• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi marketing untuk meningkatkan volume pendapatan di BMT al-Hikmah Cabang Bandungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi marketing untuk meningkatkan volume pendapatan di BMT al-Hikmah Cabang Bandungan"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

STRATEGI MARKETING UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENDAPATAN DI BMT AL-HIKMAH CABANG BANDUNGAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Diploma Tiga

Disusun Oleh : Dwi Setiyarini 1505015006

JURUSAN D3 PERBANKAN SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2018

(2)
(3)
(4)

iv MOTTO ز ى َﻴَﺣ ﺑ ﻰﺗﺎ َـ َﺮ ة َرا

The Art of My Life is Giving “ Memberi Adalah Gaya Hidupku” (Prof. Dr. H. Mujiyono Abdillah, M.A.)

(5)

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini Penulis persembahkan kepada :

Bapak Sukadi dan Ibu Wasriyah sebagai orang tua yang tak henti selalu memberi dukungan, kasih sayang dan pengorbanan yang tidak ternilai dengan curahan kasih sayang yang tulus dan pengorbanan yang diberikan

agar penulis bisa menuntut ilmu setinggi mungkin, dan ketulusan doanya yang selalu mengiringi langkah-langkah penulis dalam menjalani hidup

(6)
(7)

vii ABSTRAK

BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan terletak dilokasi yang strategis yaitu di pasar dengan mayoritas penduduk yang memiliki usaha. Strategi marketing disini merupakan bagian dari strategi bauran pemasaran yang berada pada promosi, dimana promosi adalah salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk maupun jasa. Adapun pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Marketing BMT Al- Hikmah Cabang Bandungan dalam menjalankan beberapa strategi untuk meningkatkan volume pendapatan dan kendala apa yang dihadapi saat menjalankan beberapa strategi tersebut.

Jenis Penelitian Tugas Akhir ini adalah penelitian lapangan (field research). Maka penulis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sumber data diperoleh melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam menganalisis data menggunakan analisis data deskripif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan beberapa strategi sangat berpengaruh terhadap volume pendapatan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan cukup signifikan. Adapun kegiatan marketing yang dilakukan oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan yaitu melakukan perencanaan terlebih dahulu kemudian terjun kelapangan serta menentukan produk apa yang akan mereka tawarkan kepada masyarakat dengan memperluas kerjasama dan membangun jaringan pemasaran silaturahmi, maupun marketing with love untuk menarik loyalitas anggota/calon anggota serta melakukan strategi jemput bola atau pick up service. Sedangkan kendala yang dihadapi dalam menjalankan strategi marketing tersebut antar lain cuaca yang tidak menentu, pesaing, dan kurangnya pemahaman marketing terhadap produk yang akan mereka tawarkan kepada masyarakat dan calon anggota baru.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan umatnya, Amin. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Strategi Marketing Untuk Meningkatkan Volume Pendapatan Di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan”

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak sekali berbagai cobaan, godaan dan rintangan yang penulis hadapi. Namun berkat dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor UIN Walisongo Semarang

2. Dr. H. ImamYahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang

3. Bapak Johan Arifin, S.Ag., M.M selaku Ketua Program Studi D3 Perbankan Syari’ah UIN Walisongo Semarang

4. Bapak Dr. Ali Murtadho, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan meluangkan waktu dalam proses penyusunan Tugas Akhir

5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang

6. Seluruh Staf dan Karyawan BMT Al-Hikmah khususnya BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan yang telah membantu dalam proses pengumpulan data untuk Tugas Akhir ini

7. Bapak Sukadi dan Ibu Wasriyah sebagai orang tua yang tak henti selalu memberi dukungan, kasih sayang dan pengorbanan yang tidak ternilai dengan curahan kasih sayang

(9)

ix

yang tulus dan pengorbanan yang diberikan agar penulis bisa menuntut ilmu setinggi mungkin, dan ketulusan doanya yang selalu mengiringi langkah-langkah penulis dalam menjalani hidup ini agar menjadi manusia yang bermanfaat.

8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Semoga segala kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis, menjadi amal jariyah dan ridho Allah SWT bagi semuanya. Penulis sadar akan kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, untuk itu kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Selebihnya semoga bermanfaat bagi para pembaca di waktu yang akan datang.

Semarang, 10 Juli 2018 Penulis

Dwi Setiyarini NIM. 1505015006

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN DEKLARASI ... vi

HALAMAN ABSTRAK ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat ... 6

D. Tinjauan Pustaka ... 7

E. Metodologi Penelitian ... 10

(11)

xi

BAB : II LANDASAN TEORI ... 16

A. Pengertian Pemasaran ... 16

B. Pengertian Strategi ... 24

C. Pengertian Pendapatan ... 30

BAB : III GAMBARAN UMUM BMT AL-HIKMAH UNGARAN ... 32

A. Sejarah Berdirinya BMT Al-Hikmah Ungaran ... 32

B. Profil BMT Al-Hikmah Ungaran ... 35

C. Tujuan dan Sasaran BMT Al-Hikmah Ungaran ... 35

D. Badan Hukum Lembaga Koperasi BMT Al-Hikmah ... 36

E. Visi dan Misi BMT Al-Hikmah Ungaran ... 36

F. Struktur Organisasi dan Susunan Lembaga BMT Al-Hikmah ... 38

G. Job Description BMT Al-Hikmah Ungaran ... 41

H. Produk-Produk BMT Al-Hikmah Ungaran ... 55

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Strategi Marketing untuk Meningkatkan Volume Pendapatan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan ... 67

B. Kendala yang dihadapi oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dalam Menjalankan Strategi Marketing ... 76

(12)

xii BAB V : PENUTUP ... 88 A. Kesimpulan... 88 B. Saran ... 89 C. Penutup ... 90 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan yang mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah (DSN-MUI, 2003). Definisi ini menegaskan bahwa suatu LKS harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian dengan syariah Islam dan unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan. Unsur kesesuaian suatu LKS dengan syariah Islam secara tersentralisasi diatur oleh DSN yang diwujudkan dalam berbagai fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Adapun unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan diatur oleh institusi yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin operasi.1

Lahirnya lembaga keuangan syariah termasuk “Baitul Maal Wat Tamwiil” yang biasa disebut BMT, sesungguhnya dilatarbelakangi oleh pelarangan riba secara tegas dalam Al-Qur’an. Sementara di sisi lain, kendati haramnya riba bersifat mutlak dan disepakati oleh setiap pribadi muslim berdasarkan ayat-ayat

1 Rizal Yaya, Akutansi Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba Empat, 2012, h. 48.

(14)

2

Qur’an dan Ijma’.2

Seperti diketahui bersama, BMT adalah lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Seiring dengan beragamnya kebutuhan nasabah atas produk penghimpun dan penyaluran dana yang ditawarkan BMT ini dilakukan tidak lain untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat menimbulkan preseden buruk bagi perjalanan panjang BMT ke depan. Tujuan yang ingin dicapai para penggegasnya tidak lain untuk menampung dana umat Islam yang begitu besar dan menyalurkannya kembali kepada umat Islam terutama pengusaha-pengusaha muslim yang membutuhkan bantuan modal untuk pengembangan bisnisnya dalam bentuk pemberian fasilitas pembiayaan kepada para nasabah berdasarkan prinsip syariah, seperti murabahah, mudharabah, musyarakah, qardl dan lain-lain.3

Konsep pemasaran (marketing) berbeda dengan konsep penjualan. Berdasarkan konsep penjualan, konsumen akan membeli produk (barang atau jasa) hanya jika perusahaan secara agresif mempromosikan atau menjual produk itu, sehingga fokus penjualan lebih menitikberatkan pada aktivitas menjual produk itu melalui promosi yang agresif. Sedangkan berdasarkan konsep pemasaran,

2

Yaitu kesepakatan pendapat para ulama mazhab yang menjadi sumber rujukan ketiga nilai-nilai hukum Islam, setelah Alquran dan Sunnah Rasulullah saw, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, h. 2.

