• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPAN

Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “Analisis tentang Pernikahan Dini Pada Remaja Putri Di Kecamatan Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan 2015”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini, saya lakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun.

Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan yang akan digunakan memuat informasi-informasi yang jelas tentang diri saya. Walaupun demikian, berbagai informasi seperti nama jelas, alamat lengkap, nomor kontak dan informasi lengkap lainnya, hanya saya izinkan untuk diketahui oleh peneliti atau pihak pemerintah Desa Penggalangan tempat saya bertempat tinggal.

Sebagai responden dalam penelitian ini, saya menyetujui untuk bertemu dan melakukan wawancara pada waktu dan tempat yang akan kami sepakati kemudian antara saya dan peneliti. Dalam melakukan wawancara, saya juga memperkenankan peneliti untuk memakai alat bantu perekam suara untuk menghindari kesalahan dan atau adanya informasi yang tidak lengkap mengenai diri saya yang akan digunakan untuk menganalisis penelitian tersebut.

Kota Pinang, April 2015

( ) ( )

(2)

PANDUAN WAWANCARA PENELITIAN

A. KARATERISTIK INFORMAN

1. No. Informan :

2. Umur :

3. Umur pertama kali menikah (remaja) :

4. Pendidikan :

5. Agama :

B. PENDAHULUAN 1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan maksud dan tujuan wawancara disertai dengan manfaat penelitian dan menjelaskan bahwa kerahasiaan informan terjamin

3. Meminta kesediaan calon informan menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi informan

4. Melakukan kontrak wawancara, menawarkan waktu wawancara 20 menit sampai 30 menit.

C. PENGETAHUAN INFORMAN

a. Pernikahan Dini

1. Menurut saudara, berapa usia pernikahan yang ideal? Probing : - Laki-laki

- Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

(3)

2. Apa yang dimaksud dengan pernikahan dini? Probing: - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua - Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan dini

1. Menurut saudara faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini?

Probing : - Ekonomi - Pendidikan

- Orang tua/keluarga - Media Massa/cetak - MBA (hamil diluar nikah)

2. Apa akibat yang ditimbulkan melakukan pernikahan dini? Probing : - Kematian ibu

- Kematian bayi

- Psikologis ibu dan bayi - Resiko melahirkan

- Hambatan terhadap kehamilan dan persalinan - Cacat bawaan

3. Menurut saudara, apa saja cara mencegah agar tidak terjadi pernikahan dini? Probing : - Keluarga

- Pendidikan

- Pengetahuan masalah seks - Tokoh Agama

- Tokoh Masyarakat

4. Menurut bapak faktor apa yang mempengaruhi pernikahan dini dikecamatan ini?

Probing : - TOGA - TOMA

(4)

1. Menurut saudara apa-apa saja dampak yang terjadi akibat melakukan pernikahan dini?

2. Bagaimana komunikasi saudara dengan suami anda setelah anda melakukan pernikahan dini?

3. Apa yang anda rasakan setelah anda mempunyai anak?

4. Apakah anda merasakan ada perubahan-perubahan pada diri anda setelah anda menikah?

D. SIKAP

1. Bagaimana tanggapan saudara tentang pernyataan pernikahan dini merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang dikalangan remaja?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

2. Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena mengurangi beban ekonomi keluarga/orang tua?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

3. Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena akibat seks diluar nikah?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua

- Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama

(5)

4. Bagaimana tanggapan saudara jika saudara atau teman ada yang ingin mengikuti untuk melakukan pernikahan dini?

Probing : - Laki-laki - Perempuan - Orang Tua - Tokoh Masyarakat - Tokoh Agama E. TINDAKAN INFORMAN

1. Apakah saudara dan pasangan sebelumya menjalani proses pacaran? Probing : - Jika ya, kapan, berapa lama

- Jika tidak, mengapa

2. Apa saja yang saudara lakukan ketika berpacaran? Probing : - Mengapa dilakukan

- Seberapa sering dilakukan - Waktu kapan dilakukan

3. Apakah saudara sering gonta ganti pasangan selama pacaran? Probing : - Jika ya, yang dilakukan tiap berpacaran

- Jika tidak, mengapa

4. Dari mana saudara mendapatkan informasi tentang seks? Probing : - Keluarga,siapa informannya, sejak kapan

- Teman, sejak kapan - Sekolah, seberapa sering

- Media massa, jenis medianya, darimana diperoleh, berapa kali

- Tokoh masyarakat

5. Apakah orang tua menanamkan pendidikan seks, mempriotaskan pendidikan dan adakah anggota keluarga yang menikah dini?

Probing : - Jika ya, mengapa - Jika tidak, mengapa

(6)

dibandingkan menlanjutkan sekolah? Probing : - Jika ya, mengapa

- Jika tidak, mengapa

7. Saudara menikah untuk menghidari perbuatan zina atau sudah tuntutan dari orang tua atau keluarga?

Probing : - Jika ya, mengapa - Jika tidak, mengapa

8. Apakah saudara di didik ketat dalam pendidikan agama oleh orang tua? Probing : - jika ya, siapa yang sangat berperan, manfaatnya apa

bagi anda

- Jika tidak, mengapa

9. Adakah tindakan TOGA dan TOMA dalam mencengah pernikahan dini? F. DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI 1. Pada saat hamil apa yang anda rasakan?

2. Apakah anda rutin memeriksakan kandungan kepetugas kesehatan? 3. Pada saat memeriksakan kandungan bagaimana keadaan saudara dan bayi

saudara?

4. Dimanakah anda meelahirkan?

5. Adakah masalah pada saat saudara melahirkan?

6. Apakah setelah melahirkan saudara langsung memberikan ASI kepada bayi anda?

7. Berapa lama waktu yang saudara perlukan untuk pulih seperti biasa setelah melahirkan?

8. Apakah bayi saudara lahir dengan selamat? 9. Berapa berat badan lahir bayi saudara?

10. Adakah masalah pada bayi saudara pada waktu baru lahir? 11. Bagaimana keadaan bayi/anak saudara sekarang?

(7)

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA I.KARAKTERISTIK INFORMAN

Informan 1 : “umur saya 16 tahun pas menikah umur saya 16 tahun pendidikan terakhir saya SMP agama islamlah”

Informan 2 : “umur saya 18 tahun pas menikah umur saya 18 tahun pendidikan terakhir saya SMP agama islam”

Informan 3 : “umur saya 18 tahun pas menikah umur saya 17 tahun pendidikan terakhir saya SD agama islam”

Informan 4 : “umur saya 20 tahun pas menikah umur saya 19 tahun pendidikan terakhir saya SMA agama islam”

Informan 5 : “umur saya 17 tahun pas menikah umur saya 17 tahun pendidikan terakhir saya SD”

(8)

II. PENGETAHUAN INFORMAN

Pertanyaan 1 : Menurut saudara berapa usia pernikahan yang ideal?

Informan 1 :” Menurut saya untuk perempuan yang ideal untuk melakukan pernikahan yaitu pada umur 20 tahun sedangkan laki-laki 25 tahun”

Informan 2 :” 18 tahun untuk perempuan karena sudah dewasa karena pemikirannya sudah matang kalau laki-laki 20 tahun karena udah mampu ngasih makan”

Informan 3 :” Untuk laki-laki umur 24 tahun sedangkan perempuan 19 tahun” Informan 4 :” Pernikahan yang ideal menurut saya dapat dilakukan oleh laki laki

ketika dia sudah berumur 25 tahun sdangkan perempuan 20 tahun”

Informan 5 :” Umur menikah ideal itu ea perempuan umur 20 tahun dan laki-laki umur 25 tahun lah”

(9)

Lampiran 3

Pertanyaan 2 : Apa yang dimaksud dengan pernikahan dini? Informan 1 : “Pernikahan yang dilakukan belum cukup umur”

Informan 2 : “Pernikahan yang dilakukan pada usia 15 tahun belum beranjak dewasa karena pacaran, beban ekonomi, hidup susah”

Informan 3 : “Pernikahan yang diakibatkan pergaulan bebas”

Informan 4 : “Pernikahan yang disebabkan oleh faktor ekonomi, pendidikan, media sosial dan pergaulan bebas yang dilakukan para remaja” Informan 5 : “Pernikahan dini yaaa... pernikahan dibawah umur atau pernikahan

yang belum waktunya atau belum cukup umurnya untuk melakukan pernikahan”

(10)

III. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pernikahan Dini

Pertanyaan 1 : Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya pernikahan dini?

Informan 1 : “ Meningkatnya biaya hidup sehari-hari dengan perekonomian keluarga kami saya sering berpikir dengan melakukan pernikahan dini amatlah membantu mengurangi beban tanggungan keluarga dalam membiayai kehidupan kami sehari-hari”

Informan 2 :“Semasa saya masih duduk disekolah saya sering sekali bermain diwarnet dengan teman-teman, dan saya sering menonton film-film yang belum pantas saya lihat semasa saya masih sekolah, karena dengan apa yang telah saya lihat, saya selalu penasaran dengan apa yang saya lihat dan saya ingin mencobanya dan setiap saya jumpa kekasih saya apabila ada kesempatan saya selalu berciuman dengannya”

Informan 3 :”Lingkungan desa kami mayoritas remajanya tamatan SMA dan menurut mereka dengan lulusnya sekolah SMA sudah bisa mengurangi beban orang tua mereka, bahkan saya semasih SMP telah disuruh menikah oleh ke-2 orang tua saya, karena orang tua saya beranggangapan kalau saya tidak menikah cepat takut saya tidak ada yang mau melamar atau tidak ada yang mau menikahi saya”

Informan 4 : “Kurangnya pengetahuan tentang pernikahan dimasa saya sekolah, yang mana saya cuman lulusan SD Saya merasa pernikahan adalah hal yang biasa...jadi dari itu saya menikah dini”

Informan 5 : “Pernikahan dini adalah hal yang membantu saya untuk menggangkat derajat orang tua saya yang mana dulunya orang tua

(11)

saya adalah sorang buruh dan sekarang telah memiliki kedai sembangko sendiri”

(12)

Pertanyaan 2 : Apa akibat yang ditimbulkan melakukan pernikahan dini? Informan 1 :“Sebenarnya saya menyesal tapi gimana lagi saya harus terima

karena saya mau membantu meringankan beban orang tua saya” Informan 2 :“Kalau anak se usia saya ini biasanya jalan-jalan, main-main,

kumpul-kumpul bareng temen, kadang saya merasa iri dengan mereka tapi ya sudahlah karena ini sudah mnjadi nasib saya” Informan 3 :“Sering terjadi pertengkaran seperti saya ini gara-gara hal sepele

bisa bertengkar hebat tidak ada dewasa-dewasanya menghadapi masalah ini”

Informan 4 : “Awalnya mungkin dengan melihat orang yang melakukan pernikahan dini tuh enak, tapi sesudah itu banyak yang bercerai karena bertengkar masalah sepele. Dan apabila wanita itu tertekan batin karena tekanan suami bisa menyebabkan psikologis ibu dan bayi terganggu”

Informan 5 : “Pernah denger-denger kalau orang melakukan pernikahan dini kalau wanita itu hamil daan melahirkan bisa terjadinya kematian bayi dan kematian ibu”

(13)

Lampiran 3

Pertanyaan 3 : Apa saja cara mencengah agar tidak terjadi pernikahan dini? Informan 1 :“Kalau menurut saya orang tua jangan paksa anak-anaknya

terutama anak perempuan, orang tua harus tau dengan siapa anaknya bergaul terus jangan terlalu mengengkang anak biarkan si anak bebas tapi bebas tau aturan dan bisa mebedakan mana yang baik dan yang tidak. Terus pengetahuan agama pada anak itu lebih ditingkatkan agar dalam berpacaran dapat mengontrol...tidak terbawa nafsu”

Informan 2 :” Ya pendidikan agama lebih ditingkatkan lagi biar banyak ilmunya dan paham tentang aturan dalam agama”

Informan 3 :” Kalau saya ya kalau bisa ekonomi orang tua harus mapanlah biar anak-anaknya tidak putus sekolah terus tidak dinikahkan cepat terus sekolah tinggi-tinggi biar pengetahuannya luas”

Informan 4:” Ya kalau bisa anaknya dapat disekolahkan tinggi-tinggi terus anaknya tu bener-bener diberikan pendidikan agama sama orang tuanya tentang aturan agama”

Informan 5 :” Orang tua jangan memaksa anaknya untuk menikah dengan pilihannya, kalau bisa anaknya disekolahkan tinggi-tinggi biar pengetahuannya makin luas juga pengetahuan agama ditingkatkan supaya menghindari pergaulan yang tidak baik”

(14)

IV. Dampak Pernikahan Dini

Pertanyaan 1 : Apa-apa saja dampak yang terjadi akibat melakukan pernikahan dini?

Pertanyaan 2 : Bagaimana komunikasi dengan suami anda setelah anda melakukan pernikahan dini?

Pertanyaan 3 : Apa yang anda rasakan setelah anda menikah?

Pertanyaan 4 : Apakah anda merasakan ada perubahan-perubahan pada diri anda setelah anda menikah?

