SKRIPSI
TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH
PEREMPUAN
DI
KABUPATEN GOWA
(Studi Kasus Tahun 2O1A_ZO1},)OLEH:
HIKMAH ARDIANA ARSUL
8111
10268
BAGIAN HUKUM PIDANA
FAKULTAS
HUKUM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
T|NJAUAN
KRIITfiINOLOGIS
TERHADAP
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH
PEREMPUAN
Di
'r(ABUPATEN
GOWA
(Studi Kasus Tahun20fi-2013)
OLEii:
HIKMAH ARDIANA ARSUL
Bif
f
f0
2€8
SKRiPSI
Diajukan sebagai rugas Akhir daram Rangka penyetesaian studi sarjana dalam Bagian Hukum pidana program studi ilmu Hukum
Pada
BAGIAN
IJUKUf,fiPIDANA
FAKULTAS
HUKUM
U }.IIVERS|TAS
HASANUDDI
NMAKASSAR
nnie
PENGESAHAN SKRIPSI
TTNJAUAN KR|M|NOLOG|S
TERHAqAP
PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
OLEH PENEUPUAN DIKABUPATEN
GOWA(Studi Kasus Tahun 2010-2013)
Disusun dan diajukan oleh
HIKMAH
ARDIANA ARSUL
B
111{0
268Telah dipertahankan di hadapan panitia ujian skripsiyang dibentuk dalam
*
Rangka penyelesaian studi program sa4aiaBagian Hukum pidana program SiuOittmu nufum
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan dinyatakan diterima
Panitia Ujian An. Dekan Bidang Akademik, 19 198903 1 003 Sekretaris 105 198601
ffiW
PERSETUJ
UAN PEMBIMBING
Menerangkan bahwa skripsi mahasiswa:
Nama
:
HIKMAH ARDTANA ARSULNIM :
B 111 10 268Bagian
:
HUKUM PTDANAJudul :
TINJAUANKRrMrNoLocts
TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA OLEH PEREMPUAN DI KABUPATEN GOWA (Studi Kasus Tahun ZOlO-201g)Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam ujian skripsi.
Makassar, Januari 2014
Hi. Nur Azisa. S.H..M.H"
NIP. 19671010 199202 2 002
Pembimbing ll
Diterangkair bahwa skripsi mahasiswa :
Nama
No. Pokok
Bagian
Judul Skripsi
PE,RSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
HIKMAH ARDIANA ARSUL
Blll
10268Hukum Pidana
Tinjauan Kriminologis terhadap Penyalahgunaan Narkotika
oleh Perempuan di Kabupaten Gor.va
(Studi Kasus 201 0-201 3)
Menrenuhi syarat untuk diajukan dalam uiian skripsi sebagai ujian akhir progran: studi.
Makassar, Januari 2014
idang Akademik,
ABSTRAK
HIKMAH
ARDTANA+RS_UL (81 1 1_
10
268),
denganjudur
skripsi*Tinjauan
Kriminotogis Terhadap peny"t"-t-gun"an Narkotika
oreh Perempuandi
Kabupaten Gowajstuai-rasui-
iatrun
zoto_zotsi,, di
bawah bimbingan
Aldi
sofyan
sebagaip"ruiruing
r
dan Nur
Azisa sebagai pembimbing il.Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perempuan menyarahgunakan iarkotika, oanufayr_rpry,
yang
ditakukanoreh aparat
penegakhukum datam
,"i*igg;hngi
Benyalahgunaan narkolika oleh perempuan di kabupaten Gowa.
Penelitian
ini
dilaksanakandi
beberapa tempatyaitu
Kepolisian Resort Gowe, pe*gadilan Negerisunggurnin!"*,
r_upas wanita Klas rlA Sungguminasa, Badan trtarkotitaNaiionat provinsi
Sulawesi Selatan (BNNP),
dan
Balai Rehabilitasi BNN Badokka. n,l"too"yang digunrr."n
v'aitu melode penelitian lapangan dan peneritian
kefustati*n.-ortir-pri*",
diperoleh langsung dari hasir wawancara dengan narasumber sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatrir, dokumen-dokumen serta peraturan perunciang-undangan.Hasil
peneritian menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
yang menyebabkan perempuan menyarahgunakan narkotikadi
Kabupaten
Gowa adalah
faktor
ringkungan-sosiitoerufa
iingrungandan
tJrrn_
teman sepergaulan yang mendukung penyaiahgun-aan narkotlka, faktot keluarga yaitu kurangnya perhatianoin'penga;;;n
yrng diberikanoreh
orang
tua/suami,
faktor
pendidikan
yaitu
kurangnya
pengetahuan mengenai bahaya penyarahgunaan narkotika lrang o'ferorennyrl -ufuy*_ upayayang
ditakukanoteh
pihak-pihak terliait-oatim
,.nlngj;trngi
penyalahgunaan narkotika oleh peremquandi
kabupaten Gowa-d"rupr, upaya pr-e-emtif,upaya
pre-emtifdari
pihak
Kepolisian Resort cowa meliputi: Penyuluhan,pesan
kantibmas,dan
prlgrr*
sejuta
kawan. Upayapre-emtif
dari pihak
Badan
Narkotika'Na"sionalt'gNl,ll
pror. sulawesiseiatan
meliputi: .penyuluhan,.oriJ,""ri,
dan
pengtaoeian. Upaya_preventif yang dirakukan oreh Keporisian -nesort Gowa tidak ada
yalg
dikhususkan^ kelrada perempuan,jadi
semuanya bersifat umummeliputi: operasi Antik (anti kriminat), ofierasi rutm,
;;.-JGirriirg*
harian.upaya
represifyang
dilakukan'obn
r"poli.irn
Resort Gowa adalah.penerapan .hukuman kepada
para
pelaku-dengan*"*pi**u,
sebagaimanamestinya, pembinaan
oleh'
r_apaswanita Klas
llA
sunguminasa
berupa
pembinaan
kemandiriari,pendidikan
agama, pembinaan jasmani,
dan
pembinaan keterampiian.serain
itu-
Ipava represif dalam bentuk rehabilitasi dilakukan oleh Aatai Rehabilitasi BNN Badokka berupa rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah
swr
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,tak
lupa pula salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad sAW beserta para sahabatnya dan suri tauladannya sehingga Penulis dapat menyelesaikanskripsi
dengan
judul
"Tinjauan
Kriminologis
TerhadapPenyalahgunaan
Narkotika
oreh
perempuan
di
Kabupaten
Gowa (Studi Kasus Tahun 2010-2013),,.skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir dalam rangka penyelesaian
studi sarjana dalam bagian Hukum pidana program studi limu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan untaian terima kasih yang tak terhingga kepada keluarga tercinta, yaitu kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs.
Arsul
Arifin
Karim,s.pd.
dan kepada lbunda syamsinar yang senantiasa merawat, mendidik, dan memotivasi penulis dengan penuh kesabarandan
kasih sayang dari kecil hingga saat ini.Untuk Adik-adik
dan
seluruh keluarga besar penutisatas
bantuannya selama ini. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih kepada:1.
Bapak Prof.Dr.
ldrusA.
paturusiFBo.
Flcs,
selaku RektorUniversitas Hasanuddin.
2.
Bapak Prof. Dr. Aswanto, s.H., M.s., DFM. selaku Dekan FakultasHukum Universitas Hasanuddin.
3.
Bapak Prof. Dr. Ir. Abrar saleng, s.H., M.H. selakuwakil
Dekan l,Bapak Prof. Dr. Ansori liyas,
s.H.,
M.H. selakuwakil
Dekan ll,dan
Bapak Romi Librayanto,s,H.,
M.H. selakuwakil
Dekan lllFakultas Hukum Universitas Hasanuddin.
4.
Bapak Prof. Dr. Muhadar, s.H, M.H. seraku Ketua Bagian Hukum Pidana danlbu
Nurr Azisa, s,H., M.H. selaku sekretaris BagianHukum Pidana.
5.
Bapak Prof. Andi sofyan, s.H., M.H. selaku pembimbing I dan lbuNur
Azisa
s.H.,
M.H.
seraku
pembimbingfi
yang
serarumembantu dengan sabar dalam perbaikan skripsi ini, memberikan semangat serta saran-saran yang sangat berarti kepada penulis.
6-
Bapak
Prof.
Dr. said
Karim,
s.H.,
M.H.
Bapak syamsuddin Muchtar, s.H., M.H. dan lbu Dr. Dara lndrawati, s.H., M.H. setaku Dosen Penguji.7.
lbu sakka
Pati,s.H.,
M.H. selaku penasehat Akademik yang selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada penulis.L
Seluruh Dosen Pengajar
di
Fakultas Hukum
UniversitasHasanr.iddin.
9.
staf
Pengurus Akademik beserta jajarannya yang tak kenal lelah membantu Penulis selama kuliah.10. Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM prov. sulsel beserta jajarannya.
11. Kasat Reserse Narkoba potres Gowa beserta jajarannya yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan penelitian. 12. Kepala Lembaga pemasyarakatan wanita Klas llA sungguminasa
beserta jajarannya yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.
13.
Kepala Badan
Narkotika Nasionalprovinsi sulawesi
selatan beserta jajarannyayang
banyak memberikan bantuan kepada Penulis.14, Ketua Pengadiran Negeri sungguminasa bese rla jalarannya yang telah membantu penulis melakukan penelitian.
15. Kepala Balai Rehabilitasi BBN Badokka beserta jajarannya yang telah membantu penulis melakukan penelitian.
16. Para narasumber, Bapak Brigpol Asmar Abdullah, Briptu Muh. Rasyidin,
Bapak sudarianto,
rbu wirdani
rrawatiyang
terah bersedia meluangkan waktunya.17. seluruh responden yang bersedia membantu penuris.
18. Keluarga
besar Badan
Eksekutif Mahasiswa(BEM)
Fakultas Hukum periode 2012-2a13, Terimakasih atas semua pengalaman dan kebersamaannya.19. Keluarga
besar
unit
Kegiatan Mahasiswa(uKM) sepak
Bola
Fakultas Hukum atas semua irmu dan persaudaraannya.
20'
Keluargabesar
Himpunan Mahasiswalstam
Hml
Komisariat Hukumunhas, yang
banyak memberikan irmudan
semangat kepada Penulis.21. Ahmad lsmair,
s.H.,
M.H-dan
Drs. Ahmad Ramri,s.H.,
M.H.terimakasih
atas
nasihatdan
motivasiyang
diberikan kepada Penulis.22. Akhmal
Murtham perdana,
s.T.
yang
banyak
memberikan bantuan dan motivasi demi keberhasiran penuris.23.
orang-orangterdekat,
DachniarDwi
Astuti,
widya
Ayudiah,ljayanti,
Muhammad
Hamdy, wahyudin
terimakasih
untuk dukungan dan doa yang karian berikan kepada penuris.24. sahabat-sahabat, Ary Amalya, Royani Hakim, yustiana, Fitri E.T.
Fauzi yang seraru bersama penuris baik suka maupun duka. 25. seluruh teman-teman seperjuangan ,,Legitimasi,,
Angkatan 2o1o yang tidak sempat saya sebut satu persatu.
26. Teman-teman "provide Legat", Nurdiansyah,
Andi
lbnu
Munsir, sakti Fadri, Ayu Anita sari, A. Ayu rntan permana, Andi sunarto,Rozikin,
Rosadi, Mutiah, soraya
Tendean,
Arif
prahara, Muhammad Ansyar, Haviruuddin,Ajat
sudrajat,siska
Amriani Azis, Juminarto Miradjat yang telah banyak memberikan keceriaan selama Penulis di kampus.27 - Teman-teman peserta KKN Unhas Gelombang
g5 Tahun
2o1z Desa sukaraya, Hermawan Adiputra, Ahmad Haris H., Jumriana,stacy caroline
Kantohe, Helny Natalia, Meikeolivia
Bandaso, Hamdani,sri
Nurhayudan
Muchrisa termakasih banyak atasbantuan dan kebersamaaflnya serama kuriah kerja nyata. 28. Kakak senior, Moh. Rahman,
s.H. yuda
sudawan,s.H.,
Atty
Aisyah,
syamsuriadi Kasim,s.H.
FadryTri,
s.H.
yang
terah membantu, memberikan masukan kepada penuris,29.
semua
pihak yangtelah
memberikan bantuan kepada penulis baik secara rangsung maupun secara tidak rangsung.semoga segala
bantuanamal
kebaikanyang telah
diberikan mendapat balasan yang setimpal dariAllah SWT.segenap kemampuan terah penutis curahkan demi kesempurnaan penulisan skripsi
ini.
Namun demikian, sebagai manusia yang tentunyamemiliki keterbatasan,
tidak
menutup kemungkinanmasih
ditemukan kekurangan
dan
kelemahan.oleh
karenaitu,
segala masukandalam
bentuk kritik
dan
saran yang sifatnya membangun senantiasa penulisharapkan demi kesempurnaan dan penuiisan di masa yang akan datang.
Makassar, Februari 2014 Penuiis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN SKRIPSI.. PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI... ABSTRAK KATA PENGANTAR... .. DAFTAR tSt...."... BAB
I
PENDAHULUANA.
Latar Belakang.B.
Rumusan MasalahC.
Tujuan Penelitian BAB IID.
Kegunaan Penelitian... TINJAUAN PUSTAKAA.
Pengertian1.
Kriminologis...
..
.. ... ...2.
Penyalahgunaan...3.
Narkotika4.
Perempuan...B.
Teori penyebab KejahatanC.
Kejahatan penyalahgunaan Narkotika.D.
Ciri-ciri pelaku penyalahgunaan NarkotikaE.
Penyebab penyalahgunaan Narkotika.F.
Akibat penyalahgunaan Narkotika.G. Perrindungan Korban penyarahgunaan Narkotika...
..
H.
Upaya penanggurangan penyarahgunaan Narkotika... BABIII
METODE PENELITIANA.
Lokasi PenelitianB.
Jenis dan Sumber DataC.
