• Tidak ada hasil yang ditemukan

produk beruapa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Harga Pokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "produk beruapa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Harga Pokok"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era Globalisasi sekarang ini, perkembangan ekonomi di Indonesia sangat meningkat pesat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antar industri untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin berkembang dan terus menjaga kualitas produknya. Salah satu pelaku ekonomi ini diantaranya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat serta salah satu industri yang ikut bersaing dalam menghasilkan suatu produk dan mendapatkan laba.

Perkembangan sektor UMKM di Indonesia menyiratkan bahwa terdapat potensi yang besar jika hal ini dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik tentu akan dapat mewujudkan usaha menengah yang tangguh (Ilham, 2013). Disamping itu, didalam UMKM juga memerlukan perhitungan harga pokok produksi, yang memiliki manfaat yaitu untuk membantu mendapatkan cara perhitungan laba.

Dalam suatu Unit Usaha, untuk memberikan keputusan mengenai penetapan harga pokok produksi, merupakan hal yang sangatlah penting dan tidaklah mudah untuk dilakukan. Penetapan harga harus ditetapkan secara tepat, cermat, dan kurat. Hal ini dilakukan agar suatu unit usaha dapat bersaing dengan unit usaha lain yang sejenis dan dengan produk yang sama.

Sebagai mana penjelasan diatas, Harga Pokok Produksi memiliki peranan yang sangat penting dalm suatu kegiatan pada usaha produksi. Harga pokok produksi Menurut Nafarin (2009 : 497), adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang diperoleh, dimana di dalamnya terdapat unsur biaya

(2)

produk beruapa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Harga Pokok Produksi merupakan keseluruhan dari biaya-biaya yang dikorbankan sehubungan dengan proses produksi barang tersebut sehingga menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu metode Full Costing dan metode Variable Costing.

Menurut Mulyadi (2012 : 17), Pengertian metode Full Costing adalah metode harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi, baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Sedangkan metode Variable Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa kedua metode produksi tersebut memiliki fungsi yaitu melakukan perhitungan biaya pokok produksi.

Disamping itu, dapat diketahui juga bahwa dari kedua metode tersebut terdapat perbedaan, yaitu yang pertama adalah metode Full Costing, dimana metode ini dapat meperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Metode Full Costing ini tentunya dapat dipakai atau layak di gunakan dalam perhitungan jangka panjang (Mulyadi, 2012 : 122). Yang ke dua adalah metode Variable Costing, dimana metode ini hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian, metode Variable Costing ini hanya dapat di gunakan untuk perhitungan jangka pendek saja (Mulyadi, 2012 : 122). Terlebih dari pendekatan Harga Pokok Produksi tersebut akan berlanjut pada penentuan harga jual, guna mendapatkan laba yang tepat

(3)

sehingga dengan demikan penentuan harga jual akan akan dapat menutup semua biaya yang dikeluarkan dan dapat menghasilkan laba yang maksimal.

Untuk itu, harga jual sangat berperan dalam menentukan tinggi rendahnya laba, berdasarkan uraian tersebut harga jual memiliki definisi yaitu jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan (Hansen dan Mowen, 2012 : 633). Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh produsen kepada konsumen atas barang dan atau jasa yang diperoleh senilai biaya produksi ditambah dengan keuntungan yang diharapkan oleh produsen.

Maka dari itu penentuan Harga Pokok Produksi tidak didasarkan pada perkiraan saja, tetapi dengan perhitungan yang akurat dan teliti. Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas pada perusahaan maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya beli konsumen dan sebaliknya, harga rendah dapat menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri. (Mulyadi, 2012 : 122).

Begitu juga dengan Toko Roti Ceria Jember yang membutuhkan sebuah perhitungan dalam menentukan harga pokok produksinya dalam upaya mendapatkan laba yang maksimal.

