• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asset & Liabilities Management (ALMA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asset & Liabilities Management (ALMA)"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Asset & Liabilities

Management (ALMA)

(2)

Mengapa Aset & Liability Penting?

Bunga merupakan sumber utama pendapatan & biaya bagi bank.

Jika tingkat bunga mengalami fluktuasi, maka akan

berdampak terhadap nilai pendapatan bunga bersih, neraca

& nilai bersih (saham).

Keputusan yang harus dibuat oleh bankir setiap hari:

1. Beli & jual sekuritas;

2. Penyaluran pinjaman khusus;

3. Pendanaan atas aktivitas2 investasi & pinjaman.

(3)

Mengapa Aset & Liability Penting?

Dasar untuk membuat keputusan2 :

1. Pandangannya atas tingkat bunga—arah perubahan dalam tingkat bunga di masa mendatang;

2. Komposisi atas aset2 & kewajiban2-nya;

3. Tingkat risiko yang akan diambil.

 Proses membuat keputusan tentang komposisi aset2 & kewajiban2 & penilaian risiko disebut manajemen aset dan Liabiliti (kewajiban)

Sasaran: mengelola sumber & penggunaan

dana aktivitas2 on-balance sheet & off-balance

sheet dengan perhatian terhadap risiko tingkat

bunga & likuiditas.

(4)

Tujuan Asset & Liabilities Management

Tujuan ALMA: mengontrol ukuran pendapatan bunga bersih.

Tujuan ini berkaitan dengan:

1. kesenjangan (gap) rupiah 2. kesenjangan (gap) durasi.

Ada dua indikator gap ini:

1. NII = Pendapatan bunga – Beban bunga.

2. NIM = NII/ Aset2 yang menghasilkan keuntungan.

(5)

Asset & Liabilities Management

Jika interest↑, biaya meminjam jangka pendek ↑,

tetapi bunga yang dihasilkan dari pinjaman berbunga tetap tidak berubah.

NII bergantung pada:

1. Tingkat bunga yang dihasilkan atas aset2 & dibayar untuk dana,

2. Jumlah rupiah atas aset2 yang menghasilkan pendapatan & kewajiban yang bervariasi, dan

3. Bauran pendapatan atas dana (tingkat bunga x

jumlah dana).

(6)

Asset & Liabilities Management :

Pengelolaan neraca dalam perbankan dalam usaha untuk mengoptimumkan struktur neraca bank sedemikian rupa sehingga diperoleh laba yang maksimal dan sekaligus membatasi resiko sekecil mungkin

Proses planning, organizing, actuating dan controlling untuk mendapatkan penetapan kebijaksanaan di bidang

pengelolaan : permodalan, pemupukan dana dan penggunaan dana

Neraca adalah catatan atau laporan atas kekayaan dan

kewajiban serta modal yang dimiliki oleh bank dalam jangka

waktu tertentu

(7)

Source of Fund

Demand Deposit Saving Deposit Time Deposit

Equity Use of Fund

Cash

Earning Assets:

Bank’s Deposit Securities

Placement

LOAN

BI current account

Fixed Asset BAN K as Financial Int erme diary

Laporan Kuangan Bank

(8)

Interest ? Maturity ? Use of Fund

Sources of Fund

Cost of Fund Liquidity

Matched ?

Asset and Liability Management

the set of actions and procedures designed to control the bank’s risks and financial position

(9)

Struktur neraca bank (General Ledger)

AKTIVA (ASSETS) KEWAJIBAN (LIABILITY)

Cash reserve Saving time deposits current account

Securities and call money Securities and call money

Loan Income

Fixed assets Expense

Other assets Other capital

(10)

Contoh laporan rugi laba bank T

Pos-Pos Nominal

I. Pendapatan

1. Pendapatan operasional

a. Hasil bunga Rp. …………..

b. Provisi dan komisi Rp. …………..

c. Pendapatan lainnya Rp. …………..

2. Pendapatan Non Operasional Rp. …………..

Jumlah Rp. …………..

II. Biaya

1. Biaya Operasional

a. Biaya bunga Rp. …………..

b. Biaya tenaga kerja Rp. …………..

c. Biaya Penyusutan Rp. …………..

2. Biaya non operasional Rp. …………..

Jumlah

III. Laba/Rugi sebelum Pajak

Rp. …………..

