• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEHIDUPAN ANAK USIA SEKOLAH YANG

BEKERJA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI

KELURAHAN PERJUANGAN KECAMATAN

TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

RAHAYU NIM. 3103131058

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Rahayu, NIM 3103131058: Analisi Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja Pada Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Sikripsi: Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan,2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) karakteristik anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan, (2) faktor penyebab anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai Tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan dengan usia 6-18 tahun di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai yang berjumlah 78 orang, dan diambil semua menjadi sampel. Data yang dikumpulkan dengan tehnik komunikasi langsung dan observasi, kemudian dianalisi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sikripsi yang berjudul “

Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja Pada Masyarakat Nelayan

di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung”.

Penulisan sikripsi ini adalah salah satu syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Dalam sikripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya

Kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Yaitu Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar

Damanik, M.Si, beserta seluruh jajaran Pembantu Rektor

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, yaitu Bapak Dr.H. Restu, M.Si, beserta

jajaran Pembantu Dekan

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si dan Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan

4. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si sebagai dosen pembimbing sikripsi yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan

penelitian hingga sikripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana

5. Dra. Muhammad Arif, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan

(6)

6. Kepada Ibu Dra. Asnidar, M.Si dan Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si

sebagai dosen penguji yang telah membimbing serta memberikan masukan

dalam pembuatan sikripsi

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang tidak bosan-bosannya

membimbing saya, mengingatkan saya dan terus mengajari saya agar

menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mencirikan sikap serta sifat

layaknya manusia yang berintelektual

8. Camat Teluk Nibung Bapak Fachrizal Nasution, S.Sos. M.Si beserta

stafnya yang telah memberikan kemudahan selama peneliti melakukan

penelitian

9. Kepala lurah Perjuangan Bapak Ali Imran, SE beserta stafnya yang

membantu dan mempermudah selama proses penelitian

10.Kedua orang tua yang sangat saya cintai dan sayangi, yaitu Ayahanda

Muhammad Idris Ritonga dan Ibunda Darmawati Lubis yang telah

memberi support dan semangat walaupun dalam penyusunan sikripsi

terdapat banyak cobaan sejujurnya doa serta harapan ayah dan ibunda lah

yang selalu menjadi semangat ananda dalam penulisan sikripsi ini.

Maafkan ananda bila sebagai seorang anak belum bisa memberi yang

terbaik buat Ayahanda dan Ibunda tercinta

11.Kakak Abang dan Adik ku tersayang yaitu Dodi, Dedek, Heri, Hendra dan

yani yang telah memberikan semangat dan doanya.

12.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi Stanbuk 2010 Kelas A

(7)

selalu mensuport saya dan mendukung saya dalam menyelesaikan sikripsi

ini.

13.Kepada teman-teman yang saya sayangi Kerin House ( Weny, Nita, Kiki,

Ade, Ajeng, dan Rina) yang telah memberikan semangat bagi saya serta

dukungan dalam menyelesaikan sikripsi ini.

Dalam sikripsi ini penulis telah berusaha membuat sesuatu yang terbaik.

Namun, mengingat penulis masih tahap belajar, penulis sangat menyadari bahwa

isi yang disajikan dalam sikripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

dengan segenap kerendahan hati saya mohon maaf dan mengharapkan sekali

masukan dan saran yang membangun sebagai bahan perbaikan dan pertimbangan

bagi penulis apabila melakukan penyusunan karya ilmiah lain dikemudian hari.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga sikripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri, masyarakat dan pembaca lain.

Medan, Desember 2014

Penulis

RAHAYU

(8)
(9)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Pembatasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

A. Kerangka Teoritis ...8

1. Anak Bekerja...8

2. Karakteristik Anak Bekerja...11

3. Faktor Penyebab Anak Bekekrja...14

(10)

C. Kerangka Berpikir...21

BAB III METODE PENELITIAN ...23

A. Lokasi Penelitian ...23

B. Populasi dan Sampel...23

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...23

D. Tehnik Pengumpulan Data...25

E. Tehnik Analisis Data ...25

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN...26

A. Keadaan fisik...26

B. Keadaan Non Fisik...30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...38

A. Hasil Penelitian...38

B. Pembahasan...51

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...59

A. Kesimpulan...59

B. Saran...60

DAFTAR PUSTAKA...61

(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Konposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014...31

2. Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Tahun 2014...32

3. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2014...33

4. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan Tahun 2014...34

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama Tahun 2014...35

6. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa Tahun 2014...36

7. Komposisi Usia Responden Tahun 2014...38

8. Komposisi jenis kelamin responden tahun 2014... 9. Komposisi Jenis Pekerjaan Responden Tahun 2014...39

10.Komposisi Jumlah Saudara Responden Tahun 2014...40

11.Komposisi Kedudukan Responden Dalam Keluarga Tahun 2014...41

12.Komposisi Pendidikan Responden Tahun 2014...42

13.Komposisi Pendidikan Orang Tua Responden Tahun 2014...42

14.Komposisi Menurut Penghasilan Responden Tahun 2014...43

15.Komposisi Waktu Mulai Bekerja Responden Tahun 2014...44

16.Komposisi Lama Bekerja Responden Tahun 2014...44

17.Tanggapan Orang Tua Responden Tahun 2014...45

18.Komposisi Menurut Penghasilan Orang Tua Responden Tahun 2014...46

19.Komposisi Pekerjaan Orang Tua Responden Tahun 2014...47

20.Alasan Responden Bekerja Tahun 2014...48

(12)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir...22

2. Layout Peta Kota Tanjungbalai...27

3. Layout Peta Kecamatan Teluk Nibung...28

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Lembar Wawancara Peneliti untuk Responden...62

2. Lembar Wawancara Peneliti untuk Pemerintah Dan Masyarakat...64

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perhatian bangsa Indonesia terhadap kesejahteraan anak sudah ada, hal ini

antara lain ditujukan dengan adanya peraturan perundang–undangan kesejahteraan

anak, diantaranya adalah : UU No. 12 tahun 1984 tentang pekerjaan anak, Kepres

No. 4 tahun 1984 tentang Hak Anak Nasional, Konvensi tentang Hak–Hak Anak

dari PBB khususnya artikel 32 (1) yang berbunyi “ Negara peserta mengakui hak

-hak untuk dilindungi dari eksploitasi ekonomi dan dari setiap pekerjaan yang

mungkin berbahaya, mengganggu pendidikan anak, membahayakan kesejahteraan

anak, pekerjaan fisik/mental, spiritual dan moral anak”. Indonesia adalah salah

satu negara yang ikut menandatangani konvensi tersebut (Fingidae , 1993).

Indonesia merupakan salah satu negara yang meratifikasi konvensi

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak-hak anak, melalui Keputusan

Presiden (Keppres) No.36/0 tanggal 25 Agustur 1990. Dengan diretifikasinya

konvensi tersebut, berarti secara hukum, negara berkewajiban melindungi dan

memenuhi hak-hak anak, baik hak sipil, politik, sosial, budaya dan ekonomi.

Akan tetapi, pada kenyataannya negara masih belum mampu memenuhi

kewajibannya untuk melindungi hak-hak anak. Salah satu permasalahan yang

masih terjadi adalah keberadaan pekerja anak. Bukan hanya melanggar hak-hak

anak, bekerja juga membawa dampak-dampak buruk bagi anak-anak, baik secara

fisik maupun spikis. Lebih jauh, bekerja dikhawatirkan akan mengganggu masa

depan anak-anak untuk mendapat kehidupan yang lebih baik (Usman dan

(15)

Anak yang bekerja merupakan gambaran betapa kompleks dan rumitnya

permasalahan anak. Sejak awal pendeklarasian HAM, berbagai bentuk peraturan

yang bersifat universal telah dikeluarkan dalam rangka mendukung upaya

perlindungan HAM di dunia. Jika kita berbicara fenomena pekerja anak, maka

bidang HAM yang langsung bersinggungan adalah hak anak. Baik di dunia

internasional maupun di Indonesia, masalah seputar kehidupan anak menjadi

perhatian utama bagi masyarakat maupun pemerintah. Dalam konteksnya,

sebenarnya anak mempunyai hak yang bersifat asasi sebagaimana yang dimiliki

orang dewasa. Perlindungan terhadap hak anak tidak terlalu banyak dipikirkan

pada umumnya, begitu pula dengan langkah konkritnya, bahkan upaya

perlindungan itu sendiri dilanggar oleh negara dan berbagai tempat di negeri ini,

orang dewasa, bahkan orang tuanya sendiri. Banyak anak-anak yang berada di

bawah umur menjadi objek dalam pelanggaran terhadap hak-hak anak akibat

pembangunan ekonomi yang dilakukan.

