• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI 3M (MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI 3M

(MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan

4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

WAHYUNI NIM 0902453

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENERAPAN STRATEGI 3M

(MENIRU-MENGOLAH-MENGEMBANGKAN) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN MENULIS POSTER

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan

4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Wahyuni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Wahyuni 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

WAHYUNI NIM 0902453

Penerapan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) untuk

Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran Menulis Poster

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Isah Cahyani, M.Pd. NIP 196407071989012001

Pembimbing II,

Ida Widia, M.Pd. NIP 197310062008012004

diketahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Penerapan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran Menulis Poster

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung Tahun

Ajaran 2012/2013)

oleh

Wahyuni 0902453

ABSTRACT

The research focuses on lack of students ability in composing writing product in from of a poster. The research was conducted at Pasundan 4 Junior High for 2012/2013 school year involving 42 VIII-E students. The observer attempted to solve the case by implementing 3M strategy in writing a poster, the result showed that there was significant improvement on their ability in writing poster.

Keywords: 3M strategy, writing posters, classroom action research.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam menghasilkan karya tulis dalam bentuk poster. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 42 siswa. Peneliti mencoba memecahkan permasalahan tersebut dengan cara menawarkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) yang akan diterapkan dalam proses menulis poster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan siswa menulis poster setelah dievaluasi.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA-KATA MUTIARA... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Pembatas dan Perumusan Masalah ... 8

1.3.1 Pembatasan Masalah ... 8

1.3.2 Perumusan Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 9

1.4.1 Tujuan Umum ... 9

1.4.2 Tujuan Khusus ... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 10

1.5.1 Manfaat Teoritis ... 10

1.5.2 Manfaat Praktis ... 10

1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... 11

BAB 2 KAJIAN TEORETIS ... 12

2. 1 Ikhwal Strategi ... 12

(6)

2.1.2 Pengertian Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan)...

... 13

2.1.3 Tahapan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 14

2.1.4 Tujuan Strategi Pembelajaran 3M (Meniru-Mengolah- Mengembangkan) ... 15

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 16

2.2 Ikhwal Keterampilan Menulis ... 17

2.2.1 Pengertian Menulis... 17

2.2.2 Tujuan Menulis ... 18

2.2.3 Manfaat Menulis ... 19

2.2.4 Hambatan dalam Kegiatan Menulis ... 19

2.3 Ikhwal Menulis Poster... 20

2.3.1 Pengertian Poster ... 20

2.3.2 Unsur-unsur Poster ... 20

2.3.3 Ciri-ciri Poster ... 21

2.3.4 Jenis-jenis Poster ... 21

2.3.5 Manfaat Poster ... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 26

3.1 Penelitian Tindakan Kelas ... 26

3.2 Subjek Penelitian ... 29

3.3 Instrumen Penelitian... 30

3.3.1 Wawancara ... 31

3.3.2 Lembar Observasi ... 31

3.3.3 Angket ... 31

3.3.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 32

3.4 Prosedur Penelitian... 32

3.4.1 Studi Pendahuluan ... 32

(7)

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 33

3.4.4 Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 34

3.5 Pengumpulan Data ... 35

3.5.1 Analisis Data ... 35

3.5.2 Interpretasi Data ... 35

3.5.3 Kriteria Penilaian Poster ... 36

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 39

4.2 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ... 40

4.2.1 Siklus 1 ... 40

4.2.2 Siklus 2 ... 78

4.2.3 Siklus 3 ... 117

4.3 Pembahasan Data Hasil Penelitian ... 154

4.3.1 Kemampuan Menulis Poster Siswa dengan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 155

4.3.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 161

4.3.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 162

4.3.4 Hasil Analisis Angket ... 163

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ... 166

5.1 Simpulan ... 166

5.2 Saran ... 168

DAFTAR PUSTAKA ... 170

(8)

DAFTAR TABEL

1.1 Daftar Nilai Observasi Awal Siswa VIII-E ... 4

3.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII-E ... 29

3.2 Kriteria Penilaian Menulis poster... 37

4.1 Tingkat kemampuan Siswa Menulis Poster Siklus 1 ... 44

4.2 Pemerolehan Nilai Poster Karya Siswa Berdasarkan Skala Lima pada Siklus 1 ... 77

4.3 Tingkat kemampuan Siswa Menulis Poster Siklus 2 ... 82

4.4 Pemerolehan Nilai Poster Karya Siswa Berdasarkan Skala Lima pada Siklus Dua ... 116

4.5 Tingkat Kemampuan Siswa Menulis Poster Siklus 3 ... 121

4.6 Pemerolehan Nilai Poster Karya Siswa Berdasarkan Skala Lima pada Siklus Tiga ... 153

4.7 Hasil Menulis Poster Siswa dengan Menerapkan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 155

4.8 Perolehan Nilai Menulis Poster Siswa dengan Menerapkan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 158

4.9 Tingkat Kemampuan Menulis Poster Siswa dengan Menerapkan Strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) ... 160

(9)

DAFTAR DIAGRAM

4.1 Peningkatan Persentase Perolehan Nilai Menulis Poster Siswa

dengan Menerapkan Strategi 3M ... 158

4.2 Tingkat Kemampuan Menulis Poster Siswa dengan Menerapkan

(10)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Poster Pendidikan ... 22

2.2 Poster Kegiatan ... 23

2.3 Poster Niaga ... 23

2.4 Poster Hiburan ... 23

2.5 Poster Lingkungan ... 24

2.6 Poster Penerangan ... 24

3.1 Siklus PTK (Mulyasa, 2012: 112) ... 28

3.2 Rencana Tindakan Kelas ... 28

4.1 Poster Karya Aji Ibrohim pada Siklus 1 ... 46

4.2 Poster Karya Annita Silmiati Nurfarihah pada Siklus 1 ... 49

4.3 Poster Karya Nurina Amalia pada Siklus 1... 53

4.4 Poster Karya Ilham Sopan Sopian pada Siklus 1 ... 56

4.5 Poster Karya Agmal pada Siklus 1 ... 59

4.6 Poster Karya Silmi pada Siklus 1 ... 63

4.7 Poster Karya Kurnia pada Siklus 1 ... 66

4.8 Poster Karya Mochamad Lukman pada Siklus 1 ... 69

4.9 Poster Karya Azka pada Siklus 1 ... 72

4.10 Poster Karya Aji Ibrohim pada Siklus 2 ... 84

4.11 Poster Karya Annita Silmiati Nurfarihah pada Siklus 2 ... 88

4.12 Poster Karya Nurina Amalia pada Siklus 2... 91

4.13 Poster Karya Ilham Sopan Sopian pada Siklus 2 ... 94

4.14 Poster Karya Agmal pada Siklus 2 ... 98

4.15 Poster Karya Silmi pada Siklus 2 ... 101

4.16 Poster Karya Kurnia pada Siklus 2 ... 104

4.17 Poster Karya Mochamad Lukman pada Siklus 2 ... 107

4.18 Poster Karya Azka pada Siklus 2 ... 111

4.19 Poster Karya Aji Ibrohim pada Siklus 3 ... 123

4.20 Poster Karya Annita Silmiati Nurfarihah pada Siklus 3 ... 126

(11)