Teknik pengumpulan Data... D. Analisis DataBAB
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.
Kasus penyarahgunaan Narkotika oreh perempuan di Kabupaten Gowa Tahun 2010_2013B.
Faktor-faktoryang Mempengaruhi penyarahgunaan Narkotika oleh perempuan di Kabupaten GowaC.
Upaya..upaya p*enanggulangan penyalahgunaan Narkotika oleh perempuan di Kabupaten bowa BABV
PENUTUPA.
KesimpulanB.
Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I ii iii iv V vi xi 1 8I
9 10 10 14 15 22 23 30 32 34 37 40 42 46 46 47 48 49 59 67 74 76 781. SURAT KETERANGAN PENGAMBII.AN DATA DARI KEPOLISIAN
RESORT GOWA
SURAT KETERANGAN FE|.|GAMBII.AN DATA DARI B}"iN PRCVINSI
SUL-SEL
SURAT KETERANGAI.{ PENELITIAN DARI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA KLAS IIA SUNGNGUMINASA
SURAT KETERANGAN SELESA,I PENELITIAN DARI BALAI
REHABILITASI BNN BADOKKA
-
MAKASSARSURAT KETERANGAN TELAH MEI.AKUKAI.+ PENELITIAN DAR}
PENGADIIAN NEGERI SUNGGUMINASA
SURA.T |ZIIV PENELITIAN DARI BADA,N KOORDINASI PEI.JANAMAN
MODAL DAERAH DAN PELAYANAN TERPADU K.UESIONER a !r. 4. 5. A 7. xt
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalahsepanjang
waktu masih
bergurir, perubahanakan
tetap berlangsung. setiap hal berubah termasuk masyarakat, perubahan ituada
kalanya berjalan terlalu cepat sehinggatidak
semua anggota masyarakat mampu untuk mengikuti irama yang sedang berkembang. Dalam keadaan terientu, pada tahap perubahan tersebut, tei.dapat kondisi-kondisiyang
kondusifbagi
maraknya penyimpangan sosial dan kejahatan, yakni manakala terjadi penurunan kehidupan politik,sosiai
ekonomiyang
diperparah denganjurang
kaya-miskin, dan merosotnya keadilan (Tb. Ronny Nitibask ara,2ao6:227).Perubahan dapat berupa gejara negatif yang nampak pada generasi muda yaitu penyalahgunaan obat-obat terlarang (narkotika). Yang dimaksud dengan kata negatif sudah tentu tidak mengenai obat
yang
dibutuhkan
untuk
keperluan
ilmu
kedokteran
maupun pengembanganilmu
pengetahuan, yang dimaksuddengan negatif adalah; Produksi, perdagangan, peredaran, dan pemakaian narkotika atau obat-obatan lainnya, yang semata-mata bermotivasi komersiar.
sebab yang
berkecimpung dalam praktek terkutukini
tahu
benar betapa berbahayanya narkotikaitu
bagi kesehatan badan dan jiwa manusia. Kebiasaan menggunakan narkotika dapat mengakibatkanberkurangnya kesadaran, seranjutnya
dapat
meningkatkan sifat kekerasan, sedangkan penggunaan melampaui dosis tertentu dapat menyebabkan kematian.soedjono Dirdjosisworo (1 990:3) mengungkapkan bahwa:
Pemakaian
narkotika
memerlukan pengawasan
danpengendalian.
pemakaian
di
luar
pengawasan
dan pengendarian dinamakan. penyarahgunaan narkotika yang akibatnya sangat membahayakan tLnioupan manusia baik perorangan maupun masyarakatdan
negara. Aparagi sifat "menimburkan ketagihan" itu terah*"rangiang
mereki
yang berusaha untuk mengeruk keuntungan dEngan melancarkai peredaran gerapke
berbagai negJra, rangsanganitu
tidak saja karena tujuan ekonomi, meiainkanlugi
tuluan subversi.untuk pengawasan dan pengendalian pLn-ggunaan narkotika
dan
pencegahan,
pemberantasan
--daram
rangka penanggulangan diperlukan kehadiran hukum narkotikaying
sarat dengan tuntutan perkembangan zaman.Penyalahgunaan
narkoba termasuk kualifikasi
perbuatanpidana (delict)
yang diatur
daram
perundang-undangan. Hukum pidana menganut asas legalitas, sebagaimana dalam pasal 1 ayat (1) KUHP yang menegaskan bahwa : Tiada satu perbuatan yangdapat dipidanakan kecuali atas kekuatan aturan pidana dalam perundang_
undangan yang terah ada, sebeium perbuatan dilakukan.
sejak dulu, penyarahgunaan narkotika dan psikotropika terah menjadi rssue yang mengglobal, tercatat dalam sidang umum
lcpo
(tnternational criminal potice organization) yang
ke 66
pada tahun 1997 di lndia yang diikuti seluruh anggota yang berjumlah1 7T negara
peredaran ekstasi mencapai
400
milyar DollarAS.
Di
samping ituperedaran narkotika dan psikotropika pun semakin
besar dan canggih, dan saat itu lndonesia telah termastik daram daftar tertinggi sebagai negara yang menjadi sasaran peredaran narkotika dan psikotropika yang disejajarkan dengan Negara-negara seperti Jepang,
Thailand, Malaysia, Phiiipina, dan Hongkong.
seiring perkembangannya, pada tahun 2000 rndonesia tidak lagi menjadi sekedar wirayah transit atau wirayah pemasaran narkoba
ataupun zat-zat adiktif rainnya, tetapi
telah
menjadi produsen daneksporlir obat-obatan terrarang. Hal ini terungkap dari penggerebekan pabrik shabu-shabu terbesar
di
dunia tepatnyadi
Bogor pada tahun2404,
kemudianpada tahun
2005
dan
2oor
di
surabaya
yang melibatkan sindikat peredaran narkotika kelas dunia. selain itu, Aceh menjadi produsen ganja terbesar yang menyuplai daerah-daerah diseluruh lndonesia.
Meningkatnya
tindak
pidana narkotika
pada
umumnyadisebabkan oleh dua hal (A. Kadarm anta,201A . 4), yaitu:
Pertama,
bagi
para
produsen
dan
pengedarmenjanjikan. keuntungan yang sangat besar. Hal initidakTepas
dari
kondisi perekonomian masyarakatyang
semakin sulit untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga memirih jaran merakukan kejahatan sebagai pengedar.narkotika
yang pada
kenyataannya menjanjikin upah atau keuntungan yang besar dalam waktu yang sing"kat.Kedua,
bagi para
pemakai,narkotiki
minla-nlixan ketenteraman,rasa
nyaman,
dan
ketenangan.irai
ini dikarenakan kekurangtahuan pemakai tentang ?ampak yangakan
ditimburkan
oreh
penggunaan narkotika
yangberkesinambungan dan dalam
jrngk,
waktu yang cukuptimJ
A Kadarmanta (2010:6) iuga menyebutkan bahwa:Permasalahan peredaran narkotika di tndonesia menunjukkan adanya kecenderungan yang
terus
meningkat, har tersebutterlihat
dari
peningkatanangka
kejahatai
narkotika yangditangani
oreh
porri
maupun
data
dari
Lemoagl Pemasyarakatan. peningkatanyang
terjaditidak saja
dlri
jumlah peraku tetapijuga
dari jumran narkotika yangdisira
serta jenis narkotika. Masalah ini merupakan ancaman yang serius bukan saja terhadap kerangsungan hidup
oan
masldepan
perakunya tetapijuga
sangat membahayakan nrgikehidupan masyarakat, bangia, dan-negara.