Perkembangan pekerja anak di Indonesia berdasarkan Sakernas tahun

2009-2010 menurut daerah yaitu pekerja anak pada tahun 2009 di perkotaan

berjumlah 1,04 juta orang (28,19 persen) dan mengalami peningkatan menjadi

1,95 juta orang (59,71 persen) pada tahun 2010 dan di daerah pedesaan berjumlah

2,66 juta orang (71,81 persen), mengalami penurunan menjadi 1,31 persen.(

http://www.infokerja-jatim.com/index.php/detail/artikel/47 diakses tanggal 4 april

2014).

Organisasi buruh sedunia atau lebih dikenal dengan ILO menyatakan pada

tahun 2013 bahwa di dunia terdapat 10,5 juta anak pekerja domestic yang

(16)

Perlindungan Anak melansir data kasus terkait anak-anak selama semester

pertama 2013. Jumlah pekerja anak mencapai 4,7 juta jiwa. 1,1 juta anak bekerja

di kawasan perkotaan. Lainnya, 2,3 juta anak di pedesaan. Sebagai perbandingan,

data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pekerja anak sebesar 1,7 juta jiwa.

Rinciannya, 674 ribu berusia di bawah 13 tahun. Sebanyak 321 ribu berusia 13-14

tahun, dan sisanya 760 ribu berusia 15-17 tahun. Padahal, Indonesia punya target

bebas dari pekerja anak pada 2020.

Anak adalah gambaran dan cerminan masa depan, aset keluarga, agama,

bangsa, negara dan merupakan generasi penerus di masa yang akan datang.

Mereka berhak mendapatkan kebebasan, menikmati dunianya, dilindungi hak-hak

mereka tanpa adanya pengabaian yang dilakukan oleh pihak tertentu yang ingin

memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi.

Pasal 28B (ayat 2) UUD menyatakan bahwa”setia anak berhak atas

kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi, ini berarti bahwa anak mempunyai hak konstitusional

dan negara wajib menjamin serta melindungi pemenuhan hak anak yang

merupakan hak asasi manusia (HAM).

Dalam suatu keluarga kehadiran anak menjadi suatu yang tidak ternilai

harganya. Anak membutuhkan cinta kasih dari orang tua, memerlukan lingkungan

yang sehat untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Kelangsungan hidup

seorang anak, perlindungan dan pengembangan dirinya adalah hak seorang anak

dalam keluarga. Dalam keluarga ayah dan ibu sebagai oranga tua memiliki

kewajiban dan tanggung jawab dalam memenuhi kelangsungan hidup seorang

(17)

Betapa besar lingkungan keluarga bertanggung jawab dalam proses

perkembangan anak, dimana keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama

dalam kehidupan anak, tempat dia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk

sosial didalam interaksi dengan kelompoknya. Keluarga mempunyai peran

penting dalam pencapaian masa depan anak yang baik bagi dirinya sendiri,

keluarga serta orang lain.

Akan tetapi masih ada hal–hal yang tidak sesuai dengan harapan dan

kenyataan setiap anak, khusunya bagi anak-anak yang bekerja. Anak bekerja

merupakan keikutsertaan anak terhadap partisipasinya ekonomi, hal ini dapat

terlihat pada masyarakat yang masih dibelenggu oleh kemiskinan, untuk dapat

hidup mereka harus melibatkan seluruh keluarganya termasuk anak-anaknya

untuk bekerja demi menambah pendapatan seluruh anggota keluarganya. Selain

faktor ekonomi, ada juga faktor sosial budaya yang hidup dimasyarakat. bahkan

lingkungan tempat tinggal juga ikut mempengaruhi seseorang bekerja.

Di Indoneisa masalah dan fenomena anak bekerja sekarang ini cukup

banyak, diantaranya adalah masalah anak yang terdapat pada pedesaan

masyarakat nelayan. Pada pedesaan nelayan hampir seluruh perkampungan

nelayan di Indonesia banyak terdapat anak-anak usia sekolah yang bekerja.

Demikian juga pada daerah pedesaan nelayan yang ada di Kelurahan

Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Di daerah tersebut

masih banyak anak-anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan.