4.22 Poster Karya Ilham Sopan Sopian pada Siklus 3 ... 133

4.23 Poster Karya Agmal pada Siklus 3 ... 136

4.24 Poster Karya Silmi pada Siklus 3 ... 139

4.25 Poster Karya Kurnia pada Siklus 3 ... 142

4.26 Poster Karya Mochamad Lukman pada Siklus 3 ... 145

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. LAMPIRAN SURAT-SURAT

2. LAMPIRAN INSTRUMEN

3. LAMPIRAN SIKLUS 1

4. LAMPIRAN SIKLUS 2

5. LAMPIRAN SIKLUS 3

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan

untuk berkomunikasi. “Terdapat empat keterampilan berbahasa yang mendukung suatu proses komunikasi manusia, keterampilan tersebut yaitu

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis” (Tarigan, 2008: 1). Keempat keterampilan berbahasa tersebut digunakan untuk berkomunikasi baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Secara lebih mendalam, Akhadiah (1995: 2-3) menyatakan bahwa

“Menulis merupakan aktivitas untuk mengekspresikan ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan”. Secara lebih luas, tahapan menulis yang meliputi, tahap pramenulis, penelitian draf,

revisi/perbaikan, penyuntingan dan publikasi.

Keterampilan menulis ini tidak semua orang mampu menulis, apalagi

menyukai kegiatan menulis. Hal tersebut mengindikasikan rendahnya minat dan

keinginan menulis pada masyarakat Indonesia . “Rendahnya minat dan kemauan menulis pada masyarakat ini dipengaruhi oleh faktor tingkat

kompleksitas keterampilan menulis dan proses pembelajaran menulis di setiap

jenjang pendidikan yang belum optimal” (Sutarman, 2009: 179). Selain itu, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling akhir dikuasai oleh

para pembelajar bahasa.

Keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan yang paling sulit.

Hal ini sesuai dengan pendapat Nurgiyantoro (2001: 396) bahwa “dari tiga kemampuan berbahasa lainnya, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan

oleh penutur bahasa yang bersangkutan sekalipun”. Hal ini disebabkan oleh kemampuan menulis menghendaki penguasaan pelbagai unsur kebahasaan dan

unsur di luar bahasa itu sendiri yang menjadi isi karangan. Baik unsur bahasa

(14)

2

karangan yang runut dan padu. Kesulitan menulis seringkali disebabkan oleh

kompleksnya permasalahan yang ada dalam pembelajaran menulis.

Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi

gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan

ditempel di dinding atau di permukaan datar lainnya dengan sifat mencari

perhatian mata pembaca sekuat mungkin. Oleh karena itu, “Poster biasanya

dibuat dengan warna-warna yang kontras dan kuat” (Yuniarti, 2009:1). Kosasih dan Mumpuni (Masipuroh, 2011) yang mengungkapkan bahwa “Poster sebaiknya memiliki pilihan kata dan kalimat yang efektif, baik dan benar,

bervariasi, persuasif serta tepat sasaran. Selain itu, dalam poster diupayakan

adanya gambar yang menarik dan mampu memacu minat serta tergeraknya hati

pembaca untuk melakukan apa yang telah dibacanya.”

Menulis poster merupakan salah satu pembelajaran menulis di tingkat

SMP. Dalam proses pembelajarannya diharapkan dapat menjadi sebuah

pembelajaran yang tidak hanya melibatkan kemampuan menuangkan gagasan

di selembar kertas, namun poster yang dibuat diharapkan dapat berfungsi untuk

mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan. Kegiatan pembelajaran

menulis poster ini siswa dipancing untuk memunculkan ide-idenya dan daya

pikir kreatifnya melalui bentuk poster yang dibuatnya.

Hasil wawancara dengan Ibu Dian Risdiana, S.Pd., selaku guru Bahasa

Indonesia kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung, menjelaskan selama ini di

setiap tahun ajaran sebelumnya, masih ada siswa yang mengalami kesulitan

untuk menulis poster sehingga membutuhkan latihan yang terus menerus dan

sebagian siswa masih ada yang belum bisa membedakan antara poster dan

slogan . Selain itu juga, beliau mengatakan bahwa selama ini guru masih

menggunakan strategi konvensional dalam kegiatan pembelajaran sehingga

aktivitas pembelajaran yang dilakukan tidak melibatkan secara optimal

kemampuan yang dimiliki oleh siswa.

Strategi yang digunakan masih terpaku pada strategi ceramah dan

(15)

3

melibatkan kemampuan kreativitas siswa. Apabila di setiap kegiatan

pembelajaran guru menerapkan strategi ceramah dan penugasan dalam

menyampaikan materi, banyak siswa yang tidak tertarik dalam mengikuti

kegiatan belajar. Tidak sedikit dari siswa merasa mengantuk dan berbincang

dengan teman sebangkunya. Ditambah lagi lokasi SMP Pasundan 4 Bandung

letaknya berdekatan dengan pusat pertokoan dan di samping jalan raya sehingga

siswa sulit untuk berkonsentrasi secara optimal karena terganggu dengan suara

kendaraan yang melintas di jalan raya tersebut.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa dari kelas

VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung. Mereka merasa kesulitan dalam hal

menulis poster, baik kesulitan dalam hal mencari kata-kata, mencari ide dan

kurangnya motivasi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi baru yang dapat

memberikan suasana pembelajaran yang baru serta memberikan semangat dan

motivasi lebih kepada siswa dalam belajar dengan harapan tercapainya hasil

belajar yang optimal.

Selain penggunaan strategi belajar yang kurang optimal, penggunaan

media belajar pun kurang optimal. Karena media yang terdapat di setiap ruang

kelas hanya terdapat papan tulis hitam dan putih, media seperti LCD hanya

dapat digunakan pada waktu-waktu tertentu saja karena di SMP Pasundan 4

Bandung hanya mempunyai dua buah LCD. Sedangkan untuk menarik

perhatian siswa guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang unik

dan menarik sehingga siswa tidak merasa bosan selama kegiatan pembelajran

berlangsung. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Yuniarti (2010: 2)

yang menyatakan bahwa “Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah

proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui

media tertentu ke penerima pesan yang menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan.”

Peneliti melakukan kegiatan observasi awal pada siswa kelas VIII-E di

SMP Pasundan 4 Bandung terkait pembelajaran menulis poster. Di sini siswa

(16)

4

poster. Hal ini bertujuan agar peneliti mengetahui sejauh mana pemahaman

siswa terhadap pembelajaran menulis poster. Berikut daftar nilai siswa kelas

VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung dalam pembelajaran menulis poster yang

belum mengetahui membuat poster dengan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan).

