• Tidak ada hasil yang ditemukan

400% 200% 0,000. Perputaran Modal Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "400% 200% 0,000. Perputaran Modal Kerja"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Setiap perusahaan dalam menjalankan bisnisnya memiliki masing-masing tujuan, tak terkecuali dalam menyejahterakan para pemegang saham. Salah satu cara untuk memperoleh hasil tersebut yaitu dengan meningkatkan profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas dapat menentukan baik buruknya kinerja perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas berarti kinerja perusahaan semakin baik.

Profitabilitas dapat dianalisis melalui laporan keuangan perusahaan. Analisa laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui produktivitas perusahaan serta kondisi agar perusahaan dapat menjalankan aktivitas bisnisnya dengan lancar. Cara mengukur profitabilitas yang diperoleh melalui data laporan keuangan yaitu dengan menggunakan rasio profitabilitas Return On Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

Penggunaan modal kerja harus dikelola secara efektif agar profitabilitas dapat meningkat. Modal kerja sendiri merupakan total aset lancar yang diperoleh dalam mendanai kebutuhan sehari-hari perusahaan. Dalam mengelola efektivitas modal kerja perusahaan dapat diukur menggunakan rasio perputaran modal kerja (Working Capital Turnover) dalam satu periode. Jika semakin tinggi perputaran modal kerja, maka modal kerja yang dikelola semakin efektif. Begitupun sebaliknya, jika perputaran modal kerja semakin rendah maka efektivitas modal kerja juga rendah atau tidak efektif (Octavianty & Syahputra, 2015).

Pemenuhan sumber pendanaan melalui utang (pinjaman) mempengaruhi tingkat leverage perusahaan. Karena leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan telah menggunakan utang. Wibowo (2013) menyatakan jika perusahaan menggunakan lebih banyak utang daripada sumber aset sendiri yang akan membuat tingkat bunga yang ditanggung meningkat. Maka leverage perusahaan akan berkurang karena beban bunga meningkat dan profitabilitas dapat menurun. Tetapi jika utang tersebut dikelola dengan baik dan dapat digunakan untuk proyek investasi produktif, dapat berdampak positif pada meningkatnya profitabilitas.

(2)

2

Objek yang hendak diteliti yaitu perusahaan Property & Real Estate yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-2019. Perusahaan property &

real estate menjadi investasi jangka panjang yang sedang diminati oleh para investor karena mengalami perkembangan dengan pesat. Modal yang besar dibutuhkan dalam pengelolaannya karena tidak hanya kepentingan atas tanah dan bangunan saja, namun juga diperlukan biaya pemasaran dan penjualan yang besar.

Dikatakan bahwa pertumbuhan industri real estate dan property stagnan pada tahun 2019 sebesar 3% sampai 3,8% dan akan terus naik mencapai 10% (www.tempo.id).

Hal tersebut diimbangi dengan dugaan kenaikan PDB sebesar 5,8% pada tahun 2020.

Dilihat melalui gambar 1 dan 2, pergerakan nilai rata-rata perputaran modal kerja dan rata-rata profitabilitas (ROA) pada perusahaan Property dan Real Estate tahun 2016 sampai 2019 tidak sejalan. Perputaran modal kerja dari tahun 2016 ke 2017 tidak banyak mengalami peningkatan dan mengalami penurunan tahun 2018, lalu meningkat kembali pada tahun 2019. Sedangkan tingkat profitabilitas mengalami penurunan terus menerus dari tahun 2016 sampai 2019. Hal tersebut tidak selaras dengan Priantiningtias & Sitohang (2017), di mana modal kerja memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas.

0,000 0,200 0,400 0,600

Perputaran Modal Kerja

Perputaran Modal Kerja

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

0%

200%

400%

600%

ROA

ROA

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Gambar 1. Rata-rata Perputaran Modal Kerja Perusahaan Tahun 2016-2019 Property dan Real Estate Tahun 2016-2019

Gambar 2. Rata-rata Profitabilitas (ROA)

Perusahaan Tahun 2016-2019 Property dan Real Estate Tahun 2016-2019

(3)

3

Wau (2017) menyatakan bahwa efektivitas modal kerja pada perusahaan farmasi tidak memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal tersebut dikarenakan industri farmasi memiliki investasi yang tinggi pada piutang, sehingga sistem efektivitas modal kerja kurang efektif dalam mempengaruhi profitabilitas.

Sedangkan menurut Lindung Bulan (2015) dan Putri Nawalani & Lestari (2015) menunjukkan bahwa variabel efektivitas modal kerja berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan multifinance dan food & beverages. Yang artinya semakin cepat efektivitas modal kerja maka semakin tinggi penjualan yang diperoleh dan mengakibatkan profitabilitas perusahaan akan naik.

