• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tatanan Normal Baru pada Sektor Pariwisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tatanan Normal Baru pada Sektor Pariwisata"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Tatanan Normal

Baru pada Sektor

Pariwisata

Asisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

1 Juli 2020

(2)

2

Permasalahan Utama Akibat Covid-19

Rasa takut (

fear

) melanda sebagian besar wisatawan

dalam dan luar negeri sampai terdapat vaksin Covid-19

yang dapat cepat diakses oleh negara.

Wisatawan

asing

akan

enggan

untuk

melakukan

perjalanan ke luar negeri apalagi yang bersifat lintas

benua (

long haul

) karena

mistrust

terhadap

kesiapan

destinasi dalam penanganan pandemi.

THE ENEMY CAN BE EVERYWHERE &

ANYTIME

ADDRESSING THE FEARS OF

TRAVELING

(3)

3

Perbedaan Pandemi dan Terorisme

PERBEDAAN TERORISME PANDEMI

SIFAT Langsung dan kasat

mata

Berangsur-angsur dan tidak terlihat

CAKUPAN

Terpusat di satu atau beberapa titik di kawasan urban.

Cakupan lebih luas ke berbagai pelosok dunia baik kawasan urban maupun rural

DURASI Relatif pendek Relatif panjang

PELAKU Terbatas pada sejumlah

individu atau kelompok

Siapa pun dapat menjadi alat transmisi

Studi kasus: pariwisata Bali dapat terus terus tumbuh walau mengalami goncangan akibat tindakan terorisme. Namun berbeda halnya dengan pandemi, perbedaaan terletak pada sifat, cakupan, durasi, dan pelaku. Sehingga solusi dan tindaklanjut yang diperlukan

(4)

4

Untuk

pandemi

dan

instabilitas

politik, pemulihan sektor pariwisata

membutuhkan waktu

rata-rata 10

bulan

.

Untuk terrorism dan bencana alam,

pemulihan berlangsung

satu hingga

dua bulan

.

Krisis akan sering terjadi namun

diminishingly disruptive

Proses pemulihan berlangsung lebih

cepat dari 26 bulan di 2001 menjadi

10 bulan di 2018.

Sumber: WTTC

(5)

5

Tatanan Normal Baru pada Sektor Pariwisata

Tatanan Normal Baru

1.

Quality Tourism

2.

Mengurangi

interaksi

antar

manusia,

meningkatkan interaksi dengan alam

3.

Aktivitas

dalam

grup

kecil

atau

mandiri

(individu)

4.

Aktivitas yang lebih ramah lingkungan

5.

Kegiatan berdampak sosial

Contoh:

1.

Wisata Petualangan

2.

Wisata Bahari

3.

Ekowisata

Tatanan Normal Lama

1.

Quantity Tourism

2.

Lebih banyak interaksi antar manusia,

sedikit interaksi dengan alam

3.

Aktivitas dalam grup besar

4.

Kurang ramah lingkungan

5.

Aktivitas di daerah urban

Contoh:

1.

Wisata Budaya

2.

Wisata Belanja

3.

Theme Park

(6)

Kontribusi Wisata Alam dalam Pariwisata Indonesia 2019

6

35%

60%

5%

Wisata Alam Wisata Budaya Wisata Buatan 35% 45% 20% Wisata Bahari Ekowisata Wisata Petualangan

1.

Dari 20 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada 2019, 35%

diantaranya (7 juta orang) merupakan wisatawan dengan minat wisata alam.

2.

Lebih lanjut, wisata bahari menyumbang sekitar 2,4 juta wisatawan.

Sumber: Kemenparekraf

(7)

7

TREND#1: Mass Tourism menjadi Quality Tourism

Sumber: Mastercard

Kendati Bali mengalami peningkatan jumlah kunjungan, lama berkunjung dan pengeluaran harian wisatawan per tahun dari 2,9 M USD menjadi 8,3 M USD (12%).

Namun, angka tersebut masih jauh lebih kecil dibanding kota-kota di asia lainnya.

