Asset & Liabilities
Management (ALMA)
Mengapa Aset & Liability Penting?
Bunga merupakan sumber utama pendapatan & biaya bagi bank.
Jika tingkat bunga mengalami fluktuasi, maka akan
berdampak terhadap nilai pendapatan bunga bersih, neraca
& nilai bersih (saham).
Keputusan yang harus dibuat oleh bankir setiap hari:
1. Beli & jual sekuritas;
2. Penyaluran pinjaman khusus;
3. Pendanaan atas aktivitas2 investasi & pinjaman.
Mengapa Aset & Liability Penting?
Dasar untuk membuat keputusan2 :
1. Pandangannya atas tingkat bunga—arah perubahan dalam tingkat bunga di masa mendatang;
2. Komposisi atas aset2 & kewajiban2-nya;
3. Tingkat risiko yang akan diambil.
Proses membuat keputusan tentang komposisi aset2 & kewajiban2 & penilaian risiko disebut manajemen aset dan Liabiliti (kewajiban)
Sasaran: mengelola sumber & penggunaan
dana aktivitas2 on-balance sheet & off-balance
sheet dengan perhatian terhadap risiko tingkat
bunga & likuiditas.
Tujuan Asset & Liabilities Management
Tujuan ALMA: mengontrol ukuran pendapatan bunga bersih.
Tujuan ini berkaitan dengan:
1. kesenjangan (gap) rupiah 2. kesenjangan (gap) durasi.
Ada dua indikator gap ini:
1. NII = Pendapatan bunga – Beban bunga.
2. NIM = NII/ Aset2 yang menghasilkan keuntungan.
Asset & Liabilities Management
Jika interest↑, biaya meminjam jangka pendek ↑,
tetapi bunga yang dihasilkan dari pinjaman berbunga tetap tidak berubah.
NII bergantung pada:
1. Tingkat bunga yang dihasilkan atas aset2 & dibayar untuk dana,
2. Jumlah rupiah atas aset2 yang menghasilkan pendapatan & kewajiban yang bervariasi, dan
3. Bauran pendapatan atas dana (tingkat bunga x
jumlah dana).
Asset & Liabilities Management :
Pengelolaan neraca dalam perbankan dalam usaha untuk mengoptimumkan struktur neraca bank sedemikian rupa sehingga diperoleh laba yang maksimal dan sekaligus membatasi resiko sekecil mungkin
Proses planning, organizing, actuating dan controlling untuk mendapatkan penetapan kebijaksanaan di bidang
pengelolaan : permodalan, pemupukan dana dan penggunaan dana
Neraca adalah catatan atau laporan atas kekayaan dan
kewajiban serta modal yang dimiliki oleh bank dalam jangka
waktu tertentu
Source of Fund
Demand Deposit Saving Deposit Time Deposit
Equity Use of Fund
Cash
Earning Assets:
Bank’s Deposit Securities
Placement
LOAN
BI current account
Fixed Asset BAN K as Financial Int erme diary
Laporan Kuangan Bank
Interest ? Maturity ? Use of Fund
Sources of Fund
Cost of Fund Liquidity
Matched ?
Asset and Liability Management
the set of actions and procedures designed to control the bank’s risks and financial position
Struktur neraca bank (General Ledger)
AKTIVA (ASSETS) KEWAJIBAN (LIABILITY)
Cash reserve Saving time deposits current account
Securities and call money Securities and call money
Loan Income
Fixed assets Expense
Other assets Other capital
Contoh laporan rugi laba bank T
Pos-Pos Nominal
I. Pendapatan
1. Pendapatan operasional
a. Hasil bunga Rp. …………..
b. Provisi dan komisi Rp. …………..
c. Pendapatan lainnya Rp. …………..
2. Pendapatan Non Operasional Rp. …………..
Jumlah Rp. …………..
II. Biaya
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga Rp. …………..
b. Biaya tenaga kerja Rp. …………..
c. Biaya Penyusutan Rp. …………..
2. Biaya non operasional Rp. …………..
Jumlah
III. Laba/Rugi sebelum Pajak
Rp. …………..