Anak-anak yang terdapat disekitar daerah tersebut bekerja demi memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Karena pendapatan orang tua yang rendah, sehingga

(18)

Mereka lebih memilih bekerja untuk mencari uang dan membantu orang tua dari

pada bersekolah. Anak yang bekerja pada masyarakat nelayan ini bekerja pada

usia 6–18 tahun, umumnya anak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu tingkat pendapatan orang tua yang rendah dan tidak dapat memenuhi

kehidupan sehari–hari. Faktor sosial budaya yang berkembang di daerah nelayan

tersebut, seperti sifat malas, mereka lebih memilih bekerja untuk mencari uang

dari pada bersekolah. Seorang anak tidak perlu memperolah pendidikan, lebih

baik bekerja untuk mencari uang. Faktor lingkungan yaitu seorang anak akan

tertuntut bekerja setelah melihat teman sebayanya yang telah bekerja mampu

memenuhi segala kebutuhannnya. Pekerjaan yang dilakukan anak pada

masyarakat nelayan ini adalah membersihkan kapal, membongkar, menyotir ikan,

dan lain sebagainya, pekerjaan ini biasanya dilakukan anak usia sekolah pada saat

kapal pulang dari melaut. Kegiatan tersebut tentunya akan mengganggu kegiatan

sekolah dan perkembangan anak tersebut.

Hal tersebutlah yang diangkat dalam penulisan kali ini, maka peneliti

tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai kehidupan anak usia sekolah yang

bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan Kecamatan Teluk

Nibung Kota Tanjungbalai.

B. Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitiaan ini adalah berbagai fenomena anak usia

sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan

Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai yaitu: karakteristik anak usia

(19)

jenis pekerjaan yang dilakukan anak pekerja pada usia sekolah, sosial budaya

yang berkembang dimasyarakat tersebut, pandangan orang tua terhadap

pendidikan anak, kondisi kesejahteraan anak pekerja pada usia sekolah, usia rata–

rata anak pekerja pada usia sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini terarah dan dapat dilakukan dengan baik, maka

penelitian ini dibatasi yaitu :

1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan di

Kelurahan Perjuangan.

2. Faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja pada masyarakat

nelayan di Kelurahan Perjuangan.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan

di Kelurahan Perjuangan?

2. Faktor – faktor apa saja yang melatar belakangi anak usia sekolah bekerja

pada masyarakat nelayan di Kelurahan Perjuangan?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat

nelayan di Kelurahan Perjuangan.

2. Untuk mengetahui faktor yang melatar belakangi anak usia sekolah yang

(20)

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, hasilnya diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi instansi yang terkait untuk dapat mengambil

suatu kebijakan tentang larangan dan sanksi orang – orang yang

memperkerjakan anak usia sekolah

2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam rangka peningkatan

mutu pendidikan dan kondisi kesejahteraan anak dan upaya mengatasi

eksploitasi anak.

3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain dimasa

(21)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

1. Karakteristik anak usia sekolah bekerja pada masyarakat nelayan meliputi

anak laki-laki dengan usia sekitar 6-18 tahun, anak yang bekerja tersebut

rata-rata memiliki jumlah saudara sama atau lebih dari 5 dan anak usia sekolah

yang bekerja umumnya merupakan anak tengah yaitu 57.7%, tingkat

pendidikan anak bekerja yang masih sekolah adalah 49 orang, anak usia

sekolah yang bekerja berpenghasilan paling dominan kurang dari

Rp.200.000/bulan ada 47,7%, waktu anak tidak tentu ada 48.7% dan lama

bekerja responden 4-6 tahun adalah 44.9%.

2. Faktor anak usia sekolah yang bekerja pada masyarakat nelayan yaitu

presepsi orang tua terhadap anak bekerja, kemiskinan, pengaruh teman sebaya

dan penengakan hukum. Presepsi orang tua terhadap anak bekerja 82.1%

yang menyetujui anak bekerja, kemiskinan yaitu penghasilan orang tua

responden sebanyak 55.1% tidak menentap dan pekerjaan orang tua

responden sebanyak 33,3% sebagai nelayan, pengaruh teman sebaya 37.2%

ikut-ikutan teman, penegakan hukum yaitu tanggapan pemerintahan setempat

terhadap anak bekerja dari 34 orang yang bekrja pada pemerintahan di

Kelurahn perjuangan ada 21 orang yang tidak menyetujui adanya pekerja

anak. Tanggapan masyarakat yang ada di Kelurahan perjuangan, bahwa

(22)

B. SARAN

Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Orang tua anak yang bekerja di usia sekolah harus dapat memperhatikan

kesejahteraan anaknya dan mengajarkan anak tentang pentingnya pendidikan,

serta memberikan perhatian dan pembinaan kepada anaknya.