Berdasarkan uraian diatas, ada beberapa pertimbangan mengapa peneliti melakukan penelitian pada objek Toko Roti Ceria Jember, yaitu mengingat persaingan dalam kegiatan usaha UMKM pada industri kue di kota jember sangat kompetitif, sedangkan perusahaan Toko Roti Ceria Jember ini masih tergolong dalam usaha yang masih baru berkembang di banding pesaing sesama toko roti yang lain. Maka dari itu, ketika peneliti melakukan observasi pada objek penelitian, Toko Roti Ceria Jember masih perlu dilakukan pembenahan pada penentuan harga pokok produksi, sedangkan Toko Roti Ceria Jember itu sendiri merupakan salah satu toko roti yang ada di Jember. Toko Roti Ceria Jember didirikan oleh 4 o r a n g mahasiswa lulusan Magistra Utama Jember. Selain itu,

(4)

mereka juga di dampingi oleh salah satu dosen Magistra Utama Jember. Toko Roti Ceria Jember berdiri sekitar tahun 2011 dan terletak di Jalan KH. Sidik No.46 Talangsari-Jember. Toko Roti Ceria J e m b e r merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang industri makanan ringan dengan produk yaitu roti. Dengan keahlian dan kreatifitas dari para produsen, saat ini toko roti ceria ini sudah memiliki beberapa variasi roti yang dapat di pilih sendiri sesuai selera konsumen misalnya blue berry, pisang coklat, dan strawberry, dll.

Mendekati akhir tahun biasanya permintaan terhadap Toko Roti Ceria Jember tersebut mengalami peningkatan dikarenakan konsumen pada masa sekarang cenderung memiliki daya tarik yang tinggi terhadap makanan ringan dikarenakan makanan ringan merupakan makanan yang praktis tanpa harus mengolah terlebih dahulu ketika dibawa bepergian kemanapun. Tentu dengan meningkatnya permintaan daripada produk dari Toko Roti Ceria Jember ini juga akan berdampak secara langsung terhadap produktifitas guna memenuhi kebutuhan permintaan para konsumen tersebut. Demi memenuhi kebutuhan konsumen, maka produktifitas dari Toko Roti Ceria Jember tersebut harus memberikan dan memperhitungkan kualitas maupun kuantitas yang terbaik guna memperhitungkan dan menetapkan harga jual yang relatif terjangkau untuk konsumen.

Perubahan harga yang sangat kecil maupun yang sangat besar akan menyebabkan dampak serta perubahan yang signifikan bagi penjualan dalam kuantitas yang cukup besar. Maka jika ada kesalahan dalam penentuan harga jual, perusahaan akan rugi atau kehilangan pelanggan karena harga jual yang ditentukan terlalu rendah maupun terlalu tinggi.

Oleh sebab itu, meningkatnya persaingan dalam industri ini menuntut suatu perusahaan memiliki keunggulan untuk dapat melangsungkan usahannya dalam jangka waktu yang relatif lama dan agar dapat mengembangkan usahanya supaya menjadi lebih besar. Selain itu, pengusaha ini sudah menyadari bahwa potensi yang ada dalam pasar sangat kecil, karena produk-produk sejenis yang diproduksi oleh pabrik-pabrik lain berupa roti sudah cukup banyak. Maka agar tetap dapat

(5)

bersaing, pabrik ini dituntut agar dapat menentukan suatu penetapan harga yang dinilai wajar oleh para konsumen dengan menggunakan sistem perhitungan yang tepat dari satu periode ke periode selanjutnya. Pelayanan yang baik juga harus selalu dilakukan tentunya di imbangi dengan meminimalkan biaya-biaya yang sekiranya tidak menambahkan beban perusahaan di kemudian hari.