Dengan semakin meruasnya perdagangan
dan
peredaranilegal
narkotikadi
lndonesia,dan
sekarangjuga
sebagai tempat berproduksi,upaya
pemberantasanharus terus
dilakukan
dan keseriusan penegak hukum terhadappelaku harus
dilaksanakansecara
sungguh-sungguh.walaupun para
penegak hukum
dan
berbagai pihak terkait tetah berusaha menanggulangi permasalahan tersebrit dengan banyaknya peiaku yang ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara baik itu pemakai, bandar, maupun pengedar narkotika, namun tetap saja bisnis yang menggiurkan dan menjanjikan uang ini
merebak dengan pesat.
Padahal
Badan
Narkotika
Nasionar(BNN)
Rl
bertekad mewujudkan 'cita-cita' lndonesia bebasdari
penyalahgunaandan
peredaran narkotika serta obat-obatan terlarang (narkoba) pada tahun 2a15- Upaya ini tentunya membutuhkan kerja sama semua pihak, baik
program itu ialah pengguna narkoba secara nasionat tidak lebih dari 2,8 persen dari jumlah penduduk lndonesia, terungkapnya jaringan-jaringan pengedar narkoba internasional,
serta
semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba.Penyalahgunaan narkotika
pada
umumnya diawali dengan'coba-coba'
pada usia
belia,
alasannyapun beragam,mulai
dar!
tawaran atau bujukan dari teman pergaulan, sampai dengan alasan pelarian dari masalah hidup yang tidak bisa diselesaikannya.
Upaya pencegahan harus dirakukan sedini mungkin, yaitu
pada
masa
anak usia sekolah
Dasar
(sD),
sekolah
Menengah Pertama (sMP), dan sekolah Menengah Atas (sMA), sebagai upaya yang berkesinambungan. Pencegahan yang dimaksud bukan semata_ mata memberikan informasi mengenai bahaya narkotika, tetapi lebihmenekankan pemberian penyuluhan kepada anak untuk bersikap dan berperilaku positif mengenai situasi penawaran/ajakan dan menolak tawaran/ajakan
tersebut.
penyalahgunaannarkotika
merupakan masalah perilaku manusia, bukan semata-mata masalahzat
atau narkotika itu sendiri. sebagai masalah perilaku, banyak variabel yang mempengaruhi, oleh karena itu informasi mengenai bahaya narkotika kepada anak dan remaja, tanpa usaha mengubah perilakunya dengan memberikan keterampilan yang diperlukan akan kurang bermanfaat,bahkan dikhawatirkan
terjadi
efek
paradoksal (sebaliknya), yaitu meningkatnya keingintahuan atau keinginan mencoba pada anak danremaja. untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika perlu dilakukan pencegahan secara komprehensif
di
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat agar generasi penerus dapat melanjutkan pembangunan bangsadan
tidak
terjerumusdalam
penggunaan narkotika.Penjatuhan
sanksi
pidanatidak
hanya dipersoalkan pada berat ringannya saja, tetapi perlu juga dipikirkan manfaat dari sanksipidana
itu
sendiridan
pengaruh sanksi pidana tersebut terhadap perubahan perilakujahat
atau
membuat terpidanasadar
akankesalahan yang telah diperbuatnya.
sejak
tahun 1916, pemerintah Republik lndonesia rnengeluarkan undang-Undang Nomorg
rahun 1976 Tentang Narkotika, kemudian padatahun
1gg7, pemerintah Republik lndonesiajuga
mengeruarkan undang-Undang Nomor 22iahun
1997 Tentang Nai'kotika sebagai pengganti Undang-undangNomor
I
Tahun
lgli
Tentang Narkotika. Namun
seiring perkembangan zaman dimana tindak pidana narkotika makin marak,maka
Pemerintah lndonesia kemudianmerevisi
undang-undang Nomor 22Tahun 1997 Tentang Narkotika yang dianggap sudah tidaksesuai
lagi
dengan
perkembangansituasi
dan
kondisi
yang berkembang untuk digantikan dengan undang-Undang Nomor 35Tahun 2009 Tentang Narkotika.
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor
35
Tahun 2009 Tentang l',larkotika, maka seseorang yang menggunakanobat-obat
terlarang/narkotika, dikategorikansebagai korban,
sehingga setiap pengguna narkotika dapat dikenakan sanksi pidana berupa pidana penjara dan pidana denda ataupun berupa pelayanan terapi dan rehabilitasi yang telah disediakan oleh negara. Halini
berbedadengan
para
pelaku
pengedar narkotika
yang
harusmempertanggungjawabkan perbuatannya dengan ancaman pidana pokok sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penyalahgunaan narkotika pada dewasa ini tidak lagi terbatas pada pelaku laki-laki, namun perempuanpun tidak luput dari pengaruh buruk narkotika, sedangkan peran perempuan sebagai pendidik bagi
anak-anaknya menuntut seorang perempuan untuk memiliki jiwa dan pikiran yang sehat serta akhlak yang baik, demi terciptanya generasi
penerus cita-cita bangsa,
yang
berujungpada
kemajuan negara lndonesia.Tidak dapat
kita
pungkiri bahwa peredaran gelap narkotika beserta dampak buruknya terah menjadi virus yang sangat berbahaya yang melanda tidak hanya kota-kota besar, namun sampai ke daerah_daerah kabupaten
di
lndonesia, tidak terkecuali Kabupaten Gowa, Meskipunjumlah
penyalahguna narkotika perempuantidak
begitu besar dibandingkan penyalahguna narkotika laki-laki yang terjaring diKepolisian
Resort
Gowa, namun
fenomena
penyalahgunaan narkotikaoleh
perempuantidak
bolehkita
anggap sepele, karenaperempuan mempunyai
peran
yang
sangat
penting
bagikelangsungan hidup suatu bangsa. Bagaimana jadinya masa depan
bangsa
kita
jika
perempuanyang
metahirkan,mendidik,
dan membesarkan generasi penerusbangsa
terkontaminasidengan pengaruh
biruk
dari
penyalahgunaan narkotika? Karena alasanitu
lah,
sehingga
penulis memilih
judul
.,Tinjauan
KriminologisTerhadap Penyalahgunaan
Narkotika
oreh
perempuan
di Kabupaten Gowa (Studi Kasus Tahun 2010_2013)".B.
Rumusan MasalahBerdasarkan latar betakang
di
atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi permasatahan daram skripsi ini adarah:1-
Apakah
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
penyarahgunaannarkotika oleh perempuan di kabupaten Gowa?
2.
