• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK SMTI BANDA ACEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMK SMTI BANDA ACEH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KARYA WISATA TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA

KELAS X SMK SMTI BANDA ACEH

Skripsi

diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan

oleh

Yuni Zawi 1511010012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10 1.3. Rumusan Masalah ... 11 1.4. Tujuan Penelitian ... 11 1.5. Manfaat Penelitian ... 11 1.6. Definisi Operasional ... 12 1.7. Hipotesis Penelitian ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 15

2.1. Pengertian Menulis ... 15

2.2. Menulis Laporan Hasil Observasi ... 16

2.3. Pengaruh ... 18

2.4. Metode Karya Wisata ... 19

2.5. Sekolah Menengah Kejuruan ... 23

2.6. Penelitian Relevan ... 24

2.7. Kerangka Berfikir ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 28

3.2. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 29

3.3. Lokasi Penelitian ... 32

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33

(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Hasil Penelitian ... 39

4.1.1. Data Tes ……… 40

4.1.2. Data Non Tes ……… 51

4.2. Pembahasan ... 64

4.2.1. Hasil Tes ………... 64

4.2.2. Hasil Non Tes ………... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 70 BIODATA PENULIS ...

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses untuk memperbaiki, meningkatkan, mengubah keterampilan, sikap, serta tingkah laku seseorang atau sekelompok orang untuk mencerdaskan kehidupan manusia melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan. (Teras 2009213)

Mengacu pemikiran para ahli di atas, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan. Sebagai suatu proses baik berupa pemindahan akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai macam komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Pendidikan merupakan usaha yang diharapkan agar manusia dapat mengembangkan potensinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan sesuai bidang yang telah menjadi tujuan (Goltum, 2013:01).

Pembelajaran yang kreatif serta inovatif seharusnya dilakukan oleh guru dalam upaya menghasilkan peserta didik yang kreatif dan inovatif. Kualitas pembelajaran

(6)

2

dilihat dari aktivitas peserta didik ketika belajar dan kreativitas yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik adalah salah satu keterampilan berbahasa setelah pengetahuan umum yang dirancang secara prosuderal sesuai dengan langkah-langkah umum kegiatan ilmiah. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan meningkatkan kemampuan intelek khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa (Maryanto, 2014:94), oleh karena itu, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dituntut untuk mampu memecahkan masalah dengan kemampuan berfikir tingkat tinggi, sedangkan guru dituntut memiliki kemampuan menerapkan, dan mengaktualisisasikan kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014.

Dalam keterampilan Bahasa Indonesia, dibutuhkan 4 aspek keterampilan, yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis (Tarigan, 200801). Keterampilan menulis mempunyai peran dan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan. Terlebih pada era komunikasi sekarang ini. Menulis sangat penting bagi pendidikan, karena memudahkan pelajar dalam mengetahui banyak hal. Selain itu, menulis juga memudahkan dalam memperdalam daya tangkap atau persepsi, dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, oleh karena itu, menulis dikatakan sebagai suatu bentuk berpikir. (Tarigan, 2006 919)

(7)

3

Menurut Bambang (2005:01), karya ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan karya seseorang berupa hasil pengembangan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, pengamatan, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Menulis terbagi menjadi dua, yaitu menulis fiksi dan menulis non fiksi. Fiksi merupakan cerita rekaan, yang dikembangkan dengan bahasa kiasan. Non fiksi merupakan kebalikan dari fiksi yang dibuat berdasarkan data, fakta, dan hasil penelitian. Nonfiksi bersifat formal, apa yang ditulis harus bisa dipertanggungjawabkan mencakup aspek menulis berita, menulis laporan ilmiah, menulis teks pengumuman, menulis surat dinas, dan lain sebagainya.

Menulis formal atau menulis karya ilmiah banyak ragamnya. Setiap ragam sudah tentu memiliki ciri masing-masing. Oleh karena itu, sulit memberikan pengertian yang mewakili karya ilmiah secara umum.

Salah satu pembelajaran menulis formal atau menulis karya ilmiah adalah menulis teks Laporan Hasil Observasi (LHO). Terkait dengan Laporan Hasil Observasi dalam kurikulum sekolah K13 terdapat pada KD 3.3 Menganalisis laporan hasil observasi dan 3.4 Menulis teks laporan hasil observasi. Pembelajaran kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada kelas X SMK SMTI Banda Aceh, dalam pelaksanaannya masih banyak ditemui permasalahan. Pembelajaran menulis di Sekolah Menengah Kejuruan perlu mendapatkan perhatian ketika dihadapkan dengan

(8)

4

materi tersebut. Siswa mengalami kesulitan terutama dalam penggunaan bahasa dan pokok-pokok laporan.

