• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik Sdn 04 Benua Kayong

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peningkatan Aktivitas Peserta Didik dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik Sdn 04 Benua Kayong"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SAINTIFIK SDN 04

BENUA KAYONG

ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ISKANDAR F 34212110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2014

(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN

PENDEKATAN SAINTIFIK SDN 04

BENUA KAYONG

Iskandar, Tahmid Sabri, Abdussamad

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : sulisdawati14@yahoo.co.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas peserta didik alam pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Benua Kayong Ketapang. Metode penelitian ini metode deskriptif dengan bentuk survei kelembagaan. Seting dan subjek penelitian dilakukan di dalam kelas subjek penelitian adalah guru dan 30 peserta didik dengan komposisi 10 laki-laki dan 20 perempuan. Siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi langsung dan refleksi. Hasil penelitian adalah: 1 Aktivitas fisik pengamatan awal yaitu 34% pada siklus III 95%, mengalami peningkatan sebesar 61% NDWHJRUL ³WLQJJL´ Aktivitas mental pengamatan awal yaitu 15% pada siklus III 90%, mengalami peningkatan sebesar 75% NDWHJRUL ³WLQJJL´ 3 Aktivitas emosional pengamatan awal yaitu 22% pada siklus III 86%, mengalami peningkatan sebesar 64% NDWHJRUL ³WLQJJL´ Dengan demikian, pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik berdampak positif dan bermakna bagi peserta didik.

Kata kunci : Aktivitas, Pembelajaran Tematik, Pendekatan Saintifik

Abstract: 7KLV UHVHDUFK¶V SUREOHP LV KRZ WR increase the students activity in thematic learning using scientific approach in SDN 04 Benua Kayong 4th grade can increased?. The purpose of this research is to increase physicaly activity, mentaly activity, and students emotinaly activity. The method of this research is descriptive method with institutional survey form. Researches set and subject do in research subject class is teacher and 30 students with 10 boys and 20 girls composition. The scycle consists of plan, implementation, direct observation and reflection. The result of research is : 1. Initial observations of phisicaly activity is RQ UG F\FOH EHFRPH LQFUHDVH ³+LJK &DWHJRU\´ ,QLWLDO observations of mentaly activity is 15%, on 3rd cycle become 90%, increase 75%, ³+LJK &DWHJRU\´ ,QLWLDO REVHUYDWLRQV RI HPRWLRQDO\ DFWLYLW\ LV RQ UG F\FOH EHFRPH LQFUHDVH ³+LJK &DWHJRU\´ 7KHPDWLF OHDUQLQJ XVLQJ scientific approach make positive impact and meaningful for students.

(3)

elalui kurikulum 2013 ini pada prisipnya menekankan pada keaktifan peserta didik maka diharapkan dapat meningkatkan mutu. Mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik memahami materi yang diajarkannya.

Ternyata kenyataan di lapangan selama ini kita sebagai guru belum memperhatikan secara saksama atau memprioritaskan mengenai aktivitas peserta didik. Hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan baseline yang peneliti lakukan hasilnya sebagai berikut jumlah peserta didik kelas IV 30 orang, aktivitas fisik 34 %, tergolong rendah aktivitas mental 15 % tergolong sangat rendah, dan aktivitas emosional 22 % tergolong rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar peserta didik masih rendah dengan kata lain terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Untuk mengurangi kesenjangan antara harapan dan kenyataan tersebut digunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik adalah pendekatan yang dirancang untuk lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pendekatan saintifik terdapat pada kurikulum 2013.

Dari latar belakang di atas maka peneliti terdorong untuk memecahkan permasalahan pada kelas IV melalui penelitian tindakan kelas dengan judul ³3HQLQJNDWDQ $NWLYLWDVPeserta Didik dalam Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik di .HODV ,9 6HNRODK 'DVDU 1HJHUL %HQXD .D\RQJ´. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani . Sedangkan Rahmania menyebutkan bahwa aktivitas mengajar adalah segala tindakan yang dilakukan peserta didik dalam pembelajaran. Aktivitas peserta didik tidak hanya mendengarkan atau mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional.

