• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TAI PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA N 13 MEDAN T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TAI PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA N 13 MEDAN T.A 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HAS MENGGUNAK

TIPE NHT DI KE

P

Diajukan

FAKULTAS MA

SIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Y KAN MODEL PEMBELAJAR AN KOO T DAN TIPE TAI PADA MATERI STATIS

ELAS XI SMA N 13 MEDAN T.A 2015/201

Oleh :

Ridha Novira Nasution NIM 4113111063

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

an Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Ge Sarjana Pendidikan

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016

YANG DIAJAR OPERATIF ISTIKA 016

Gelar

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NHT DAN TIPE TAI PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS XI SMA N 13 MEDAN T.A 2015/2016

Ridha Novira Nasution (NIM : 4113111063) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together ( NHT ) dan tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) pada materi Statistika di kelas XI SMA N 13 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 13 Medan yang terdiri dari 6 kelas, sedangkan yang dijadikan sampel terdiri dari dua kelas yang diambil dengan melakukan tes terhadap semua kelas XI IPA yaitu XI IPA 1sebagai kelas eksperimen 1 dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan masing-masing jumlah sampel 45 orang dalam setiap kelas. Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda yang telah valid dengan jumlah soal sebanyak 10 butir soal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar (posttes) siswa di kelas eksperimen I sebesar 72,22222, dan nilai rata-rata hasil belajar (posttes) siswa di kelas eksperimen II sebesar 64,6667. Hasil perhitungan uji normalitas nilai posttes siswa di kelas eksperimen 1 diperoleh Dmax= 0,1345 dan Dtabel= 0,198, karena Dmax < Dtabel yaitu 0,1345 < 0,198 maka sebaran data di kelas eksperimen 1 berdistribusi normal. Sedangkan di kelas eksperimen 2 diperoleh Dmax = 0,12627 dan Dtabel = 0,198. karena Dmax < Dtabelyaitu 0,12627 < 0,198 maka sebaran data di kelas eksperimen 2 berdistribusi normal. Dari hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,382 dan Ftabel = 1,648. Diperoleh bahwaFhitung<Ftabel yakni 1,382 < 1,648 maka kedua kelas homogen. Selanjutnya berdasarkan perhitungan uji statistik-t diperoleh nilai thitung= 2,5128 dan ttabel = 1,2953, thitung tidak berada dalam interval 1,2953thitung 1,2953 yang berarti bahwa H0 ditolak dan Haditerima.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together ( NHT ) dan tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) pada materi statistika di kelas XI SMA N 13 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya yang memberikan kesehatan, kesempatan, dan kemudahan

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya.

Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang

Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Tipe TAI

Pada Materi Statistika di Kelas XI SMA N 13 Medan T.A 2015/2016”, disusun

untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran yang membangun kepada penulis

sejak penyusunan proposal, penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi

ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd, Bapak Mulyono, S.Si, M.Si dan Bapak Abil Mansyur, S.Si, M.Si selaku Dosen

Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang membangun mulai

dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Japandi Ambarita yang pernah

menjadi Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan

saran-saran perkuliahan dan juga terima kasih kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku penerus Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan

dan saran-saran perkuliahan, Bapak Prof.Syawal Gutom, selaku Rektor UNIMED,

Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy

Surya, M.Si dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku ketua jurusan dan sekertaris jurusan Matematika FMIPA UNIMED serta Bapak Drs. Zul Amry,

M.Si, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Matematika dan seluruh Bapak, Ibu

(5)

v

Purba,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan, Ibu Lisda Juliati, S.Pd, selaku guru bidang studi matematika SMA Negeri 13 Medan, Ibu

Wijayawati,S.Pd, guru, staf, pegawai, dan siswa-siswi SMA Negeri 13 Medan

khususnya siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA N 13 Medan terima kasih

atas segala arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan kepada penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ibunda tercinta

Rahmawati Silitonga dan Ayahanda tersayang Ridwan Abdi Nasution serta untuk

kakak dan adik-adikku Rina Devira Nasution, Riska Choiriyah Nasution dan Rahma Nurhayani Nasution yang telah banyak memberi kasih sayang, semangat,

nasehat, doa, dan materi sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat

terlaksana dengan baik. Terimakasih untuk seluruh keluarga besar MM DIK B

2011 serta abangda, kakanda, dan adinda Jurusan Matematika FMIPA UNIMED. Teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Sipispis 2014. Dan semua sahabat-sahabat

yang tidak bisa penulis cantumkan namanya satu persatu namun senantiasa

memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dan tak lupa penulis juga ucapkan terima kasih kepada ibu Elfitra ,S.Pd, M.Si yang telah banyak membantu

saya dalam menyususn skiripsi ini.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Desember 2015 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 8

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6 Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1. Pengertian Belajar 10

2.1.2. Hasil Belajar 10

2.1.3. Belajar Mengajar Matematika 12

2.1.4. Model Pembelajaran 14

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

NHT (Numbered Head Together) 17

2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

(Individualization) 19

(7)

vii

2.2.1. Beberapa Pengertian Dasar dalam Statistika 20 2.2.2. Ukuran Pemusatan dan Letak Data Tunggal 26

2.3. Pembelajaran Statistika dengan NHT 29

2.4. Pembelajaran Statistika dengan TAI 30

2.5. Kerangka Konseptual 30

2.6. Penelitian Yang Relevan 31

2.7. Hipotesis Penelitian 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.2.1. Populasi Penelitian 33

3.2.2. Sampel Penelitian 33

3.3. Variabel dan Definisi Operasional 34

3.3.1. Variabel Penelitian 34

3.3.2. Definisi Operasional 34

3.4. Jenis Penelitian 35

3.5. Instrumen Pengumpulan Data 36

3.5.1. Instrumen Perlakuan 36

3.5.2. Instrumen Tes Hasil Belajar Matematika 36

3.5.2.1. Validitas Tes 37

3.5.2.2. Reabilitas Tes 38

3.5.2.3. Tingkat Kesukaran 39

3.5.2.4. Daya Pembeda Soal 39

3.6. Teknik Pengumpulan Data 41

3.7. Teknik Analisis data 41

3.7.1. Uji Normalitas 41

3.7.2. Uji Homogenitas 44

3.7.3. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN

(8)

viii

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 48

4.1.1.1 Penilaian Hasil Belajar Matematika

Kelas Eksperimen 1 dan 2 48

4.1.2. Analisis Hasil Penelitian 49

4.1.2.1. Uji Hipotesis 49

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4 – 1 Diagram Batang Tegak dan Mendatar 22

Gambar 4 – 2 Contoh dari Diagram Garis 23

Gambar 4 – 3 Contoh dari Diagram Lingkaran 24

Gambar 2.2.2.2.1. Letak Data Kuartil 26

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran kooperatif 15

Tabel 4-2 Contoh dari diagram garis 23

Tabel 5-1 Distribusi Frekuensi Tunggal 25

Tabel 3.1 Postest Two Group Design 35

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 ( NHT ) dan

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : RPP I (Kelas Eksperimen 1) 57

Lampiran 2 : RPP II (Kelas Eksperimen 1) 68

Lampiran 3 : RPP I (Kelas Eksperimen 2) 76

Lampiran 4 : RPP II (Kelas Eksperimen 2) 87

Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa I (LKS I) 95

Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa II (LKS II) 100 Lampiran 7 : Penyelesaian Lembar Kerja Siswa I 105

Lampiran 8 : Penyelesaian Lembar Kerja Siswa II 110

Lampiran 9 : Kisi-Kisi Postes 115

Lampiran 10 : Soal Pretes dan Soal Postes 116

Lampiran 11 : Jawaban Pretes dan Jawaban Postes 124

Lampiran 12 : Lembar Validasi Soal Postes 125

Lampiran 13 : Tabel Persiapan Validitas 127

Lampiran 14 : Perhitungan Realibilitas 130

Lampiran 15 : Tabel Persiapan Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda 132

Lampiran 16 : Prosedur Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda 134 Lampiran 17 : Data Nilai Pretes Kelas XI IPA-1 dan Kelas XI IPA-2

Serta Posttes Kelas Ekperimen 1 dan Eksperimen 2 136

Lampiran 18 : Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku 141

Lampiran 19 : Perhitungan Uji Normalitas 143

Lampiran 20 : Perhitungan Uji Homogenitas 156

Lampiran 21 : Perhitungan Uji Hipotesis 159

Lampiran 22 : Tabel Harga Kritis dari r product moment 154

Lampiran 23 : Tabel Distribusi Nilai F 166

Lampiran 24 : Tabel Distribusi Nilai t 167

Lampiran 25 : Tabel Nilai Kritis Uji Kolmogorov-Smirnov 168

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Veithzal dan Sylviana (2010:1) mengatakan bahwa:“Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk membangun dan meningkatkan mutu SDM menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan sehingga disadari bahwa pendidikan merupakan sesuatu yang sangat fundamental bagi setiap individu. Oleh karena itu, kegiatan pendidikan tidak dapat diabaikan begitu saja, terutama dalam memasuki era persaingan yang semakin ketat, tajam, berat pada abad millennium ini” .

Kemajuan SDM Indonesia di masa depan sangat bergantung kepada dunia

pendidikan kita hari ini mempersiapkan anak-anak didik. Pendidikan tidak boleh

statis dan tetap, tetapi pendidikan harus dinamis sehingga menuntut adanya

perubahan atau perbaikan secara terus menerus. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu

mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu

menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki

kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu

menerapkan apa yang dipelajari disekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang.

Pendidikan yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efisien (berdaya guna

dan berhasil guna) akan mampu mempercepat jalannya proses pembudayaan

bangsa yang berdasarkan pada penciptaan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan bangsa.

(13)

2

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Dalam proses

pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.

Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk

menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk

menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting untuk dipelajari oleh setiap peserta didik yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dan

kemajuan teknologi. Kemampuan siswa dalam matematika merupakan landasan

dan wahana pokok yang menjadi syarat mutlak yang harus dikuasai untuk melatih

siswa untuk berfikir dengan jelas, logis, teratur, sistematis, bertanggung jawab dan memiliki kepribadian yang baik serta keterampilan untuk menyelesaikan

persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu didukung oleh pernyataan Cokrof

(dalam Abdurrahman, 2012 : 204) yang menyatakan bahwa :

“matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan ketrampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informassi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”.

Namun pada kenyataannya fakta dilapangan menunjukkan bahwa hasil

pembelajaran matematika masih sangat rendah. Salah satu bukti rendahnya

prestasi matematika siswa Indonesia terlihat dari hasil Ujian Nasional (UN) beberapa tahun terakhir. Pada 2010, sebanyak 35.567 atau 6,66 persen siswa SMP

dan MTs di Jawa Timur dan 1.600 atau 20 persen siswa di Balikpapan tidak lulus

dalam UN. Penyebab ketidaklulusan itu terletak pada nilai Matematika yang

kurang dari empat..( http://news.okezone.com )

Harian kompas (12 desember 2012) menyebutkan bahwa Pencapaian

(14)

3

Indonesia masih dominan dalam level rendah, atau lebih pada kemampuan menghafal dalam pembelajaran sains dan matematika. Demikian hasil Trends in

Mathematics and Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia

tahun 2011. Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation

of Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti 600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang Matematika, Indonesia berada di

urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya dites. Skor Indonesia

ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007. (http://edukasi.kompas.com)

Berbicara mengenai hasil belajar pada pelajaran matematika hingga

sekarang tetap menjadi bahan pembicaraan karena adanya anggapan bahwa mata

pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit, membingungkan dan

bahkan sangat ditakuti oleh sebagian besar siswa sehingga banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika yang akhirnya berdampak pada rendahnya

hasil belajar matematika. Hal ini sesuai dengan pernyataan beberapa ahli seperti

Abdurrahman (2012:252) menyatakan bahwa: “ dari berbagai bidang studi yang dipelajari di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling

sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih lagi bagi

siswa yang berkesulitan belajar”. Hal ini lebih diperkuat lagi oleh Sapnoto (http://www.indomedia.com) yang mangatakan : “siswa menganggap matematika

sebagai pelajaran yang sulit. Terlebih lagi bila mereka mendapat nilai di bawah

rata-rata. Yang punya niat tekun mempelajari, akan kembali hilang semangatnya”.

Rendahnya hasil pembelajaran matematika disebabkan oleh berbagai

macam sebab meliputi bahan pelajaran yang dianggap sulit, penyampaian guru

yang kurang baik, rendahnya minat siswa dalam pelajaran matematika, selain itu,

model pembelajaran, strategi atau metode mengajar yang kurang bervariasi. sampai saat ini dalam pembelajaran matematika, guru masih sering menggunakan

model pembelajaran lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika

cenderung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga

(15)

4

antara banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada siswa salah satu diantaranya adalah kurang sesuainya model atau strategi pembelajaran yang

dipilih oleh guru dalam skenario pembelajaran yang telah dirumuskan, yang

bermuara pada kurang efektifnya proses pembelajaran yang dikembangkan

dikelas. Ketidaktepatan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran menjadi salah satu faktor penyebab prestasi belajar matematika siswa rendah.

Menurut Abdurrahman (2012 : 20 ) bahwa :

“ yang menjadi faktor penyebab rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar, misalnya dalam pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar “.

Slameto (2010:65) juga menyatakan bahwa :

“ metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode belajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar.”

Selanjutnya Trianto (2007:1) menyatakan bahwa:

“Berdasarkan hasil penelitian terhadap rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderungteacher-centredsehingga siswa menjadi pasif”.

Statistika adalah salah satu materi pelajaran matematika di SMA.

Penerapan statistika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bisnis dalam industri serta keseluruhan bidang dlam perekonomian.

Contohnya untuk mengatur beberapa berapa jumlah pengeluaran kita yang

disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana

(16)

5

akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan keputusan yang harus diambil secara tepat.

(http://sindysaputri20.blogspot.c0m/2014/01/penggunaan-statistika-dalam

kehidupan.html?m=1)

Dari hasil observasi peneliti pada PPL yang telah dilakukan selama 3 bulan masih ada beberapa guru yang menggunakan metode pembelajaran

konvensional. Siswa hanya sekedar mengikuti pelajaran matematika yang

diajarkan guru di dalam kelas, yaitu hanya dengan mendengarkan penjelasan materi dan mengerjakan soal yang diberikan guru, jarang ada respon, kritik, atau

pertanyaan dari siswa kepada guru dikarenakan kurangnya keberanian mereka

untuk berbicara sehingga siswa kurang aktif (pasif) dalam proses pembelajaran.

Salah satu SMA yang ada di Medan adalah SMA NEGERI 13 MEDAN.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Lisda Juliaty ( 02 Februari 2015) yang

merupakan salah seorang guru matematika di sekolah SMA NEGERI 13

MEDAN, beliau mengatakan bahwa di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian dengan model pembelajaran NHT dan TAI pada materi sukubanyak

kemudian beliau juga mengatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal-soal matematika yang menggunakan rumus-rumus, para siswa sudah tertanam dipikirannya bahwa matematika sulit dan menakutkan, hal ini

kemudian berdampak buruk pada hasil belajar mereka. Banyak dari mereka yang

kurang memahami konsep matematika itu sendiri, sehingga banyak dari mereka yang tidak tuntas saat ujian matematika. Siswa kurang merespon pelajaran yang

diajarkan dan semakin semakin lama minat belajarnya semakin menurun. Dan

salah satu penyebabnya adalah ketidaktepatan guru menggunakan metode

pelajaran saat proses KBM berlangsung.

Agar siswa dapat aktif dan dapat mengikuti pembelajaran secara efektif

maka peneliti ingin menggunakan pembelajaran kooperatif dalam kegiatan belajar

(17)

6

“pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya

terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”.

Dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif siswa memungkinkan

dapat meraih kecemerlangan dalam belajar, di samping itu juga dapat melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill)

maupun keterampilan sosial (social skill). Bentuk keterampilan dimaksud seperti

keterampilan untuk mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, dan rasa setia kawan. Pembelajaran kooperatif ini

memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan

keterampilan secara penuh dalam suasana belajar yang terbuka dan demokratis.

Siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi rekan sebayanya.

Seperti yang diungkapkan Artzt dan Newman ( dalam Trianto, 2011:56 ):

“dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap

anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan

kelompoknya”. Johnson ( dalam Trianto, 2011:57 ) menyatakan bahwa : “tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan

prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun

kelompok”.Adanya kompetensi antar kelompok belajar juga dapat menumbuhkan motivasi belajar para siswa, yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil

belajar dalam kelompoknya dan timbul keberanian siswa untuk bertanya.

Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe pembelajaran

diantaranya yaitu tipe NHT ( Numbered Heads Together)dan TAI (Team Assisted Individualization).

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

(18)

7

meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) “dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran tersebut”.

Pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah strategi yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini

dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Tipe

pembelajaran kooperatif ini menerapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai membantu siswa yang lemah. Siswa yang pandai dapat mengembangkan

kemampuan dan keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Jadi dalam tipe ini sangat dituntut kerja sama yang kuat antar anggota kelompok, sehingga pada akhirnya semua

anggota kelompok harus bisa memahami konsep dari materi ajar. (Slavin,

2005:189).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian dengan judul: “Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Tipe TAI pada Materi Statistika di Kelas XI SMA N 13 Medan T.A 2015/2016”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah

2. Siswa di SMAN 13 menganggap matematika mata pelajaran yang sulit dan

menakutkan sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.

3. Model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan tipe

(19)

8

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, masalah

penelitian dibatasi pada hasil belajar matematika siswa di SMAN 13 yang masih

rendah karena model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga peneliti ingin

mengetahui “Perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran tipe NHT dan tipe TAI pada materi statistika di kelas XI

SMA N 13 Medan T.A 2015/2016”.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

tipe TAI pada materi statistika di kelas XI SMA N 13 Medan Tahun Pelajaran

2015/2016 ?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi statistika di kelas XI SMA N 13 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan

pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi statistika di kelas XI SMA N 13 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.

3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan pada hasil belajar

matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran pembelajaran

(20)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi guru

Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan metode

pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi statistika

2. Bagi siswa

Sebagai alternatif usaha meningkatkan kemampuan siswa dan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika khususnya pada

materi statistika

3. Bagi pihak sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah sebagai lembaga dalam usaha

meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti lain

(21)

53 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan yaitu rata-rata hasil belajar kelas NHT adalah 72,2222 dan rata-rata

hasil belajar kelas TAI adalah 64,6667. thitung = 2,5128 tidak berada di antara interval yaitu 1,2953 thitung 1,2953 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan tipe TAI pada materi statistika di kelas XI SMA N 13 MEDAN T.A 2015/2016.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat peneliti berikan adalah:

1. Kepada guru khususnya guru matematika agar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang masih rendah sehingga siswa lebih terlatih untuk bekerja sama

dalam menyelesaikan soal-soal matematika dan tidak menganggap bahwa

mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sulit.

2. Kepada guru khususnya guru matematika agar menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai suatu upaya agar memotivasi

dan meningkatkan keaktifan siswa atau lebih melatih siswa untuk lebih

aktif bertanya jika kurang memahami pelajaran dengan berani mengeluarkan pendapat selama dalam diskusi kelompok dan

pembelajaran sedang berlangsung.