Rp…… (I-II)

(11)

Resiko-resiko dalam ALMA

 Resiko di bidang kredit

 Resiko di bidang likuiditas

 Resiko di bidang tingkat suku bunga

 Resiko di bidang nilai tukar valuta asing

 Resiko di bidang kontinjen

(12)

ALTERNATIF DALAM

MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (1)

Dua pendekatan pengelolaan risiko tingkat bunga:

1. penyesuaian on-balance sheet, 2. penyesuaian off-balance sheet, 3. kombinasi 1 & 2.

Penyesuaian on-balance sheet melibatkan

perubahan portofolio aset & kewajiban dalam

kaitannya dengan perubahan cara dalam mana profitabilitas bank atau jumlah rupiah aset2 &

kewajiban2nya berubah seiring tingkat bunga yang

berubah.

(13)

ALTERNATIF DALAM

MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (2)

 Contoh: manajemen dapat menyesuaikan maturitas, penentuan harga kembali, &

jadual pembayaran atas aset2 &

kewajiban2-nya.

Bank dapat mengubah posisi risiko tingkat bunganya tanpa mengubah portofolio aset2

& kewajiban2nya dengan menggunakan derivatif off-balance sheet, seperti swap &

futures tingkat bunga.

(14)

ALTERNATIF DALAM

MENGELOLA RISIKO TINGKAT BUNGA (3)

Kontrak swap tingkat bunga: suatu persetujuan

dalam mana suatu bank & pihak lain (mitra kerja) mempertukarkan arus pembayaran tetapi bukan jumlah pokoknya.

Kontrak futures tingkat bunga: suatu persetujuan

antara dua pihak untuk mempertukarkan suatu

komoditas dengan harga yang ditetapkan pada

waktu yang dispesifikkan di masa mendatang.

(15)

Risiko Bank

Risk Types

Credit

Market

Liquidity

Operational

Legal Reputation

Strategic

Compliance

(16)

Kerangka proses ALMA

 Ada penetapan kebijakan & strategi ALMA

 Ada tujuan/arah bg manajemen

 Ada pengumpulan data internal/eksternal

 Ada analisis menguji alternatif strategi

 Ada manajemen likuiditas

 Ada manajemen gap

 Ada manajemen valuta asing

 Ada manajemen pricing

(17)

Manajemen likuiditas

 Kemampuan manajemen bank dalam

menyediakan dana yang cukup utk memenuhi semua kewajibannya maupun komitmen yg

telah dikeluarkan kepada nasabah

Pengelolaan atas Reserve Requirement (RR) atau Primary Reserve (PR) atau Giro Wajib Minimum (GWM) sesuai ketentuan BI, dan Secondary Reserve (SR)

 Resiko yg dapat timbul : 1. resiko pendanaan

2. resiko bunga

(18)

Alat ukur likuiditas bank

Jangka pendek :

statutory reserve requirement (giro wajib minimum): saldo giro pada BI/ kewajiban kpd pihak ketiga pd periode 2 mg seblmnya

Basic surplus : aktiva lancar – pasiva lancar

Jangka panjang :

Rasio likuiditas : new purchased funds required/total funding requirements

Indeks likuiditas : Total weighted liabilities/total weighted assets

Loan to deposit ratio : pinjaman yg diberikan/dana masyarakat

Strategi manajemen likuiditas :

- skill manajer dan MIS yg dimiliki

(19)

PENGUKURAN SENSITIVITAS

TINGKAT BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH (1)

 Tiga teknik yang berkaitan dengan risiko tingkat bunga dapat diuji dengan: 1. kesenjangan

rupiah, 2. kesenjangan durasi, & 3. simulasi.

 Dalam analisis kesenjangan, semua aset2 &

kewajiban2 diklasifikasi dalam kelompok2—

sensitif tingkat bunga & nonsensitif tingkat

bunga—termasuk apakah pengembalian bunga (aset) atau biaya bunga (kewajiban) bervariasi dengan level umum tingkat bunga.

Analisis kesenjangan mengklasifikasi aset atau

kewajiban menurut sensitivitas bunganya.

(20)

Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2

Aset sensitif tingkat bunga (Rate Sensitive Asset - RSA) atau kewajiban sensitivitas tingkat bunga (Rate Sensitive Liability - RSL): aset2 &

kewajiban2 dengan mana pengembalian atau biaya bunga bervariasi dengan perubahan

tingkat bunga pada beberapa horizon waktu tertentu.

 Aset2 & kewajiban2 yang pengembalian &

biaya bunga tidak bervariasi dengan

pergerakan tingkat bunga pada horizon waktu

yang sama disebut non-sensitif tingkat bunga

(NRS).