Rp…… (I-II)
Resiko-resiko dalam ALMA
Resiko di bidang kredit
Resiko di bidang likuiditas
Resiko di bidang tingkat suku bunga
Resiko di bidang nilai tukar valuta asing
Resiko di bidang kontinjen
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (1)
Dua pendekatan pengelolaan risiko tingkat bunga:
1. penyesuaian on-balance sheet, 2. penyesuaian off-balance sheet, 3. kombinasi 1 & 2.
Penyesuaian on-balance sheet melibatkan
perubahan portofolio aset & kewajiban dalam
kaitannya dengan perubahan cara dalam mana profitabilitas bank atau jumlah rupiah aset2 &
kewajiban2nya berubah seiring tingkat bunga yang
berubah.
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (2)
Contoh: manajemen dapat menyesuaikan maturitas, penentuan harga kembali, &
jadual pembayaran atas aset2 &
kewajiban2-nya.
Bank dapat mengubah posisi risiko tingkat bunganya tanpa mengubah portofolio aset2
& kewajiban2nya dengan menggunakan derivatif off-balance sheet, seperti swap &
futures tingkat bunga.
ALTERNATIF DALAM
MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (3)
Kontrak swap tingkat bunga: suatu persetujuan
dalam mana suatu bank & pihak lain (mitra kerja) mempertukarkan arus pembayaran tetapi bukan jumlah pokoknya.
Kontrak futures tingkat bunga: suatu persetujuan
antara dua pihak untuk mempertukarkan suatu
komoditas dengan harga yang ditetapkan pada
waktu yang dispesifikkan di masa mendatang.
Risiko Bank
Risk Types
Credit
Market
Liquidity
Operational
Legal Reputation
Strategic
Compliance
Kerangka proses ALMA
Ada penetapan kebijakan & strategi ALMA
Ada tujuan/arah bg manajemen
Ada pengumpulan data internal/eksternal
Ada analisis menguji alternatif strategi
Ada manajemen likuiditas
Ada manajemen gap
Ada manajemen valuta asing
Ada manajemen pricing
Manajemen likuiditas
Kemampuan manajemen bank dalam
menyediakan dana yang cukup utk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yg
telah dikeluarkan kepada nasabah
Pengelolaan atas Reserve Requirement (RR) atau Primary Reserve (PR) atau Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai ketentuan BI, dan Secondary Reserve (SR)
Resiko yg dapat timbul : 1. resiko pendanaan
2. resiko bunga
Alat ukur likuiditas bank
Jangka pendek :
statutory reserve requirement (giro wajib minimum): saldo giro pada BI/ kewajiban kpd pihak ketiga pd periode 2 mg seblmnya
Basic surplus : aktiva lancar – pasiva lancar
Jangka panjang :
Rasio likuiditas : new purchased funds required/total funding requirements
Indeks likuiditas : Total weighted liabilities/total weighted assets
Loan to deposit ratio : pinjaman yg diberikan/dana masyarakat
Strategi manajemen likuiditas :
- skill manajer dan MIS yg dimiliki
PENGUKURAN SENSITIVITAS
TINGKAT BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH (1)
Tiga teknik yang berkaitan dengan risiko tingkat bunga dapat diuji dengan: 1. kesenjangan
rupiah, 2. kesenjangan durasi, & 3. simulasi.
Dalam analisis kesenjangan, semua aset2 &
kewajiban2 diklasifikasi dalam kelompok2—
sensitif tingkat bunga & nonsensitif tingkat
bunga—termasuk apakah pengembalian bunga (aset) atau biaya bunga (kewajiban) bervariasi dengan level umum tingkat bunga.
Analisis kesenjangan mengklasifikasi aset atau
kewajiban menurut sensitivitas bunganya.
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2
Aset sensitif tingkat bunga (Rate Sensitive Asset - RSA) atau kewajiban sensitivitas tingkat bunga (Rate Sensitive Liability - RSL): aset2 &
kewajiban2 dengan mana pengembalian atau biaya bunga bervariasi dengan perubahan
tingkat bunga pada beberapa horizon waktu tertentu.