Menulis Laporan Hasil Observasi (LHO) adalah teks yang selain berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, Laporan Hasil Observasi (LHO) juga berfungsi meningkatkan pengorganisasian data dan fakta secara jelas dan sistematis yang dapat berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep atau ekosistem tertentu.

Kemampuan menulis formal atau karya ilmiah diajarkan kepada siswa agar bisa bersikap lebih peka terhadap alam dengan situasi yang sering berubah-ubah. Terlebih siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bahkan diharuskan membuat laporan setiap selesai praktik lapangan. Siswa bisa memamfaatkan kemampuan menulisnya untuk menghasilkan sebuah karya laporan pengamatan yang baik dan benar sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks Laporan Hasil Observasi.

Pembelajaran menulis Laporan Hasil Observasi tentu tidak sesederhana ragamnya. Dalam menulis Laporan Hasil Observasi, diwajibkan data serta fakta dengan sumber yang jelas dalam arti penulis tidak bisa melihat sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan. Agar pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dapat tersampaikan dengan baik, dan tidak menimbulkan pertanyaan pembaca, siswa di harapkan mampu mendata objek yang akan dijadikan bahan menulis Laporan Hasil

(9)

5

Observasi dengan baik. Sehingga siswa mampu pada saat menulis Laporan Hasil Observasi menggunakan tekhnik yang sesuai.

Berdasarkan pengamatan dari observasi yang telah dilakukan pada tanggal 25 Juli 2019 mengenai sistem pembelajaran siswa. Peneliti mengamati langsung pembelajaran yang dilakukan di kelas Xc SMK SMTI Banda Aceh dan mewawancarai guru bidang studi Bahasa Indonesia. Sistem pembelajaran masih seperti biasa yakni masih saja menggunakan metode sederhana yang dapat membuat siswa bosan, dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMK SMTI Banda Aceh bahwa keterampilan menulis Laporan Hasil Observasi (LHO) siswa masih bermasalah. Masalah ini seperti siswa kurang mampu dalam memahami pokok-pokok Laporan Hasil Observasi dengan benar dan kurang antusias mengikuti pembelajaran. Misal dalam menentukan struktur Laporan Hasil Observasi diantaranya pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan. Oleh sebab itu, keterampilan menulis siswa dikategorikan masih rendah. Hal ini dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 80, sedangkan nilai yang diperoleh siswa masih dengan angka persentase rata-rata 70.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti berdiskusi dengan guru bidang studi untuk menindaklanjuti permasalahan. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti bersama guru ingin melihat pengaruh dari metode karya wisata terhadap kemampuan menulis Laporan Hasil Observasi siswa

(10)

6

karenakan metode karya wisata adalah metode pembelajaran yang inovatif dan menarik.

Metode karya wisata adalah pesiar yang dilakukan oleh para peserta didik untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan melengkapi bagian intregal dari kurikulum sekolah. Sagala (2007:214) karya wisata juga bisa dikatakan sebagai cara mengajar dengan mengajak peserta didik kesuatu objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki secara langsung seperti bengkel, pabrik, kebun binatang, alam sekitar dan lain sebagainya menurut Rusyan (dalam Sagala, 2007:214).

Melalui metode pembelajaran karya wisata ini, siswa diajak mengembangkan kreativitasnya untuk belajar di luar sekolah dengan tujuan mempelajari dan menyelidiki sesuatu hal secara lebih luas dan aktual sehingga siswa lebih mudah menulis Laporan Hasil Observasi dari apa yang dilihat.

Penggunaan metode karya wisata pada siswa Sekolah Menengah Atas – Kejuruan akan sangat membantu untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi mereka, karena pada dasarnya siswa Sekolah Menengah Kejuruan merupakan anak-anak yang sedang memasuki tahap perkembangan kognitif dengan gairah diri yang sering berubah, terlebih di kelas yang membosankan sementara ada hal yang di sampingnya menjadi kewajiban mereka yakni mambuat laporan setiap setelah selesai praktrik. Akan lebih menyenangkan jika sesekali guru menerapkan metode

(11)

7

pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang menerapkan metode pengajaran di luar kelas ini diharapkan memberikan warna baru pada pengajaran Bahasa Indonesia.

