• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelompokan tema lirik lagu menggunakan metode k-means clustering (studi kasus : Radio Masdha Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelompokan tema lirik lagu menggunakan metode k-means clustering (studi kasus : Radio Masdha Yogyakarta)."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

INTISARI

Penempatan atau pengelompokan lagu sesuai dengan tema, sangat diperlukan dalam suatu siaran radio. Penempatan tema lagu yang tepat akan memudahkan penyiar radio memilihkan lagu sesuai permintaan pendengar. Cara pengelompokan tema secara otomatis dapat dipergunakan, salah satunya dengan K-means clustering. Pada penelitian ini tema lagu diambil dari teks lirik lagu. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem yang secara otomatis mampu mengelompokkan tema lirik lagu, dan mengetahui tingkat akurasi pengelompokan.

Tahapan proses dimulai dari pengolahan kata atau pengolahan teks disebut dengan text mining. Dalam text mining terdapat beberapa proses yaitu text operation yang terdiri dari tokenizing, stopword, stemming serta pembobotan kata, selanjutnya dapat diolah menggunakan K-Means clustering. Proses clustering terdiri dari, inisialisasi centroid awal menggunakan Variance Initialization, selanjutnya menghitung jarak centroid pada data menggunakan Euclidean distance, hingga dapat pengelompokkan yang sesuai dengan akurasi. Penghitungan akurasi menggunakan confusion matrix. Selanjutnya untuk melihat kesesuaian sistem yang dibuat, maka dimasukkan data baru yang diproses dengan sistem, lalu dapat menentukan data baru tergolong salah satu jenis tema.

Dari penelitian yang dilakukan pada studi kasus Radio Masdha Yogyakarta, didapatkan total data lirik lagu sebanyak 400 serta jumlah cluster terbagi menjadi empat. Cluster tersebut terdiri dari, cluster percintaan, persahabatan, religi dan perjuangan. Hasil penelitian pengelompokkan lirik lagu berdasarkan tema dapat berjalan baik dengan akurasi 93,25% untuk jumlah frekuensi kata unik maksimal 121 (batas atas) dan kata unik minimal 0 (batas bawah).

(2)

ABSTRACT

The song placement or grouping based on the theme is really needed in a radiobroadcast. The accurate song theme placement will ease the broadcaster to choose the song in accordance with the listeners’ requests. One of the automatic way of theme grouping that can be used is K-Means Clustering. In this research, the song theme is taken from the text of song lyrics. The aim of this study is developing a system that can automatically group the song lyric theme and know the accuracy level of the grouping.

The process stage is started with the data processing or text processing called as text mining. In text mining, there are some processes. First, the text operation. The text operation consists of tokenizing, stopword, steeming, and word weighting then can be processed using K-Means clustering. In clustering process, it consists of initial centroid initialization uses Variance Initialization, next counts the centroid distance on the data using Euclidean distance until get the proper grouping accurately. The accuracy counting uses confusion matrix. The next step to see the suitability system that has been made, new data is added which then is processed by a system. After that, it can decide the new data is classified into one specific theme.

From the research that has been conducted as case study in Masdha Radio Yogyakarta, total data available 400 and divided into four clusters. The clusters consist of love cluster, friendship cluster, religion cluster, and fighting cluster. The result of research song lyric grouping based on the theme works well with 93.25% accuracy for the unique word frequency numbers 121 maximum and unique word 0 minimum.

(3)

i

PENGELOMPOKAN TEMA LIRIK LAGU

MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

(Studi Kasus : Radio Masdha Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Dionisia Bhisetya Rarasati

115314045

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

ii

A GROUPING OF SONG-LYRIC THEMES

USING K-MEANS CLUSTERING

(Case Study : Radio Masdha of Yogyakarta)

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering Study Program

Written By :

Dionisia Bhisetya Rarasati

115314045

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(5)
(6)

HALAMAN

PENGESAIIAN

SKRIPSI

PENGELOMPOKAN TEMA

LIRIK

LAGU

MENGGUNAKAN

METODN K-MEANS CLUSTERING

(Studi Kasus : Radio Masdha Yogyakarta)

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Dionisia Bhisetya Rarasati

115314045

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 27 Agustus 2015

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap

Ketua

: Dr. Anastasia Rita Widiarti, M.Kom Sekretaris : Robertus Adi Nugroho S.T., M.Eng.

Anggota

: Dr. C. Kuntoro Adi, S.J., M.A, M.Sc.

Tanda Tangan

ffilqr?-r

ruL-Yogyakarta,.{J...fu-Y*g

20

lE

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Prima Rosa, S.Si., M.Sc.

iv

d.e

&'

iit

(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“The

key for a happiness is when

you thankful for the grace that

God has

given.”

This final project belongs to:

My Parents and my family thank you so much for guiding me

My Best Partner thank you so much for all support

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya

tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Agustus 2015

Penulis

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dionisia Bhisetya Rarasati

NIM : 115314045

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGELOMPOKAN TEMA LIRIK LAGU

MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 27 Agustus 2015

Yang menyatakan,

(10)

viii

INTISARI

Penempatan atau pengelompokan lagu sesuai dengan tema, sangat diperlukan dalam suatu siaran radio. Penempatan tema lagu yang tepat akan memudahkan penyiar radio memilihkan lagu sesuai permintaan pendengar. Cara pengelompokan tema secara otomatis dapat dipergunakan, salah satunya dengan K-means clustering. Pada penelitian ini tema lagu diambil dari teks lirik lagu. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem yang secara otomatis mampu mengelompokkan tema lirik lagu, dan mengetahui tingkat akurasi pengelompokan.

Tahapan proses dimulai dari pengolahan kata atau pengolahan teks disebut dengan text mining. Dalam text mining terdapat beberapa proses yaitu text operation yang terdiri dari tokenizing, stopword, stemming serta pembobotan kata, selanjutnya dapat diolah menggunakan K-Means clustering. Proses clustering terdiri dari, inisialisasi centroid awal menggunakan Variance Initialization, selanjutnya menghitung jarak centroid pada data menggunakan Euclidean distance, hingga dapat pengelompokkan yang sesuai dengan akurasi. Penghitungan akurasi menggunakan confusion matrix. Selanjutnya untuk melihat kesesuaian sistem yang dibuat, maka dimasukkan data baru yang diproses dengan sistem, lalu dapat menentukan data baru tergolong salah satu jenis tema.

Dari penelitian yang dilakukan pada studi kasus Radio Masdha Yogyakarta, didapatkan total data lirik lagu sebanyak 400 serta jumlah cluster terbagi menjadi empat. Cluster tersebut terdiri dari, cluster percintaan, persahabatan, religi dan perjuangan. Hasil penelitian pengelompokkan lirik lagu berdasarkan tema dapat berjalan baik dengan akurasi 93,25% untuk jumlah frekuensi kata unik maksimal 121 (batas atas) dan kata unik minimal 0 (batas bawah).

(11)

ix ABSTRACT

The song placement or grouping based on the theme is really needed in a radiobroadcast. The accurate song theme placement will ease the broadcaster to

choose the song in accordance with the listeners’ requests. One of the automatic

way of theme grouping that can be used is K-Means Clustering. In this research, the song theme is taken from the text of song lyrics. The aim of this study is developing a system that can automatically group the song lyric theme and know the accuracy level of the grouping.

The process stage is started with the data processing or text processing called as text mining. In text mining, there are some processes. First, the text operation. The text operation consists of tokenizing, stopword, steeming, and word weighting then can be processed using K-Means clustering. In clustering process, it consists of initial centroid initialization uses Variance Initialization, next counts the centroid distance on the data using Euclidean distance until get the proper grouping accurately. The accuracy counting uses confusion matrix. The next step to see the suitability system that has been made, new data is added which then is processed by a system. After that, it can decide the new data is classified into one specific theme.

From the research that has been conducted as case study in Masdha Radio Yogyakarta, total data available 400 and divided into four clusters. The clusters consist of love cluster, friendship cluster, religion cluster, and fighting cluster. The result of research song lyric grouping based on the theme works well with 93.25% accuracy for the unique word frequency numbers 121 maximum and unique word 0 minimum.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas

berkat yang diberikan dalam penyusunan Skripsi ini sehingga semuanya

dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk

mendapatkan gelar sarjana S-1 pada Prodi Teknik Informatika, Fakultas

Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, Skripsi ini

dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati

penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Dr. C. Kuntoro Adi, S.J.,M.A.,M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi,

yang dengan sabar memberi arahan serta bimbingan kepada penulis

dalam pembuatan skripsi.