(21)

Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2

 Dalam satu periode waktu mungkin tidak sensitif dalam periode waktu yang lebih

pendek. Periode waktu ini disebut keranjang2 maturitas.

 Efek total dari perubahan dalam level tingkat bunga umum atas pendapatan bunga bersih bergantung pada efek atas pendapatan &

beban bunga.

(22)

Definisi Kesenjangan Rupiah (1)

Kesenjangan rupiah (kesenjangan pendanaan/

maturitas): perbedaan antara jumlah rupiah aset sensitif tingkat bunga (RSA) dan jumlah kewajiban sensitif tingkat bunga (RSL).

Kesenjangan (Rp) = RSA(Rp) – RSL(Rp).

Rasio kesenjangan relatif = (Kesenjangan/ Aset total).

Rasio sensitivitas bunga = RSA/ RSL.

 Kesenjangan dapat +, -, atau 0, sehingga RGR

& ISR <, >, atau = 1.

(23)

Kesenjangan,

Tingkat Bunga & Profitabilitas (1)

Efek perubahan tingkat bunga pada

pendapatan bersih bank dengan posisi kesenjangan (ΔNII):

ΔNII = RSA(Δi) – RSL(Δi) = Kesenjangan (Δi).

 Bank dengan kesenjangan +, NII ↑ atau ↓ seiring tingkat bunga ↑ atau ↓.

 Bank dengan kesenjangan -, NII ↑ atau ↓ seiring tingkat bunga ↓ atau ↑.

 Bank dengan kesenjangan 0, NII tidak berubah

karena tingkat bunga berubah.

(24)

Kesenjangan Inkremental &

Kumulatif (1)

Kesenjangan inkremental mengukur perbedaan antara aset sensitif tingkat bunga & kewajiban

sensitif tingkat bunga setiap kelompok berakhirnya horizon perencanaan.

Kesenjangan kumulatif mengukur perbedaan aset2 sensitif tingkat bunga & kewajiban2 sensitif tingkat bunga pada berakhir periode yang lebih diperluas.

Kesenjangan kumulatif = jumlah kesenjangan

inkremental.

(25)

Analisis Kesenjangan: Contoh

Analisis kesenjangan: sensitivitas bunga bank dibagi dalam 5 kelompok atau “keranjang

maturitas”: 1. (1-30 hari), 2. (31-60 hari), 3. (61-90 hari), 4. (181-360 hari), dan 5. (>360 hari).

 Setiap aset & kewajiban bank kemudian dialokasi pada satu (lebih) horizon waktu.

 Untuk beberapa item aset & kewajiban, jumlah saldo yang beredar didistribusikan di antara

beberapa horizon waktu.

(26)

Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga dengan Kesenjangan Rupiah (1)

Tujuan prinsip manajemen aset/ kewajiban secara tradisional adalah untuk mengontrol ukuran NII, yang dapat dicapai melalui manajemen defensif atau agresif.

Sasaran manajemen aset/kewajiban defensif: mengisolasi NII dari

perubahan2 dalam tingkat bunga, yaitu mencegah perubahan tingkat bunga dari penurunan atau penaikan NII.

(27)

Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga dengan Kesenjangan Rupiah (2)

Manajemen aset/kewajiban agresif

memfokuskan pada kenaikan NII melalui pengubahan portofolio lembaga.

 Kesuksesan manajemen aset/kewajiban

bergantung pada kemampuan untuk meramal perubahan2 tingkat bunga mendatang.

 Tidak ada ramalan yang sempurna dengan

perhatian terhadap tingkat bunga. Namun,

strategi berisiko tinggi dikombinasikan dengan

ramalan yang tidak sempurna atas pergerakan

tingkat bunga dapat menghasilkan bencana.

(28)

Penyesuaian Neraca

Bank2 komersial dapat menggunakan beberapa instrumen keuangan pada neraca secara langsung atau secara potensial pada neraca dalam

menyesuaikan aset & kewajibannya.

Bank biasanya menggunakan instrumen pasar uang untuk menyesuaikan portofolio aset & kewajibannya.

Bank juga dapat memvariasi sensitivitas bunga atas aset .

Pada sisi kewajiban, bank dapat menerbitkan CDs dalam ukuran & maturitas yang bervariasi atau

dapat meminjam di pasar sekuritas BI.

(29)

Berapa Banyak Risiko

Tingkat Bunga dapat Diterima (1)

Pada manajemen risiko tingkat bunga defensif, bank akan berusaha untuk menyusun aset2 &

kewajiban2nya dalam kaitannya untuk menghilangkan risiko tingkat bunga.

