• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Karbon Monoksida (CO) Udara Terhadap Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir Di Berbagai Jenis Tempat Parkir.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Karbon Monoksida (CO) Udara Terhadap Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir Di Berbagai Jenis Tempat Parkir."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA TERHADAP TINGKAT KEWASPADAAN PETUGAS PARKIR

DI BERBAGAI JENIS TEMPAT PARKIR

Elisa Gunawan, 2009. Pembimbing I : dr. Hanna Ratnawati, MKes

Pembimbing II : DR. Wahyu Widowati, M.Si

Tingkat polusi udara di Indonesia semakin meningkat, salah satunya

disebabkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang akan meningkatkan jumlah emisi gas buang. Salah satu gas penyusun emisi gas buang adalah CO (karbon monoksida) yang dapat mempengaruhi tingkat kewaspadaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar CO udara di 3 jenis tempat parkir dan hubungan kadar CO udara dengan tingkat kewaspadaan. Desain penelitian ini adalah observasional analitik yang bersifat komparatif. Data yang diukur adalah kadar CO udara di tempat parkir terbuka (TPB), semi terbuka (TPSB), dan tertutup (TPT). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way ANOVA, uji lanjut Duncan’s Post Hoc Test dengan α = 0,05 dan untuk

mengetahui hubungan antara kadar CO udara dengan tingkat kewaspadaan, data dianalisis menggunakan uji regresi korelasi linier sederhana .

Subjek penelitian adalah 18 orang petugas parkir yang bekerja di 3 jenis tempat parkir. Kadar CO udara diukur menggunakan alat CO – CO2 meter SIBATA.

Tingkat kewaspadaan diukur dengan Jhonson Pascal Test.

Hasil yang diperoleh menunjukkan kadar CO udara di tempat parkir tertutup (TPT) (13,86 ppm) lebih tinggi dari pada di TPB (1,96 ppm) dan TPSB (2,32

ppm) dan tingkat kewaspadaan tidak dipengaruhi oleh kadar CO udara baik TPB

(r = 0,35), TPSB (r = 0,001), dan TPT (r = 0,044). Diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan kadar CO udara di 3 jenis tempat parkir dan tidak ada hubungan kadar CO udara dengan tingkat kewaspadaan.

Kata kunci: CO, tingkat kewaspadaan, tempat parkir terbuka, tempat parkir semi terbuka, tempat parkir tertutup.

(2)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN CARBON MONOXIDE

CONCENTRATIONS WITH AWARENESS LEVEL OF PARKING EMPLOYEES IN KINDS OF PARKING GROUNDS

Elisa Gunawan, 2009. Tutor I : dr. Hanna Ratnawati, MKes

Tutor II : DR. Wahyu Widowati, M.Si

Air pollution level in Indonesia is constantly on the rise, one of which is caused

by the increasing motor vehicle with the resulting gas emission. One element that makes up gas emission is CO (carbon monoxide) that could affect the level of awareness.

This research objective is to know the difference between CO concentrations in 3 different parking grounds and the correlation between those CO concentrations and awareness kevel.

This research used a comparative observational analytic design. Data collected was analyzed using One Way ANOVA, continued with the Duncan’s Post Hoc Test. The correlation between CO concentrations with awareness level was analyzed using regression correlation simple linier.

Research subjects consisted of 18 parking employees who worked in 3 different parking grounds. CO concentrations were measured using CO-CO2 meter SIBATA. Awareness level was measured with Jhonson Pascal Test.

Results showed that CO concentration in the closed parking ground (13,86 ppm) was higher than opened (1,96 ppm) and semi opened (2,32 ppm), and awareness level was not affected by the CO concentration in opened (r = 0,35), semi opened (r = 0,001), and closed parking grounds (r = 0,044). Conclusion, there was a difference between CO concentrations in the 3 parking grounds and there were not any correlation between CO concentrations with awareness level

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udara Bersih…………... 7

2.2 Baku Mutu Lingkungan... 8

2.2.1 Baku Mutu Lingkungan Umum... 8

2.2.2 Baku Mutu Udara... 8

2.3 Pencemaran Udara ... 10

2.3.1 Penyebab Pencemaran Udara... 11

2.3.2 Komponen Pencemaran Udara... 12

2.3.3 Jenis Pencemaran Udara... 13

2.3.3.1 Pencemaran Udara Berdasarkan Zat Pencemaran Udara... 14

2.3.3.2 Pencemaran Udara Berdasarkan Tempat dan Sumbernya…. 14 2.3.3.3 Pencemaran Udara Berdasarkan Pengaruh Terhadap Kesehatan………... 14

2.3.4 Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan... 15

2.3.5 Indeks Standar Pencemar Udara... 17

2.4 Pencemaran Udara oleh Karbon Monoksida (CO) ... 20

2.4.1 Sumber dan Kegunaan CO………... 21

2.4.2 Farmakokinetik Gas CO……... 22

2.4.3 Pencemaran Udara oleh CO... 22

2.4.4 Dampak CO Terhadap Kesehatan... 26

(4)