3. Drs. Ignatius Pratomo, Anastasia Sri Sumarni, Maria Sukarsih, Bernardus

Grawiradhika, Caroline Pundyaresmi selaku keluarga penulis yang

senantiasa telah mendukung dan memberi semangat penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Timotius Slamet Putro Cahyono yang selalu mendukung, memberikan

semangat serta menjadi pendengar setiap cerita suka-duka yang penulis

hadapi dalam proses pembuatan skripsi hingga dapat menyelesaikan

(13)

xi

5. Romo Poldo, Eric, Dio, Bee, Priska serta teman-teman Teknik

Informatika Universitas Sanata Dharma khususnya Angkatan 2011 dan

teman penulis lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

mendukung penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis

demi penyempurnaan dikemudian hari. Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat

berguna bagi kita semua.

Yogyakarta, 27 Agustus 2015

Penulis,

(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

PENGELOMPOKAN TEMA LIRIK LAGU ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PENGELOMPOKAN TEMA LIRIK LAGU ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... vii

PENGELOMPOKAN TEMA LIRIK LAGU ... vii

INTISARI ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

BAB I ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 3

1.5. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II ... 5

2.1. Information Retrieval ... 5

2.1.1. Proses Information Retrieval ... 5

2.1.1.1. Text Operation ... 6

2.1.1.1.1. Tokenizing ... 6

2.1.1.1.2. Stopwords Removal / Filtering ... 7

2.1.1.1.3. Stemming ... 7

2.1.1.1.3.1. Aturan / Rule Stemming ... 8

2.1.1.1.4. Penggabungan Kata Berdasarkan Sinonim ... 12

2.1.1.1.5. Pembobotan Kata ... 12

(15)

xiii

2.1.1.1.7. Variance Initialization ... 16

2.2. K-Means Clustering ... 17

2.2.1. Langkah Algoritma K-Means clustering ... 19

2.2.2. Flowchart K-Means Clustering ... 21

2.3. Confusion Matrix ... 22

BAB III ... 24

3.1. Data ... 24

3.2. Deskripsi Sistem ... 24

3.3. Model Analisis ... 25

3.3.1. Diagram Block ... 25

3.3.1.1. Text Operation ... 27

3.3.1.1.1. Tokenizing ... 27

3.3.1.1.2. Stopword removal / filtering ... 29

3.3.1.1.3. Stemming ... 32

3.3.1.1.4. Pembobotan Kata ... 34

3.3.1.1.5. Penggabungan Kata (Sinonim) ... 40

3.3.1.1.6. Normalisasi Z-Score ... 41

3.3.1.2. K-Means Clustering ... 43

3.3.1.3. Pengujian Akurasi ... 46

3.4. Desain Interface ... 47

3.5. Spesifikasi Software dan Hardware ... 48

BAB IV ... 49

4.1. Implementasi ... 49

4.1.1. User Interface ... 49

4.1.2. Data ... 57

4.1.2.1. Text Operation ... 58

4.1.2.1.1. Tokenizing ... 58

4.1.2.1.2. Stopword ... 58

4.1.2.1.3. Stemming ... 59

4.1.2.1.4. Sinonim ... 60

4.1.2.1.5. Pembobotan Kata ... 61

(16)

xiv

4.1.2.2. K-Means Clustering ... 62

4.1.2.3. Output Centroid ... 63

4.1.2.4. Akurasi ... 63

4.2. Analisa Hasil ... 63

BAB V ... 68

5.1. Kesimpulan ... 68

5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Information Retrieval (Manning C. D., 2008) ... 5

Gambar 2.2 Ilustrasi Penentuan Keanggotaan Kelompok Berdasarkan Jarak (Turban dkk, 2005)... 18

Gambar 2.3 Flowchart Algoritma KMeans ... 21

Gambar 3.1 Diagram Block ... 25

Gambar 3.2 Tokenizing dokumen pertama ... 27

Gambar 3.3 Tokenizing dokumen kedua ... 28

Gambar 3.4 Tokenizing dokumen ketiga ... 28

Gambar 3.5 Tokenizing dokumen keempat ... 29

Gambar 3.6 Stopword dokumen pertama... 30

Gambar 3.7 Stopword dokumen kedua ... 30

Gambar 3.8 Stopword dokumen ketiga ... 31

Gambar 3.9 Stopword dokumen keempat ... 31

Gambar 3.10 Stemming dokumen pertama ... 32

Gambar 3.11 Stemming dokumen kedua ... 32

Gambar 3.12 Stemming dokumen ketiga ... 33

Gambar 3.13 Stemming dokumen keempat ... 33

Gambar 3.14 Pembobotan kata dokumen pertama ... 34

Gambar 3.15 Pembobotan kata dokumen kedua ... 34

Gambar 3.16 Pembobotan kata dokumen ketiga ... 35

Gambar 3.17 Pembobotan kata dokumen keempat ... 35

Gambar 3.18 Desain Interface ... 48

Gambar 4.1 Implementasi user interface sebelum proses dilakukan ... 50

Gambar 4.2 Implementasi user interface setelah proses dilakukan ... 50

Gambar 4.3 Jumlah data dan button Preprocessing... 51

Gambar 4.4 Batas bawah dan batas atas ... 52

Gambar 4.5 Button Proses Clustering ... 52

(18)

xvi

Gambar 4.7 Hasil Cluster ... 54

Gambar 4.8 Hasil Akurasi ... 55

Gambar 4.9 Hasil Input Data Baru ... 55

Gambar 4.10 Tampil Teks Lagu ... 56

Gambar 4.11 Hasil message informasi ... 56

Gambar 4.12 Kumpulan data ... 57

Gambar 4.13 Salah satu contoh data lirik lagu ... 57

Gambar 4.14 Implementasi Program Tokenizing ... 58

Gambar 4.15 Implementasi Program Stopword ... 59

Gambar 4.16 Implementasi Program Stemming ... 59

Gambar 4.17 Kamus Sinonim ... 60

Gambar 4.18 Implementasi Program Sinonim ... 60

Gambar 4.19 Hasil akurasi ... 63

Gambar 4.20 Hasil akurasi Batas Atas 121 dan Batas Bawah 0-5... 66

(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kombinasi Awal dan Akhir ... 10

Tabel 2.2 Cara Menentukan Tipe Awalan Untuk awalan "te-" ... 10

Tabel 2.3 Jenis Awalan Berdasarkan Tipe ... 11

Tabel 2.4 Tabel Confusion Matrix ... 22

Tabel 3.1 Tabel menghitung DF ... 36

Tabel 3.2 Tabel menghitung IDF ... 36

Tabel 3.3 Tabel menghitung bobot pertama ... 38

Tabel 3.4 Tabel menghitung bobot kedua ... 38

Tabel 3.5 Tabel menghitung bobot ketiga ... 39

Tabel 3.6 Tabel menghitung bobot keempat ... 39

Tabel 3.7 Tabel contoh data belum mengalami penggabungan kata ... 40

Tabel 3.8 Tabel contoh data telah mengalami penggabungan kata ... 40

Tabel 3.9 Tabel Pembobotan... 41

Tabel 3.10 Tabel Standar Deviasi Per Lirik ... 42

Tabel 3.11 Tabel Mean ... 42

Tabel 3.12 Tabel Normalisasi ... 43

Tabel 3.13 Tabel Variance ... 44

Tabel 3.14 Tabel Sort Lirik ... 45

Tabel 3.15 Tabel Centroid ... 45

Tabel 3.16 Tabel Jarak Terdekat (Euclidean Distance) ... 46

Tabel 3.17 Tabel hasil cluster ... 46

Tabel 4.1 Tabel kata unik hasil preprocessing ... 53

Tabel 4.2 Tabel Hasil Centroid ... 54

Tabel 4.3 Tabel Confusion Matrix ... 55

Tabel 4.4 Tabel Pembobotan Kata ... 61

Tabel 4.5 Normalisasi Z-Score ... 62

Tabel 4.6 Hasil pengelompokkan cluster ... 62

(20)

xviii

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Radio Masdha FM adalah radio kampus dengan segala dinamika

kemahasiswaan yang dimiliki oleh Universitas Katholik yaitu Universitas

Sanata Dharma dan telah resmi berbentuk badan hukum dengan nama PT.