3 Makhalul Ilmi SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2002, h.17.

(15)

3 konsumen akan membeli produk (barang atau jasa) hanya jika nilai yang dirasakan dari produk yang dibayar itu lebih baik atau lebih tinggi dibandingkan pesaing-pesaing lain yang menawarkan produk yang sama. Dengan demikian berdasarkan konsep pemasaran, kita harus berfokus pada kebutuhan dan keinginan dari target pasar, kemudian menyerahkan nilai yang lebih baik kepada konsumen dibandingkan nilai yang ditawarkan oleh pesaing-pesaing kita di pasar.4

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya menghadapi tantangan atas kejituan perusahaan itu merumuskan maksud dan tujuan bisnisnya, yaitu untuk menciptakan dan memelihara pelanggannya. Terkait dengan ini, Peter Drucker menyatakan bahwa fokus suatu bisnis tidaklah pada laba tetapi pelanggan. Oleh karena itu perusahaan akan mampu menghasilkan dan mendapatkan laba secara berkesinambungan, apabila perusahaan menjalankan konsep pemasaran yang menekankan upayanya pada pelayanan pelanggan yang harus lebih baik dari apa yang dilakukan oleh para pesaingnya. Dalam upaya untuk pencapaian tujuan perusahaan itu, maka perlu diketahui bagaimana nilai pelanggan diciptakan oleh suatu perusahaan dan bagaimana nilai pelanggan yang baik dapat memberikan kepuasan pelanggan. Dengan upaya tersebut diharapkan loyalitas pelanggan dapat ditingkatkan dan peningkatan loyalitas

4 Vincent Gaspersz, All-in-one Marketing Excellence, Jakarta: PT Niaga Swadaya, 2012, h. 12.

(16)

4

pelanggan yang berkelanjutan dapat dibina melalui rencana keputusan strategi, yang dikenal dengan strategi pemasaran. Keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan pemasaran produk suatu perusahaan, umumnya terletak pada keberhasilan perusahaan itu dalam memenuhi pelayanan atas kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk suatu produk sesuai dengan harapan, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan penjualan dan keuntungan dari pelanggan loyal. Dengan demikian, yang paling strategi dalam pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan atas produknya adalah pasar yang dibidik dan menjadi pasar sasaran, yaitu pelanggan loyal.5

BMT berada dibawah naungan koperasi dimana dikenal istilah simpanan wajib dan simpanan pokok, maka dari itu setiap anggota BMT harus membayar simpanan pokok dan simpanan wajib. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada Koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Sedangkan simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada Koperasi dalam waktu

5

(17)

5 dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.6

BMT Al-Hikmah memiliki kantor pusat yang beralamat di Mijen Gedanganak Ungaran Kabupaten Semarang. BMT Al-Hikmah memiliki beberapa kantor cabang yang tersebar di daerah Ungaran dan Semarang, salah satunya BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan. BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan terletak dilokasi yang strategis yaitu diruko pasar dengan mayoritas penduduk yang memiliki usaha. Namun disamping itu BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan juga memiliki banyak pesaing. Menanggapi hal tersebut maka diperlukan strategi marketing yang harus dilakukan BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan untuk meningkatkan volume pendapatannya.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik ingin membahas mengenai strategi marketing yang digunakan BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dan kemungkinan hasil yang akan dicapainya dengan judul “STRATEGI MARKETING UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENDAPATAN DI BMT AL-HIKMAH CABANG BANDUNGAN” dengan didasari alasan perkembangan volume pendapatan yang cukup baik, sehingga penulis mengetahui strategi khusus apa dan seberapa besar upaya yang dilakukan oleh BMT untuk meningkatkan volume pendapatannya.

6 Republik Indonesia, “Undang-Undang Perkoperasian 1992”, dalam UU No 25 Tahun 1992, Jakarta: Sinar Grafika, h. 40.

(18)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penulisan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Strategi Marketing yang dilakukan oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan untuk meningkatan volume pendapatan ?

2. Kendala apa yang dihadapi oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dalam menjalankan Strategi Marketingnya ? C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana Strategi Marketing yang dilakukan oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan untuk meningkatkan volume pendapatannya.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dalam menjalankan Strategi Marketingnya.

Dalam melaksanakan suatu penelitian diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

a. Menambah pengetahuan penulis dibidang aplikasi teori pemasaran ke dalam masalah yang berhubungan dengan strategi marketing di BMT.

(19)

7 b. Memberikan penjelasan lebih mengenai teori-teori yang

telah diterima selama masa perkuliahan. 2. Bagi Pembaca

Menambah pemahaman wawasan pengetahuan tentang strategi marketing dalam memasarkan suatu produk pada BMT.

3. Bagi Almamater UIN Walisongo Semarang

Menambah referensi serta informasi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa UIN Walisongo Semarang program studi D3 Perbankan Syariah untuk menunjang penelitian selanjutnya mengenai strategi marketing.

4. Bagi BMT Al-Hikmah

a. Diharapkan membantu menyelesaikan kendala-kendala yang terjadi dalam memasarkan dan mengembangkan produknya.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

D. Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang strategi pemasaran pada perusahaan jasa keuangan telah banyak dibahas dalam berbagai karya baik berupa makalah, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, atau buku-buku sebagai judul khusus maupun sebagai sub judul. Tinjauan Pustaka atau literature review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang

(20)

8

membahas tentang topik yang hendak diteliti.7 Penulis menelusuri tinjauan pustaka yang memiliki objek penelitian yang hampir sama dengan objek penelitian ini. Penelitian sebelumnya sebagai berikut :

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Anugrah Anggraini dengan judul “Pelayanan Sistem Jemput Bola Dalam Meningkatkan Loyalitas Anggota Pada BMT Amanah Kudus” jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelayanan sistem jemput bola yaitu keaktifan pihak marketing BMT dalam melayani anggota dengan cara aktif menjemput anggota. Dan untuk anggota tidak perlu datang ke kantor tidak masalah, namun bisa dilayani kolektor pihak BMT dengan cara langsung mendatangi ke tempat anggota tersebut. Pelaksanaan pelayanan sistem jemput bola pada BMT Amanah Kudus tidak semua transaksi bisa dilakukan dilapangan, hanya yang sifatnya simpanan dan angsuran saja, tetapi untuk transaksi pengajuan pembiayaan, akad pembiayaan, dan pencairan pembiayaan itu tidak bisa dilakukan di lapangan karena semua harus dilakukan di kantor.8

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ervina Lilis Saadah dengan judul “Sistem Layanan Jemput Bola Dalam Meningkatkan

7 J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Grasindo, 2010, h.

104.

