• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Nita Yunita, 2013

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA

MATERI ASAM BASA KELAS XI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh Nita Yunita

0901979

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nita Yunita, 2013

NITA YUNITA

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr.Sri Mulyani, M.Si NIP. 196111151986012001

Pembimbing II

Wiji, M.Si

NIP. 197204302001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

(3)

Nita Yunita, 2013

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INTERTEKSTUAL PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI

Oleh: Nita Yunita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Nita Yunita 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Nita Yunita, 2013

ABSTRAK

Penelitian yang telah dilakukan berjudul “Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual pada Materi Asam Basa kelas XI”. Subjek dalam penelitian ini adalah 33 siswa kelas XI di salah satu SMA swasta kota Bandung. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual selanjutnya. Metode yang digunakan adalah pre-experiment dengan desain one group pretest-postest. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis, angket, observasi, dan format wawancara. Konsep yang dipelajari meliputi teori asam basa, kekuatan asam basa, dan perhitungan pH. Konsep tersebut disajikan dalam bentuk tiga level representasi kimia yaitu level makroskopik berupa demonstrasi dan foto, level submikroskopik berupa video animasi dan gambar, serta level simbolik berupa persamaan reaksi dan perhitungan yang kemudian ketiga level representasi tersebut dipertautkan. Tanggapan siswa terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual termasuk dalam kategori baik. Implementasi strategi pembelajaran intertekstual memperoleh tanggapan yang baik dari guru, namun waktu pembelajaran dinilai kurang efisien. Perubahan penguasaan konsep teori asam basa Arrhenius kelompok rendah dari menentukan sifat asam dan basa suatu senyawa menjadi menjelaskan alasan suatu senyawa bersifat asam atau basa. Perubahan penguasaan konsep teori asam basa Bronsted-Lowry untuk ketiga kelompok siswa, dari tidak menguasai konsep tersebut menjadi dapat menentukan spesi yang bersifat asam atau basa serta menentukan pasangan asam basa konjugasinya. Perubahan penguasaan konsep teori asam basa Lewis untuk ketiga kelompok siswa, dari tidak menguasai konsep tersebut menjadi dapat menentukan spesi asam atau basa dan menggambarkan transfer PEB yang terjadi. Perubahan penguasaan konsep kekuatan asam basa untuk ketiga kelompok siswa, dari belum dapat menganalisis gambaran molekular menjadi dapat menganalisis gambaran molekular sehingga dapat menghubungkannya dengan konsep kekuatan asam basa. Perubahan penguasaan konsep perhitungan pH untuk ketiga kelompok siswa, dari tidak menguasai konsep tersebut menjadi dapat menghitung pH larutan asam dan basa.

(5)

Nita Yunita, 2013

ABSTRACT

This conducted research entitled "the implementation of Intertextual learning strategy of acid-base subject for XI class students". The subjects in this study were 33 XI class students in one of the high schools in Bandung which purposed to obtain an overview of the implementation of learning intertextual strategies of acid-base subject as an evaluation tools in developing the next textual intertextual lerning strategy. The method used is the pre-experiment with one group pretest-postest design. The instruments used were pretest-postest, questionnaires, observation, and interview format. The concepts studied in this research include acid-base theory, acid-base strength, and pH calculation. Those concepts presented in the three levels of chemical representation forms, namely, the macroscopic level in the form of demonstrations and photographs, submicroscopic level in the form of video animations and images, and the symbolic level in the form of the equations and calculations, and in the end those three levels of chemical representation are intertwined. Students gave good responses for learning using this intertextualy strategy. Implementation of learning intertextual strategies obtain a good response from the teacher, but leraning time was inefficient. The mastering changes of the low group for Arrhenius theory taken by determining the characteristics of the acid or base of a compound is the proof of the characteristics of that compound itself either it is acid or base. The mastering changes of Bronsted-Lowry theory for all three groups of students, from not understand that concept to be able to determine characteristics of a compound and determine the acid-base conjugate pair. The mastering changes of Lewis theory for the three groups of students, from not understand the concept to be able to determine species and describe acid or alkaline electrons transfer. The mastering changes of acid-base strength concept for all three groups of students, from not being able to analyze the molecular picture to be able to analyze molecular picture then explain the relation with acid-base strength. And, the mastering changes in pH calculation concept for all three groups of students, from not understand the concept to be able to calculate the pH of a solution of acids and bases.

(6)

iii

Nita Yunita, 2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual pada Materi Asam Basa Kelas XI”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta umatnya.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada pembelajaran kimia khususnya pada pembelajaran materi asam basa kelas XI. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran sebenarnya tentang implementasi strategi pembelajaran intertekstual, sehingga pengembangan strategi pembelajaran intertekstual dapat lebih sempurna.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat diperlukan untuk kesempurnaan di masa yang akan datang.