2.4.5.1 Hipoksia dan Asfiksia Seluler……... 30

2.4.5.2 Iskemia... 32

2.4.5.3 Kerusakan Reperfusi... 32

2.4.6 Batas Kadar CO... 32

2.4.7 Jenis Paparan Terhadap CO………... 33

2.4.7.1 Paparan Akibat Kerja.. ... 33

2.4.7.2 Paparan Bukan Akibat Kerja……... 33

2.4.7.3 Penilaian Paparan ... 34

2.4.7.3.1 Penilaian Biologis... 34

2.5 Kewaspadaan ... 34

2.5.1 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kewaspadaan... 34

2.5.1.1 Konsentrasi………... 34

2.5.1.2 Faktor Persiapan………... 35

2.5.1.3 Faktor Latihan... 35

2.5.1.4 Usia……….. 35

2.5.1.5 Tingkat Pendidikan……….. 35

2.5.1.6 Faktor Kesehatan……….. 35

2.5.1.7 Obat –Obatan……… 36

2.5.2 Penyakit yang Dapat Mengubah Kewaspadaan Seseorang……. 36

2.5.3 Tes Kewaspadaan……….36

2.5.4 Sistem yang Mengatur Kewaspadaan………. 37

2.5.4.1 Formatio Reticularis……….. 37

2.5.4.2 Reticular Activating System……….. 38

2.6 Pengaruh CO Terhadap Tingkat Kewaspadaan……… 38

2.6.1 CO mengakibatkan Hipoksia Jaringan……….38

2.6.2 Efek Hipoksia Jaringan……… 39

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... ... 41

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 41

3.1.2 Subjek Penelitian ... 41

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 41

3.2 Metode Penelitian…………... 42

3.2.1 Desain Penelitian………... 42

3.2.2 Variabel Penelitian ... 43

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 43

3.3.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 43

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 44

3.2.4 Prosedur Kerja………... 44

3.2.4.1 Cara Kerja Alat CO-CO2 meter dari SIBATA... 44

3.2.4.2 Langkah Kerja……….. 45

3.2.5 Cara Pemeriksaan……… 45

3.2.5.1 Prosedur Tes Kewaspadaan……….. 45

3.2.6 Metode Analisa……….. 45

3.2.6.1 Hipotesis Statistik………. 46

(5)

3.2.8 Aspek Etik Penelitian………... 46

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Data Hasil Penelitian ... 47

4.2Pembahasan ... 55

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 65

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Susunan Udara Bersih dan Kering………... 7

Tabel 2.2 Baku Mutu Udara Ambien Nasional…... 9

Tabel 2.3 Polutan Utama Pencemaran Udara………... 13 Tabel 2.4 Dampak Polusi Kendaraan Bermotor Terhadap Kesehatan Manusia. 16

Tabel 2.5 Indeks Standar Pencemar Udara………... 18 Tabel 2.6 Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara Terhadap Parameter

Pencemar Udara... 19 Tabel 2.7 Pengaruh Kadar CO di Udara dan Konsentrasi Kadar COHb, Serta

Gangguan Pada Tubuh……….... 27

Tabel 3.1 Kriteria Guilford……….… ... 42 Tabel 4.1 Rata-rata Pengukuran Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir

Dalam 12 Jam Pengukuran………... 47 Tabel 4.2 Rata – rata Hasil Konversi Kadar CO Udara dalam 12 Jam Pengukuran Menjadi Kadar CO Udara 8 Jam Pengukuran ... 50

Tabel 4.3 Hasil ISPU Terhitung di 3 Jenis Tempat Parkir………. 52

Tabel 4.4 Rata – rata Pengukuran Tingkat Kewaspadaan di 3 Jenis Tempat

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Molekul Gas CO... 20

Gambar 2.2 Siklus Gas CO………... 24

Gambar 2.3 Ikatan CO dengan Hb………... 31

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata dan Hasil Duncan’s Post Hoc Test Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 12 Jam Pengukuran... 48 Grafik 4.2 Rata-rata dan Hasil Duncan’s Post Hoc Test Kadar CO Udara di 3

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pengukuran CO Udara di Tempat Parkir Terbuka... 65 Lampiran 2 Hasil Pengukuran CO Udara di Tempat Parkir Semi Terbuka .. 66 Lampiran 3 Hasil Pengukuran CO Udara di Tempat Parkir Tertutup... 67

Lampiran 4 Kadar CO Udara Dalam 8 Jam di 3 Jenis Tempat Parkir……… 68

Lampiran 5 Lembar Jhonson Pascal Test……….. 69

Lampiran 6 Hasil Jhonson Pascal Test Pada Petugas Parkir di 3 Jenis

Tempat Parkir……….. 70

Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir

Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran Rata - rata)………. 71

Lampiran 8 Hasil Analisis Statistik Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 8 Jam (Periode Pengukuran Rata - rata)... 72 Lampiran 9 Hasil Analisis Statistik Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir

Yang Bertugas pada 3 Jenis Tempat Parkir………. 73

Lampiran 10 Indeks Standar Pencemar Udara………. 74

Lampiran 11 Rata – Rata Jumlah Mobil Yang Parkir Di Area Parkir

Universitas Kristen Maranatha-Bandung……… 75

Lampiran 12 Data Petugas Parkir………. 76

Lampiran 13 Denah Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen

Maranatha –Bandung………. 77

Lampiran 14 Denah Tempat Parkir Semi Terbuka Universitas Kristen

Maranatha –Bandung………. 78

Lampiran 15 Denah Tempat Parkir Tertutup Universitas Kristen

Maranatha –Bandung………. 79

Lampiran 16 Hasil Analisis Regresi Korelasi Linier Sederhana Kadar CO

Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir………….… 80

Lampiran 17 Gambar CO – CO2METER SIBATA………. 81

Lampiran 18 Lembar Persetujuan Subjek Penelitian………. 82

(10)

Lampiran 1. Hasil Pengukuran CO Udara di Tempat Parkir Terbuka

Hari Jam

I II III IV V VI

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

(11)

Lampiran 2.Hasil Pengukuran CO Udara di Tempat Parkir Semi Terbuka

Hari Jam

I II III IV V VI

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

(12)

Lampiran 3. Hasil Pengukuran Kadar CO Udara di Tempat Parkir Tertutup

Hari Jam

I II III IV V VI

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

(13)

Lampiran 4. Kadar CO Udara Dalam 8 Jam di 3 Jenis Tempat Parkir di 3 Jenis Tempat Parkir

Jenis Tempat Parkir

Hari ke

Tempat Parkir Terbuka

Tempat Parkir Semi Terbuka

Tempat Parkir Tertutup

I 1.64 1.99 9.394

II 1.56 2.05 10.46

III 1.4 1.72 7.21

IV 1.29 1.81 4.56

V 1.67 1.84 14.11

VI 1.53 1.29 18.3

Rumus Konversi Kadar CO Udara t Jam Menjadi Kadar CO Udara 8 Jam

C8/Ct=(t/8)0.185

C8 = konsentrasi rata – rata per 8 jam (ppm)

Ct = konsentrasi rata – rata per t jam

T = waktu rata – rata pengukuran konsentrasi polutan

(14)

Lampiran 5. Lembar Jhonson Pascal Test

JHONSON-PASCAL TEST : untuk mengukur tingkat kewaspadaan

Nama: Tanggal

Ambillah huruf dalam kotak sebelah kiri secara sistematis, lalu cari huruf ini

dalam barisan atas dari kunci yang tersusun menurut abjad. Tulislah huruf yang

berada di bawahnya dalam kotak sebelah kanan sesuai dengan letak huruf sebelah

kiri tadi.

Waktu : detik

Kesalahan :

Total :

Merokok :

KUNCI

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Q X E V T N U A O S W Z D R C F Y B G I H M J P L K

U J G O G Q D W M A

H T L P F W C A S F

V W H W O H K B M E

B J D Y U Y O E K D

(15)

Lampiran 6. Hasil Jhonson Pascal Test Pada Petugas Parkir di 3 Jenis Tempat Parkir

Jenis Tempat Parkir

Ulangan

Tempat Parkir Terbuka Tempat Parkir Semi Terbuka

Tempat Parkir Tertutup

I

154 200 233

II

194 108 212

III

179 191 181

IV

126 141 193

V

191 258 180

VI

(16)

Lampiran 7. Hasil Analisis Statistik Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata)

Hasil Analisis Sidik Ragam Kadar CO Udara Dalam12 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata)

Sumber Ragam Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah

F Hitung F Tabel

P

Jumlah hari

5 66,566 13,313 0,963 3,33 0.484

Jenis ruang parkir

2 549,652 274,826 19,879 4,10 0.000

Galat 10

Jumlah 17 754,468

Rata – Rata Kadar CO Udara Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata) dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Hari Pengamatan

Hari Rata – rata

I 5,640 a

II 6,086 a

III 4,476 a

IV 3,313 a

V 7,626 a

VI 9,143 a

Keterangan : huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Rata – Rata Kadar CO Udara Dalam 12 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata) dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Jenis Ruang Parkir

Jenis Ruang Parkir Rata – rata

Terbuka 1,965 a

Semi Terbuka 2,318 a

(17)

Lampiran 8. Hasil Analisis Statistik Kadar CO Udara di 3 Jenis Tempat Parkir Dalam 8 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata)

Hasil Analisis Sidik Ragam Kadar CO Udara Dalam 8 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata)

Sumber ragam Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah

F hitung F tabel

P

Jumlah hari

5 39,472 7,894 0,962 3,11 0,484

Jenis ruang parkir

2 325,886 162,943 19,865 3,11 0,000

Galat 10

Jumlah 17 447,383

Rata – Rata Kadar CO Udara Dalam 8 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata) dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Hari Pengamatan