8Anugrah Anggraini, “Evaluasi Pelayanan Sistem Jemput Bola Dalam

Meningkatkan Loyalitas Anggota Pada BMT Amanah Kudus’’,

(21)

9 Motivasi Menabung Nasabah Pada BMT Muda (Mandiri Ukhuwah Persada) Kedinding Lor Surabaya” jenis metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem layanan jemput bola merupakan sistem tabungan yang efektif untuk pemasaran, sistem tabungan yang memudahkan nasabah, sistem yang simpel atau sederhana, sistem yang tidak memaksa nasabah untuk selalu menabung, sistem yang menguntungkan, dan sistem yang aman. Motivasi menabung nasabah setelah adanya sistem layanan jemput bola adalah mengacu pada kebutuhan manusia pada umumnya yaitu sesuai dengan teori kebutuhan Maslow. Jika dikaitkan dengan teori tersebut kebutuhan nasabah akan menabung adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, dan kebutuhan rasa cinta memiliki-dimiliki. Sementara untuk kebutuhan selanjutnya yaitu kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri nasabah belum sampai pada tahap tersebut karena notabene nasabah masih tergolong menengah ke bawah, jadi belum terfikirkan untuk motif lebih dari pelayanan yang mudah dalam menabung di BMT Muda (Mandiri Ukhuwah Persada) melalui sistem layanan jemput bola.9

9 Ervina Lilis Saadah, “Sistem Layanan Jemput Bola dalam Meningkatkan Motivasi Menabung Nasabah Pada BMT Muda (Mandiri Ukhuwah Persada) Kedinding Lor Surabaya”, http://digilib.uinsby.ac.id/9550/

(22)

10

E. Metodologi Penelitian 1. Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan Jalan Tirtomoyo No. 07 Bandungan Telp 0298 - 711151.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field study research). Jadi data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan cara mengamati, mencatat dan mengumpulkan data dan informasi yang ditemukan dari data sumber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.

3. Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh melalui pertanyaan tertulis menggunakan kuesioner atau lisan menggunakan metode wawancara. Penelitian pimer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama yang biasa disebut responden.10 Penulis memperoleh data primer ini dari hasil wawancara langsung dengan karyawan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan, yaitu berdasarkan wawancara dengan Bapak Amin selaku

10

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 16

(23)

11 Manajer Cabang, Ibu Nurjanah selaku Teller, Bapak Yudi selaku Marketing.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan dan biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif.11 Dalam penelitian ini sumber data sekunder adalah referensi pustaka, yaitu referensi yang memuat berbagai informasi tertulis dari data-data yang diperoleh di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan. Selain itu peneliti juga menggali data yang diperoleh dari sumber-sumber lain seperi pustaka berupa jurnal, buku-buku, atau informasi-informasi lain secara erat memiliki keterkaitan dengan topik yang akan dibahas peneliti sebagai pendukung.

4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah mengumpulkan data langsung dari lapangan. Data yang diobservasi berupa gambaran tentang sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, keseluruhan interaksi antar manusia. Data observasi dapat juga berupa interaksi dalam suatu orgnisasi atau pengalaman para

11 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif...h. 17.

(24)

12

anggota dalam berorganisasi.12 Metode ini penulis melakukan pengamatan langsung di tempat penelitian untuk memperoleh data mengenai strategi marketing yang dilakukan untuk meningkatkan volume pendapatan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.13 Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak marketing yang terkait di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan mengenai penerapan strategi marketing apa saja untuk meningkatkan volume pendapatannya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca brosur, surat-surat, pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-bahan tulisan lainnya. Metode pencarian data ini sangat

12

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif...h. 112.

13

Lexy J.M, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: Rosda, 2004, h. 186.

(25)

13 bermanfaat karena dapat dilakukan tanpa mengganggu objek penelitian.

5. Metode Analisis Data

Analisis berarti mengolah data, mengorganisir data, memecahkannya dalam unit-unit yang lebih kecil, mencari pola dan tema-tema yang sama. Analisis dan penafsiran selalu berjalan seiring. Analisis data di sini berarti mengatur secara sistematis bahan hasil wawancara dan observasi, menafsirkannya dan menghasilkan suatu pemikiran, pendapat, teori atau gagasan yang baru.14 Adapun analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data yang peneliti kumpulkan baik dari hasil observasi, wawancara maupun dokumentasi selama mengadakan penelitian di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulis dalam penulisan Tugas Akhir, maka penulisan membagi menjadi lima bab dari setiap bab terdiri dari sub-bab yang saling terkait dan berkesinambungan, saling mendukung dan menunjang. Sehingga pembahasan bab

14

(26)

14

merupakan rangkaian berikutnya. Adapun sistematika penyusunan laporan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai Pengertian Pemasaran, Pengertian Strategi dan Pengertian Pendapatan.

BAB III : GAMBARAN UMUM BMT AL-HIKMAH

Pada bab ini akan menguraikan mengenai Sejarah, Profil, Tujuan Dan Sasaran, Badan Hukum, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Job Description dan Produk-produk BMT Al-Hikmah Ungaran.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai Analisis Strategi Marketing untuk Meningkatkan Volume Pendapatan di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan dan Kendala yang dihadapi dalam menjalankan Strategi Marketing di BMT Al-Hikmah Cabang Bandungan.

(27)

15 BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan hasil pembahasan, saran atau rekomendasi dan penutup. Daftar Pustaka

(28)

16 BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Istilah pemasaran muncul pertama kali sejak kemunculan istilah barter. Proses pemasaran dimulai sebelum barang-barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan. Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.15

Menurut Phillip Kotler (Ahli Manajemen Pemasaran), pemasaran (marketing) adalah aktivitas manusia yang secara langsung memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan melalui proses pertukaran atau transaksi. Konsep yang paling mendasar dalam pemasaran yaitu kebutuhan manusia, dimana kebutuhan manusia (human need) adalah keadaan seperti perasaan kehilangan dalam diri seseorang. Kebutuhan manusia itu luas dan kompleks yang meliputi kebutuhan dasar, rasa aman, sosial penghargaan, dan aktualisasi diri. Sedangkan keinginan manusia (human want) adalah bentuk yang berasal dari kebutuhan

15 Nandan Limakrisna dan Wilhelmus Hary Susilo, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012, h. 3.

(29)

17

manusia yang dibentuk oleh budaya dan pribadi seseorang. Selain itu menurut American Marketing Association, pemasaran adalah kinerja dari aktivitas bisnis yang secara langsung mengalirkan barang dan/atau jasa dari produsen ke konsumen.16

Dari definisi Kotler, dapat disimpulkan bahwa “konsep inti pemasaran” adalah sebagai berikut:

1. Need, Wants, dan Demand

a. Needs (kebutuhan) adalah segala sesuatu yang ingin dipenuhi yang berasal dari dalam diri manusia. Contoh: rasa lapar, rasa haus, kebutuhan seksual, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri. Needs tidak bisa diciptakan maka produsen harus mampu mengidentifikasi needs dan wants suatu produk dengan cara melakukan riset pasar.

b. Wants (keinginan) adalah kebutuhan yang dipengaruhi oleh kebudayaan atau individualitas seseorang.

c. Demand adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

16

Danang Sunyoto, Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013

(30)

18 2. Product

Product adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk dijual. Product dalam arti luas, meliputi produk fisik, servis/jasa, orang, organisasi, tempat, ide, rights (hak paten). Jenis-jenis product:

a. Consumers goods, yaitu produk yang dibeli oleh konsumen untuk penggunaan pribadi;

b. Indutrial goods, yaitu produk yang dibeli untuk diolah menjadi barang lain atau untuk dijual kembali.