Informan 1 : “Kalau dampaknya itu banyak sekali kak, terjadinya keguguran terhadap bayi dan kematian ibu yang dikarenakan belum matangnya organ-organ reproduksi karena perempuan melangsungkan pernikahan yang belum cukup umur, keracunan kehamilan, cacat bawaan pada sibayi dan lain-lain lah kak.

Komunikasi saya dengan suami baik-baik saja kak malah romantis, kalau perubahan pada saya saya merasa agak gemukan sedikit lah”

Informan 2 : “Ya kalau dampaknya itu kak gaak ada siech kak menurut saya baik-baik saja.

Ya baik- saja lah komunikasinya. Cuman perubahan pada diri saya agak kurus saya”

Informan 3 :“Apa ea kak dampaknya mungkin adanya hambatan-hambatan dalam persalinan seperti panggul sempit, ibu kekurangan darah dan persalinan yang lama gt lah”

Informan 4 : “Dampaknya apa ea gaak ada lah baik-baik saja. Namanya rumah tangga kadang ada bertengkarnya kadang ea baik-baik saja lah. Perubahan pada diri saya gaak ada biasa-biasa saja”

Informan 5 : “Kalau menurut saya dampak melakukan pernikahan dini gaak ada karena saya ingin membantu kedua orang tua saya ingin meringan kan beban kedua orang tua saya. Baik-baik saja, tidak ada perubahan pada diri saya”

(15)

Lampiran 3 V. SIKAP

Pertanyaan 1 : Bagaimana tanggapan saudara tentang pernyataan pernikahan dini merupakan salah satu bentuk prilaku menyimpang dikalangan remaja?

Informan 1 : “Ya tidak lah itu tergantung orang itulah, apakah orang itu memang faktor menyimpang tadi kayak hamil duluan atau hamil sebelum nikah karena pacaranya tidak sehat atau ada faktor lainnya seperti dipaksa menikah sama orang tuanya”

Informan 2 : “Tidak setuju kan tidak semua orang menikah dini itu karena “kecelakaan”, seperti saya inilah untuk membantu meringankan beban tanggungan keluarga.

Informan 3 : “Saya setuju karena banyak remaja sekarang melakukan pernikahan dini karena mereka terpengaruh dengan media massa seperti adanya video-video porno itu”.

Informan 4 : “Tidaklah, mungkin memang takdirnya seperti itu mau diapain lagi”.

(16)

Pertanyaan 2 : Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena mengurangi beban ekonomi keluarga/orang tua?

Informan 1 : “Ya gak papa lah kak, itu sikap yang bagus, seperti saya ini karena mengurangi utang orang tua saya maka saya terima perjodohan itu. Menurut saya bisa-bisa saja, gaak ada masalah”.

Informan 2 : “Kalau menurut saya sangat lah kasihan kalau ambil jalan seperti menikah dini, karena dia berumahtangga bukan berlandaskan cinta tapi paksaan orang tua. Jadi saya kurang setuju kalau ada seperti itu karena mengurangi beban ekonomi keluarga”.

Informan 3 : ” Setuju saya itu, yaa seperti saya inilah, tapi sekarang banyak dilakukan karena untuk kesenangan sesaat aja”.

Informan 4 : “Saya setuju karena sama saja seperti saya ini”

Informan 5 : “Ya kalau mau mengurangi beban orang tua bukan menikah dini, kita bisa bekerjalah! Itu berarti melepaskan tanggung jawab bukan mengurangi beban orang tua”.

(17)

Lampiran 3

Pertanyaan 3 : Bagaimana tanggapan saudara terhadap seseorang melakukan pernikahan dini karena akibat seks diluar nikah?

Informan 1 : “Saya kurang setuju, karena tidak semua orang melakukan pernikahan dini karena akibat hamil duluan atau hamil diluar nikah”.

Informan 2 : “Tidak semua orang melakukan pernikahan dini karena faktor seks dikuar nikah tetapi bisa juga faktor ekonomi atau karena kemauan sendiri”.

Informan 3 : “Yaa...gitu lah, kebanyakan orang melakukan pernikahan dini tadi karena kecelakaan, mau tidak mau harus menikah”.

Informan 4 :” Saya setuju, hal tersebut bisa terjadi”.

Informan 5 : “Bisa saja itu, selagi laki-lakinya mau bertanggung jawab menikah salah satu jalan, kasihan anak yang dikandungnya”.

(18)

Pertanyaan 4 : Bagaimana tanggapan saudara jika saudara atau teman ada yang ingin mengikuti untuk melakukan pernikahan dini?