Bandung, Oktober 2013

(7)

iv

Nita Yunita, 2013

UCAPAN TERIMAKASIH

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. diantaranya:

1. Ibu Dr. Sri Mulyani, M.Si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Wiji, M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan arahan dan motivasi.

2. Bapak Prof. Dr. R. Asep Kadarohman, M.Si selaku dekan FPMIPA UPI, Bapak Dr. rer.nat H. Ahmad Mudzakir, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia dan Ibu Dr. Hernani, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Kimia.

3. Ibu Dra. Hj. Yayan Karyani, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan nasihatnya serta seluruh dosen dan staff di Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang telah banyak memberikan inspirasi.

4. Orang tuaku terkasih Mamah dan Bapa, Aa dan Teteh, adikku Sari dan Almh. Kinanti, keponakanku Abi dan Dilla, serta keluarga besar yang selalu mendoakan dan mendukung.

5. Ibu Siti Nurhasanah, S.Pd, siswa kelas XI IPA 1 serta keluarga besar SMA Sumatera 40 Bandung yang telah banyak membantu dalam penelitian.

6. Teman-teman Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI angkatan 2009, Chemist-A, Kelas B, Kelas C, dan teman-teman KBK intertekstual yang selalu membantu dan menjadi teman bertukar pikiran.

7. Keluarga besar SMAN 14 Bandung serta teman-teman PPL SMAN 14 Bandung yang banyak memberikan pengalaman berharga.

8. Teman-temanku terutama Arin, Dewi, Resha, Indri, Wita, Iin, Nabil, Fareka, Dea, Citra, Opik, Dila, Gilang, Angie, Heri, Syifa, Tiwi, Fuad, Ica, Suci, Dila, Zia yang selalu mendukung dan membantu melalui doa dan dukungan moril.

(8)

v

Nita Yunita, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

UCAPAN TERIMAKASIH ………... iii

DAFTAR ISI ……….... iv

DAFTAR TABEL ……….... vii

DAFTAR GAMBAR ……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ……….... xi

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

A. Latar Belakang Penelitian……….. 1

B. Rumusan Masalah………. 3

C. Tujuan Penelitian…...……… 4

D. Manfaat Penelitian ……… 4

E. Struktur Organisasi Skripsi……… 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………... 6

A. Strategi Pembelajaran Intertekstual…………....………... 6

B. Representasi Kimia………....……... 8

C. Hasil Belajar Pada Domain Kognitif………...………….. 10

a. Mengingat (Remember)………. 11

b. Memahami (Understand)……….. 11

c. Menerapkan (Apply)……….. 12

d. Menganalisis (Analyze)………. 12

e. Mengevaluasi (Evaluate)………... 13

(9)

vi

Nita Yunita, 2013

D. Materi Asam Basa………... 15

1. Teori Asam Basa………. 15

a. Teori Asam Basa Arrhenius……….. 15

b. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry……… 17

c. Teori Asam Basa Lewis………. 19

2. Kekuatan Asam Basa………... 20

a. Asam Kuat………. 22

b. Asam Lemah………. 22

c. Basa Kuat……….. 24

d. Basa Lemah………... 24

3. Konsep pH……… 25

BAB III METODE PENELITIAN ………. 27

A. Metode Penelitian………. 27

B. Lokasi dan Subjek Penelitian……… 30

C. Instrumen Penelitian………. 30

D. Teknik Pengumpulan Data……… 32

E. Analisis Data………. 33

F. Definisi Operasional……….………. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 A. Keterlaksanaan Strategi Pembelajaran Intertekstual pada Materi Asam Basa Kelas X……….. 37

1. Teori Asam Basa Arrhenius ………...……… 37

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry ………..………….. 41

3. Teori Asam Basa Lewis………. 44

4. Kekuatan Asam Basa……….. 46

(10)

vii

Nita Yunita, 2013

B. Tanggapan Siswa dan Guru terhadap Implementasi Strategi

Pembelajaran Intertekstual Pada Materi Asam Basa kelas XI…… 59

1. Tanggapan Siswa terhadap Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual pada Materi Asam Basa kelas XI……… 59

2. Tanggapan Guru terhadap Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual pada Materi Asam Basa kelas XI………... 64

C. Penguasaan Konsep Siswa Sebelum dan Setelah Implementasi Strategi Pembelajaran Intertekstual………. 66

1. Teori Asam Basa Arrhenius……… 67

2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry……… 72

3. Teori Asam Basa Lewis…..……… 76

4. Kekuatan Asam Basa……….. 82

5. Perhitungan pH……….. 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...……… 110

A. Kesimpulan……… 110

B. Saran ………. 111

DAFTAR PUSTAKA ……….. 113

(11)

viii

Nita Yunita, 2013

DAFTAR TABEL

2.1 Relatifitas Kekuatan Pasangan Asam Basa Kojugasi……… 19

2.2 Contoh Beberapa Senyawa Yang Termasuk Asam Kuat, Asam Lemah, Basa Kuat, Basa Lemah……….. 24

3.1Teknik Pengumpulan Data……… 32

3.2Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Nilai Siswa ………... 34

3.3 Kriteria Angket Tanggapan Siswa……… 35

4.1Hasil Pengukuran pH Larutan HCl pada konsentrasi 0,1 M, 0,01M, dan 0,001M ………... 51