3. Customer Value, Cost, dan Satisfaction

Konsep dasarnya adalah nilai pelanggan (customer value). Nilai pelanggan adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memuaskan kebutuhannya. Konsumen akan memilih produk yang memberikan manfaat (benefit) yang lebih besar dari pada biaya (cost) yang harus dikeluarkannya. Konsumen akan membeli produk dari perusahaan yang dalam persepsi konsumen tersebut menawarkan nilai terhantar pada pelanggan (customer delivered value) yang paling tinggi. Nilai terhantar pada pelanggan (customer delivered value) adalah sebagai berikut :

 Selisih antara nilai pelanggan total (total customer value) dan biaya pelanggan total (total customer cost)

(31)

19

 Nilai pelanggan total (total customer cost) adalah sebundel manfaat yang diharapkan pelanggan dari barang atau jasa tertentu

 Biaya pelanggan total (total customer cost) adalah sebundel pengeluaran yang dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan produk/jasa.

Sedangkan kepuasan bergantung pada kinerja penawaran dibandingkan dengan harapannya terhadap penawaran tersebut. Kepuasan (satisfaction) adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk atau jasa yang ia rasakan dengan harapannya.

4. Exchange, Transaction, Relationship

Exchange (pertukaran) adalah cara seseorang mendapatkan segala sesuatu yang mereka butuh dan inginkan. Pertukaran juga dikatakan sebagai perdagangan nilai antara dua pihak atau lebih. Syarat exchange yaitu :

a. Minimal ada 2 pihak; b. Memiliki sesuatu; c. Dapat berkomunikasi;

d. Bebas menerima atau menolak penawaran yang ada; e. Mengingikan berurusan dengan orang lain.

(32)

20 Pertukaran merupakan inti dari pemasaran. Contoh pertukaran antara konsumen dan produsen, warga dan polisi, anak dengan orang tua yang terjadi antar dua pihak. Pertukaran yang terjadi antar tiga pihak contoh: pertukaran antara sekolah, siswa dan orang tua.

Relationship marketing adalah proses menciptakan, mempertahankan, dan memperbaiki hubungan yang kuat yang berdasarkan nilai, dengan pelanggan dan pemegang saham lainnya.

5. Market

Market (pasar) terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki needs & wants tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi needs & wants.

Marketing, mengandung arti aktivitas manusia yang ditujukan untuk memuaskan needs & wants konsumen/pasar melalui exchange.

Marketer (pemasar) adalah seseorang yang secara aktif mencari sumber daya dari pihak lain dan bersedia menawarkan sesuatu sebagai gantinya.

Untuk menjalankan usaha pemasarannya, perusahaan akan membuat marketing management, yaitu analysis, planning, implementation & control dari program-program pemasaran

(33)

21

(berupa product, price, place, promotion) agar pertukarannya dengan target market dapat berjalan dengan lancar. Tugas seorang tenaga pemasaran adalah membangun marketing program untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan.17

Untuk tujuan pemasaran menurut Peter Drucker, adalah membuat agar penjual berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami konsumen dengan baik sehingga produk atau pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya. Dengan berkembangnya masyarakat maka keinginan anggota masyarakat berkembang pula. Di lain pihak para produsen mengambil langkah khusus untuk menggerakan keinginan masyarakat terhadap produknya. Para produsen mempromosikan produknya sebagai sebuah pemuas dari salah satu atau lebih kebutuhan manusia. Sedangkan tujuan dari pemasaran adalah :

a. Untuk membantu agar perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan dan pangsa pasar.

b. Menambah keuntungan perusahaan.

c. Menunjukan cara bagaimana melayani pelanggan secara efisien.

d. Membimbing perusahaan-perusahaan agar dapat meningkatkan kualitas hidup dari konsumennya.

17Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013, h. 37.

(34)

22 e. Menyediakan mekanisme penyesuaian melalui bauran

pemasaran agar perusahaan yang bersangkutan dapat terjamin kelangsungan hidupnya.18

Pada dasarnya pemasaran adalah proses perencanaan dan eksekusi dari konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide-ide, barang dan/atau jasa, melalui pertukaran yang memenuhi kepuasan individu konsumen dan tujuan-tujuan organisasi. Secara sederhana dan singkat dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah segala sesuatu yang memuaskan kebutuhan konsumen melalui menawarkan nilai tambah kepada konsumen. Proses-proses pemasaran adalah :

(1) Memahami nilai yang diinginkan konsumen (consumer value),

(2) Menciptakan nilai itu ke dalam proses pemasaran, (3) Menyerahkan nilai itu kepada konsumen, dan

(4) Meningkatkan terus-menerus nilai itu kepada konsumen.19 Ada empat karakteristik syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para pemasar, yaitu sebagai berikut:

18 Bambang Hermanto, Manajemen Pemasaran, Bandung: MM

Teknologi ITB, 1993 19

(35)

23

1. Teistis (rabbaniyah)

Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Sesuai dengan Q.S. Al-Fath : 29                                                                                                      Artinya :

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang-orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan

(36)

24 mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

2. Etis (akhlaqiyyah)

Keistimewaan lain dari syariah marketing, selain karena teistis (rabbaniyah), juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kehidupannya. Juga bisa diartikan etos kerja, dimana merupakan refleksi sikap hidup seseorang yang mendasar dalam menghadapi kerja dan harus didasarkan pada niat beribadah karena Allah dalam rangka mencari ridho Allah. 3. Realistis (al-waqi’iyyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah islamiah yang melandasinya.

4. Humanistis (al-insaniyyah)

Keistimewaan syariah marketing yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal.20 Singkat kata humanistis berarti memanusiakan manusia dengan menghargai.

B. Pengertian Strategi

Strategi adalah ilmu perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar, menggerakkan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara aktual dalam

20Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah...h. 65.

(37)

25

bisnis. John A. Byrne mendefinisikan strategi sebagai sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan. Jack Trout merumuskan bahwa inti dari strategi adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia yang semakin kompetitif, bagaimana membuat persepsi yang baik di benak konsumen, menjadi berbeda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami realitas pasar dengan menjadi yang pertama, kemudian menjadi yang lebih baik.21

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Strategi adalah ilmu siasat perang atau akal (tipu muslihat) untuk mencapai suatu maksud.22 Namun dalam perkembangannya kata ini sering dipakai dalam pengertian yang lebih luas sebagai cara yang ditempuh seseorang atau organisasi untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Jadi “strategi memasarkan produk BMT” mengandung pengertian sebagai cara yang ditempuh dalam rangka menawarkan dan menjual kepada masyarakat produk-produk BMT. Sedangkan „dalam bingkai syariah‟ dikandung maksud agar cara tersebut diwujudkan dalam bentuk tindakan dan langkah-langkah kebijakan

21 Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010,

h. 29.