Sari & Asiah (2016) mengatakan jika leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang dilakukan pada industri manufaktur. Apabila sistem manajemen perusahaan tersebut dapat mengelola utang perusahaan dengan efisien dan efektif maka profitabilitas perusahaan akan meningkat. Selain itu, Puspitasari (2013) juga menyatakan pernyataan yang sama bahwa leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Namun menurut Widiyanti & Elfina (2015), leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan.

Dilihat dari hasil penelitian terdahulu, masih terdapat inkonsistensi hasil mengenai pengaruh efektivitas modal kerja dan leverage terhadap profitabilitas yang dilihat melalui pengukurannya. Inkonsistensi tersebut karena adanya pengaruh dari variabel lainnya, salah satunya variabel moderasi. Variabel moderasi merupakan variabel yang memiliki kemampuan memperlemah maupun memperkuat hubungan variabel dependen dan variabel independen. Ukuran perusahaan telah dijadikan sebagai variabel moderasi pada riset-riset terdahulu namun bukan dengan variabel efektivitas modal kerja, leverage dan profitabilitas.

Melainkan variabel lain seperti penelitian yang dilakukan oleh Sunarya (2013) yang menganalisis ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi untuk mengetahui pengaruh kebijakan utang, profitabilitas, dan likuiditas terhadap kebijakan dividen pada perusahaan sektor konsumsi. Sedangkan Pratiwi (2019) dalam risetnya menganalisa pengaruh efektivitas modal kerja terhadap harga saham dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderasinya.

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan menjadi variabel moderasi untuk dapat mengetahui perannya terhadap pengaruh antara efektivitas modal kerja dan

(4)

4

leverage dengan profitabilitas, apakah memperkuat atau memperlemah pengaruh ketiga variabel tersebut. Hal itu menjadi pembeda dengan penelitian lain, karena sejauh pengamatan peneliti, belum ditemui analisa yang serupa pada ketiga variabel tersebut. Ukuran perusahaan merupakan pengelompokan perusahaan yang termasuk ke dalam perusahaan besar atau kecil yang ditentukan pada total asset perusahaan. Menurut Rikalmi et al., (2014) sebuah perusahaan yang memiliki total asset yang besar akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang besar, dan hal tersebut dapat menarik kepercayaan kepada para investor. Kusumo & Ari (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan food & beverages. Peningkatan ukuran perusahaan diikuti dengan meningkatnya nilai penjualan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar biaya perusahaan dapat berkurang. Nilai pendapatan pun akan lebih tinggi yang diikuti dari naiknya penjualan dibandingkan keseluruhan biaya perusahaan.

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh tingkat efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019?

2. Apakah ada pengaruh leverage terhadap profitabilitas pada sektor property

& real estate pada tahun 2016-2019?

3. Apakah ukuran perusahaanmemoderasi pengaruh antara tingkat efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019?

4. Apakah ukuran perusahaanmemoderasi pengaruh antara leverage terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka berikut tujuan penelitian adalah:

1. Untuk menguji pengaruh tingkat efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019.

(5)

5

2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019.

3. Untuk menguji peran ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh antara tingkat efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019.

4. Untuk menguji peran ukuran perusahaan dalam memoderasi pengaruh antara leverage terhadap profitabilitas pada sektor property & real estate pada tahun 2016-2019.

Manfaat Penelitian a. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi para investor dalam menanamkan modal pada perusahaan real estate & property yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat pada perusahaan untuk bisa mengelola efektivitas modal kerja perusahaan dengan baik untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi kajian studi corporate finance terutama mengenai efektivitas modal kerja dan leverage yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan dengan variabel moderasi ukuran perusahaan.

(6)

6

TELAAH PUSTAKA

PROFITABILITAS

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Santono, 2010). Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan (Kasmir D. , 2011). Ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan juga dapat diketahui dengan menggunakan rasio tersebut. Profitabilitas ditentukan menggunakan rasio untuk menunjukkan hasil akhir dalam mengambil keputusan. Penelitian ini menggunakan Return On Assets / ROA sebagai pengukur profitabilitas perusahaan. ROA adalah perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva yang mengukur tingkat pengembalian investasi total.

EFEKTIVITAS MODAL KERJA

Menurut Maming (2019), keefektifan modal kerja dinilai menggunakan rasio perputaran modal kerja. Perputaran modal kerja atau Working Capital Turnover (WCT) yaitu nilai antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata- rata yang diperoleh perusahaan (dalam jumlah rupiah). Dana atau kas yang diinvestasikan sebagai modal kerja yang diolah untuk kegiatan operasional perusahaan hingga kembali menjadi kas dilihat melalui besar rasio perputaran modal kerja. Total penjualan yang tinggi akan mempengaruhi besar modal kerja, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

LEVERAGE

Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan sumber pendanaannya melalui utang (Felany &

Worokinasih, 2018). Saat leverage perusahaan meningkat akan berdampak pada penurunan profitabilitas perusahaan. Rasio leverage digunakan untuk dalam penelitian ini menggunakan Dept Asset Ratio (DAR) sebagai rasio ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh utang.