Aset2 & kewajiban2 yang pengembalian &
biaya bunga tidak bervariasi dengan
pergerakan tingkat bunga pada horizon waktu
yang sama disebut non-sensitif tingkat bunga
(NRS).
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2
Dalam satu periode waktu mungkin tidak sensitif dalam periode waktu yang lebih
pendek. Periode waktu ini disebut keranjang2 maturitas.
Efek total dari perubahan dalam level tingkat bunga umum atas pendapatan bunga bersih bergantung pada efek atas pendapatan &
beban bunga.
Definisi Kesenjangan Rupiah (1)
Kesenjangan rupiah (kesenjangan pendanaan/
maturitas): perbedaan antara jumlah rupiah aset sensitif tingkat bunga (RSA) dan jumlah kewajiban sensitif tingkat bunga (RSL).
Kesenjangan (Rp) = RSA(Rp) – RSL(Rp).
Rasio kesenjangan relatif = (Kesenjangan/ Aset total).
Rasio sensitivitas bunga = RSA/ RSL.
Kesenjangan dapat +, -, atau 0, sehingga RGR
& ISR <, >, atau = 1.
Kesenjangan,
Tingkat Bunga & Profitabilitas (1)
Efek perubahan tingkat bunga pada
pendapatan bersih bank dengan posisi kesenjangan (ΔNII):
ΔNII = RSA(Δi) – RSL(Δi) = Kesenjangan (Δi).
Bank dengan kesenjangan +, NII ↑ atau ↓ seiring tingkat bunga ↑ atau ↓.
Bank dengan kesenjangan -, NII ↑ atau ↓ seiring tingkat bunga ↓ atau ↑.
Bank dengan kesenjangan 0, NII tidak berubah
karena tingkat bunga berubah.
Kesenjangan Inkremental &
Kumulatif (1)
Kesenjangan inkremental mengukur perbedaan antara aset sensitif tingkat bunga & kewajiban
sensitif tingkat bunga setiap kelompok berakhirnya horizon perencanaan.
Kesenjangan kumulatif mengukur perbedaan aset2 sensitif tingkat bunga & kewajiban2 sensitif tingkat bunga pada berakhir periode yang lebih diperluas.
Kesenjangan kumulatif = jumlah kesenjangan
inkremental.
Analisis Kesenjangan: Contoh
Analisis kesenjangan: sensitivitas bunga bank dibagi dalam 5 kelompok atau “keranjang
maturitas”: 1. (1-30 hari), 2. (31-60 hari), 3. (61-90 hari), 4. (181-360 hari), dan 5. (>360 hari).
Setiap aset & kewajiban bank kemudian dialokasi pada satu (lebih) horizon waktu.
Untuk beberapa item aset & kewajiban, jumlah saldo yang beredar didistribusikan di antara
beberapa horizon waktu.
Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga dengan Kesenjangan Rupiah (1)
Tujuan prinsip manajemen aset/ kewajiban secara tradisional adalah untuk mengontrol ukuran NII, yang dapat dicapai melalui manajemen defensif atau agresif.
Sasaran manajemen aset/kewajiban defensif: mengisolasi NII dari
perubahan2 dalam tingkat bunga, yaitu mencegah perubahan tingkat bunga dari penurunan atau penaikan NII.
Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga dengan Kesenjangan Rupiah (2)
Manajemen aset/kewajiban agresif
memfokuskan pada kenaikan NII melalui pengubahan portofolio lembaga.
Kesuksesan manajemen aset/kewajiban
bergantung pada kemampuan untuk meramal perubahan2 tingkat bunga mendatang.
Tidak ada ramalan yang sempurna dengan
perhatian terhadap tingkat bunga. Namun,
strategi berisiko tinggi dikombinasikan dengan
ramalan yang tidak sempurna atas pergerakan
tingkat bunga dapat menghasilkan bencana.
Penyesuaian Neraca
Bank2 komersial dapat menggunakan beberapa instrumen keuangan pada neraca secara langsung atau secara potensial pada neraca dalam
menyesuaikan aset & kewajibannya.