22

W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. 6, Jakarta: Balai Pustaka, 1983, h. 965.

(38)

26 yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak boleh keluar kecuali tunduk mengikuti prinsip-prinsip tersebut.23

Fungsi dari strategi pada dasarnya adalah berupaya agar strategi yang disusun dapat diimplementasikan secara efektif. Untuk itu, terdapat enam fungsi yang harus dilakukan secara simultan, yaitu:

1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai kepada orang lain.

2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan organisasi dengan peluang dari lingkungannya.

3. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan kesuksesan yang didapat sekarang, sekaligus menyelidiki adanya peluang-peluang baru.

4. Menghasilkan dan membangkitkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari yang digunakan sekarang.

5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas organisasi ke depan.

6. Menanggapi serta bereaksi atas keadaan yang baru dihadapi sepanjang waktu.

Dari fungsi pertama, maka strategi dirumuskan sebagai tujuan yang diinginkan, dan mengkomunikasikan, tentang apa yang

23Makhalul Ilmi SM, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah...h.57.

(39)

27

akan dikerjakan, oleh siapa, bagaimana pelaksanaan pengerjaannya, untuk siapa hal tersebut dikerjakan, dan mengapa hasil kinerjanya dapat bernilai. Selanjutnya untuk mengetahui, mengembangkan dan menilai alternatif-alternatif strategi, maka perlu dilihat sandingan yang cocok atau sesuai antara kapabilitas organisasi dengan faktor lingkungan, dimana kapabilitas tersebut akan digunakan. Strategi mencoba menghubungkan suatu organisasi dengan individu-individu, dan organisasi lainnya, dimana seluruh hal tersebut di atas dipengaruhi lingkungan yang luas, yang mencakup perubahan teknologi, realita ekonomi dan nilai-nilai sosial budaya.

Dengan menghubungkan kapabilitas organisasi dengan lingkungan yang terkait, maka fungsi strategi berikutnya adalah mengeksploitaasi kesuksesan yang dimiliki organisasi, sambil sekaligus menyelidiki terdapatnya peluang-peluang baru. Fungsi ini menghasilkan strategi eksplorasi dan strategi eksploitasi. Strategi eksplorasi mencoba menciptakan nilai baru dan sumber-sumber daya yang tidak biasa atau asing serta aktivitasnya.

Fungsi strategi berikutnya adalah menghasilkan sumber-sumber daya yang lebih banyak dari yang digunakan sekarang, khususnya sumber dana dan sumber-sumber daya lain yang diolah atau digunakan. Fungsi yang penting dalam hal ini adalah dihasilkannya sumber-sumber daya nyata yang penting, tidak hanya pendapatan tetapi juga reputasi, komitmen karyawan, identitas merek dan sumber daya yang tidak berwujud lainnya.

(40)

28 Strategi membantu pengkoordinasian dan pengarahan aktivitas organisasi, menunjukkan bagaimana para individu bekerja sama dengan yang lain. Strategi harus menyiapkan keputusan yang cocok atau sesuai dan tentunya hal ini sangat penting bagi upaya untuk pencapaian maksud dan tujuan organisai. Selanjutnya fungsi terakhir dari strategi adalah proses yang terus-menerus berjalan bagi penemuan maksud dan tujuan untuk menciptakan dan menggunakan sumber-sumber daya, serta mengarahkan aktivitas pendukungnya.

Pola fungsi dari strategi harus dijalankan dengan mengikuti pemahaman kondisi yang baru dan akan dihadapi, serta menilai implikasinya terhadap banyak tindakan. Semua hal tersebut harus diperhatikan secara menyeluruh dan dinilai secara satu kesatuan atas suatu strategi yang diambil atau diterapkan.24

Dalam manajemen strategis Mintzberg mengemukakan 5P dalam buku Fandy Tjiptono yang sama artinya dengan strategi, yaitu : Perencanaan (plan), Pola (pattern), Posisi (position), Perspektif (perspective) danPermainan atau Taktik (Play).

a. Strategi adalah Perencanaan (plan)

Adalah sebuah program atau langkah terencana (a directed courseof action) untuk mencapai serangkaian tujuan

24Sofjan Assauri, Strategic Management-Ed.2, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h. 7.

(41)

29

atau cita cita yangtelah ditentukan; sama halnya dengan konsep strategi perencanaan.

b. Strategi adalah Pola (pattern)

Adalah sebuah pola perilaku masa lalu yang konsisten, dengan menggunakan strategi yang merupakan kesadaran daripada menggunakan yang terencana ataupun diniatkan. Hal yang merupakan pola berbeda dengan berniat atau bermaksud maka strategi sebagai pola lebih mengacu pada sesuatu yang muncul begitu saja.

c. Strategi adalah Posisi (position)

Yaitu menempatkan produk tertentu ke pasar tertentu yang dituju. Strategi sebagai posisi menurut Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat keluar yaitu meninjau berbagai aspek lingkungan eksternal.

d. Strategi adalah Perspektif (perspective)

Adalah mengeksekusi strategi berdasarkan teori yang ada ataupun menggunakan insting alami dari isi kepala atau cara berpikir ataupun ideologis.

e. Strategi adalah Permainan atau Taktik (Play)

Merupakan sebuah manuver spesifik untuk mengelabui atau mengecoh lawan (competitor).25

25

(42)

30 C. Pengertian Pendapatan

Pendapatan diartikan sebagai suatu aliran uang atau daya beli yang dihasilkan dari penggunaan sumber daya properti manusia.26 Menurut Winardi (1989), pendapatan (income), secara teori ekonomi adalah hasil berupa uang atau hasil material lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-jasa manusia bebas. Dalam pengertian pembukuan pendapatan diartikan sebagai pendapatan sebuah perusahaan atau individu.27

Selain itu tujuan khusus yang ingin dicapai perusahaan dalam pelaksanaan siklus pendapatan yaitu: Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat; Memverifikasi kelayakan kredit konsumen; Memberikan barang atau jasa pada waktu yang tepat dan cara yang benar; Mencatat dan mengklasifikasikan penerimaan kas secara tepat dan akurat; Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke dalam akun konsumen dengan tepat; Mengamankan kas sampai dilakukan penyetoran barang. Sedangkan fungsi siklus pendapatan yaitu:

a. Mendapatkan pesanan dari pembeli b. Mencatat dan memproses data penjualan

c. Menyiapkan barang yang akan dijual kepada pembeli

26

Campbell R. Macconnel and Stanley R. Brue, Economics Principles, Problems, and Policies, New York: McGraw-Hill Higher Education, 2002, h. G-12.