Sesuai dengan teori critical resource yang menyatakan semakin tinggi rasio, artinya semakin tinggi biaya yang harus ditanggung perusahaan guna memenuhi kewajiban yang dimiliki, dengan tujuan dapat menurunkan profitabilitas perusahaan.

(7)

7 UKURAN PERUSAHAAN

Ukuran perusahaan merupakan ukuran penentu besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya ukuran perusahaan ditentukan oleh total aktiva, total penjualan, jumlah karyawan, dan lainnya (Ratnasari, 2017). Sebuah perusahaan yang besar cenderung memiliki peluang sumber pendanaan yang lebih besar dari kreditur. Perusahaan besar dirasa dapat memenuhi kebutuhan karena akan mendapatkan profitabilitas yang besar di era persaingan global. Selain itu, perusahaan yang besar akan membutuhkan dana yang besar, sehingga akan cenderung mendapatkan modal asing yang besar.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pengaruh Efektivitas Modal Kerja terhadap Profitabilitas

Efektivitas modal kerja yang diukur melalui tingkat perputaran modal kerja dapat menaikkan tingkat penjualan. Tingkat penjualan akan menaikkan nilai profitabilitas. Profitabilitas merupakan salah satu indikator kinerja keuangan suatu perusahaan. Sehingga dibutuhkan sistem kelola dan keputusan yang baik dalam modal kerja. Priantiningtias & Sitohang (2017), Tnius (2018) dan Lestari (2019) menemukan bahwa efektivitas modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Tingkat perputaran modal kerja dapat dilihat melalui besar penjualan dibagi modal kerja. Modal kerja merupakan dana untuk mengukur aktivitas bisnis, yang mana diukur dari total aktiva lancar yang dikurangi kewajiban lancar yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional. Artinya efektivitas modal kerja adalah sesuatu yang baik bagi perusahaan, karena semakin tinggi efektivitas modal kerja maka dapat meningkatkan hasil penjualan untuk mengembalikan modal berupa modal pinjaman serta untuk mengembangkan perusahaan dari sisa hasil usaha yang diperoleh. Berdasarkan penelitian terdahulu dan argumentasi yang dipaparkan, dapat dirumuskan hipotesis satu sebagai berikut.

H1: Efektivitas modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Di perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi, berpotensi mengalami kebangkrutan jika tidak mampu mengelola secara bijaksana dalam

(8)

8

penggunaan utang jangka panjang dan pendek. Perusahaan akan sulit memiliki kredit untuk kebutuhan masa depan. Jika leverage ini tidak diperhitungkan oleh perusahaan, maka profitabilitas akan menurun. Profitabilitas melalui penggunaan utang dapat menyebabkan biaya bunga tetap. Pada teori trade-off dapat dikatakan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan dana eksternal yang berasal dari utang untuk meningkatkan kekayaan seseorang dibandingkan dengan penggunaan dana dari internal. Di mana manajer keuangan dipercaya akan menaikkan rasio utang sehingga dapat mengurangi beban pajak yang dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa efek leverage berpengaruh positif. Hasil penelitian Anggarsari & Seno Aji (2018), Sari dan Asiah (2016), Adria dan Susanto (2020) dan Darmajati (2019) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara antara leverage dengan profitabilitas. Namun teori trade off juga dapat berpengaruh negatif jika memperhitungkan bunga yang diperoleh dari utang tersebut yang mengakibatkan kesulitan keuangan (financial distress) sehingga dapat menurunkan profitabilitas. Artinya hubungan antara leverage dan profitabilitas tidak searah jika tingkat rasio leverage naik maka profitabilitas akan menurun dan begitupun sebaliknya (Wibowo, 2013).

H2: Leverage berpengaruh terhadap profitabilitas

Moderasi Ukuran Perusahaan Pada Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Ukuran perusahaan dapat diukur melalui total aset yang dimiliki. Aset tersebut jika dikelola dengan baik akan berpengaruh baik terhadap profitabilitas.