Tabel 1.1 Daftar Nilai Observasi Awal Siswa kelas VIII-E

di SMP Pasundan 4 Bandung

Nomor NAMA SISWA L

/

Nilai Urut Induk

1 1112 07007 AGMAL L 50

2 1112 07011 AJI IBROHIM L 50

3 1112 07014 ALDY ARDYANSYAH L 50

4 1112 07020 ANDIKA ZAQI L 50

5 1112 07023 ANGGA PRADITA L -

6 1112 07028 ANNITA SILMIATI P 55

7 1112 07033 AYU AZTISA AMELIA P -

8 1112 07037 AZKA ANSHORY L -

9 1112 07040 BIMBIM RULI L -

10 1112 07070 FANI SEPTIANI P 40

11 1112 07089 HARITS ILMA ALFIANI P 53 12 1112 07095 ILHAM SOPAN SOPIAN L -

13 1112 07099 INDRI KENNY P -

14 1112 07100 INNE FEBRIANI P -

15 1112 07115 KRIS HADITYA L -

16 1112 07242 KURNIA RAMADAN L 30

17 1112 07124 MAHES MAHENDRA L 55

18 1112 07126 MAIYSARAH P -

19 1112 07127 MARYATI HINDAYANI P 45

20 1112 07128 MEGA RAHMAWATI P 50

21 1112 07132 MOCHAMAD FAJAR L 60

22 1112 07135 MOCHAMAD LUKMAN L 30

23 1112 07143 MUHAMAD TAUFIQ L 50

24 1112 07154 NIRWAN MUTAQIN L -

25 1112 07160 NURINA AMALINA P 55

26 1112 07163 PANJI PERMANA L 60

27 1112 07164 PENTI PATIMAH P 55

28 1112 07171 RAMDHAN RIANTO L 55

29 1112 07172 RANA SUGIARTI P 55

30 1112 07178 REYNALDI L 60

31 1112 07181 RICKY NUGRAHA L 50

(17)

5

34 1112 07195 SANI AULIA P 55

35 1112 07199 SHEETA AMBAR DEFI P -

36 1112 07200 SILMI NUR BANI P 50

37 1112 07201 SILVAN HERIANSYAH L 50 38 1112 07206 SILVIA ANGGRAENI P 60

39 1112 07203 SINDI SERAWATI P -

40 1112 07208 SRI LESTARI P 50

41 1112 07229 ZULFI FACHRURROZI L 60

42 - M. AKHSAN A L 60

Rata-rata 55.60

Pada dasarnya, keterampilan menulis tidak bisa dengan sendirinya.

Tarigan (2008: 9) berpendapat, “Keterampilan menulis menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang berprogram”. Oleh karena itu, latihan menulis secara intensif sangat diperlukan sebab menulis itu merupakan suatu

proses. Demikian juga dengan kegiatan menulis poster. Dalam prosesnya

kegiatan menulis poster ini membutuhkan latihan yang terus menerus.

Proses pembelajaran menulis poster mengalami kesulitan dalam

menuangkan gagasan yang ada dalam benak siswa menjadi sebuah tulisan dan

perlunya inovasi sebuah strategi belajar yang baru dalam pembelajaran menulis

poster. Inovasi strategi dalam sebuah pembelajaran, terutama pembelajaran

Bahasa dan Sastra Indonesia sangatlah diperlukan karena strategi pembelajaran

merupakan salah satu komponen pembelajaran yang dapat menentukan

ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, menentukan sebuah strategi

dalam sebuah pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dalam proses

pembelajaran. Anthony (Hidayat dkk, 1990: 1) mengemukakan bahwa ”strategi

itu sebagai suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan”.

Dengan demikian guru membutuhkan model, media dan strategi

pembelajaran yang mampu menstimulus ide dan daya pikir kreatif siswa

dengan suasana belajar yang menyenangkan. Di sini, guru merupakan salah

satu komponen yang berperan penting untuk menciptakan suatu keberhasilan

dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Santyasa (2007: 5)

(18)

6

Terdapat beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dipahami dan dapat dipraktikan guru, misalnya kemampuan berpikir siswa, keterampilan reinforcement yaitu keterampilan untuk memberikan penguatan terhadap respon siswa. Keterampilan stimulus yaitu keterampilan untuk mempertahankan konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Di samping itu, guru dituntut memiliki keragaman strategi pembelajaran, karena tidak ada satu strategi pembelajran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan belajar dari topik-topik yang beragam.

Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam kurikulum siswa dituntut untuk

memiliki keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut peneliti

setelah melakukan observasi awal di SMP Pasundan 4 Bandung menemukan

beberapa hal yang menyimpang dalam kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia. Salah satunya, yaitu guru lebih banyak berbicara tentang bahasa dari

pada melatih keterampilan penggunaan bahasa secara realistis.

Dengan demikian, untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran menulis

poster, sebaiknya kita tidak salah dalam memilih sebuah strategi pembelajaran.

Oleh sebab itu, dalam penerapan strategi pembelajaran terhadap Standar

Kompetensi: “Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster” dan Kompetensi Dasar: Menulis slogan/poster untuk pelbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariatif, serta

persuasif”. Peneliti tidak lagi menggunakan strategi lama yang mengakibatkan proses pembelajaran berlangsung kaku dan monoton. Berdasarkan

pertimbangan tersebut, peneliti berusaha untuk memberikan alternatif strategi

pembelajaran menulis poster yang kreatif, dan inovatif dengan memanfaatkan

fasilitas yang ada.

Strategi copy the master bisa menjadi salah satu strategi alternatif yang

selanjutnya dikembangkan menjadi strategi, yaitu strategi 3M

Mengembangkan). Strategi pembelajaran 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dipilih sebagai strategi pembelajaran menulis poster karena

strategi ini sangat tepat diterapkan dan belum ada peneliti yang menggunakan

strategi pembelajaran 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam

(19)

7

Menurut Syamsudin (2007: 7) ”Strategi pembelajaran 3M merupakan

singkatan dari meniru, mengolah dan mengembangkan”. Pernyataan tersebut

diperkuat oleh Nugroho (2009) bahwa ”Secara harfiah, copy the master berasal

dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan

ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan literal, namun ada tahap

perbaikan”. Tahapan dalam strategi pembelajaran 3M adalah tahapan meniru, mengolah, lalu mengembangkan. Strategi pembelajaran 3M ini pun

sesungguhnya bukanlah hal yang sangat baru bagi pembelajaran menulis

cerpen. Namun peneliti akan menerapkan strategi 3M ini dalam pembelajaran

menulis poster karena strategi ini sangat cocok untuk diterapkan dalam

pembelajaran menulis poster.