Radio Swara Mahasiswa Sanata Dharma. Radio Masdha FM menawarkan

program acara yang mengerti dunia kaum muda dimana tema sangat

diperlukan untuk menjelaskan perasaan atau emosi yang dapat dirangkai

melalui lirik lagu. Terdapat banyak tema lagu yang dikenal masyarakat yaitu

seperti percintaan, persahabatan, perjuangan, religi serta jenis tema lainnya.

Maka untuk menghindari penempatan tema lagu yang tidak sesuai dengan

lirik lagu diperlukan suatu metode untuk menentukan tema lagu sesuai

dengan lirik lagu. Kata-kata pada lirik lagu diolah sehingga nantinya dapat

untuk menggolongkan berdasarkan kesesuaian tema. Pengolahan kata atau

pengolahan teks disebut dengan text mining. Setelah proses pengolahan kata

selesai selanjutnya diperlukan penggolongan atau clustering tema pada lirik

lagu, salah satunya menggunakan metode K-Means.

K-Means clustering merupakan salah satu metode yang sering digunakan, karena memiliki akurasi yang tinggi serta pengolahannya yang

mudah dimengerti sehingga dinilai cukup efisien, yang ditunjukkan dengan

kompleksitasnya O(tkn), dengan catatan n adalah banyaknya obyek data, k

(22)

2 k dan t jauh lebih kecil daripada nilai n. Selain itu, dalam iterasinya metode

ini akan berhenti dalam kondisi optimum lokal (Williams, 2006).

Penelitian yang sudah pernah dilakukan berkaitan dengan tema pada lirik

lagu adalah menggunakan metode Transformed Weight-Normalized Complement Naive Bayes (TWCNB). Evaluasi sistem yang dilakukan terhadap 29 data uji dan 224 data latih dengan perubahan jumlah data latih

yang berbeda-beda pada 4 skenario menghasilkan nilai terbaik pada

precision senilai 0,89, recall senilai 0,856 dan nilai F-measure senilai 0,857.

(Pratiwi, 2014).

Melalui penjelasan metode K-Means diatas, maka pada penelitian ini menggunakan metode K-Means untuk clustering tema pada lirik lagu. Salah

satu contoh kasus yang telah dipecahkan dengan menggunakan metode K-Means Clustering adalah untuk pengelompokkan posisi pemain sepakbola (Nugroho, 2012), dimana pada penelitian ini hasil pengujian akurasi

program dengan menggunakan 5 cross validation yaitu 53,49%, 46,52%, 54,72%, 66,50%, 50,83% (rata-rata akurasi 54,41%). Sehingga dengan

melakukan penelitian ini dapat mengetahui tingkat akurasi serta efisien

untuk menyelesaikan masalah clustering tema pada lirik lagu menggunakan

metode ini.

Maka masalah pokok yang ingin dijawab pada penelitian ini ialah

dengan menggunakan metode K-Means clustering, mampukah sistem secara

otomatis mengelompokkan tema lirik lagu dengan baik, sehingga dapat

(23)

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang ada dapat di rumuskan masalah yaitu :

Berapakah tingkat akurasi pengelompokan lirik lagu berdasarkan tema

dengan menggunakan metode K-Means clustering ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem yang secara

otomatis mampu mengelompokan tema lirik lagu, dan mengetahui tingkat

akurasi pengelompokkan.

1.4. Batasan Masalah

Dalam batasan masalah ini, penulis membatasi permasalahan yang perlu,

yaitu :

1. Data pada lirik lagu adalah lirik lagu yang berbahasa Indonesia.

2. Clustering yang digunakan sebanyak empat cluster yaitu percintaan, persahabatan, religi, dan perjuangan.

3. Data lirik lagu yang diambil adalah Refrain.

1.5. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Berisi penjelasan mengenai masalah yang akan diteliti,

berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

(24)

4 BAB II : Landasan Teori

Berisi mengenai penjelasan dan uraian mengenai teori-teori

yang berkaitan dengan topik dari clustering tema pada lirik

lagu menggunakan metode K-Means.

BAB III : Metodologi

Berisi analisis dan desain yang merupakan detil teknis

sistem yang akan dibangun.

BAB IV : Implementasi dan Analisis Hasil

Berisi implementasi dan perancangan sistem yang telah

dibuat sebelumnya serta analisis hasil dari program yang

telah dibuat.

BAB V : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran dari sistem yang telah dibuat,

(25)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang penjelasan serta uraian mengenai

teori-teori yang berkaitan dengan topik dari clustering tema pada lirik lagu menggunakan metode K-Means. Berikut ini teori-teori yang akan dibahas:

2.1. Information Retrieval

Information Retrieval merupakan sekumpulan algoritma dan teknologi untuk melakukan pemrosesan, penyimpanan, dan menemukan kembali

informasi (terstruktur) pada suatu koleksi data yang besar (Manning dkk.,

2008). Data yang digunakan dapat berupa teks, tabel, gambar maupun video.

Sistem IR yang baik memungkinkan pengguna menentukan secara cepat dan

akurat apakah isi dari dokumen yang diterima memenuhi kebutuhannya.

2.1.1. Proses Information Retrieval

Proses information retrieval secara garis besar digambarkan dalam Gambar 2.1 dibawah ini:

(26)

6 2.1.1.1. Text Operation

Text mining memiliki definisi menambang data yang berupa teks di mana sumber data biasanya didapatkan dari dokumen, dan tujuannya adalah

mencari kata - kata yang dapat mewakili isi dari dokumen sehingga dapat

dilakukan analisa keterhubungan antar dokumen. (Harlian, 2006).

Proses kerja dari text mining terdapat beberapa tahapan, yaitu:

Dalam text mining melalui proses text preprocessing, yaitu proses yang diterapkan terhadap data teks yang bertujuan untuk menghasilkan data

numerik. Tahapan dalam proses ini, yaitu :

2.1.1.1.1. Tokenizing

Tokenizing : tahap pemotongan string input berdasarkan tiap kata yang menyusunnya. Sehingga mengubah semua huruf dalam dokumen menjadi

huruf kecil dan karakter selain huruf dihilangkan.

Contoh proses tokenizing :

Kalimat asal :

Kuketuk pintuMu dan Kau bukakan.

Hasil dari text preprocessing:

Kuketuk kau

Pintumu bukakan

(27)

7 2.1.1.1.2. Stopwords Removal / Filtering

Tahap stopword adalah tahap penyaringan kata-kata penting dari hasil tokenizing, dimana kata yang tidak relevan dibuang. Proses ini menggunakan pendekatan stoplist atau stopword. Contoh stopword yaitu

“ada”, “kita”, “kamu”, dan lain lain.

Contoh proses stopword:

Hasil dari text preprocessing :

Kuketuk Kau

Pintumu bukakan

Dan

Hasil dari stopword:

Ketuk

Pintu

Bukakan

2.1.1.1.3.Stemming

Stemming merupakan tahap mencari root kata dari tiap kata hasil stopword.

Hasil dari stopword:

Ketuk

Pintu

(28)

8 Hasil dari stemming:

Ketuk

Pintu

Buka

2.1.1.1.3.1.Aturan / Rule Stemming

Algoritma Stemming untuk menghilangkan kata berimbuhan memiliki tahap-tahap sebagai berikut (Nazief dan Adriani, 2007):

1. Pertama cari kata yang akan distem dalam kamus kata dasar. Jika ditemukan

maka diasumsikan kata adalah root word. Maka algoritma berhenti.

2. Inflection Suffixes (“-lah”, “-kah”, “-ku”, “-mu”, atau “-nya”) dibuang. Jika berupa particles (“-lah”, “-kah”, “-tah” atau “-pun”) maka langkah ini

diulangi lagi untuk menghapus Possesive Pronouns(“-ku”, “-mu”, atau “

-nya”), jika ada.

3. Hapus Derivation Suffixes (“-i”, “-an” atau “-kan”). Jika kata ditemukan di

kamus, maka algoritma berhenti. Jika tidak maka ke langkah 3a

a. Jika “-an” telah dihapus dan huruf terakhir dari kata tersebut adalah “-k”,

maka “-k” juga ikut dihapus. Jika kata tersebut ditemukan dalam kamus

maka algoritma berhenti. Jika tidak ditemukan maka lakukan langkah

3b.

b. Akhiran yang dihapus (“-i”, “-an” atau “-kan”) dikembalikan, lanjut ke

langkah 4.