Sehingga perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang besar. Ukuran perusahaaan yang besar cenderung memiliki tingkat total aset yang tinggi. Modal kerja merupakan bagian dari total aset karena merupakan total aktiva lancar yang dapat dijadikan investasi jangka pendek untuk meningkatkan kelangsungan operasional perusahaan. Salah satu rasio dalam menghitung efektivitas modal kerja yaitu menggunakan rasio perputaran modal kerja dalam periode tertentu. Semakin singkat efektivitas modal kerja dalam periode tersebut, maka dampaknya akan profitabilitas perusahaan juga meningkat. Sehingga ukuran perusahaan besar dapat memperkuat pengaruh efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas. Sedangkan pada perusahaan kecil dampaknya akan memperlemah pengaruh perputaran modal

(9)

9

kerja terhadap profitabilitas, karena efektivitas modal kerja yang lambat tidak dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan profitabilitas pun dapat menurun.

H3: Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh positif efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas

Moderasi Ukuran Perusahaan Pada Leverage Terhadap Profitabilitas

Ukuran perusahaan merupakan penggambaran besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat ditinjau dari besarnya total aktiva, total penjualan, atau kapitalisasi pasar. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan menggunakan Ln Total Aset. Menurut Puspita dan Hartono (2018) perusahaan besar cenderung memiliki struktur kepemilikan yang beragam dan membuat pembayaran dividen lebih tinggi guna mengatasi masalah keagenan, sehingga utang yang dimiliki lebih banyak daripada dana internal. Sehingga utang tersebut menjadi beban bagi perusahaan untuk dapat berkinerja. Sedangkan perusahaan kecil cenderung membayar dividen dengan lebih rendah yang menyebabkan dana internalnya lebih banyak dibandingkan utang.

Sesuai dengan trade off theory, bahwa perusahaan lebih suka menggunakan dana eksternal yaitu utang daripada internal. Rasio utang dipercaya dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan. Artinya leverage yang optimal dapat meningkatkan profitabilitas. Pada perusahaan besar yang memiliki total aset yang besar akan memiliki tingkat leverage yang tinggi. Leverage yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas.

Karena leverage merupakan rasio yang dihitung dari total utang dibagi dengan total aset. Maka pada perusahaan yang besar investor akan lebih percaya jika perusahaan dapat mengelola utang dengan baik sehingga pengaruh leverage dapat memperkuat profitabilitas. Sedangkan pada perusahaan kecil, tingkat leverage lebih rendah karena penggunaan utang lebih kecil. Maka ukuran perusahaan kecil dapat memperlemah tingkat leverage terhadap profitabilitas.

H4: Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh leverage terhadap profitabilitas

(10)

10 H1

H4 H2

H3

Gambar 3. Model Kerangka Teoritis Sumber: Dikembangkan dalam Penelitian (2021)

Efektivitas Modal Kerja (X1)

Ukuran Perusahaan (Z)

Profitabilitas (Y)

Leverage (X2)

(11)

11

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh data laporan keuangan tahunan perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 4 (empat) tahun yaitu pada periode 2016 – 2019 dengan jenis penelitian kuantitatif.

Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi yaitu:

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Sampel

Sumber: Data sekunder diolah (2021)

Variabel dan Pengukurannya

Variabel dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan rasio ROA. Variabel independen meliputi efektivitas modal kerja yang diukur dengan WCT dan leverage yang diukur dengan DAR. Serta ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi yang diukur menggunakan LN (Total Aset).

Tabel 2. Pengukuran Konsep

No. Variabel Definisi Indikator Sumber

1. Profitabilitas Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

ROA = Laba Bersih Setelah

Pajak / Total Aktiva

Santono (2010)

2. Efektivitas Modal Kerja

Ukuran bagaimana modal kerja yang digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan.

WCT=

Penjualan / Modal Kerja

Azlina (2006) Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah

Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2019.

68

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahun 2016-2019 secara berturut-turut.

(7)

Perusahaan yang mengalami kerugian pada periode 2016-2019 berturut-turut

(17)

Perusahaan yang memenuhi kelengkapan data untuk perhitungan variabel

44

Jumlah sampel 44

(12)

12 3. Leverage Perimbangan antara total

utang dengan aktiva yang dimiliki suatu perusahaan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan utang untuk membiayai investasi.

DAR = Total utang / Total

Aktiva

Salim (2015)

4. Ukuran Perusahaan

Ukuran penentu besar kecilnya suatu perusahaan.

Log Natural (Total Asset)

Ratnasari (2017)

Teknik Analisis Data

Perangkat lunak atau software yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan program pengolahan data statistik E-Views versi 10. Teknik analisis yang digunakan yaitu metode regresi data panel.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi panel data. Data panel merupakan kombinasi dari data time series (data runtut waktu tertentu) dan data cross section (terdiri dari beberapa objek). Terdapat 3 pendekatan yang sering digunakan, yaitu: metode Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model (FEM) dan Random Effect Model (REM). Regresi data panel perlu dilakukan beberapa pengujian untuk menentukan model yang paling tepat. Pertama dilakukan Uji Chow Test untuk memilih model yang tepat antara Common Effect Model dengan Fix Effect Model (FEM), jika nilai signifikansi yang dihasilkan < (0.05) maka asumsi sementara peneliti memilih model FEM begitu pula sebaliknya.

Kedua Uji Hausman Test untuk memilih model yang tepat antara Fix Effect Model (FEM) dengan Random Effect Model (REM), jika yang dihasilkan < alfa (0.05) maka model yang digunakan adalah FEM begitu pula sebaliknya. Ketiga Uji Lagrange Multiplier Test untuk memilih model yang tepat antara Common Effect Model (CEM) dan Random Effect Model (REM), jika yang dihasilkan < alfa (0.05) maka model REM yang dipilih begitu juga sebaliknya. Berikut persamaan regresi berganda yang digunakan pada penelitian ini:

Y = β0 + β1X1it + β2X2it3Zit+ β4X1it*Zit + β5X2*Zit + eit

Dimana:

Y : Profitabilitas (ROA) β0 : Konstanta

(13)

13 β1 : Koefisien regresi variabel X1 β2 : Koefisien regresi variabel X2 β3 : Koefisien regresi variabel X3 β4 : Koefisien regresi variabel X4 X1 : Efektivitas Modal Kerja (WCT) X2 : Leverage (DAR)

Z : Ukuran Perusahaan (LN Total Aset)

X1*Z : Moderasi antara Ukuran Perusahaan dengan Efektivitas Modal Kerja

X2*Z : Moderasi antara Ukuran Perusahaan dengan DAR eit : Error

t : Waktu i : Perusahaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistika deskriptif dilakukan terhadap seluruh variabel penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3

Hasil Statistika Deskriptif Indikator

Variabel

N Rata-rata Minimum Maksimum Std. Deviation

ROA 176 2.806485 -11.00000 18.41000 4.733429 WCT 176 0.469383 0.045639 2.624133 0.367204 DAR 176 0.369443 0.026468 3.160000 0.282387 UKURAN 176 15.43866 11.22696 19.59064 1.625494 Sumber: Data sekunder diolah (2021)

Dilihat dari tabel diatas, didapatkan informasi dari data periode penelitian 2016 – 2019 dengan total sampel (N) sebanyak 176. Jumlah sampel tersebut didapat dari jumlah sampel perusahaan real estate & property sebanyak 44 perusahaan

(14)

14

dikali periode 4 tahun tanpa mengurangi data outlier. ROA memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 2.806485 dengan standar deviasi sebesar 4.733429. Nilai standar deviasi lebih besar dari nilai mean-nya menunjukkan tingginya variasi antara nilai maksimum dan minimum selama periode pengamatan, atau dengan kata lain ada kesenjangan yang cukup besar dari ROA terendah dan tertinggi. Nilai maksimum sebesar 18.41000 yang dimiliki oleh PT Metropolitan Kentjana Tbk dan nilai minimum sebesar -11.00000 yang dimiliki oleh PT Metro Realty Tbk.

Hasil deskriptif di atas menunjukkan perputaran modal kerja memiliki rata- rata sebesar 46,9% dengan standar deviasi 36,7%. Nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya. Artinya, tidak ada kesenjangan yang besar antara perputaran modal kerja terendah dan tertinggi. Nilai minimum dari perputaran modal kerja sebesar 4,5%yang dimiliki oleh PT Ciputra Development Tbk dan nilai maksimum sebesar 262,2% yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk.

DAR memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar 36.9% dengan standar deviasi sebesar 28.2%. Nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai mean-nya sehingga tidak ada kesenjangan yang besar antara DAR terendah dan tertinggi.

Nilai maksimum DAR sebesar 316% yang dimiliki oleh PT Duta Anggada Realty Tbk dan nilai minimum sebesar 2.6% yang dimiliki oleh PT Eurika Prima Jakarta Tbk. Nilai rata-rata ukuran perusahaan sebesar 15.43048 dengan nilai standar deviasi sebesar 1.6257538. Menunjukkan rendahnya variasi nilai minimum dan maksimum selama periode pengamatan, atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar antara nilai ukuran perusahaan tertinggi dan terendah. Nilai maksimum ukuran perusahaan sebesar 19.590000 yang dimiliki oleh PT Duta Pertiwi Tbk dan nilai minimum sebesar 11.226000 yang dimiliki oleh PT Metro Realty Tbk.