2. Kepada pemerintahan serta masyarakat agar memperhatikan pendidikan anak

usia sekolah yang bekerja dan memberikan penegakan hukum terhadap

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Brahmana, Lady Diana.2013. Faktor – Faktor Melatarbelakangi Penyebab Terjadinya Anak Putus Sekolah Di Desa Jeraya Kecamatan Simpang

Empat Kabupaten Karo. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS

Unimed

Darus, 1997. Realita Anak Jermal Dalam Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Pantai. Jakarta : Rajawali

Fingidae,Abraham,1995. Memahami Masalah Sosial. Jakarta: LP3ES

Gea. 2006. Jurnal Pendidikan Geografi pekerja anak dan permasalahannya. Dalam

(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197901012 0050NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf__Pekerja_Ana k_dan_Permasalahannya.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)

Hamdani,Judo.2006. Studi Tentang Kehidupan Anak Usia Sekolah Yang Bekerja

Di Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara Kota Pematang Siantar. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

http://www.slideshare.net/Syaifur_r/makalah-pekerja-anak di akses tanggal 10 maret 2014

http://sovalusian.blogspot.com/2013/08/ana lisis-studi-kasus-pekerja-anak-dalam.html diakses tanggal 4 April 2014

http://www.infokerja-jatim.com/index.php/detail/artikel/47 diakses tanggal 4 April 2014.

Haryadi.1995.Buruh Anak dan Dinamika Industri Kecil. Bandung:Yayasan Akatiga

Hutagalung, Nursaema.2002. Fenomena Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada

Masyarakat Nelayan Di Kota Sibolga. Medan: Jurusan Pendidikan

Geografi FIS Unimed.

Marbun, leonardo, dkk.2002. Masyarakat Pinggiran Yang Kian Terlupakan. Medan :JALA.

Saruksuk, Arjuna. 2012. Analisis Kehidupan Anak Usia Sekolah Pada

(24)

Simanjuntak dan Puspitawati.2010. jurnal karakteristik demografi, sosial,

ekonomi keluarga penerima program keluarga harapan-vol-3,no-2.

Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Sugiharto, Eko.2012. jurnal tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan Desa

benua baru hilir bedasarkan indikator badan satu pusat statistik. Dalam

(https://agribisnisfpumjurnal.files.wordpress.com/2012/03/jurnal-vol-4-no-1-eko.pdf diakses pada tanggal 15 maret 2014)

Suyanto, Bagong.2010.Masalah Sosial Anak.Jakarta: Kencana

Tambunan, Kamariah, dkk. 1995. Tenaga Kerja Anak Indonesia. Jakarta : Pusat Informasi Wanita Dalam Pembangunan PDII-LIPI Bekerja Sama

]Dengan UNICEF.

Tjandraningsih, Indrasari dan Anarita, Popon. 2002. Pekerja Anak Di Perkebunan

Tembakau. Bandung : Yayasan AKATIGA.

Usman, Hardius dan Nachrowi, Djalal. 2004. Pekerja Anak Di Indonesia.Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wandira. 2011. Studi Tentang Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Pematang

Pasir Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai. Medan: Jurusan

Pendidikan Geografi FIS Unimed

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan dosis biochar (B) berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap berat kering oven brangkasan tanaman diatas tanah dan pupuk kompos (K) berpengaruh nyata

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI DEWAN PENGAWAS SYARIAH. DEWAN PENGAWAS SYARIAH DEWAN

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

from the online games Pointblank. The writer sure that the teenagers can remember the words listened from the online games Pointblank. Pointblank is a battle game that has sound.

Segmentasi pada citra medis, seperti X-Rays, Magnetic Resonance (MR), Computer Tomography (CT), Positron Emission Tomography (PET), dan lain-lain merupakan langkah awal

dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning Pada Materi Sistem Gerak Pada Manusia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII A

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan tingkat hipertensi pada lansia di dusun Babadan Magelang

Quick lock : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua