PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEREVISI
TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII MTS
AL-KAUTSAR AL-AKBAR MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
KHAIRUN NISYAH
NIM 2103311021
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
i
ABSTRAK
Khairun Nisyah, Nim 2103311021 Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Merevisi Teks Eksposisi Siswa Kelas VII MTS Kautsar Al-Akbar Medan Tahun Pembelajaran 2104/2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII MTS kautsar akbar Medan. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTS kautsar Al-akbar Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015 yang berjumlah 135 orang siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas VII C yang berjumlah 30 orang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes merevisi teks. Dari pengelolaan data diperoleh hasil pre test dengan rata-rata = 64,52 sedangankan data dari hasil post test 73,7. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai merevisi eksposisi setelah melakukan post test lebih tinggi daripada sebelum dilakukan.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data diperoleh rata-rata pre test = 64,52 standar deviasi = 6,26 standart eror 1,14 pada post test diperoleh rata-rata 73,7 standart deviasi = 8,32 standar eror = 1,52 berdasarkan uji normalitas hasil pre test dan post test berdistribusi normal. Harga F di dapat dari tabel dengan taraf nyata = 0,05 atau F0 (n1-1n2-1) Fhitung <Ftabel atau 1,76<1,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh nilai t0=4,83. Setelah t0 diketahui maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel 1 pada taraf signifikan 5% df = n-1 = 31-1 = 30 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,04. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui t0>ttabel yakni 4,83>2,04. Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (hipotesis alternatif) diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model berbasis masalah dalam kemampuan merevisi teks eksposisi.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Terhadap Kemampuan Merevisi Teks Eksposisi Siswa
Kelas VII MTS Al-kautsar Al-akbar Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015” telah diupayakan secara maksimal, mungkin terdapat beberapa kesalahan. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari
pembaca.
Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas
bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapakan terimakasih kepada.
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan,
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Medan,
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia,
4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pengarah,
5. Dr. Wisman Hadi, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi
6. Dra. Rosmaini, M,Pd., Dosen Pembimbing Akademik,
7. Drs Basyaruddin, M,Pd., Dosen Pengarah,
8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
Universitas Negeri Medan,
9. Teristimewa buat kedua orang tua penulis Ayahanda Edy
iii
doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa
diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,
10.Adik penulis Orizza Andriani, Agung Setia Prayuda, dan Riska
Irene yang telah memberi motivasi dan do’a kepada penulis selama
menyelesaikan Skripsi ini,
11.Abang penulis Marajo Nasution dan Purwa Hasan Putra yang telah
berlapang dada menerima keluh kesah, gundah gulana karena
Skripsi. Alhamdulillah dapat terselesaikan berkat motivasi dan do’anya,
12.Kepala MTS Al-Kautsar Al-Akbar Medan, Guru-Guru,
Staf/Pegawai, dan Siswa-Siswi yang telah meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membantu penulis menyelesaikan penelitian,
13.Seluruh anggota kelas Ekstensi A FBS yang senantiasa memberikan
semangat dan dukungan yang luar biasa,
14.Meutia Kemala Putri, Wita Astari Manullang, Nita Nasution, selaku
sahabat tersayang, terimakasih atas waktunya untuk membantu
menyelesaikan Skripsi ini,
15.Semua pihak yang turut membantu penyelesaian Skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca
Medan, September 2015
Penulis,
Khairun Nisyah
iv
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 9
2. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 11
a. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah ... 12
b. Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14
c. Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 17
B. Teks Eksposisi ... 17
a. Pengertian Teks Eksposisi ... 17
b. Ciri-ciri Teks Eksposisi ... 19
c. Struktur Teks Eksposisi ... 19
d. Penilaian Teks Eksposisi ... 20
C. Kerangka Konseptual ... 21
D. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... .... 23
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
B. Populasi dan Sampel ... 23
a. Populasi ... 23
b. Sampel ... 25
C. Metode Penelitian... 26
D. Defenisi Operasional dan Desain Penelitian ... 26
E. Desain Penelitian ... 27
F. Instrumen Penelitian... 31
G. Organisasi Pengolahan Data ... 35
H. Teknik analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .... 40
A. Hasil Penelitian ... 40
v
2. Analisis Deskriptif Data ... 42
a. Analisis Deskriprif Data kemampuan Merevisi Teks Eksposisi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 42
b. Analisis Deskriprif Data kemampuan Merevisi Teks Eksposisi Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 47
3. Uji Persyaratan Analis... 50
a. Uji Normalitas ... 50
a). Uji Normalitas Hasil Pre-Test... 51
b). Uji Normalitas Hasil post-test ... 53
c). Uji Homogenitas ... 55
d). Pengujian Hipotesis ... 56
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... .... 62
A. Simpulan ... 62
B. Saran ... 63
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII MTS Al-kautsar Al-akbar Medan ... 24
Tabel 3.2 Desain Eksperimen One Group Pre-test dan Post-test Design... 28
Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test dan Post-Test Design ... 29
Tabel 3.4 Format Penilaian Kemampuan Merevisi Teks Eksposisi ... 32
Tabel 3.5 Kategori dan Penilaian ... 35
Tabel 4.1 Data Hasil Pre-Test ... 40
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 43
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 44
Tabel 4.4 Data Hasil Post-Test ... 45
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post test ... 47
Tabel 4.6 Identifikasi Kecendrungan Hasil Post-Test... 49
Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test ... 51
Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 53
Tabel 4.9 Pengujian Normalitas dan Penelitian ... 55
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 66
Lampiran 2 RPP ... 68
Lampiran 3 Soal Pre-tes dan Post-test ... 75
Lampiran 4 pre-test and post-test ... 77
Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 81
Lampiran 6 Nilai Kritis L untuk Uji Lilifors ... 82
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Berbahasa merupakan proses interaktif komunikatif yang menekankan
pada aspek-aspek bahasa. Kemampuan memahami aspek-aspek tersebut sangat
menentukan keberhasilan dalam proses komunikasi. Aspek-aspek tersebut, antara
lain adalah keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat
keterampilan berbahasa tersebut berkaitan antara satu dengan yang lain. Salah satu
aspek keterampilan berbahasa yang terdapat pada standar isi Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) adalah ketampilan menulis. Tarigan ( 1994:2)
menyebutkan “keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang memiliki kedudukan sangat penting dalam proses belajar
mengajar, karena dapat membantu siswa berfikir kritis, memperdalam daya
tangkap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, dan
memperjelas jalan pikiran. Jadi, belajar menulis adalah belajar berpikir dengan
cara tertentu.”
Menulis juga memberikan nuansa baru bagi pikiran, perasaan, dan dunia
pembaca. Berkaitan dengan itu, menulis merupakan salah satu aktivitas yang
selalu dilaksanakan oleh semua jenjang pendidikan sebagai bahan pembelajaran,
baik sastra maupun bahasa. Tercapainya tujuan pembelajaran keterampilan
menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ketika siswa mampu menuangkan
pengalaman dan gagasan, mampu menulis informasi untuk berbagai pembahasan
dengan baik.
2
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia, keterampilan
siswa dalam menulis masih sangat kurang. Rendahnya keterampilan menulis ini,
salah satunya disebabkan oleh kurangnya media yang digunakan guru dalam
pembelajaran. Selain itu, siswa perlu dipacu dengan menggunkan model dan
media yang menarik. Masalah ini disebabkan karena, materi yang diajarkan
kurang mengacu pada pengalaman siswa, guru masih sangat bergantung pada
buku pelajaran/pegangan ketika mengajaran, siswa kesulitan menemukan
unsur-unsur yang terdapat pada teks eksposisi, dan siswa belum memahami dengan baik
hal-hal yang perlu direvisi pada teks eksposisi.
Teks eksposisi merupakan tulisan yang berusaha menerangkan atau
menguraikan suatu pokok pikiran yang dianggap perlu untuk disampaikan kepada
pembaca. Teks eksposisi digunakan untuk memaparkan suatu masalah atau
pembicaraan secara terperinci. Melalui teks eksposisi, pembaca diharapkan dapat
memperluas pengetahuan dan pandangan yang disampaikan. Mahsum (2014:31)
menyebutkan bahwa, ”struktur berpikir yang menjadi muatan teks eksposisi
adalah: tesis/pernyataan pendapat, alasan/argumentasi, dan pernyataan ulang
pendapat.”
Seringkali dalam suatu pembelajaran siswa hanyalah sebagai objek
penderita yang harus menghafal sekaligus memahami serentetan pokok bahasan
yang disajikan guru secara abstrak. Dalam hal ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang mendekatkan siswa akan objek yang nyata yang mereka temui
di masyarakat. Model pembelajaran tersebut yaitu model pembelajaran berbasis
3
Pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan model pembelajaran
yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam model
Pembelajaran Berbasis Masalah fokus pembelajaran ada pada masalah yang
dipilih sehingga pelajaran tidak saja mempelajari konsep-konsep yang
berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan
masalah tersebut. Oleh sebab itu, pelajar tidak saja harus memahami konsep yang
relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh
pengalaman belajar yang berhubungan dengan ketrampilan, menerapkan metode
ilmiah dalam pemecahan masalah sehingga menumbuhkan pola berpikir kritis.
Perlu ditempuh upaya–upaya untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran
meringkas teks eksposisi.Kontruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan
bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, melainkan siswa harus
mengkonsumsi pengatahuan di benak mereka sendiri. Pandangan kontruktivime
mengharapkan siswa semakin aktif memperhatikan lingkungan (belajar dengan
lingkungannya). Semakin banyak pengetahuan yang terkonstruksi pada benak
mereka, semakin banyak pula ide yang akan didapatkan.
Pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah, apalagi kalau masalah
tersebut bersifat kontekstual, maka dapat terjadi ketidaksetimbangan kognitif pada
diri pelajar. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu sehingga memunculkan
bermacam-macam pertanyaan di sekitar masalah seperti “apa yang dimaksud
dengan….”, “mengapa bisa terjadi….”, “bagaimana cara mengetahuinya…” dan
seterusnya. Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah muncul dalam diri pelajar,
4
diperlukan peran guru sebagai fasilitator untuk mengarahkan pelajar tentang
“konsep apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah”, “apa yang harus
dilakukan” atau “bagaimana melakukannya” dan seterusnya. Metode
pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa mengatasi permasalahan
dalam merevisi teks eksposisi.
Berbagai telusur pustaka, model pembelajaran berbasis masalah telah
banyak dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Fachrurazi
dengan judul “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan
Kemampuan Berfikir Kritis dan Komunikasi Matetatis oleh Siswa Dasar.” Dalam
penelitian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat perbedaan berpikir kritis
antarsiswa yang belajar menggunakan model pembelejaran berbasis masalah dan
siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Siswa pada kelas
pembeleajaran berbasis masalah mengalami peningkatan kemampuan berpikir
kritis yang lebih tinggi daripada siswa kelas konvensional.
Hal yang sama juga didukung dalam jurnal (Af’idah: 2013) yang berjudul
“Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Pembelajaran IPA
Terpadu Tema Koresi Besi Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bungah
Gresik.” Penelitan tersebut, menyimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran
berdasarkan masalah pada pembelajaran IPA terpadu dengan tema korasi besi 100
% terlaksana dari tahap awal sampai akhir dengan rata-rataskor 3,8 yang baik.”
Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Merevisi
5
pembelajaran 2014/2015.” Penting dilakukan untuk melihat pengaruh model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah yang
terdapat di dalam penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan siswa dalam merevisi rendah, seperti yang terdapat pada latar
belakang masalah.
2. Minat siswa dalam kegiatan menulis teks eksposisi rendah, dijelaskan pada
latar belakang masalah. Hal ini disebabkan siswa belum mengetahui
unsur-unsuryang terdapat dalam teks eksposisi.
3. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam merevisi teks eksposisi.
Dikarenakan siswa belum memahami dengan baik langkah-langkah dan apa
saja yang direvisi pada teks eksposisi
4. Guru cenderung menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi.
5. Kurangnya media yang digunakan guru pada proses belajar mengajar
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya masalah yang ada dalam penelitian ini, seperti yang
dijelaskan pada identifikasi masalah. Untuk itu, peneliti membatasi masalah pada
bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah terhadap kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII MTS
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalah
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII MTS
Al-Kautsar Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015 sebelum
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?
2. Bagaimanakah kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII MTS
Al-Kautsar Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015 setelah
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah?
3. Seberapa besar pengaruh model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap
kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII MTS Kautsar
Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendeskripsikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTS
Al-Kautsar Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015 merevisi teks
eksposisi sebelum menggunakan model pembelajaran bersasis masalah.
2. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa kelas VII MTS
Al-Kautsar Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015 merevisi teks
7
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model Pembelajaran Berbasis
Masalah terhadap kemampuan merevisi teks eksposisi siswa kelas VII
MTS Al-Kautsar Al-Akbar Medan tahun pembelajaran 2014/2015.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan
kemampuan merevisi teks eksposisi siswa melalui model Pembelajaran Berbasis
Masalah. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,
memberikan perkembangan terhadap kemampuan merevisi teks, khususnya
kemampuan merevisi teks eksposisi. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
merevisi teks, khususnya dapat meningkatkan kemampuan
merevisi teks eksposisi dengan menggunakan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah.
2. Menambah pengetahuan bagi siswa dalam pembelajaran merevisi
teks eksposisi.
3. Bahan informasi bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, untuk
meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan model
8
4. Pedoman untuk bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru
kelak akan mengajarkan bidang studi Bahasa Indonesia.
5. Bahan referensi bagi pembaca untuk mengadakan penelitian
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka
disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa kelas VII MTS Al-kautsar A-akbar Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015 dalam merevisi teks eksposisi sebelum
menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah diperoleh 75 nilai
tertinggi dan nilai terendah 55, nilai rata-rata 64,52 dan termasuk dalam
kategori cukup.
2. Kemampuan siswa kelas VII MTS Al-kautsar Al-akbar Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015 dalam merevisi teks eksposisi sesudah
menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah diperoleh 90 nilai
tertinggi dan nilai terendah 65, nilai rata-rata 73,7 dan termasuk dalam
kategori baik.
3. Proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah berpengaruh positif dibandingkan dengan sebelum menggunakan
model pembelajaran terhadap peningkatan kemampuan merevisi teks
eksposisi siswa kelas VII MTS Al-kautsar Al-akbar Medan Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
perlu diungkapkan beberapa saran-saran sebagai berikut.
1. Kemampuan merevisi teks eksposisi siswa dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah sudah baik, namun perlu ditingkatkan
lagi, Hal ini bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan yang
maksimal kepada siswa.
2. Perlunya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi
penelitian maupun yang di sekolah lain untuk meningkatkan perhatiannya
terhadap kemampuan siswa dalam merevisi termasuk menggunakan media
ataupun model pembelajaran yang digunakan.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah memerlukan pemahaman guru
bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai
evaluasi serta kerjasama antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
agar hal yang diharapkan yakni pembelajaran merevisi teks eksposisi
64
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Keraf, Gorys. 2006. Diksi Dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, Gorys. 2005. Argumentasi Dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia.
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Marahimin, Ismail . 1994. Menulis Secara Populer, Jakarta: Pustaka Jaya.
Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra.