• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN REDAKSI. Editorial Teams :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN REDAKSI. Editorial Teams :"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DEWAN REDAKSI

Editorial Teams :

1.

Pujono, S.T., M.Eng. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

2.

Linda Perdana Wanti, S.Kom., M.Kom. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

3.

Mardiyana, S.Pi., M.Si. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

4.

Otto Prasadi, S.Pi., M.Si. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

5.

Auliya Burhanudin, S.Si., M.Kom. (ITT Telkom Purwokerto, Indonesia)

6.

Muhammad Fajar Sidiq, S.T., M.T. (ITT Telkom Purwokerto, Indonesia)

7.

Zanuar Rifa’i, S.Kom., M.Kom. (Universitas Amikom Purwokerto, Indonesia)

8.

Isa Bachroni, S.T., M.Eng. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

9.

Muhammad Yusuf, S.T., M.T. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

10.

Wahyu Ning Budiarti

11.

Rosalia Dian Susanti, S.H., M.H. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

Reviewer Teams :

1.

Oman Somantri, S.Kom., M.Kom. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

2.

Muhammad Nur Faiz, S.Kom., M.Kom. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

3.

Dr. Anggun Fitriyan Isnawati, S.T., M.Eng. (ITT Telkom Purwokerto, Indonesia)

4.

M. Taufik Qurohman, S.Pd., M.Pd. (Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia)

5.

Fandy Setyo Hutomo, S.Kom., M.Cs. (Universitas Amikom Purwokerto, Indonesia)

6.

Firman Aziz, S.Pd., M.Pd. (Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia)

7.

Muhammad Nur Hilal, S.T., M.Pd., M.T. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

8.

Widyaningsih, M.Kep., Ns., S.P., Kep.Kom.(STIKES Al Irsyad Cilacap, Indonesia)

9.

Amin Sukron, M.T. (UNUGHA Cilacap, Indonesia)

10.

Eka Yuli Astuti, S.Pd., M.Pd. (Universitas Negeri Semarang, Indonesia)

11.

Riyadi Purwanto, S.T., M.Eng. (Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia)

12.

Mohammad Riza Radiyanto, S.T. M.T.

Editorial Office :

Politeknik Negeri Cilacap

Jln Dokter Soetomo No. 1, Karangcengis Sidakaya Cilacap

Jawa Tengah 53212

Email :

madani.ejournal@pnc.ac.id

(3)

PENGANTAR REDAKSI

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, MADANI : Indonesian Journal

of Civil Society untuk Edisi Agustus 2019 Volume 1 Nomor 1 telah terbit sesuai dengan

waktu yang telah dijadwalkan.

MADANI : Indonesian Journal of Civil Society untuk edisi ini menerima kiriman jumlah

artikel yang lebih banyak dari edisi sebelumnya, hal ini dilakukan dalam upaya

penyesuaian standar jurnal ilmiah nasional. Untuk menjaga kestabilan terbitan, maka

naskah yang masuk hanya diterima sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk

mempermudah dan mempercepat dalam proses review dan penyuntingan, kami

mengharapkan kepada para penulis untuk selalu mengikuti template dan/atau petunjuk

penulisan. Naskah atau artikel yang dikirimkan tetapi tidak sesuai dengan template maka

akan dikembalikan sebelum masuk dalam proses review.

Edisi terbitan kali ini memuat 8 artikel, 43 halaman dan 23 penulis yang sudah dinyatakan

diterima dan telah melalui proses review. Artikel yang dimuat merupakan artikel yang

berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga penelitian di seluruh Indonesia.

Penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada penulis, tim Editor, Reviewer

dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan serta penerbitan MADANI :

Indonesian Journal of Civil Society untuk Edisi Volume 1 Nomor 1 Agustus 2019 ini.

Dalam upaya peningkatan kualitas dan meningkatkan mutu, baik dari segi isi maupun

tampilan jurnal, kami mengharapkan saran dan kritik membangun untuk perbaikan pada

publikasi berikutnya.

Tim Redaksi

(4)

DAFTAR ISI

1-6

Peningkatan Keterampilan Guru-guru Sekolah Dasar Melalui Pelatihan

Penggunaan Aplikasi Microsoft Office dan Google Education

Lutfi Syafirullah, Riyadi Purwanto, Eka Dyah Puspitasari, Abdul Rohman

Supriyono, Devi Taufiq Nurrohman, Arif Fahrizal

7-10

Penerapan Overhaul Engine Stand Kijang Menggunakan Alat-Alat Spesial

Service Tool Di SMK NU 1 Adiwerna Kabupaten Tegal

Amin Nur Akhmadi, M. Taufik Qurohman, Syaefani Arif Romadhon

11-16

Pelatihan Media Pembelajaran dengan Ms. Office Power Point bagi Guru

SMA IT Plus BAZMA Brilliant Dumai

Erna Alimudin, Tri Yuliati, Nur Budi Nugraha

17-23

Pelatihan Komputer Dasar Bagi Kader PKK dan Posyandu Di Desa

Patikraja

Linda Perdana Wanti, Eka Tripustikasari

24-28

Penguatan Ekonomi Lokal Pada Pelaku UMKM Berbasis Digital Di Desa

Winduaji Kabupaten Brebes

Achmad Zaki Yamani, Arif Wirawan Muhammad, Muhammad Nur Faiz

29-33

Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas Kepada Guru SDN 001 Rimba

Sekampung Dumai

Hanifatul Rahmi, Adelia Alfama Zamista, Juni Saputra

34-37

Implementasi Website Pondok Pesantren Syafa’atul Qur’an Cilacap

Andesita Prihantara, Nur Wahyu Rahadi, Isa Bahroni

38-43

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Menggunakan

PowerPoint Bagi Guru-guru SMP, SMK dan SMA Di Kabupaten Cilacap

Isa Bahroni, Riyadi Purwanto, Nur Wahyu Rahadi

(5)

MADANI : Indonesian Journal of Civil Society Vol 1, No. 1, Agustus 2019, pp.1-6

DOI : 10.35970/madani.v1i1.25

1

Peningkatan Keterampilan Guru-Guru Sekolah Dasar

Melalui Pelatihan Penggunaan Aplikasi

Microsoft

Office

dan

Google Education

Lutfi Syafirullah1*, Riyadi Purwanto2, Eka Dyah Puspitasari3,

Abdul Rohman Supriyono4, Devi Taufiq Nurrohman5, Arif Fahrizal6

1,2,3,4) Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia 5) Program Studi Teknik Elektro, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia

6) Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia

Email: 1syafirullah.lutfi@gmail.com, 2adidok_bayu@yahoo.com, 3ekadyah.mail@gmail.com, 4a.rohman.sy@politeknikcilacap.ac.id, 5devi.taufiq.n@mail.ugm.ac.id, 6arif.fahrizal@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Data artikel:

Naskah masuk, 30 Juli 2019 Direvisi, 27 Agustus 2019 Diterima, 30 Agustus 2019

Abstract- A teacher is professional educator who has the duties,

functions, and roles to educate one nation's children. In Maos Lor Cilacap Subdistrict, some elementary school teachers experienced problems in using Microsoft Office and Google Docs software as an aid used in classroom learning media. This implementation of community service discusses how to improve the knowledge and skills of elementary school teachers in Maos lor district in order to optimize Microsoft Office and Google software while supporting academic and non-academic activities in the school environment. The object of research is elementary school teachers in Maos region by using the direct method of teachingthe materials to participants and accompanied by module guides and independent exercises of case studies. As the results of the activity, the knowledge of how to use Microsoft Office and Google among Maos Primary School teachers has increased so that all activities are well managed and teachers can complete tasks at school effectively and efficiently; therefore

the main purpose of learning, to educate the nation's children, can be achieved.

Kata Kunci: Guru

Microsoft Office Google Docs

Abstrak- Guru merupakan pendidik profesional yang

mempunyai tugas, fungsi, dan peran untuk mencerdaskan anak bangsa. Di Kecamatan Maos Lor Cilacap beberapa guru Sekolah Dasar mengalami kendala dalam memanfaatkan software Microsoft Office dan Google Docs sebagai sarana yang digunakan dalam media pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini membahas mengenai cara meningkatkan pengetahuan serta keterampilan guru-guru Sekolah Dasar di kecamatan Maos Lor agar dapat mengoptimalkan software Microsoft Office dan Google Docs dalam menunjang kegiatan akademik maupun non akademik dilingkungan sekolah. Adapun objek penelitian adalah guru-guru Sekolah Dasar di wilayah Maos dengan menggunakan metode menyampaikan materi secara langsung kepada para peserta disertai dengan panduan modul serta latihan-latihan mandiri mengerjakan studi kasus. Dari hasil kegiatan didapatkan

(6)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

2

pemanfaatan Microsoft Office dan Google Docs meningkat sehingga segala aktivitas terkelola dengan baik dan guru-guru dapat menyelesaikan tugas di sekolah menjadi lebih efektif dan efisien sehingga tujuan utama pembelajaran mencerdaskan anak bangsa dapat tercapai.

Korespondensi:

Lutfi Syafirullah

Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr. Soetomo No.1 Karangcengis, Sidakarya Cilacap, Indonesia

1.

PENDAHULUAN

Meningkatnya mutu pendidikan akan berimbas pada peningkatan SDM yang ada di sebuah Negara serta peningkatan terhadap tenaga kerja. Suatu negara akan maju jika memiliki sumber daya yang berkualitas, oleh karena itu peningkatan mutu pendidikan harus menjadi salah satau fokus dari sebuah Negara. Perkembangan teknologi informasi saat ini melaju dengan pesat tentu suatu Negara akan tertinggal jika tidak dapat mengikutinya. Peran guru sangat besar terutama dalam menyiapkan generasi menghadapi persaingan bebas yang menyebabkan sumber daya berkualitas dari negara lain bisa dengan mudah masuk ke Indonesia. Pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan secara optimal dapat menghasilkan output yang berkualitas dapat meningkatkan mutu dari pendidikan Indonesia serta meningkatkan daya saing SDM dan tenaga kerja dari sebuah Negara.

Guru memiliki posisi sangat penting dan strategi dalam hal mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Guru perlu selalu meningkatkan profesionalisme dalam pembelajaran dalam hal efesiensi dan efektivitas kerja menuju arah tercapainya hasil yang optimal. Jumlah sekolah yang ada di kecamatan Maos terdiri dari 33 sekolah dengan rincian jumlah sekolah dasar berjumlah 26, sekolah menengah pertama berjumlah 5 dan jumlah sekolah menengah atas berjumlah 2. Jumlah guru dari 33 sekolah dasar berjumlah 170 guru (Cilacap, 2008; Kemendikbud, 2017). Permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru sekolah dasar di kecamatan Maos lor saat ini adalah terkait keterampilan memanfaatkan Microsoft Office secara offline serta minimnya pengetahuan penggunaan Microsoft Office secara Online dalam menunjang kegiatan

akademik maupun kegiatan non akademik. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka

kami mengadakan kegiatan pengabdian

masyarakat untuk meningkatkan keterampilan guru-guru SD dalam memanfaatkan aplikasi Microsoft Office dan Google Docs sebagai

upaya meningkatkan keterampilan dan

menambah wawasan bagi guru-guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikkan karena pendidikkan merupakan factor utama dalam membangun pribadi manusia. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 30 guru-guru sekolah dasar di Maos Lor.

Aplikasi Microsoft Office Word

merupakan salah satu aplikasi yang sering digunakan untuk mengolah kata, contoh pengolahan kata yang dapat dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Word yaitu: pembuatan surat, pembuatan laporan, pembuatan makalah, pembuatan artikel, pembuatan tabel, pembuatan skripsi dan lain-lain. Aplikasi Microsoft Office Excel merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengolah angka dan data untuk disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik. Aplikasi Microsoft Office Excel menyediakan fitur rumus yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan secara otomatis. Microsoft Excel adalah program aplikasi yang banyak digunakan untuk

membantu menghitung, memproyeksikan,

menganalisa dan mempresentasikan berbagai data dimana dalam penerapannya banyak menggunakan fungsi-fungsi yang terdapat pada

Excel tersebut mengatasi berbagai

permasalahan yang terjadi (Kristanto, 2007; Rokhman, Adi Wibowo, Agus Pranoto, & Ardi Widodo, 2018).

Aplikasi Microsoft Office Powerpoint merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat slide presentasi secara menarik

(7)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

2

untuk dapat ditampilkan melalui infokus pada

saat melakukan presentasi. Aplikasi ini juga menyediakan fitur animasi yang telah disediakan agar dapat membuat presentasi yang dilakukan menjadi lebih menarik.

Google Docs adalah salah satu aplikasi yang dikembangkan Google untuk kebutuhan file server. Khususnya aplikasi Office mulai dari pengolah kata, pengolah lembar kerja dan presentasi. Google Docs dapat juga bisa digunakan untuk untuk mengolah (menyimpan,

membuat, meng-edit) program-program

aplikasi perkantoran secara online. Menurut Mary Hayes Weier dalam artikelnya Inside Google's Michigan Office ada beberapa kelebihan Google Docs antara lain: Mudah digunakan, Tidak bayar (Gratis), menghindari data hilang akibat kerusakan harddisk, support dan dokumentasinya lengkap, menggunakan editor WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang sederhana untuk memformat dokumen, memeriksa ejaan, dan sebagainya. Kelebihan dalam penggunaannys sebagai pengolah kata: dapat membuat dokumen Word, OpenOffice, RTF, HTML, atau teks, upload dokumen yang sudah kita miliki, Sharing dengan orang lain (melalui alamat e-mail) untuk

mengedit atau melihat dokumen dan

spreadsheet, mengedit dokumen online dengan siapa (Dharmawan, Ramona, Rupiasih, & Nilakusmawati, 2015).

Berdasarkan uraian diatas adalah

bagaimana meningkatkan keterampilan guru-guru SD dalam memanfaatkan aplikasi Microsoft Office dan Google Docs sebagai

upaya meningkatkan keterampilan dan

menambah wawasan bagi guru-guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikkan karena pendidikkan merupakan faktor utama dalam membangun pribadi manusia. Tujuan dari kegiatan pengabdian maysarkat ini adalah untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan guru-guru sekolah dasar di

kecamatan Maos lor agar dapat

mengoptimalkan software Microsoft Office dan Google dalam menunjang kegiatan akademik maupun non akademik dilingkungan sekolah.

Manfaat yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah: (1)

Guru dapat

membuat modul pelajaran menggunakan

Microsoft Office Word

serta dapan

memanfaatkan

Microsoft Office Word

dalam kegiatan penunjang seperti membuat

surat undangan dengan fasilitas mail merge;

(2) Guru dapat menggunakan

Microsoft

Excel

dalam membuat raport nilai mata

pelajaran serta perhitungan lainnya; (3)

Guru

dapat

menggunakan

Microsoft

Powerpoint

dalam membuat presentasi

mata

pelajaran;

(4)Guru

dapat

menggunakan fasilitas Google dengan

metode

file share

baik untuk kegiatan

akademik maupun non akademik.

2.

METODE PELAKSANAAN

2.1 Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan menyampaikan materi secara langsung kepada para peserta disertai dengan panduan

modul serta latihan-latihan mandiri

mengerjakan studi kasus.

2.2 Tempat Dan Waktu

Tempat pengabdian dilakukan di

Koordinator Wilayah (UPT Dinas P dan K) Kecamatan Maos yang waktu pelaksanaannya pada bulan Agustus-September 2018.

2.3 Target Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat

ini bertujuan untuk menambah dan

meningkatkan pengetahuan serta keterampilan guru-guru sekolah dasar di kecamatan Maos lor agar dapat mengoptimalkan software Microsoft Office dan Google dalam menunjang kegiatan akademik maupun non akademik di lingkungan sekolah.

2.4 Luaran Kegiatan

Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini:

a) Guru dapat membuat modul pelajaran menggunakan Microsoft Office Word serta dapat memanfaatkan Microsoft Office Word dalam kegiatan penunjang seperti membuat surat undangan dengan fasilitas mail merge.

b) Guru dapat menggunakan Microsoft Excel dalam membuat raport nilai mata pelajaran serta perhitungan lainnya

(8)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

3

c) Guru dapat menggunakan Microsoft

Powerpoint dalam membuat presentasi mata pelajaran

d) Guru dapat menggunakan fasilitas Google dengan metode file share baik untuk kegiatan akademik maupun non akademik.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1

Kegiatan Pra

-

Kegiatan

Pada saat sebelum dilakukan pelatihan

dilakukanlah proses wawancara dimana

melibatkan 20 guru terdiri sebagai responden. Berdasarkan proses wawancara didapatkan hasil sesuai dengan Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, prosentase jumlah peserta yang memiliki kategori baik sebelum mengikuti pelatihan sebesar 11.5%, kategori cukup sebesar 18%, dan kategori kurang sebesar 70.5%

3.2

Pelaksanaan Kegiatan PKM

Hasil yang dicapai dari program

pengabdian masyarakat ini antara lain d

apat

meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan guru-guru Sekolah Dasar

dalam memanfaatkan aplikasi Microsoft

Office dan Google Docs, diantaranya

pembuatan surat menyurat, pengelolaan

data dan perhitungan raport, pembuatan

presentasi berbasis animasi, dan sharing

dokumen secara online. Selain itu hasil

pelaksanan PKM membantu KORWIL

dalam melakukan pembinaan terhadap

guru-guru di wilayah Maos.

Kegiatan pelaksanaan yang dilaksanakan diperlihatkan pada Gambar 1, Gambar 2, Ga,bar dan Gambar 4. Sedangkan untuk pelaksanaan assesment dilakukan sebagai upaya untuk meliht sejuhmana tingkat kemampuan Guru

dalam memahami setiap materi yang

disampaikan, kegiatan diperlihatkan pada Gambar 5.

Tabel 1. Pengujian Sebelum Dilakukan Pelatihan

No. Pertanyaan Penilaian B C K

1 Apakah guru mengenal

Microsoft Office ? 2 8 10

2 Apakah guru mengenal

Google Docs 0 1 19

3 Apakah guru dapat

mengatur lembar kerja (margin) dan pengaturan ruler pada Microsoft word?

3 1 16

4 Apakah guru dapat

membuat bagan organisasi dengan menggunakan fasilitas pictures, shapes, clipart, text box dan smartart

pada Microsoft word?

4 6 10

5 Apakah guru dapat

menerapkan mail merge

pada Microsoft word dan

Microsoft Excel?

1 4 15

6 Apakah guru dapat

membuat serta mengatur

worksheet dan workbook

pada Microsoft excel?

3 3 14

7 Apakah guru dapat

menerapkan function

pada Microsoft excel?

2 4 14

8 Apakah guru dapat

memasukan foto sebagai latar belakang pada

Microsoft power point?

5 6 9

9 Apakah guru dapat

membuat slide show presentasi berbasis animasi pada Microsoft

power point?

3 2 15

10 Apakah guru dapat

membagi file (file sharing) untuk kemudian mengelola file tersebut secara bersama-sama pada lokasi yang berbeda menggunakan Google Docs?

0 1 19

Dimana: B=Baik C=Cukup K=Kurang

Selain itu setelah dilakukannya kegiatan, sebagai upaya untuk terus menjalin komunikasi dan pendampingan serta penghargaan terhadap mitra, dilakukan pula pemberian cenderamata seperti diperlihatkan pada Gambar 6.

(9)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

4

Gambar 1. Pelatihan Microsoft Word

Gambar 2. Pelatihan Microsoft Excel

Gambar 3. Pelatihan Microsoft PowerPoint

Gambar 4. Pelatihan GoogleDocs

Gambar 5. Assessment

(10)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

5

3.3

Evaluasi Kegiatan

Untuk melihat sejauhmana tingkat

keberhsilan dari kegiatan PKM, maka

dilakukan evaluasi sebagai upaya monitoring dan pengkuruan tingkat keberhasilan dari kegiatan yang dilaksanakan, hasil evaluasi kegiatan diperlihatkan seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengujian Setelah Dilakukan Pelatihan

No. Pertanyaan Penilaian

B C K

1 Apakah guru mengenal

Microsoft Office? 14 4 2

2 Apakah guru mengenal

Google Docs? 17 1 2

3 Apakah guru dapat

mengatur lembar kerja (margin) dan pengaturan ruler pada Microsoft word?

18 1 1

4 Apakah guru dapat

membuat bagan organisasi dengan menggunakan fasilitas pictures, shapes, clipart, text box dan smartart

pada Microsoft word?

16 3 1

5 Apakah guru dapat

menerapkan mail merge

pada Microsoft word dan

Microsoft Excel?

14 4 2

6 Apakah guru dapat

membuat serta mengatur

worksheet dan workbook

pada Microsoft excel?

11 6 3

7 Apakah guru dapat

menerapkan function

pada Microsoft excel?

16 1 3

8 Apakah guru dapat

memasukan foto sebagai latar belakang pada

Microsoft power point?

17 1 2

9 Apakah guru dapat

membuat slide show presentasi berbasis animasi pada Microsoft

power point?

16 3 1

10 Apakah guru dapat

membagi file (file sharing) untuk kemudian mengelola file tersebut secara bersama-sama pada lokasi yang berbeda menggunakan Google Docs?

11 2 2

Dimana: B=Baik C=Cukup K=Kurang

Tabel 2 menunjukkan hasil proses wawancara setelah dilakukan pelatihan, dengan melibatkan 20 guru yang sama sebagai responden. Berdasarkan Tabel 2, prosentase jumlah peserta yang memiliki kategori baik setelah mengikuti pelatihan sebesar 77,5 %, kategori cukup sebesar 13 %, dan kategori kurang sebesar 9,5 %.

4.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai pemanfaatan teknologi Microsoft Office dan Google Docs bagi guru-guru Sekolah Dasar di wilayah Maos adalah m

eningkatnya pengetahuan

guru-guru

Sekolah

Dasar

Maos

tentang

pemanfaatan Microsoft Office dan Google

Docs dalam kegiatan akademik maupun

non

akademik

dilingkungan

sekolah

sehingga segala aktivitas terkelola dengan

baik. Pelatihan dalam kegiatan pengabdian

masyarakat ini membuat guru-guru Sekolah

Dasar di Maos dapat menyelesaikan tugas

di sekolah menjadi lebih efektif dan efisien

UCAPAN TERIMA KASIH

Kami mengucapkan terimakasih kepada Pusat Penelitain dan Pengabdian Masayarakat (P3M) Politeknik Negeri Cilacap yang telh

memeberikan pendanaan kegiatn, serta

Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Maos dan Guru-Guru Sekolah Dasar Wilayah Maos atas partisipasi dan

dukungan dalam pelaksanaan kegiatan

pengabdian masyarakat kepada

DAFTAR PUSTAKA

Cilacap, D. (2008). Kondisi Geografis Daerah (Gambaran Umum Demografis).

Dharmawan, K., Ramona, Y., Rupiasih, N., &

Nilakusmawati, D. P. E. (2015).

Pemanfaatan Aplikasi Google Docs Sebagai Media Pembinaan Karya Ilmiah Remaja. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi, (October), 45–48.

Kemendikbud, A. (2017). Data Guru.

Kristanto, A. (2007). Microsoft Excel 2007. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

(11)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.1-6

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

6

Rokhman, M. M., Adi Wibowo, S., Agus

Pranoto, Y., & Ardi Widodo, K. (2018). Pelatihan Pemanfaatan Microsoft Office Pada Staf Pengajar DISMPLBN (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Negeri)

Kota Malang. Retrieved from

(12)

MADANI : Indonesian Journal of Civil Society Vol 1, No. 1, Agustus 2019, pp.7-10

DOI : 10.35970/madani.v1i1.26

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

7

Penerapan

Overhaul Engine Stand

Kijang

Menggunakan Alat-Alat Spesial

Service Tool

Di SMK

NU 1 Adiwerna Kabupaten Tegal

Amin Nur Akhmadi1*, M. Taufik Qurohman2, Syaefani Arif Romadhon3

1,2,3Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama, Indonesia

Email: 1aminnurakhmadi@gmail.com, 2taufikqurohman87@gmail.com, 3syaefani1984@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Data artikel:

Naskah masuk, 30 Juli 2019 Direvisi, 26 Agustus 2019 Diterima, 28 Agustus 2019

Abstract- Vocational High School is the biggest contributor to

unemployment in the area, many supporting factors such as the unstable condition of the company. Basically that is not all, the teaching process for these Vocational Schools is at the forefront of the increase in the unemployment rate of SMK graduates. From the results of community service activities, the following conclusions are obtained: (1) With the community service at Adiwerna District 1 Vocational High School, giving at Adiwerna Nu 1 Vocational School in Tegal Regency, providing knowledge, understanding and innovation on efficient engine stand overhauls according to operational standards procedure; (2) Speeding up the work when the engine stand overhaul practices in competency subjects overhaul the engine with the SOP tool so as to make students competent in their performance practices.

Kata Kunci: Pelatihan Overhaul engine Alat-alat Service Toll

Abstrak- Sekolah Menengah Kejuruan adalah penyumbang

terbesar angka pengangguran pada daerah tersebut, banyak beberapa faktor pendukung seperti halnya keadaan perusahaan yang tidak stabil. Pada dasarnya tidak itu saja, proses pengajaran pada SMK tersebut menjadi terdepan dalam peningkatan angka pengangguran tingkat lulusan SMK. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Dengan adanya pengabdian masyarakat di SMK Nu 1 Adiwerna Kabupaten tegal maka memberikan di SMK Nu 1 Adiwerna kabupaten tegal maka memberikan pengetahuan, pemahaman dan inovasi terhadap overhaul engine stand yang efisien sesuai standar operasional prosedur; (2) Mempercepat pekerjaan pada saat praktek overhaul engine stand dalam mata pelajaran kompetensi overhaul mesin dengan alat yang SOP tersebut sehingga membuat siswa kompeten dalam praktek kinerjanya.

Korespondensi:

Amin Nur Akhmadi

Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Jl. Mataram No. 09, PesurunganLor

, Kota Tegal

, Indonesia

(13)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp.7-10

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

8

1.

PENDAHULUAN

Sekolah menengah kejuruan adalah

penyumbang terbesar angka pengangguran pada daerah tersebut, banyak beberapa faktor pendukung seperti halnya keadaan perusahaan yang tidak stabil karena naik mahalnya biaya operasional akibat naik turun mata uang Dollar Amerika.

Selain itu juga angka pengangguran bagi lulusan sekolah menengah kejuruan adalah minimnya keterampilan yang dikuasai setelah tamat belajar. Pada dasarnya tidak itu saja, proses pengajaran pada SMK tersebut menjadi

terdepan dalam peningkatan angka

pengangguran tingkat lulusan SMK. Pada

persaingan dunia pendidikan banyak

bermunculan sekolah-sekolah baru dengan tingkat kesiapan yang minim, sehingga proses pembelajaran tidak bisa berjalan dengan maksimal tidak sesuai dengan prosedur yang tertuang pada pendirian sekolah tersebut (Somantri, Apriliani, Muhamad, & Nishom, 2019).

Alat-alat yang memadai, ruang kelas dan praktikum yang representativ serta metode pembelajaran yang tepat adalah kunci utama meningkatkan kualitas lulusan dan ketrampilan lulusan yang diperoleh sehingga kemandirian masing-masing lulusan dapat dijadikan acuan

untuk melamar pekerjaan (Akhmadi,

Qurohman, & Syarifudin, 2017). Penurunan kualitas dan level kompetensi akibat bisnis dunia pendidikan yang berkembang pesat sekarang ini.

Overhaul pada engine stand dewasa saat ini penting, dengan berbagai macam teknologi (Arraitz et al., 1999; Bangert & Hawkins,

2003; Srinkanth et al., 2007) dan

penerapannya (Qu, Liu, Guo, Zhu, & Tseng, 2018)sangat penting dan sangat terkait dengan pekerjaan di industri khususnya pada bidang

otomotif. sehingga perlunya diadakan

pengabdian masyarakat penerapan overhaul engine stand kijang menggunakan alat-alat spesial service tool Di SMK NU 1 Adiwerna Kabupaten Tegal Slawi.

sehingga kegiatan pelatihan ini dapat menambah keterampilan agar bisa digunakan pada saat mencari pekerjaan.

2.

METODE PELAKSANAAN

Metode dalam kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah dan

praktek dengan alat peraga. Metode ini

digunakan untuk menyampaikan materi

pelatihan yang bersifat ringan dan

menyenangkan untuk anak didik SMK Pelaksanaan metode ini digunakan waktu sebanyak 70% untuk praktek, sedangkan sisanya 30% digunakan untuk materi dan tanya jawab. Selain itu juga dilakukan pre-test dan post-test.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan kegiatan pengabdian

masyarakat yang telah dilaksanakan diperoleh hasil berdasarkan pengamatan langsung di SMK NU 1 Adiwerna Kabupaten Tegal telah dilaksanakan pelatihan overhaul engine stand mesin kijang dengan menggunakan alat-alat SST sesuai SOP kepada siswa di SMK

tersebut, maka kegiatan pengabdian

masyarakat ini menghasilkan hasil sebagai berikut:

a) Meningkatkan kualitas siswa SMK

sehingga memiliki keahlian profesional dengan keterampilan dan keterampilan

sesuai dengan tuntutan dengan

kompetensi bidang otomotif.

b) Memperkenalkan kepada peserta didik terkait overhaul pada engine stand karena ini sangat terkait dengan pekerjaan di industri yang akan mereka hadapi dalam pekerjaan sehari – hari terkait dengan bidang otomotif, sehingga harapannya

mereka dapat beradaptasi dengan

lingkungan dengan lebih mudah.

c) Mempersiapkan generasi peserta didik yang lebih tanggap dengan era saat ini, apalagi diera revolusi industri 4.0 khususnya dibidang otomotif.

Pada Gambar 1 dan Gambar 2

memperlihatkan proses kegiatan pelatihan Kompetensi overhaul engine stand yang diikuti oleh para peserta kegiatan. Pada kegiatan ini proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh tim pelaksana PKM, dimana pada proses tersebut terdapat dosen dan peserta didik serta tim dari mahasiswa politeknik harapan bersama.

Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan

Kompetensi overhaul tersebut untuk

memperoleh hasil luaran yang optimal maka dilakukan pendampingan baik itu pada saat proses pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan

(14)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society

Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 7-10

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

9

pelatihan praktek. Pada pelatihan ini

Mahasiswa dilibatkan sebagai tim pendamping yang mendampingi peserta pelatihan agar setiap peserta dapat dengan mudah baik dalam proses overhaul engine kijang pada stand tersebut.

Gambar.1. Kegiatan Pengabdian di SMK NU Slawi

Gambar 2. Pemberian materi kepada peserta pelatihan

Gambar 3. Proses Pendampingan peserta kegiatan Pada Gambar 3 memperlihatkan kegiatan pendampingan pada saat proses praktek, dimana pendampingan dilakukan oleh tim pelaksanaan PKM dan Mahasiswa. Pada proses pendampingan ini peserta kegiatan diarahkan dan dibimbing langsung face-to face sehingga harapannya dapat lebih optimal dalam proses

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini

menghasilkan beberapa kegiatan yang

dihasilkan diantaranya sebagai berikut: (1) Pemberian materi pelatihan yang diberikan kepada para siswa SMK NU 1 Slawi diterima dengan respon yang positif oleh para peserta kegiatan, disamping itu penggunaan media praktek engine stand yang dianggap untuk tambahan praktek engine stand oleh para peserta memberikan daya tarik tertentu bagi siswa sehingga banyak para peserta pelatihan yang tertarik; (2) Berdasarkan hasil praktek terhadap penggunaan engine stand kijang ini, telah dihasilkan beberapa konsep dalam overhaul dari Kompentensi mata pelajaran tentang mesinsehingga setelah kegiatan ini selesai para peserta kegiatan dapat langsung mempraktekannya; (3) Adanya ketertarikan dan keinginan dari kepala Sekolah SMK Nu 1

Slawi Kabupaten tegal untuk dapat

mengimplementasikan hasil dari program pelatihan yang telah dilaksanakan.

(15)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society

Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 7-10

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

10

4.

KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat Penerapan overhaul engine stand kijang menggunakan alat-alat special service toll dapat disimpulkan de

ngan adanya

pengabdian masyarakat di SMK NU 1

Adiwerna

Kabupaten

tegal

maka

memberikan pengetahuan, pemahamam

dan inivasi terhadap peralatan overhaul

engine stand

yang efisien sesuai standar

Operasional

Prosedur,

selain

itu

m

empercepat pekerjaan pada saat praktek overhaul engine stand dalam mata pelajaran kompetensi overhaul mesin dengan alat yang SOP tersebut sehingga membuat siswa kompeten dalam praktek kinerjanya

Untuk saran kedepannya seharusnya sering dilakukan pelatihan yang lebih intensif untuk lebih banyak memberikan kompetensi terbaru mengenai penggunaa peralatan bengkel yang sesuai standar operasional prosedur. Selain itu perlu adanya tindak lanjut dari Kepala Sekolah untuk memenuhi kebutuhan

praktek jurusan yang sesuai dengan

kompetensi otomotif standar operasional prosedur (SOP)

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, A. N., Qurohman, M. T., & Syarifudin, S. (2017). Peningkatan Kompetensi Auto CAD Bagi Siswa SMK Ma’arif NU Talang Kabupaten Tegal.

Jurnal Abdimas PHB : Jurnal

Pengabdian Masyarakat Progresif

Humanis Brainstorming, 1(1). Retrieved from

http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php /abdimas/article/view/683

Arraitz, A.-M., Bil, E. S., Hacault, M. G. P., Leray, L. P. Y., Loubet, M. J., Marchi, M. R., … Thierry, C. S. (1999). Method of reducing the gap between a liner and a turbine distributor of a turbojet engine.

Retrieved from

https://patents.google.com/patent/US616 3959A/en

Bangert, B., & Hawkins, R. (2003). Aircraft engine reliability business model.

Retrieved from

https://patents.google.com/patent/US664 3570B2/en

Qu, Y., Liu, Y., Guo, L., Zhu, Q., & Tseng, M.

(2018). Promoting remanufactured

heavy-truck engine purchase in China: Influencing factors and their effects. Journal of Cleaner Production, 185, 86– 96.

https://doi.org/10.1016/J.JCLEPRO.2018. 02.188

Somantri, O., Apriliani, D., Muhamad, A. W., & Nishom, M. (2019). Pembangunan Media Pembelajaran Berbasis E-Learning Di SMA NU Ma’Arif Jatinegara Tegal. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada

Masyarakat, 1(2), 189–194.

https://doi.org/10.31960/caradde.v1i2.78 Srinkanth, A., Bourgeois, R. S., Aragones, J.

K., Graham, M. E., Nirmalan, N. V., Adibhatla, S., & Mazzaro, M. C. (2007). Method and system for planning repair of

an engine. Retrieved from

https://patents.google.com/patent/US200 90048730A1/en

(16)

MADANI : Indonesian Journal of Civil Society Vol 1, No. 1, Agustus 2019, pp.11-16

DOI : 10.35970/madani.v1i1.28

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

11

Pelatihan Media Pembelajaran Dengan

Ms. Office

Power Point

Bagi Guru SMA IT Plus Bazma Brilliant

Dumai

Erna Alimudin1*, Tri Yuliati2, Nur Budi Nugraha3

1Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia

2,3Program Studi Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Dumai, Indonesia

Email: 1ernaalimudin@gmail.com, 2triyuliati00@gmail.com, 3nurbudinugroho87@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Data artikel:

Naskah masuk, 31 Juli 2019 Direvisi, 27 Agustus 2019 Diterima, 30 Agustus 2019

Abstract- Teachers are currently required to use learning media,

in accordance with government regulations. Learning media are used for teaching materials for student learning. Learning evaluation can consist of questions or quizzes using multiple choice quiz. Evaluation of student learning by using learning media is one of the things which teachers of IT PLUS BAZMA Briliant High School. Therefore, STT Dumai held community service for IT PLUS BAZMA Brilliant High School Teachers, namely, Training to Make Multiple Choice Test Using Ms. Office Power Point for IT Plus Bazma Brilliant High School Teachers on Wednesday, January 30, 2018. Training provided for three materials, namely techniques and things to consider in making Power Point, the use of features in Power Point, and make a quiz with Power Point. The training was attended by 19 teachers and held for approximately 2 hours. The training begins with the implementing material ending with practice. The material given by sequence is in accordance with the desired goals, namely making learning material and also student learning.

Kata Kunci: Guru SMA

Media Pembelajaran Pelatihan

Abstrak- Guru saat ini diminta untuk menggunakan media

pembelajaran, sesuai dengan peraturan pemerintah. Media pembelajaran digunakan untuk bahan ajar untuk pembelajaran siswa. Evaluasi pembelajaran dapat terdiri dari pertanyaan atau kuis menggunakan kuis pilihan ganda. Evaluasi pembelajaran siswa dengan menggunakan media pembelajaran adalah salah satu hal yang dilakukan guru-guru SMA IT PLUS BAZMA Briliant. Oleh karena itu, STT Dumai mengadakan pengabdian kepada guru-guru SMA Brilliant IT PLUS BAZMA, yaitu, Pelatihan untuk Membuat Tes Pilihan Ganda dengan menggunakan Ms. Power Point Office untuk IT Plus Bazma Brilliant High Teacher Teachers pada hari Rabu, 30 Januari 2018. Pelatihan diberikan untuk tiga bahan, yaitu teknik dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat Power Point, penggunaan fitur di Power Point, dan membuat kuis dengan Power Point. Pelatihan dihadiri oleh 19 guru dan diadakan selama kurang lebih 2 jam. Pelatihan dimulai dengan materi implementasi yang diakhiri dengan latihan. Materi yang

(17)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 11-16

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

12

diberikan secara berurutan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, yaitu membuat materi pembelajaran dan juga belajar siswa.

Korespondensi:

Erna Alimudin

Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr. Soetomo No.1 Karangcengis, Sidakarya Cilacap, Indonesia

1.

PENDAHULUAN

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam melaksanakan tugas utamanya tersebut guru tentu memerlukan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu kunci suksesnya penyampaian materi kepada siswa-siswa yang diajarkan. (Nurseto, 2011) Materi yang disampaikan melalui media pembelajaran tentunya akan lebih menarik, interaktif, serta mudah dipahami. (Ainin, Ahsanuddin, & Asrori, 2018) Selain itu, melalui media pembelajaran, guru dapat memberikan materi dengan lebih mudah dibandingkan dengan metode ceramah. (Kurnia & Nugroho, 2017)

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, Bagian I: Kompetensi, Pasal 3, menyatakan bahwa Guru harus memiliki standar kompetensi pedagogik, antara lain pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum atau silabus,

perancangan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis. pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

Melalui peraturan tersebut, guru diwajibkan untuk mampu melaksanakan pembelajaran

yang mendidik dan dialogis. Proses

pembelajaran yang mendidik dan dialogis tentu

dapat terlaksana dengan baik dengan

memanfaatkan teknologi sebagai media

pembelajaran, seperti yang tertuang dalam

Pasal 3, No. 6. (Departemen Pendidikan Nasional, 2009)

Masalah yang timbul kemudian adalah ketika guru tidak mampu memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran sehingga pengajaran hanya disampaikan melalui metode speech saja. Hal ini tentu akan berdampak pada kejenuhan siswa, menurunkan minat belajar, serta menambah kesulitan pemahaman terhadap materi yang diajarkan. (Fuad et al., 2017)

Materi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dirancang untuk bisa melatih skill siswa sehingga lebih cakap dalam berbagai bidang ketika lulus nantinya. (Ayuningtyas, H., Pujiastuti, Retnowati, & Indrianingsih, 2018) Materinya tentu tidak hanya teori tapi disertai praktik. Dalam proses belajar-mengajar teori dan praktik ini tentunya guru akan lebih mudah jika menggunakan media pembelajaran yang menarik. (Nurseto, 2011)

2.

METODE PELAKSANAAN

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tertuang bahwa dalam kegiatan eksplorasi pembelajaran

guru menggunakan media pembelajaran.

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2007) dalam Bab III Perencanaan Pembelajaran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tertuang bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu, guru memang dituntut

(18)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 11-16

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

13

untuk menggunakan media pembelajaran yang

interaktif.

Pada suatu kesempatan kunjungan STT Dumai ke SMA IT PLUS BAZMA Brilliant, pihak STT Dumai berdiskusi dengan Kepala Sekolah SMA IT PLUS BAZMA Brilliant dan beberapa tenaga pengajar. Pada kesempatan tersebut tenaga pengajar SMA IT PLUS BAZMA Brilliant mengemukakan bahwa mereka kesulitan dalam membuat media pembelajaran yang menarik. Karena materi yang diajarkan ke siswa adalah teori dan praktik, maka tidak mungkin hanya diajarkan melalui metode speech. Media pembelajaran yang paling banyak digunakan adalah Microsoft (Ms.) Power Point. Namun, dalam membuat materi pelajaran dengan Ms. Power Point guru-guru SMA IT PLUS BAZMA Brilliant kerap mengalami kesulitan dalam membuat atau menentukan template, memilih isi materi yang penting, serta membuat tampilan yang menarik secara keseluruhan. Hal ini kemudian

mendorong pihak STT Dumai untuk

memberikan pelatihan untuk menambah

pengetahuan guru-guru SMA IT PLUS BAZMA Brilliant untuk merancang media pembelajaran yang interaktif dengan Ms. Power Point.

Kegiatan

pengabdian

ini

telah

dilaksanakan 30 Januari 2018 di SMA IT

PLUS BAZMA Brilliant Bukit Datuk,

Kec. Dumai Selatan, Dumai. Kegiatan ini

diisi dengan pelatihan pembuatan media

pembelajaran

power point

untuk guru-guru

SMA IT PLUS BAZMA Brilliant. Pelatihan

ini meliputi materi yaitu teknik-teknik dan

hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

pembuatan

Power Point

, pemanfaatan

fitur-fitur di

Power Point

, serta membuat kuis

dengan

Power Point

. Kegiatan ini diikuti

oleh 19 orang guru. Kegiatan dibuka

dengan sambutan hangat dari

Kepala Sekolah SMA IT PLUS BAZMA Brilliant. Kegiatan selanjutnya adalah pemberian materi serta praktek. Time table pengabdian kepada masyarakat pada kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Timeline kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Persiapan

Langkah Tujuan Hasil

Pembentukan panitia kegiatan Membuat struktur kepanitian dan pembagian tugas Struktur kepanitian terdiri dari tim dosen STT Dumai Administrasi kegiatan Mengelola kegiatan dan bukti pelaksanaan pengabdian Daftar hadir peserta dan tim dosen, berita acara pelaksanaan Pembuatan modul dan banner pelatihan Membuat modul dan banner untuk peserta dan sebagai bahan presentasi Materi pelatihan: 1.Desain presentasi 2. Latihan membuat presentasi materi ajar 3. Latihan membuat soal Pelaksanaan

Langkah Tujuan Hasil

Pelaksanaan Pelatihan Pelaksanaan pelatihan Pelaksanaan pelatihan Penutup

Langkah Tujuan Hasil

Evaluasi kegiatan Mengetahui hal-hal yang dianggap perlu untuk perbaikan kedepannya Saran untuk perbaikan kegiatan pengabdian selanjutnya Laporan kegiatan Melaporkan serangkaian kegiatan pengabdian Laporan kegiatan PPM

(19)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 11-16

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

14

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Pemberian Materi Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan oleh para guru dan mengikuti materinya dengan tertib. Materi diberikan dalam tiga sesi, yang pertama materi tentang teknik-teknik desain

presentasi, kemudian praktek membuat

presentasi materi ajar, dan terakhir praktek membuat soal.

Sesi pertama yaitu materi yang diberikan dengan metode speech dari Dosen STT Dumai. Materi yang diberikan mengenai teknik-teknik desain presentasi yang menarik. Langkah-langkahnya, yaitu:

1) Menggunakan slide pembuka presentasi yang WAH, seperti pada Gambar 1. 2) Gunakan skema warna yang menarik 3) Gunakan lebih banyak, icon, symbol,

gambar, atau animasi dan sedikit tulisan. 4) Pastikan teks digunakan dengan tepat dan

mudah dibaca

Gambar 1. Contoh Slide Pembuka

Gambar 2. Contoh Kontras pada Presentasi

Gambar 3. Contoh Pengulangan pada Presentasi

Gambar 4. Contoh Pererataan pada Presentasi

Gambar 5. Contoh Keterkaitan pada Presentasi Selain itu dijelaskan juga poin-poin penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan presentasi, yaitu antara lain:

1) Kontras

Ciptakan perbedaan antara elemen-elemen dalam slide. Kontras berfungsi untuk menciptakan perbedaan, perbandingan, dan membuat sesuatu jadi lebih menarik. Kontras dapat dibuat dengan memberikan ukuran berbeda, warna berbeda, atau tampilan yang berbeda. Contoh materi seperti pada Gambar 2.

(20)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 11-16

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

15

2) Pengulangan

Pada meteri ini seperti pada Gambar 3, disampaikan bahwa manfaatkan elemen yang bisa diulang dalam presentasi antara satu slide dengan slide yang lain. Ulang warna, pola, tata letak dan banyak hal lainnya. Pengulangan menciptakan harmoni dalam keseluruhan slide presentasi.

3) Perataan

Pada Gambar 4 disampaikan bahwa tidak ada elemen dalam slide presentasi berupa gambar atau teks yang diletakkan secara sembarangan. Semuanya diletakkan dengan maksud tertentu. Gunakan perataan yang konsisten untuk menjadikan slide tampil indah sekaligus profesional.

4) Keterkaitan

Elemen terkait harus dikelompokkan bersama, seperti disampaikan pada Gambar 5.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh pihak STT Dumai dan diisi dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMA IT Plus BAZMA Brilliant Dumai seperti pada Gambar 6. Selanjutnya, kegiatan pemberian materi yang disampaikan oleh Dosen STT Dumai seperti pada Gambar 7.

Setelah penyampaian materi, dilakukan praktek oleh guru-guru SMA IT Plus BAZMA Brilliant. Pelaksanaan praktek seperti pada Gambar 8 dan 9.