Analisis Regresi Data Panel Hasil Pemilihan Model Regresi

Pemilihan model regresi yang tepat dilakukan melalui tiga uji yang dilakukan adalah uji chow, uji hausman, dan uji lagrange multiplier yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

(15)

15 Uji Chow

Uji chow merupakan pengujian yang dilakukan untuk memilih model yang cocok antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model (FEM). Model yang terbaik diperoleh, ketika nilai prob lebih kecil dari nilai (α=5%) maka model yang digunakan adalah Fixed Effect Model dan sebaliknya.

Tabel 4 Hasil Uji Chow Data Panel Uji Chow

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Period F 8.332923 (43.130) 0.0000

Period Chi-square 232.923266 43 0.0000

Sumber: Data sekunder diolah (2021)

Berdasarkan hasil Tabel 4, diperoleh bahwa model terbaik adalah Fixed Effect Model (FEM), karena nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji chow sebesar 0,000 kurang dari (α=5%). Artinya, setelah melakukan Uji Chow, dilakukan Uji Hausman untuk menentukan apakah model terbaik Fixed Effect Model atau Random Effect Model.

Uji Hausman

Langkah terakhir untuk menentukan model terbaik dari Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) yang tepat untuk diterapkan maka dilakukan Uji Hausman yang menunjukkan probabilitas sebesar 0.0608 lebih dari alfa 0.05 sehingga model yang tepat digunakan dalam penelitian ini adalah Random Effect Model (REM).

Tabel 5 Hasil Uji Hausman Data panel Uji Hausman

Test Summary Chi-sq Statistic d.f. Prob.

Cross-section Random 1.804134 2 0.4057

(16)

16 Sumber: Data sekunder diolah (2021)

Dari hasil Tabel 5, dapat dilihat bahwa nilai probability (cross section random) sebesar 0.4057, yaitu nilai probabilitas lebih dari alfa 0.05. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian maka Random Effect Model lebih baik dibandingkan Fixed Effect Model. Maka dalam pengujian hipotesis, model yang akan digunakan adalah Random Effect Model. Karena yang terpilih adalah Random Effect Model (REM), maka uji asumsi klasik tidak perlu dilakukan sebab REM menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) yang sudah memenuhi uji asumsi klasik (Rosadi, 2012). Pendapat ini disetujui oleh Kosmaryati et al., (2019) yang mengatakan bahwa pengujian untuk Random Effect Model juga tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik, karena REM menggunakan metode estimasi GLS.

Pengujian Hipotesis

Guna membuktikan kebenaran hipotesis yang dibangun yaitu pengaruh langsung antar variabel digunakan regresi data panel berdasarkan model yang tepat untuk setiap hipotesis.

Tabel 6

Output Random Effect Model (REM)

Variabel Koefisien Std. Error t-Statistik Prob.

C

Efektivitas Modal kerja (WCT) DAR

Ukuran Perusahaan

-7.173829 2.876700 -0.561952 0.602255

4.662543 0.906353 1.063519 0.296957

-1.637345 3.173928 -0.528390 2.028086

0.1034 0.0018 0.5979 0.0441 R-squared

Adjusted R-squared S.E of regression F-statistic

Prob(F-statistic)

0.235452 0.142075 0.150310 4.258837 0.046247

Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat

0.256995 2.342373 3.295176 1.687757

Sumber: data sekunder diolah (2021)

(17)

17 Tabel 7

Hasil Output Variabel Moderasi

Variabel Koefisien Std. Error t-Statistik Prob.

C

Ukuran perusahaan_WCT Ukuran perusahaan_DAR

-5.452637 4.083288 0.827398

3.472623 1.798021 0.631628

-1.387321 2.270989 1.309946

0.0351 0.0292 0.1920 Sumber: data sekunder diolah (2021)

Sehingga persamaan regresinya menjadi:

Y = -7.173829 + 2.876700X1 -0.561952X2 + 0.602255Z + 4.083288X1Z + 0.827398X2Z + eit

Dari persamaan regresi di atas, dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar -7.173829 yang artinya menyatakan bahwa apabila Efektivitas Modal Kerja, Leverage dan Ukuran Perusahaan bernilai nol, maka pergerakan Profitabilitas (ROA) -7.173829. Koefisen regresi efektivitas modal kerja yang diukur dengan perputaran modal kerja sebesar 2.876700 yang berarti jika tingkat Efektivitas Modal Kerja (X1) meningkat sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan penurunan profitabilitas yang diukur dengan ROA sebesar 2.876700 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.

Sebaliknya koefisien regresi Leverage yang diukur dengan DAR (X2) sebesar -0.561952 dan koefisien ukuran perusahaan sebesar 0.602255 yang berarti jika tingkat DAR dan Ukuran Perusahaan (Z) meningkat 1 satuan, maka akan menyebabkan kenaikan profitabilitas (ROA) sebesar -0.561952 dan 0.602255 dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.