(online:http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut ahli/#ixzz1kZXiLCIF diakses tanggal 8 Agustus 2014)

Pengertian aktivitas menurut para ahli:

a. 0HQXUXW $QWRQ 0 0XO\RQR DNWLYLWDV DUWLQ\D ³NHJLDWDQ DWDX NHDNWLIDQ´ -DGL segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas.

b. Menurut W.J.S. Poewadarminto aktifitas adalah kegiatan atau kesibukan. c. Menurut Sriyono, aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik

secara jasmani atau rohani.

(online:http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/#ixzz1kZXiLCIF diakses tanggal 8 Agustus 2014)

Dari pengertian-pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan suatu proses kegiatan belajar peserta didik yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sedangkan belajar aktif merupakan suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental dan emosional guna

M

(4)

memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Paul B. Diedrich dalam Sardiman (2010: 101) menggolongkan jenis aktivitas sebagai berikut :

1. Visual activities (kegiatan-kegiatan visual), seperti membaca, memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi percobaan pekerjaan orang lain.

2. Visual activities (kegiatan-kegiatan visual), seperti membaca,

memperhatikan gambar, memperhatikan demonstrasi percobaan pekerjaan orang lain.

2. Oral activities (kegiatan-kegiatan lisan), seperti menyatakan, merumuskan bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan

wawancara, diskusi, interupsi.

3. Listening activities (kegiatan-kegiatan mendengarkan), seperti mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4. Writing activities (kegiatan-kegiatan menulis), seperti menulis: cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

5. Drawing activitie (kegiatan-kegiatan menggambar), seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram.

6. Motor activities (kegiatan-kegiatan metrik), seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, mereparasi model, bermain, berkebun, berternak. 7. Mental activities (kegiatan-kegiatan mental), seperti menanggapi,

mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan,mengambil keputusan.

8. Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosional), seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. (online: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2194568-jenis-jenis-aktifitas-belajar/#ixzz1kZZcwlPP diakses tanggal 1 Agustus 2014)

Berdasarkan pergertian di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan atau tingkah laku siswa yang terjadi selama proses belajar mengajar. Bedasarkan apa yang diuraikan oleh Paul B. Diedrich aktivitas peserta didik ada 8 kelompok, penulis dalam meneliti memberi batasan aktivitas peserta didik pada tiga hal yaitu :

a. Aktivitas fisik meliputi: peserta didik membaca, partisipasi peserta didik dalam menyimak materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, peserta didik mencatat/menulis pada proses pembelajaran, dan peserta didik melakukan percobaan terhadap materi yang telah disampaikan.

b. Aktivitas mental meliputi: peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mengajukan pertanyaan pada guru atas materi yang belum dipahami, partisipasi peserta didik dalam menjawab pertanyaan/menanggapi guru maupun peserta didik lain mengenai materi pembelajaran, dan partisipsi peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal latihan di depan kelas.

c. Aktivitas emosional meliputi: peserta didik merasa senang dan tertarik dalam menerima dan mengikuti materi yang sedang dibahas, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, peserta didik bersemangat saat diminta untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses

(5)

pembelajaran, dan peserta didik berkomunikasi bersama teman lainnya atau guru membahas materi yang sedang dibahas.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan. Sutirjo dan Sri Istuti Mamik (2004:6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Poerwadarminta (1984: 1.040) Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengarang sajak, dsb).

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Yang menggambarkan apa adanya hasil temuan di lapangan, berdasarkan hasil observasi atau pengamatan. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Actioan Research). Bentuk penelitian tindakan kelas terhadap aktivitas peserta didik adalah observasi langsung pada peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Benua Kayong Ketapang. Aspek yang diobservasi pada penelitian ini adalah aktivitas peserta didik yang meliputi aktivitas fisik, aktivitas mental, dan aktivitas emosional. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 04 Benua Kayong. penelitian akan dilakukan dalam ruangan kelas IV tahun ajaran 2014/2015, pemilihan kelas ini bertujuan memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 04 Benua Kayong.

Prosedur Pelaksanaan Tindakan Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini refleksi awal, peneliti melihat aktivitas peserta didik dalam menerima pembelajaran yang berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan yaitu dengan memberikan penjelasan. Pada siklus ini dijadikan kriteria pertama untuk mengukur manfaat penerapan tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam proses pembelajaran. Hasil analisis kerja digunakan untuk menerapkan :

1. Rumusan tujuan pembelajaran

2. Menyusun rencana pembelajaran yang berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan.

3. Membuat lembar pengamatan. Tahap Tindakan

Dalam proses penelitian, peneliti melakukan tindakan yaitu mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang langkah-langkahnya sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015.