4.2 Penentuan Konsentrasi ion H+dari pH Larutan HCl……… 54

4.3 Hasil Pengukuran pH Larutan NaOH pada Konsentrasi Berbeda Menggunakan Indikator Universal……… 55

4.4Jawaban Pretes dan Postes Konsep Teori Asam Basa Arrhenius Pada Setiap Kelompok Siswa……… 70

4.5 Jawaban Pretes dan Postes Konsep Teori Asam Basa Bronsted-Lowry Pada Setiap Kelompok Siswa……… 75

4.6Jawaban Pretes dan Postes Konsep Teori Asam Basa Lewis Pada Setiap Kelompok Siswa………. 80

4.7Jawaban Pretes dan Postes Konsep Kekuatan Asam (Soal Pertama) Basa Pada Setiap Kelompok Siswa……….. 86

4.8Jawaban Pretes dan Postes Konsep Kekuatan Asam (Soal Kedua) Basa Pada Setiap Kelompok Siswa………... 88

4.9 Jawaban Pretes dan Postes Konsep Kekuatan Asam (Soal Ketiga) Basa Pada Setiap Kelompok Siswa………... 91

(12)

ix

Nita Yunita, 2013

Pada Setiap Kelompok Siswa………..……… 97 4.12 Jawaban Pretes dan Postes Konsep Perhitungan Basa Kuat Pada

Setiap Kelompok Siswa……….……….. 101 4.13 Jawaban Pretes dan Postes Konsep Perhitungan Basa Lemah

(13)

x

Nita Yunita, 2013

DAFTAR GAMBAR

2.1 Level Representasi Kimia……….. 9

2.2Kertas lakmus di dalam larutan HCl dan larutan CH3COOH... 15

2.3Kertas lakmus di dalam larutan basa NaOH dan larutan NH3………... 16

2.4Pasangan ssam basa konjugasi dari HA dan H2O………... 17

2.5Pasangan ssam basa konjugasi dari NH3 dan H2O………... 18

2.6Transfer pasangan elektron basa Lewis………. 19

2.7Tes nyala lampu untuk larutan HCl dan larutan CH3COOH pada konsentrasi yang sama………... 20

2.8Tes nyala lampu untuk larutan larutan NaOH dan larutan NH3 pada konsentrasi yang sama……….. 21

2.9Uji daya hantar listrik air murni dengan koduktometer………. 25

3.1 Desain penelitian One Group Pretest-Posttest……….. 27

3.2 Bagan Alur Penelitian………... 29

4.1 Contoh asam dan basa dalam kehidupan sehari-hari………... 38

4.2 Pelarutan gas ammonia ke dalam pelarut air……… 41

4.3 Molekul air (H2O) mendonorkan protonnya pada molekul ammonia (NH3)……… 42

4.4 Reaksi antara BF3 dan NH3 menghasilkan BF3NH3……… 45

4.5 Transfer PEB oleh NH3 ke BF3 menghasilkan BF3NH3………….. 44

4.6 Contoh asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah …… 48

4.7 Gambaran Molekular Larutan HCl pada Konsentrasi 0,1 M……... 52

4.8 Gambaran Molekular Larutan HCl pada Konsentrasi 0,01 M …… 52

4.9 Gambaran Molekular Larutan HCl pada Konsentrasi 0,001 M…... 53

(14)

xi

Nita Yunita, 2013

4.11Gambaran Molekular Larutan NaOH pada Konsentrasi 0,01M….. 56 4.12 Gambaran Molekular Larutan NaOH pada Konsentrasi 0,001M... 57 4.13 Grafik Respon Siswa terhadap Ketertarikan pada Pembelajaran

Asam Basa Menggunakan Strategi Pembelajaran Intertekstual….. 59 4.14Grafik Respon Siswa terhadap Kemudahan Siswa dalam

Memahami Konsep Asam Basa menggunakan Strategi

Pembelajaran Intertekstual………... 60 4.15 Grafik Respon Siswa terhadap Media Pembelajaran pada

Pembelajaran Asam Basa Menggunakan Strategi Pembelajaran

Intertekstual………... 61 4.16 Grafik Respon Siswa Mengenai Penerapan Strategi Pembelajaran