Pembelajaran di luar kelas siswa akan mempunyai pengalaman tersendiri dengan menggunakan media konkret yang dilihatnya secara langsung dan siswa akan menulis hasil kreativitas pemikiran yang telah diperoleh dengan menggunakan metode karya wisata. Dalam hal ini diperuntukkan pada pembuatan Laporan Hasil Observasi. Selain siswa dapat mengetahui ilmu dasar seperti struktur dari Laporan Hasil Observasi melalui materi yang langsung berlangsung di alam tersebut, siswa juga dapat menciptakan suatu pelaporan sesuai dengan apa yang ia lihat masing-masing.

Hasil pembelajaran siswa kelas X SMK SMTI Banda Aceh materi teks Laporan Hasil Observasi tahun ajaran 2019/2020 masih dengan masalah yang sama. Menulis teks Laporan Hasil Observasi (LHO) sering membuat siswa ragu membedakan struktur teks Laporan Hasil Observasi yang rata-rata sama dengan struktur teks lainnya. Siswa hanya menulis apa yang ia lihat, tanpa mengerti kedudukan sifat teks Laporan Hasil Observasi yang dilaporkan. Bahkan tulisan yang dikembangkan tidak sesuai judul yang sudah ditetapkan. Sehingga penggunaan huruf, kata, dan juga tanda baca tidak sesuai penempatan, oleh karena itu, peneliti menentukan aspek-aspek yang menjadi penilaian sesuai indikator dari materi teks Laporan Hasil Observasi (LHO) yakni menganalisis dan menulis teks Laporan Hasil

(12)

8

Observasi adalah kesesuaian isi dengan sifat teks, kelengkapan struktur, unity, dan kebahasaan.

Kesesuaian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti keselarasan tentang pendapat maupun paham mengenai apapun. Kesesuaian dengan sifat teks bermaksud antara judul dan isi berkesinambungan, dan dalam tulisan yang dihasilkan terdapat informasi, komunikasi, dan objek yang tepat sesuai sasaran yang hendak dilaporkan.

Kelengkapan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perihal lengkap dan komplit sehingga sempurna. Kelengkapan struktur adalah tulisan yang dihasilkan siswa dapat dikembangkan sesuai dari struktur teks Laporan Hasil Observasi yakni pernyataan umum dan aspek yang dilaporkan yang merupakan struktur utama, dan defenisi umum, defenisi bagian, defenisi manfaat, dan penutup yang merupakan struktur lainnya dari teks dengan sempurna.

Unity merupakan kohesi dan koherensi tulisan. Suatu paragraf dianggap efektif mengomunikasikan gagasan yang didukung apabila paragraf itu lengkap, artinya mengandung pikiran utama dan kalimat-kalimat penjelas. Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf adalah mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf tersebut baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan (Keraf,1980:67). Sehingga pembaca dengan mudah mengikuti jalan pikiran

(13)

9

penulis tanpa sesuatu yang menghambat yang membuat pembaca bertanya-tanya, dan tulisan yang dihasilkan dapat diterima pembaca dengan sempurna.

Sementara kebahasaan merupakan aturan-aturan dalam teks yang digunakan membentuk kata, kalimat sebagai ciri ataupun pembeda dengan teks lainnya. Kaidah kebahasaan teks Laporan Hasil Observasi yang dinilai adalah siswa dapat mengembangkan tulisan sesuai kaidah kebahasaan teks yaitu pilihan kata yang meliputi frasa nomina, verba rasional, verba aktif, dan kata penghubung. Gaya tulisan sesuai unsur pyramid umum-khusus, khusus-umum, atau campuran, dan ditulis menggunakan tanda baca sesuai penempatan.

Teks laporan hasil Observasi di atas tidak dimulai dengan struktur teks yakni defenisi umum (tesis) yang menjadi bagian pertama. Seharusnya paparkan terlebih dahulu bagian umum dari objek wisata yang otomatis akan terincikan permasalahan

(14)

10

padu dalam tulisan baik antar kalimat maupun antar paragraf. Dengan begitu, tulisan yang dihasilkan dapat diterima pembaca dilihat dari bentuk maupun makna.

Kesesuaian isi dengan tulisan dapat dilihat dari sifat teks yakni objektif, komunikatif, dan informatif. Penulis banyak menggunakan kata hubung tidak sesuai tempat, dan menggunakan kosakata bermakna rujukan. Sehingga hadir makna lain yang membuat tulisan tidak dapat memuat informasi yang sempurna yang dapat diterima pembaca. Dalam paragraf kedua penulis seolah langsung mengajak tanpa menginformasikan detail apa dan bagaimana sejarah dari sasaran cerita.

