada masing-masing pasar diawali dengan pemasangan spanduk mengenai materi Waspada 4 Bahan Berbahaya pada Pangan, Tips Berbelanja Aman di Pasar Tradisional dan Pasar Tradisional Aman dari COVID-19. Selanjutnya dilaksanakan kegiatan KIE secara langsung oleh ASN BBPOM di Pekanbaru dan melalui pembagian leaflet kepada para pedagang yang sedang berjualan dan para konsumen di sekitar pasar tradisional tersebut.

JUNI

• KIE "Ayo Cek KLIK sebelum Belanja!" di sarana ritel di Kota

Pekanbaru

BBPOM di Pekanbaru melaksanakan 4 (empat) kegiatan KIE "Ayo Cek KLIK sebelum Belanja!" di sarana ritel di Kota Pekanbaru pada bulan Juni tahun 2020, yaitu : sarana ritel yang berada di Jalan Paus, Tanjung Datuk, SSK, Setia Budhi, Kartini, Thamrin, Lumba-lumba, Kelapa Sawit dan Parit Indah.

Upaya peningkatan peran serta pelaku usaha dalam pengawasan Obat dan Makanan terus dilakukan oleh BBPOM di Pekanbaru, salah satunya ialah melalui kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang telah dilakukan oleh BBPOM di Pekanbaru pada berbagai sarana ritel. Kegiatan KIE ”Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja!” dan "Tips Mencegah Penyebaran COVID-19" dilakukan melalui pemasangan materi edukasi pada display counter produk Obat dan Makanan di sarana ritel, KIE langsung dan pembagian leaflet.

Materi edukasi yang terpasang dapat memberikan informasi dan membantu masyarakat dalam memilih Obat dan Makanan yang aman sebelum berbelanja. ”Ayo Cek KLIK Sebelum Belanja!” Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kedaluwarsa.

(8)

JULI

• KIE Cerdas memilih dan menggunakan Kosmetika pada generasi

milenial "Tetap Sehat dan Menarik di Era Pandemi COVID-19"

Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui KIE Cerdas Memilih dan Menggunakan Kosmetika pada Generasi Millenial, kegiatan ini dibuka langsung oleh Plt. Kepala BBPOM di Pekanbaru, Syarnida.

Kegiatan dilaksanakan dengan tetap mengutamakan Protokol Kesehatan. Narasumber :

• Syarnida (Plt. Ka.BBPOM di Pekanbaru) • Martarina (Ka.Bag. Tata Usaha BBPOM

di Pekanbaru)

• Lulu Putri Wijaya (Direktur CV Heulmarr Terra)

• Imelda Tresia Pardede (Dosen FK UR)

Sosialisasi ini diikuti oleh para generasi millenial dari berbagai universitas dan profesi, perwakilan SALIMAH, perwakilan KPID dan perwakilan generasi milenial lainnya. Pameran mini kosmetik TIE dan Kosmetik dengan Izin Edar juga tersedia di pojok ruangan kegiatan, dengan Kegiatan sosialisasi ini, para peserta dapat menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih dan menggunakan kosmetika, serta dapat mengedukasi lingkungan dan rekan-rekannya.

Millenial Cerdas, Kosmetika Aman. Jangan lupa Cek KLIK dan belilah kosmetika pada gerai yang resmi. Milenial, Kreatif, Inovatif dan Inspirat

• Advokasi Lintas Sektor Keamanan PJAS

Pelaksanaan Advokasi Lintas Sektor PJAS diselenggarakan secara terpadu dengan kegiatan Advokasi Desa Pangan Aman dan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pertemuan dengan metode luring (tatap muka), pada tanggal 21 Jul 2020 di The Premiere Hotel Pekanbaru dengan narasumber Plt. Kepala BBPOM di Pekanbaru Dra. Syarnida, Apt., MM., Kepala Seksi Keswadayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kependudukan, Catatan Sipil Provinsi Riau Dra. Agustina serta Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Badan POM RI Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes.

(9)

Pelaksanaan kegiatan terdiri dari presentasi dan diskusi yang menghasilkan kesepakatan antara lain mendukung dan melakukan sinergisme terhadap Program Nasional GKPD, PABB dan PJAS yang dilaksanakan oleh Balai Besar POM di Pekanbaru di Kota Pekanbaru Tahun 2020 serta mengawal keberlanjutan dan mereplikasi program tersebut.

Rekomendasi sekolah yang akan diintervensi keamanan pangannya pada tahun 2020 di Kota Pekanbaru yaitu : SMKF Ikasari, SMAN 3, SMPN 23,SMPN 20, SMPN 15,SMPN 6, SDN 187 dan SDN 107. Kegiatan Terpadu Advokasi Kegiatan Desa Pangan Aman, Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dan Pangan Jajanan Anak Sekolah Tahun 2020 juga diselenggarakan di Kabupaten Kampar pada tanggal 28 Juli 2020 di Hotel Altha Bangkinang dengan narasumber Plt. Kepala BBPOM di Pekanbaru Dra. Syarnida, Apt., MM.dan Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ir. Azwar, M.Si. yang menghasilkan kesepakatan mendukung dan melakukan sinergisme terhadap Program Nasional PJAS yang dilaksanakan oleh BBPOM di Pekanbaru di kabupaten Kampar Tahun 2020 serta mengawal keberlanjutan dan mereplikasi program tersebut. Rekomendasi sekolah yang akan diintervensi keamanan pangannya pada tahun 2020 di Kabuipaten Kampar yaitu : SMAN 1 Perhentian Raja, SMAN 1 Kampar Utara, SMPN 1 Kampar Utara, SMPN 2 Kampar Utara, SMPN 1 Perhentian Raja, SMPN 2 Perhentian Raja, SDN 016 Desa Kayu Aro dan SDN 006 Desa Sialang Kubang.

AGUSTUS

Bimtek ISO IEC 17025 : Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran Pada pengujian

Dalam memenuhi persyaratan dan meningkatkan kepuasan pelanggan, Laboratorium selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas data hasil pengujian yang berasal dari kegiatan di Laboratorium. Estimasi ketidakpastian pengukuran, di dalam persyaratan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Penguji yang dipersyaratkan dalam ISO/IEC 17025 versi 2017, Ketidapastian pengukuran juga harus di evaluasi sehingga penyebutan kata Estimasi telah dirubah menjadi Evaluasi yaitu menjadi Evaluasi Ketidak pastian.Perbedaannya terletak pada

(10)

hasil dari ketidakpastian tersebut harus dilakukan evaluasi agar proses penentuan ketidakpastian pengukuran dapat diterapkan ke dalam pengujian sampel sehari-hari. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Rumah Mutu Indonesia selama 2 Hari pada tanggal 8 dan 9 Agustus 2020 di The Zuri Hotel Pekanbaru yang diikuti oleh 42 Peserta dari Personel Pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru

• Penindakan Obat Tradisional dan Obat Tanpa Ijin Edar di

Pelabuhan/Dermaga Oliong di Bagan Siapi-Api, Rokan Hilir

Di Pelabuhan/Dermaga Oliong, Bagan Siapi-api Rokan Hilir, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan melakukan penindakan terhadap impor distribusi Obat Tradisional dan Obat TIE. Pada Jum’at 7 Agustus 2020 Balai Besar POM di Pekanbaru bersama-sama dengan Satpol PP Prov Riau dan Ditreskrimsus POLDA Riau melakukan penindakan terhadap distribusi produk illegal yang diduga diimpor dari Malaysia secara illegal. Dari hasil penindakan tersebut ditemukan 22 (dua puluh dua)

jenis item Obat Tradisional dan Obat TIE. Diperkirakan bahwa barang temuan tersebut memiliki nilai hingga Rp. 592.247.000.- Barang-barang temuan tersebut dibawa ke kantor Balai Besar POM di Pekanbaru untuk kepentingan tindak lanjut perkara tersebut.

(11)

SEPTEMBER

• Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Kader Keamanan

Pangan Sekolah

Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman komunitas sekolah, dalam mewujudkan kemandirian sekolah untuk melindungi diri dari peredaran PJAS yang tidak aman dan bermutu, maka perlu dilakukan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Kader Keamanan Pangan Sekolah dengan metode presentasi, simulasi dan diskusi. Bimbingan Teknis ini sebagai salah satu rangkaian persyaratan sertifikasi Sekolah dengan PJAS Aman.

Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Kader Keamanan Pangan Sekolahdilakukan selama 1 (satu) hari pada tanggal 7 September 2020 di Hotel Pesona Pekanbaru dan tanggal 10 September 2020 di Hotel Labersa Kabupaten Kampar dengan narasumber Plt. Kepala BBPOM di Pekanbaru Syarnida. Plh. Kepala Bidang Infokom Syelviyane Pelle

dan Kasie Mikrobiologi Murniati Purba. Peserta terdiri dari 1 (satu) orang Kepala sekolah, 1 (satu) orang guru (penanggung jawab UKS) dan 1 (satu) orang pengelola kantin sekolah dari 16 (enam belas) sekolah yang menjadi target intervensi keamanan PJAS tahun 2020 di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

Pelatihan Kader Keamanan

Pangan Desa (KKPD). Kegiatan

pelatihan ini bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam melakukan pendampingan implementasi keamanan pangan kepada komunitas desa dan untuk melakukan pengawasan keamanan pangan di desa. Pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD)

Tahun 2020 di Kota Pekanbaru

dilaksanakan pada Rabu-Kamis, 16-17 September 2020 dan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru. Pelatihan Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD) Tahun 2020 di Kabupaten

(12)

Kampar dilaksanakan pada Selasa-Rabu, 22-23 September 2020 dan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Bapak Dedy Sambudi.

• Bimbingan Teknis Petugas Pengelola Pasar dan Monitoring Evaluasi

Tahap I dalam rangka Intervensi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya

Dalam rangka memberdayakan komunitas pasar dalam melaksanakan pengawasan keamanan pangan pasar secara mandiri, maka perlu dilakukan bimbingan teknis kepada petugas pengelola pasar atau dinas yang membawahi pasar agar peredaran bahan berbahaya di pasar dapat dikendalikan.

Kegiatan Bimtek Petugas Pengelola Pasar (Pasar Rakyat, Wisata dan Budaya Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru) dan Monev Tahap I dalam rangka Intervensi Pasar Aman dari Bahan Berbahaya dilaksanakan pada tanggal 15 September 2020. Kegiatan dibuka langsung oleh Plt.Kepala BBPOM di Pekanbaru, Syarnida. Narasumber pada kegiatan ini adalah Fasilitator Pasar Aman dari Bahan Berbahaya di BBPOM di Pekanbaru

Kegiatan diikuti oleh Petugas Pengelola Pasar dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru.

Kegiatan yang dilaksanakan, antara lain : • pre dan post test

(13)

• penyampaian materi modul I-VI Pasar Aman dari Bahan Berbahaya (Pelatihan Fasilitator Pasar Aman dari Bahan Berbahaya)

• serah terima test kit • pengambilan sampel

• praktek pengujian Bahan Berbahaya dengan rapid test kit dan pelaporan hasil Monitoring dan Evaluasi

• Balai Besar POM di Pekanbaru Kembali Melakukan Pemusnahan Barang Bukti dan Barang Temuan

Balai Besar POM di Pekanbaru kembali melakukan pemusnahan Barang Bukti dan Barang Temuan pada tanggal 7 September 2020. Barang yang dimusnahkan terdiri dari 3 kasus Pro-Justitia dan satu kasus non Pro-Justitia. Pemusnahan tersebut dihadiri oleh Satpol PP Prov Riau, Ditreskrimsus POLDA Riau, Kejaksaan Tinggi Riau, Dinas Lingkungan Hidup dan Pengadilan Negeri Pekanbaru. Berikut rincian barang bukti dan barang temuan yang dimusnahkan berdasarkan pada jenis komoditinya.

(14)

No Komoditi Jumlah Item Jumlah Pcs Taksiran Nilai

1 Obat 479 Item 17.370 Rp. 208.948.528.-

2 Kosmetik 56 item 3.667 Rp. 102.747.100.- 3 Obat Tradisional 21 item 7.371 Rp. 588.679.000.-

Jumlah Rp. 900.374.628.-

OKTOBER

• Pemberian Paket Edukasi/Produk Informasi Keamanan Pangan Dalam rangka mewujudkan kemandirian komunitas sekolah dalam melindungi diri dari peredaran PJAS yang tidak aman dan bermutu, maka perlu dilakukan Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan yang dapat digunakan oleh komunitas sekolah sebagai referensi dalam melakukan kegiatan sosialisasi keamanan pangan di lingkungan sekolah.Paket Edukasi Keamanan Pangan diberikan kepada sekolah peserta Bimtek Keamanan PJAS tahun 2020.

Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan di Kota Pekanbaru dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2020 dan dilanjutkan di Kabupaten Kampar pada tanggal 19-20 Oktober 2020. Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dilakukan dalam bentuk pemberian materi cetak maupun digital berupa permainan ular tangga keamanan pangan, materi Keamanan Pangan dalam bentuk audio visual, media cetak keamanan pangan dan perlengkapan hygiene sanitasi penjaja PJAS.

Kegiatan Pemberian Paket Edukasi Keamanan Pangan kepada Sekolah diharapkan dapat membantu sekolah dalam mensosialisasikan pesan keamanan pangan serta menciptakan budaya keamanan pangan di sekolah.

(15)

• Penyuluhan Pedagang Pasar dalam rangka Intervensi Pasar Aman

dari Bahan Berbahaya

Rabu, 21 Oktober 2020 di hotel Premiere, Kota Pekanbaru. Kegiatan dibuka langsung oleh Kabid. Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, dengan narasumber dari BBPOM di Pekanbaru, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Kegiatan diikuti oleh 30 orang komunitas pasar Pasar Rakyat, Wisata dan Budaya Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru.

Kegiatan ini bertujuan untuk melalukan sosialisasi aksi pasar aman dari bahan berbahaya kepada komunitas pasar, khususnya pedagang pasar ; dan meningkatkan kesadaran pedagang pasar agar tidak menjual bahan yg dilarang untuk pangan ataupun produk yg mengandung bahan berbahaya yg dilarang untuk pangan.

NOVEMBER

• KIE di Area Pameran "The New Halal Tourism Fair" Tahun 2020 di

Mal SKA Pekanbaru

The NEW Halal Tourism Fair, di Mal SKA Pekanbaru. 4-8 November 2020. Kegiatan dibuka langsung oleh Asisten I Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.

Peserta kegiatan, sebagai berikut :

• Pemerintah Kota/Kabupaten Pekansikawan • Pemerintah Kota/Kabupaten lainnya

(16)

• Perusahaan BUMN/BUMD • Perbankan

• Perhotelan • Tour & Travel

• Maskapai Penerbangan • Perusahaan Swasta • Koperasi dan UMKM • serta Ekonomi Kreatif

KIE obat dan makanan, penyebaran produk informasi, penyebaran leaflet, pameran produk TIE dan podcast di panggung utama serta KIE langsung ke ritel makanan dan outlet kosmetik yang ada di Mal SKA Pekanbaru merupakan bagian dari kegiatan tim BBPOM di Pekanbaru.

Balai Besar POM di Pekanbaru satu-satunya Instansi Pemerintah yang mendapatkan penghargaan atas partisipasi dan peran aktifnya dalam kegiatan tersebut.

• KIE Obat Tradisional dan Kosmetik bagi Pelaku Usaha

Pekanbaru, 16 November 2020. Kegiatan KIE Obat Tradisional dan Kosmetika bagi Pelaku Usaha dibuka langsung oleh Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru, Yudi Noviandi.

Kegiatan diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari pelaku usaha di bidang Obat Tradisional dan Kosmetika, baik itu produsen maupun penjual.

Narasumber kegiatan ini berasal dari BBPOM di Pekanbaru, Fakultas MIPA Universitas Riau dan Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini, yaitu :

• penyebaran informasi dan edukasi terkait Obat Tradisional dan Kosmetika untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha tentang bahaya dan resiko Obat Tradisional dan Kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan; • meningkatkan pemahaman dan kemampuan pelaku usaha dan masyarakat untuk menerapkan peraturan/standar mutu dan keamanan Obat Tradisional dan Kosmetika;

• mendorong pelaku usaha agar meningkat produktivitas dan kreativitas melalui inovasi yang berkesinambungan dan sesuai dengan perkembangan teknologi;

• sebagai tindaklanjut hasil pengawasan BBPOM di Pekanbaru.