Hari Rata – rata

I 4,341 a

II 4,690 a

III 3,443 a

IV 2,553 a

V 5,873 a

VI 7,040 a

Keterangan : huruf kecil yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5%

Rata – Rata Kadar CO Udara Dalam 8 Jam (Periode Pengukuran Rata - Rata) dan Hasil Duncan Post Hoc Test Antar Jenis Ruang Parkir

Jenis Ruang Parkir Rata – rata

Terbuka 1,515 a

Semi Terbuka 1,783 a

(18)

Lampiran 9. Hasil Analisis Statistik Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir Yang Bertugas Pada 3 Jenis Tempat Parkir

Hasil Analisis Sidik Ragam Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir

Sumber Ragam

Derajat Bebas

Jumlah Kuadrat

Kuadrat Tengah

F Hitung F tabel

P

Jenis Ruang Parkir

2 621,778 310,889 0,196 3,68 0,824

Galat 15 23737.333 1582,489

Jumlah 17 24359.111

Rata – rata Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir dan Hasil Duncan Post

Hoc Test

Jenis Ruang Parkir Tingkat Kewaspadaan

Terbuka 174,000 a

Semi terbuka 180,000 a

Tertutup 188,333 a

(19)

LAMPIRAN 10. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Kategori Rentang Penjelasan

Baik 0-50 Tingkat kualitas udara yang tidak

memberikan efek bagi kesehatan

manusia atau hewan dan tidak

berpengaruh pada tumbuhan,

bangunan maupun tingkat estetika

Sedang 51-100 Tingkat kualitas udara yang tidak

berpengaruh pada kesehatan

manusia atau hewan tapi

berpengaruh pada tumbuhan yang

sensitive, dan nilai estetika

Tidak sehat 101-199 Tingkat kualitas udara yang

bersifat merugikan pada manusia

ataupun kelompok hewan yang

sensitive atau bisa menimbulkan

kerusakan pada tumbuhan ataupun

nilai estetika

Sangat tidak sehat 200-299 Tingkat kualitas udara yang dapat

merugikan kesehatan pada

sejumlah segmen populasi yang

terpapar

Berbahaya 300-lebih Tingkat kualitas udara berbahaya

yang secara umum dapat

merugikan kesehatan yang serius

pada populasi

Tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (dalam satuan SI)

Indeks Standar Pencemar Udara CO 8 Jam (ppm)

50 5

100 10

200 17

300 34

400 46

(20)

Lampiran 11. Rata – Rata Jumlah Mobil Yang Parkir di Area Parkir Universitas Kristen Maranatha-Bandung Dari 06.00 – 18.00

Gerbang II (GWM lantai I)

Gerbang III (Area Fakultas Seni Rupa dan Design)

Senin 696 1018

Selasa 665 1112

Rabu 633 1033

Kamis 990 567

Jumat 559 957

(21)

Lampiran 12. Data Petugas Parkir

Nama Usia Jenis Tempat

Parkir

Meroko k

Spesifikasi Merokok Lama

Bekerja (bulan) A

29 terbuka

Ya sudah 8 tahun 1 hari 1/2-1

bungkus 12

B 26 terbuka Ya 16 tahun 1 hari maks 1 bungkus 12

C 23 terbuka Ya 17 tahun 1 hari 5 batang 9

D 25 terbuka Ya 15 tahun 1 hari maks 1 bungkus 8

E 26 terbuka Ya 16 tahun 1 hari 5 batang 12

F 28 terbuka Ya 14 tahun 1 hari 1 bungkus 48

G 28 Tertutup Ya 2 tahun lalu , 1/2 bungkus 27

H 22 tertutup Ya 4 tahun lalu , 1/2 bungkus 9

I 26 tertutup Ya 4 tahun lalu , 6 batang 15

J 22 tertutup Ya 3 tahun lalu , 1 bungkus per hari 21

K 29 tertutup Ya 10 tahun lalu , 1/2 bungkus/hari 8

L 22 tertutup Ya 9 tahun lalu , 1/2 bungkus 4

M 25 semi terbuka Ya sejak SMP kelas 3,6 batang/hari 18

N

29 semi terbuka

Ya sejak SMA kelas 3 1,2

bungkus/hari 0,5

O 23 semi terbuka Ya 8 tahun lalu min 1 bungkus 18

P 21 semi terbuka Ya 9 tahun lalu 2 batang per hari 9

Q 29 semi terbuka Ya 5 tahun lalu , 1/2 bungkus/hari 12

(22)

Lampiran 13. Denah Tempat Parkir Terbuka Universitas Kristen Maranatha-Bandung

(23)
(24)
(25)

Lampiran 16. Hasil Regresi Korelasi Linier Sederhana Kadar CO Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir

Hasil Regresi Korelasi Linier Sederhana Kadar CO Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir di Tempat Parkir Terbuka

r square = 0,350 Y = 7,774 + 108,179 X

Coefficients Standard Error t Stat P-value

Intercept 7.774468085 111.9406748 0.069452 0.947964 CO 108.179669 73.6061643 1.469709 0.215581