Selain itu, terjadi penurunan pengeluaran harian rata-rata sebesar 8% selama periode 2009-2018 dari 137 USD menjadi 125 USD per hari.

Banyak turis dengan sedikit pengeluaran memberikan tekanan bagi daya dukung lingkungan Bali sehingga manfaat ekonomi pariwisata Bali tidak optimal.

(8)

TREND#2: Potensi Pasar Wisatawan Domestik

Thailand

Singapura

Malaysia

Indonesia

• Thailand, Singapura, dan

Malaysia memiliki

ketergantungan relatif lebih tinggi terhadap turis asing.

• Indonesia memiliki

ketergantungan relatif lebih rendah. 55% pemasukan dari wisatawan domestik.

• Indonesia memiliki pangsa domestik yang besar dengan 300 juta perjalanan wisatawan pada 2019.

• Pangsa pasar ini menjadi buffer

penurunan kunjungan wisatawan asing.

8

PDB yang diterima oleh sejumlah negara di Asia Pasifik dari sektor layanan pariwisata bagi wisman

(9)

TREND#3: Resieliensi Pariwisata Domestik di Negara Maju

• Negara-negara maju memiliki

resiliensi tinggi karena sumber pemasukan utama dari sektor pariwisata adalah dari wisatawan domestiknya yang mencapai lebih dari 70%.

• India dan RRT hanya

tergantung 15%

pemasukannya dari turis asing.

• Pembangunan infrastruktur dan destinasi secara massif

oleh India dan RRT

merupakan faktor utama peningkatan permintaan dari wisatawan domestik.

9

Sumber: WTTC

(10)

10

TREND #5: Kenyamanan Wisatawan untuk Berwisata

Kembali

responden tidak akan melakukan perjalanan dalam 1 bulan ke depan.

98%

responden tidak akan melakukan perjalanan dalam 1-3 bulan ke depan. Industri pariwisata nasional belum pulih hingga akhir 2020. Oleh karenanya, perlu langkah mitigasi dari Juni hingga Desember 2020.

responden akan melakukan perjalanan dalam 6-12 bulan ke depan. Pemulihan perlahan akan terjadi pada akhir 2020.

83%

70%

0 20 40 60 80 100 6-12 bulan kedepan 3-6 bulan kedepan 1-3 bulan kedepan 1 bulan kedepan 5 6 9 20 5 9 22 29 19 34 44 38 42 39 20 9 29 12 5 4

Sangat tidak setuju Tidak Setuju Ragu-ragu Setuju Sangat setuju

Merasa sangat tidak aman

Merasa sangat aman 13 % 25 % 71 % 51 % Sumber: Traveloka

(11)

11

Strategi Utama:

Penerapan Protokol Cleanliness, Health, and Safety (CHS)

Cleanliness

Safety

Health

1.

Diimplementasikan

pada

tiap

destinasi dan aktivitas di sektor

pariwisata dan ekonomi kreatif.

2.

Mengacu pada protokol kesehatan

Kementerian

Kesehatan,

konsep

pengembangan

pariwisata

berkelanjutan, dan Sapta Pesona.

3.

CHS

diterapkan

untuk

meningkatkan

kepercayaan

wisatawan terhadap destinasi dan

industry

pariwisata

Indonesia

pasca Covid-19.

Bebas dari kotoran (debu, sampah, bau) dan bebas virus, bakteri patogen, dan bahan

kimia berbahaya

Layanan yang menerapkan aturan kesehatan dan mendorong penggunaan terknologi dan perilaku ramah lingkunan dan sehat.

Keadaan bebas dari risiko, bahaya, pencemaran, ancaman, dan gangguan yang bersifat permanen dan non permanen.

(12)

Kebijakan Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Ungkit Sektor

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menghadapi Pandemi Covid-19 dan

Menuju Kenormalan Baru

Kepmenkes No.

HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat PMK No. 44/PMK.03/2020

Relaksasi PPh 21, PPh 22, dan PPh 25

Akan ditindaklanjuti oleh Kemenparekraf untuk selanjutnya dibuat SOP/Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis yang merujuk pada protokol kesehatan tersebut

12

Mengawal Perpres No. 36 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi Kerja Melalui Program Kartu Prakerja

Mengawal Instruksi Mendagri No. 1 tahun 2020 tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Pemerintah Daerah

Mengawal PP No. 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara Untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid- 19)

(13)

1 3

Program Pasca Pandemi Covid-19

1. Menerapkan kebijakan stop-gap measures melalui percepatan belanja Pemerintah: perjalanan dinas dalam negeri dan MICE dari Juni

Oktober 2020 agar dialokasikan ke daerah yang bergantung pada sektor pariwisata.

2. Sinkronisasi anggaran belanja K/L terkait pariwisata yang tersebar di berbagai K/L.

3. Stimulus Dana Pemulihan Ekonomi Nasional untuk Sektor Pariwisata sebesar Rp3,8 triliun untuk membangun destinasi berkualitas di 5 DPSP. 4. Menstimulasi perjalanan wisata domestik dengan meluncurkan empat

program yaitu In City Activation, Staycation, Roadtrip, dan Epic Sale. Telah dimulai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

5. Meningkatkan porsi penerimaan negara dari wisatawan domestik yang semula 55% menjadi 70% serta mendorong kedatangan wisatawan asing kelas A dan B, melalui pembukaan kembali destinasi wisata dengan menerapkan protokol kesehatan penyelenggaraaneventinternasional.

(14)

Program Pasca Pandemi Covid-19

6. Penerapan ITMP (Integrated Tourism Master Plan) di 5 DPSP sebagai destinasi yang menerapkan QualityTourism. Saat ini Indonesia memiliki berbagai daya tarik yang berpotensi untuk dijadikan destinasi Quality Tourism seperti Geopark dan Wisata Bahari.

7. Penerapan protokol keamanan dan keselamatan agar juga mencakup aspek kesehatan dan kebersihan di destinasi wisata.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat dan Fasilitasi Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease2019 (COVID-19).

8. Mempercepat pengembangan Desa Wisata, dengan mendorong konsep one village one product (OVOP), dimana setiap desa menampilkan produk-produk kreatif. Sehingga dapat mengembangkan UMKM di desa-desa dan mendorong sustainable economic development.

Pembaruan atas Buku Pedoman Desa Wisata dan Desa Digital akan diluncurkan pada 30 Juli 2020 14

(15)

15

Program Pasca Pandemi Covid-19

9. Himbauan kepada ASN dan pegawai BUMN agar mengunduh dan menggunakan aplikasi Bersama Lawan Covid-19 (BLC) pada saat melakukan perjalanan dinas dalam negeri.

Surat Edaran dari Gugus Tugas akan dikeluarkan dalam waktu dekat

10. Meningkatkan pembelian produk ekonomi kreatif oleh seluruh K/L, baik melalui platform e-commerce atau e-katalog LKPP, sejalan denganGerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia. 11. Mempercepat proses digitalisasi para pelaku dan pekerja di

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan pernyataan Barus (2013), yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan hasil tanaman pada lahan suboptimal perlu dilakukan perbaikan dari aspek

Ibu Rina Gunawan, selaku pemilik perusahaan Rina Gunawan Wedding & Event Organizer yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan Group Field Project di

Keempat, skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Moral Perspektif Kitab Washoya Al-Abaa Lil Abna Karya Muhammad Syakir Al-Iskandari”.20 Nur Afidatul Lailiyah mahasiswa

Foto jurnalistik yang akan diteliti pada penelitian ini merupakan bentuk komunikasi penyampaian pesan yang dipublikasikan dalam media massa yaitu surat

[r]

Untuk menentukan kandungan masing- masing unsur tanah jarang yang terkandung dalam monasit dan senotim dapat dilakukan dengan menggunakan kurva baku dari hasil

Minyak zaitun ekstra virgin memiliki efektifitas yang sama dengan ekstrak kulit manggis untuk menurunkan kolestrol pada tikus jantan wistar yang

Berdasarkan hasil pendugaan fungsi pendapatan, dimana harga bibit dan upah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap pendapatan dengan sifat negatif, maka kedua