Materi yang disampaikan, antara lain: Pengawasan, Penandaan dan iklan OT, Suplemen Kesehatan dan Kosmetika; Tips memilih OT dan Kosmetika yang

(17)

aman; Pengolahan Bahan Baku OT; dan Pemilihan dan penggunaan kosmetika yang tepat.

Semoga dengan kegiatan ini dapat menurunkan persentase TMK (Tidak Memenuhi Ketentuan) pada pengawasan penandaan dan iklan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetika di Provinsi Riau

• Monitoring Pemberdayaan Kader Keamanan Pangan Sekolah

Kader Keamanan Pangan Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kemandirian sekolah dalam penjaminan kamanan pangan di sekolah, sesuai dengan perannya masing-masing. Sehubungan hal tersebut, untuk memastikan Intervensi Keamanan Pangan oleh Kader Keamanan Pangan Sekolah kepada komunitas sekolah secara mandiri telah dilakukan dan untuk mendokumentasikan pelaksanaan pemberdayaan kader keamanan pangan sekolah, dilakukan monitoring pemberdayaan kader keamanan pangan sekolah (Kepala Sekolah, Guru dan Pengelola Kantin) pada sekolah yang diintervensi keamanan PJAS.

Petugas Balai Besar POM di Pekanbaru didampingi petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru melakukan monitoring pemberdayaan kader keamanan pangan sekolah di kota Pekanbaru pada tanggal 5-6 November 2020.

Selanjutnya pada tanggal 9-12 November 2020 dengan didampingi petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar dilakukan monitoring pemberdayaan kader keamanan pangan sekolah di Kabupaten Kampar. Monitoring pemberdayaan kader

(18)

keamanan pangan sekolah dilakukan melalui koordinasi dan komunikasi dengan pihak sekolah.

• Bimbingan Teknis untuk Komunitas Desa di Kota Pekanbaru dan

Kabupaten Kampar.

Tujuan kegiatan Bimbingan Teknis untuk Komunitas Desa adalah untuk meningkatkan kepedulian terhadap keamanan pangan di komunitas kelurahan/desa dan produsen pangan desa serta meningkatkan kemampuan masyarakat desa dalam menerapkan praktek keamanan pangan. Bimbingan Teknis untuk Komunitas Kelurahan Agrowisata dilakukan pada tanggal 3-4 September 2020, Bimbingan Teknis untuk Komunitas Kelurahan Binawidya dilakukan pada tanggal 5-6 September 2020, Bimbingan Teknis untuk Komunitas Desa Kayu Aro dilakukan pada tanggal 10-11 September 2020 dan Bimbingan Teknis untuk Komunitas Desa Sialang Kubang dilakukan pada tanggal 12 -13 September 2020.

(19)

Bimtek Komunitas Desa Kayu Aro Bimtek Komunitas Desa Sialang Kubang • Fasilitasi Keamanan Pangan Desa.

Tujuan kegiatan fasilitasi tersebut ialah memberikan pendampingan praktek keamanan pangan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat desa dan pelaku usaha pangan desa dalam menerapkan keamanan pangan. Kegiatan fasilitasi dilakukan sebanyak dua kali kepada 50 (lima puluh) orang komunitas pada masing-masing desa/kelurahan. Fasilitasi keamanan pangan pada Kelurahan Agrowisata pertama dilakukan pada tanggal 4 November 2020 dan kedua dilakukan pada tanggal 17 November 2020. Fasilitasi keamanan pangan pada Kelurahan Binawidya pertama dilakukan pada tanggal 6 November 2020 dan kedua dilakukan pada tanggal 18 November 2020. Fasilitasi keamanan pangan pada Desa Kayu Aro pertama dilakukan pada tanggal 11 November 2020 dan kedua dilakukan pada tanggal 23 November 2020. Fasilitasi keamanan pangan pada Desa Sialang Kubang pertama dilakukan pada tanggal 13 November 2020 dan kedua dilakukan pada tanggal 24 November 2020.

(20)

• Intensifikasi Pengawasan Keamanan Pangan Desa.

Tujuan kegiatan intensifikasi tersebut ialah untuk memperoleh data hasil pengujian sampel yang digunakan untuk memastikan praktek keamanan pangan sudah diterapkan di desa. Kegiatan tersebut dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre intervensi atau sebelum desa/kelurahan menerima intervensi keamanan pangan dan post intervensi atau setelah desa/kelurahan menerima intervensi keamanan pangan. Intensifikasi pengawasan keamanan pangan di Kelurahan Agrowisata pertama dilakukan pada tanggal 3 November 2020 dan kedua pada tanggal 18 November 2020.

Intensifikasi pengawasan keamanan pangan di Kelurahan Binawidya pertama dilakukan pada tanggal 5 November 2020 dan kedua pada tanggal 19 November 2020. Intensifikasi pengawasan keamanan pangan di Desa Kayu Aro pertama dilakukan pada tanggal 10 November 2020 dan kedua pada tanggal 24 November 2020. Intensifikasi pengawasan keamanan pangan di Desa Sialang Kubang pertama dilakukan

pada tanggal 12 November 2020 dan kedua pada tanggal 25 November 2020. Setelah desa/kelurahan menerima intervensi keamanan pangan maka diperoleh hasil bahwa seluruh sampel yang diperiksa telah memenuhi syarat atau tidak mengandung boraks, formalin, rhodamin B dan kuning metanil.

(21)

• Koordinasi Kepala Balai Balai Besar Pom Di Pekanbaru Dan Kepala

Kepolisian Daerah Riau Tingkatkan Sinergitas Penegakan Hukum Tindak Pidana Obat Dan Makanan Di Wilayah Provinsi Riau

Rabu, 5 November 2020, Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Pekanbaru Bapak Yudi Noviandi, M.Sc, Tech, Apt melakukan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si. Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru di dampingi oleh Kepala Bidang Penindakan BBPOM di Pekanbaru ibu Veramika Ginting, S.Si, Apt, MH sedangkan Kepala Kepolisian Daerah Riau didampingi oleh Direktur Narkoba Polda Riau dan Direktur Kriminal Khusus Polda Riau.

Silaturahmi dimaksudkan untuk memperkuat kerja sama dalam penegakkan hukum dibidang tindak pidana obat dan makanan. Kepala Kepolisian Daerah Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si telah memahami tupoksi serta visi dan misi dari BPOM dan mendukung penuh kegiatan Balai Besar POM di Pekanbaru di masa pandemi ini. Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si mengingatkan kepada Kepala BBPOM di Pekanbaru untuk tidak kendor dalam melakukan penegakkan hukum di bidang Obat dan Makanan meski dalam kondisi pandemi dengan tetap mendukung kemajuan pelaku usaha dengan cara mempermudah perizinan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Polda Riau siap memberi dukungan penuh baik dari segi pengamanan maupun dukungan lainnya sesuai

(22)

dengan tupoksi Polda Riau. Beliau meminta BBPOM di Pekanbaru untuk ikut serta dalam pengawasan pengadaan obat Covid-19 hingga sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pada kesempatan ini Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru Bapak Yudi Noviandi, M.Sc Tech Apt menyampaikan terima kasih atas dukungan Kepolisan Daerah Riau dan harapan untuk bekerja sama lebih erat lagi demi melindungi Provinsi Riau dari Obat dan Makanan yang berbahaya.

• Distribusi Obat Keras Tanpa Keahlian dan Kewenangan di Pekanbaru

dan Kampar

Balai Besar POM di Pekanbaru berhasil melakukan penindakan terhadap sebuah toko obat dan gudang penyinpanan obat yang melakukan distribusi obat keras tanpa keahlian dan kewenangan. Berdasarkan hasil penindakan yang dilakukan bersama dengan Ditreskrimsus POLDA Riau, petugas berhasil menemukan 255 jenis obat keras yang akan didistribusikan secara illegal. Ditaksir nilai dari ke 255 jenis obat keras tersebut mencapai Rp. 537.815.787.- Penindakan tersebut dilakukan pada Rabu, 4 November 2020. Tempat kejadian perkara tersebut terjadi di Jl. Soekarno Hatta Ujung Desa Kubang Jaya Kec Siak Hulu Kab. Kampar dan Jl. Soekarno Hatta Ujung Kel. Maharatu, Kec. Marpoyan Damai.