(15)

xii

Nita Yunita, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk

Materi Asam Basa Kelas XI ……... 116

Lampiran 2 Media Pembelajaran ……….. 159

Lampiran 3 Representasi Kimia………. 169

Lampiran 4 Soal Pretes dan Postes………...………. 177

Lampiran 5 Angket Tanggapan Siswa terhadap Implementasi Strategi Pembelajara Intertekstual pada Materi Asam Basa Kelas XI……….. 182

Lampiran 6 Format Wawancara Siswa…………... 184

Lampiran 7 Format Wawancara Guru…………... 185

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru…………... 186

Lampiran 9 Pengolahan Data Angket Tanggapan Siswa …………. 188

Lampiran 10 Hasil Wawancara Siswa…………... 192

Lampiran 11 Hasil Wawancara Guru…………... 195

Lampiran 12 Hasil Observasi Guru……….. 198

(16)

1

Nita Yunita, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang menjelaskan tentang susunan, komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energi yang menyertai perubahan-perubahan materi tersebut (Depdiknas, 2006). Fenomena perubahan ini dapat diamati melalui penjelasan teoritis dan deskripsi secara matematis atau perhitungan.

Menurut Jones (Pinarbasi, 2006) siswa menganggap mata pelajaran kimia sebagai sesuatu yang sulit untuk dipelajari pada semua level di sekolah. Sejalan dengan Jones, penelitian lain (Ben-Zvi et al., 1987, 1988; Johnstone, 1991, 1993; Nakhleh, 1992; Gabel, 1998, 1999; Chittleborough, 2001) mengemukakan bahwa kesulitan yang dihadapi siswa dalam mempelajari ilmu kimia dikarenakan konsep-konsep dalam ilmu kimia bersifat abstrak (Chandrasegaran et al., 2008). Padahal seperti yang dikemukakan Taber (Sirhan, 2007) kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting, karena memungkinkan siswa untuk memahami apa yang terjadi di sekitar mereka.

(17)

2

Nita Yunita, 2013

Santa Barbara Classroom (Wu, 2002) menyatakan bahwa level representasi kimia, pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari dan kejadian di kelas dapat dipandang sebagai teks. Menurut Haliday dan Hasan (Wu, 2002) teks didefinisikan sebagai bahasa fungsional, baik berupa lisan maupun tulisan atau media lainnya untuk mengekspresikan apa yang kita pikirkan. Short (Wu, 2002) menyatakan bahwa sebuah teks akan lebih bermakna jika dihubungkan dengan teks-teks yang lain. Keterkaitan antara teks yang satu dengan teks lainnya dapat dipandang sebagai salah satu hubungan intertekstual. Teks-teks tersebut dapat berupa level representasi kimia, pengalaman kehidupan nyata, dan kejadian-kejadian di kelas.

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, pembelajaran kimia yang dilakukan di sekolah umumnya tidak memperhatikan kaitan antara teks yang satu dengan teks yang lainnya. Hal ini didukung pula oleh beberapa penelitian lain yang telah dilakukan (Williamson and Abraham, 1995; Georgiadou and Tsaparlis, 2000; Treagust et al., 2001; Wu et al., 2001; Bunce and Gabel, 2002; Papageorgiou and Johnson, 2005; Tien et al., 2007) yang menunjukkan bahwa kebanyakan guru tidak menunjukkan keterkaitan dari ketiga level representasi kimia dalam suatu pembelajaran kimia (Devetak et al., 2008), umumnya hanya salah satu aspek saja yang menonjol sehingga konsep-konsep yang ingin dibangun tidak dapat diterima secara utuh oleh peserta didik. Hal ini menyebabkan kimia terasa sulit untuk dipelajari. Menurut Pinarbasi (2006) kesulitan tersebut dapat terlihat dari kemampuan siswa yang umumnya hanya bisa mengerjakan permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan tanpa memahami betul konsep yang sebenarnya.

(18)

3

Nita Yunita, 2013

konsep kimia dan fenomena. Strategi pembelajaran yang dimaksud adalah strategi pembelajaran intertekstual.

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan pada pembelajaran materi asam basa di sekolah, materi asam basa merupakan materi kimia kelas XI semester genap yang pembelajarannya seringkali hanya mengutamakan level makroskopik dan simbolik saja, bahkan lebih cenderung hanya ditekankan pada level simboliknya saja, sedangkan level submikroskopiknya kurang tersentuh. Padahal pada materi ini sangat dibutuhkan pemahaman mengenai level submikroskopik yang terjadi dalam suatu larutan asam basa, karena materi asam basa ini merupakan dasar bagi materi-materi selanjutnya.

Sebelumnya strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI ini sudah dikembangkan oleh Nurhayati (2009). Untuk mengetahui bagaimana strategi pembelajaran yang telah dikembangkan diterapkan dalam proses pembelajaran maka strategi pembelajaran tersebut perlu diimplementasikan dalam

proses pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai “Implementasi

Strategi Pembelajaran Intertekstual Pada Materi Asam Basa Kelas XI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Bagaimana implementasi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI?”.