Berdasarkan pelbagai hal tersebut, terdapat beberapa penelitian yang

melatar belakangi penelitian ini. Penelitian ini dilakukan oleh Masipuroh

dengan judul “Penggunaan Media Tayang Iklan Layanan Masyarakat (Public Service Advertising) dalam Pembelajaran Menulis Poster (Eksperimen Kuasi

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kota Bandung Tahun Ajaran

2010/2011)” dan hasil penelitiannya, yaitu pada kelas yang dieksperimenkan

nilai tes awal rata-rata diketahui sebesar 53,57 dan mengalami kenaikan nilai

setelah media pembelajaran tersebut diterapkan sehingga nilai tes akhir rata-rata

sebesar 78,33. Pada kelas pembanding nilai tes awal rata-rata sebesar 54,70 dan

saat tes akhir nilai rata-ratanya sebesar 69,27.

Selain penelitian tersebut, terdapat penelitian lain yang menjadi latar

belakang dalam penelitian ini. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

penerapan strategi 3M dapat memberikan kontribusi yang besar bagi

pembelajaran menulis cerpen yang dapat meningkatkan kemampuan menulis

siswa dan membantu siswa untuk mengungkapkan gagasan dalam pembelajaran

menulis cerpen. Penelitian tersebut dilakukan oleh Purwani dengan judul

penelitian ”Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan Strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) Sebagai Upaya Meningkatkan

(20)

8

dengan hasil penelitian yang menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya,

yaitu nilai rata-rata kemampuan siswa pada siklus I sebesar 60, nilai rata-rata

kemampuan siswa pada siklus II sebesar 80 dan nilai rata-rata kemampuan

siswa pada siklus III sebesar 83.

Pelbagai latar belakang dan atas dasar pemikiran tersebut akhirnya

peneliti memilih judul Penerapan Strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran Menulis

Poster (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas VIII-E di SMP

Pasundan 4 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, terdapat

permasalahan-permasalahan yang dapat diidentifikasikan untuk diteliti. Permasalahan itu

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1) sebagian siswa kesulitan untuk menulis poster;

2) sebagian besar siswa kesulitan menuangkan ide dan gagasan untuk menulis

poster;

3) kurangnya motivasi yang diberikan guru untuk mengembangkan kreativitas

siswa dalam menulis poster;

4) strategi pembelajaran menulis poster yang digunakan guru di sekolah

belum memberikan solusi untuk mengatasi kesulitan siswa ketika menulis

poster yang menarik.

1.3 Pembatas dan Perumusan Masalah 1.3.1 Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan penelitian ini pada penerapan strategi

belajar 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam meningkatkan

kemampuan menulis poster pada siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan 4

(21)

9

1.3.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut ini:

1) bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis poster dengan

menggunakan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam

pembelajaran menulis poster pada siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan 4

Bandung tahun ajaran 2012/2013?

2) bagaimanakah proses pembelajaran menulis poster dengan menggunakan

strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) pada siswa kelas VIII-E

di SMP Pasundan 4 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

3) bagaimanakah hasil pembelajaran menulis poster dengan menggunakan

strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) pada siswa kelas VIII-E

di SMP Pasundan 4 Bandung tahun ajaran 2012/2013?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini adalah ingin memeroleh gambaran tentang hal-hal sebagai

berikut ini.

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses belajar

mengajar dengan menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan)

dalam pembelajaran menulis poster pada siswa kelas VIII-E SMP Pasundan 4

Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) mendeskripsikan perencanaan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam meningkatkan pembelajaran menulis poster pada

(22)

10

2) mendeskripsikan pelaksanaan proses penerapan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam upaya meningkatkan pembelajaran

menulis poster pada siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung;

3) mendeskripsikan hasil penerapan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam upaya meningkatkan pembelajaran menulis poster

pada siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoretis

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan baru

yang akan berguna bagi perkembangan pendidikan Bahasa Indonesia.

Penelitian ini pun akan menguatkan pelbagai teori menulis, strategi serta

pengetahuan baru mengenai strategi dalam menulis poster. Sehingga

keterampilan menuulis poster dapat bermanfaat, diterima dan diserap dengan

baik oleh siswa. Selain itu, akan menambah wawasan dan pengetahuan

khususnya tentang meningkatkan kemampuan pembelajaran menulis poster

dengan mempraktekkan membuat poster.

1.5.2 Manfaat Prakris

1) Bagi Siswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai strategi pembelajaran yang dapat

meningkatan keterampilan menulis dan diharapkan dapat memberikan motivasi

kepada siswa kelas VIII-E SMP Pasundan 4 Bandung untuk lebih

mengembangkan kreativitasnya. Di samping itu, penelitian ini juga diharapkan

dapat menciptakan konsep kerja sama dan menumbuhkan kecintaan siswa

untuk belajar.

2) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai salah satu alternatif

pemilihan strategi pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan

kegiatan belajar-mengajar di kelas. Di samping itu, penelitian ini juga

(23)

11

bidang menulis yang selanjutnya dapat dibina dan diarahkan agar siswa yang

bersangkutan dapat mengembangkan bakatnya atau kecerdasannya secara

maksimal.

3) Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi yang positif bagi SMP

Pasundan 4 Bandung dalam memecahkan masalah dan kendala dalam

pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menulis poster. Dengan cara

seperti ini, diharapkan mutu pembelajaran di SMP Pasundan 4 Bandung terus

meningkat dan mendapatkan prestasi yang sebaik-baiknya.

1.6 Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari

setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab satu hingga bab lima.

Skripsi ini terdiri atas lima bab, pada bab satu sebagai pendahuluan dipaparkan

mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

organisasi skripsi.

Pada bab dua yang merupakan kajian pustaka memaparkan tentang teori

terkait tentang penerapan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan)

pada pembelajaran menulis poster. Kerangka pemikiran serta hipotesis

penelitian.

Pada bab tiga memaparkan mengenai metodeologi penelitian, teknik

pengumpulan data, operasionalisasi variable, populasi dan sampel penelitian,

instrument penelitian, pengujian data, tahap penelitian, serta tahap pengolahan

dan analisis data.

Pada bab empat memaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan

yang mencakup deskripsi lokasi penelitian, deskripsi data hasil penelitian,

pengujian data dan pembahasan hasil penelitian. Sementara itu, pada bab lima

(24)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Tindakan Kelas

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Secara sederhana PTK dapat diartikan sebagai

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik

(Mulyasa, 2012: 10). Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wayan (2007: 03)

bahwa PTK adalah alat untuk memperbaiki atau menyempurnakan mutu

pelaksanaan tugas sehari-hari (mengajar yang mendidik), oleh karena itu,

sedapat mungkin memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai secara

praktis tidak mengganggu atau menghambat komitmen tugasnya sehari-hari.

Secara lebih mendalam, Suharsimi (Mulyasa, 2012:10-11) menjelaskan

PTK dengan memisahkan kata-kata yang tergabung di dalamnya, yaitu:

Penelitian + Tindakan + Kelas. Paparan lebih jelasnya sebagai berikut.

Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek, dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan, menunjuk pada

suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.

Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk peserta didik.

Kelas, dalam hal initidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran. Pengertian kelas yang dimaksud di

sini adalah sekelompok peserta didik dalam waktu yang sama dalam

(25)

27

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar

sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment)

yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru

bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan dan

arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Peneliti memilih metode ini didasari atas keinginan peneliti untuk

mengadakan perbaikan dan peningkatan kemampuan siswa di SMP Pasundan 4

Bandung dalam kegiatan pembelajaran menulis poster. PTK sangat bermanfaat

bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas.

Beberapa alasan PTK menjadi salah satu pendekatan dalam memperbaiki atau

meningkatkan mutu pembelajaran adalah:

1) menggarap masalah-masalah faktual yang dihadapi oleh guru dalam

pembelajaran,

2) dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan,

3) guru tidak perlu meninggalkan tugas utamanya, yakni mengajar,

4) bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek instruksional,

dan

5) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Prosedur yang akan dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

kegiatan berbentuk siklus yang merupakan (feedback) terhadap apa yang telah

dilakukan oleh peneliti. Siklus pelaksanaan tindakan dalam PTK tersebut dapat

(26)

28

Gambar 3.1. Siklus PTK (Mulyasa, 2012: 112)

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk

membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan beruntun, yang kembali

ke langkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan

sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Siklus penelitian

tindakan kelas dapat pula dilihat pada rencana tindakan berikut ini.

Gambar 3.2. Rencana Tindakan Kelas

(Mulyasa, 2012: 109-111)

Permasalahan Siklus I

-Perencanaan -Tindakan -Pengamatan -Refleksi

Siklus II -Perencanaan -Tindakan -Pengamatan -Refleksi

Siklus III -Perencanaan -Tindakan -Pengamatan -Refleksi Siklus Berikutnya

(27)

29

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dari penelitian ini terdiri dari variabel-variabel, yaitu

memiliki data mengenai variabel terikat dan variabel bebas (Daryanto, 2012:

27). Pada penelitian ini variabel terikatnya yaitu strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dan variabel bebasnya yaitu pembelajaran menulis

poster.

Peneliti melakukan penelitian ini di SMP Pasundan 4 Bandung. Adapun

yang menjadi subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII-E tahun ajaran

2012/2013 yang berjumlah 42 orang, yaitu 23 orang siswa laki-laki dan 19

orang siswa perempuan. Berikut daftar nama siswa kelas VIII-E yang akan

dijadikan subjek penelitian.

Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung

Nomor NAMA SISWA L

/ Urut Induk

1 1112 07007 AGMAL L

2 1112 07011 AJI IBROHIM L

3 1112 07014 ALDY ARDYANSYAH L

4 1112 07020 ANDIKA ZAQI L

5 1112 07023 ANGGA PRADITA L

6 1112 07028 ANNITA SILMIATI P

7 1112 07033 AYU AZTISA AMELIA P

8 1112 07037 AZKA ANSHORY L

9 1112 07040 BIMBIM RULI L

10 1112 07070 FANI SEPTIANI P

11 1112 07089 HARITS ILMA ALFIANI P 12 1112 07095 ILHAM SOPAN SOPIAN L

13 1112 07099 INDRI KENNY P

14 1112 07100 INNE FEBRIANI P

15 1112 07115 KRIS HADITYA L

16 1112 07242 KURNIA RAMADAN L

17 1112 07124 MAHES MAHENDRA L

18 1112 07126 MAIYSARAH P

19 1112 07127 MARYATI HINDAYANI P

20 1112 07128 MEGA RAHMAWATI P

21 1112 07132 MOCHAMAD FAJAR L

22 1112 07135 MOCHAMAD LUKMAN L

(28)

30

24 1112 07154 NIRWAN MUTAQIN L

25 1112 07160 NURINA AMALINA P

26 1112 07163 PANJI PERMANA L

27 1112 07164 PENTI PATIMAH P

28 1112 07171 RAMDHAN RIANTO L

29 1112 07172 RANA SUGIARTI P

30 1112 07178 REYNALDI L

31 1112 07181 RICKY NUGRAHA L

32 1112 07184 RISMA NURHABIBAH P 33 1112 07189 RIZKI SHIHABUDIN L

34 1112 07195 SANI AULIA P

35 1112 07199 SHEETA AMBAR DEFI P

36 1112 07200 SILMI NUR BANI P

37 1112 07201 SILVAN HERIANSYAH L 38 1112 07206 SILVIA ANGGRAENI P

39 1112 07203 SINDI SERAWATI P

40 1112 07208 SRI LESTARI P

41 1112 07229 ZULFI FACHRURROZI L

42 - M. AKHSAN A L

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen pengukur variabel penelitian memegang peranan penting dalam

usaha memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Bahkan “Validitas

hasil penelitian sebagian besar sangat tergantung pada kualitas instrumen

pengumpulan data” (Daryanto, 2012: 27). Pendapat tersebut diperkuat oleh

Arikunto (2002: 136) “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis

sehingga lebih mudah diolah.” Pemahaman lain menurut Sanjaya (2009:84),

“Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.”

Dalam melakukan pengamatan atau observasi terhadap aktivitas guru dan

siswa, peneliti berkolaborasi dengan Ibu Dian Risdiana, S.Pd., Bapak E.

Suhendi, S.Pd., Ibu May Maimunah, S.Pd., dan Ibu Evi Sumaryatun, S.Pd.,

(29)

31

peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

3.3.1 Wawancara

Wawancara yang peneliti lakukan adalah “Wawancara terencana tetapi tak

terstruktur, yaitu bentuk wawancara yang pertanyaannya sudah disiapkan

terlebih dahulu sebagai pertanyaan pembukaan dari pewancara, tetapi setelah

itu boleh mengajukan pertanyaan untuk menggali atau memperjelas” (Daryanto,

2012:62). Wawancara dilakukan sebagai identifikasi awal untuk menemukan

permasalahan dalam menulis poster yang dilakukan sebagai kegiatan observasi

awal. Format wawancara yang digunakan peneliti ini dapat dilihat pada

lampiran.

3.3.2 Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan untuk

melihat aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Lembar

observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi pembelajaran berikutnya. Selain

data yang diperoleh melalui proses pengajaran, penulis pun mengumpulkan

data tambahan, yaitu data penilaian guru Bahasa dan Sastra Indonesia terhadap

kemampuan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Kriteria

penilaian dalam lembar observasi ini menyangkut beberapa kriteria penilaian

yang secara spesifik ditujukan untuk mengukur kemampuan menulis poster

secara komprehensif. Pengamatan ini dilakukan secara aktif dengan

menggunakan pedoman pengamatan yang berbentuk lembar observasi aktivitas

guru dan siswa. Adapun format observasi aktivitas guru dan siswa selama

(30)

32

3.3.3 Angket

Angket diberikan kepada siswa setelah selesai melakukan penelitian

tindakan kelas. Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon atau sikap siswa

terhadap penerapan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam

pembelajaran menulis poster.

