• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan Spray-strake pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan Spray-strake pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN HIDRODINAMIKA PENGARUH PELETAKAN

SPRAY-STRAKE PADA KAPAL PATROLI CEPAT TIPE PLANING

HULL

Andi Haris Muhammad

Jurusan Teknik Perkapalan - Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea-Makassar, Sulsel 90245 Telp. 0411-585637, e-mail:andi_haris@ft.unhas.ac.id

Abstrak

Dalam 2 dekade terakhir, perancangan kapal berkecepatan tinggi semakin meningkat. Kapal cepat tipe planing hull umumnya difungsikan sebagai kapal patroli dan penjagaan pantai. Tingginya kecepatan operasi kapal tentunya berpengaruh terhadap besarnya tahanan total kapal. Tahanan total kapal cepat umumnya didominasi oleh tahanan sisa yang senantiasa bertambah seiring dengan penambahan kecepatan kapal. Paper ini menampilkan kajian hidrodinamika pengaruh peletakan spray-strake terhadap pengurangan tahanan spray yang senangtiasa membasahi badan kapal. Untuk melihat penomena hidrodinamika kapal, pengujian tahanan dilakukan melalui tangki tarik pengujian. Spray-strake yang dipasang sepanjang lambung kapal perpengaruh dalam mengurangi komponan tahanan total.

Kata kunci

Hidrodinamika kapal, spray-strake, tahanan total, planing hull

Pendahuluan

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sedemikian cepat, keperluan akan moda trasportasi laut berupa kapal berkecepatan tinggi semakin meningkat. Dalam 2 dekade terakhir, kapal berkecepatan tinggi didesain dalam berbagai kegunaan. Lewis [1] mengelompokan kapal tersebut dalam 4 kategori: 1) Round-bilge dan planing mono-hull, 2) Catamaran dan Small Waterplane Area Twin Hull (SWATH), 3) Kapal Surface-piercing

dan submerged foil hydrofoil, 4) Air Cushion Vehicles (ACV) dan Surface Effect Ships (SES).

Di-Indonesia, kapal tipe planing hull umumnya difungsikan sebagai kapal patroli perairan dan penjagaan pantai. Lambung dengan alas rata serta garis muat (sarat) yang rendah sangat mendukung kapal tipe planing hull dapat berkecepatan tinggi [2]. Namun disisi lain kapal jenis ini menimbulkan tahanan spray yang relatif besar, utamanya pada bagian haluan kapal [3]. Selanjutnya hal tersebut akan berpengaruh pada perilaku hidrodinamika kapal.

Paper ini menampilkan kajian hidrodinamika pengaruh pemasangan spray-strake terhadap pengurangan tahanan kapal patroli tipe planing hull. Spray-strake yang dipasang sepanjang kapal diharafkan dapat mengurangi komponan tahanan spray. Untuk melihat seberapa besar pengaruh pemasangan spray-deflector tersebut, pengujian model pada tangki tarik dilakukan dengan mengunakan model kapal sepanjang 2.2 m pada kecepatang antara 10 s.d 25 Knot.

(2)

Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan

Spray-Strake Pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull

Hidrodinamika Kapal Tipe Planing Hull

Penelitian awal hidrodinamika kapal tipe planing hull telah dimulai di Amerika Serikat (AS) sejak 40 tahun yang lalu. Penelitian ini awalnya bertujuan untuk merencanakan sebuah aircraft (flying boat) dimana air adalah sebagai media pendaratan kapal. Seiring dengan kemanjuan teknologi, konsep ini dikembangkan untuk desain lambung sebuah kapal berkecepatan tinggi atau dikenal dengan planing hull..