Agar permasalahan tersebut lebih terarah, maka dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut :

1. Bagaimana keterlaksanaan implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI?

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI?

(19)

4

Nita Yunita, 2013

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual pada pembelajaran kimia selanjutnya, khususnya pada materi asam basa kelas XI.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai impelementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Siswa

Memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi asam basa kelas XI dengan mengaitkan level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik dari suatu fenomena kimia khususnya pada materi asam basa.

2. Bagi Guru

a. Memberikan alternatif strategi pembelajaran untuk menyampaikan materi asam basa.

b. Memberikan acuan untuk penerapan strategi pembelajaran intertekstual pada materi kimia yang lain.

3. Bagi Peneliti

Memperoleh gambaran mengenai implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada pokok bahasan asam basa kelas XI yang akan digunakan sebagai bahan evaluasi dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi asam dan basa.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(20)

5

Nita Yunita, 2013

kajian pustaka memaparkan landasan teoritik yag berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Bab metode penelitian memaparkan penyusunan dan penggunaan instrumen penelitian, serta cara mengolah dan menganalisis data yang diperoleh. Bab hasil penelitian dan pembahasan memaparkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan. Bab kesimpulan dan saran memaparkan kesimpulan akhir model mental siswa pada setiap materi yang diteliti serta saran untuk mengembangkan penelitian yang dilakukan.

(21)

27

Nita Yunita, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experiment, sehingga hanya digunakan satu kelas eksperimen dan tidak menggunakan kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest yaitu kelompok eksperimen diberikan tes awal (pretes) kemudian diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang selanjutnya dilakukan tes kembali (postes) setelah proses pembelajaran dilakukan. Penelitian dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah pembelajaran yang digambarkan seperti berikut,

O1 X1 O2

Gambar 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest (Sugiyono, 2012) Keterangan:

O1 : pretes

O2 : postes

X1: perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran

intertekstual pada materi asam dan basa kelas XI.

Penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu: 1. Tahap Persiapan

(22)

28

Nita Yunita, 2013

Langkah selanjutnya adalah pembuatan perangkat pembelajaran yang meliputi pembuatan RPP yang didasarkan pada langkah pembelajaran yang telah direvisi, revisi media pembelajaran, dan pembuatan instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian. Media dan RPP yang telah dibuat lalu diujicobakan kepada beberapa siswa kemudian dilakukan revisi sesuai dengan hasil uji coba. Untuk instrumen penelitian divalidasi oleh dosen di Jurusa Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa di sekolah. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemberian pretes pada siswa sebagai acuan awal untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi asam basa yang akan dipelajari. Kemudian dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang diobservasi oleh guru mata pelajaran. Langkah selanjutnya, pemberian postes pada siswa setelah proses pembelajaran selesai dilakukan.

Pemberian angket pada siswa juga dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI. Untuk data tambahan, dilakukan wawancara pada siswa dan guru, untuk mengetahui tanggapan dan kritik juga saran terhadap keterlaksanaan implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI.

3. Tahap Akhir

(23)

29

Nita Yunita, 2013

Berikut ini merupakan bagan alur penelitian yang dilakukan:

Analisis standar isi pada materi asam basa kelas XI Berdasarkan KTSP

Strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI

(Nurhayati, 2009)

Strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang telah direvisi

Pembuatan perangkat pembelajaran

Pembuatan instrumen penelitian

Uji coba

Validasi

Pretes

Revisi

Implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas

XI

Angket

Postes

Analisis data

Temuan dan pembahasan

Penarikan kesimpulan Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian Tahap Pelaksanaan

Tahap Akhir

Tahap Persiapan Revisi

(24)

30

Nita Yunita, 2013

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA swasta di kota Bandung dengan subjek penelitian siswa kelas XI IPA yang belum mempelajari materi asam basa kelas XI sebanyak 33 orang untuk mengetahui keterlaksanaan, tanggapan siswa, dan penguasaan konsep siswa pada implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI.

C. Instrumen Penelitian

1. Tes tertulis (Pretes dan Postes)

Pretes dilakukan saat sebelum implementasi pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual dilakukan dan postes dilakukan setelah proses implementasi strategi pembelajaran intertekstual. Soal berupa uraian dan dibuat sama agar dapat terlihat perubahan penguasaan konsep sebagai akibat dari pengimplementasian strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI, yang terdiri dari sembilan soal yang diujikan.

Soal yang pertama mengenai teori asam basa Arrhenius. Dalam soal ini, siswa diminta menentukan sifat dari suatu senyawa dari suatu persamaan reaksi ionisasi, serta menuliskan alasan dari jawaban tersebut. Soal kedua mengenai teori asam basa Bronsted-Lowry, dalam soal tersebut siswa diminta menentukan sifat dari spesi yang ada dalam reaksi asam basa serta menetukan pasangan asam basa kojugasinya. Soal yang ketiga merupakan soal mengenai konsep teori asam basa Lewis, dalam soal tersebut, siswa diminta menentukan spesi yang bersifat asam dan basa dalam suatu reaksi dan menggambarkan transfer PEB serta struktur Lewisnya.