4. Hapus Derivation Prefix. Jika pada langkah 3 ada sufiks yang dihapus maka

(29)

9 a. Periksa tabel kombinasi awalan-akhiran yang tidak diijinkan. Jika

ditemukan maka algoritma berhenti, jika tidak

b. pergi ke langkah 4b.

c. For i = 1 to 3, tentukan tipe awalan kemudian hapus awalan. Jika root

word belum juga ditemukan lakukan langkah 5, jika sudah maka

algoritma berhenti. Catatan: jika awalan kedua sama dengan awalan

pertama algoritma berhenti.

5. Melakukan Recoding.

6. Jika semua langkah telah selesai tetapi tidak juga berhasil maka kata awal

diasumsikan sebagai root word. Proses selesai.

Tipe awalan ditentukan melalui langkah-langkah berikut:

1. Jika awalannya adalah: “di-”, “ke-”, atau “se-” maka tipe awalannya secara

berturut-turut adalah “di-”, “ke-”, atau “se-”.

2. Jika awalannya adalah “te-”, “me-”, “be-”, atau “pe-” maka dibutuhkan

sebuah proses tambahan untuk menentukan tipe awalannya.

3. Jika dua karakter pertama bukan “di-”, “ke-”, “se-”, “te-”, “be-”, “me-”, atau

“pe-” maka berhenti.

4. Jika tipe awalan adalah “none” maka berhenti. Jika tipe awalan adalah bukan

“none” maka awalan dapat dilihat pada Tabel 2.2 Hapus awalan jika

(30)
[image:30.595.98.512.124.638.2]

10 Tabel 2.1 Kombinasi Awal dan Akhir

Tabel 2.2 Cara Menentukan Tipe Awalan Untuk awalan "te-"

Following Characters Tipe

Awalan Set 1 Set 2 Set 3 Set 4

“-r-“ “-r-“ – – none

“-r-“ – – ter-luluh

“-r-“ not (vowel or “

-r-”) “-er-“ vowel ter

“-r-“ not (vowel or “

-r-”) “-er-“ not vowel ter-

“-r-“ not (vowel or “

-r-”) not “-er-“ – ter

not (vowel or

“-r-”) “-er-“ vowel – none

not (vowel or

“-r-”) “-er-“ not vowel – te Awalan Akhiran yang tidak diizinkan

be- -i

di- -an

ke- -i, -kan

me- -an

(31)
[image:31.595.99.513.117.655.2]

11 Tabel 2.3. Jenis Awalan Berdasarkan Tipe

Tipe Awalan Awalan yang harus dihapus

di- di-

ke- ke-

se- se-

te- te-

ter- ter-

ter-luluh Ter

Untuk mengatasi keterbatasan pada algoritma di atas, maka ditambahkan

aturan-aturan dibawah ini:

1. Aturan untuk reduplikasi.

 Jika kedua kata yang dihubungkan oleh kata penghubung adalah kata yang

sama maka root word adalah bentuk tunggalnya, contoh : “buku

-buku” root word-nya adalah “buku”.

 Kata lain, misalnya “bolak-balik”, “berbalas-balasan, dan ”seolah-olah”.

Untuk mendapatkan root word-nya, kedua kata diartikan secara terpisah.

Jika keduanya memiliki root word yang sama maka diubah menjadi

bentuk tunggal, contoh: kata “berbalas-balasan”, “berbalas” dan “balasan”

memiliki root word yang sama yaitu “balas”, maka root word “berbalas

-balasan” adalah “balas”. Sebaliknya, pada kata “bolak-balik”, “bolak” dan

“balik” memilikiroot word yang berbeda, maka root word-nya adalah

(32)

12 2. Tambahan bentuk awalan dan akhiran serta aturannya.

 Untuk tipe awalan “mem-“, kata yang diawali dengan awalan “memp-”

memiliki tipe awalan “mem-”.

 Tipe awalan “meng-“, kata yang diawali dengan awalan “mengk-”

memiliki tipe awalan “meng-”.

2.1.1.1.4. Penggabungan Kata Berdasarkan Sinonim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sinonim adalah bentuk

bahasa yg maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Proses

sinonim akan dilakukan ketika ada kata berbeda namun memiliki makna

yang sama, untuk me-minimal-kan jumlah kata yang terdapat pada sistem,

tanpa menghilangkan jumlah frekuensi.

2.1.1.1.5. Pembobotan Kata

Pemberian bobot terhadap suatu kata dilakukan dengan memberikan

nilai frekuensi suatu kata sebagai bobot. Apabila kemunculan suatu kata

dalam dokumen semakin besar maka nilai kesesuaian semakin besar pula.

Pembobotan kata dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini (Mandala dan

Setiawan, 2004):

1. Term Frequency (tf) factor, yaitu faktor yang menentukan bobot term pada suatu dokumen berdasarkan jumlah kemunculannya dalam dokumen

(33)

13 diperhitungkan dalam pemberian bobot terhadap suatu kata. Semakin besar

jumlah kemunculan suatu term (tf tinggi) dalam dokumen, semakin besar pula bobotnya dalam dokumen atau akan memberikan nilai kesesuian yang

semakin besar.

2. Inverse Document Frequency (idf) factor, yaitu pengurangan dominansi term yang sering muncul di berbagai dokumen. Hal ini diperlukan karena term yang banyak muncul di berbagai dokumen, dapat dianggap sebagai term umum (common term) sehingga tidak penting nilainya. Sebaliknya faktor kejarangmunculan kata (term scarcity) dalam koleksi dokumen harus

diperhatikan dalam pemberian bobot. Kata yang muncul pada sedikit

dokumen harus dipandang sebagai kata yang lebih penting (uncommon tems)

daripada kata yang muncul pada banyak dokumen (Mandala dan Setiawan,

2004). Pembobotan akan memperhitungkan faktor kebalikan frekuensi

dokumen yang mengandung suatu kata (inverse document frequency).

Pada metode ini, perhitungan bobot term t dalam dokumen dilakukan dengan mengalikan nilai Term Frequency dengan Inverse Document Frequency.

Pada Term Frequency (tf) terdapat beberapa perhitungan yang dapat digunakan yaitu (Mandala dan Setiawan, 2004):

1. tf biner (binery tf), hanya memperhatikan apakah suatu kata ada atau tidak

(34)

14 2. tf murni (raw tf), nilai tf diberikan berdasarkan jumlah kemunculan suatu

kata di dokumen.

3. tf logaritmik, hal ini untuk menghindari dominansi dokumen yang

mengandung sedikit kata dalam query, namun mempunyai frekuensi yang

tinggi.

tf = 1 + log (tf) (2.1)

4. tf normalisasi, menggunakan perbandingan antara frekuensi sebuah kata

dengan jumlah keseluruhan kata pada dokumen.

(2.2)

Pada Inverse Document Frequency (idf) perhitungannya adalah :

idf

j = log (D /df j ) (2.3)

Keterangan :

D : jumlah semua dokumen dalam koleksi

df

j : jumlah dokumen yang mengandung term t j

(35)

15

(2.4)

Keterangan :

w

ij : bobot term tj terhadap dokumen di

tf

ij : jumlah kemunculan term tj dalam dokumen di

D : jumlah semua dokumen yang ada dalam database

df

j : jumlah dokumen yang mengandung term tj

(minimal ada satu kata yaitu term t

j)

Berdasarkan Persamaan (2.4) berapapun besarnya nilai tf

ij , jika D = dfj

didapatkan hasil 0 (nol) untuk perhitungan idf. Maka dapat ditambahkan nilai 1 pada sisi idf, sehingga perhitungan bobot menjadi sebagai berikut :

(2.5)

2.1.1.1.6. Normalisasi ZScore

Z-score merupakan metode normalisasi yang berdasarkan mean (nilai rata-rata) dan standar deviasi dari data. Metode ini sangat berguna jika kita

tidak mengetahui nilai aktual minimum dan maksimum dari data. (Martiana,

2013). Lihat Persamaan (2.6)

newdata = (data-mean)/std (2.6)

Pada persamaan (2.6)

new data = data baru

mean = rata-rata

(36)

16 2.1.1.1.7. Variance Initialization

Variance Initialization merupakan salah satu teknik analisis multivariate yang berfungsi untuk membedakan rerata lebih dari dua kelompok data

dengan cara membandingkan variansinya. Analisis varian termasuk dalam

kategori statistik parametric. (Ghozali, 2009).