Gambar 6. Suasana Pembukaan Acara

Gambar 7. Penyampaian Materi

Gambar 8. Pelaksanaan Praktek

Gambar 9. Pendampingan Praktek oleh Dosen STT Dumai

Antusias para guru dalam melakukan praktek juga terlihat saat pelatihan berjalan para

guru kerap bertanya untuk meminta

pendampingan langsung dari tim pengabdian masyarakat yang hadir. Hasil praktek guru-guru juga cukup baik. Seluruh guru yang hadir

(21)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 11-16

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

16

mencoba praktek langsung dan mengikuti

dengan seksama sampai praktek berakhir. Suasana penutupan acara dapat dilihat pada Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 10. Suasana Penutupan Acara

Gambar 11. Peserta Pelatihan

4.

KESIMPULAN

Pelatihan Membuat Media Pembelajaran Menggunakan Ms. Office Power Point Bagi Guru SMA IT Plus Bazma Brilliant pada hari

Rabu tanggal 30 Januari 2018 telah

dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Kegiatan pelatihan dibagi dalam tiga materi dan dua sesi. Materinya antara lain teknik-teknik dan hal-hal yang diperlukan untuk membuat presentasi media pembelajaran, membuat materi ajar dengan Power Point, serta membuat kuis dengan Power Point. Sesi pelatihan dibagi menjadi dua, yaitu pemberian materi serta pemberian materi disertai praktek langsung. Guru-guru SMA IT PLUS BAZMA Brilliant terlihat begitu antusias dan aktif mengikuti kegiatan. Hasil praktek juga terlihat menunjukkan Semangat tersebut datang dari keingintahuan yang besar serta keinginna untuk

mampu memenuhi kewajiban peraturan

pemerintah untuk guru yaitu pemanfaatan media pembelajaran.

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan bentuk pelatihan untuk guru-guru masih perlu dilakukan di sekolah-sekolah lain. Karena

berdasarkan pengamatan ketika melaksanakan

pengabdian, terlihat bahwa guru-guru

memang masih sangat minim pengetahuan dalam menggunakan power point. Sementara guru-guru diwajibkan untuk menggunakan

media pembelajaran. Kegiatan-kegiatan

seperti ini tentu membantu guru-guru untuk mampu memenuhi kewajiban tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pihak Sekolah Tinggi Teknologi Dumai mengucapkan terimakasih kepada Pihak SMA IT Plus Bazma Brilliant yang telah bersedia memberikan waktu dan kesempatan untuk mengadakan pelatihan.

DAFTAR PUSTAKA

Ainin, M., Ahsanuddin, M., & Asrori, I. (2018). Pelatihan Powerpoint Bagi Guru Bahasa Arab MTs Kota dan Kabupaten Kediri, 1(1), 74–79.

Ayuningtyas, A., H., A. S., Pujiastuti, A., Retnowati, N. D., & Indrianingsih, Y. (2018). Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Bagi Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu ( SDIT ) Salsabila Al Muthi ’ in

Berbasis Multimedia dengan

Menggunakan Microsoft Power Point. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Teknologi, 1(No. 1), 1–6.

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Fuad, E., Mukhtar, H., Unik, M., Amien, J. Al, Studi, P., & Informatika, T. (2017). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif Bagi Para Guru SMK Negeri 3. JURNAL Untuk Mu NegeRI, 1(1).

Kurnia, E. D., & Nugroho, Y. E. (2017). Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Aksara Jawa Bagi Guru Bahasa Jawa SMA DI Kabupaten, 2(2), 101–112.

Nurseto, T. (2011). Membuat Media

Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 8, 19–35.

(22)

MADANI : Indonesian Journal of Civil Society Vol 1, No. 1, Agustus 2019, pp.17-23

DOI : 10.35970/madani.v1i1.22

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

17

Pelatihan Komputer Dasar Bagi Kader PKK dan

Posyandu Di Desa Patikraja

Linda Perdana Wanti1, Eka Tripustikasari2

1,2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

E-mail: perdanamine@gmail.com1, ekatripustikasari@gmail.com2

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Data artikel:

Naskah masuk, 24 Juli 2019 Direvisi, 1 September 2019 Diterima, 1 Desember 2019

Abstract-Empowerment of Family Welfare or often

abbreviated as PKK is a movement that has been built from the center to the village and its existence and benefits have been felt by the community. This PKK activity is reflected in the 10 PKK Principal Programs, one of which is focused on health and attention specifically aimed at maternal and child health. So that an Integrated Service Post (Posyandu) was formed consisting of trained Posyandu cadres. These trained Posyandu cadres are not only seen from the way they handle maternal and child health but also must be supported by their ability to use computers in the process of recording and data collection. However, not all PKK and Posyandu Cadres, especially in villages, are adept at using computers, for example, PKK Cadres and Patikraja Village Posyandu. In fact, many cadres are new to computers and cannot use standard programs such as Microsoft PowerPoint and Microsoft Word. The goal of this community service program is to improve the capabilities and competencies of PKK Cadres and Patikraja Village Posyandu in operating computers to support good and smooth performance in terms of administration and data collection. Based on the results of the evaluation it was seen that PKK cadres and the Patikraja Village Posyandu attended the training with great enthusiasm and they were able to practice the material very well.

Kata Kunci: Microsoft PowerPoint Microsoft Word PKK Posyandu Desa Patikraja

Abstrak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau yang

sering disingkat menjadi PKK adalah gerakan yang telah dibangun dari pusat hingga desa dan keberadaan maupun manfaatnya sudah dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan PKK ini tercermin dari 10 Program Pokok PKK, yang salah satu programnya terfokus pada kesehatan dan perhatian khususnya ditujukan kepada kesehatan ibu dan anak. Sehingga dibentuklah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang terdiri dari kader Posyandu yang terlatih. Kader Posyandu yang terlatih ini tidak hanya terlihat dari cara penanganan mereka terhadap kesehatan ibu dan anak namun juga harus didukung oleh kemampuan mereka dalam menggunakan komputer dalam proses pencatatan dan pendataan. Namun, tidak semua Kader PKK dan Posyandu terutama di desa mahir menggunakan komputer, contohnya Kader PKK dan Posyandu Desa

(23)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society

Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 17-23

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

18

Patikraja. Bahkan dalam kenyataannya banyak kader yang baru mengenal komputer dan tidak bisa menggunakan program standar seperti microsoft powerpoint dan microsoft word. Sasaran dari program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan dan kompetensi para Kader PKK dan Posyandu Desa Patikraja dalam mengoperasikan komputer untuk menunjang kinerja yang baik dan lancar dalam hal administrasi maupun pendataan. Berdasarkan hasil evaluasi terlihat bahwa Kader PKK dan Posyandu Desa Patikraja mengikuti pelatihan dengan sangat antusias dan merka mampu mempraktekkan materi dengan sangat baik.

Korespondensi:

Linda Perdana Wanti

Program Studi Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokerto

Jl. Pol. Soemarto, Purwanegara, Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53127

Telp (0281) 623321

1.

PENDAHULUAN

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 menyebutkan bahwa PKK atau

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga

merupakan gerakan masyarakat yang tumbuh dari bawah, dikelola oleh, dari dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang sejahtera atas kesadaran dan kemampuan keluarga itu sendiri (Republik Indonesia

2007). Untuk mewujudkannya maka

dilaksanakan “Sepuluh Program Pokok PKK”. Keberadaan PKK ini ditengah masyarakat sangat dirasakan manfaatnya karena PKK membangkitkan dan menggerakkan partisipasi keluarga dan masyarakat. Tim penggerak PKK ini dibentuk di semua tingkat administrasi baik di Pusat, Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan.

Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah suatu upaya untuk meningkatkan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti perbaikan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial (Fatjrin Agustina, Ach. Rasyad 2017). Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mendagri/Menkes/BKKBN No.23 tahun 1985 tentang penyelenggaraan Posyandu yaitu meningkatkan kerja sama lintas sektoral antar PKK dan Posyandu. Salah satu program

yang menjadi perhatian PKK adalah

mengembangkan dan membina pelaksaaan kegiatan Posyandu (Sulaeman 2010). Para

kader PKK dan Posyandu dituntut agar mampu memberikan pelayanan secara prima dan optimal kepada masyarakat di tempat mereka sendiri.