27

(43)

31

d. Menyelenggarakan catatan piutang

e. Memindahbukukan transaksi ke buku besar

f. Menyusun laporan keuangan dan laporan lain yang diperlukan.28

28Dhawy Scientist, Tujuan dan Fungsi Siklus Pendapatan, https://dhawyscientist.wordpress.com, diakses tanggal 23 April 2018

(44)

32 BAB III

GAMBARAN UMUM BMT AL-HIKMAH UNGARAN A. Sejarah Berdirinya BMT Al-Hikmah Ungaran

KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) BMT Al-Hikmah adalah sebuah lembaga swadaya ekonomi masyarakat yang tumbuh dan berkembang di wilayah kecamatan Ungaran. Lahirnya Koperasi BMT ini diawali adanya pertemuan tokoh-tokoh masyarakat Babadan dan sekitarnya pada tanggal 24 September 1998 di masjid Wahyu Langensari melalui rapat yang dihadiri 30 orang yang siap menjadi anggota pendiri. Tujuan Koperasi BMT ini untuk menciptakan sebuah lembaga perekonomian masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi umat islam, dengan sasaran utama para pedagang dan pengusaha kecil serta masyarakat umum lapis bawah di kecamatan Ungaran. Salah satu unit usahanya ialah unit simpan pinjam dengan menggunakan sistem bagi hasil. Adapun target yang hendak dicapai ialah terbentuknya pusat perekonomian umat melalui kegiatan usaha mencapai kesejahteraan hidup umat.

Meniti keberangkatannya, Koperasi BMT Al-Hikmah mulai beroperasi di komplek Pasar Babadan Blok E 26, pada tanggal 15 Oktober 1998 dengan modal awal sebesar Rp. 1.500.000.00 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah). Modal awal tersebut berasal dari simpanan yang disetorkan para anggota berupa simpanan pokok,

(45)

33

simpanan pokok khusus, dan simpanan wajib. Pengelolaan Koperasi BMT Al-Hikmah dipercayakan kepada 4 (Empat) orang pengelola yang telah mendapatkan pelatihan melalui Proyek Penanggulangan Pekerja Trampil (P3T) di asrama haji Donohudan, Solo. Sampai saat ini tercatat 18 orang yang mengelola koperasi BMT Al-Hikmah.29

Pada tanggal 02 Desember 2009 dalam perkembanganya, BMT Al-Hikmah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Selama sembilan belas tahun berdiri, anggota yang menanamkan modal pun meningkat yang diikuti dengan meningkatnya jumlah nominal simpanan yang harus disetorkan. Untuk pembiayaan yang disalurkan juga mengalami peningkatan asset dan tentunya meningkat pula rugi laba setiap bulannya. Kemajuan dan perkembangan Koperasi BMT Al-Hikmah yang berdiri dengan latar belakang jenis usaha, asal daerah yang berbeda, pendidikan dan status sosial yang berbeda menunjukkan kepercayaan masyrakat yang cukup besar terhadap keberadaan Koperasi BMT Al-Hikmah Ungaran. Sehingga dirasa perlu perluasan wilayah dengan dibukanya kantor cabang Karangjati. PAD BMT Al-Hikmah mulai disahkan menjadi Koperasi BMT Al-Hikmah dengan bentuk usahanya KSU (Koperasi Serba Usaha) pada tanggal 05 Maret 2010.

Tanggal 05 Maret 2010 PAD BMT Al-Hikmah disahkan sehingga berubah menjadi Koperasi BMT Al-Hikmah dengan bentuk

29

(46)

34 usaha KSU (Koperasi Serba Usaha). Tanggal 06 Februari 2012 resmi menempati kantor pusat di Jl. Sudirman No. 12 Mijen Gedanganak Ungaran Timur. Dan pada tahun 2012 tersebut dibuka dua kantor cabang di Bawen dan Bandungan. Sampai saat ini jumlah semua kantor ada 7 buah. Dan mulai September 2016 PAD dari Koperasi menjadi KSPPS BMT Al-Hikmah.

Atas kepercayaan masyarakat dan didukung teknologi komputerisasi, KJKS BMT Al-Hikmah mengalami perkembangan visi dan misinya. Untuk mengembangan KJKS BMT Al-Hikmah hingga tahun 2015 ini telah mempunyai kantor kas atau cabang pelayanan sejumlah 7 tempat, yaitu :30

a. Kantor Pusat

Lantai 2 Jln. Jendral Sudirman No. 12 Mijen Gedanganak Ungaran Timur Telp (024) 6924415

b. Kantor Cabang

Cabang Ungaran Lantai 1 Jln. Jendral Sudirman No. 12 Mijen Gedanganak Ungaran Timur Telp. (024) 6924415, Cabang Babadan Komplek Pasar Babadan Blok E 23-25 Ungaran Barat Telp. (024) 6922743, Cabang Karang jati Komplek Terminal Pasar Karang jati No. 11 Bergas Telp. (0298) 525657, Cabang Bawen Dsn. Secang RT 01/01 Ds. Samban Bawen Telp. (024) 70603355, Cabang Bandungan Jln. Tirtomoyo No. 07 Bandungan

(47)

35

Telp. (0298) 711151, Cabang Gunungpati Jln. Raya Gunungpati-Boja Ds. Ngabean No.05 Gunungpati Semarang Telp. (024) 6932092.

B. Profil BMT Al-Hikmah Ungaran

Nama Koperasi : KJKS BMT AL-HIKMAH Nama Pimpinan : Muhari, S.Ag

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 12 Mijen Gedanganak Kecamatan : Ungaran

Kabupaten : Semarang Provinsi : Jawa Tengah Telp./Fax : 024 – 6924415

Email : bmtalhikmahsmg@yahoo.co.id31

C. Tujuan dan Sasaran BMT Al-Hikmah Ungaran 1. Tujuan

a) Menyelamatkan kelompok-kelompok usaha lapisan masyarakat menengah kebawah dari situasi krisis ekonomi. b) Menambah modal kerja bagi masyarakat lapisan paling bawah

dan kecil.

c) Mengembangkan kelompok usaha masyarakat agar lebih produktif.

2. Sasaran

a) Tersedianya dana permodalan untuk anggota.

31

(48)

36 b) Menghimpun dan menyalurkan kepada anggotanya yang melaksanakan aktivitas usaha yang produktif dan prospektif kepada para anggota.

c) Memberikan pelayanan pinjaman kepada anggotanya yang melaksanakan usaha untuk modal kerja dengan prosedur yang mudah dan murah.