Informan 1 : “Saya setuju, tapi saya cerita dulu sama dia baik buruknya melakukan pernikahan dini, biar temen atau saudara itu mengerti dan bisa ambil hikmahnya dari semua masalah ini”.

Informan 2 : “Yaa kalau awalnya untuk mengurangi beban orang tua gaak apa-apa, tapi kalau untuk bersenang-senang gak boleh lah menurut saya itu diharamkan dalam agama”.

Informan 3 : “Kalau bisa sih jangan takutnya ntar menyesal dianya. Ya jangan terikut kayak saya, saya aja udah menyesal”.

Informan 4 : “Ya kalau menurut saya masih bisa dilarang ya jangan lah dulu tapi kalau gak bisa apa boleh buat”.

Informan 5 : “Sebaiknya janganlah dulu tunggu sampai dewasalah, karena kayak saya ini sekarang ada juga merasa menyesal. Ya kalau melihat temen-temen, mereka bisa kemana-mana”.

(19)

VI. TINDAKAN INFORMAN

Pertanyaan 1 : Apakah saudara dan pasangan sebelumya menjalani proses pacaran?

Informan 1 : “iya saya pernah pacaran....kurang lebih 2 bulan saja...sebelum saya pacaran sama dia saya juga pernah jalan sama orang

lain....pacaran itu pertemanan mengenal pasangan untuk berumah tangga”.

Informan 2 : “pacaran 2 bulan lah tapi sebelumnya saya pernah juga pacaran dua kali....kalau menurut saya pacaran itu kenal-kenalan biasa saja sama pasangan”.

Informan 3:”saya tidak pacaran....saya dipaksa menikah...pernah 2 kali ganti pacaran adalah mengenal dan tertarik dengan orang yang kita sukai”.

Informan 4:”saya pacaran selama 2 tahun kalau gonta ganti pacar sudah 5 kali...pacaran proses menuju pernikahan untuk mengenal psangan lebih lama lagi”.

Informan 5:”saya pacaran kalau tidak salah saya 1 bulan aja....saya sebelumn pacaran ama dia saya juga pacaran sama orang lain...pacaran itu pertemanan mengenal pasangan untuk berumah tangga”.

(20)

Pertanyaan 2 :apa saja yang saudara lakukan ketika berpacaran Informan 1 : “pernah ketempat wisata dengan pacar saya...ya diajak pacar

karena dia ingin berdua-duaan...kami

berbual-bual/bercinta/menggombal dan pegangan tanganlah..sewajarnya saja asal tidak bertentangan agama/nasehat orang tua”.

Informan 2 : “pernah ketempat wisata pengen berduaan saja...saling curhat, sesekali pengangan tangan belai kepala yaa ungkapan kita sayang sama pacar lah...”.

Informan 3:”tidak pernah takut sama orang tua, saya harus bekerja, saya ini dipinggitla sama mereka jadi tidak ada waktu begituan”. Informan 4:”pernah jalan-jalan ketempt wisata pengen suasana

romantislah..bercanda bergurau gitu...dekat-dekatan eh

keterusan....pelukan hehehhe..lebih dari itu juga pernah sih..yaa seperti itu istilahnya udah kyak suami istri/hubungan seks...terbawa suasana j yaa...ketidak sengajaan lah..lagian kami tahu resiko kami melakukan dan saya mau bertanggung jawab”.

Informan 5:”cerita-cerita terus yaa ciuman pipi, tangan(diam sejenak)..terus ciuman bibir ...bagian dada keatas lah..lebih dari itu saya tidak beranilah namanya pacaran bu..tanda kita sayang sama dia”.

(21)

Lampiran 3

Pertanyaan 3 : apakah saudara sering gonta ganti pasangan?

Informan 1 : “iya pernah gonta ganti pasangan sebelum saya pacaran sama pacar saya yang sekarang....pacaran itu pertemanan mengenal pasangan untuk berumah tangga”.

Informan 2 : “saya pernah juga pacaran dua kali....kalau menurut saya pacaran itu kenal-kenalan biasa saja sama pasangan”.

Informan 3:” pernah 2 kali ganti pacaran adalah mengenal dan tertarik dengan orang yang kita sukai”.

Informan 4:” kalau saya gonta ganti pacar sudah 5 kali...pacaran proses menuju pernikahan untuk mengenal psangan lebih lama lagi”.

