• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL (Studi Kasus di SMAN 1 Getasan Kabupaten Semarang Dan MAN Kota Salatiga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL (Studi Kasus di SMAN 1 Getasan Kabupaten Semarang Dan MAN Kota Salatiga)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN

KECERDASAN EMOSIONAL

DAN KECERDASAN SPIRITUAL

(Studi Kasus di SMAN 1 Getasan Kabupaten Semarang

Dan MAN Kota Salatiga)

Oleh

IMRON ROSYADI NIM. 12010150016 Artikel Publikasi Ilmiah

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

UPAYA PENINGKATAN

KECERDASAN EMOSIONAL

DAN KECERDASAN SPIRITUAL

(Studi Kasus di SMAN 1 Getasan Kabupaten Semarang

Dan MAN Kota Salatiga)

Oleh

IMRON ROSYADI NIM. 12010150016

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

(3)

ABSTRAK

Upaya Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Getasan Kabupaten Semarang

dan MA Negeri Kota Salatiga) Imron Rosyadi

Institut Agama Islam Negeri Salatiga Email: Rosyadi1967@gmail.com

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) upaya-upaya yang dilakukan SMA Negeri 1 Getasan dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa, 2) upaya-upaya yang dilakukan MA Negeri Salatiga dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual, 3) program unggulan upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di SMA Negeri 1 Getasan dan MA Negeri Salatiga.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Getasan, Kepala Madrasah Aliah Negeri Salatiga, guru, siswa, dokumen KTSP SMA Negeri 1 Getasan dan MA Negeri 1 Salatiga. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan trianggulasi data. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di SMA Negeri 1 Getasan dilakukan dalam berbagai aktivitas yaitu melalui penyusunan visi dan misi sekolah, OSIS, pramuka, BTQ, Bimbingan dan Konseling, program pembiasaan salam, salaman (mushafahah), doa, shalat dhuhur berjamaah, kajian kitab, asmaul husna, dan poster kalimat-kalimat positif. 2) upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di MA Negeri Salatiga melalui pembiasaan berdoa, membaca asmaul husna, hafalan surat-surat pendek, mujahadah, hipnoterapi dan doa, OSIS, Pramuka, tahfidz,

Keunggulan PAI dan buku Mutaba‟ah, poster nama siswa yang lulus PTN tanpa tes. 3) program unggulan untuk meningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di SMA Negeri 1 Getasan adalah ektra Baca Tulis Al-Qur‟an, sedangkan di MA Negeri Salatiga adalah ektra Tahfidz dan Pramuka.

(4)

ABSTRACT

Efforts Improving In Emotional Quotient and Spiritual Quotient (Case Study in SMA Negeri 1 Getasan Semarang District and MA Negeri Salatiga City)

The purpose of this research is to know: 1) efforts made by SMA Negeri 1 Getasan in improving emotional intelligence and spiritual quotient, 2) the efforts made by MA Negeri Salatiga in improving emotional intelligence and spiritual quotient, 3) the flagship program to increase the emotional and spiritual quotient in SMA Negeri 1 Getasan and MA Negeri Salatiga.

This research is a qualitative, using case study. The subjects of this research are the principal of SMA Negeri 1 Getasan, principal of Madrasah Aliah Negeri Salatiga, teachers, students, documents KTSP SMA Negeri 1 Getasan and MA Negeri 1 Salatiga. The data collection techniques through observation, interview, documentation and data triangulation. Data analysis technique using Miles and Huberman model.

From the result of research, can be concluded as follows: 1) efforts to increase emotional and spiritual quotients in SMA Negeri 1 Getasan done in various activities such as by preparing the preparation of school vision and mission, OSIS, scouting, BTQ, Guidance and Counseling, handshake (mushafahah), pray, shalat dhuhur in congregation, studying 'kitab', asmaul husna, and poster with positive sentences. 2) efforts to increase the emotional and spiritual quotients in the MA Negeri Salatiga

through the habit of praying, reading asmaul husna, memorizing „surat‟ of Al-Qur'an which short and easy, mujahadah, hypnotherapy and prayer, OSIS, Scouting, tahfidz, PAI Excellence and book of Mutaba'ah, pass PTN without a test. 3) the flagship program for improving emotional and spiritual quotient in SMA Negeri 1 Getasan is the extracurricular reading of the Qur'an, while in MA Negeri Salatiga is Extra Tahfidz and Pramuka.