3. Bagi guru-guru matematika atau calon guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif untuk lebih memperhatikan kelebihan dan

kelemahan model pembelajaran yang digunakan selain untuk dapat

(22)

54

mengganggu siswa yang lain pada saat diskusi kelompok berlangsung yang dapat mengakibatkan suasana diskusi pada saat pembelajaran

menjadi tidak kondusif serta mempertimbangkan atau menyediakan

alokasi wakti yang lebih sehingga pembelajaran yang akan dilakukan

dapat berjalan lebih baik.

4. Diharapkan kepada peneliti lainnya untuk melanjutkan bentuk penelitian

ini dengan meteri dan tingkat kelas yang berbeda sehingga hasil penelitian

(23)

55

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ambarita, J. (2005). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Medan : FMIPA UNIMED

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta : rineka Cipta.

Daryanto dan Muljo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta :

Gava Media

Ibrahim, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya-University Press.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif: Referensi Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran. Medan : Media Persada

Jaya, Indra. (2010).Statistik Penelitian Untuk Pendidikan, Bandung : Citapustaka Media Perintis

Kanginan, Marthen. (2007). Matematika untuk Kelas XI Semester 1 Sekolah Menengah Atas Program Ilmu Penngetahuan Alam. Bandung: Grafindo Media Pratama

Puspitarini, Margaret. (2014)

.http://news.okezone.com/read/2014/09/09/373/1036506/ini-penyebab-nilai matematika-indonesia-rendah (diakses pada 23/04/2015 pukul 09:15)

Purba, Edward. (2013).Filsafat Pendidikan.Medan: Penerbit Unimed Press

Purwanto. (2009).Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Syahrum dan Salim. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung:

Citapustaka Media

Sanjaya, W. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Jakarta : Kencana

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

(24)

56

TIMMS.2012.http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434/Prestasi.Sai ns.dan.Matematika.Indonesia.Menurun (diakses pada 23/04/2015 pukul 09:30)

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : kencana

Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. (2010). Education Management. Jakarta :

Raja Grafindo Persada

Wirodikromo, Sartono. ( 2007 ). Matematika untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

(http://sindysaputri20.blogspot.c0m/2014/01/penggunaan-statistika-dalam

kehidupan.html?m=1) ( diakses pada 24/05/2015 pukul 17.00)

Gambar

Gambar 4 – 1
Tabel 2.1Langkah utama atau tahapan dalam pembelajaran kooperatif 15

Referensi

Dokumen terkait

Disamping digunakan untuk revegetasi lahan, tumbuhan ini juga memiliki nilai tambah yang juga belum banyak diketahui oleh masyarakat lokal yaitu buahnya mengandung

Landasan aksiologis (sumber nilai) sistem politik Indonesia adalah dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi “……maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan

Besarnya pengaruh dukungan sosial dan kecerdasan emosional pada hasil belajar adalah tinggi tetapi hasil belajar di SMK Sunan drajat untuk mata diklat akuntansi ada 68%

O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk hubungan kerjasama yang terjalin pada internetworking adalah dengan menggunakan sarana teknologi informasi yaitu jaringan

Alm Ayah dan Ibu yang tercinta, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, pengorbanan, semangat, dan dukungan kalian kepadaku sehingga aku dapat menempuh perkuliahan

Kepribadian anak tunrungu juga banyak ditentukan oleh disposisi (pembawaan) dan perlakuan-perlakuan dari lingkungan. Ayah, ibu keluarga selalu memberikan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian temu ireng ( Curcuma aeruginosa Roxb) fermentasi pada ternak babi lokal lepas sapih sampai dengan

Peubah yang diamati yaitu bentuk fisik (warna, bau, tekstur), pH, suhu dan unsur hara (nitrogen, karbon, phospor, kalium dan C/N Rasio). Kesimpulan penelitian adalah penambahan