Informan 5:”pernah.... saya sebelumn pacaran sama dia saya juga pacaran sama orang lain...pacaran itu pertemanan mengenal pasangan untuk berumah tangga”.

(22)

Pertanyaan 4: Dari mana saudara mendapatkan informasi tentang seks? Informan 1 : “dari suami saya setelah berumah tangga, disekolah juga da

diajarkan kebanyakan dari teman-teman ada juga dari film porno”. Informan 2 : “dari teman terus film sama majalah porno”.

Informan 3:”dari sekolah, teman-teman sama film dan majalah porno”. Informan 4:”banyak dari teman saja...”.

Informan 5:”dari sekolah pernah diajrakan, teman-teman,internet, dan film sama majalah porno”.

(23)

Lampiran 3

Pertanyaan 5: Apakah orang tua menanamkan pendidikan seks,

mempriotaskan pendidikan dan adakah anggota keluarga yang menikah dini?

Informan 1 : “kebetulan dapat haid pertama saya langsung ceritasama ibu...disitu ibu juga melarang untuk tidak dekat-dekat sama laki-laki itu kira-kirkelas 1 SMP sekali itu sajalah...tidak ada anggota kelurga yang menikah dini”.

Informan 2 : “saya tidak pernah membahas masalah pendidikan seks tuh sama keluarga..tidak mungkinlah itu apalagi orang tua saya selalu sibuk bekerja,saya sering bercerita masalah seks dengan teman-teman saya, ada anggota saya yang menikah dini karena orang tua kurang peduli”.

Informan 3:”tidak sewajrnya lah membicarakan masalah pendidikan seks sama orang tua kita..itu tabu..sama saudara juga tidaklah,,malu saja.tidak ada .”.

Informan 4:”orang tua saya masih berpikir jaman dulu..yang sering dibicrakan soal harta ..istilah anak muda sekarang orang tua saya itu matrelah, pasti adalah keluarga yang menikah dini”.

Informan 5:”gaak berani lah itu haram membicarakan sama orang tua,sama saudara malu juga kah..mending sama teman....tidak ada yang menikah dini dilkeluarga saya”.

(24)

Pertanyaan 6 : Apakah orang tua lebih mengutamakan saudara berumah tangga diusia muda dibandingkan melanjutkan sekolah ?

Informan 1 : “bagi orang tua yang penting saya sekolah dan tamat SD tidak memotivasi saya untuk belajar atau lanjutkan sekolah tinggi yaa...itu tadi tidak ada biaya”.

Informan 2 : “seingat saya orang tua kurang perhatikan soal sekolah yang penting saya ada lah masuk itu saja”.

Informan 3:” orang tua saya termasuk tegaslah urusan pendidikan...keinginan orang tua saya memang sampai SMA la itu udah dianggap tinggilah..”.

Informan 4:” jadi gaak ada bahas soal pendidikan seks...orang tua saya bilang perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi-tinggi”.

Informan 5:” dasarnya saya bandel dan malas jadi sampai SMP saja saya sekolah, orang tua saya diam saja”.

(25)

Lampiran 3

Pertanyaan 7 : Saudara menikah untuk menghindari perbuatan zina atau sudah tuntutan dari orang tua atau keluarga?

Informan 1 : “ya saya menikah itu karena tuntutan orang tua saya, karena orang tua saya tidak mau anaknya terjerumus kedalam hal-hal yang tidak baik menurut saya dalam hal pacaran ”.

Informan 2 : “ya tidak menghindari perbuatan zina atau tuntutan orang tua, menikah sudah menjadi keinginan saya”.

Informan 3:”menurut saya menikah dini itu hal yang wajar karena selain

mengurangi beban orang tua juga dapat mengurangi perbuatan zina pasa saat pacaran”.

Informan 4:”ya saya menikah karena suruhan orang tua saya karena saya ingin membantu mengurangi beban orang tua saya”.

(26)

Pertanyaan 8 : Apakah saudara di didik ketat dalam pendidikan agama oleh orang tua?

Informan 1 : “tidak ketat biasa ajalah buk...sewajar-wajarnya saja memeberikan pendidikan agama...”.

Informan 2 : “biasa sajalah, tida terlalu didik ketat dalam hal pendidikan agama....”.

Informan 3:”iya tidak terlalu ketat..karena orang tua saya tidak mau terlalu mengengkang anaknya...”.

Informan 4:”ayah saya pengurus mesjid gimana ya bu..saya kalau ibadah itu harus dari hati gaak disuruh dulu...”.