Dalam objek penelitian ini, pada Toko Roti Ceria Jember belum menerapkan metode Full Costing. Toko Roti Ceria Jember ini biasanya dalam melakukan perhitungan harga pokok dan harga jual produk, dilakukan dengan metode yang relatif sederhana, dan hanya menggunakan perhitungan manual atau dengan menggunakan metode tradisional. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan metode tradisional itu sendiri adalah perhitungan dimana Toko Roti Ceria Jember hanya memperhitungkan kos tetapnya saja dan tidak memperhitungkan biaya variabelnya. Dengan demikian, perhitungan dengan menggunakan metode tradisional itu sendiri masih belum akurat. Maka dari itu, dalam menghitungdan menentukan harga jual pada suatu produk jugaakan dihasilkan informasi, yang kurang tepat dan akurat dalam menentukan harga pokok produksi serta harga jualnya.

Oleh karena itu untuk memperkecil kesalahan, yang terjadi dalam perhitungan harga pokok produksi dan manghasilkan harga jual yang tepat dan akurat diperlukan suatu metode yang baik. Metode yang tepat digunakan dalam Toko Roti Ceria Jember untuk menghitung harga pokok produksi adalah metode Full Costing dikarenakan metode Full Costing ini merupakan metode penentuan

kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik yang berperilaku variabel maupun tetap serta cocok du gunakan untuk perhitungan dalam jangka panjang.

Dengan demikan, ketika metode Full Costing tersebut diterapkan pada Toko Roti Ceria Jember, nantinya secara tidak langsung dapat membantu usaha Toko Roti Ceria Jember tersebut dalam melakukan perhitungan biaya nya agar sesuai dengan teori biaya yang telah ada, dan penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai

(6)

pertimbangan dalam melakukan usaha yang baru berdiri dan berkembang sebagai penerapan dasar atas penentuan harga pokok produksi.

Dalam hal ini, penulis telah mengidentifikasi dan menganalisis tingkat laba yang dihasilkan pada Toko Roti Ceria, yang tercantum dalam bagan grafik gambar, sebagai berikut :

Gambar 1.1

Sumber : Toko Roti Ceria dan Data di olah oleh penulis.

Dengan adanya grafik diatas, dapat di ketahui bahwa perbandingan laba penjualan pada tahun 2012, 2013, 2014, 2015, dan 2016 pada Toko Roti Ceria Jember cenderung mengalami pergerakan yang tidak stabil. Dan dengan hasil data tersebut, peneliti melakukan sedikit analisa pada Toko Roti Ceria Jember tentang apa penyebab tidak stabilnya laba penjualan pada Toko Roti Ceria Jember tersebut. Setelah melakukan analisa, ternyatadi temukan banyak persoalan terkait tidak stabilnya perolehan laba pada Toko Roti Ceria Jember, namun penulis mempunyai inisiatif untuk memeriksa laporan keuangan pada Toko Roti Ceria Jember tersebut tentang apa yang terjadi. Salah satu penyebab dari penurunan laba dari Toko Roti Ceria Jember tersebut ialah belum diterapkanya metode

0%

20%

40%

60%

80%

2012 2013 2014 2015 2016

Grafik Tingkat Laba Toko Roti

Ceria

(7)

pengukuran penentuan Harga Pokok Penjualan melainkan masih menggunakan metode tradisional.

Berdasarkan fenomena di atas, peneliti juga mengacu pada penelitian terdahulu yang sejenis, seperti penelitian yang dilakukan oleh (Muflihatul, 2014).

Dalam penelitian tersebut yang berjudul “Penentuan Harga Jual Dengan Menggunakan Metode Full Costing Pada Perusahan Doni Pia Jenggawah Jember”. Dalam penelitian tersebut yang terkait pentuan harga pokok produksi pada objek penelitian UMKM Perusahaan Doni Pia Jenggawah telah diketahui belum memasukan beberapa biaya overhead, sehingga perusahaan tidak dapat memperhitungkan tingkat akurasi total biaya produksi yang dikeluarkan. Alasan perusahaan tidak memperhitungkan biaya-biaya tersebut, karena perusahaan menganggap semua biaya tersebut merupakan biaya umum yang tidak dimasukkan kedalam biaya produksi. Untuk itu, penelitian yang dilakukan oleh (Muflihatul, 2014) menerapkan metode Full Costing dalam rangka memasukkan biaya produksi baik yang bersifat tetap maupun variabel dalam upaya mengetahui tingkat keakuratan biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Dengan demikian, penelitian ini memiliki perbedaan yaitu pada peneliti terdahulu hanya menganalisis mengenai bagaimana penentuan harga pokok produksi denganmetode Full Costing.Sedangkan dalam penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti yaitu menerapkan skaligus menganalisis menggunakan metode Full Costing pada Toko Roti Ceria Jember, guna penyempurnaan penelitian mengenai metode Full Costing yang dilakukan oleh (Muflihatul, 2014).