Savitsky [2] menuliskan secara sederhana prosedur perhitungan dalam memprediksi prilaku hidrodinamika kapal tipe planing hull, khusunya dalam menentuan luas bidang basah, besarnya gaya angkat dan gaya dorong yang dialami kapal, pusat tekanan yang dialami kapal semasa dioperasikan serta batasan stabilitas kapal hubungannya dengan

deadrise dan trim kapal pada sejumlah kecepatan. Gambar 1 menampilkan sebuah sketsa luas permukan basah kapal tipe planing hull, parameter trim, dearise dan arah aliran hidrodinamika kapal. Dalam penjelasannya permukaan basah kapal dibagi dalam 2 bagian yaitu: bagian pertama yaitu daerah stagnation line kebelakang kapal atau disebut presure area. Daerah ini dibatasi panjang keel tercelup (LK), panjang chine tercelup (LC),

permukaan transom tercelup dan stagnation line. Selanjutnya bagian ke dua adalah daerah

stagnation line ke depan atau disebut spray area. Selanjutnya dijelaskan pada gambar tersebut arah aliran spray yang terjadi pada daerah stagnation line dan spray edge memiliki arah kemiringan aliran spray terhadap stagnation line disebut space angleS)

(3)

Penelitian Tentang Spray-Deflector

Spray-deflector didefinisikan sebagai sebuah strip membujur yang dipasang sepanjang permukaan lambung kapal. Tujuan utama pemasangan strip adalah untuk mengurangi bidang basah lambung dikarenakan semprotan (spray) yang bersumber dari alas kapal, dilain sisi pemasangan strip dapat menambah gaya angkat kapal, khususnya pada bagian haluan kapal. Saat ini dikenal sejumlah spray-deflector antara lain: i) Spray-strip, ii)

Spray-rail, dan iii) Spray-strake

.

Pada Tahun 1964 (Clement) melakukan sejumlah pengujian pada tangki tarik pengaruh pemasangan spray-strip terhadap tahanan total kapal. Model spray-strip yang dipergunakan pada pengujian seperti pada Gambar 2. Posisi melintang dari spray-strip

tersebut dipasang berdasarkan pendekatan ¼, ½, dan ¾ separuh lebar kapal dari garis pusat kapal. Selanjutnya posisi memanjang bermula dari ujung haluan sampai dengan

stagnation line pada Fn = 0.5. Peletakan spray-deflector ini beorientasi pada kecepatan operasi kapal. Pada pengujian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa spary-deflector yang dipasang pada kapal telah memberikan pengaruh terhadap pengurangan tahanan total kapal sebesar 15%.

Gambar 2. Geometri Peletakan Spray-Strip (Clement, 1964).

Selanjutnya sejumlah penelitian sehubungan pemasangan spray deflector pada kapal cepat antara lain: Muller-Graf (1991) mengunakan spray-rail yang dipasangkan pada kapal semi-displacement untuk mengurangi tahanan kapal dan pergerakan kapal pada laut bergelombang (seakeeping). Condega and Lewis (1997) memasang sejumlah spray-strake

untuk mengurangi natural roll period pada kapal tipe planing hull.

Metode Penelitian 1. Pengujian Model

Untuk melihat penomena hidrodinamika kapal secara nyata diperlukan suatu pengujian pada tangki percobaan. Pengujian tahanan kapal dengan mengunakan model skala 1/10 dilakukan pada tangki tarik Universiti Teknologi Malaysia (UTM) denga ukuran tangki: panjang 120 m, lebar 4 m dan kedalaman 2.5 m. Desain model kapal dan tipe spray-strake

(4)

Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan

Spray-Strake Pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull

digunakan dalam pengujian tertera pada Tabel 1. Spray-strake tersebut adalah sebuah tipe spray-deflector yang dikembangkan oleh Condega (1987) dengan peletakan spray- strake dipasang sepanjang kapal.

(a) Model Bare (b) Model 3SS-Full

(c) Profil spray-strake

Gambar 3. Geometri Model Kapal Tipe Planing Hull dan Profil Spray-Strake

Table 1. Dimensi Utama Kapal

Dimensi Kapal Model

Panjang keseluruhan, Loa (m) 22.00 2.200

Displasmen , ∆ (ton) 55.16 0.055

Lebar chine, Bx (m) 4.906 0.491

Panjang chine , Lp (m) 21.13 2.113

LCG (m) 9.22 0.922

VCG, KG (m) 2.039 0.2039

bottom deadrise tengah kapal, β (deg) 22.95 22.95

Sarat, T (m) 1.243 0.124

Koefisien Blok, Cb 0.435 0.435

Jumlah Spray-strake - 3

(5)

2. Non-Dimensi Gaya Hidrodinamika

Pengukuran gaya hidrodinamika yang berkerja pada model didasarkan pada Persamaan 1 dalam bentuk non-dimensi. Dimana efek massa virtual ditambahkan kemudian ke gaya yang diukur. 2 2 2 / 1 ' U Lpp X X ρ = (1) Dimana : X = Gaya Hidrodinamik

X’ = Gaya Hidrodinamik (non-dimensi)

Lpp = panjang kapal

U = kecepatan kapal (U= u2+v2)

Pembahasan

Gambar 4 memperlihatkan sebuah penomena aliran hidrodinamika pada pengujian tahanan kapal tipe planing hull pada tangki tarik sepanjang 120 m, lebar 4 m dan kedalaman 2.5 m. Pemasangan spray strake sepanjang lambung kapal (Model 3SS Full) mampu menahan laju semprotan air yang bersumber dari alas kapal bagian haluan yang senangtiasa membasahi badan kapal. Pemasangan spray-strake tersebut telah mengurangi tahanan total kapal sebesar 3% dibanding kapal tanpa spray-strake (Model Bare) pada kecepatan 7.72 m/s. Hasil tersebut lebih kecil dibanding dengan hasil pengujian yang dilakukan oleh Condega (15%) yang mana peletakan spray strake yang hanya pada posisi bagian haluan kapal, hal tersebut menunjukan bahwa spray dominan terjadi pada daerah haluan kapal hingga stagnation line atau spray area. Selain itu menurut Utama [3] dengan peletakan spray defelector pada bagian haluan kapal dapat menstabilkan kapal saat dioperasikan.

Selanjtnya penetuan besarnya koefisien tahanan total kapal diprediksi dengan Metode ITTC-1978. Gambar 5 dan Tabel 2 menampilkan hasil perhitungan hubungan koefisien tahanan total (X’) dan kecepatan (VS) pada kecepatan 1.63 s.d 4.88 m/s (skala model).

Seiring dengan bertambahnya kecepatan kapal, besarnya tahanan total kapal yang dihasilkan seiring peningkatan kecepatan sangat dipengaruhi oleh kenaikan komponen tahanan sisa dibanding tahanan geseknya, hal ini salah satunya disebabkan komponen tahanan spray yang dialami kapal

Untuk meningkatkan peran spray-strake dalam upaya mengurangi tahanan kapal sejumlah parameter spray-strake yang pelu diperhatikan dalam aplikasinya antara lain: (i) Lebar spray strake (bSS), dengan menambah lebar spray strake akan menambah gaya keatas (lift force) kapal dan dengan besarnya dimensi spray strake tersebut dapat mengurangi laju semprotan air ke badan kapal. (ii) Lokasi penempatan spray-strake (xSS), dengan penempatan spray-strake pada bagian haluan kapal dimana semprotan daerah tersebut adalah dominan.

(6)

Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan

Spray-Strake Pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull

Gambar 4. Visualisasi Air Seprotan Kapal Cepat Tipe Planing Hull

0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003 0.0035 0.004 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50 U' X' Bare Model 3SS-Full Model

Gambar 5: Kurva Gaya Hidrodinamika (non-Dimensi)

Table 2. Gaya Hidrodinamik (non-dimensi)

Speed Model 3SS-Full Model Bare

1.6267 0.002969156 0.002891197 2.0333 0.003467356 0.003657689 2.4400 0.003503251 0.003549216 2.8467 0.002927454 0.002985602 3.2534 0.002517424 0.002608051 4.0667 0.002048236 0.002091387 4.8800 0.001631589 0.001674732

(7)

Simpulan

Berdasarkan kajian diatas disimpulkan bahwa peletakan spray-strake pada kapal tipe planing hull memiliki pengaruh terhadap pengurangan tahanan total kapal. Namun disarankan peletakan spray-strake hendakanya dipasang pada daerah stagnation line hingga haluan kapal atau dikenal dengan spray area agar dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam mengurangi tahanan kapal pada saat dioperasikan.

Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr. Adi Maimun dan Prof. Dr. Omar Yaakob, Universiti Teknologi Malaysia yang telah membimbing dan memberikan masukan pada penelitian ini. Terima kasih pula khususnya kepada teknisi dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok penelitian bersama pada marine Technology Laboratory Universiti Teknologi Malaysia yang telah membantu selama pengambilan data di towing tank.

Daftar Simbol

α = Sudut antara garis pusat dan garis stagnan β = Bottom deadrise

λ = Skala

δs = Sudut antara garis stagnan dan keel (space angle) δ = Sudut antara garis stagnan dan keel

Φ = Sudut antara garis spray edge dan garis keel

τ = Sudut Trim

θ = Sudut antara garis spray edge dan garis stagnan

∆ = Displasmen

b = Lebar kapal

bsr = Lebar Spray-strake

Bx = Lebar chine

Cb = Blok Koefisien

LC = Panjang chine tercelup Lk = Panjang keel tercelup

Loa = Panjang Keseluruhan

Lpp = Panjang jarak antar AP - FP

Lp = Panjang chine

LCG = Jarak titik pusat gravitasi memanjang

VCG = Jarak titik pusat gravitasi tegak

VS = Kecepatan kapal

T = Sarat

U = Kecepatan arah longitudinal

U’ = Kecepatan arah longitudinal (non-dimensi)

(8)

Kajian Hidrodinamika Pengaruh Peletakan

Spray-Strake Pada Kapal Patroli Cepat Tipe Planing Hull

X’ = Gaya hidrodimik lambung (Non-dimensi)

Daftar Pustaka

Clement, E. P. 1964. Effects of Longitudinal Bottom Spray Strips on Planing Boat Resistance. DTMB; Department of the Navy. USA. Report No. 1818.

Condega, L. and Lewis, J.A. 1997. Case Study of Dynamic Instability in a Planing Hull;

Journal of Marine Technology, SNAME. Vol. 24, No.2: 143-163.

Lewis, E. V. ed. 1989. Principles of Naval Architecture, Volume 3; _______. Jersey City, USA

Muller-Graf, B. 1991. The Effect of an Advanced Spray Rail System on Resistance and Development of Spray of Semi-Displacement Round Bilge Hulls; Proceeding Fast Sea Transportation (FAST’91). Trondheim. Vol.1: 125-142.

Savitsky, D. 1964. Hydrodynamic Design of Planing Hulls, Journal of Marine Technology, ______ Transaction: 71-95.

Utama, I.K.A.P. 2006. Kajian Experimental Pengaruh Pemasangan Spray-strip Pada Kapal Cepat; Jurnal Marine. Vol 2, No. 3 (in Indonesia).

Gambar

Gambar 1. Sketsa Luasan Permukan Basah Kapal Lambung Permukaan Rata
Gambar 2. Geometri Peletakan Spray-Strip (Clement, 1964).
Gambar 3. Geometri Model Kapal Tipe Planing Hull dan Profil Spray-Strake
Gambar 4. Visualisasi Air Seprotan Kapal Cepat Tipe Planing Hull

Referensi

Dokumen terkait

Sejalan dengan CAADP sebagai kerangka kerja regional, kebijakan industrialisasi pertanian adalah usaha nasional untuk mewujudkan SDG ke-9 terkait pembangunan

Pada Gambar 4.28 adalah desain input pembuatan laporan slip gaji karyawan dalam sebulan beserta dengan total gaji bersih karyawan... Desain Output Laporan Slip Gaji Karyawan Pada

Karena ada kecenderungan rata-rata industri kontruksi menyajikan kesadaran lingkungan tidak begitu terperinci baik dari aspek akuntansi dan faktor keuangan,

Hal ini berarti kesenian, budi pekerti, syarat-syarat agama (nilai-nilai agama), sastra (dongeng, babat, cerita-cerita rakyat dan sebagainya), juga pendidikan

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

ditopang oleh nilai-nilai Islam yang menjujung tinggi nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, kesungguhan dan tanggap terhadap perubahan. 5) Sebagai pedoman menciptakan

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya saya telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir yang berjudul “PENGARUH

Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu dilakukan kajian kesiapan dalam menghadapi berbagai bencana di perpustakaan untuk menjaga keutuhan dan kelestarian koleksi