Pada manajemen risiko tingkat bunga agresif, bank akan bertaruh atas pengharapan dari

perubahan2 tingkat bunga.

Berapa bank mengikuti di antara dua titik

ekstrim ini, dengan mengambil beberapa tetapi

risiko tingkat bunga sangat dibatasi.

(30)

Berapa Banyak Risiko

Tingkat Bunga dapat Diterima (2)

Keputusan jumlah risiko dari tingkat bunga yang tepat, manajemen bank harus

mempertimbangkan:

1. Profitabilitas bank yang tidak mengambil bebe-rapa risiko tingkat bunga dapat tidak mencukupi.

2. Kebijakan menghilangkan semua risiko

tingkat bunga pada neraca mungkin tidak sesuai dengan keinginan para pelanggan pinjaman bank.

3. Keahlian & preferensi manajemen risiko juga

signifikan.

(31)

Manajemen Agresif (1)

Dengan program manajemen risiko tingkat

bunga agresif, akan melibatkan dua langkah:

1. Arah tingkat bunga mendatang harus diprediksi, dan

2. Penyesuaian harus dibuat dalam

sensitivitas bunga atas aset2 & kewajiban2 dalam kaitannya dengan mengambil

keuntungan atas perubahan2 tingkat

bunga yang diproyeksikan.

(32)

Manajemen Agresif (2)

 Jika E(i)↑, FI dengan kesenjangan + (RSA >

sensitif), ↑ pengembalian bunga > ↑ biayanya.

 FI yang E(i)↑, tetapi dengan kesenjangan ≠

positif akan membutuhkan untuk menyesuaikan penyesuaian dalam portofolionya.

 FI yang E(i)↓ akan menghasilkan penyesuaian

dalam portofolio di bawah strategi manajemen

portofolio agresif.

(33)

Manajemen Defensif

Strategi defensif berusaha untuk

mempertahankan jumlah rupiah atas RSA dalam neraca dengan jumlah RSL selama periode

tertentu, sehingga kesenjangan rupiah akan mendekati nol.

 Strategi defensif tidak perlu strategi pasif.

Beberapa penyesuaian dalam portofolio aset &

kewajiban di bawah strategi defensif seringkali perlu dalam kaitannya dengan

mempertahankan posisi kesenjangan nol.

(34)

Tiga Problema dengan Manajemen Kesenjangan Rupiah

1. Horizon waktu: pemisahan aset2 & kewajiban2 FI dalam sensitif tingkat bunga & nonsensitif

tingkat bunga mensyaratkan kemantapan harizon waktu atau perencanaan.

2. Korelasi dengan pasar: koefisien korelasi antara pergerakan dalam tingkat bunga pasar &

dalam pendapatan & biaya untuk portofolio FI adalah 1.

3. Fokus pada NII: analisis kesenjangan

memfokuskan pada NII daripada kemakmuran

pemegang saham.

(35)

MANAJEMEN GAP(MISMATCH)

Upaya-upaya utk mengelola dan

mengendalikan kesenjangan (GAP) antara aset dan liabilities pada suatu periode yg

sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo.

 Upaya mengatasi perbedaan antara aset yg

sensitif thd bunga (Rate Sensitive Asset - RSA)

dan pasiva yg sensitif terhadap bunga (Rate

Sensitive Liabilities - RSL )

(36)

Pengaruh posisi GAP

dan NIM (Net Interest Margin)

Posisi GAP Kondisi suku

bunga naik Kondisi suku bunga turun Positip

(RSA>RSL) NIM meningkat NIM menurun Negatif

(RSA<RSL) NIM menurun NIM meningkat

Zero (RSA=RSL) NIM tetap NIM tetap

(37)

Strategi manajemen GAP

Mengelola interest rate : Interest rate

management yaitu suatu kegiatan untuk

menata interest rate secara simultan antara sisi aset maupun liabilities sehingga dapat diperkecil dampak negatif perubahan suku bunga, dengan memperhatikan :

Jangka waktu,

Repricing

Interest rate dan

Acceleration of change

(38)

ANALISIS KESENJANGAN DURASI (1)

Durasi: waktu rata2 tertimbang (diukur dalam tahun) terhadap semua arus kas yang diterima dari instrumen keuangan.

Kesenjangan durasi: perbedaan antara durasi aset2 &

kewajiban2 bank.