Tahap Pengamatan

Tindakan yang dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran dipantau kolaborator dengan menggunakan instrumen observasi untuk peserta didik.

(6)

Tahap Refleksi

Dari hasil pemantauan terhadap peserta didik akan dianalisis peneliti kemudian dikomunikasikan dengan kolaborator. Melalui dialog yang dilakukan antara peneliti dan kolaborator diharapkan dapat memperoleh suatu kesepakan tentang langkah-langkah mengajar yang telah direncanakan dan disepakati. Hasil kesepakatan itu dijadikan dasar untuk pelaksanaan proses penelitian siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Setelah melakukan 3 (tiga) siklus pada pembelajaran tematik dengan tema selalu berhemat energi yang dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan Pak Maryono, diperoleh rekapitulasi aktivitas peserta didik kelas IV SD Negeri 04 Benua Kayong. Berdasarkan tabel IV.5 dapat dilihat peningkatan yang terjadi pada setiap indikator kinerja aktivitas peserta didik dengan menggunakan pembelajaran tematik dengan tema selalu berhemat energi menggunakan pendekatan saintifik.

1. Aktivitas Fisik

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan aktivitas fisik peserta didik disetiap siklus mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran tematik dengan tema selalu berhemat energi di kelas IV dapat meningkatkan aktivitas fisik peserta didik. Pada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik yaitu peserta didik membaca buku, berpartisipasi menyimak materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru, peserta didik mencatat/menulis pada proses pembelajaran dan peserta didik melakukan percobaanterhadap materi yang sudah disampaikan. Rata-rata nilai aktifitas fisik yang muncul pada base line sebesar 34% menjadi 45% pada siklus I, terjadi peningkatan sebesar 11%. Dari siklus I sebesar 45% menjadi 68% pada siklus II. Terjadi peningkatan sebesar 11%. Dari siklus II 68% menjadi 95% pada siklus III dengan peningkatan sebesar 27%. Dengan demikian kenaikan aktivitas fisik dapat dikategorikan ³FXNXS´

Tabel 1

Aktivitas Fisik Peserta Didik

No Aspek yang Diamati Base Line Siklus I Siklus II Siklus III Aktivitas Fisik/Jasmani

1 Membaca buku 63% 67% 83% 100%

2 Menyimak materi 33% 40% 50% 83%

3 Mencatat/menulis 30% 40% 60% 100%

(7)

Rata-rata 34% 45% 68% 95%

2. Aktivitas Mental

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan aktivitas mental peserta didik disetiap siklus mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran tematik dengan tema selalu berhemat energi di kelas IV dapat meningkatkan aktivitas mental peserta didik. Aktivitas mental peserta didik pada beberapa kegiatan yang dilakukan peserta didik yaitu peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mengajukan pertanyaan pada guru atas materi yang belum dipahami, peserta didik berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan/menanggapi guru maupun peserta didik lain mengenai materi pembelajaran dan peserta didik berpartisipasi dalam menyelesaikan soal-soal latihan di depan kelas. Rata-rata nilai aktivitas mental pada base line sebesar 15% menjadi 31% pada siklus I, terjadi peningkatan sebesar 16%. Dari siklus I sebesar 31% menjadi 63% pada siklus II, terjadi peningkatan sebesar 32% dan dari siklus II sebesar 63% menjadi 90% pada siklus III dengan peningkatan sebesar 27%/. Dengan demikian kenaikan aktivitas mental GDSDW GLNDWHJRULNDQ ³FXNXS´

Tabel 2

Aktivitas Mental Peserta Didik

No Aspek yang Diamati Base Line Siklus I Siklus II Siklus III Aktivitas Fisik/Jasmani 1 Mengerjakan tugas 27% 40% 67% 100% 2 Mengajukan pertanyaan 3% 17% 33% 67% 3 Menjawab pertanyaan 3% 27% 60% 93% 4 Menyelesaikan soal-soal 27% 40% 63% 100% Rata-rata 15% 31% 63% 90% 3. Aktivitas Emosional