(5)

I. Pendahuluan

Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncak kegemilangannya. Berbagai kemudahan dapat diakses oleh manusia akibat perkembangan ilmu dan teknologi sebagai akibat melejitnya kecerdasan intelektual (IQ) manusia. Di sisi lain manusia mengalami kegelisahan sosial. Muslih Muhammad menyatakan terjadi peningkatan prosentase kriminalitas; pembunuhan, pencurian, perampokan, dan perselingkungan suami istri.1

Selanjutnya Yusuf Widayanto melaporkan kenakalan remaja yang terjadi di wilayah Surakarta pada tahun 2015 sebagai berikut:

Adapun kenakalan remaja yang terjadi sepanjang tahun 2015 adalah: (1) Penganiayaan, 11 kasus. (2) Tindakan kekerasan, 3 kasus. (3) Pelecehan seksual, 5 kasus. (4) Penghinaan, 1 kasus. (5) Penggelapan, 3 kasus. (6) Pencurian, 32 kasus. (7) Pengancaman, 1 kasus. (8) Penipuan, 20 kasus. (9) Menjual miras tanpa ijin, tidak lebih dari seratus. (10) Mabuk di tempat umum, seratus lebih. (11) Mengemis, kurang dari seratus. (12) Menjajakan diri, tidak lebih dari seratus. (13) Melanggar aturan lalu lintas, 7.725 kasus. (14) Penyalahgunaan Narkoba, 12 kasus. (15) Membolos sekolah saat jam pelajaran, seratus kasus lebih.2

Berbagai tindakan kriminalitas dan penyimpangan sosial diakibatkan oleh tidak seimbangnya kecerdasan yang dimiliki manusia. Ary Ginanjar Agustian dalam bukunya yang berjudul “Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan”, menyatakan IQ memang penting kehadirannya dalam kehidupan manusia, agar bisa memanfaatkan teknologi demi efisiensi dan efektivitas. Peran EQ juga sangat penting dalam membangun hubungan antar manusia yang baik

1

Mushlih Muhammad, Kecerdasan Emosional Menurut Al-Qur’an, Terjemah Emiel Threeska, Jakarta: Akbar Media, 2010, 1.

2

(6)

dan efektif. Namun, tanpa SQ yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran, maka keberhasilan itu hanya akan menghasilkan Hitler-Hitler baru atau Firaun-Firaun kecil di muka bumi.3

Sekolah adalah pusat peningkatan kecerdasan manusia. Seperti dinyatakan oleh Roelando H. Hofman, bahwa sekolah adalah tempat pusat di mana anak-anak dan remaja mengakses pendidikan formal. Tujuan mendasar dari sekolah adalah perbaikan belajar siswa.4 Oleh karena sekolah harus memberikan layanan yang seimbang antara IQ, EQ dan SQ.

SMA Negeri 1 Getasan, adalah salah satu sekolah formal yang ada di kabupaten Semarang dan berada dalam kementerian pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan MA Negeri Salatiga berada di bawah kementerian agama. Secara logis keduanya bertanggung jawab peningkatan IQ, EQ dan SQ kepada peserta didik. II. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, dan merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah/madrasah, guru, dan siswa SMA Negeri 1 Getasan dan Madrasah Aliyah Negeri Salatiga.

Peneliti juga melakukan observasi untuk mendapatkan data berupa gambaran kegiatan yang berlangsung di SMA N 1 Getasan dan MA Negeri Salatiga

3

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan, Jakarta: Arga Publishing, 2009, 67.

(7)

dari aktivitas guru dan siswa, peran kepala sekolah, guru dalam upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual.

Peneliti juga melakukan dokumentasi, yaitu melihat dokumen KTSP, pembelajaran, serta kegiatan siswa yang berkaitan dengan upaya peningkatan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Peneliti melakukan triangulasi data yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Selanjutnya peneliti menganalisis sengan tekhnik analisis data adalah dengan menggunakan analisis model Miles and Huberman.5

III. Hasil Penelitian

A. Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual di SMA Negeri 1 Getasan 1. Peningkatan kecerdasan emosional sesuai indikator

Upaya peningkatan kecerdasan emosional di SMAN 1 Getasan sesuai indikator Daniel Goleman adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan memotivasi diri dan bertahan menghadapi frustasi.