Hasil Regresi Korelasi Kadar CO Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir di Tempat Parkir Semi Terbuka

r square = 0,001 Y = 160,287 + 7,969 X

Coefficients Standard Error t Stat P-value

Intercept 160.2873836 176.6781229 0.907228 0.415598 CO 7.969691437 98.13735027 0.08121 0.939176

Hasil Regresi Korelasi Kadar CO Udara dan Tingkat Kewaspadaan Petugas Parkir di Tempat Parkir Tertutup

r square = 0,044

Y = 192,677 + 0, 904 X

Coefficients Standard Error t Stat P-value

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Elisa Gunawan

NRP : 0610072

Alamat : Kompleks Banceuy Permai BP 16

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 25 April 1987

Riwayat Pendidikan

1994 lulus TK Santo Aloysius Bandung

2000 lulus SD Santo Yusuf I Bandung

2003 lulus SMP Santo Aloysius I Bandung

2006 lulus SMA Santo Aloysius I Bandung

2006 – sekarang mahasiswi Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen

(31)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tingkat polusi udara yang semakin meningkat terutama di kota – kota besar

sangat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satu

penyumbang polusi udara di kota – kota besar di Indonesia adalah kendaraan

bermotor. Gas buangan kendaraan bermotor menjadi salah satu penyumbang

polusi udara bahkan di Jakarta merupakan penyumbang utama polusi udara.

Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia setiap tahun semakin meningkat

sehingga sangat berpengaruh terhadap peningkatan kadar polusi udara. Menurut

Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia tahun 2005 adalah

38.156.278 dan akan mengalami peningkatan tiap tahunnya (BPS, 2005).

Analisa Bank Dunia menempatkan Kota DKI Jakarta sebagai kota terpolusi

nomor tiga setelah Meksiko dan Bangkok. Berdasarkan laporan Bank Dunia,

kerugian dari buruknya kualitas udara kota Jakarta tahun 1990 mencapai 62 juta

US dollar, tahun 1996 mencapai 200 juta US dollar, tahun 2008 mengalami

kerugian mencapai 222 juta US dollar (Bappenas, 2008).

Beberapa macam komponen pencemar udara yang berasal dari gas buang

kendaraan bermotor antara lain karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOX),

belerang oksida (SOX),hidro karbon(HC) partikel (Particulate ) dan lain – lain.

Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna,

tidak berasa, dan merupakan 6 % atau lebih dari seluruh gas buangan kendaraan

bermotor. CO berasal dari hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan fosil, hasil

industri dan materi lain yang mengandung gasoline , kerosene , minyak , propane

, batu bara dan hasil pembakaran mesin kendaraan bermotor dan industri. Di

udara, gas CO terdapat dalam jumlah sangat rendah yaitu sekitar 0,1 ppm, tetapi

di wilayah perkotaan dengan lalu lintas padat dapat mencapai 10 – 15 ppm

(32)

sebesar 7,8 % dari pembuangan limbah padat, pembakaran stationer

menyumbangkan 1,9% dan 63,8% berasal dari sektor transportasi; sumber –

sumber lain sebesar 16,9%. Sektor transportasi menyumbangkan polutan CO yaitu

59% dari mobil bensin ; 0,2% dari mobil diesel ; 2,4% dari pesawat terbang ;

0,1% dari kereta api ; 0,3% dari kapal laut dan sepeda motor serta lainnya sebesar

1,8% (Wardhana , 1995).

Kadar CO yang tinggi dalam suatu ruangan dapat membahayakan manusia

karena dapat menimbulkan hipoksia jaringan dengan gejala kelemahan, mual,

muntah, vertigo, bahkan kematian (United States Departement of Labor, 1996).

Hipoksia jaringan disebabkan karena keracunan CO dapat menurunkan

kemampuan hemoglobin (Hb) untuk mengangkut oksigen, karena kekuatan ikatan

antara karbon monoksida dengan hemoglobin adalah 250 kali lebih kuat dari pada

kekuatan ikatan antara oksigen dengan hemoglobin. Bila terjadi hipoksia di

jaringan otak dapat mengakibatkan gangguan ingatan, gangguan kesadaran dan

gangguan konsentrasi yang mengarah pada gangguan kewaspadaan (Guyton ,

1997; Lutrell, 2008).

Ventilasi udara di ruangan yang buruk dan penghirupan CO secara kronis

dapat menyebakan kejadian keracunan CO semakin cepat sehingga orang yang

bekerja di tempat tersebut sangat rentan keracunan CO sebagai contoh petugas

parkir, pekerja tambang, koki, pemadam kebakaran yang terus menerus terpapar

asap mengandung CO (Wardhana, 1995).