Bagaimana upaya penanggurangan penyarahgunaan narkotika orehC.
Tujuan PenelitianBerdasarkan ratar berakang
di
atas, maka dapat dirumuskan bahwa yang menjadi tuluan penelitian datam skripsi iniadalah sebagai berikut:
Untuk
mengetahuifaktor
yang
mempengaruhi penyarahgunaan narkotika oleh perempuan di kabupaten Gowa.untuk
mengetahui
upaya
penanggurangan penyarahgunaan narkotika oleh perempuan di kabupaten Gowa.D.
Kegunaan PenelitianPenulis
sangat
mengharapkan peneritianini
dapat
berguna sebagai:1.
sumber
informasidan
menjadi masukanbagi
masyarakat padaumumnya
dan
para
penegak hukum
pada
khususnya daram mencegahdan
menanggulangi penyalahgunaannarkotika oleh perempuan.
2.
Bahan referensi diharapkan berguna bagi mahasiswa danmereka
yang ingin mengetahui
dan
meneriti rebihjauh
tentang masarahpenyalahgunaan narkotika oleh perempuan.
1.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian1.
KriminologisSoejono Dirdjosisworo (1 9g5:4) mengemukakan:
, Ditinjau dari segi etimologi, istilah kriminologi terdiri
dari
dua
suku katayakli
"crimdi'(kejahatanl
Jrn''*1ogJ",,(ilmu
.p:..ngeja.hu.an),
]?di
menurut' pandangan etimoiogi, maka istirah. kriminoiogi berarti suatu irmu pengetahuanyang
memperajari
segara sesuatu
tentang
t<elanatandan kejahatan yang dilakukannya.
seranjutnya apabira
ditinjau
dari
terminotogi, pengertiankriminologi semakin diperruas
dan
seraru disesuaikan dengan tujuandan
kegunaan kriminologiitu
sendiridalam memberantas kejahatan.
Menurut
Andi
ZainarAbidin Farid
(1gg7:42) kriminorogi adalah ilmu pengetahuan yang memperajari faktor-faktor penyebab kejahatan dan cara bagaimana menanggulanginyaP'
Topinard
(Topo santoso
dan
Eva
Achjani,2001:s), mendefinisikan bahwa:Kriminorogi
adarah
itmu
pengetahuanyang
bertujuan menyerid.iki ge;ara kejahatan
seruas-ruasnya ftriminorogis teoritis atau kriminologis murni). Kriminologis teoritis aOat"an
ilmu
pengetahuan yang.berdasarkrn-p"ngrlaman,
Vrng
seperti
.
i1T,
pengetahuan
iainnya
yang
sejenis, memperhatikan gejara-gejarayang
mencoba-*"ny"rioi[i
sebab-sebabdari
gejara tersebut-d"rgan
cara-carayang ada padanya.
Edwin
H.
sutherrand
(R.
Abdussaram.Zaor:4), mendefinisikan kriminologibahwa:
criminologyis
the body
of
knowledge regarding detinquency and crime as socra/ phenomena (Kriminologiadalah
kumpulan
pengetahuanyang
membahas kenakalan remaja dan kejahatan sebagai gejala sosial).Paul Moedigdo Moeliono (soedjono Dirdjosisworo, 1g76 :
24), merumuskan bahwa Kriminologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kejahatan sebagai masalah manusia.
soedjono
Dirdjosisworo
(1g16:24),
mendefinisikankriminologi sebagai berikut:
Kriminologi
.adalah.
ilmu
pengetahuanyang
mempelajari sebab akibat, perbaikan dan pencegahan kelihatan sebagaigejala
manusia
dengan
menghimpun
sumbangin_ sumbangan dari berbagai ilmu pengetahuan.Dari
definisi soedjono diatas dapat
disimpulkan bahwa kriminologi bukan saja ilmu yang mempelajari tentang kejahatandalam
arti
sempit,tetapi lebih
dari itu,
kriminologi merupakan sarana untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya suatu kejahatan, akibat-akibatyang
ditimburkan, cara-cata memperbaiki pelakukejahatan
dan
cata-cara mencegah
kemungkinan timbulnya kejahatan.J. constant (A.
s.
Aram,2010:2), memberikan definisi bahwa kriminologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan menentukan faktor-faktoryang
menjadi sebab-musabab terjadinya kejahatan dan penjahat,WME.
Noach
(A
S.
Alam,2O10.2), memberikan definisibahwa
kriminologiadalah
ilmu
pengetahuanyang
menyelidiki gejala-gejala kejahatandan
tingkah
laku
yang
tidak
senonoh, sebab-musabab serta akibat-akibatnya.
W.
A.
Bonger(A
S.
Alam,2010:2), memberikan definisibahwa
kriminologiadalah
ilmu
pengetahuanyang
bertujuanmenyelidiki gejala kejahatan seluas_luasnya.
Dari
beberapa definisidi
atas dapat
disimpulkan bahwa kriminologi adalah ilmu yang memperajari tentang kejahatan yang bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab kejahatandan
akibat_ akibat yang ditumbulkannya, menyelidiki gejara-gejala kejahatandan
tingkah laku yang
menyimpang,dan
menyeridiki gejarakejahatan seluas-luasnya.
Kriminologi dapat dibagi daram dua gorongan besar (A. s. Alam, 2010.4-7), yaitu:
1 . Kriminologi teoritis.
a) Antropologi Kriminal.
Yaitu irmu pengetahuan yang memperajari tanda-tanda fisik yang menjadi ciri khas dari seoiang penjahat. b) Sosiologi Kriminal.
Yaitu ilmu
pengetahuanyang
mempeiajari kejahatan sebagai gejala sosial.c) Psikologi Kriminat.
Yaitu ilmu
pengetahuanyang
memperajari kejahatan dari sudut ilmu jirva.d) Psikologi dan Neuro patologi Kriminal.
Yaitu ilmu
pengetahuanyang
memperajari tentang penjahat yang sakit jiwargiia,e) Penologi. Yaitu
.
ilmu
pengetahuanyang
memperajari tentangsejarah, arti, dan faedah hukum. 2. Kriminologi praktis.
a) Hygiene Kriminal.
Yaitu
cabang
kriminorogi
yang
berusaha
untuk memberantas faktor timbulnya kejahatan.b) Politik Kriminat.
Yaitu ilmu yang memperajari tentang cara menetapkan hukum yang sebaik-baiknya
kepadi
terpidana agar iadapat
menyadari kesarahannyaserta
berniat
untuk tidak melakukan kejahatan lagi.c) Kriminalistik.
llmu
tentang
penyeiidikan
teknik
kejahatan
dan penangkapan pelaku kejahatan.Berdasarkan uraian secara umum di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa objek studi dalam kriminologi mencakup tiga hal, yaitu.
1. Kejahatan.
2. Penjahat.
3. Reaksi masyarakat terhadap keduanya.
Ketiga
hal
tersebuttidak dapat
dipisahkan.Jadi
suatu perbuatan yang dilakukan pelaku kejahatan baru dapat dikatakan kejahatan bila mendapat reaksi dari masyarakat, reaksi dalam halini
adalah timbulnyarasa
tidak
nyamanbagi
masyarakat dan2.