Bank biasanya menggunakan instrumen pasar uang untuk menyesuaikan portofolio aset & kewajibannya.
Bank juga dapat memvariasi sensitivitas bunga atas aset .
Pada sisi kewajiban, bank dapat menerbitkan CDs dalam ukuran & maturitas yang bervariasi atau
dapat meminjam di pasar sekuritas BI.
Berapa Banyak Risiko
Tingkat Bunga dapat Diterima (1)
Pada manajemen risiko tingkat bunga defensif, bank akan berusaha untuk menyusun aset2 &
kewajiban2nya dalam kaitannya untuk menghilangkan risiko tingkat bunga.
Pada manajemen risiko tingkat bunga agresif, bank akan bertaruh atas pengharapan dari
perubahan2 tingkat bunga.
Berapa bank mengikuti di antara dua titik
ekstrim ini, dengan mengambil beberapa tetapi
risiko tingkat bunga sangat dibatasi.
Berapa Banyak Risiko
Tingkat Bunga dapat Diterima (2)
Keputusan jumlah risiko dari tingkat bunga yang tepat, manajemen bank harus
mempertimbangkan:
1. Profitabilitas bank yang tidak mengambil bebe-rapa risiko tingkat bunga dapat tidak mencukupi.
2. Kebijakan menghilangkan semua risiko
tingkat bunga pada neraca mungkin tidak sesuai dengan keinginan para pelanggan pinjaman bank.
3. Keahlian & preferensi manajemen risiko juga
signifikan.
Manajemen Agresif (1)
Dengan program manajemen risiko tingkat
bunga agresif, akan melibatkan dua langkah:
1. Arah tingkat bunga mendatang harus diprediksi, dan
2. Penyesuaian harus dibuat dalam
sensitivitas bunga atas aset2 & kewajiban2 dalam kaitannya dengan mengambil
keuntungan atas perubahan2 tingkat
bunga yang diproyeksikan.
Manajemen Agresif (2)
Jika E(i)↑, FI dengan kesenjangan + (RSA >
sensitif), ↑ pengembalian bunga > ↑ biayanya.
FI yang E(i)↑, tetapi dengan kesenjangan ≠
positif akan membutuhkan untuk menyesuaikan penyesuaian dalam portofolionya.
FI yang E(i)↓ akan menghasilkan penyesuaian
dalam portofolio di bawah strategi manajemen
portofolio agresif.
Manajemen Defensif
Strategi defensif berusaha untuk
mempertahankan jumlah rupiah atas RSA dalam neraca dengan jumlah RSL selama periode
tertentu, sehingga kesenjangan rupiah akan mendekati nol.
Strategi defensif tidak perlu strategi pasif.
Beberapa penyesuaian dalam portofolio aset &
kewajiban di bawah strategi defensif seringkali perlu dalam kaitannya dengan
mempertahankan posisi kesenjangan nol.
Tiga Problema dengan Manajemen Kesenjangan Rupiah
1. Horizon waktu: pemisahan aset2 & kewajiban2 FI dalam sensitif tingkat bunga & nonsensitif
tingkat bunga mensyaratkan kemantapan harizon waktu atau perencanaan.
2. Korelasi dengan pasar: koefisien korelasi antara pergerakan dalam tingkat bunga pasar &
dalam pendapatan & biaya untuk portofolio FI adalah 1.
3. Fokus pada NII: analisis kesenjangan
memfokuskan pada NII daripada kemakmuran
pemegang saham.
MANAJEMEN GAP(MISMATCH)
Upaya-upaya utk mengelola dan
mengendalikan kesenjangan (GAP) antara aset dan liabilities pada suatu periode yg
sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo.