DESEMBER

• Sertifikasi Sekolah dengan PJAS Aman Level 1

Sertifikasi Sekolah dengan PJAS Aman merupakan proses pemberian sertifikat penghargaan kepada sekolah yang memiliki komitmen baik untuk mengimplementasikan program keamanan pangan, menyediakan PJAS aman serta mampu memenuhi persyaratan keamanan pangan.

Tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut adalah untuk mendorong pihak sekolah memenuhi persyaratan keamanan pangan sebelum dilanjutkan kepada tahap berikutnya (Level 2), serta melakukan evaluasi mandiri (self assessment) pemenuhan kriteria Sekolah dengan PJAS Aman.

(23)

Pada tanggal 19-20 November 2020, petugas Balai Besar POM di Pekanbaru didampingi petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru dan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melakukan kegiatan Sertifikasi Sekolah dengan PJAS Amansekaligus pemberian sertifikat kepada sekolah yang mempunyai komitmen dalam melaksanakan program keamanan pangan sekolah dengan PJAS aman (level 1) di Kota Pekanbaru. Kegiatan dilanjutkan di Kabupaten Kampar pada tanggal 24-26 November 2020 dengan didampingi petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dinas Pendidikan,Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kampar serta Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar.

Monitoring dan evaluasi Gerakan Keamanan Pangan Desa di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk melihat proses maupun kemajuan pelaksanaan program, mengidentifikasi hal-hal yang mendukung atau menghambat pelaksanaan program, mengukur capaian target yang telah ditetapkan dan memperoleh rekomendasi untuk pengembangan program lanjutan. Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka Monitoring dan Evaluasi GKPD di Kota Pekanbaru Tahun 2020 dilakukan pada tanggal 8 Desember 2020 dan dibuka oleh Staff Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Kota Pekanbaru. Pertemuan Lintas Sektor dalam rangka Monitoring dan Evaluasi GKPD di Kabupaten Kampar Tahun 2020 dilakukan pada tanggal 10 Desember 2020 dan dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kampar.

(24)

• Forum Konsultasi Publik BBPOM di Pekanbaru

Pelibatan masyarakat dalam pelayanan publik mengacu pada Undang-Undang No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik maupun Peraturan Pemerintah No. 96/2012 tentang Pelaksanaan UU Pelayanan Publik. Regulasi tersebut mengamanatkan agar setiap penyelenggara pelayanan publik untuk mengikutsertakan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Forum Konsultasi Publik adalah kegiatan dialog, diskusi pertukaran opini secara partisipatif antara penyelenggara layanan publik dengan publik. Kegiatan Forum Konsultasi Publik diselenggarakan dengan komunikasi dua arah, di mana masyarakat dapat mengusulkan, memberikan masukan dan saran kepada penyelenggara pelayanan publik atas layanan yang diterima selaku pengguna layanan. Aturan khusus yang mendasari dibentuknya Forum Konsultasi Publik adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Forum Konsultasi Publik di Lingkungan Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Rabu, 2 Desember 2020 bertempat di Hotel Pangeran Pekanbaru, Balai Besar POM di Pekanbaru menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik dengan mengundang 50 orang peserta yang terdiri dari pemberi layanan, para pengguna layanan, stakeholder pelayanan publik, ahli/praktisi, organisasi masyarakat sipil serta media massa. Acara di buka oleh Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru. Narasumber pada kegiatan ini Bapak Yudi Noviandi selaku Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru dan Ibu Martarina Kepala Bagian Tata Usaha. Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan sertifikat Sekolah dengan PJAS Aman (level 1) kepada 4 sekolah di Kota Pekanbaru yaitu SDN 107, SMPN 20, SMAN 3 dan SMKF Ikasari yang merupakan perwakilan dari 16 sekolah yang telah memiliki komitmen dalam melaksanakan program keamanan pangan di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.

(25)

• "Ngamen" versi KIE Obat dan Makanan dari Transmetro ke

Transmetro

KIE Obat dan Makanan bukanlah hal yang baru bagi Balai Besar POM di Pekanbaru, tapi memberikan KIE Obat dan Makanan dengan cara “ngamen” dari transmetro ke transmetro adalah salah satu hasil inovasi dari Bidang Informasi dan Komunikasi Balai Besar POM di Pekanbaru.

Ada banyak armada transmetro di Pekanbaru, yang terdiri dari 85 armada (75 armada yang baru beroperasi yang terdiri dari 50 unit armada yang besar dan 25 unit armada yang kecil). Dengan banyaknya transmetro yang beroperasi dengan berbagai rute se-Pekanbaru menggerakkan Bidang Informasi dan Komunikasi BBPOM di Pekanbaru menjadikan penumpang transmetro sebagai target KIE Obat dan Makanan. Di dalam transmetro pastinya terjadi pertukaran/mobilisasi penumpang, dimana penumpang yang menggunakan transmetro sebagai alat transportasi terdiri dari berbagai generasi, profesi dan strata. Mulai dari dari Anak-anak sampai orang tua. Mulai dari pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, orang kantoran, pedagang pasar dan berbagai profesi ada di dalam transmetro.

Dengan cara KIE Obat dan Makanan yang inovatif seolah-olah “ngamen” di transmetro dan menggunakan atribut pengamen, akan menarik perhatian penumpang transmetro.

Dari pada penumpang transmetro hanya monoton, ngantuk dan buang-buang waktu dengan aktifitas yang tidak bermanfaat, maka “sipengamen” (sosialisasi informasi penyuluhan yang edukatif dan buat senang konsumen) BBPOM di Pekanbaru akan memanfaatkan waktu luang tersebut untuk melaksanakan KIE Obat dan Makanan bagi penumpang transmetro.

15 Desember 2020, pada pelaksanaan "Ngamen" versi KIE Obat dan Makanan dari Transmetro ke Transmetro” turut hadir Direktur Utama PT TMP, Bapak Azmi, beliau sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut.

(26)
(27)

“Mempertahankan sertifikat ISO 17025:2005 terkait Konsistensi dalam Penerapan ISO 17025:2005”

“Mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 terkait Konsistensi dalam Penerapan ISO 9001:2015”

(28)
(29)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi ...1 1.2 Visi dan Misi Balai Besar POM di Pekabaru ...2 1.3 Budaya Organisasi ...2 1.4 Kegiatan Utama Balai Besar POM di Pekanbaru ...3 1.5 Kegiatan Prioritas Balai Besar POM di Pekanbaru ...3

BAB II KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN... 5

2.1 Lingkungan Eksternal ...5 2.1.1 Data Umum Wilayah Kerja ... 5 2.1.2 Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten/kota ... 7 2.2 Lingkungan Internal ...8 2.2.1 Luas Tanah Kantor ... 8 2.2.2 Luas Bangunan Kantor ... 8 2.2.3 Status Kepemilikan Tanah ... 8 2.2.4 Rumah Dinas ... 8 2.2.5 Penerangan ... 9 2.2.6 Sarana Komunikasi ... 9 2.2.7 Sumber Air ... 9 2.2.8. Kendaraan (Layak Pakai) ... 9 2.2.9 Sumber Daya Manusia ... 9 2.2.10 Pengembangan Kompetensi SDM ... 9 2.2.11 Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji (Berdasarkan Jumlah Sempel dan Parameter)...10 2.2.12 Jumlah Ruang Lingkup dan Peta Kemampuan Penguji ... 11 2.2.13 Jumlah Peralatan Laboratorium Pengujian Sesuai Standar Minimal Laboratorium .

...11 2.2.14 Daftar Inventaris Kantor ... 12 2.2.15 Sertifikasi/Akreditasi/Penghargaan ... 12 2.2.16 Kerjasama Berupa Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS)

12

2.2.17 Pengadaan Barang/Jasa ... 12 2.2.18 Anggaran (Volume Menurut Jenis dan Sumbernya) ... 12 2.2.19 Laporan Penerimaan PNBP ... 13

BAB III HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN ... 14

3.1 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Obat...14 3.1.1 Sampling dan Pengujian Laboratorium Obat Menurut Parameter Uji ... 14 3.1.2 Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat ... 14 3.1.3 Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Serta Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Obat ...14 3.2 Pengawasan NAPPZA (Narkotika, Psikotropika, Prekusor dan Zat Adiktif) ...