Kesenjangan durasi: suatu ukuran sensitifitas tingkat bunga yang membantu bagaimana perubahan dalam tingkat

bunga mempenga-ruhi nilai pasar aset2 & kewajiban2 bank,

& akhirnya nilai bersihnya (Nilai Wajar).

(39)

ANALISIS KESENJANGAN DURASI (2)

NW = A - L.

ΔNW = ΔA – ΔL.

 Dalam konteks analisis durasi, nilai bersih (nilai ekuitas) ≠ nilai pasar saham yang beredar.

 Nilai Wajar adalah nilai teoritikal ekuitas bank, dan merupakan satu indikator atas

kebangkrutannya.

(40)

Pengukuran Kesenjangan Durasi

 Efek perubahan tingkat bunga pada nilai bersih dihubungkan dengan ukuran

kesenjangan durasi (DGAP), diukur sbb.:

DGAP = Da – WDL

 Jika tingkat bunga naik, maka nilai NW akan turun, dan sebaliknya.

 [ΔNW/ TA]  -DGAP [Δi/(1+i)].

Rp ΔNW  -DGAP [Δi/(1+i)] x TA.

(41)

Manajemen Kesenjangan Durasi Defensif & Agresif (1)

 Jika kesenjangan durasi + (durasi aset >

kewajiban), maka kenaikan (penurunan) dalam tingkat bunga akan mengurangi (menaikkan) nilai NW.

 Jika kesenjangan durasi – (durasi aset <

kewajiban), maka kenaikan (penurunan) tingkat bunga menaikkan (menurunkan) nilai NW.

 Jika kesenjangan durasi nol, maka perubahan

dalam tingkat bunga tidak akan berpengaruh

terhadap nilai NW.

(42)

Manajemen Kesenjangan Durasi Defensif & Agresif (2)

 Strategi manajemen risiko tingkat bunga

agresif akan mengubah kesenjangan durasi dalam antisipasi atas perubahan2 dalam

tingkat bunga.

 Manajemen risiko tingkat bunga defensif

dalam konteks ini akan mempertahankan

durasi aset2 = durasi kewajiban2, sehingga

mempertahankan kesenjangan durasi nol.

(43)

Problema dengan

Manajemen Kesenjangan Durasi

1. Imunisasi atau isolasi nilai pasar ekuitas

terhadap perubahan2 tingkat bunga akan efektif hanya jika tingkat bunga untuk

semua sekuritas berubah naik atau turun secara sama jumlahnya.

2. Manajer aset/kewajiban harus setuju

dengan problema arah durasi.

(44)

SIMULASI & MANAJEMEN ASET/KEWAJIBAN

 Model2 manajemen simulasi aset/kewajib-an membuat kemungkinan untuk menge-valuasi strategi2 neraca yang bervariasi di bawah

asumsi yang berbeda.

 Kebanyakan model simulasi mensyaratkan asumsi tentang perubahan2 & level2 yang diharapkan atas tingkat bunga & bentuk

kurve yield, strategi penentuan harga untuk

aset & kewajiban, dan pertumbuhan, jumlah

rupiah, & bauran aset2 & kewajiban2.

(45)

KORELASI DI ANTARA RISIKO

 Fokus manajemen aset/kewajiban adalah risiko tingkat bunga.

 Jika risiko2 yang dihadapi bank (risiko tingkat

bunga, risiko kredit, dan dimensi risiko yang lain) tidak berhubungan (tidak berkorelasi), maka

manajemen dapat mengonsentrasikan pada satu tipe risiko.

 Kenyataannya, antara jenis risiko berhubungan, khususnya jika bank komersial menggunakan

portofolio pinjamannya sebagai kendaraan

pokok untuk menyesuaikan eksposur risiko tingkat

bunganya.

(46)

Manajemen Valuta Asing

 Suatu kegiatan membeli atau menjual mata uang suatu negara.

 Pasar valas adalah transaksi jual beli

melalui jaringan komunikasi antara bank, brokers maupun dealer di seluruh dunia yg dilakukan di ruangan (dealing room)

masing2 bank.

 Tindakannya :

Pengendalian kesenjangan mata uang asing

Pengendalian keuntungan netto dari nilai tukar

(47)

Instrumen Valas

 Transaksi SPOT : transaksi valas secara tunai di mana penyerahan valutanya dilakukan 2 hr kj setelah tgl transaksi dgn nilai tukar yg sdh

disepakati.

 Transaksi FORWARD : transaksi valas secara berjangka di mana penyerahan valutanya dilakukan pd suatu tgl tertentu di kemudian hr.

