• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berbicara mengenai budaya Indonesia tida

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Berbicara mengenai budaya Indonesia tida"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Berbicara mengenai budaya Indonesia tidak lepas dari apa yang terjadi dari masa lampau hingga masa sekarang. Budaya yang sudah tercampur budaya lain baik budaya yang positif atau negative banyak ditemukan di Indonesia. Namun masih ada beberapa budaya yang belum tercampur oleh budaya lain atau dengan kata lain budaya tersebut masih murni. Sebelum kita terlalu jauh membahas soal perspektif budaya Indonesia, mari kita pelajari apa arti dari budaya itu

sendiri. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak

dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Oleh karena itu, budaya dapat diartikan pula sebagai apa yang dianggap baik oleh akal dan budi kemudian dikristalisasi sehingga dapat direalisasikan dan dapat dilakukan terus menerus sehingga menjadi kebiasaan.

Perspektif kebudayaan Indonesia di masa depan membuat kita berfikir keras akan adanya akulturasi atau asimilasi yang dapat

mempengaruhi eksistensi kebudayaan yang lama. Pencampuran kebudayaan yang didasari oleh kebutuhan manusia yang kompleks

membuat kebudayaan itu sendiri kehilangan jati dirinya. Banyak juga yang beranggapan atau bersikap sinis akan adanya perubahan atau

pencampuran kebudayaan. Tak salah memang, namun kebanyakan manusia hanya berfikir dari unsur negative yang dapat ditimbulkan saja, jarang sekali yang berfikir berdasarkan akibat positif yang ditimbulkan akan perubahan.

(2)

kebebasan tanpa batas. Entahlah, batasan-batasan apa yang seharusnya digunakan dalam era globalisasi ini. Terkadang mereka menyebutnya “Kebebasan Tanpa Batas”. Banyak sekali pro-kontra yang terjadi dalam peristiwa globalisasi atau lebih cenderung menuju westernisasi. Banyak pula yang suka mengartikan sendiri apakah itu westernisasi dan

globalisasi.

Kembali ke perspektif budaya Indonesia di masa depan, bahwa sesungguhnya melihat keadaan budaya Indonesia sekarang yang semakin lama semakin tergeser oleh arus globalisasi membuat bangsa Indonesia seperti kehilangan jati diri. Tidak tau lagi apa yang sesungguhnya

Indonesia punya dalam soal budaya. Dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote terdapat ribuan kebudayaan yang tak hanya menarik namun memiliki komersialitas yang tinggi. Mungkin

sebentar lagi akan ada kasus pencurian salah satu kebudayaan Indonesia yang direbut oleh tetangga. Mereka sadar akan kebudayaan kita yang megah, namun mengapa kita baru sadar ketika kebudayaan itu telah diambil? Bodohkah? Tidak, namun kita terlalu sibuk dan terlalu terhipnotis dengan arus globalisasi yang menyerukan kebebasan tanpa batas.

Miris memang melihat keadaan dan kesadaran bangsa akan budaya seperti ini. Seperti tidak peduli namun ketika semua telah direbut baru kita berteriak menunjukkan rasa memiliki. Bukan hanya miris tapi keadaan menjadi lucu dimata para pencuri.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibutuhkannya perancangan pusat pelatihan atlet bulutangkis agar fasilitas-fasilitas penunjang dapat dimaksimalkan baik secara fungsi maupun secara

Manajer dan semua investor memiliki informasi (symmetric information) yang sama mengenai prospek perusahaan di masa depan dan manajer selalu berusaha untuk memaksimalkan kekayaan

Teori ini dimunculkan oleh Prof. Rostow yang memberikan lima tahap dalam pertumbuhan ekonomi. Analisis ini didasarkan pada keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tercapai

Teknik yang biasa digunakan untuk menyembunyikan informasi di dalam file audio ialah low bit encoding yang mirip dengan teknik LSB yang biasa digunakan di gambar yaitu dengan

Bitmap, atau secara teknis disebut Raster, adalah sebuah image yang tersusun dari Bitmap, atau secara teknis disebut Raster, adalah sebuah image yang tersusun

Puji dan syukur kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa karena hanya atas kasih dan penyertaanNya yang memberikan hikmahnya kepada penulis sehingga penulis dapat

Berdasarkan hasil penelitian pada materi termokimia kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016 dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh

“the rich get richer” [12]. Overall, this study indi- cates that CBG existence is not as a single aspect which influenced presence and abundance non- native species in