(25)

31

Nita Yunita, 2013

diminta untuk menentukan kekuatan asam dari gambaran molekular HF, kemudian menuliskan persamaan reaksi ionisasinya dengan lengkap. Untuk soal ketujuh sampai soal kesembilan berisi tentang perhitungan pH larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah. Soal yang akan diujikan divalidasi oleh dosen di Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Validasi ini meliputi validasi isi yaitu kesesuaian soal dengan indikator soal.

2. Lembar Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur karena berusaha menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Yang menjadi narasumber dalam wawancara ini adalah guru dan perwakilan siswa kelompok tinggi, sedang, dan rendah.

Wawancara dengan guru, mencakup tanggapan terhadap implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa yang meliputi kelebihan dan kekurangan implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa serta saran dan rekomendasi perbaikan untuk implementasi strategi pembelajaran intertekstual yang lebih baik.

Wawancara dengan siswa meliputi tanggapan terhadap proses pembelajaran materi asam basa dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual, tanggapan mengenai media yang digunakan, kesulitan yang dialami selama pembelajaran, serta saran untuk implementasi pembelajaran intertekstual selanjutnya agar lebih baik.

3. Angket

(26)

32

Nita Yunita, 2013

selama proses implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI.

4. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan menggunakan video rekaman dan lembar observasi. Video rekaman berfungsi untuk merekam aktivitas guru maupun siswa selama pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI sebagai gambaran nyata selama proses pembelajaran materi asam basa kelas XI dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual.

Lembar observasi berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai proses implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI yang meliputi keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran, ketepatan konsep, dan saran untuk perbaikan dalam pengembangan strategi pembelajaran intertekstual. Lembar observasi ini diisi oleh guru di sekolah yang mengamati pengimplementasian strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI.

D. Teknik Pengumpulan Data

Keseluruhan teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat dilihat dalam berikut,

Tabel 3.1. Teknik Pengumpulan Data

No Pengumpulan

Data Jenis Data

Sumber

Data Keterangan

1 Tes Tertulis (Pretes-Postes)

Peningkatan penguasaan konsep siswa

Siswa Dilakukan

sebelum dan setelah

pembelajaran 2 Observasi Deskripsi proses

pembelajaran

Observer (Guru di

(27)

33

Nita Yunita, 2013

No Pengumpulan

Data Jenis Data

Sumber

Data Keterangan

Sekolah) dan Video rekaman

pembelajaran

3 Angket Tanggapan terhadap pembelajaran

Siswa Dilakukan setelah pembelajaran

4 Format Wawancara

Tanggapan terhadap pembelajaran

Siswa dan Guru

Dilakukan setelah pembelajaran

E. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan tidak menggunakan uji statistik tetapi dengan analisis deskriptif. Creswell (2008) menyatakan pada penelitian kuantitatif dapat digunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan hasil penelitian dengan jelas. Menurut Wiersma (2009), dengan analisis deskriptif dapat diperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya.

1. Tes Tertulis (Pretes dan Postes)

Soal tes tertulis yang telah diujikan kepada siswa sehingga diperoleh nilai pretes dan postes siswa. Sebelumnya siswa dikelompokkan menjadi 3 kelompok, menjadi kelompok tinggi, kelompok sedang dan kelompok rendah. Langkah-langkah pengelompokkan siswa menurut Arikunto (2012) adalah sebagai berikut,

a. Menjumlahkan skor semua siswa. Untuk menghitung rata-rata dan standar deviasi menggunakan Microsoft Excel.

b. Menentukan batas kelompok

(28)

34

Nita Yunita, 2013

1) Kelompok tinggi yaitu semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata ditambah standar deviasi.

2) Kelompok sedang yaitu siswa yang mempunyai skor sebanyak skor antara -1 SD dan +1 SD.

3) Kelompok rendah yaitu siswa yang mempunyai skor -1 SD dan yang kurang dari nilai tersebut.

Secara umum penentuan batas-batas kelompok dapat dilihat dari tabel berikut, Tabel 3.2. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Nilai Siswa (Arikunto, 2012)

Batas Nilai Keterangan

x Kelompok tinggi

x x Kelompok sedang

x ) Kelompok rendah

Keterangan:

= Nilai siswa x = Nilai rata-rata SD = Standar deviasi

Untuk mengetahui perubahan penguasaan konsep siswa sebelum dan setelah pembelajaran, dilakukan analisis terhadap jawaban pretes dan postes siswa. Penguasaan konsep sebelum siswa mempelajari materi asam basa melalui strategi pembelajaran intertekstual dilihat dari jawaban pretes dan penguasaan konsep siswa setelah mempelajari materi asam basa melalui strategi pembelajaran intertertekstual dilihat dari jawaban postes. Berdasarkan hasil jawaban pretes dan postes siswa pada setiap kelompok dibandingkan lalu dideskripsikan.