PenyalahgunaanKata penyarahgunaan berasar dari dua kata yaitu *sarah,,dan "guna"
yang diberi awalan
,,pe,,dan
akhiran ,,an,,yang
dapat diartikan sebagai penyerewengan penggunaan obat yang bukan untuk tujuan medis atau pengobatan, dengan kata tain penggunaan obat tidak sesuai dengan indikasinya.Penyalahgunaan (drug abuse) adarah penggunaan suatu zat
secara berlebihan atau tidak tepat, misalnya alkohol atau obat_obat lain yang dapat mengganggu
atau
meningkatkan risiko gangguan kesehatan.Penyarahgunaan narkotika dan penyarahgunaan obat (drug abuse) dengan kata lain dapat diartikan sebagai mempergunakan narkotika atau obat yang bukan untuk tujuan pengobatan. orang yang menyalahgunakan dapat menimbulkan rasa ketagihan
atau
kecanduan kepada narkotika.
Menurut Dadang Hawari
(2006:12)
penyalahgunaan narkotika adalah suatu kondisi yang dapat dikonseptualisasikan sebagai suatu gangguan jiwa, yaitu gangguan mentar dan perirakr-i (mental and behavior disorder) akibat penyalahgunaan narkotika.Berdasarkan aspek medis, menggunakan obat-obatan untuk tujuan terapi haruslah memenuhi kriteria/syarat :
a) b) c)
d)
Atas dasar indikasi pemakaian yang tepat Tepat dalam dosis
Tepat waktu pemberian
Lama jangka waktu pemberian obat tergantung tujuan pemberian obat
Tidak ada kontra indikasi atau hipersensitif.
e)
jika
terjadi penyimpangan
terhadapaspek medis
yang disebutkandi
atas, maka pemakaian obat tersebut masuk dalam kategori penyalahgunaan.Jadi, dapat kita simputkan bahwa penyarahgunaan narkotika adalah mempergunakan narkotika untuk har-har yang menyimpang dari kegunaan narkotika itu sendiri (tanpa resep dokter).
3.
NarkotikaKata narkotika berasal dari perkataan yunani "Narke,, yang
berarti terbius sehingga tidak merasa apa-apa. Narkotika adalah zat
yang dapat
menimburkan
pengaruh
tertentu
bagi
yang menggunakannya dengancara
memasukkanobat
tersebut ke
dalam tubuhnya. pengaruh tersebut berupa pembiusan, hirangnya
rasa sakit,
rangsangan,semangat,
dan
harusinasi. Dengan timbulnyaefek
halusinasiinilah yang
menyebabkan seseorang ingin menggunakan narkotika meskipun tidak menderitaapapun. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyarahgunaan narkotika (obat). Bahaya penggunaan narkotika yang tidak
sesuai dengan peraturan adarah adanya ketergantungan obat (ketagihan).
Menurut pasar 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, pengertian narkotika adarah:
Narkotika adarah zat atau obat yang berasar dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis *a-upun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan t<esaoaran] hilangnya
ras?,
mengurangi sampai,"ntnilrrgkan
,r."
nyeri,
dan
dapat
menimbulkan ketergantung-rn, yang dibedakan.
ke
.dalam
golongan_golongln sebagaimanlterlampir dalam Undang_Undang.
secara
umum,yang
dimaksud dengan narkotika adarah sejenis zat yang dapat menimburkan pengaruh-pengaruh tertentubagi
orang-orangyang
menggunakannya,yaitu
dengan
cara memasukkan ke dalam tubuh,lstilah narkotika yang dipergunakan daram har ini bukanrah
"narcotics" pada farmacologr'e (farmasi), melainkan sama artinya dengan "drrg", yaitu sejenis zat yang apabira dipergunakan akan membawa
efek dan
pengaruh-pengaruh tertentupada
tubuh si
pemakai (Soedjono Dirdjosisworo,
1 g90 : 3) yaitu :
a.
Mempengaruhi kesadaran.b.
Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manusia.c.
Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa:1.
Penenang.2.
Menimburkan hatusinasi (pemakainyatidak
mampumembedakan
antara
khayaran
drn
kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat).Pada muranya zat narkotika ditemukan dan ditujukan untuk kepentingan
umat
manusia, khususnyadi
bidang pengobatan. Dengan berkembang pesatnya industri obat-obatan dewasa ini, maka kategori jenis zat-zat narkotika semakin meluas pula sepefri halnya yang tertera daram rampiran undang-Undang Nomor35
Tahun
2009 rentang
Narkotika.Dengan
perkembangan irmu pengetahuandan
teknologi tersebut, rnaka obat-obatsemacam narkotika berkembang pura cara pengorahan
dan
peredarannya.Namun
kemudiandiketahui
bahwa
zat-zat
narkotika tersebut memiliki daya kecanduan yang bisa menimbutkan ketergantungan. Dengan demikian, maka untuk jangka waktu yang agak panjang,si pemakai memerlukan pengobatn, pengawasan dan pengendalian guna bisa disembuhkan.
Jenis-jenis narkotika
yang
dijeraskandi
daram Undang_ Undang Nomor 35 Tahun 2oog rentang Narkotika terbagi kedalam golongan l, golongan il, dan gorongan ilr. setiap gorongan narkotika memiliki fungsi yang berbeda-beda, yaitu:Golongan
l:
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembanganilmu
pengetahuandan tidak
digunakan dalam
terapi,
serta
mempunyaipotensi sangat
tinggi
mengakibatkan ketergantungan, Contoh: Heroin, kokain, ganja, opium.Golongan
ll:
Narkotikayang
berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau
untuk
tujuan
pengembanganirmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. contoh: Morfin, petidin dan turunannya.Golongan
lll:
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakandalam
terapi
dan/atautujuan
pengembangan irmu pengetahuanserta
mempunyaipotensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Kodein dan turunannya.
Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika dibedakan ke
dalam
3
golonganjuga, yaitu
narkotikaalami,
narkotikasemi sintetis, dan narkotika sintetis.
1.
Narkotika AlamiNarkotika alami adalah narkotika yang zatadiktifnya diambil dari tumbuhan{umbuhan (alam). Contohnya.
a.
GanjaGanja adalah tanaman perdu dengan
daun
yang menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus. Jumlah jarinya selalu ganjil, yaitu 5, 7, g.Tumbuhan ini tumbuh
di
beberapa daerahdi
rndonesia,seperti Aceh, sumatera Utara, sumatera seratan, purau
Jawa,
dan
lain-lain.
Cara
penyalahgunaannya yaitudikeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok atau dijadikan rokok lalu dibakar serta dihisap.
b.
HasisHasis adarah tanaman serupa ganja
yang
tumbuh di Amerika Latindan
Eropa. Dapat disuringdan
diambirsarinya. Daram bentuk
cair,
harganyasangat
mahar.Disalahgunakan oleh pemadat kelas tinggi.
c.
KokaKoka adarah tanaman yang mirip kopi. daram kominitas masyarakat indian kuno, biji koka sering digunakan untuk menambah kekuatan orang yang berperang atau berburu binatang-koka kemudian diorah menjadi kokain.
d.