Terkait kaidah kebahasaan yang meliputi unity, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca. Terlihat siswa membuka paragraf baru menggunakan kata yang seharusnya masih dalam satu paragraf. Tidak membuka paragraph pertama dengan defenisi umum yang seharusnya tidak langsung ke permasalahan, dan menutup dengan kalimat yang seharusnya masih terdapat banyak gagasan lain sebelumnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah ditetapkan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut;

1) Kegiatan pembelajaran masih menggunakan metode sederhana, sehingga siswa kurang semangat dalam kegiatan belajar mengajar.

(15)

11

2) Variasi metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) masih kurang.

3) Nilai rata-rata siswa masih di bawah KKM.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah penelitian, yaitu bagaimana pengaruh penggunaan metode karya wisata terhadap kemampuan menulis Laporan Hasil Observasi pada siswa kelas X SMK SMTI Banda Aceh.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengaruh penggunan metode karya wisata terhadap kemampuan menulis Laporan Hasil Observasi pada siswa kelas X SMK SMTI Banda Aceh.

1.5 Manfaat Penelitian

Mamfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1) Manfaat bagi peneliti

Dapat memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menerapkan tekhnik keterampilan P4 pencarian ide, perenungan, penulisan, dan perbaikan pada siswa. Selain itu juga diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas peneliti untuk mencari dan menemukan tekhnik yang lebih efektif untuk meningkatkan keterempilan menulis Laporan Hasil Observasi.

(16)

12

2) Manfaat bagi siswa

Dapat meningkatkan keterampilan bagi siswa dalam menulis Laporan Hasil Observasi pada umumnya dan pada khususnya dapat meningkatkan kreativitas serta menumbuhkan kebiasaan positif siswa dalam menuangkan ide dan gagasannya.

3) Manfaat bagi guru

Diharapkan dapat memperbaiki teknik belajar yang selama ini digunakan, agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan tidak membosankan. Dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa dan Sastra Indonesia dalam menerapkan pembelajaran menulis ilmiah dengan keterampilan P4 pencarian ide, perenungan, penulisan, dan perbaikan.

1.6 Devenisi Operasional

1) Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 ), pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.

2) Menulis Laporan Hasil Observasi

Tujuan utama menulis adalah menyampaikan pesan dalam bentuk tulisan. Fungsi menulis adalah supaya pesan yang ingin di sampaikan tersampaikan dengan baik juga dalam arti tidak mengahadirkan pertanyaan baru. Komunikasi

(17)

13

antara penulis dan pembaca juga tidak simpang siur. Karena hakikat menulis adalah komunikasi, oleh karena itu, pembelajaran menulis Laporan Hasil Observasi diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih peka akan data maupun fakta dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.

3) Metode Karyawisata

Karya wisata bisa dikatakan sebagai cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke suatu objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari dan menyelidiki langsung ke tempat-tempat situs bersejarah, meseum, dan sebagainya menurut Rusyan dakam (Sagala, 2007 : 214).

1.7Hipotesis Penelitian

Ho : o : Tidak ada pengaruh pada hasil menulis Laporan Hasil Obervasi siswa yang diajarkan menggunakan metode karya wisata pada materi teks Laporan Hasil Observasi siswa kelas X SMK SMTI Banda Aceh.

Ha : o : Ada pengaruh pada hasil menulis Laporan Hasil Observasi siswa yang diajarkan menggunakan metode karya wisata pada materi teks Laporan Hasil Observasi di kelas X SMK SMTI Banda Aceh.

Pengujian hipotesis digunakan uji-t pihak kanan dengan kriteria pengujian tolak Ho jika t tl-a, dan terima Ho jika t berharga lain. Dengan derajat kebebasan untuk

(18)

14

daftar distribusi t adalah dk = (n-1) dan taraf signifikan a = 0,05. Sudjana (Putra,2015:31)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesesuaian berdasarkan parameter perairan dan memetakan lokasi kesesuaian budidaya ikan Keramba Jaring Apung di Perairan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data perbandingan pengetahuan PHBS siswa sebelum dan sesudah pembinaan PHBS guru yaitu Rerata sebelum dilakukan pembinaan yaitu sebesar

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses penilaian penawaran

Studi kadar trigliserida dan gambaran histopatologi hepar hewan model tikus (Rattus novergicus) huperkolesterolemia yang diterapi dengan ekstrak air benalu mangga

Roma 10:13, “Sebab barangsiapa yang berseru dalam nama Tuhan, akan diselamatkan.” Kita akan berkata, “Amin!” Namun, Paulus melanjutkan hal yang sama pentingnya dalam pasal

Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah sakit yang kemudian identitas tersebut akan selalu dan konfirmasi dalam segala proses di

The decreasing effect of polymer’s grains between soil particles and it expands and contracts with absorption and desorption of moisture and makes soil particles close to

[r]