Untuk membandingkan variansinya, maka digunakan rumus variance yang terdapat pada persamaan (2.7)

(2.7)

Pada persamaan (2.7)

xi = nilai x ke-i

= rata-rata

n = ukuran sampel s2 = varian

Untuk menghitung standar deviasi (simpangan baku) maka digunakan

rumus standar deviasi seperti yang terdapat pada persamaan (2.8)

(2.8)

Pada persamaan (2.8)

s2 = varian

(37)

17 2.2. K-Means Clustering

K Means clustering merupakan metode yang populer digunakan untuk mendapatkan deskripsi dari sekumpulan data dengan cara mengungkapkan

kecenderungan setiap individu data untuk berkelompok dengan

individu-individu data lainnya. Kecenderungan pengelompokan tersebut didasarkan

pada kemiripan karakteristik tiap individu data yang ada. Ide dasar dari

metode ini adalah menemukan pusat dari setiap kelompok data yang

mungkin ada untuk kemudian mengelompokkan setiap data individu

kedalam salah satu dari kelompok-kelompok tersebut berdasarkan jaraknya

(Turban dkk., 2005). Semakin dekat jarak data individual, sebut saja X1

dengan salah satu pusat dari kelompok yang ada , sebut saja A, maka

semakin jelas bahwa X1 tersebut merupakan anggota dari kelompok yang

berpusat di A dan semakin jelas pula bahwa X1 bukan anggota dari

kelompok-kelompok yang lainnya (ilustrasi dapat dilihat pada gambar 2.2).

Secara kuantitatif hal ini ditunjukkan melalui fakta bahwa d1A yaitu jarak

dari X1 ke A mempunyai nilai yang paling kecil jika dibandingankan

(38)
[image:38.595.98.509.121.558.2]

18 Gambar 2.2 Ilustrasi Penentuan Keanggotaan Kelompok Berdasarkan

Jarak (Turban dkk., 2005)

Cara untuk menemukan pusat yang paling sesuai sebagai upaya

merepresentasikan posisi dari sebuah kelompok data terhadap kelompok

data yang lainnya dilakukan sebuah proses perulangan. Proses perulangan

ini dimulai dengan menentukan secara sembarang posisi dari pusat-pusat

kelompok yang telah ditetapkan. Selanjutnya ditentukan keanggotaan setiap

individu data berdasarkan jarak terpendek terhadap pusat-pusat tersebut.

Pada iterasi kedua dan seterusnya dilakukan pembaharuan posisi pusat untuk

semua kelompok. Langkah selanjutnya dilakukan pembaharuan keanggotaan

(39)

19 2.2.1. Langkah Algoritma K-Means clustering

Langkah-langkah dalam algoritma K-means clustering adalah (Agusta, 2007) :

1. Tentukan k sebagai jumlah cluster yang di bentuk.

Untuk menentukan banyaknya cluster k dilakukan dengan beberapa pertimbangan seperti pertimbangan teoritis dan konseptual yang mungkin

diusulkan untuk menentukan berapa banyak cluster.

2. Bangkitkan k Centroid (titik pusat cluster) awal secara random.

Penentuan centroid awal dilakukan secara random/acak dari objek-objek yang tersedia sebanyak k cluster, kemudian untuk menghitung centroid cluster ke-i berikutnya,digunakan rumus sebagai berikut :

(2.9)

dimana; : centroid pada cluster

: objek ke-i

n : banyaknya objek/jumlah objek yang menjadi anggota cluster

3. Hitung jarak setiap objek ke masing-masing centroid dari masing-masing

cluster. Untuk menghitung jarak antara objek dengan centroid penulis menggunakan Euclidian Distance.

(2.10)

(40)

20 yi : daya y ke-i

n : banyaknya objek

4. Alokasikan masing-masing objek ke dalam centroid yang paling terdekat.

Untuk melakukan pengalokasian objek kedalam masing-masing cluster pada

saat iterasi secara umum dapat dilakukan dengan cara hard k-means, dimana

secara tegas setiap objek dinyatakan sebagai anggota cluster dengan mengukur jarak kedekatan sifatnya terhadap titik pusat cluster tersebut.

5.Lakukan iterasi, kemudian tentukan posisi centroid baru dengan menggunakan persamaan (2.9).

6. Ulangi langkah 3 jika posisi centroid baru tidak sama.

(41)

21 2.2.2. Flowchart K-Means Clustering

[image:41.595.99.498.190.550.2]

Berikut penggambaran algoritma k-means clustering menggunakan flowchart:

Gambar 2.3 Flowchart Algoritma KMeans

Gambar diatas merupakan algoritma K-Means clustering dengan menggunakan flowchart. Langkah pertama adalah menentukan banyaknya

jumlah cluster K, selanjutnya menentukan titik pusat, penentuan titik pusat

dapat ditentukan secara random atau menggunakan salah satu cara yaitu

(42)

22 pengulangan pada tahap penentuan titik pusat, ketika tidak ada lagi obyek

yang harus dipindah maka selesai.

2.3. Confusion Matrix

Pada tahapan pengujian akurasi suatu clustering maka hal yang diproses

adalah pemberian label pada masing-masing cluster. Pemberian label di

dapat dari studi kasus, dimana pada label satu ialah percintaan, label dua

ialah perjuangan, label ketiga ialah religi dan label empat ialah persahabatan.

Setelah didapat empat label pada masing-masing cluster maka diproses menggunakan pengujian Confusion Matrix.

Confusion Matrix berisi informasi yang aktual dan dapat diprediksi (Kohavi dan Provost, 1998), dimana kinerja sistem dapat di evaluasi

menggunakan data dalam matriks.

Tabel dibawah ini menunjukkan confusion matrix untuk dua class (Kohavi dan Provost, 1998) :

Tabel 2.4 . Tabel Confusion Matrix

Keterangan :

 a adalah jumlah prediksi yang benar bahwa contoh bersifat negatif.

 b adalah jumlah prediksi yang salah bahwa contoh bersifat positif.

 c adalah jumlah prediksi yang salah bahwa contoh bersifat positif

[image:42.595.98.516.270.621.2]
(43)

23 Beberapa macam cara untuk menghitung akurasi, antara lain dengan

menggunakan :

 Akurasi (AD)

Recall atau true positive rate (TP)

False positive rate (FP)

True negative rate (TN)

False negative rate (FN)

 Tahap terakhir yaitu precision (P)

Dalam penelitian ini, untuk menghitung tingkat akurasi penulis

menggunakan perhitungan Akurasi (AD), dengan penjelasan:

Akurasi adalah jumlah prediksi yang benar, yang ditentukan dengan

persamaan (2.11):

(44)

24

BAB III

METODOLOGI

Bab ini menjelaskan tentang perancangan penelitian yang akan dibuat

oleh penulis, yang berisi data, deskripsi sistem, model analisis serta desain

interface. Penjelasannya sebagai berikut:

3.1. Data

Data yang digunakan adalah data lagu yang bersumber dari Radio

Masdha Yogyakarta, langkah selanjutnya mencari lirik lagu berdasarkan

data lagu yang diperoleh dari Radio Masdha Yogyakarta, selanjutnya data

lirik lagu untuk diolah hanya diambil pada bagian refrain.

3.2. Deskripsi Sistem

Sistem ini digunakan untuk mengetahui tingkat akurasi penggolongan

tema berdasarkan lirik lagu dengan menggunakan metode K-Means clustering. Langkahnya adalah melalui data lirik lagu yang berekstensi .txt, teks akan mengalami tahapan preprocessing yang terdiri dari (tokenizing, stopword dan stemming). Tahap kedua yaitu tahapan pembobotan kata menggunakan TF-IDF untuk menentukan nilai frekuensi dari dokumen, serta

melakukan penggabungan kata (sinonim), apabila terdapat kata yang

berbeda namun makna sama, maka gabungkan menjadi satu kata, setelah

mendapatkan bobot, maka hasil pembobotan di normalisasi menggunakan

(45)

25 menemukan centroid awal yang akan diproses pada tahapan K-Means clustering. Tahap selanjutnya yaitu menentukan kedekatan atau kemiripan data pada centroid yaitu tema (percintaan, perjuangan, religi dan

persahabatan) dengan metode K-Means Clustering menggunakan Euclidean

Distance. Tahap terakhir adalah proses penghitungan akurasi menggunakan Confusion Matrix.