(30)

3.3 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Obat Tradisional (OT) ... ...24 3.3.1 Sampling dan Pengujian Laboratorium Obat Tradisional Menurut Parameter Uji24 3.3.2 BKO Dalam Sempel Obat Tradisional ... 25 3.3.3 Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat Tradisional ... 25 3.4 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Suplemen Kesehatan ...

...26 3.4.1 Sampling dan Pengujian laboratorium suplemen Kesehatan ... 26 3.4.2 Pemeriksaan fasilitas produksi suplemen Kesehatan... 26 3.4.3 Pemeriksaan fasilitas distribusi suplemen Kesehatan ... 26 3.4.4 Tindak lanjut hasil pengawasan suplemen Kesehatan ... 27 3.5 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Kosmetik ...27 3.5.1 Sampling Produk Kosmetik ... 27 3.5.2 Pemeriksaan Sarana Produksi ... 27 3.5.3 Pemeriksaan Fasilitas Produksi Kosmetik ... 27 3.5.4 Pemeriksaan Sarana Distribusi ... 27 3.6 Pengawasan Mutu, Keamanan Produk Pangan dan Kemasan Pangan ...28 3.6.1 Sampling ... 28 3.6.2 Pemeriksaan Sarana Produksi Produk Pangan ... 28 3.6.3 Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan ... 32 3.7 Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/atau Distribusi Obat dan Makanan ...32 3.8 Pemantauan Iklan dan Label ...32 3.9 Penyidikan Kasus Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan ...33 3.10 Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen ...33 3.10.1 Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ... 33 3.10.2 Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan Makanan ... 34 3.10.3 Proporsi Penanya Berdasarkan Profesi/Pekerjaan dan Sarana yang Digunakan34

BAB IV MASALAH... 35 4.1 Masalah Internal ...35 4.2 Masalah Eksternal ...35 BAB V KESIMPULAN ... 37 BAB IV SARAN ... 38 LAMPIRAN

(31)

DAFTAR TABEL

Gambar 2. 1 Peta Provinsi Riau ... 5 Gambar 2. 2 Jumlah Pegawai Per Bidang BBPOM di Pekanbaru ... 9 Gambar 2.3 Kemampuan Kerja Tenaga Penguji Per Sampel Per Tahun di Tahun 2020 ... 10 Gambar 2.4 Kemampuan kerja Tenaga Penguji Per Parameter Uji Per Tahun di Tahun 2020 ... 11 Gambar 3. 1 Rencana dan Realisasi Sampling Produk Obat/Rokok ... 14 Gambar 3. 2 Hasil Dari Pemeriksaan Sarana Apotek ... 17 Gambar 3. 3 Data Hasil Pemeriksaan Sarana TOB ... 19 Gambar 3. 4 Data Hasil Pemeriksaan Sarana Puskesmas ... 22 Gambar 3. 5 Pengujian Sampel Pihak Ketiga Napza ... 24 Gambar 3. 6 Data Hasil Pengujian Sampel Obat Tradisional ... 25

(32)

1.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM Nomor 05018/KBPOM/2001 Tahun 2001 yang beberapa kali mengalami perubahan sampai terakhir dengan Peraturan Badan POM Nomor 29 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Badan POM Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan Peraturan Badan POM Nomor 22 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan POM. Dalam rangka menjaga integritas dan akuntabilitas BBPOM di Pekanbaru merupakan salah satu unit pelaksana teknis Badan POM yang melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan POM, dalam pelaksanaan tugas secara teknis dibina oleh Deputi dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama. Dalam melaksanakan tugasnya Balai Besar POM di Pekanbaru menyelenggarakan fungsi :

• Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

• Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas produksi Obat dan Makanan; • Pelaksanaan pemeriksaan sarana/fasilitas distribusi Obat dan Makanan

dan / atau sarana/ fasilitas pelayanan kefarmasian ;

• Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/fasilitas produksi dan / atau distribusi Obat dan Makanan;

• Pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) ) Obat dan Makanan; • pelaksanaan dan pengujian Obat dan Makanan;

• pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pemgawaasan Obat dan Makanan;

• Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

(33)

• Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;

• Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di biidang pengawasan Obat dan Makanan;

• Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; dan • Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

1.2 Visi dan Misi Balai Besar POM di Pekabaru

Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Balai Besar POM di Pekanbaru mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

V I S I

Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya saing untuk mewujudkan Inodnesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

M I S I

• Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan kemitraan Bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan kualitas manusia Indonesia.

• Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa. • Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan serta

penindakan kejahatan Obat dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga. • Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk

memberikan pelayanan publik yang prima di Bidang Obat dan Makanan

1.3 Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan untuk membangun organisasi yang efektif dan efisien. Budaya organisasi Balai Besar POM di Pekanbaru diselaraskan dengan Badan POM RI yang mempunyai nilai dasar sebagai berikut :

(34)

PROFESIONAL

Menegakkan profesionalisme dengan integritas, obyektifitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi

INTEGRITAS

Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

KREDIBILITAS

Dapat dipercaya dan diakui masyarakat luas, nasional dan internasional

CEPAT TANGGAP

Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah

KERJASAMA TIM

Mengutamakan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasi yang baik

INOVATIF

Mampu melakukan pembaharuan sesuai ilmu pengetahuan dan teknologi terkini

1.4 Kegiatan Utama Balai Besar POM di Pekanbaru

Kegiatan utama Balai Besar POM di Pekanbaru tahun 2020 adalah melaksanakan pengawasan obat dan makanan di Provinsi Riau dengan prioritas

pada :

Pengambilan contoh dan pengujian laboratorium.

• Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat, makanan, obat tradisional, kosmetika serta pelayanan kesehatan farmakes dan napza. • Penyidikan tindak pidana di bidang Obat dan Makanan.

• Sertifikasi dan layanan informasi konsumen.

• Pengembangan sistem manajemen mutu pada semua unit/bidang di Balai Besar POM di Pekanbaru

• Melaksanakan kemitraan jejaring kerjasama dengan lintas sektor dalam rangka memperluas dan mempermudah cakupan pengawasan obat dan makanan di Provinsi Riau.

1.5 Kegiatan Prioritas Balai Besar POM di Pekanbaru

Kegiatan Prioritas Balai Besar POM di Pekanbaru tahun 2020 sesuai OTK baru :

(35)

• Mewujudkan Obat dan Makanan yang aman dan bermutu di Provinsi Riau. • Meningkatkan kepatuhan pelaku usaha dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan manfaat dan mutu Obat dan Makanan di wilayah kerja Balai Besar POM di Pekanbaru.

• Meningkatkan pegetahuan masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman di wilayah kerja Balai Besar POM di Pekanbaru.

• Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko di Provinsi Riau.

• Mewujudkan Reformasi Birokrasi Balai Besar POM di Pekanbaru sesuai roadmap RB BPOM 2015 - 2019

(36)

2.1 Lingkungan Eksternal

2.1.1 Data Umum Wilayah Kerja 2.1.1.1 Luas wilayah Kerja

Balai Besar POM di Pekanbaru mempunyai wilayah kerja di Provinsi Riau. Provinsi Riau secara georgrafis, geoekonomi dan geopolitik terletak pada jalur yang sangat strategis baik pada masa kini maupun masa yang akan datang karena terletak pada wilayah jalur perdagangan Regional maupun Internasional di Kawasan ASEAN melalui kerjasama IMT-GT dan IMS-GT. Wilayah Provinsi Riau terletak antara 01o05’00’’ Lintang Selatan sampai 02o25’00’’ Lintang Utara

dan 100o00’00’’ sampai 105o05’00’’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut.

Sebelah Utara : Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara Sebelah Selatan : Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat Sebelah Barat : Provinsi Sumatera Barat

Sebelah Timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Selat Malaka Letak wilayah Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Malaka dengan luas wilayah ±8.915.016 Ha. Indragiri hilir merupakan kabupaten yng memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas wilayah sekitar 1.379.837 Ha atau sekitar 15,48% dari luas wilayah Provinsi Riau.

(37)

Di wilayah daratan Provinsi Riau terdapat 15 sungai yang diantaranya terdapat 4 sungai yang berperan penting sebagai prasarana perhubungan dengan kedalaman antara 6 meter sampai 12 meter, yaitu:

Sungai Siak (300 KM), kedalaman 8 – 12 m, Sungai Rokan (400 KM), kedalaman 6 – 8 m,

Sungai Kampar (400 KM), kedalaman lebih kurang 6 m Sungai Indragiri (500 KM), kedalaman 6 – 8 m.