Angket yang edarkan adalah angket tertutup yang berbentuk rating-scale

(skala bertingkat) yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang

menunjukkan tingkatan. Reponden tinggal membubuhkan tanda checklist (√)

pada kolom yang sesuai. Misalnya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju

(TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Format angket yang digunakan peneliti

ini dapat dilihat pada lampiran.

3.3.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia ini menitikberatkan pada

peningkatan keterampilan menulis poster yang dilakukan siswa. Keterampilan

menulis hanya akan dapat dikuasai melalui kegiatan pelatihan-pelatihan yang

berkesinambungan dan sistematis. Begitupun dalam kegiatan menulis poster ini

dapat dilakukan oleh siswa melalui latihan yang berkesinambungan sehingga

siswa menjadi lebih kreatif dalam menulis poster. Untuk mengaplikasikan

kegiatan belajar mengajar yang baik, penulis merumuskan rencana pelaksanaan

pembelajaran sebaik-baiknya dengan menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

telah dibuat peneliti, dapat dilihat secara jelas pada lampiran.

3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Studi pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dilakukan peneliti untuk

mengetahui permasalahan di SMP Pasundan 4 Bandung tahun ajaran 2012/2013

(31)

33

Dalam kegiatan studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara dengan

guru, dan siswa. Wawancara dilakukan dengan guru Bahasa dan Sastra

Indonesia yaitu Ibu Dian Risdiana, S.Pd., pada hari Rabu, 27 Februari 2013.

3.4.2 Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas

Tahapan perencanaan pelaksanaan penelitiaan dijelaskan sebagai berikut.

1) menentukan waktu dan kelas penelitian.

2) menyusun, rencana pembelajaran, strategi, metode, media, serta skenario

pembelajaran.

3.4.3 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian dilakukan pada awal bulan April 2013. Peneliti melaksanakan

penelitian berdasarkan perencanaan yang telah dibuat di Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, strategi, metode, dan skenario pembelajaran.

Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan menulis poster pada siswa

kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Pada

kegiatan awal pembelajaran peneliti memberikan motivasi terhadap siswa

terkait dengan kegiatan menulis poster dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

terhadap pengertian poster, ciri-ciri poster, jenis-jenis poster, unsur-unsur

poster, dan kriteria poster yang baik. Selanjutnya peneliti menampilkan

beberapa contoh poster sehingga siswa tertarik untuk menganalisis contoh

poster.

Proses kegiatan ini dilakukan oleh siswa secara individu. Supaya siswa

mendapatkan pengetahuan mengenai poster. Tujuan akhir dari kegiatan

pembelajaran ini adalah siswa membuat poster sesuai dengan pemahaman siswa

yang didapatkan melalui kegiatan pembelajaran. Setelah mengetahui hasil kerja

siswa dalam menulis poster, peneliti menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan). Kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan

(32)

34

Hasil kegiatan menulis poster yang dilakukan oleh siswa akan dikaji dan

dianalisis dalam kegiatan refleksi yang bertujuan untuk mengetahui kesulitan

siswa dalam menulis poster dan mencari solusi untuk memecahkan

permasalahan dalam kegiatan pembelajaran menulis poster pada setiap

siklusnya.

Refleksi (perenungan) merupakan kegiatan analisis, interpretasi

(pandangan) dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang

diperoleh dari pengamatan atas pelaksanaan tindakan. Refeksi ini dilakukan

pada setiap siklusnya yang berdasarkan hasil karya siswa dan hasil observasi

kegiatan guru dan siswa. Tujuannya untuk menentukan langkah tindakan

selanjutnya dalam keadaan tertentu. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut.

1) mengevaluasi kembali mengenai kelebihan atau kekurangan dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan.

2) menyusunan komponen pembelajaran meliputi pengembangan bahan ajar,

metode dan evaluasi pembelajaran.

3) mengidentifikasi permasalahan yang meliputi bahan ajar, metode

pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, aktivitas guru

dan siswa, evaluasi, kondisi kelas, dan minat siswa terhadap pembelajaran

menulis poster.

4) mengidentifikasi temuan-temuan pada setiap siklus dan tes kemampuan

sebagai berikut.

a) mendeskripsikan kegiatan pembelajaran untuk setiap sesinya.

b) menilai dan melihat kemajuan hasil karya siswa untuk setiap siklusnya.

5) memperhitungkan akibat dan implikasi atas tindakan yang telah

direncankan.

6) merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung untuk perbaikan

(33)

35

3.4.4 Pembahasan Data Hasil Penelitian

Pada tahap ini, peneliti akan menganalisis seluruh data hasil penelitian

selama tiga siklus. Adapun pembahasannya mengacu pada data semua

instrumen penelitian. Peneliti akan menganalisis poster siswa, hasil observasi

aktivitas guru, kegiatan siswa selama pembelajaran, dan pendapat siswa dalam

angket.

3.5 Pengumpulan Data

Data-data penelitian ini dikumpulkan dari setiap aktivitas yang dilakukan

selama penelitian berlangsung. Pemerolehan data secara garis besar berasal

dari:

1) studi pendahuluan/observasi awal sehingga teridentifikasi permasalahan.

2) pelaksanaan tindakan, yang meliputi sebagai berikut:

a) observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa berdasarkan kategori

pengamatan yang telah ditentukan pada setiap siklusnya;

b) tes kemampuan siswa dalam membuat poster dengan menerapkan strategi

pembelajaran 3M yaitu Meniru-Mengolah-Mengembangkan dan

menggunakan model yang telah ditentukan pada setiap siklusnya.

3) analisis dan refleksi pada setiap siklus.

4) angket yang diberikan kepada siswa berisi tentang sikap dan tanggapan

terhadap pembelajaran menulis poster yang menerapkan strategi 3M

Meniru-Mengolah-Mengembangkan.

3.5.1 Analisis Data

Setelah semua data yang telah diperoleh, peneliti kemudian melakukan

analisis terhadap data tersebut. Analisis data merupakan usaha

mengkategorikan dan memisahkan data untuk menjawab masalah-masalah yang

(34)

36

3.5.2 Interpretasi Data

Semua data yang diperoleh dan telah diolah kemudian diinterpretasikan.

Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peneliti sebelum

menginterpretasikan data, yaitu sebagai berikut ini.

1) mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus.

2) mendeskripsikan pelaksanaan tindakan tiap siklus.