Setelah menemukan hasil akurasi serta pengelompokkan selanjutnya

sistem melakukan proses input data baru, yang berfungsi untuk mengetahui

data baru termasuk dalam tema yang mana. Maka data baru dapat

dikategorikan termasuk salah satu dari tema yang ada.

3.3. Model Analisis

Pada bagian model analisis berisi diagram block yang terdiri dari text operation, K-means clustering, pengujian akurasi serta input data baru. Penjelasannya sebagai berikut:

3.3.1. Diagram Block

Dibawah ini merupakan proses sistem menggunakan Diagram Block:

Input

Data

Information Retrieval

Tokenizing

Stopword

Pembobotan Stemming

K-Means

Variance Initialization

K-Means

Output

Hasil Cluster

Akurasi

Confusion Matrix

Penggabungan Kata

Normalisasi Z-Score

Input Data Baru

[image:45.595.102.513.220.744.2]

Hasil Klasifikasi Data Baru

(46)

26 Pada gambar 3.1. proses clustering dimulai dari input data yang berupa lirik lagu, kemudian dilanjutkan dengan text operation, pada proses ini terdapat beberapa tahapan yaitu tokenizing untuk pemisahan kata, stopword

untuk menghilangkan kata-kata yang tidak mengandung makna, stemming untuk menghilangkan kata berimbuhan, dan pembobotan untuk proses

memberi index atau frekuensi yang terdapat pada kata hasil akhir dari proses

stemming, selanjutnya masuk ke proses penggabungan kata (sinonim), apabila terdapat kata berbeda tetapi memiliki makna yang sama, maka

sistem dapat menggabungkan bersama dengan frekuensinya, lalu kata hasil

pembobotan melakukan proses normalisasi menggunakan Z-Score membandingkan kata yang satu dengan lainnya. Tahapan selanjutnya yaitu

tahapan K-Means yang terdiri dari Variance Initialization proses ini digunakan untuk mencari variance terbesar sehingga penentuan nilai awal centroid, selanjutnya proses K-Means, dicari kedekatan antara centroid yang

telah didapat dengan data menggunakan kedekatan Euclidean Distance. Selanjutnya untuk output terdiri dari hasil cluster, dimana terdapat pembagian data dalam empat cluster berdasarkan centroid terdekat. Untuk pengujian menggunakan Confusion Matrix, dimana jumlah prediksi yang benar dibagi dengan total seluruh data. Setelah menemukan hasil akurasi,

maka sistem menambahkan data baru untuk menemukan hasil klasifikasi

(47)

27 3.3.1.1. Text Operation

Langkah kerja serta penjelasan mengenai Text Operation adalah

sebagai berikut:

3.3.1.1.1.Tokenizing

Pada proses tokenizing proses yang terjadi adalah pemenggalan kalimat menjadi tiap-tiap kata, kata diubah menjadi huruf kecil dan menghilangkan

karakter yang bukan termasuk kata. Maka dibawah ini merupakan contoh

lirik lagu dari tema perjuangan, religi, percintaan dan persahabatan yang

mengalami proses tokenizing.

Dokumen pertama (perjuangan) :

Garuda pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentosa Pribadi bangsaku

Ayo maju maju Ayo maju maju Ayo maju maju

garuda rakyat

pancasila adil

akulah makmur

pendukungmu sentosa patriot pribadi

proklamasi bangsaku

sedia ayo

berkorban maju

untukmu maju

pancasila ayo

dasar maju

negara maju

ayo maju maju

Gambar 3.2 Tokenizing dokumen pertama

Pada gambar 3.2 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

(48)

28 Dokumen kedua (religi) :

Kau b’ri yang kupinta

Saat kumencari kumendapatkan Kuketuk pintuMu dan Kau bukakan

S’bab Kau Bapaku, Bapa yang

kekal

kau dan bri kau yang bukakan kupinta sbab saat kau kumencari bapaku kumendapatkan bapa kuketuk yang pintumu kekal

Gambar 3.3. Tokenizing dokumen kedua

Pada gambar 3.3 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

tokenizing, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema religi.

Dokumen ketiga (percintaan) :

(Mencoba) mengerti, arti hadirmu,

Mengerti, sinar diwajahmu Mengerti, tenangnya jiwaku, Akhirnya ku mengerti, diriku memang untuk kau miliki

[image:48.595.98.512.104.556.2]

mencoba jiwaku mengerti akhirnya arti ku hadirmu mengerti mengerti diriku sinar memang diwajahmu untuk mengerti kau tenangnya miliki

Gambar 3.4. Tokenizing dokumen ketiga

Pada gambar 3.4 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

(49)

29 Dokumen keempat (persahabatan) :

kau teman sejati kita teman sejati hadapilan dunia genggam tanganku

[image:49.595.100.515.101.654.2]

kau sejati teman hadapilah sejati dunia kita genggam teman tanganku

Gambar 3.5. Tokenizing dokumen keempat

Pada gambar 3.5 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

tokenizing, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema persahabatan.

3.3.1.1.2. Stopword removal / filtering

Setelah mengalami proses tokenizing, langkah selanjutnya adalah proses stopword. Stopword merupakan tahap penyaringan kata-kata yang penting, sehingga kata yang tidak relevan dapat dibuang. Kata-kata yang tidak

relevan memiliki kamus kata tersendiri, sehingga sistem mengecek kata

yang muncul di dokumen lirik lagu terhadap kamus kata stopword. Jika kata

pada data lirik lagu ada dengan kamus kata stopword maka kata tersebut dibuang. Maka dibawah ini merupakan contoh lirik lagu dari tema

perjuangan, religi, percintaan dan persahabatan yang mengalami proses

(50)

30 Dokumen pertama (perjuangan) :

garuda rakyat pancasila adil akulah makmur pendukungmu sentosa patriot pribadi proklamasi bangsaku

sedia ayo

berkorban maju untukmu maju pancasila ayo dasar maju negara maju ayo maju maju

garuda rakyat pancasila adil

makmur pendukung sentosa patriot pribadi proklamasi bangsa

sedia ayo

berkorban maju maju pancasila ayo dasar maju negara maju ayo maju maju

Gambar 3.6. Stopword dokumen pertama

Pada gambar 3.6 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

stopword, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema perjuangan.

Dokumen kedua (religi) :

bukakan pinta

mencari bapa bapa ketuk

pintu kekal kau dan

bri kau yang bukakan kupinta sbab saat kau kumencari bapaku kumendapatkan bapa kuketuk yang pintumu kekal

Gambar 3.7. Stopword dokumen kedua

Pada gambar 3.7 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

(51)

31 Dokumen ketiga (percintaan) :

mencoba jiwaku mengerti

arti ku hadirmu mengerti mengerti diriku sinar memang diwajahmu untuk mengerti kau tenangnya miliki

mencoba jiwa mengerti

hadir mengerti mengerti

sinar diwajah mengerti

tenangnya miliki

Gambar 3.8. Stopword dokumen ketiga

Pada gambar 3.8 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

stopword, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema percintaan.

Dokumen keempat (persahabatan) :

kau teman sejati kita teman sejati hadapilan dunia genggam tanganku

sejati teman hadapilah sejati dunia

[image:51.595.98.508.113.567.2]

genggam teman tangan

Gambar 3.9. Stopword dokumen keempat

Pada gambar 3.9 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

(52)

32 3.3.1.1.3.Stemming

Pada proses selanjutnya ialah proses stemming dimana mencari kata dasar dari data lirik lagu yang diperoleh. Dibawah ini merupakan contoh

data lirik lagu yang mengalami proses stemming:

Dokumen pertama (perjuangan) :

garuda rakyat pancasila adil

makmur pendukung sentosa patriot pribadi proklamasi bangsa

sedia ayo

berkorban maju maju pancasila ayo dasar maju negara maju ayo maju maju

garuda rakyat pancasila adil

makmur dukung sentosa patriot pribadi proklamasi bangsa

sedia ayo

korban maju maju pancasila ayo dasar maju negara maju ayo maju maju

Gambar 3.10. Stemming dokumen pertama

Pada gambar 3.10 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

stemming, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema perjuangan.

Dokumen kedua (religi) :

bukakan pinta

mencari bapa bapa ketuk

pintu kekal

buka pinta

cari bapa bapa ketuk

pintu kekal

(53)

33 Pada gambar 3.11 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

stemming, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema religi.