Dari deskripsi di atas penulis tertarik mengambil judul penelitian ini dengan judul yaitu :

“Analisis Penerapan metode Full Costing dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Penetapan Harga Jual pada Toko Roti Ceria Jember”.

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan deskripsi dan penjabaran di atas, dapat diambil rumusan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan penentuan harga pokok produksi menggunakan metode Full Costing pada Toko Roti Ceria Jember?

2. Apakah dengan menggunakan metode Full Costing dapat efektif dalam perhitungan biaya dan dalam menentukan harga jual produk pada Toko Roti Ceria Jember?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang atau batasan dalam penelitian mengenai penetapan harga jual dengan menggunakan metode Full Costing pada Toko Roti Ceria Jember, maka penulis mengambil hasil laporan penjualan selama 5 periode antara tahun 2012 – 2016 tahun terakhir dan di jual secara masal yaitu produk roti manis serta bukan berdasarkan pesanan dari konsumen.

1.4 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini diharapkan dapat sesuai dengan harapan peneliti dan juga objek penelitian, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis dan menerapkan penentuan harga pokok produksi dengan mengunakan metode Full Costing pada Toko Roti Ceria Jember.

2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan penerapan metode Full Costing dalam perhitungan harga pokok produksi dalam penetapan harga jual pada Toko Roti Ceria Jember.

.

(9)

1.4.2 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Objek Penelitian.

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan metode Full Costing dalam pengendalian biaya produksi guna mencapai laba

optimal.

2. Bagi Peneliti.

Dapat dijadikan pembelajaran dan aplikasi praktek dalam usaha UMKM berdasarkan teori yang di dapat semasa menempuh mata kuliah akuntansi biaya.

3. Bagi Pihak lain.

Dapat dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya, sekaligus sebagai pembelajaran tambahan mengenai penerapan metode harga pokok produksi dengan menggunakan metode Full Costing.

Referensi

Dokumen terkait

Demikian upaya untuk menyeimbangkan antara memenuhi kepentingan pemilik dan kepentingan masyarakat memberikan tantangan tersendiri kepada pihak manajemen media

Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak

perbaikan sistem kontrol kecepatan otomatis Pengetahuan:  Tes Tertulis Keterampilan:  Penilaian Unjuk Kerja  Observasi 3.18 Mendiagnosa Mobil Listrik 4.18 Memperbaiki sistem

Negro, 2010, Pretreatment Technologies For An Efficient Bioethanol Production Process Based On Enzymatic Hydrolysis: A Review’, Bioresource Technology, hh.. Park YC, Kim

Hasil analisis data terhadap tes sebelum dan sesudah pelaksanaan program menunjukkan informasi tentang tumbuh kembang anak yang memberikan kontribusi sebesar 21,66%

Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari : Biaya bahan baku Rp xx Biaya tenaga kerja langsung Rp xx Biaya overhead pabrik tetap Rp xx Biaya overhead pabrik

Berdasarkan hasil perhitungan nilai pentanahan peralatan transformator distribusi diperoleh sebesar 22,15 ohm, arus gangguan hubung singkat pada transformator

Klasifikasi kawasan bentangalam karst untuk kawasan konservasi dan budidaya daerah cibarani, yang secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Kecamatan