Sungai-sungai tersebut membelah dari pegunungan dataran tinggi Bukit Barisan dan bermuara ke Selat Malaka dan Laut Cina (www.riau.go.id).

2.1.1.2 Jumlah Kabupaten /Kota

Provinsi Riau terdiri dari 12 (duabelas) Kabupaten/Kota, yang terdiri dari 2 (dua) kota dan 10 (sepuluh) kabupaten. Nama-nama Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau tersebut adalah:

• Kota Pekanbaru • Kota Dumai

• Kabupaten Kuantan Singingi • Kabupaten Indragiri Hulu • Kabupaten Indragiri Hilir • Kabupaten Rokan Hulu • Kabupaten Bengkalis • Kabupaten Kampar • Kabupaten Pelalawan • Kabupaten Rokan Hilir • Kabupaten Siak

• Kabupaten Kepulauan Meranti

2.1.1.3 Pola Transportasi Balai Besar POM di Pekanbaru

• Darat • Sungai • Laut

2.1.1.4 Lama Waktu Perjalanan ke Wilayah Kerja

• Rata-rata : 4 jam • Paling lama : 12 jam • Paling singkat : 2 jam

2.1.1.5 Waktu yang diperlukan di Satu Wilayah Kerja

• Rata-rata : 3 hari • Paling lama : 5 hari

(38)

• Paling singkat : 1 hari

2.1.2 Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten/kota

Jumlah sasaran pengawasan Obat dan Makanan di wilayah kerja Balai Besar POM di Pekanbaru sebanyak 4.600 sarana, dengan rincian pada sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Sasaran Pengawasan Menurut Kabupaten/Kota

NO. JENIS SARANA KA M P AR KU AN S ING M E RA NT I P E KA NB AR U P E L AL AW AN ROKA NH IL IR ROKA NH UL U S IAK JUM L AH 1 INDUSTRIFARMASI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2

FASILITAS BAHAN BAKU

OBAT/PRODUK BIOLOGI/SARANA KHUSUS

(UTD,RADIOFARMAKA,LAB.SEL PUNCA)

0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

(IOT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 INDUSTRI EKSTRAK BAHAN ALAMI

(EBA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 USAHA KECIL OBAT

TRADISIONAL(UKOT) 2 0 0 0 0 0 0 0 2

6 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL

(UMOT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 INDUSTRI FARMASI (IF) YANG

MEMPRODUKSI SK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 INDUSTRI OT YANG MEMPRODUKSI

SK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 INDUSTRI PANGAN YANG

MEMPRODUKSI SK 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 INDUSTRI KOSMETIK 0 0 0 2 0 0 0 0 2

11 INDUSTRI PANGAN 5 0 2 14 1 1 1 1 25

12 INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN

(IRTP) 28 23 129 906 10 105 32 27 1260 13 PBF 1 0 0 41 0 0 0 0 42 14 APOTIK 63 19 18 293 38 33 50 35 549 15 TOKOOBAT 53 14 11 55 16 23 32 21 225 16 INSTALASI SEDIAAN

FARMASI/INSTALASI FARMASI PEMERINTAH (IFP)

1 1 1 2 1 1 1 1 9

17 RUMAH SAKIT 7 2 1 30 4 7 8 2 61

18 PUSKESMAS 30 25 10 21 14 20 22 15 157

19 KLINIK 32 38 2 210 14 18 13 36 363

(39)

BIDAN)

21 FASILITAS DISTRIBUSI OT 11 7 4 28 0 9 5 3 67

22 FASILITAS DISTRIBUSI SK 1 0 0 22 0 0 0 1 24

23 FASILITAS DISTRIBUSI KOSMETIK 54 30 8 306 19 33 39 34 523

24 FASILITAS DISTRIBUSI PANGAN

OLAHAN 85 38 20 867 55 48 45 133 1291

25 SEKOLAH 522 274 189 330 232 438 387 250 2622

JUMLAH 895 471 395 3.127 404 736 635 559 7.222

2.2 Lingkungan Internal

2.2.1 Luas Tanah Kantor

• Bersertifikat : 6.185 m2 2.2.2 Luas Bangunan Kantor

Terdiri dari tujuh bangunan yaitu :

• Gedung A : tiga lantai

658/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 1.418,57 m2

• Gedung B : dua lantai

661/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 :716,76 m2

• Gedung C : dua lantai

356/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 138 m2

• Gedung D : dua lantai

183/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 144 m2

• Gedung E : tiga lantai

662/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 1.806 m2

• Gedung F : tiga lantai

663/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 1.506,53 m2

• Pos Satpam : satu lantai 658/KPK/IMB-P/DTR-B/2014 : 8 m2 2.2.3 Status Kepemilikan Tanah

• SHP

(40)

• Luas Tanah Rumah Dinas : 299 m2

• Luas Rumah Dinas : 165 m2 2.2.5 Penerangan

• PLN : 555 KVA • Generator : 200 KVA

2.2.6 Sarana Komunikasi

• Nomor Telpon : 4line,0761-21496,26016,47879,853010 • Nomor Fax : 1 line (0761-28755)

• Alamat e-mail : balaipom_pku@yahoo.com

2.2.7 Sumber Air

• Berasal dari 1 sumur bor

2.2.8. Kendaraan (Layak Pakai)

• Roda - 4 : 9 unit • Roda – 2 : 3 unit

2.2.9 Sumber Daya Manusia

Pegawai Balai Besar POM di Pekanbaru berjumlah 96 orang dan dibantu oleh 32 orang tenaga PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri). Profil pegawai menurut pendidikan dan unit kerja dapat dilihat pada tabel 28. Pegawai yang berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 2 orang dan pegawai yang berusia lebih dari 51 tahun sebanyak 24 orang.

Sebagian besar pegawai Balai Besar POM di Pekanbaru memiliki latar belakang pendidikan SMF (20 orang) dan Apoteker (19 orang).

Gambar 2. 2 Jumlah Pegawai Per Bidang BBPOM di Pekanbaru

(41)

Pegawai yang telah melaksanakan pengembangan kompetensi tahun 2020 sebanyak 56% dari total pegawai. Jenis pengembangan kompetensi yang diikuti antara lain : Pelatihan Teknis, Pelatihan Manajemen, Bimbingan Teknis / Penataran, Seminar / Workhshop / Sosialisasi dan Kursus / Magang.

2.2.11 Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji (Berdasarkan Jumlah Sempel dan Parameter)

Pada tahun 2020 kemampuan kerja tenaga penguji Laboratorium Balai Besar POM di Pekanbaru rata-rata sebesar 84 sampel dengan 340 parameter uji. Apabila dibandingkan dengan tahun 2019 terjadi perbedaan yang cukup besar disebabkan karena perubahan prioritas sampling yang berdasarkan kepada resiko, dan pengurangan jumlah sampel yamg disampling diakibatkan adanya wabah covid 19. Pada tahun 2020 rata-rata kemampuan kerja tenaga penguji tertinggi berdasarkan jumlah sampel berada di laboratorium Mikrobiologi dengan rata-rata kemampuan tenaga penguji sebesar 122 sampel per orang dan berdasarkan parameter uji berada di laboratorium Pangan sebesar 454 Parameter uji perorang. Data untuk masing-masing laboratorium secara rinci dapat dilihat pada Gambar 3, Gambar 4, dan Tabel 30.