Pengabdian masyarakat yang sudah

pernah dilakukan oleh Hernawan tentang pelatihan komputer bagi perangkat desa di

kecamatan Gondangrejo kabupaten

Karanganyar. Dalam pelatihan tersebut materi yang diberikan kepada perangkat desa seputar pengoperasian komputer mulai dari cara menghidupkan dan menshutdown komputer sampai dengan menjalankan program-program aplikasi yang ada di perangkat komputer (Sulistyanto 2017). Pengabdian masyarakat oleh Rahmawati dan Andika Rusli dengan sasaran pegawai KKN-PPM UKM di kota Palopo. Pada pengabdian tersebut pegawai KKN-PPM UKM diberikan pelatihan tentang

tata cara pelatihan pembuatan dan

pembimbingan laporan keuangan yang dimulai dengan pembuatan jurnal transaksi keuangan sampai dengan laporan akhir sesuai dengan bidang usaha yang ada pada UKM di kota Palopo (Rahmawati; and Rusli 2017).

Selanjutnya pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Risdiana dalam bidang teknologi informasi. Pada pengabdian kali ini Risdiana memberikan pelatihan dasar-dasar statistika kepada guru-guru di SDN Pamotan II kecamatan Porong. pelatihan yang dilakukan

dengan menggunakan microsoft excel.

(24)

Madani : Indonesian Journal Of Civil Society

Vol. 1, No.1, Agustus 2019, pp. 17-23

https://ejournal.pnc.ac.id/index.php/madani

19

membantu para guru dalam pengolahan nilai

siswa sampai dengan penyusunan rapor yang diterimakan setiap semester. Metode yang dilakukan ada 3 tahapan, yang pertama melakukan observasi terhadap kegiatan guru saat pengolahan nilai dan penyusunan rapor, tahap kedua penyampaian materi tentang microsoft excel yang berguna untuk membantu tugas para guru dan tahapan yang terakhir adalah membimbing para guru pada saat proses pengolahan nilai dan penyusunan nilai rapor dengan menggunakan microsoft excel (Dhewy 2018). Pelatihan tentang pengenalan android pada siswa SMK juga dilakukan oleh Agus, dkk dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan lulusan SMK yang akan terjun ke dunia kerja sehingga bisa berdaya saing dengan lulusan-lulusan yang lain. Manfaat penelitian ini adalah siswa SMK yang diberikan pelatihan android dapat menerapkan skill pengetahuan mereka di dunia kerja (Suryadi, Agus; Nasution, Akmal; Febrianti 2018).

Program posyandu merupakan strategi jangka panjang untuk menurunkan angka kematian bayi (infant mortality rate), angka kelahiran bayi (birth rate), dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) turunnya (infant mortality rate, birth rate, maternal mortality rate) di suatu daerah untuk

mempercepat standar keberhasilan

pelaksanaan program terpandu di suatu wilayah tersebut (Sengkey and Pangemanan 2015). Peran Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang sangat penting sebagai wadah pelayanan masyarakat yang meliputi kesehatan ibu dan balita, kesehatan lansia, maka diperlukan keterampilan dan pengetahuan

kader-kader Posyandu yang mumpuni

(Happinasari, Ossie; Suryandari 2017). Tidak terkecuali di Desa Patikraja Kecamatan Patikraja, Banyumas. Para Kader PKK dan Kader Posyandu Desa Patikraja ini secara

berkala ditingkatkan kapasitas dan

kompentensinya demi memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Peningkatan kapasitas dan kompetensi bagi para Kader PKK dan Kader Posyandu yang dirasa sangat perlu adalah kemampuan mereka dalam mengoperasikan komputer. Berdasarkan komunikasi dengan Kadus dan Bidan Desa, para Kader PKK dan khususnya

Kader Posyandu menyatakan bahwa

peningkatan kemampuan menguasai komputer bagi para kader ini dimaksudkan untuk menunjang kinerja yang baik dan lancar dalam hal administrasi maupun pendataan.

Persoalan yang dihadapi para Kader PKK dan Posyandu Patikraja ini belum semua mengenal dan mengetahui bagaimana cara mengoperasikan komputer. Para Kader juga belum mahir dalam menggunakan program-program standart di komputer terutama Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint. Padahal kebutuhan akan pengusaan komputer ini diperlukan bagi para Kader PKK dan Posyandu untuk untuk menunjang kegiatan administrasi dan pendataan perkembangan kegiatan para Kader PKK dan Posyandu itu sendiri. Selain itu, tidak adanya tenaga pengajar yang mampu untuk mengajari para Kader ini agar lebih menguasai keterampilan komputer.

Berdasarkan analisis situasi dapat diidentifikasikan permasalahan mitra dalam

program pelatihan keterampilan untuk

membekali kompetensi anggota PKK dan kader Posyandu Desa Patikraja yaitu sebagai berikut: (1) Pelatihan keterampilan Microsoft

Office khususnya Microsoft Word dan

Microsoft PowerPoint. Pelatihan keterampilan di dalam Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint diperlukan oleh kader PKK dan

kader Posyandu Desa Patikraja guna

membantu kader dalam melakukan kegiatan pencatatan dan administrasi data yang lebih baik; (2) Sarana dan prasarana untuk mendukung pelatihan keterampilan Microsoft

Office khususnya Microsoft Word dan

Microsoft PowerPoint belum ada. PKK dan Posyandu Desa Patikraja belum memiliki laboratorium komputer, akibatnya pelatihan

ketrampilan yang berhubungan dengan

komputer belum dapat terlaksana; (3) Tenaga pengajar belum memiliki kualifikasi untuk melakukan pelatihan keterampilan Microsoft

Office khususnya Microsoft Word dan

Microsoft PowerPoint. Tidak adanya tenaga

pengajar yang berkualifikasi untuk

mengajarkan keterampilan Microsoft Office ini menghambat dalam melakukan pelatihan Microsoft Office.

Pelatihan adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai kemampuan tertentu dalam rangka membantu mencapai tujuan

Gambar

Tabel 1. Pengujian Sebelum Dilakukan  Pelatihan
Gambar 6. Penyerahan Cenderamata
Tabel  2  menunjukkan  hasil  proses  wawancara setelah dilakukan pelatihan, dengan  melibatkan  20  guru  yang  sama  sebagai  responden
Gambar 3. Proses Pendampingan peserta kegiatan Pada  Gambar  3  memperlihatkan  kegiatan  pendampingan  pada  saat  proses  praktek,  dimana  pendampingan  dilakukan  oleh  tim  pelaksanaan PKM dan Mahasiswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Houglum (2005), prinsip rehabilitasi harus memperhatikan prinsip- prinsip dasar sebagai berikut: 1) menghindari memperburuk keadaan, 2) waktu, 3) kepatuhan, 4)

Permasalahan yang berkenaan dengan akibat hukum pembatalan perkawinan terhadap anak dimuat dalam pasal 28 (2) UUP, sebagai berikut: Keputusan tidak berlaku surut

yang terjadi akibat gesekan antara drillstring dan formasi. Sumur X-01 merupakan sumur vertikal pada lapangan X yang akan dilakukan pemboran horizontal re-entries dengan membuat

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

Pemberitaan yang disajikan Kompas juga lebih bersifat langsung (Straight news) dan memperlihatkan pengelolaan pemerintah terkait pariwisata, dibandingkan dengan media

Maka tidak terdapat perbedaan kinerja perusahaan perbankan sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang No.36 Tahun 2008 berdasarkan NPM sehingga hasil pengujian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan orang tua siswa kelas X SMKN 2 Enrekang Kabupaten Enrekang, untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam bidang studi