OpiumOpium adalah bunga dengan bentuk dan warna yang indah. Dari getah bunga opium dihasirkan candu (opiat).
cara penyarahgunaannya yaitu diisap dengan sebuah
arat
semacam pipa yang panjang, sambil menyanding sebuah
perita untuk menyarakan pipa tersebut jika mati. candu kasar
atau mentah itu mengandung 5-15% morfin, z-go/o narkotik,
0,1-0,4o/o narceine dan sedikit cryptopine, raudanice,
dan rain-lain.
2.
Narkotika SemisintetisNarkotika semisintetis adalah narkotika alami yang diambil zat
aktifnya (intisarinya)
agar
memiriki khasiatyang
rebih
kuatsehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kedokteran. Contohnya:
a.
Morfinadalah opium yang disenyawakan dengan garam alkalit. Zat persenyawaan ini berwujud kristal berbentuk prisma kecil-kecil
atau ujung jarum, warnanya putih transparan. Dibidang terapi, morfin dipergunakan secara tertentu
oleh dokter
untukmeredakan
rasa sakit
atau
pembiusanpada
operasi (pembedahan).b.
KodeinDipakai dalam
pengobatankarena
daya
adiktifnya rendah. Dipakai sebagai obat penghilang batuk.c.
HeroinTidak dipakai dalam pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar, Dalam perdagangan gelap, heroin diberi
nama
putaw, bentuknya seperti tepungterigu:
halus,putih,
dan
agak kotor.
Penyuntikan heroin mengandungresiko berat sekali. Jika jumlahnya terlalu sedikit, sebab
kadarnya rendah
atau
terlalukecil,
herointidak
dapatmemberikan rasa nikmat yang diharapkan, sebab tidak dapat
memuaskan pemakainya. Oleh karena itu, setiap kali orang
hendak menyuntikkan heroin pada kulit atau urat darahnya,
harus ditambahkan kuantitas kadarnya. Namun karena orang
tidak
tahu
dengantepat
berapajumlah
yang
harusditambahkannya, maka mungkin akan terjadi over dosis dan
orangnya dapat mati mendadak
d.
KokainNarkotika ini dibuat dari daun koka. Manfaat secara medis
adalah untuk obat bius lokal. Mengingat obat ini merangsang saraf, maka pemakai akan banyak bicara, suka mengomel,
mudah marah, dan sering mengamuk. penggunaan kokain
hingga
tingkat
over dosis dan
jangka
panjang akanmengakibatkan depresi, kejang
,
dan
dapat
meninggal dunia.JicingAdalah sisa-sisa candu yang telah diisap. sisa-sisa tersebut kemudian diolah dan dicampur dengan daun atau bahan lain.
Namun, ada juga jicing yang asri murni dari sisa-sisa candu tanpa campuran apapun. Bentuknya seperti butiran{utiran padi, benrvarna hitam dan baunya khas opium.
3.
Narkotika sintetisNarkotika sintetis adarah narkotika palsu yang dibuat dari bahan
kimia.
Narkotika
ini
digunakan
datam
pembiusan
danpengobatan
bagi
orang
yang
menderita
ketergantungan narkoba (subtitusi). Contohnya:a.
Petidin: untuk obat bius lokal, sunat, dan lain_lain.b.
Methadon: untuk pengobatan pecandu narkoba.4.
PerempuanKata perempuan berasar dari kata sangsekerta ,,empu,,yang ketika kita bedah ternyata terdiri dari awalan ,,per,,dan
akhiran ,,an,, yang artinya adalah orang yang dihormati, dimuliakan, dan memiliki pengaruh dalam masyarakat. Kata "empu,,
juga
biasa digunakan kepada seseorang yang memiliki keahlian dalam pembuatan keris.lstilah perempuan yang sering kita pakai, memiriki
banyak persamaan degan kata wanita, tapi kata wanita
lebih sering dipakai dalam istilah menunjuk perempuan yang sudah dewasa.
sementara proses pembangunan sosiar ekonomi berranjut,
dan
lndonesia menuju masa depanyang
rebih cerah, peranan perempuan sebagai ibu semakin ditekankan(Mayling oey_Gardiner Mayling dan Mildred Wagemann,l gg6:13).
Peran perempuan masa kini tidak hanya sebagai ibu rumah
tangga, tetapi
juga
memirikikarir,
sehingga peran ganda yangmelibatkan perempuan
sebagai
perakunya
membuat
kaum
perempuan
sudah
mengalami permasalahanyang
kompleks.
Kondisi
ini
terkadang membuatsebagian
perempuan merasa terbebani/tertekan dengan segala kewajibanyang
merekat pada dirinya- Pada keadaan tertentu sebagian perempuan tidak dapat menanggung beban yang dihadapinya, dan mencari penyeresaian yang cenderung negatif.wanita mengalami tekanan
yang
berbeda daripada laki-laki,(Maggie
steel dan
Zita
Thornton,lgg3:1g) dengan adanyatim
pendukung yaitu keluarga, teman wanita mampu menjalani
hidup
yang
positif.
Kenyataanya,wanita seperti
harnya
pria
jugamembutuhkan stimulasi, tantangan dan hidup memuaskan.
Emansipasi wanita
telah
merubah banyaksisi
kehidupan wanita lndonesia, diskriminasi yang dulunya selalu dirasakan olehkaum
perempuansudah
sirna
digantikandengan
kesejajaran derajat antara laki-laki dan perempuan. Hal itu sudah dapat kita liatdengan
jelas
sekarangini,
banyak profesi
yang duru
hanya dikerjakanlaki-laki
dan
sekarangsudah bisa
dilakukan oleh perempuan.salah satu
contohnyayaitu
posisi tertinggidalam pemerintahan Negara lndonesia yaitu presiden pernah ditempati oleh seorang perempuan.
B.
Teori Penyebab KejahatanBerikut ini teori-teori penyebab kejahatan (A.
s.
Atam,2010: 67_75):
Teori Penyebab Kejahatan dari perspektif Biologis
A.
Lahir Sebagai penjahat (Born Criminal).Teori born criminal dari cesare Lombroso (1g35_190g) lahir
dari
ide yang
diirhamiteori
Dannrin tentang evolusi manusia.Lombroso menggabungkan positivisme
comte,
evolusi
dariDannrin, serta pioner-pioner lain dalam studi tentang hubungan
kejahatan
dan
tubuh
manusia.
Bersama-sama pengikut-nyaEnrico Ferri dan Rafaer Gorofalo, Lombroso membangu-n suatu orientasi baru, Mazhab rtalia atau mazhab positif,
yan!
mencaripenjelasan atas tingkah laku kriminal melalui eksperimen dan penelitian ilmiah.
Berdasarkan penetitiannya, Lombroso mengkrasifikasikan penjahat ke dalam empat( 4) golongan, yaitu :
1'
Born
criminar,yaitu orang
berdasarkanpada
doktrinavatisme.