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan aktivitas emosional peserta didik disetiap siklus mengalami peningkatan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran tematik dengan tema selalu berhemat energi kelas IV dapat meningkatkan aktivitas emosional peserta didik. Aktivitas emosional yang dilakukan oleh peserta didik yaitu peserta didik merasa senang dan tertarik dalam menerima dan mengikuti materi yang sedang dibahas, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, peserta didik bersemangat saat diminta untuk mengerjakan tugas

(8)

yang diberikan oleh guru, tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang meangganggu proses pembelajaran dan peserta didik berkomunikasi bersama teman lainnya atau guru membahas materi yang sedang dibahas. Rata-rata nilai aktivitas emosional yang muncul pada base line sebesar 22% menjadi 40% pada siklus I, terjadi peningkatan sebesar 18%. Dari siklus I sebesar 40% menjadi 73% pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 23% dan dari siklus II sebesar 73% pada siklus II menjadi 86% pada siklus III terjadi peningkatan sebesar 13%. Dengan demikian kenaikan aktivitas emosional dikategorikan ³FXNXS´

Tabel 3

Aktivitas Emosional Peserta Didik

No Aspek yang Diamati Base Line Siklus I Siklus II Siklus III Aktivitas Fisik/Jasmani

1 Tertarik dengan materi 27% 50% 93% 100%

2 Memperhatikan

penjelasan guru 30% 47% 67% 83%

3 Bersemangat

mengerjakan tugas 27% 37% 63% 83%

4 Tidak mengobrol saat

proses pembelajaran 13% 40% 60% 67%

5 Membahas materi

dengan teman/guru 13% 27% 83% 97%

Rata-rata 22% 40% 73% 86%

Pembahasan

Berdasarkan rekapitulasi hasil penelitian dapat dilihat peningkatan yang terjadi pada setiap indicator kinerja aktivitas peserta didik pada pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintifik sebagai berikut.

1. Aktivitas Fisik

Tabel 4

Peningkatan Aktivitas Fisik Peserta Didik

No Siklus Persentase

1 Siklus I 45%

2 Siklus II 68%

3 Siklus III 95%

4 Persentase peningkatan 50%

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan aktivitas fisik yang besar dari base line terhadap siklus yang telah dilaksanakan yaitu 34% dari base line menjadi 45% pada siklus I dengan selisih sebesar 11%,

(9)

kemudian dari siklus I 45% menjadi 68% pada siklus II dengan selisih sebesar 13%, dan dari siklus II 68% menjadi 95% ke siklus III dengan selisih sebesar 27%. Adapaun selisih keseluruhan dari base line ke siklus III sebesar 50%. 'HQJDQ GHPLNLDQ NHQDLNDQ DNWLYLWDV ILVLN GDSDW GLNDWHJRULNDQ´WLQJJL´

2. Aktivitas Mental

Tabel 5

Peningkatan Aktivitas Mental Peserta Didik

No Siklus Persentase

1 Siklus I 31%

2 Siklus II 63%

3 Siklus III 90%

4 Persentase peningkatan 59%

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan aktivitas fisik yang besar dari base line terhadap siklus yang telah dilaksanakan yaitu 15% dari base line menjadi 31% pada siklus I dengan selisih sebesar 16%, kemudian dari siklus I 31% menjadi 63% pada siklus II dengan selisih sebesar 32%, dan dari siklus II 63% menjadi 90% ke siklus III dengan selisih sebesar 27%. Adapaun selisih keseluruhan dari base line ke siklus III sebesar 59%. Dengan demikian kenaikan aktivitas PHQWDO GDSDW GLNDWHJRULNDQ´FXNXS´

3. Aktivitas Emosional

Tabel 5

Peningkatan Aktivitas Emosional Peserta Didik

No Siklus Persentase

1 Siklus I 40%

2 Siklus II 73%

3 Siklus III 86%

4 Persentase peningkatan 46%

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan terdapat peningkatan aktivitas fisik yang besar dari base line terhadap siklus yang telah dilaksanakan yaitu 22% dari base line menjadi 40% pada siklus I dengan selisih sebesar 18%, kemudian dari siklus I 40% menjadi 73% pada siklus II dengan selisih sebesar 23%, dan dari siklus II 73% menjadi 86% ke siklus III dengan selisih sebesar 13%. Adapaun selisih keseluruhan dari base line ke siklus III sebesar 46%. 'HQJDQ GHPLNLDQ NHQDLNDQ DNWLYLWDV PHQWDO GDSDW GLNDWHJRULNDQ´FXNXS´