Untuk memotivasi diri dan menghadapi frustasi, sekolah mengupayakan dengan berbagai usaha yaitu: menyusun visi dan misi, membuat poster kalimat-kalimat positif, menyelenggarakan muhasabah dan doa, pembimbingan BK, OSIS, pramuka, dan BTQ.

b. Mengendalikan dorongan hati dan tidak berlebihan dalam bersenang-senang

5

(8)

Peningkatan kemampuan mengendalikan dorongan hati melalui pembiasaan berdoa, muhasabah dan doa dan wadah OSIS.

c. Mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir

Upaya kemampuan siwa dalam mengatur suasana hati sekolah dengan mengadakan pembiasaan berdoa, muhasabah dan doa, OSIS dan pramuka.

d. Berempati dan berdoa.

Kegiatan untuk meningkatkan rasa empati adalah dengan membuat visi dan misi, pembiasaan salam dan salaman, berdoa, kajian kitab, shalat dhuhur.

2. Peningkatan kecerdasan spiritual sesuai indikator

Berdasar indikator kecerdasan spiritual dari Danah Zohar dan Ian Marshall peningkatan kecerdasan spiritual di SMA Negeri 1 Getasan adalah sebagai berikut: a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif)

Untuk meningkatkan kemampuan siswa agar dapat bersikap fleksibel adalah dengan melalui muhasabah dan doa, wadah OSIS dan ekstra pramuka.

b. Tingkat kesadaran tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, kemampuan untuk menghadapi dan melampui rasa sakit.

Upaya yang dilaksanakan oleh sekolah adalah menyusun visi dan misi sekolah, shalat Dhuhur, pembacaan asmaul husna, OSIS dan pramuka.

(9)

OSIS dan pramuka merupakan upaya sekolah untuk meningkatkan kecerdasan spiritual berupa kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai, keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu, kecenderungan untuk melihat ketertarikan antara berbagai hal.

d. Kecenderungan untuk bertanya untuk mencari jawaban yang mendasar.

Dengan OSIS dan Pramuka sekolah memberikan kesempatan untuk siswa mengasah kecerdasan kecenderungan untuk mencari jawaban yang mendasar. e. Bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi pada

orang lain.

Upaya peningkatan kecerdasan Bertanggung jawab untuk membawakan visi dan nilai yang lebih tinggi pada orang lain adalah dengan muhasabah dan doa, OSIS dan pramuka, dan BTQ.

B. Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual di MA Negeri Salatiga 1. Peningkatan kecerdasan emosional sesuai indikator

Upaya MA Negeri Salatiga dalam meningkatkan kecerdasan emosional sesui dengan berdasarkan kriteria Daniel Goleman adalah sebagai berikut.

a. Kemampuan Memotivasi diri dan bertahan mengatasi frustasi

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memotivasi dirinya MAN Salatiga mengupayakan melalui penyusunan visi dan misi madrasah, penerbitan buku Mutaba’ah, wadah organisasi OSIS, ekstra Pramuka, mujahadah, hipnoterapi dan

(10)

b. Mengendalikan dorongan hati dan tidak berlebihan dalam bersenang-senang Untuk membantu siswa dapat mengendalikan dorongan hati dan tidak berlebihan dalam bersenang-senang, kegiatan yang mendukung adalah menyusun visi dan misi, pembiasaan membaca Al-Qur‟an, berdoa dan membaca asmaul husna,

mujahadah, hipnoterapi, ekstra tahfidz dan keunggulan PAI.

c. Mengatur suasana hati dan Menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berfikir

Untuk mengatur suasana hati diupayakan dengan menyusun visi dan misi, pembiasaan membaca Al-Qur‟an, tahfid, berdoa, membaca asmaul husna,

mujahadah, hipnoterapi dan doa, kegiatan perkemahan pramuka, OSIS. d. Berempati dan berdoa.

Kecerdasan empati dan berdoa diperoleh rumusan visi dan misi madrasah, pembiasaan salam, sapa, dan salaman, kegiatan OSIS dan ekstra pramuka terutama melalui kegiatan bakti sosial misalnya pembagian takjil, pakaian pantas pakai dan pembagian daging qurban.

2. Peningkatan kecerdasan spiritual sesuai indikator

Untuk meningkatkan kecerdasan spiritual sesuai indikator berdasar kriteria Danah Zohar dan Ian Marshall, MAN Salatiga telah melalukan berbagai upaya, yaitu: a. Kemampuan bersikap fleksibel (adaptif secara spontan dan aktif).

(11)

b. Tingkat kesadaran yang tinggi, kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, kemampuan mengadapi dan melampui rasa sakit.

Kecerdasan ini diperoleh melalui visi dan misi madrasah, berdoa, asmaul husna, berbagai kegiatan kepramukaan dan OSIS.

c. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai, keengganan untuk menyebabkan kerugian tidak perlu, kecenderungan melihat ketertarikan antara berbagai hal.