Dokumen ketiga (percintaan) :

mencoba jiwa mengerti

hadir mengerti mengerti

sinar diwajah mengerti

tenangnya miliki

coba jiwa mengerti

hadir mengerti mengerti

sinar wajah mengerti

tenang milik

Gambar 3.12. Stemming dokumen ketiga

Pada gambar 3.12 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

stemming, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah contoh lirik lagu dengan tema percintaan.

Dokumen keempat (persahabatan) :

sejati teman hadapilah sejati dunia

genggam teman tangan

sejati teman hadapi sejati dunia

genggam teman tangan

Gambar 3.13. Stemming dokumen keempat

Pada gambar 3.13 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

(54)

34 3.3.1.1.4.Pembobotan Kata

Pada proses pembobotan kata, tahapan yang dilakukan adalah

memberikan nilai frekuensi suatu kata sebagai bobot, yang nantinya dapat

diproses pada K-means clustering. Dibawah ini merupakan contoh proses pembobotan kata:

Menghitung TF (Term Frequency)

garuda rakyat pancasila adil

makmur dukung sentosa patriot pribadi proklamasi bangsa

sedia ayo

korban maju maju pancasila ayo

dasar maju

negara maju ayo maju maju

D

1 [image:54.595.99.496.210.555.2]

TF garuda = 1 pancasila = 2 dukung = 1 patriot = 1 proklamasi = 1 sedia=1 korban=1 dasar=1 negara=1 rakyat=1 adil=1 makmur=1 sentosa=1 pribadi=1 bangsa=1 ayo=3 maju=6

Gambar 3.14. Pembobotan kata dokumen pertama

Pada gambar 3.14 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

penghitungan term frequency, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas

adalah contoh lirik lagu dengan tema perjuangan.

buka pinta

cari bapa bapa ketuk

pintu kekal

D

2 TF pinta=1 cari=1 ketuk=1 pintu=1 buka=1 bapa=2 kekal=1
(55)

35 Pada gambar 3.15 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

penghitungan term frequency, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas

adalah contoh lirik lagu dengan tema religi.

coba jiwa mengerti

hadir mengerti mengerti

sinar wajah mengerti

tenang milik

[image:55.595.99.506.192.583.2]

D

3 TF coba=1 mengerti=4 hadir=1 sinar=1 wajah=1 tenang=1 jiwa=1 milik=1

Gambar 3.16. Pembobotan kata dokumen ketiga

Pada gambar 3.16 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

penghitungan term frequency, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas

adalah contoh lirik lagu dengan tema percintaan.

sejati teman hadapi sejati dunia

genggam teman tangan

D

4 TF teman=2 sejati=2 hadapi=1 dunia=1 genggam=1 tangan=1

Gambar 3.17. Pembobotan kata dokumen keempat

Pada gambar 3.17 merupakan contoh lirik lagu yang mengalami proses

penghitungan term frequency, lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas

(56)

36 Menghitung DF (Document Frequency)

Tabel 3.1. Tabel menghitung DF ID word DF

1 Garuda 1 21 pintu 1 2 pancasila 2 22 buka 1 3 dukung 1 23 bapa 2 4 Patriot 1 24 kekal 1 5 proklamasi 1 25 coba 1 6 Sedia 1 26 mengerti 4 7 Korban 1 27 hadir 1 8 Dasar 1 28 sinar 1 9 Negara 1 29 wajah 1 10 Rakyat 1 30 tenang 1 11 Adil 1 31 jiwa 1 12 makmur 1 32 milik 1 13 sentosa 1 33 teman 2 14 pribadi 1 34 sejati 2 15 Bangsa 1 35 hadapi 1 16 Ayo 3 36 dunia 1 17 Maju 6 37 genggam 1 18 Pinta 1 38 tangan 1 19 Cari 1

20 Ketuk 1

Pada Tabel 3.1 merupakan contoh penghitungan document frequency, document frequency merupakan banyaknya bobot (term frequency) yang terkandung dalam seluruh data lirik.

Menghitung IDF (Inverse Document Frequency)

Tabel 3.2. Tabel menghitung IDF ID word DF IDF

1 garuda 1 1.7243

2 pancasila 2 1.4232

3 dukung 1 1.7243

4 patriot 1 1.7243

5 proklamasi 1 1.7243

6 sedia 1 1.7243

7 korban 1 1.7243

8 dasar 1 1.7243

9 negara 1 1.7243

(57)

37 Tabel 3.2. Tabel menghitung IDF (Lanjutan)

ID word DF IDF

11 adil 1 1.7243

12 makmur 1 1.7243

13 sentosa 1 1.7243

14 pribadi 1 1.7243

15 bangsa 1 1.7243

16 ayo 3 1.2472

17 maju 6 0.9461

18 pinta 1 1.7243

19 cari 1 1.7243

20 ketuk 1 1.7243

21 pintu 1 1.7243

22 buka 1 1.7243

23 bapa 2 1.4232

24 kekal 2 1.4232

25 coba 1 1.7243

26 mengerti 4 1.1222

27 hadir 1 1.7243

28 sinar 1 1.7243

29 wajah 1 1.7243

30 tenang 1 1.7243

31 jiwa 1 1.7243

32 milik 1 1.7243

33 teman 2 1.4232

34 sejati 2 1.4232

35 hadapi 1 1.7243

36 dunia 1 1.7243

37 genggam 1 1.7243

38 tangan 1 1.7243

Pada Tabel 3.2 merupakan contoh penghitungan inverse document frequency.

Menghitung Wij

Langkah selanjutnya ialah menghitung bobot (Wij) yang terdapat pada

(58)

38 term frequency dengan inverse document frequency. Dibawah ini merupakan contoh data lagu yang melakukan proses penghitungan Wij.

Menghitung bobot pertama

Tabel 3.3. Tabel menghitung bobot pertama

ID word DF IDF Wij

1 garuda 1 1.72427587 1.7242759 2 pancasila 2 1.423245874 2.8464917 3 dukung 1 1.72427587 1.7242759 4 patriot 1 1.72427587 1.7242759 5 proklamasi 1 1.72427587 1.7242759 6 sedia 1 1.72427587 1.7242759 7 korban 1 1.72427587 1.7242759 8 dasar 1 1.72427587 1.7242759 9 negara 1 1.72427587 1.7242759 10 rakyat 1 1.72427587 1.7242759 11 adil 1 1.72427587 1.7242759 12 makmur 1 1.72427587 1.7242759 13 sentosa 1 1.72427587 1.7242759 14 pribadi 1 1.72427587 1.7242759 15 bangsa 1 1.72427587 1.7242759 16 ayo 3 1.247154615 3.7414638 17 maju=6 6 0.946124619 5.6767477 Total Wij 36.404565

Pada Tabel 3.3 merupakan contoh penghitungan Wij yang terkandung dalam setiap data lirik. Lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah

contoh lirik lagu dengan tema perjuangan.

Menghitung bobot kedua

(59)

39 Pada Tabel 3.4 merupakan contoh penghitungan Wij yang terkandung dalam setiap data lirik. Lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah

contoh lirik lagu dengan tema religi.

Menghitung bobot ketiga

Tabel 3.5. Tabel menghitung bobot ketiga

ID word DF IDF Wij

25 coba 1 1.72427587 1.7242759 26 mengerti 4 1.122215878 4.4888635 27 hadir 1 1.72427587 1.7242759 28 sinar 1 1.72427587 1.7242759 29 wajah 1 1.72427587 1.7242759 30 tenang 1 1.72427587 1.7242759 31 jiwa 1 1.72427587 1.7242759 32 milik 1 1.72427587 1.7242759 Total Wij 16.558795

Pada Tabel 3.5 merupakan contoh penghitungan Wij yang terkandung dalam setiap data lirik. Lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah

contoh lirik lagu dengan tema percintaan.

Menghitung bobot keempat

Tabel 3.6. Tabel menghitung bobot keempat

ID word DF IDF Wij

(60)

40 Pada Tabel 3.6 merupakan contoh penghitungan Wij yang terkandung dalam setiap data lirik. Lirik lagu yang digunakan pada gambar diatas adalah

contoh lirik lagu dengan tema persahabatan.