Informan 5:”biasa saja orang tua saya tidak ada waktu karena bekerja jadi kalau sabtu minggu itu waktunya istirahat kadang ada juga kerja...”.

(27)

Lampiran 3

Pertanyaan 9 : Adakah tindakan TOGA dan TOMA dalam mencengah pernikahan dini?

Informan 11 : “ya adalah lah dek...kita berikan penjelasan tentang pernikahan dini itu bagaimana terus kita ajak orang tua dan remaja untuk ikut hal-hal positif yang ad dikecamatan ini...”

Informan 12 :”ya paling memberikan saran kepada orang tua mereka untuk mengajak anaknya mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dikecamatan ini...”

(28)

VII. DAMPAK PERNIKAHAN DINI PADA KESEHATAN REPRODUKSI Pertanyaan 1 : Pada saat hamil apa yang anda rasakan?

Informan 1 :” Pada saat hamil yang saya rasakan waktu itu ketakutan, saya berpikir untuk menggugurkan kandungan, sempat meminum jamu-jamu atau pun mengkonsumsi buah nanas”.

Informan 2 :“Ya saya binggung tidak tahu harus berbuat apa, kalau dipikir-pikir saya sebenernya belum siap”.

Informan 3 :“Saat hamil yang saya rasakan takut, tapi aku banyak dikasih tau ibu, saya akan muntah-muntah, pokoknya ibu saya dah bilang, jadi kalau ada yang aku ingin tanyain langsung ke ibu, dia kan dah pengalaman”.

Informan 4 :“Saat hamil ya...rasanya takut, tapi aku banyak dikasih tahu ibu, saya akan muntah-muntah, pokoknya ibu saya dah bilang, jadi ada yang aku ingin tanyain langsung ke ibu, karena ibu dah pengalaman”.

Informan 5 :” Ya capa siech yang tidak senang hamil ya pasti senang lah, dah bisa hamil, banyak diluaran sana susah hamil, ya nikah aku cepat, cepat juga dapat anak itu rejeki”.

(29)

Lampiran 3

Pertanyaan 2 : Apakah anda rutin memeriksakan kandungan kepetugas kesehatan?

Informan 1 : “Setelah saya menikah saya sering cek ke bidan, 1 bulan sekali”. Informan 2 : “Memeriksakan kandungan ke petugas kesehatan ya...saya rutin, 2

kali sebulan.

Informan 3 : “saya memeriksakan kandungaan 2 kali 1 bulan .

Informan 4 : “Periksa kandungan satu kali 4 bulan, karena aku kuat makan jadi kata ibuku harus kuat makan jadi bayi aku sehat nanti.

informan 5 : “Kalau periksa kandungan saya rutin siech, kata bidanya harus sering paling lama 2 kali se bulan”.

(30)

Pertanyaan 3 : Pada saat memeriksakan kandungan bagaimana keadaan saudara dan bayi saudara?

Informan 1 : “Kata bidannya saya harus sering periksa, karena saya lemas kata bidannya, jadi harus sering dikasih vitamin”.

Informan 2 :” Kata bidannya kandungan saya baik-baik saja dan saya kurang darah mungkin saya masih muda dan makan pun agak kurang jadi saya sering disuntik penambah darah sama bidannya”.

Informan 3 : “Saat memeriksakan kandungan katanya saya sehat, bayi saya sehat. Saya periksa kehamilan saya kepraktek bidan dan hasilnya baik-baik semua”.

Informan 4 :” Saat memeriksakan kandungan katanya saya sehat, bayi saya juga sehat, saya memeriksakan kandungan ke bidan”.

Informan 5 :”saat saya periksa kebidan kandungan saya baik-baik saja dan keadaan bayi saya baik”.

(31)

Lampiran 3

Pertanyaan 4 : Dimanakah anda melahirkan? Informan 1 : “Saya melahirkan dirumah”. informan 2 : -

informan 3 : -

informan 4 : “Kalau melahirkan saya emang dirumah”. Informan 5 : -

(32)

Pertanyaan 5 : Adakah masalah pada saat saudara melahirkan?

Informan 1 : “katanya aku gaak kuat ngedan, harus di infus biar kuat katanya tapi untunglah bayiku lahir selamat”.

Informan 2 : - Informan 3 : -

Informan 4 :” masalah waktu melahirkan ya aku sempat diinfus, terus ada di suntikkan warna merah ke dalam botol aku lihat. Waktu itu aku sempat pucat siap melahirkan, karena banyak mengeluarkan darah”.