Berdasarkan fakta – fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa polusi udara

khususnya CO dapat berpengaruh buruk terhadap status kesehatan seseorang dan

tingkat kewaspadaan, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dini terutama

bagi orang yang memiliki pekerjaan yang selalu bersinggungan dengan polusi

(33)

1.2Identifikasi Masalah

Berapa kadar CO udara pada tempat parkir terbuka, semi terbuka dan tertutup

dan bagaimana hubungan tingkat kewaspadaan pada petugas parkir yang bekerja

di tempat parkir terbuka , semi terbuka dan tertutup.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah mengetahui hubungan kadar CO udara dengan

tingkat kewaspadaan petugas parkir pada berbagai jenis tempat parkir.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kadar CO udara terhadap

tingkat kewaspadaan petugas parkir di tempat parkir terbuka, semi terbuka dan

tertutup.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi ilmiah,

khususnya tentang pengaruh CO terhadap status kesehatan khususnya tingkat

kewaspadaan.

Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya pengelola tempat parkir tentang bahaya CO sehingga

masyarakat dapat menghindari keracunan CO.

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Aktivitas transportasi khususnya kendaraan bermotor merupakan sumber

pencemaran udara di daerah perkotaan. Bahkan hampir seluruh kendaraan yang

pernah mengikuti uji emisi gas buang kendaraan bermotor mengeluarkan gas CO

(34)

Sejumlah kecil CO dibentuk di dalam tubuh dan gas ini diduga berfungsi

sebagai messenger kimia di otak dan di tempat lain (Ganong, 2003). Kadar

normal gas CO dalam darah adalah kurang dari 5% atau kurang dari 15% bagi

perokok berat dan mencapai konsentrasi toksik bila kadar CO darah lebih dari

20%. CO bergabung dengan molekul hemoglobin (Hb) di tempat yang sama

seperti oksigen yaitu di sel darah merah (Wallach, 2000).

Oleh karena itu, CO dapat memindahkan oksigen dari Hb. Kekuatan ikatan

antara CO dan Hb kira – kira 250 kali lebih kuat dibanding ikatan O2 dan Hb

(Guyton , 1997). Karbon monoksida hemoglobin (ikatan antara karbon monoksida

dan hemoglobin= COHb) sangat lambat melepaskan CO, dikarenakan afinitas

yang besar antara CO dan Hb sehingga menyebabkan terjadinya pembentukan

COHb yang progresif, dalam keadaan ini Hb tidak mampu mengikat oksigen.

Jumlah pembentukan COHb tergantung pada lama paparan terhadap CO,

konsentrasi CO dalam udara inspirasi dan besar ventilasi alveolar (Ganong ,

2003).

Keracunan CO berarti terjadi peningkatan kadar COHb dalam darah

dikarenakan menghirup secara berlebihan asap yang berasal dari kendaraan

bermotor, api , pemanas gas, dan lain – lain yang mengandung gas CO.

Peningkatan kadar COHb dalam darah akan menyebabkan hipoksia jaringan dan

apabila terjadi hipoksia di jaringan otak akan mengakibatkan gangguan memori,

gangguan kesadaran yang ditandai gangguan kewaspadaan terlebih dahulu (Nissl,

2009).

Berdasarkan hal – hal tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian hubungan

antara kadar CO udara dengan tingkat kewaspadaan pada petugas parkir di tempat

(35)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan kadar CO udara di tempat parkir terbuka, semi

terbuka, dan tertutup

2. Terdapat hubungan antara kadar CO udara dengan tingkat

kewaspadaan pada petugas parkir yang bekerja di tempat parkir

terbuka, semi terbuka dan tertutup

1.6Metode Penelitian

Penelitian tingkat kewaspadaan petugas parkir menggunakan Jhonson Pascal

Test yaitu dengan mencocokkan huruf huruf dalam 2 tabel pada lembar Jhonson

Pascal Test. Data yang diukur adalah waktu (detik) yang dibutuhkan untuk

mecocokkan huruf – huruf dalam 2 tabel tersebut. Pengukuran kadar CO udara

dengan menggunakan CO analyser yang mempergunakan metode infra merah non

dispersive (NDIR = Non Dispersive Infra Red) yakni CO-CO2 meter dari

SIBATA.

Data kadar CO udara dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of

Variance = ANOVA) dengan rancangan acak kelompok (RAK) apabila terdapat

perbedaan siginifikan antara perlakuan dilanjutkan Duncan’s Post Hoc Test.

Data tingkat kewaspadaan petugas parkir dianalisis menggunakan analisis sidik

ragam (ANOVA) dengan rancangan acak lengkap (RAL) apabila terdapat

perbedaan siginifikan antara perlakuan dilanjutkan Duncan’s Post Hoc Test.

Untuk mengetahui hubungan kadar CO udara dan tingkat kewaspadaan petugas

parkir di masing-masing tempat parkir yaitu terbuka, semi terbuka dan tertutup,

(36)

1.7 Lokasi dan waktu

Penelitian dilaksanakan ini tempat parkir di lingkungan Universitas Kristen

Maranatha-Bandung. Tempat parkir terbuka adalah lahan parkir di depan gedung

FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Design), tempat parkir semi terbuka adalah tempat

parkir di basement GAP (Gedung Administrasi Pusat) dan basement 1, dan tempat

parkir tertutup adalah basement III GWM (Grha Widya Maranatha).

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Terdapat perbedaan kadar CO udara (8 jam , 12 jam pengukuran) di

tempat parkir terbuka dan semi terbuka dengan tempat parkir tertutup

Tidak terdapat hubungan antara kadar CO udara dengan tingkat

kewaspadaan pada petugas parkir yang bekerja di tempat parkir terbuka ,

semi terbuka dan tertutup

Kesimpulan tambahan : kadar CO udara tempat parkir tertutup UKM – Bandung melampaui kadar ISPU.

5.2 Saran

Dilakukan penelitian tentang pengaruh CO udara terhadap status kesehatan

lain antara lain kadar COHb dan saturasi oksigen

Dilakukan penelitian tentang pengaruh polusi udara lain selain CO

terhadap status kesehatan

Perlu dilakukan penelitian kadar CO udara di tempat parkir yang lalu

lintasnya sangat tinggi seperti di pusat perbelanjaan

Meminimalisasi variabel pengganggu seperti dilakukan tes kebugaran

petugas parkir

Dilakukan penelitian tentang pengaruh CO udara terhadap status kesehatan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2001. Hypoxia. Http://www.everything2.com/hypoxia/effect.html. 1 Oktober 2009

Anonimus. 2002. Occupational Safety and Health Guideline for Carbon Monoxide.

http://www.osha.gov/SLTC/healthguidelines/carbonmonoxide/recognition.ht ml. 16 Oktober 2009

Anonimus. 2005. Carbon Monoxide. http://www.images.google.co.id /carbonmonoxide.html. 10 Oktober 2009

Anonimus. 2005. Carbon Monoxide. http://www.dol.gov/search.carbonmon. 16 Oktober 2009

Anonimus. 2009. http://www.counseling.com.ac.uk/concen.html. 30 Januari 2009

Anonimus, 2009. How Carbon Monoxide Affects Your Health.

http://www.carbonmonoxidemedicalassociation.com/carbon_monoxide_affect

s_health.htm. 15 Oktober 2009

American Lungs Association. 2008. Carbon Monoxide Indoors.

http://www.lungusa.org/healthy-air/home/resources/carbon-monoxide-indoors.html. 18 Oktober 2009

Badan Pusat Statistik. 2005. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya

Tahun 1987-2005.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&n

otab=12. 20 November 2009

Baechler, MC. 1997. Sick Building Syndrome Sources, Health Effects,

Mitigation. New York : NDC. p. 211-212

Bapedal. 1992. Pencemaran Udara.

http://www.surabaya.go.id/pdf/ispu/kepmen.pdf. 10 Oktober 2009

Bappenas. 2008. Pencemaran Udara.

(39)

Bledsoe, BE., McEvoy, Mike. 2009. Where There’s CO, There’s Not Always

Fire.

www.jems.com/resources/supplements/trend_setters/where_theres_co_theres_ not_always_fire.html&usg. 1 Oktober 2009

Budy, Haryanto. 2005. Kadar Debu dan CO Kritis.

Http://www.kompas.com/kesehatan/news/0510/20/083719.htm, 5 November 2009

Canter. 1979. The Basic Science of Air Pollution. Canada : John Wiley&Sons. p. 185

Caroline Wijaya. 1993. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Jakarta : EGC. Hal. 157-160

Depkes. 2007. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap

Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/Udara.PDF. 12 Oktober 2009

Dorland, W. A. Newman. 2002. In : Huriawati H., dkk. Editors. Kamus

Kedokteran Dorland, Edisi 29. Jakarta : EGC. Hal : 866

Duus, P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi, Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hal : 146-148; 310-313

Ernst, Amin., Zibrak, Joseph. 2009. Carbon Monoxide Poisoning.

http://content.nejm.org/cgi/content/full/339/22/1603. 15 November 2009

Fardiaz, S. 1992. Polusi Air & Udara. Yogyakarta : Kanisius. p. 162-165

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal 93; 109; 186-187; 514-515; 635; 664

Guyton A. C., Hall J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC. Hal.649-650

Hawley, Gessner, Reinhold, Van Nostrand. 2005. An Introduction to Indoor

(40)

Jain, K. K. 1990. The Carbon Monoxide Cycle.

Http://www.coheadquarters.com/figco03.htm, 3 Januari 2009

Jouvet, M. 1969. Handbook of Clinical Neurology, Vol 3. Amsterdam : North Publishing Company

Kaplan, H. I., Saddock, B. J., Grebb, J. A. 1997. Sinopsis Psikiatri, Edisi 7, Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 589-591 ; 598-600

Keputusan.Meneg.KLH Nomor KEP 02/MENKLH/1/1988

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor KEP -45/ MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 441/KPTS 1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Komisi Kepolisian Indonesia, 2009. Jumlah Kendaran Bermotor Tahun 2009.

(http://www.komisikepolisianindonesia.com/main.php?page=artikle&id=1187

&halaman=18), 14 November 2009

LAPAN. 2000. Manual Pembacaan CO-Meter SIBATA. Bandung : LAPAN. Hal.76

Lutrell, William., Jederberg, Warren., Still, Kenneth. 2008. Toxicology

Principles For The Industrial Hygienist. New York: AIHA. p. 93

Martini. 2004. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 6th ed. New York : Pearson Education. p. 554-556

Mubarak, Husnul. 2008. Keracunan Karbon Monoksida.

http://www.cetrione.blogspot.com/keracunankarbonmonoksida.html, 7

November 2009

Nissl, Jan. 2009. Confussion, Memory, Altered Alertness.

http://www.newcastlenow.org/index.php/article/degelsmith/. 15 November

2009

Penney, David. 1999. Carbon Monoxide Poisoning.

(41)

Penney, David. 2001. Carbon Monoxide and Motor Vehicles.

Http://www.carbonmonoxidekills.xom/carbon_monoxide_&_motor

vehicles.htm, 4 Januari 2009

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Poe, Edgar Allan. 2001. Carbon Monoxide; Some Historical Highlights.

Http://www.coheadquarters.com/cohistory.htm, 15 Agustus 2009

Prockop, Leon., Chickova, Rossitza. 2001. Carbon Monoxide Intoxication: An

Update Review. Florida: Tampa Publisher

Puji Lestari. 2006. Minim RTH, Banjir Datang.

Http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/09/Jabar/330.htm, 4 Januari

2009

Quirk. 2001. Longman Dictionary of Contemporary English. 3rd edition. Edinburg : Tearson Educatiion Limited. p. 75 ; 201

Reisdorff EJ., Wiegenstein JG. 1996. Carbon Monoxide Poisoning. In:

Tintinalli, JE, dkk. Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide.

4th ed. New York: McGraw-Hill. 1996. p. 914-9

Schuster, Robert. 2007. Carbon Monoxide Damage.

www.bobschuster.com/co/damage/, 14 November 2009

See Min. 1986. The Carbon Monoxide Poisoning Syndrome.

Http://www.coheadquarters.com/ChronicCO/coSyndrome1.htm, 5 Januari

2009

Setiawan W, 2008. Pengendalian Pencemaran Udara.

http://www.bplhd.jakarta.go.id, 28 Desember 2009

Sherwood L. 2007. Human Physiology From Cells to Systems. 6th edition. West Virginia : Thomson. p. 484

(42)

Staf Pengajar Departemen Teknik Pertambangan ITB. 2004. Gas CO pada

Tragedi Tambang Emas di Pongkor.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/16/0804.htm, 8 Februari 2009

Subaris, Heru. 2008. Rokok Dalam Perspektif Lingkungan.

http://dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/clingksehat/read/104.html. 30

November 2009

Sutardi, Tata. 2008. Teknik Pengukuran Udara Ambien.

http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-read_article.php?mode=mobile&articleId=97. 18 Oktober 2009

Varon, Joseph. 1997. Carbon Monoxide Poisoning. The Internet Journal of

Toxicology, 1559. (11) : 156-9

Wallach, Jacques. 2000, Interpretation of Diagnostic Tests.7th ed. Philadelphia: Lippincolt Williams & Wilkins . p. 6 ; 924; 926

Wichaksana, Aryawan., Astono, Sudi., Hanum, Kholidah. 2002. Dampak

Keracunan Gas Karbon Monoksida Bagi Kesehatan Pekerja.

http://www.cerminduniakedokteran.com/portalkalbe.htm. 15 November 2009

WWF. 2009. Jakarta Needs Balanced Development.

http://www.wwf.or.id/en/about_wwf/whatwedo/climate/resouces/?4241/Jakart

Gambar

Tabel 3,33
tabel 3,11
tabel 3,68
Tabel Batas Indeks Standart Pencemar Udara (dalam satuan SI)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan simplisia dapat dikeringkan pada suhu 30 sampai 90 , tetapi suhu yang terbaik tidak melebihi 60 Bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan panas

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah independensi, kompetensi, pengalaman

Penelitian yang dilakukan oleh Ilham (2013), mengenai analisis pendapatan dan kelayakan usaha bawang goreng pada UMKM usaha bersama di Desa Bolupountu Jaya Kecamatan Sigi

Parkey (dalam Aunurrahman, 2009:189), bahwa guru tidak hanya sekedar sebagai guru di depan kelas, akan tetapi juga sebagai bagian dari organisasi yang turut serta

Dalam memperoleh data, pengembang melakukan wawancara pada guru bimbingan dan konseling di sekolah. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK SMAN 11 Surabaya

Dar kenyataan yang penelt temu tampaknya belum semua program dan ke- gatan yang ada d Pondok Pesantren nurul Haq telah mengarah pada upaya untuk me- ngembangkan skap dan

terlihat dari nilai standar deviasi untuk masing-masing jenis kelamin yang. cenderung

Keluhan yang biasa diderita oleh ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) yaitu merasa kelelahan, mersa kesemutan, muka pucat dan tidak bugar serta kenaikan berat