Berdasarkan hasil pada tabel 6, nilai probabilitas efektivitas modal kerja terhadap ROA menunjukkan pengaruh positif signifikan, karena nilai probabilitas modal kerja sebesar 0.0018 di mana kurang dari 0.05. Pada DAR terhadap ROA menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan terhadap profitabilitas, karena nilai probabilitas sebesar 0.5979 yang di mana lebih dari 0.05. Artinya leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Nilai probabilitas ukuran perusahaan menunjukkan nilai sebesar 0.0441 di mana lebih kecil dari 0.05. Yang artinya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas atau ROA. Maka hasil pengujian hipotesis H1 diterima dan H2 ditolak.

(18)

18

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh nilai probabilitas moderasi antara efektivitas modal kerja dengan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas sebesar 0.0292. Artinya, ukuran perusahaan memoderasi atau memperkuat pengaruh efektivitas modal kerja terhadap profitabilitas karena nilai nilai signifikansi ≤ dari 0.05. Sehingga hasil pengujian hipotesis H3 diterima. Sedangkan nilai probabilitas moderasi antara leverage (DAR) dengan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas sebesar 0.1920. Artinya, ukuran perusahaan tidak berhasil memoderasi pengaruh leverage terhadap profitabilitas karena nilai signifikansi ≥ dari 0.05. Sehingga hasil pengujian hipotesis H4 ditolak.

Hasil koefisien determinasi (R2) yang ditunjukkan dengan nilai Adjusted R- squared sebesar 0.142075 menunjukkan bahwa variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini sebesar 14,2%, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.

PEMBAHASAN

Pengaruh Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabillitas

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa Efektivitas Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (H1 diterima).

Tingkat efektivitas modal kerja yang cepat dapat meningkatkan penjualan perusahaan. Tingkat penjualan dapat memberikan keuntungan yang besar sehingga akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Temuan diatas sejalan dengan yang dilakukan Priantiningtias & Sitohang (2017), Tnius (2018) dan Lestari (2019) yang menyatakan efektivitas modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Menurut peneliti di atas, jika efektivitas modal kerja berpengaruh positif artinya perusahaan menggunakan modal kerjanya secara efisien untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dan dana yang dikeluarkan dapat digunakan kembali untuk kegiatan operasional selanjutnya. Sehingga tingkat efektivitas modal kerja semakin tinggi dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Sedangkan hal tersebut tidak sejalan dengan penelitian Wau (2017) yang mengisyaratkan bahwa keseluruhan industri bila diukur dengan efektivitas modal

(19)

19

kerja kurang efektif sehingga tidak memiliki pengaruh terhadap return on assets (ROA).

Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (H2 ditolak). Perusahaan bisa saja menerima beban bunga yang terlalu besar sehingga dapat menyebabkan kesulitan keuangan (financial distress) sehingga menimbulkan profitabilitas perusahaan menurun. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan A. P. Lestari & Hermanto (2015) dan Wibowo (2013), bahwa pengaruh negatif dapat diartikan bahwa DAR yang semakin tinggi maka semakin besar juga risiko keuangannya. Artinya yaitu ada kemungkinan dalam gagal bayar karena perusahaan terlalu banyak menggunakan utang dalam pendanaan aktiva.

Sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk mengatasi hal tersebut.

Selain itu, kemungkinan perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi tetapi memiliki laba yang rendah atau memiliki utang uang tinggi namun tingkat laba yang tinggi juga. Oleh karena itu tinggi rendahnya profitabilitas tidak dipengaruhi oleh utang. Dengan demikian, dapat dianalisis bahwa DAR yang tinggi dapat menurunkan profitabilitas karena adanya biaya bunga dan kemungkinan gagal bayar.

Temuan diatas tidak sejalan dengan penelitian Anggarsari & Seno Aji (2018), Sari dan Asiah (2016), Adria dan Susanto (2020) dan Darmajati (2019) yang menyatakan leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

Moderasi Ukuran Perusahaan Pada Efektivitas Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Variabel ukuran perusahaan sebagai pemoderasi pengaruh efektivitas modal kerja yang diukur dengan working capital turnover terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2016-2019, memiliki nilai Prob. 0.0292, yakni ≤ 0.05, Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan terbukti signifikan memoderasi positif hubungan antara efektivitas modal kerja dengan profitabilitas (ROA) sehingga (H3 diterima).