(33)

Lampiran 3

Pertanyaan 6 : Apakah setelah melahirkan saudara langsung memberikan ASI kepada bayi anda?

Informan 1 : ”Tidak karena ASI saya kemaren tidak keluar”. Informan 2 : -

Informan 3 : -

Informan 4 : “iya langsung diberikan ASI” Informan 5 : -

(34)

Pertanyaan 7 : Berapa lama waktu yang saudara perlukan untuk pulih seperti biasa setelah melahirkan?

Informan 1 : “Waktu yang diperlukan 1 bulan untuk pulih lagi”. Informan 2 : -

Informan 3 : -

Informan 4 : “Waktu itu aku sempat pucat siap melahirkan, karena banyak mengeluarkan darah. Aku kan dijahit jadi agak lama pulihnya, sebulan lah”.

(35)

Lampiran 3

Pertanyaan 8 : Apakah bayi saudara lahir dengan selamat?

Informan 1 : “Waktu lahir badannya agak biru katanya dah itu dililit tali pusat bidannya bilang, makanya harus dipukul-pukul bidan”.

Informan 2 : - Informan 3 : -

Informan 4 : “Ya bayiku syukurlah selamat. Bidannya bilang berat badan sekitar 3 kilogram, masalah pada bayi saya gaak ada sehat-sehat saja, langsung nangis kok waktu lahir”.

(36)

Pertanyaan 9 : berapa berat badan lahir bayi saudara?

Informan 1 : “berat badan bayi saya 3 kg”. Informan 2 :-

Informan 3:-

Informan 4:”berat badan bayi sya lumayan besar 3 kilogram...” Informan 5:-

(37)

Lampiran 3

Pertanyaan 10 : Adakah masalah pada bayi saudara pada waktu baru lahir? Informan 1 : “ada kak...badanya agak biru katanya, terus badan dililit tali pusat

bidanya bilang gitu kak... makanya haru dipukul-pukul pantat sama bidanya...”.

Informan 2 : - Informan 3:-

Informan 4:”masalah pada bayi saya tidak ada kak, bayi saya langsung menanggis kok kak setelah lahir...”.

(38)

Pertanyaan 11: Bagaimana keadaan bayi/anak saudara sekarang?

Informan 1 : “keadaan anak saya sekarang sering sakit-sakitan mungkin karena pengaruh lilitan tali pusat itu yaa...”.

Informan 2 : - Informan 3:-

Informan 4:”alhamdulilah sehat-sehat aj malah dia lincah sekarang...” Informan 5:-

(39)

Lampiran 3

Pertanyaan 12 : Bagaimana anda merawat bayi saudara?

Informan 1 : “cara saya merawat bayi saya...saya mintak bantuan orang tua saya ntuk membantu merawat bayi saya karena saya belum pandai kali dalam merawat bayi saya....”.

Informan 2 : - Informan 3:-

Informan 4:”ya saya merawat bayi saya dengan baik, terkadang dibantu ibu saya atau mertua saya terkadang saya sendiri yang merawat bayi saya kak... walaupun agak takut-takut...”.

(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Referensi

Dokumen terkait

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Langkah pengembangan yang digunakan hanya sampai tahap ketujuh

32 Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah suatu hasil pencapaian yang di peroleh oleh

Seperti yang dipaparkan sebelumnya oleh penulis bahwa pendaftaran Toarco Toraja oleh Key Coffee (Perusahaan Jepang) sebagai merek dagang merupakan perlanggaran terhadap

Untuk melengkapi persyaratan administrasi Penerimaan Peserta Didik Baru Seminari Menengah Santo Petrus Canisius Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2020/2021 maka

Berdasarkan uraian di atas maka, belajar bermakna menurut Ausubel adalah suatu proses belajar di mana peserta didik dapat menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang

NO UNIT MASALAH TUJUAN INDIKATOR HASIL ANALISIS SEBAB MASALAH PERENCANAAN PERBAIKAN (PLAN) PELAKSANAAN (DO) PERIKSA HASILNYA (CHECK) TINDAK LANJUT (ACTION) KET 1

Yang dimaksud pekerjaan timbunan adalah penimbunan/pengurugan kembali yang dipadatkan pada pasangan batu dan timbunan/urugan tanggul dengan menggunakan bahan timbunan

Kemudian selanjutnya apakah dengan pemodifikasian sistem injeksi Biosolar pada mesin diesel tersebut dapat menekan jumlah konsumsi bahan bakar yang diinjeksikan, tahapan akhir