2. Format Wawancara

(29)

35

Nita Yunita, 2013

3. Angket

Data angket yang diperoleh diolah menguunakan skala Likert. Setiap pilihan jawaban diberi skor tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:

Sangat setuju = 5 Setuju = 4 Ragu-ragu = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1

Setelah data diperoleh, selanjutnya dikatagorikan dengan ketentuan skor rata- rata (Keller, 1987) seperti pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3. Kriteria Angket Tanggapan Siswa (Keller, 1987) Skor Rata-Rata Kriteria

1,00-1,49 Tidak baik 1,50- 2,49 Kurang baik

2,50-3,49 Cukup baik 3,50-4,49 Baik 4,50 – 5,00 Sangat baik

4. Observasi

(30)

36

Nita Yunita, 2013

keterlaksanaan dan suasana kelas selama proses implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa yang terjadi selama penelitian berlangsung.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mendefinisikan istilah-istilah yang penting sebagai berikut:

1. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Dharma, 2008). 2. Intertekstual ilmu kimia adalah hubungan yang muncul antara level makroskopik,

submikroskopik, simbolik, interaksi sosial dalam kelas, dan pengalaman sehari-hari (Wu, 2002).

3. Strategi pembelajaran intertekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun suatu konsep kimia berdasarkan keterkaitan representasi level makroskopik, level submikroskopik, dan level simbolik.

4. Level makroskopik menurut Johnstone, merupakan level representasi dari fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam labolatorium yang dapat diamati langsung (Chittleborough, et al., 2002).

5. Level submikroskopik menurut Johnstone adalah level yang menjelaskan mengenai partikel yang tidak dapat dilihat secara langsung seperti elektron, molekul, dan atom (Chittleborough, et al., 2002).

(31)

110

Nita Yunita, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:

(32)

111

Nita Yunita, 2013

tidak sama dengan waktu pembelajaran dalam RPP yaitu 45 menit sehingga membuat beberapa bagian materi harus disampaikan secara cepat. Selain itu, pemahaman siswa yang kurang mengenai materi prasyarat menyebabkan pembelajaran tidak optimal. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah yang menunjang juga menyebabkan implementasi strategi pembelajaran intertekstual menjadi tidak optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan perlu diadakan pembiasaan dalam mempertautkan level representasi kimia, sehingga siswa dapat dengan mudah mempelajari materi kimia menggunakan strategi pembelajaran intertekstual.

2. Tanggapan siswa mengenai implementasi strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa kelas XI dibagi ke dalam empat bagian yaitu ketertarikan pada pembelajaran, kemudahan dalam menguasai konsep, tanggapan terhadap media pembelajaran, serta tanggapan mengenai penggunaan strategi pembelajaran intertekstual untuk materi kimia lain masuk dalam kriteria baik. Guru juga menyambut baik implementasi strategi strategi pembelajaran intertekstual. Namun, waktu pembelajaran harus lebih diperhatikan karena kurang efisien. 3. Setelah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran intertekstual

terjadi perubahan penguasaan konsep siswa pada materi asam basa ke arah yang lebih baik pada setiap konsep.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta kesimpulan yang disajikan, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Dari perencanaan pembelajaran, sebaiknya dilakukan konfirmasi terlebih dahulu mengenai jam pelajaran di sekolah tempat penelitian sehingga dalam perencanaan waktu pembelajaran dapat sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan sekolah. 2. Dari segi media sebaiknya ketiga level representasi pada setiap konsep dikemas

(33)

112

Nita Yunita, 2013

3. Untuk konsep teori asam basa Arrhenius, teori asam basa Bronsted-Lowry, dan teori asam basa Lewis dapat digunakan level makroskopik yang sama. Contohnya dengan pengujian larutan asam dan basa menggunakan kertas lakmus.

4. Dari pengelolaan kelas, sebaiknya guru yang bersangkutan mengenal karakteristik siswa lebih dalam, sehingga dalam pengimplementasian strategi pembelajaran intertekstual dapat dilihat perkembangan siswa secara lebih jauh.

5. Untuk penelitian uji coba selanjutnya, sebaiknya diadakan di sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadai sehingga memberikan kemudahan dalam pengimplementasian strategi pembelajaran intertekstual.

6. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya guru yang bersangkutan sudah masuk pada materi prasayarat, sehingga ketika pengimplementasian materi kimia yang menjadi subjek penelitian sudah menguasai konsep yang dibutuhkan dalam pembelajaran kimia yang akan dilakukan selanjutnya.