Melalui penyusunan visi dan misi madrasah, wadah organisasi OSIS dan Pramuka terutama melalui berbagai latihan dalam rapat-rapat.

d. Kecenderungan untuk bertanya untuk mencari jawaban yang mendasar.

Upaya peningkatan kecenderungan untuk mencari jawaban yang mendasar diberikan dalam kegiatan OSIS dan ekstra Pramuka.

e. Bertanggung jawab membawakan visi dan nilai lebih tinggi pada orang lain. Upaya peninngkatan kecerdasan ini diperoleh melalui visi dan misi sekolah, penerbitan buku Mutaba’ah, wadah organisasi OSIS, muhasabah dan doa, pramuka dan tahfidz serta keunggulan PAI.

C. Unggulan Program Peningkatan Kecerdasan Emosional dan Spiritual di SMA Negeri 1 Getasan dan MA Negeri Salatiga

1. Program Unggulan di SMA Negeri 1 Getasan

(12)

integral dalam ujian praktek Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Getasan. Kendala BTQ adalah jumlah pertemuan yang sangat kurang, satu pekan sekali, tiap hari Rabu, dan bila ada kegiatan sekolah lain terkadang ditiadakan.

2. Program Unggulan di MA Negeri Salatiga

Ada dua program unggulan di MA Negeri Salatiga sebagai upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, yaitu Ektra Tahfidz dan Pramuka. a. Ekstra Tahfidz

Ekstra Tahfidz menjadi program unggulan MAN Salatiga yang di dukung oleh semua warga madrasah. Apresiasi sekolah adalah pemberian piagam tahfidz tiap perolehan hafalan 1 juz dan biasiswa pembinaan berupa uang Rp. 100.000 dan beasiswa SOP selama tiga bulan.

b. Pramuka

(13)

IV. Kesimpulan

Berdsarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di SMA Negeri 1 Getasan

dilakukan dalam berbagai aktivitas yaitu melalui penyusunan visi dan misi sekolah, OSIS, pramuka, BTQ, Bimbingan dan Konseling, program pembiasaan salam, salaman (mushafahah), doa, shalat dhuhur berjamaah, kajian kitab, asmaul husna, dan poster kalimat-kalimat positif.

2. Upaya peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual di MA Negeri Salatiga melalui pembiasaan berdoa, membaca asmaul husna, hafalan surat-surat pendek,

muahasabah, hipnoterapi dan doa, OSIS, Pramuka, Tahfidz, Keunggulan PAI

dan buku Mutaba‟ah, poster nama siswa yang lulus PTN tanpa tes.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ginanjar Agustian, Ary. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan. Jakarta: Arga Publishing, 2009.

H. Hofman, Roelando, “Relationship Beetween Intructional Supervision And

Professional Development”, International Journal Education: Comparative Perspectives, Volume 13 Number 1 (2014): 1-8.

Muhammad, Mushlih. Kecerdasan Emosional Menurut Al-Qur’an. Terjemah Emiel Threeska. Jakarta: Akbar Media, 2010.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta, 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak kurang lebih 39 % pasien dengan demam reumatik akut bisa terjadi kelainan pada jantung mulai dari gangguan katup, gagal jantung, perikarditis (radang

Hasil perbandingan perubahan nilai warna basis gigi tiruan resin akrilik polimerisasi panas dan nilon termoplastis sebelum dan setelah perendaman dengan larutan coklat selama

Penerapan model pembelajaran Missouri Mathematic Project (MMP) mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar matematika. Peningkatan minat belajar. 1) Dari hasil pengamatan

Artikel ini menyajikan hasil penelitian tentang karakteristik komunikasi lisan calon guru fisika, Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti dan guru mengobservasi

Perlu dilakukan skrining fitokimia lebih lanjut untuk mengetahui berbagai macam kandungan dari fungi endofit dari daun tanaman Bintaro ( Cerbera odollam) yang

Aktifitas lalu lintas sendiri berarti suatu kegiatan dari sistem yang meliputi lalu lintas, jaringan lalu lintas dan angkutan.. jalan, prasarana lalu lintas dan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu usaha pemberian prestasi baik berupa barang, jasa, atau uang dari suatu pihak (pemberi kredit) kepada

The Service Center Management System is composed of thee subsystems: Integrated Data Management System, Integrated Cashflow and Reporting System, and Integrated Customer