3) menganalisis data berupa hasil belajar siswa dari setiap tindakan untuk

mengetahui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan. Untuk mengukur

daya serap siswa menurut Suherman (Nurjamilah, 2003: 33) menggunakan

cara penilaian sistem PAP skala lima, yaitu:

91 ≤ A ≤ 100 (sangat baik)

76 ≤ B ≤ 90 (baik)

56 ≤ C ≤ 75 (cukup)

41 ≤ D ≤ 55 (kurang)

0 ≤ E ≤ 40 (sangat kurang)

4) mendeskripsikan data observasi aktivitas guru. Hal ini dilakukan untuk

menilai aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran menulis poster

dengan menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan).

Penilaian pelaksanaan tindakan ini menggunakan skala ada atau tidak

adanya suatu kegiatan yang telah disusun di dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang didukung dengan keterangan di setiap

kekurangan atau kelebihan yang telah diberikan oleh observer.

5) mendeskripsikan data observasi aktivitas siswa. Hal ini dilakukan untuk

menilai aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran menulis poster

dengan menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan).

Penilaian pelaksanaan tindakan ini menggunakan skala ada atau tidak

adanya suatu kegiatan yang telah disusun serta didukung dari keterangan di

(35)

37

6) menganalisis data angket siswa dengan cara menghitung jumlah seluruh

responden yang memilih pilihan yang sudah tersedia. Kemudian, data

tersebut diubah ke dalam bentuk persentase dengan rumus:

Persentase alternative jawaban: Frekuensi alternativ jawaban X 100

Jumlah siswa

3.5.3 Kriteria Penilaian Poster

Peneliti menentukan beberapa kriteria dalam melakukan penilaian

membuat poster. Kriteria penilaian poster ini mengacu pada pendapat Ambari

(Darningwati, 2008:35). Kriteria penilaian ini bertujuan sebagai acuan peneliti

dalam menganalisis poster yang telah dibuat oleh siswa sehingga kemampuan

siswa tersebut dapat terukur atau terlihat kemajuannya. Berikut ini tabel

[image:35.612.109.506.272.691.2]

penilaian poster siswa.

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Menulis Poster

KATEGORI KRITERIA NILAI

A. Kebahasaan

(Daya persuasif)

a) pilihan kata sangat tepat dan langsung

membangkitkan rasa ingin tahu, ingin

memiliki, atau ingin berbuat sesuatu.

b) pilihan kata cukup tepat dan langsung

membangkitkan rasa ingin tahu, ingin

memiliki, atau ingin berbuat sesuatu.

c) pilihan kata tepat tapi kurang

membangkitkan rasa ingin tahu, ingin

memiliki, atau ingin berbuat sesuatu.

d) pilihan kata kurang tepat sehingga tidak

membangkitkan rasa ingin tahu, ingin

memiliki, atau ingin berbuat sesuatu.

4

3

2

1

B. Kekomunikatifan

Bahasa

a) struktur kalimat sederhana dan pesan

(36)

38

dipahami pembaca.

b) struktur kalimat sederhana dan pesan

yang disampaikan cukup mudah

dipahami pembaca.

c) stuktur kalimat kurang sederhana dan

pesan yang disampaikan dapat dipahami

pembaca.

d) struktur kalimat kurang sederhana dan

pesan yang disampaikan sulit dipahami

pembaca.

3

2

1

C. Tampilan Gambar a) gambar sangat sesuai dengan

kalimat/tema.

b) gambar cukup dengan kaliamat/tema.

c) gambar kurang sesuai dengan

kaliamat/tema.

d) gambar tidak sesuai dengan

kalimat/tema.

4

3

2

1

D. Keterbacaan Huruf a) huruf sangat jelas terbaca dari jarak

100m.

b) huruf cukup terbaca dari jarak 75m.

c) huruf kurang jelas terbaca dari jarak 50m.

d) huruf tidak jelas terbaca dari jarak 50m.

4

3

2

1

E. Keterpaduan Warna a) perpaduan warna sangat baik, mencolok

dan rapih.

b) perpaduan warna cukup selaras dan rapih.

c) perpaduan warna kurang selaras dan

kurang rapih.

d) perpaduan warna tidak selaras.

4

3

2

(37)

39

Keterangan skala nilai:

1= kurang

2= cukup

3= baik

(38)

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

1.1Simpulan

Berdasarkan hasil kegiatan observasi awal yang telah dilaksanakan oleh

peneliti di SMP Pasundan 4 Bandung pada tahun ajaran 2012/2013. Menemukan

masalah dalam proses pembelajaran menulis, khususnya dalam menulis poster. Di

sini siswa mengalami kesulitan menulis poster dalam menuangkan ide yang terdapat

dalam pikirannya. Hal ini disebabkan karena strategi yang digunakan guru dalam

proses pembelajaran Bahasa Indonesia, masih terpaku pada strategi ceramah dan

penugasan, serta kurang memanfaat fasilitas yang disediakan di sekolah dan tidak

mengoptimalkan kemampuan kreativitas siswa. Sehingga, peneliti mencoba

memberikan tindakan pada pembelajaran menulis poster dengan menerapkan strategi

3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) pada siswa kelas VIII-E di SMP Pasundan

4 Bandung tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian ini berjudul “Penerapan Strategi 3M (Meniru

-Mengolah-Mengembangkan) untuk Meningkatkan Kemampuan Pembelajaran Menulis Poster”.

Penerapan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) pada pembelajaran

menulis poster, terbukti membantu meningkatkan kemampuan menulis poster siswa.

Dari rumusan dan hasil pembahasan yang berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, dan hasil pembelajaran menulis poster dengan menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan), peneliti dapat menjabarkan beberapa simpulan

sebagai berikut.

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) yang telah disusun sebelumnya. Setiap siklusnya menggunakan RPP yang

berbeda, sehingga pada penelitian ini peneliti membuat tiga RPP yang berbeda-beda

(39)

167

pembelajaran menulis poster dengan menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan).

Hal yang membedakan RPP pada setiap siklusnya adalah pada kegiatan inti,

kegiatan inti pada RPP siklus 1 siswa diperintahkan untuk membuat poster dengan

tema yang telah disediakan, yaitu tema pendidikan dan tema lingkungan. Kegiatan

inti pada RPP siklus 2 siswa diperintahkan untuk membuat poster dengan tema yang

telah disediakan, yaitu tema kegiatan dan tema penerangan. Kegiatan inti pada RPP

siklus 3 siswa diperintahkan untuk membuat poster dengan tema yang telah

disediakan, yaitu tema niaga dan hiburan. Di setiap siklusnya dalam membuat poster

siswa menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-mengembangkan).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran menulis poster dengan menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan selama 3 siklus. Siklus 1 dilakukan

dengan cukup baik. Pada siklus 1 aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa

termasuk kategori cukup baik. Pelaksanaan siklus 2 dilakukan dengan baik dan

mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan pelaksanaan siklus 1.

Pelaksanaan siklus 3 dilakukan dengan sangat baik dan lancar. Karena pada siklus 3

ini semua kegiatan yang terdapat di dalam RPP perbaikan telah dilakukan dengan

sangat baik.

Kendala dan kekurangan pada siklus 1 dan siklus 2 berkaitan dengan proses

pengondisian kelas dan terdapat beberapa kegiatan yang tidak dilakukan berdasarkan

RPP siklus 1 dan 2 yang telah disiapkan. Akan tetapi kendala dan kekurangan

tersebut tidak terjadi pada siklus 3 sehingga tidak menghambat proses pembelajaran.

3. Hasil Tindakan

Hasil pelaksanaan tindakan menulis poster dengan menerapkan strategi 3M

(Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dari siklus 1, siklus 2, dan siklus 3 sudah

sangat baik. terlihat pada nilai rata-rata hasil menulis poster dengan menerapkan

strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan), yang meningkat pada setiap

(40)

168

dengan menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan), yaitu 59,86.

Pada siklus 2 nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis poster dengan

menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan), yaitu 64,70. Pada

siklus 3 nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam menulis poster dengan

menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan), yaitu 71,71.

Selain itu, keberhasilan penelitian juga dapat dinilai dari hasil angket siswa

yang menyatakan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon yang baik pada

pembelajaran yang dilaksanakan. Penilaian keberhasilan juga dapat dilihat dari hasil

observasi aktivitas guru dan hasil observasi aktivitas siswa yang menunjukan

perkembangan yang positif pada setiap siklusnya. Ini membuktikan bahwa peneliti

sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tahapan kegiatan yang

telah disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada setiap siklusnya.

1.2Saran

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian pembelajaran menulis poster dengan

menerapkan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan), yang dilaksanakan

dalam proses pembelajaran di kelas VIII-E SMP Pasundan 4 Bandung. Peneliti juga

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Siswa sebaiknya lebih mendapatkan pelatihan menulis poster secara intensif,

karena dengan banyak berlatih siswa dapat menggali kreativitasnya dalam

menulis poster.

2. Penggunaan strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dalam

pembelajaran merupakan suatu hal yang dapat dilakukan oleh guru-guru,

khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan peneliti

telah menunjukan bahwa strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan)

dapat dijadikan strategi pembelajaran yang efektif dalam menulis poster. Selain

itu, strategi 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dapat diterapkan pada

(41)

169

3. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diterapkan dalam memecahkan

permasalahan dalam proses pembelajaran menulis, khususnya pada pembelajaran

menulis poster. Ini disebabkan pembelajaran menulis merupakan sebuah

pembelajaran yang tidak cukup dilakukan dalam satu kali pertemuan. Di sini,

PTK merupakan sebuah metode penelitian yang terdapat beberapa tahap yang

harus dilalui dan tahapan tersebut dapat membantu pengajar dalam mengatasi

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1995. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Alwasilah, A. Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar. Bandung:

Angkasa.

Alwasilah, A.C. 2007. Pokoknya Menulis Cara Baru! Menulis dengan

Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Arikunto, A. Chaedar. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Darningwati. 2008. Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah

dalam Penulisan Poster dan Slogan Siswa Kelas XI SMA

Sentosa Bakti Kabupaten Oku (Laporan Hasil Penelitian).

Lentera Pendidikan 1, 59-72.

Daryanto. 2012. Panduan Opreasional Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

PT Prestasi Pustakarya.

Hidayat, K.S. 2009. Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan.

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

FPBS UPI.

Hidayat, Kosadi, dkk. 1990. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Bandung: Binacipta.

Iskandarwasid, dan Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

(43)

171

Komalasari, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT Refika Aditama.

Kushartanti, dkk. 2009. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami

Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Maryati dan Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 untuk SMP/MTs

Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

Masipuroh. 2011. “Penggunaan Media Tayang Iklan Layanan Masyarakat

(Public Service Advertising) dalam Pembelajaran Menulis

Poster (Eksperimen Kuasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 15

Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011).

Mulyasa, E. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas Menciptakan

Perbaikan Berkesinambungan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Nogroho, H. 2009. ”Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Strategi 3M

pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta”.

Nurgiyantoro, B. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Pien Supinah dan Suhendar, M,. 1997. MKDU Bahasa Indonesia

(Kebahasaan). Bandung: Pionir Jaya.

Purwani, R. 2011. ”Pembelajaran Menulis Cerpen dengan Menggunakan

(44)

172

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis (PTK Terhadap

Siswa Kelas X SMA 14 Bandung)”.

Sanjaya. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Santayasa, Wayan. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Universita

Pendidikan Ganesha. Singaraja.

Santyasa, I.W. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Makalah pada

pelatihan tentang Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru-Guru

SMP dan SMA di Nusa Penida. Jurusan Pendidikan Fisika

FPMIPA Universitas Pendidikan Ganesha.

Semi, A. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran (penggunaan dan

pembuatannya). Bandung: Sinar Baru.

Sutarman. 2009. Pengajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Division (STAD) bagi Peningkatan Kemampuan Menulis dalam

Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Pendidikan. Bandung:

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Syamsudin, A.R, dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Tarigan, H.G. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tersedia: http://www.crayonpedia.org/mw/Penulisan_Slogan/Poster_8.2 [16

(45)

173

Tersedia:

http://www.hardiarj.blogspot.com/2011/03/menulis-poster-dan-slogan.html [16 Januari 2013].

Wayan, I Santayasa. (2007). “Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”.

Makalah pada workshop Penelitian Tindakan Kelas. Nusa

Penida.

Yuniarti, Inu. 2009. Penggunaan Media Grafis dan Media Lingkungan

dalam Pembelajaran Menulis Poster pada Siswa Kelas VIII B

SMP Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran

2008/2009. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Nilai Observasi Awal Siswa kelas VIII-E
Gambar 3.2. Rencana Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas VIII-E di SMP Pasundan 4 Bandung
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Menulis Poster

Referensi

Dokumen terkait

Direksi dalam mengambil keputusan tersebut harus disertai dengan tidak adanya unsur kepentingan pribadi, diputuskan berdasarkan informasi yang mereka percaya, oleh keadaan

 Private Sector: Chamber of Commerce and Industry Investing in industrial development (Business owners, Banks and financial.

IMPLEMENTASI METODE DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN PENGEMBANGAN SIKAP POSITIF PADA TEMA PENIPISAN LAPISAN OZON

Pada hasil pengukuran absorbansi BHA terjadinya penurunan nilai absorbansi dimana semakin besar konsentrasi maka absorbansi akan semakin kecil atau semakin turun,

Dalam pasar modal, tidak semua saham dari perusahaan yang memiliki profil yang baik akan memberikan return yang baik pada investor.. sehingga diperlukan analisis yang lebih

[r]

dasar cycloconverter tiga fasa menjadi satu fasa dengan beban resistif. dan bentuk gelombang

Tingkat ketersediaan air berpengaruh signifikan terhadap kandungan prolin dan pertumbuhan tanaman kedelai varietas Grobogan maupun Wilis, sedangkan perbedaan