D. Badan Hukum Lembaga Koperasi BMT Al-Hikmah Ungaran Landasan idealnya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Landasan formal berdasarkan UU Dasar Negara Republik Indonesia yaitu dalam landasan operasionalnya UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian serta permen dan kepmen yang berkaitan dengan perkoperasian. Sedangkan landasan kerja yaitu AD (Anggaran Dasar), ART (Anggaran Rumah Tangga), SOM (Standar Operasional Manajemen), SOP (Standar Operasional Prosedur) dan Peraturan Khusus.32

E. Visi dan Misi BMT Al-Hikmah Ungaran 1. Visi

“Menjadi lembaga keuangan syari’ah yang sehat, professional, dan terpercaya di Jawa Tengah”

2. Misi

a. Meminimalkan Non Performing Financing (NPF) b. Memperbaiki struktur permodalan

32

(49)

37

c. Meningkatkan penghimpunan dana anggota dan calon anggota

d. Meningkatkan pendapatan koperasi

e. Meningkatkan SDM yang handal dan kompeten

f. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap koperasi BMT

(50)

38 F. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas KSPPS BMT Al-Hikmah

Ungaran

(51)

39

1. Susunan Lembaga BMT Al-Hikmah Ungaran Dewan Pengawas

Ketua : Gatot Indratmoko, SE Anggota 1 : Drs. H. Abu Hanafi Anggota 2 : Drs. Toni Irianto Dewan Pengurus

Ketua : Muhari S.Ag Sekretaris : Ichsan Ma’arif, ST Bendahara : Asroti S.Pd Pengelola 33

a. Kantor Pusat

1) Staff Umum : Isna Ira Setyawati, SE 2) Staff Umum : Nur Khasan

b. Kantor Cabang Mijen Gedanganak

1) Manager Cabang : MD. Burhanudin M, S.Pd 2) Pengelola :

a. Mudhofar

b. Heni Fajar Rukiyanti, SE c. Sayfur Rohman

d. Dani Mahardika Safik e. Badi Aliana

f. Saefudin

33

(52)

40 c. Kantor Cabang Babadan

1) Manager Cabang : Awing Fraptiyo, SE 2) Pengelola :

a. Abdurrohim

b. Yuni Fatmawati, SE c. Nurul Huda Amrullah d. Salamti Nurul Ariyani e. Ridwanullah

d. Kantor Cabang Karangjati 1) Manager Cabang : Mujana 2) Pengelola :

a. Ahwat Adi Wibowo b. Abdul Chamid c. Fahrul Saktiana e. Kantor Cabang Bawen

1) Manager Cabang : Supandriyo, A.Md 2) Pengelola :

a. Zulikhan Yahya b. Dian Irfani, A.md f. Kantor Cabang Bandungan

1) Manager Cabang : Sulamin 2) Pengelola :

a. Mahyudi b. Nur Jannah

(53)

41

c. Aditya

g. Kantor Cabang Gunung Pati

1) Manager Cabang : Eko Susilo, SE 2) Pengelola :

a. Kharis M, A.Md b. Nida Ulwiyah, S.Hi

G. Job Description BMT Al-Hikmah Ungaran

Berikut ini uraian pembagian tugas masing-masing jabatan di BMT Al-Hikmah Ungaran :34

1. Rapat Anggota

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam KSPPS.

Rapat Anggota dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas, dan tamu undangan. Rapat Anggota membahas antara lain:

a. Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha KSPPS

b. Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas.

c. Penyusunan rencana kerja, RAPB KSPPS, serta pengesahan laporan keuangan.

d. Pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya. e. Pembagian Sisa Hasil Usaha.

34

(54)

42 f. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran

KSPPS.

g. Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Untuk melindungi kepentingan KSPPS, anggota, dan pihak ketiga, maka terhadap kelalaian pelaksanaan Rapat Anggota yang dilakukan pengurus dapat dikenakan tindakan berupa teguran dan peringatan tertulis dari anggota.

2. Pengurus

a. Memimpin organisasi dan usaha KSPPS b. Menyelenggarakan RAT tepat waktu

c. Terlaksananya hasil keputusan yang diamanatkan oleh RAT d. Tercukupinya rasio modal

e. Menyusun / merumuskan kebijakan umum, mengajukan Rencana Kerja ( RK ) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) KSPPS untuk mendapat persetujuan Rapat Anggota

f. Menyelenggarakan rapat pengurus untuk evaluasi bulanan perkembangan kinerja lembaga dan menentukan serta membuat kebijakan strategi yang terkait dengan lembaga. g. Menerima laporan keuangan yang dapat

dipertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang dijalankan pengelola setiap bulan

h. Pengurus KSPPS dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali

(55)

43

i. Menandatangani dokumen dan surat yang berhubungan dengan lembaga

j. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama KSPPS

k. Mewaliki KSPPS dihadapan dan diluar pengadilan

l. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan

3. Dewan Pengawas Syariah Identitas Jabatan

Posisi dalam organisasi sejajar dengan pengurus dan pengawas. Sedangkan fungsi utama jabatannya yaitu melakukan pengawasan terhadap keseluruhan aspek organisasi dan usaha KSPPS sehingga benar-benar sesuai syariah.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan yang dibentuk oleh Badan Pengurus berdasarkan rekomendasi Majelis Ulama Indonesia setempat. Badan ini melakukan fungsi pengawasan kesyariahan dan oleh karena itu badan ini bekerja sesuai dengan cara-cara yang dituntunkan oleh Majelis Ulama Indonesia, dalam hal ini Dewan Syariah Nasional.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus terdiri dari para alim-ulama di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum di bidang “baitut tamwil” (keuangan bank dan atau koperasi). Persyaratan lebih lanjut mempertimbangkan ketentuan Dewan Syariah Nasional (DSN). Dalam pelaksanaan

(56)

44 tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk/jasa KSPPS dengan ketentuan dan prinsip syariah. Tugas-tugas Pokok:

a. Memastikan produk/jasa Koperasi sesuai dengan syariah b. Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai

dengan syariah

c. Terselenggaranya pendidikan anggota yang dapat mencerahkan dan membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisten bermuamalah secara islami melalu wadah KSPPS.

d. Membantu terlaksananya pendidikan anggota yang dapat meningkatkan kualitas aqidah, akhlaq, ibadah dan muamalah anggota.

4. Pengawas

Pengawas mempunyai fungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan usaha KSPPS agar tetap berjalan sesuai dengan ketentuan, arah, dan kebijakan yang telah ditetapkan Rapat Anggota. Tugas Pengawas:

a. Memberikan penilaian terhadap keputusan-keputusan kegiatan KSPPS.

b. Mengawasi dan menjaga agar pelaksanaan operasional KSPPS sesuai dengan ketentuan, arah, dan kebijakan yang telah ditetapkan Rapat Anggota

(57)

45

c. Memberi saran atau pendapat kepada pengurus dan pengelola untuk kemajuan KSPPS

d. Melakukan pemeriksaan / audit

e. Mebuat hasil laporan pengawasan kepada rapat anggota f. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota di dalam suatu rapat

Anggota.

g. Jumlah Pengawas minimal 3 (tiga) orang dan susunannya terdiri dari seorang ketua dan anggota-anggota.

h. Jumlah dan susunan Pengawas dapat berubah sesuai dengan dengan perkembangan KSPPS, tetapi harus gasal dan minimal 3 (tiga) orang.

i. Masa bakti Pengawas sama dengan masa bakti Pengurus. j. Minimal salah satu dari anggota pengawas harus memahami

prinsip muamalah syar’iyah. 5. Audit Internal

a. Bertanggung jawab memberikan jasa kepada manajemen, berupa informasi dan advis sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan manajemen serta memikirkan cara-cara alternatif yang baik bagi KSPPS.

b. Hasil penilaian mengenai kelayakan dan kecukupan pengendalian dibidang keuangan, bidang pembiayaan dan kegiatan KSPPS lainnya serta peningkatan efektifitas pengendalian dengan biaya yang layak

(58)

46 c. Hasil pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua kebijakan, rencana dan prosedur KSPPS telah benar-benar ditaati

d. Hasil pemeriksaan untuk memastikan bahwa semua harta milik KSPPS telah dipertanggung jawabkan dan dijaga dari semua kerugian.

e. Hasil pemeriksaan untuk memastikan bahwa data informasi yang disajikan kepada manajemen KSPPS dapat dipercaya f. Hasil penilaian mengenai kualitas pelaksanaan tugas tiap unit

kerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

g. Memberikan rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan di bidang operasional, pembiayaan dan bidang lainnya.

h. Membuat laporan berkaitan dengan hasil audit 6. Manager SDI/ HRD

a. Bertanggungjawab mengelola dan mengembangkan sumber daya insani KSPPS termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sdi dan pengembangannya.

b. Membuat system sumber daya yang efektif dan efisien misalnya dengan membuat SOP, job description, training dan development system

c. Bertanggungjawab penuh dalam proses recruitment karyawan mulai dari mencari calon karyawan, wawancara hingga seleksi d. Melakukan seleksi, promosi, transferring dan demosi pada

(59)

47

e. Melakukan kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kemampuan, potensi, mental, ketrampilan dan pengetahuan karyawan yang sesuai dengan standar lembaga

f. Bertanggungjawab terhadap absensi karyawan, perhitungan gaji, bonus dan tunjangan

g. Membuat kontrak kerja karyawan serta memperbaharui masa berlaku kontrak kerja

h. Melakukan tindakan disipliner pada karyawan yang melanggar kebijakan perusahaan

7. Manajer Keuangan Dan Umum

a.

Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer

yang lain bertugas merencanakan dan meramalkan

perencanaan umum keuangan KSPPS

b.

Mengambil keputusan penting investasi dan berbagai

pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan

keputusan tersebut

c.

Melaporkan laporan

keuangan bulanan pada

pertemuan tingkat manajemen pusat

d.

Membuat analisis laporan keuangan

e.

Memberikan masukan yang berkaitan dengan

(60)

48

f.

Merencanakan,

mengatur

dan

mengontrol

perencanaan

laporan

keuangan

dan

laporan

pembiayaan

g.

Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas

perusahaan

h.

Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran

perusahaan

i.

Merencanakan,

mengatur

dan

mengontrol

pengembangan system dan prosedur keuangan

j.

Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis

keuangan

k.

Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk

memaksimalkan nilai perusaaan

8. Manajer Pemasaran

a. Menyusun draft rencana pemasaran berupa tarjet funding, lending dan konfirmasi per cabang

b. Rencana pengembangan produk, promosi dan distribusi berdasarkan pemetaan segmen dan potensi pasar

c. Memimpin rapat koordinasi bulanan dengan marketing cabang

d. Mengembangkan data base pelanggan jasa keuangan untuk menyusun profil dan pengembangan pemasaran

(61)

49

f. Melaksanakan survey

g. Sebagai coordinator dalam penagihan pembiayaan bermasalah

9. Kepala Operasional Cabang

a.

Menjabarkan kebijaksanaan umum KSPPS yang telah

dibuat Pengurus dan disetujui rapat anggota.

b. Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KSPPS dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada rapat anggota.

c. Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas wewenang manajemen

d. Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan serta pemberhentian karyawan pada kantor cabang.

e. Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya harian dan Tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan

f. Mengamankan harta kekayaan KSPPS agar terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan, serta seluruh asset KSPPS

g. Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat laporan secara periodik

(62)

50 h. Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan batas wewenang yang ada pada kantor wilayah masing-masing

i. Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi operasional kantor wilayah masing-masing. 10. Administrasi Pembukuan

a. Pembuatan laporan keuangan

b. Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan

c. Menyiapkan data-data untuk keperluan analisis keuangan lembaga

d. Pengarsipan bukti slip - slip transaksi

e. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas f. Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya

11. Kabag Marketing Cabang

a. Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target lending dan funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah. b. Tercapainya target marketing baik funding maupun lending c. Terselenggaranya rapat marketing dan terselesaikan

permasalahan ditingkat marketing cabang

(63)

51

12. Customer Service (Cs)

a.

Pelayanan terhadap pembukaan dan penutupan rekening

simpanan harian dan Simpanan Berjangka serta

mutasinya

b.

Pengarsipan simpanan dan Simpanan Berjangka

c.

Memberikan pelayanan prima kepada mitra sehubungan

dengan produk

funding

(penghimpunan dana) yang

dimiliki oleh KSPPS, dan

lending

(pembiayaan)

d.

Memberikan informasi hak dan kewajiban anggota

secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan

mengarahkan anggota/calon anggota pada pilihan

produk yang sesuai dengan kebutuhannya

13. Teller

a.

Bertanggunjawab atas pelayanan anggota dalam hal

transaksi uang tunai seperti penyetoran dan

penarikan simpanan, angsuran pembiayaan dll.

b.

Menerima, menyimpan uang serta melakukan

administrasi kas

c.

Mengatur dan menyimpan pengeluaran uang tunai

yang telah disetujui oleh Kepala Cabang

d.

Bertanggungjawab atas kecocokan saldo akhir

(64)

52

kas kepada manajer melalui Kabag Keuangan

menurut ketentuan yang telah ditetapkan

e.

Membuat:

-

Laporan Harian Kas

-

Daftar Mutasi Vault

-

Register O

-

Kertas Kerja Rekap

-

Slip Pencairan Debet/Kredit

-

Slip Memorial

f.

Memberikan pelayanan dan informasi kepada

anggota.

g.

Mengadministrasikan

pembukaan

rekening

simpanan dan validasi

h.

Bertanggungjawab

terhadap

slip-slip

(setoran,

pengambilan, dll)

i.

Bertanggungjawab

terhadap

pengisian

buku

simpanan dan pembiayaan

j.

Melakukan pendataan semua anggota pada buku

anggota

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari perubahan kedua parameter tersebut diperoleh jumlah bubble yang meningkat dari kisaran 400 pcs/jam menjadi 1700 pcs/jam, hal ini disebabkan oleh dengan

Efek Alelopati Gulma Kirinyuh Chromolaena odorata, Bayam Duri Amaranthus spinosus dan Bandotan Ageratum conyzoides terhadap Perkecambahan Kacang Tanah Arachis hypogaea L

BMT Marahamah Cabang Garung Wonosobo bukan dalam bentuk barang atau jasa yang disewakan dengan bermitra kepada pemberi jasa melainkan hanya memberikan dana kepada anggota, sehingga

dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran tarakib bahasa Arab di MTs Darul Amin Palangka Raya. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dan

Teknik sampling dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson yang digunakan

Para ulama menetapkan bahwa pemeliharaan anak hukumnya adalah wajib, sebagaimana kewajiban orang tua untuk memeliharanya selama dalam ikatan perkawinan. 14

Pada data (8) di atas, kutukan tersebut diduga benar-benar terjadi maka sampai sekarang mereka mempercayai bahwa ketidakmajuan masyarakat ini disebabkan oleh kutukan tersebut.