Gambar 2. 3 Kemampuan Kerja Tenaga Penguji Per Sampel Per Tahun di Tahun 2020 350 236 313.857 453.875 345 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Obat dan Napza Obat Tradisional/SK

Kosmetik Pangan dan Air Mikrobiologi

(42)

Gambar 2. 4 Kemampuan kerja Tenaga Penguji Per Parameter Uji Per Tahun di Tahun 2020

2.2.12 Jumlah Ruang Lingkup dan Peta Kemampuan Penguji

Pemenuhan Ruang Lingkup Pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru terhadap standar ruang lingkup Pusat Pengujian Obat dan Makanan (PPOMN) setiap tahun ditetapkan melalui asesmen oleh PPOMN. Asesemen tersebut adalah asesmen terhadap pemenuhan Good Laboratory Practice (GLP). GLP merupakan acuan yang harus diterapkan oleh laboratorium yang diakui secara Internasional. Isi dari Pedoman GLP secara garis besar sama dengan ISO/IEC 17025:2017, hanya di dalam GLP persyaratan kompetensi dijabarkan dengan lebih detil. Data hasil asessmen GLP Tahun 2020 sudah dilakukan evaluasi terhadap beberapa Standar Ruang Lingkup di Balai Besaar POM di Pekanbaru. Hasil asesmen pemenuhan GLP Balai Besar POM di Pekanbaru terhadap pemenuhan Ruang Lingkup Pengujian rata-rata adalah 64.9%, terdiri dari Laboratorium Obat dan Napza 54.6 %, Laboratorium Obat Tradisional dan SK 74.6 %, Laboratorium Kosmetik 50.5 %, Laboratorium Pangan 74 % dan Laboratorium Mikrobiologi 70,8 %. Ada beberapa kemampuan parameter uji Laboratorium Balai Besar POM di Pekanbaru, sudah tidak masuk ruang lingkup pengujian tersebut. Laboratorium Balai Besar POM di Pekanbaru harus tetap menjaga kemampuan pengujian karena parameter uji tersebut masuk dalam Ruang Lingkup Akreditasi ISO/IEC 17025:2017.

2.2.13 Jumlah Peralatan Laboratorium Pengujian Sesuai Standar Minimal Laboratorium

Untuk melaksanakan kegiatan pengujian sebagai unsur pengawasan. Balai Besar POM di Pekanbaru dilengkapi berbagai peralatan laboratorium.

350 236 313.857 453.875 345 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Obat dan Napza Obat Tradisional/SK

Kosmetik Pangan dan Air Mikrobiologi

(43)

Jumlah peralatan laboratorium pengujian Balai Besar POM di Pekanbaru belum sesuai dengan standar minimal laboratorium Badan POM yang ditetapkan.

Peralatan laboratorium yang dimiliki Balai Besar POM di Pekanbaru yang sesuai dengan standar minimum laboratorium pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 32 A, 32 B dan 32 C dengan kondisi baik semua.

2.2.14 Daftar Inventaris Kantor

Berdasarkan data dari tim inventarisasi Barang Milik Negara (BMN), inventaris kantor Balai Besar POM di Pekanbaru sampai dengan tahun 2020 berjumlah 1.152 item.

2.2.15 Sertifikasi/Akreditasi/Penghargaan

Balai Besar POM di Pekanbaru tahun 2020 dapat mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 dan sertifikat akreditasi ISO/IEC 17025:2005 terkait konsistensi dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu. Penghargaan Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi TH 2019.

2.2.16 Kerjasama Berupa Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS)

Untuk tahun 2020 tidak ada Kerjasama berupa Kesepakatan Bersama (MOU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS)yang dilakukan oleh Balai Besar POM di Pekanbaru.

2.2.17 Pengadaan Barang/Jasa

Jenis Pengadaan Barang Jasa Tahun 2020 antara lain : Pengadaan Alat Laboraorium, Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda 4 dan roda 2, Penyelesaian pembangunan, Renovasi gedung laboratorium untuk penanganan covid-19, Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan komunikasi, Pengadaan peralatan fasilitas perkantoran, Pengadaan suku cadang, Pengadaan reagen/penunjang pengujian, Pengadaan Media/Reagensia/Suku cadang dan Penunjang Pengujian. Itu semua dilakukan melalu tender, E-Katalog dan pengadaan langsung dan sudah terlaksana.

2.2.18 Anggaran (Volume Menurut Jenis dan Sumbernya)

Pada Tahun 2020 anggaran yang tersedia untuk kegiatan Balai Besar POM di Pekanbaru adalah Rp 32.831.631.000,- yang terdiri dari Rupiah Murni (Anggaran DIPA) Rp 31.531.631.000,- dan PNBP Rp. 1.300.000.000,-. Realisasi penggunaannya adalah Rp 31.859.514.817,- dengan rincian Rupiah Murni Rp.30.564.046.183,- dan PNBP Rp 1.295.468.634-. Realisasi Anggaran Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 36.

(44)

2.2.19 Laporan Penerimaan PNBP

Target penerimaan PNBP tahun 2020 sebanyak 500.000.000. Realisasi penerimaan PNBP sebanyak 526.055.000. Persentase Realisasi penerimaan 105.211%. Laporan Penerimaan PNBP dapat dilihat pada Tabel 37.

(45)

3.1 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Obat

3.1.1 Sampling dan Pengujian Laboratorium Obat Menurut Parameter Uji

Rencana tahunan sampling untuk produk obat dan rokok pada tahun 2020 totalnya adalah 247 sampel, dengan realisasi sebanyak 247 sampel (100,00%). Diantaranya produk obat sebanyak 245 sampel (99,19%), dan rokok sebanyak 2 sampel (0,81%). Sedangkan target sampling untuk produk PKRT di tahun 2020 tidak ada

Gambar 3. 1 Rencana dan Realisasi Sampling Produk Obat/Rokok

3.1.2 Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat

Sarana produksi produk obat yang terinventarisir pada tahun 2020 di wilayah Propinsi Riau masih nihil.

3.1.3 Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Serta Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Obat

Pada tahun 2020, terdapat 1406 sarana yang terinventarisir di 8 Kab/Kota di Propinsi Riau dengan target 139 (9,87%) sarana. Penetapan jumlah target untuk masing-masing sarana berdasarkan resiko, dimana sarana dengan track record Tidak Memenuhi Ketentuan di tahun sebelumnya atau sarana yang sudah

245 2

Rencana tahunan sampling untuk

produk obat dan rokok pada tahun

2020

Obat Rokok

(46)

lebih dari 3 tahun tidak diperiksa atau sarana dengan stok produk OMKA yang besar menjadi target dalam pemeriksaan. Petugas Balai Besar POM di Pekanbaru telah melaksanakan pemeriksaan sebanyak 142 sarana (102,16%) dari target yang telah ditetapkan, atau 10,10% dari total sarana yang terinventarisir di Propinsi Riau. Sarana yang diperiksa terdiri dari PBF sebanyak 9 sarana, Apotek 60 sarana, Toko Obat Berizin 27 sarana, GFK 7 sarana, Rumah Sakit 6 sarana, Puskesmas 11 sarana, Puskesmas Pembantu/ Balai Pengobatan/ Klinik 22 sarana. Dari 142 sarana yang diperiksa, 77 sarana (54,23%) memenuhi ketentuan, 65 sarana (45,77%) Tidak Memenuhi Ketentuan. Hasil pemeriksaan sarana distribusi sediaan farmasi dan makanan dapat dilihat pada Tabel 13.A (Lampiran 13).

3.1.3.1 Pemeriksaan Sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Sarana PBF yang terinventarisasi di Provinsi Riau Tahun 2020 sebanyak 43 sarana dengan target sebanyak 9 sarana (100%) PBF. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap 9 PBF (100%) dari 9 PBF yang ditargetkan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 9 sarana tersebut, 5 sarana (55,56%) Memenuhi Ketentuan dan 4 sarana (44,44%) Tidak Memenuhi Ketentuan. Pelanggaran yang dilakukan antara lain :

• Terdapat SOP yang tidak sesuai dengan aturan yang tertulis pada SOP pembuatan Standar Operasional Prosedur

• Pada SOP tidak tertera nama personil yang menyusun, mengetahui dan menyetujui SOP

• Pada uraian tugas belum mencantumkan kualifikasi personil yang menduduki jabatan

• Program pelatihan karyawan belum tersedia

• Catatan monitoring pembersihan gudang tidak rutin dilakukan • Penyusunan obat di gudang tidak berdasarkan FIFO/FEFO • Monitoring suhu gudang tidak dilakukan secara rutin

• Tidak terdapat SOP Kualifikasi Pelanggan dan Kualifikasi Pemasok. • Belum memiliki data legalitas pemasok baik dari pabrik maupun dari PBF

lainnya

• PBF telah memiliki data legalitas/kualifikasi pelanggan tetapi tidak lengkap. Data yang ada hanya surat izin praktek Apoteker. Untuk izin legalitas sarana tidak lengkap dan pada umumnya tidak dilengkapi spesimen tandatangan Apoteker dan atau tenaga teknis kefarmasian. • Pengarsipan faktur dan SP OOT serta prekursor tidak terpisah (belum

disatukan)

(47)