2.
lnsane Ciminal, yaitu orang menjadi penjahat sebagaihasil
dari
beberapa perubahan daramotrkny,
ya-ng menggangu kemampuan merekauntuk
membedakan antara benardan
sarah. contohnya adarah kerompok idiot, embisil, atau paranoid.3'
occasionar
criminal,
atau
criminaroid,yaitu
peraku kejahatan berdasarkan pengaraman yang terus menerussehingga
mempengaruhi priUaOinyl.
Contohnyapenjahat kambuhan (habitual ciiminals).'
4.
Criminal
of..passion,
yaitu
pelaku
kejahatan
yangmelakukan tindakannya
karena marah, cinta,
atai
karena kehormatan.B.
Tipe Fisik1.
Ernest Kretchmer.-
Dari hasil peneritian Kretchmer terhadap 260 orang gira diJerman, Kretchmer mengidentifikasi empat
i+xp"iak
yr-it,,
a.
Asthenic:
kurus, bertubuh ramping,'berbahu tebit yang.
berhubungan dengan schizophrenii 1gila,).b.
Athletic: mene.ngah tinggi, kuat, berot-ot, 'berturang kasar.c.
Pyknic:
tinggi sedang, figur yang tegap,lehei
besar, wajah luas yang berhubungan dengan Jepiesid.
Tipe campuran yang tidak terklasifikasi.2.
William H. Sheldon.-. ,sheldon berpendapat bahwa ada korerasi yang tinggi antara fisik dan temperamen seseorang.
sheldon
memformurasikaniendiri
kerompok somatotypes, yaitu :a.
The endomorph (lubuh gernuk).b.
The mesomorph (berotot dan bertubuh afletis).^ 9
The ectompo4oh (tinggi, kurus, fisik yang ,rpuf,;.3.
Sheldon Glueck dan Eleanor Glueck.sheldon
Glueck
dan
EreanorGrueck
merakukan studi komporatif antara pria detinquent dengan non delinquenf. pria delinqyenf didapati memiliki wajahyang
rebih sempit, dada yang lebih besar, lengan bawahoan
lengan ataslebih besardibandingkan bahwa 600/o delinquenf didominasi
oleh
yang mesomorphic.C.
Disfungsi Otak (Learning Disabitities).Disfungsi
otak dan
cacat
neurologisf
secara
umum ditemukan pada mereka yang menggunakin kekerasan secara berlebihan dibanding orang pada-umumnya. Banyak pelaku kejahatan kekerasan kerihatannya memilikicacat
di
dalamotaknya dan berhubungan dengan terganggu nya self-control.
D.
Faktor Genetik.1.
Twin Studies.Karl cristiansen dan sanoff A. Mednick melakukan suatu
studi
terhadap 3.5g6
pasangan
kembar
di
suatu kawasan. Denmarkyang
dikaitkan dengan kejahatan serius. Hasil dari temuan ter"sebut mendukung hipotesisbahwa
pengaruh
genetika
meningkatkan
resiko kriminalitas.2.
Adoption Sfudr'es.studi tentang adopsi ini dilakukan terhadap 14.427 anak
yang diadopsi
di
Denmark. Hasil dari temuan tersebut mendukung klaim bahwa kriminalitas dari orang tua asli(orang
tua
biorogis) memitiki pengaruhrebih
besarterhadap
anak
dibanding kriminaritisdari
orang
tuaangkat.
3.
The XYY Syndrome.Mereka
yang
memiriki kromosom
xyy
cenderungbertubuh tinggi, secara
fisik
agresif, sering merakukankekerasan.
Teori Penyebab Kejahatan dari perspektif psikorogis A. Teori Psikoanalisis.
sigmund Freud (1856-1939), penemu dari psychoanarysis, berpendapat
bahwa
kriminalitas
mungkin
hasil
dari'
,,an overactive conscience" yang menghasilkin perasaan bersaiahyang tidak
tertahankan untuk metakukan kejahatan dengantujuan agar
ditangkapdan
dihukum. Begitu dihukum makaperasaan bersalah mereka akan mereda. B. Kekacauan Mental (Mentat Disorder,l.
Mental disorder y?ng sebagian besar dialami oleh penghuni lembaga pemasyarakatan, oleh phillipe pinel seorang ootter
Perancis sebagai manie
sans
detire
(madness
without confusion) atau oleh dokter lnggris bernama Jamesc.
prichardsebagai "morar.
!7sanity"
,
dan
orehGina
Lornbroso_Ferrerosebagai
"irresistibreatavistic
imp!uses',.pro,
der,arasa ini
penyakit mentar
tadi
disebutantisociar
p,irsonatity
atau psychopathy sebagaisuatu
kepribadia.vrig
ditandai orehsuatu
keticJakmampuanberajai
dari p"ngrir*rn,
kurang ramah, bersifat cuek, dan tidak pernah merasa bersarah.
C. Pengembangan Moral (deveiopm"rt fh;
;;,y;.'
Lawrence Kohrberg menemukan bahwa pemikiran
morar
tumbuh dalam
tahap
preconventionat"rrg"5;,
H;p";;;-konvensionar,
yang
aturan morardan
nira]-niraimorar terdiri
atas
"rakukan"grn
'Jangan rakukan"
untuk
menghindar! hukuman. Menurut teoriini
anakdi
bawahurrr
g
hingga 11Ftn
biasanya berpikir pada tingkatan prr-konrensionar ini.D. pembetajaran Sosiat (Socrat
{rrriin[
inii,Vi
Teori pemberajaran sosiat
ini
berpendirian bahwa periraku cieiinquenf dipeiajari meraiuiproses
psikorogisyang
sama sebagaimana semLia periraku non-derinquent. Tingkah iaku dipelajari
jika
tidak diperkuat atau dibe ri'ga,ryaran, dan tidak dipelajari jika tidak diperkuat.Teori Penyebab Kejahatan dari perspektif
Sosiologis
,A. Teori-teori Anomie. 1. Emiie Durkheim.
Ahli
sosiorogi
perancis
Em*e
Durkheim
(1Bsg-1 g1T), menekankan pada "normressness, /essens sociarcontror,, yang berarti mengendo.rnya pengawasan
dan
pengendariansosiar
yang
berpengaruh tgrhadap terjadinyral.*Eiorotun
rnorar,
yang
menyebabkan individu sukar menyesuaikandiri
datamperubahan
norr?,
bahkan kerapkariterjaii
r.oniiitnorma daram
pergaulan.
Dikatakanoreh
Dur.kheim,,,t;;
sosiar
datarnmasyarakat
industri
perkotaan moderen
mengakibatkan
perubahan
norlr:.
kebingungan,dan
berkurangnya kontrot sosial atas
individu,'. -
i2. Robert Merton.
Robert Merton daram "socra/
theory
and
sociarstructure,,
pada tahun 1gs7 yang berkaitan dengan teori
,nori
Durkheim mengemukakan bahwa anomie adarJh satu kondisi manakaratujuan
tidak
tercapai oreh keinginan daram interaksisosiar.
Dengan kata rain
ytomie is a
gip
betweengoii
and
means creates deviance. Tetapi konse[ Merton tentJng anomie agak