Dapat dikatakan bahwa pembelajaran tematik denganmenggunakan pendekatan saintifik dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas IV SDN 04 Benua Kayong Ketapang, sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh guru (teacher centered) namun sebaliknya didominasi oleh peserta didik (student centered) sedangkan guru hanya menjadi pembimbing dalam proses pembelajaran atau menjadi pendorong bagi peserta didik.

(10)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti melalui penerapan pembelajaran tematik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Benua Kayong Ketapang, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1) Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik meningkatkan aktivitas peserta didik di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 04 Benua Kayong, 2) Pelaksanaan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik berdampak positif dan bermakna bagi kehidupan peserta didik, 3) Aktivitas fisik dari pengamatan awal yaitu 34% dan pada siklus III 95%, mengalami peningkatan VHEHVDU GHQJDQ NDWHJRUL ³WLQJJL´, 4) Aktivitas mental dari pengamatan awal yaitu 15% dan pada siklus III 90%, mengalami peningkatan sebesar 75% dengan kategori ³WLQJJL´, 5) Aktivitas emosional dari pengamatan awal yaitu 22% dan pada siklus III 86%, mengalami peningkatan sebesar 64% dengan kategori ³WLQJJL´

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1) Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru dapat menggunakan model pembelajaran yang menarik, agar materi dapat disampaikan secara tuntas, 2) Pembelajaran tematik tepat digunakan untuk meningkatkan aktivitas peserta didik agar lebih mudah untuk memahami materi yang dirasakan sulit, 3) Proses penerapan pembelajaran tematik dapat lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan aktifvitas peserta didik terhadap SHPEHODMDUDQ WHPDWLN NKXVXVQ\D WHPD WHQWDQJ ³VHODOX EHUKHPDW HQHUJL´, 4) Untuk lebih memasyarakatkan pembelajaran tematik, terutama bagi guru yang mengajar di kelas IV, perlu adanya penelitian lanjutan oleh pihak lain pada materi yang sama atau materi yang berbeda. Pada kelas yang sama atau kelas yang berbeda di Sekolah Dasar.

DAFTAR RUJUKAN

$V¶DUL 2000. Aktivitas Siswa (0nline).

http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel%20Pendidikan/AKTIFIT AS%20SISWA supinah.pdf diakses tanggal 3 Agustus 2014)

Nahel, Bintu. 2012. Definisi Aktivitas Siswa (online).

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2253227-definisi-aktivitas-siswa/#ixzz1kZopuu7jdiakses tanggal 17 Agustus 2014)

Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

Wardhani,IGAK dkk. 2004 . Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Universitas Terbuka.

(11)

Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. 2005. Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian menunjukkan : Tingkat Daya Tahan VO 2 max Atlet LEMKARI Sulawesi Selatan dominan berkategori cukup... Pada tahun 1929 banyak tokoh-tokoh yang dari

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keterkaitan antara pasar saham di negara-negara kawasan ASEAN-5 yang tergolong pasar saham sedang berkembang,

Revolusi mental dalam pandangan akhlak yaitu, melihat konsep perubahan yang dikaitkan dengan akhlak, artinya mental di sana sangat erat kaitannya dengan akhlak,

Daya tarik visual merupakan elemen-elemen vi- sual dalam desain kemasan terdiri dari logo sebagai indetitas merek, bentuk kemasan, huruf, warna, ilustrasi, dan tata letak

Pembagian daerah banjir dibagi menjadi 3 wilayah yaitu wilayah barat diwakili Kecamatan Malo (Desa Desa Tulungagung), wilayah tengah diwakili Kecamatan Trucuk (Desa

Dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang dilakukan di Desa Boncah Kesuma Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu pada tanggal 23 Desember 2008, panitia pemilihan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Februari – Juni 2012, diperoleh hasil yang tidak berbeda signifikan antara kadar protein tahu yang direndam

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis diterima yang ditunjukan dari hasil teknik analisis Non-Parametrik Mann-Whitney Test dengan nilai Z sebesar -6,854