• Melayani SP yang tidak absah, yaitu tidak ada nomor urut, stempel, no.SIPA/SIPTTK penanggungjawab obat

• Ditemukan penyaluran obat ke pelanggan melebihi jumlah obat yang tertera pada surat pesanan

• Ditemukan penyaluran obat ke pelanggan dengan item obat yang tidak tertera pada surat pesanan

• Dokumen penyaluran obat berupa faktur tidak semua dilengkapi stempel, nama terang dan No. SIK Penanggung Jawab sarana/petugas teknis kefarmasian yang diberi kewenangan

• Ditemukan faktur penyaluran obat keras yang tidak dilengkapi surat pesanan

• Faktur pembelian ditandatangani oleh petugas gudang bukan APJ PBF • Kartu stok secara elektronik belum mencantumkan no. Batch dan tanggal

kadaluarsa

• Ditemukan beberapa obat yang jumlah obat pada kartu stok tidak sesuai dengan jumlah fisik

• Hasil penarikan obat tidak dilaporkan ke Balai Besar POM di Pekanbaru • Obat yang mendekati kadaluarsa, telah kadaluarsa, mengalamai

kerusakan kemasan, tutup yang diduga kemungkinan mengalami kontaminasi dan yang akan dimusnahkan telah disimpan terpisah dalam lemari tetapi tidak diinventarisir/dicatat

• Lemari karantina penyimpanan obat retur ke pabrik, retur dari outlet, recall produk dan obat yang masih dalam menunggu status keputusan tidak ada kuncinya dan belum ada penandaannya untuk masing-masing jenis barang kembalian

• Tidak dilakukan evaluasi terhadap hasil inspeksi diri

• Telah dilakukan pelaporan triwulan pengelolaan obat dan tidak ditembuskan ke Balai POM setempat

• Lemari penyimpanan CCP tidak dilengkapi termometer terkalibrasi

• Petugas khusus yang menangani produk CCP belum mengikuti pelatihan • Telah memiliki SOP Penanganan Produk CCP tetapi tidak lengkap dan

belum diprint serta disahkan.

• Pengantaran produk CCP ke outlet seperti apotik, rumah sakit, dan klinik menggunakan stereoform dan tas ice bag tidak dilengkapi dengan alat monitor suhu dan form pencatatan suhu serta belum dilakukan validasi pengiriman

Terhadap temuan pelanggaran di sarana ditindaklanjuti dengan pembinaan, Peringatan, Peringatan Keras dan Pemanggilan Kacab/Apoteker PBF.

(48)

3.1.3.2 Pemeriksaan Sarana Apotek

Tahun 2020, sarana Apotek yang terinventarisasi di Provinsi Riau (8 Kab/Kota) sebanyak 549 sarana dengan target sebanyak 50 (9,11%) sarana apotek. Telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 60 apotek (120%) dari total sarana yang ditargetkan. Realisasi pemeriksaan sarana apotek melebihi target disebabkan karena berdasarkan analisis risiko terdapat risiko tingginya tingkat penularan Covid 19 di sarana rumah sakit dan puskesmas sehingga sebagian target pemeriksaan dialihkan ke sarana pelayanan kefarmasian lain (apotek, toko obat, dan klinik). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 31 sarana (51,67%) telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan 29 sarana (48,33%) tidak memenuhi ketentuan.

Gambar 3. 2 Hasil Dari Pemeriksaan Sarana Apotek Pelanggaran yang ditemukan antara lain:

• Pada saat pemeriksaan tenaga farmasi tidak berada di tempat • Arsip surat pesanan tidak dapat diperlihatkan

• Format surat pesanan tidak memuat no.izin apotik dan no. SIPA Apoteker • Format surat pesanan mencantumkan nomor STRA Apoteker bukan

nomor SIPA Apoteker

• Selain dari PBF apotik juga mengambil obat dari apotik lain untuk memenuhi kekurangan obat tetapi tidak berdasarkan kekurangan resep • Surat pesanan belum dilengkapi dengan nomor urut

• Arsip SP tidak dilengkapi stempel dan nomor SIPA

• Pengarsipan faktur sudah per PBF tetapi masih diarsip terpisah dari SP

52% 48%

Hasil Pemeriksaan Sarana

Apotek

Sesuai Ketentuan

Tidak Memenuhui Ketentuan

(49)

• Penyimpanan SP dan faktur prekursor masih bergabung dengan resep obat

• Penyimpanan faktur obat bercampur dengan faktur selain obat seperti faktur prekursor, faktur alkes

• SP dan Faktur pembelian tidak diarsipkan dengan rapi

• Terdapat obat yang faktur pembeliannya tidak dapat diperlihatkan

• Tidak semua faktur pembelian dilengkapi stempel, nama dan nomor SIPA • Faktur pembelian obat tidak ditandatangani oleh tenaga farmasi, namun

pemilik/karyawan apotik

• Skrining terhadap nomor bets obat yang diterima kurang teliti yaitu ditemukan no.bets pada fisik obat tidak sesuai dengan no.bets pada faktur • Penyimpanan obat belum sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang

tercantum pada kemasan obat • Kartu stok tidak rutin dicatat

• Tidak semua obat memiliki kartu stok • Kartu stok obat tidak ada

• Kartu stok dibawa oleh Apoteker sehingga tidak dapat ditunjukkan

• Kartu stok tidak mencantumkan keterangan nomor batch dan tanggal kadaluarsa

• Melakukan penyaluran obat ke bidan dan dokter diluar kewenangan bidan dan dokter sesuai peraturan

• Penyimpanan vaksin/CCP dalam kulkas tidak dilengkapi dengan catatan monitoring suhu dan atau tidak memiliki termometer terkalibrasi

• Tidak memiliki genset atau gennset dalam keadaan rusak

• Tidak membuat laporan narkotika dan psikotropika tidak pernah dibuat • Melakukan pemusnahan obat tidak sesuai dengan ketentuan

Terhadap temuan pelanggaran di sarana ditindaklanjuti dengan memberi Pembinaan, Peringatan, Peringatan Keras, Rekomendasi Penghentian Sementara Kegiatan (PSK).

3.1.3.3 Pemeriksaan Saranan Toko Obat Berizin (TOB)

Sarana Toko Obat Berizin (TOB) yang terinventarisasi di Provinsi Riau (8 kab/kota) Tahun 2020 sebanyak 225 sarana. Dari jumlah tersebut ditargetkan 19 TOB untuk diperiksa. Realisasi pemeriksaan melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 27 (142,11%) TOB. Realisasi pemeriksaan sarana TOB melebihi target disebabkan karena berdasarkan analisis risiko terdapat risiko tingginya tingkat penularan Covid 19 di sarana rumah sakit dan puskesmas sehingga sebagian target pemeriksaan dialihkan ke sarana pelayanan kefarmasian lain

Gambar

Gambar 2. 1 Peta Provinsi Riau
Gambar 2. 3 Kemampuan Kerja Tenaga Penguji Per Sampel Per Tahun  di Tahun 2020 350236313.857 453.875 345050100150200250300350400450500Obat danNapzaObatTradisional/SK
Gambar 2. 4 Kemampuan kerja Tenaga Penguji Per Parameter Uji Per  Tahun di Tahun 2020
Gambar 3. 1 Rencana dan Realisasi Sampling Produk Obat/Rokok  3.1.2 Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Bagian Pemberdayaan Perempuan Sekretariat Daerah Kabupaten Ende mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk Pelaksanaan Kegiatan Tahun

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

Saya yang bertandatangan,di,bawah ini Pejabat Pengadaan pada DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH dengan ini menetapkan calon pemenang penyedia barang

NIDN/NAMA DOSEN/BID ILMU JAFUNG/GOLRU/TMMD PEND./UMUR/MK GRUP KETERANGAN CATATAN SISTEM PENGUSULAN.. 60 - 60 - Sistem Sertifikasi Pendidik untuk Dosen

Pada hari ini Rabu tanggal Tiga bulan Juni tahun Dua Ribu Lima Belas Pokja Polres Lombok Timur pada Pekerjaan Pembangunan Rumah Dinas Polsek Jerowaru telah melaksanakan.

[r]

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian oleh Kelompok Kerja IV LPBJ Kabupaten Lampung Tengah menurut ketentuan – ketentuan yang berlaku, maka berdasarkan