Temuan diatas sejalan dengan temuan Riani & Nasir (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mampu memoderasi efektivitas modal kerja

(20)

20

terhadap profitabilitas. Karena ukuran perusahaan memiliki peran dalam besar kecilnya efektivitas modal kerja suatu perusahaan. Perusahaan yang besar cenderung memiliki total aset yang besar, sehingga modal kerja perusahaan juga besar. Modal kerja tersebut dapat menambah tingkat efektivitas modal kerja. Oleh karena itu perusahaan yang besar cenderung lebih profesional dan efektif dalam pengelolaan sumber daya, sehingga perusahaan besar akan memiliki kinerja yang lebih baik. Berbanding dengan perusahaan yang memiliki aset kecil yang terkendala dalam manajemen sumber daya yang terbatas sehingga hasilnya tidak optimal.

Moderasi Ukuran Perusahaan Pada Leverage Terhadap Profitabilitas

Variabel ukuran perusahaan sebagai pemoderasi pengaruh leverage yang diukur dengan DAR terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2016- 2019, memiliki nilai Prob. 0.1920, yakni ≥ 0.05, Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memoderasi hubungan antara leverage (DAR) dengan profitabilitas (ROA) sehingga (H4 ditolak).

Hasil dari penelitian diatas sesuai dengan temuan Riani & Nasir (2016) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mampu memoderasi leverage terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua perusahaan lebih memilih menggunakan dana eksternal seperti utang. Ukuran perusahaan yang besar mencerminkan jika perusahaan tersebut dalam perkembangan dan pertumbuhan yang baik sehingga memiliki total aset yang lebih besar daripada utang. Sehingga pendanaan melalui utang tidak diperlukan. Oleh karena itu, ukuran perusahaan tidak dapat memoderasi tingkat leverage terhadap profitabilitas perusahaan. Adapun dugaan bahwa ukuran perusahaan besar tidak diimbangi dengan pengelolaan utang yang baik, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai dorongan dalam berkinerja lebih baik, tetapi menjadi beban perusahaan.

(21)

21

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis deskriptif maupun pengujian hipotesis menggunakan regresi data panel disimpulkan bahwa:

1. Efektivitas Modal Kerja berpengaruh positif terhadap Profitabilitas.

2. Leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Profitabilitas.

3. Ukuran Perusahaan mampu memoderasi atau memperkuat hubungan Efektivitas Modal Kerja terhadap Profitabilitas.

4. Ukuran Perusahaan tidak memoderasi hubungan Leverage terhadap Profitabilitas.

Keterbatasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terdapat keterbatasan yang mempengaruhi penelitian, diantaranya adalah:

1. Banyak perusahaan property dan real estate yang tidak melaporkan laporan keuangan lengkap secara berturut-turut pada periode 2016-2019, sehingga perusahaan tersebut tidak dapat dijadikan sampel penelitian ini.

2. Hasil nilai Adjust R-Square sebesar 14,2% dapat dikatakan rendah karena variabel determinan profitabilitas yang tidak masuk dalam model adalah 85,8%

(cukup besar).

Saran

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, oleh karena itu berikut adalah saran untuk peneliti selanjutnya, diantaranya adalah:

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel perusahaan selain property dan real estate atau memperbanyak sampel. Contohnya pada perusahaan farmasi yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan property dan real estate agar tidak terjadi kerancuan pada indikator pendapatannya.

2. Peneliti sebaiknya dapat menambah jumlah variabel bebas yang dapat mempengaruhi profitabilitas (variabel terikat), contohnya seperti struktur kepemilikan atau pertumbuhan perusahaan. Karena belum banyak peneliti yang menjadikan variabel tersebut sebagai variabel bebas atau variabel moderasi.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan media audiovisual (VCD mengenai manasik haji) dirasa sangat diperlukan dalam proses pembelajaran fiqih bahasan haji. Media VCD mengenai manasik haji

d. Meningkatkan Profesionalisme Guru Melalui KKG.. Guru merasakan manfaat dari kegiatan tersebut. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti guru-guru di MIN 3 Kota Palangka

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem aplikasi ujian online berbasis web pada SMA Negeri 1 Kalirejo menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan

Gangguan pada organ peredaran darah manusia dapat terjadi karena keturunan, kelainan bawaan (kelainan sejak lahir), maupun gaya hidup dan makanan yang tidak

Soal : meskipun dikenal sebagai router untuk jaringan kecil dan menengah tapi routeros mikrotik memiliki fungsi bgp, bgp merupakan protocol standar pertukaran

Metode pengembangan yang digunakan adalah metode SDLC dengan model waterfall.Dengan adanya sistem informasi ini dapat membantu dalam mempermudah pengelolaan dana

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Estimasi Persebaran Daerah Potensi Ikan Pelagis Kecil Menggunakan Citra Satelit Landsat-8” yang menjadi salah

Sebab pada fakta yang berhasil penulis temukan terhadap para wali nasab yang melaksanakan proses akad nikah pada KUA Kecamatan Jekan Raya Kota Palangka Raya