Upaya mengatasi perbedaan antara aset yg
sensitif thd bunga (Rate Sensitive Asset - RSA)
dan pasiva yg sensitif terhadap bunga (Rate
Sensitive Liabilities - RSL )
Pengaruh posisi GAP
dan NIM (Net Interest Margin)
Posisi GAP Kondisi suku
bunga naik Kondisi suku bunga turun Positip
(RSA>RSL) NIM meningkat NIM menurun Negatif
(RSA<RSL) NIM menurun NIM meningkat
Zero (RSA=RSL) NIM tetap NIM tetap
Strategi manajemen GAP
Mengelola interest rate : Interest rate
management yaitu suatu kegiatan untuk
menata interest rate secara simultan antara sisi aset maupun liabilities sehingga dapat diperkecil dampak negatif perubahan suku bunga, dengan memperhatikan :
Jangka waktu,
Repricing
Interest rate dan
Acceleration of change
ANALISIS KESENJANGAN DURASI (1)
Durasi: waktu rata2 tertimbang (diukur dalam tahun) terhadap semua arus kas yang diterima dari instrumen keuangan.
Kesenjangan durasi: perbedaan antara durasi aset2 &
kewajiban2 bank.
Kesenjangan durasi: suatu ukuran sensitifitas tingkat bunga yang membantu bagaimana perubahan dalam tingkat
bunga mempenga-ruhi nilai pasar aset2 & kewajiban2 bank,
& akhirnya nilai bersihnya (Nilai Wajar).
ANALISIS KESENJANGAN DURASI (2)
NW = A - L.
ΔNW = ΔA – ΔL.
Dalam konteks analisis durasi, nilai bersih (nilai ekuitas) ≠ nilai pasar saham yang beredar.
Nilai Wajar adalah nilai teoritikal ekuitas bank, dan merupakan satu indikator atas
kebangkrutannya.
Pengukuran Kesenjangan Durasi
Efek perubahan tingkat bunga pada nilai bersih dihubungkan dengan ukuran
kesenjangan durasi (DGAP), diukur sbb.:
DGAP = Da – WDL
Jika tingkat bunga naik, maka nilai NW akan turun, dan sebaliknya.
[ΔNW/ TA] -DGAP [Δi/(1+i)].
Rp ΔNW -DGAP [Δi/(1+i)] x TA.
Manajemen Kesenjangan Durasi Defensif & Agresif (1)
Jika kesenjangan durasi + (durasi aset >
kewajiban), maka kenaikan (penurunan) dalam tingkat bunga akan mengurangi (menaikkan) nilai NW.
Jika kesenjangan durasi – (durasi aset <
kewajiban), maka kenaikan (penurunan) tingkat bunga menaikkan (menurunkan) nilai NW.
Jika kesenjangan durasi nol, maka perubahan
dalam tingkat bunga tidak akan berpengaruh
terhadap nilai NW.
Manajemen Kesenjangan Durasi Defensif & Agresif (2)
Strategi manajemen risiko tingkat bunga
agresif akan mengubah kesenjangan durasi dalam antisipasi atas perubahan2 dalam
tingkat bunga.
Manajemen risiko tingkat bunga defensif
dalam konteks ini akan mempertahankan
durasi aset2 = durasi kewajiban2, sehingga
mempertahankan kesenjangan durasi nol.
Problema dengan
Manajemen Kesenjangan Durasi
1. Imunisasi atau isolasi nilai pasar ekuitas
terhadap perubahan2 tingkat bunga akan efektif hanya jika tingkat bunga untuk
semua sekuritas berubah naik atau turun secara sama jumlahnya.
2. Manajer aset/kewajiban harus setuju
dengan problema arah durasi.
SIMULASI & MANAJEMEN ASET/KEWAJIBAN
Model2 manajemen simulasi aset/kewajib-an membuat kemungkinan untuk menge-valuasi strategi2 neraca yang bervariasi di bawah
asumsi yang berbeda.
Kebanyakan model simulasi mensyaratkan asumsi tentang perubahan2 & level2 yang diharapkan atas tingkat bunga & bentuk
kurve yield, strategi penentuan harga untuk
aset & kewajiban, dan pertumbuhan, jumlah
rupiah, & bauran aset2 & kewajiban2.
KORELASI DI ANTARA RISIKO
Fokus manajemen aset/kewajiban adalah risiko tingkat bunga.
Jika risiko2 yang dihadapi bank (risiko tingkat
bunga, risiko kredit, dan dimensi risiko yang lain) tidak berhubungan (tidak berkorelasi), maka
manajemen dapat mengonsentrasikan pada satu tipe risiko.
Kenyataannya, antara jenis risiko berhubungan, khususnya jika bank komersial menggunakan
portofolio pinjamannya sebagai kendaraan
pokok untuk menyesuaikan eksposur risiko tingkat
bunganya.
Manajemen Valuta Asing
Suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu negara.
Pasar valas adalah transaksi jual beli
melalui jaringan komunikasi antara bank, brokers maupun dealer di seluruh dunia yg dilakukan di ruangan (dealing room)
masing2 bank.
Tindakannya :
Pengendalian kesenjangan mata uang asing
Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar
Instrumen Valas
Transaksi SPOT : transaksi valas secara tunai di mana penyerahan valutanya dilakukan 2 hr kj setelah tgl transaksi dgn nilai tukar yg sdh
disepakati.
Transaksi FORWARD : transaksi valas secara berjangka di mana penyerahan valutanya dilakukan pd suatu tgl tertentu di kemudian hr.
Transaksi SWAP : pertukaran dua valuta asing yg berbeda melalui penjualan secara tunai &
pembelian kembali secara berjangka
Instrumen Pasar Uang
Penempatan antar bank : penempatan dana lebih pd bank lain yg memerlukan utk suatu jangka wkt tertentu
Pinjaman antar bank : meminjam dana pd bank lain guna menutup kekurangan dana valas
Instrumen pasar uang : foreign exchange loan
& deposit, call & notice loan & deposit,
repo/reverse repos, bankers acceptance, certificate of deposit, commercial paper, treasury bills
Securities
Resiko Kegiatan Valas
Resiko mata uang : bila bank dlm posisi
long/overbought dlm suatu mata uang & nilai tukarnya turun (mengalami depresiasi), maka bank akan menanggung rugi
Resiko liquiditas : pd saat kewajiban dlm mata uang jatuh tempo lebih cepat dari aktivanya
Interest rate risk : ada perubahan suku bunga
Credit risk : bila nasabah gagal memenuhi
kewajiban pada saat kredit jatuh tempo
Manajemen Pricing
Suatu kegiatan manajemen untuk
menentukan tingkat suku bunga dari
produk-produk yg ditawarkan bank, baik dr sisi asset maupun kewajiban.
Mendukung strategi dan taktis ALMA bank
Faktor penetapan interest rate : Kelompok
pinjaman dan kelompok simpanan
Penetapan Suku Bunga
Lending rate :
LR = COM + Risk Cost + Spread Di mana : COM (cost of money) COM = COLF + OHC
Di mana : COLF (cost of loanable fund) COLF = COF/ (1-RR)
COF (cost of fund) : biaya bunga dana dan biaya promosi dana
OHC (overhead cost) : biaya di luar biaya dana spt tenaga
kerja, operasional pelayanan, perangkat keras dll
Penetapan Suku Bunga
Suku bunga pinjaman
Tujuannya : meningkatkan jumlah dana yang lebih murah dibandingkan dgn suku bunga pasar,
mendukung pemenuhan batasan & target
likuiditas dgn menyediakan dana yg sesuai dgn struktur jk wkt yg diinginkan, mencapai target
jmlh simpanan sesuai dgn interest maturity target
& mendukung target posisi simpanan valas sesuai jenis mata uang yg diinginkan
Biaya : suku bunga yg dibayarkan kepada
deposan, biaya cadangan wajib likuiditas,
biaya pelayanan dan marjin keuntungan
Pertanyaan Diskusi
1.
Apakah manajemen asset dan liabilities?
2.
Apakah tujuan manajemen asset dan liabilities?
3.
Apakah prioritas penggunaan asset bank?
4.
Jelaskan komponen-komponen pada sisi liabilities?
5.
Apakah hasil usaha bank yang tercatat dalam laba rugi?
6.