 Transaksi SWAP : pertukaran dua valuta asing yg berbeda melalui penjualan secara tunai &

pembelian kembali secara berjangka

(48)

Instrumen Pasar Uang

 Penempatan antar bank : penempatan dana lebih pd bank lain yg memerlukan utk suatu jangka wkt tertentu

 Pinjaman antar bank : meminjam dana pd bank lain guna menutup kekurangan dana valas

 Instrumen pasar uang : foreign exchange loan

& deposit, call & notice loan & deposit,

repo/reverse repos, bankers acceptance, certificate of deposit, commercial paper, treasury bills

 Securities

(49)

Resiko Kegiatan Valas

 Resiko mata uang : bila bank dlm posisi

long/overbought dlm suatu mata uang & nilai tukarnya turun (mengalami depresiasi), maka bank akan menanggung rugi

 Resiko liquiditas : pd saat kewajiban dlm mata uang jatuh tempo lebih cepat dari aktivanya

 Interest rate risk : ada perubahan suku bunga

 Credit risk : bila nasabah gagal memenuhi

kewajiban pada saat kredit jatuh tempo

(50)

Manajemen Pricing

 Suatu kegiatan manajemen untuk

menentukan tingkat suku bunga dari

produk-produk yg ditawarkan bank, baik dr sisi asset maupun kewajiban.

 Mendukung strategi dan taktis ALMA bank

 Faktor penetapan interest rate : Kelompok

pinjaman dan kelompok simpanan

(51)

Penetapan Suku Bunga

Lending rate :

LR = COM + Risk Cost + Spread Di mana : COM (cost of money) COM = COLF + OHC

Di mana : COLF (cost of loanable fund) COLF = COF/ (1-RR)

COF (cost of fund) : biaya bunga dana dan biaya promosi dana

OHC (overhead cost) : biaya di luar biaya dana spt tenaga

kerja, operasional pelayanan, perangkat keras dll

(52)

Penetapan Suku Bunga

 Suku bunga pinjaman

Tujuannya : meningkatkan jumlah dana yang lebih murah dibandingkan dgn suku bunga pasar,

mendukung pemenuhan batasan & target

likuiditas dgn menyediakan dana yg sesuai dgn struktur jk wkt yg diinginkan, mencapai target

jmlh simpanan sesuai dgn interest maturity target

& mendukung target posisi simpanan valas sesuai jenis mata uang yg diinginkan

 Biaya : suku bunga yg dibayarkan kepada

deposan, biaya cadangan wajib likuiditas,

biaya pelayanan dan marjin keuntungan

(53)

Pertanyaan Diskusi

1.

Apakah manajemen asset dan liabilities?

2.

Apakah tujuan manajemen asset dan liabilities?

3.

Apakah prioritas penggunaan asset bank?

4.

Jelaskan komponen-komponen pada sisi liabilities?

5.

Apakah hasil usaha bank yang tercatat dalam laba rugi?

6.

Apakah sumber-sumber biaya bank?

Referensi

Dokumen terkait

1) Tiang Crane yang dilengkapi dengan rel crane agar bisa bergerak kekanan dan kekiri, juga lampu untuk peringatan pada setiap orang yang berada dibawah

Tolok ukurnya dengan menggunakan cat dan coating yang mengandung kadar volatile organic coumpounds (VOCs) rendah yang ditandai dengan label yang diakui GBC Indonesia

Pada musim tanam ke 3 seperti yang tampak pada Tabel 8 pertimbangan petani yang paling dominan adalah karena harga jual tinggi, mudah menjual hasilnya, hasil produksi

The mixture was stirred for another 2h and the resulting precipitate was filtered off, washed with absolute ethanol and dried to yield the title compound 11 (0.34 g, 89%) as an

Kembali ke perspektif budaya Indonesia di masa depan, bahwa sesungguhnya melihat keadaan budaya Indonesia sekarang yang semakin lama semakin tergeser oleh arus globalisasi

11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak Pasal (1) Ayat (5) disebutkan bahwa anak saksi adalah seseorang dengan pembatasan usia di bawah 18 tahun yang dapat

Kegiatan Pemanfaatan DAK Tambahan P3K2 Bidang Pertanian Tahun 2015 di Kabupaten/Kota digunakan untuk: (1) Rehabilitasi jaringan irigasi tersier, (2) Pengembangan jaringan

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Pengembangan Marka Molekuler DNA dalam Identifikasi Sel Gonad Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) dan Ikan Nila (Oreochromis