7. Pada implementasi strategi pembelajaran intertekstual selanjutnya, digunakan bahan bacaan yang berbasis intertekstual (menyajikan level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik), sehingga siswa dapat lebih memahami konsep yang dipelajari.

(34)

113

113

Nita Yunita, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, P.W. et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Chandrasegaran, A. L. et al. (2007). “The Development of A Two-Tier Multiple-Choice Diagnostic Instrument for Evaluating Secondary School Students’ Ability To Describe and Explain Chemical Reactions Using Multiple Levels of Representation”. Chemistry Education Research and Practice. 8, (3), 293-307.

Chittleborough, G. D. (2004). Models and Modeling in Science Education Multiple Representations in Chemical Education. Thesis Doctor Curtin University Australia: tidak diterbitkan.

Cresswell, J.W. (2008). Educational Research Plannig, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research Third Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Umum.

Depdiknas. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(35)

114

Nita Yunita, 2013

Dhindsa, H. S. dan Treagust, D. F. (2009). “Conceptual Understanding of Brunenian Tertiary Students: Chemical Bonding and Structure”. Burnei Int Journal of Science and Math Education. 1, (1), 33-51.

Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Firman, H. (2013). Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.

Keller, J.M. (1987). “Development and Use of The ARCS Model of Motivational Design”. Journal of Instructional Development. 10, (3), pp. 2-10.

Mayer, R. E. (2002) “Rote Versus Meaningful Learning”. Theory into Practice. 41, (4), pp, 226-233.

Mc Murry, J dan Fay, R. (2003). Chemistry Fourth Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Nurhayati, T. (2009). Pengembangan Strategi Pembelajaran Intertekstual Pada Materi Asam Basa Kelas XI. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ozkal et al. (2009). “A Conceptual Model Of Relationship Among Contructivist Learning Environment Percertions, Epistemological Beliefs and Learning Approaches”. Learning and Individual Differences. 19, pp 71-79.

Pinarbasi, T. et al. (2006). “An Investigation of Effectiveness of Conceptual Change Text-oriented Instruction on Students’ Understanding of Solution Concepts”. Research in Science Education. 36, pp. 313-335.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

(36)

115

Nita Yunita, 2013

Subiyanto. (1988). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Treagust et al. (2003). “The Role of Submicroscopic and Symbolic Representation in Chemical Expalantions”. Internatonal Journal of Science Education. 25, (11), pp 1353-1368.

Wahyu. W. et al. (2007). Perangkat Perkuliahan Belajar dan Pembelajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.

Wheerawardana, A. et al. (2003). “Developing Conceptual Understanding of Chemical Equilibrium through the Use of Computer-based Visualization Software”. Makalah dalam International Conference Sri Lanka Studies, Sri Lanka.

Wiersma, W dan Stephen G.J. (2009). Research and Methods in Education, Ninth Edition. Boston: Pearson Education, Inc.

Wang, C. (2007). The Role of Mental Modeling Ability, Content Knowledge, and

Mental Models in General Chemistry Students’s Understanding About Molecular Polarity. Disertasi Doctor of Philosophy in University of Missouri-Columbia: tidak diterbitkan.

Wu, K.H. (2001). “Promoting Conceptual Understanding of Chemical Representations: Students’ Use of a Visualization Tool in the Classroom”. Journal of Research in Science Teaching. 38, (7), pp. 821-842.

Gambar

Gambar 3.1.  Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest (Sugiyono, 2012)
Tabel  3.1. Teknik Pengumpulan Data
Tabel  3.1. Teknik Pengumpulan Data (Lanjutan)
Tabel 3.2.  Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Nilai Siswa (Arikunto, 2012)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Teks yang telah diketik akan disimpan baik ke dalam disket/harddisk dengan perintah.... Teks yang diketik dapat diperbanyak (duplikasi) pada halaman/gambar yang sama/berbeda dengan

Perlu kami sampaikan bahwa dikarenakan adanya kekeliruan dalam proses pengadaan barang terhadap paket tersebut dengan metode penunjukan langsung yang seharusnya dilakukan dengan

18.Mira suka makan sepotong kue coklat, tetapi dia tidak suka makan makanan yang pedas.. 19.Ayah saya mendengarkan radio kesukaannya

[r]

Given the true value1. The area of the shaded

Tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan adalah Tunjangan Tenaga Kependidikan, Tunjangan Jabatan Anggota dan Sekretaris Pengganti Mahkamah Pelayaran, Tunjangan

Siregar ,Belling, 1998, Pembinaan Koleksi Perpustakaan dan Pengetahuan Literatur : Medan : Universitas Sumatera Utara. Sjahrial-Pamuntjak,

a. Melakukan pengambilan sampel secara purposif dari sekolah yang dipilih. Dua kelas ini dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Melaksanakan pretest kemampuan