3.3.1.1.5.Penggabungan Kata (Sinonim)

Penggabungan Kata dilihat dari sinonim yang bersumber dari Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama

dengan bentuk bahasa lain, maka pada proses penggabungan kata dapat

dilakukan ketika terdapat kata berbeda namun memiliki arti sama, maka

dapat digabungkan menjadi satu kata, tanpa mengubah nilai frekuensi.

Dibawah ini adalah contoh kata yang mengalami proses penggabungan kata

Lihat tabel 3.7 dan 3.8:

Tabel 3.7. Tabel contoh data belum mengalami penggabungan kata kata tf

kangen 1 kawan 1 rindu 1 sahabat 1 teman 1

Tabel 3.8. Tabel contoh data telah mengalami penggabungan kata kata tf

rindu 2 teman 3

Berdasarkan contoh data diatas, terdapat lima kata yang masing-masing

(61)

41 kata yang memiliki makna berbeda, sedangkan kata lainnya masuk kedalam

dua kata tersebut.

3.3.1.1.6.Normalisasi Z-Score

Setelah menemukan pembobotan, langkah selanjutnya adalah proses

normalisasi menggunakan z-score, yang berfungsi supaya kata hasil pembobotan yang satu dengan yang lainnya dapat dibandingkan. Dibawah

ini merupakan langkah-langkah untuk mendapatkan hasil normalisasi:

1. Hasil Pembobotan yang telah mengalami proses tokenizing, stopword dan

stemming. Lihat tabel 3.9.

Tabel 3.9. Tabel Pembobotan

cinta bendera tuhan teman Dokumen 1 0.60206 0 0 0 Dokumen 2 0.60206 0 0 0 Dokumen 3 0 0.823909 0 0 Dokumen 4 0 5.20412 0 0 Dokumen 5 0.60206 0 1.124939 0 Dokumen 6 0 0 1.124939 0 Dokumen 7 0 0 0 2.40824 Dokumen 8 0 0 0 0.60206

Berdasarkan Tabel 3.9 telah mengalami proses pembobotan. Sebagai

contoh pada kata cinta di Dokumen 1, Bobot (Wij) sebesar 0.60206 yang

(62)

42 2. Mencari nilai standar deviasi dari masing-masing data lirik. Lihat tabel

3.10.

Tabel 3.10. Tabel Standar Deviasi Per Lirik STD

Dokumen 1 0.30103 Dokumen 2 0.30103 Dokumen 3 0.411954 Dokumen 4 2.60206 Dokumen 5 0.54232 Dokumen 6 0.562469 Dokumen 7 1.20412 Dokumen 8 0.30103

Pada Tabel 3.10 masing-masing dokumen dicari nilai standar deviasi,

untuk dapat diproses pada tahapan normalisasi.

3. Mencari nilai mean dari masing-masing data lirik. Lihat Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Tabel Mean

MEAN

Dokumen 1 0.150515 Dokumen 2 0.150515 Dokumen 3 0.205977 Dokumen 4 1.30103 Dokumen 5 0.43175 Dokumen 6 0.281235 Dokumen 7 0.60206 Dokumen 8 0.150515

Pada Tabel 3.11 masing-masing dokumen dicari nilai mean, untuk dapat

diproses pada tahapan normalisasi.

4. Hasil normalisasi, berdasarkan perhitungan rumus yang telah dipaparkan

(63)

43 Tabel 3.12. Tabel Normalisasi

cinta bendera tuhan teman Dokumen 1 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 2 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 3 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 4 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 5 0.31404 -0.79612 1.278192 -0.79612 Dokumen 6 -0.5 -0.5 1.5 -0.5 Dokumen 7 -0.5 -0.5 -0.5 1.5 Dokumen 8 -0.5 -0.5 -0.5 1.5

Berdasarkan Tabel 3.12 mengalami proses normalisasi dengan

menggunakan Z-Score, nilai yang diperoleh pada tabel diatas adalah data dikurangi dengan rata-rata (mean) lalu dibagi dengan standar deviasi, maka

diperoleh nilai masing-masing normalisasi pada setiap dokumen.

3.3.1.2. K-Means Clustering

Setelah melakukan proses text operation selanjutnya langkah pengelompokkan menggunakan K-Means Clustering. Centroid awal=4 centroid, dipilih empat centroid dikarenakan sudah dibatasi dengan pengelompokan topik yang diasumsikan menjadi empat kelompok/cluster

yaitu percintaan, perjuangan, persahabatan dan religi, selanjutnya untuk

penentuan centroid menggunakan variance initialization, dicari variance terbesar, kemudian lirik di sort menggunakan hasil variance terbesar dan lirik yang sudah di sort dibagi menjadi empat bagian, setiap bagian pada kelompok/cluster dicari rata-rata/mean, maka itulah centroid awal. Setelah

(64)

44 antara centroid dengan masing-masing dokumen menggunakan Euclidean distance.

Penjelasan dari langkah kerja Metode K-Means :

1. Menentukan banyaknya cluster k

2. Menentukan centroid menggunakan Variance Initialization.

3. Menghitung centroid cluster ke-i

4. Menghitung jarak objek ke masing-masing centroid pada

tiap-tiap cluster menggunakan Euclidean Distance.

5. Pengalokasian objek ke dalam tiap-tiap cluster.

Pada tabel 3.12 menunjukkan contoh dokumen lagu yang telah

mengalami proses normalisasi, kemudian dicari variance menggunakan persamaan(2.7):

Berikut ini contoh dokumen yang telah mengalami proses variance. Lihat tabel 3.13.

Tabel 3.13. Tabel Variance

cinta bendera tuhan teman Dokumen 1 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 2 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 3 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 4 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 5 0.31404 -0.79612 1.278192 -0.79612 Dokumen 6 -0.5 -0.5 1.5 -0.5 Dokumen 7 -0.5 -0.5 -0.5 1.5 Dokumen 8 -0.5 -0.5 -0.5 1.5

(65)

45 Setelah mendapatkan nilai dari variance, maka mencari variance terbesar, lalu sort dokumen berdasarkan variance terbesar. Pada data diatas,

variance terbesar berada pada kata : bendera didokumen 3 dan 4, serta teman didokumen 7 dan 8, sebagai acuan diambil pada kata bendera

[image:65.595.98.505.239.763.2]

didokumen 3, maka sort dokumen 3 yang memiliki variance terbesar. Lihat

tabel 3.14.

Tabel 3.14. Tabel Sort Lirik

Cinta bendera tuhan teman Dokumen 3 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 4 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 1 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 2 1.5 -0.5 -0.5 -0.5 Dokumen 6 -0.5 -0.5 1.5 -0.5 Dokumen 7 -0.5 -0.5 -0.5 1.5 Dokumen 8 -0.5 -0.5 -0.5 1.5 Dokumen 5 0.31404 -0.79612 1.278192 -0.79612

Selanjutnya untuk mencari centroid langkahnya adalah bagi jumlah data

dokumen menjadi empat bagian, lalu cari rata-rata (mean) pada tiap-tiap

bagian, maka itulah centroid awal yang didapat. Lihat Tabel 3.15.

Tabel 3.15. Tabel Centroid

cinta bendera tuhan teman Dokumen 3 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Dokumen 4 -0.5 1.5 -0.5 -0.5 Do

Gambar

Tabel 2.1  Kombinasi Awal dan Akhir
Tabel 2.3. Jenis Awalan Berdasarkan Tipe
Gambar 2.2 Ilustrasi Penentuan Keanggotaan Kelompok Berdasarkan
Gambar 2.3 Flowchart Algoritma KMeans
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen, maka langkah-langkah pengujian hipotesis yang digunakan dalam analisis regresi data panel dijelaskan pada uraian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Gejala Sosial Dalam Masyarakat dengan materi pokok Penyimpangan Sosial (Definisi, Faktor-faktor

Maka Ha diterima Ho ditolak ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel BI Rate dan jumlah simpanan masyarakat terhadap Penyaluran

Penelitian ini bertempat di Rumah Sa- kit Umum PKU Muhammadiyah Surakarta. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2011 sampai tanggal 30 Maret 2011.

Askes (Persero) dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, dimana kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu pusat perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan

Studi menjelaskan bahwa terdapat perbedaan perilaku manajeman keuangan yang ditunjukkan oleh karyawan dimana mereka yang mempunyai status sebagai pegawai

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti

menunjukkan bahwa nilai DER yang mempunyai konsensus terhadap nilai proporsi dari ROA nantinya akan juga mempengaruhi nilai dari perubahan harga saham yang ada dalam perusahaan.43