• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode AHP untuk Seleksi Penerimaan Dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Metode AHP untuk Seleksi Penerimaan Dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi Metode AHP untuk Seleksi Penerimaan Dosen

di STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura

Patmawati Hasan1, Selviana Yunita2, Rosiyati MH. Thamrin3, Elvis Pawan4 Teknik Informa tika

1,3,4STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura , 2Universita s Da rwa n Ali Ja ya pura, Indonesia

e-ma il: 1pa tmawa tiha san@gma il.com, 2selvia na .yunita .ax@gmail.com, 3rosiya ti.tha mrin@yahoo.com, 4elvispa wa n09@gma il.com

Diajukan: 21 Agustus 2020; Direvisi: 28 Maret 2021; Diterima: 31 Maret 2021

Abstrak

Dosen merupakan pendidik profesional den gan tugas utama yaitu mentransformasikan, mengembangkan ilmu pengetahuan serta menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi. Untuk mendapatkan calon dosen yang berkualitas diperlukan seleksi penerimaan dosen. Pada proses pemilihan calon dosen ada beberapa kriteria yang dilengkapi untuk melakukan penilaian calon dosen dan apabila kriteria tersebut tidak terpenuhi maka calon dosen dinyatakan tidak diterima. Proses seleksi penerimaan calon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura dilakukan secara konvensional saja selama ini yaitu dengan mengumpulkan berkas-berkas persyaratan setelah itu akan diseleksi manual oleh bagian SDM sehingga tidak efektif dan menimbulkan ketidakakuratan dalam pengambilan keputusan seleksi penerimaa n calon dosen. Dengan penggunaan metode AHP dapat memberikan solusi terhadap kriteria yang menjadi prioritas karena adanya perbandingan terhadap masing -masing kriteria. Sistem ini berbasis web dengan antarmuka yang sederhana hingga mudah dipahami pengguna. Calon dosen yang diterima berjumlah 3 alternatif dari 6 alternatif yang mengikuti seleksi yaitu Aderiani W Rank 1, Lidiya W Rank 2, dan Ainul Y Rank 3. Hasil dari implementasi metode AHP pada seleksi penerimaan calon dosen, ditemukan prioritasi kriteria yang tertinggi yaitu kriteria Micro Teaching sebesar 30,9% dan yang terendah adalah Wawancara dengan persentase sebesar 8,04%. Sehingga memberikan solusi kepada bagian SDM untuk memprioritaskan kriteria Micro Teaching dalam penerimaan calon dosen.

Kata kunci: Kriteria, Seleksi Penerimaan_Dosen, AHP.

Abstract

Lecturers are professional educators with the main task of transforming, developing knowledge and carrying out the Tri Dharma of higher education. To get qualified prospective lecturers, a lecturer admission selection is required. In the process of selecting prospective lecturers, there are several criteria that are equipped to evaluate prospective lecturers and if these criteria are not met, the prospective lecturers are declared not accepted. The selection process for admitting prospective lecturers at STIMIK Sepuluh Nopember Jayapura has been carried out conventionally so far, namely by collecting the required documents after which it will be manually selected by the HR depart ment so that it is ineffective and causes inaccuracy in the decision making for the selection of prospective lecturers. Using the AHP method can provide a solution to the priority criteria because of the comparison of each criterion. This system is web -based with a simple interface that makes it easy for users to understand. Candidates for lecturers who were accepted were 3 out of 6 alternatives that took part in the selection, namely Aderiani W Rank 1, Lidiya W Rank 2, and Ainul Y Rank 3. The results of th e implementation of the AHP method in the selection of prospective lecturers, it was found that the highest priority criteria were Micro Teaching criteria of 30.9% and the lowest was interviews with a percentage of 8.04%. So that it provides a solution to the HR department to prioritize Micro Teaching criteria in the a cceptance of prospective lecturers.

Keywords: Kriteria, Achieving_Lecturer_Assessment, AHP.

1. Pendahuluan

Da ri ta hun ke ta hun jumlah lulusa n bera sal da ri pergurua n tinggi da la m maupun lua r negeri dengan jenja ng pendidika n sa rjana sela lu meningka t demikia n juga denga n lowonga n untuk lulusa n sa rjana terbuka

(2)

sa nga t lua s, ta pi ma sih sa ja ba nyak sa rjana yang sulit menda patkan pekerja an. Seba ga i sekola h tinggi IT ya ng seda ng berkemba ng di Kota Ja ya pura STIMIK Sepuluh Nopember berkomitmen untuk menja dikan ma ha siswa nya sebaga i lulusa n terba ik di bida ng IT a ga r bisa bersa ing denga n lulusa n Sa rja na da ri Pergurua n Tinggi la innya . Untuk mewujudka n hal ini diperluka n tena ga pendidik ya ng a hli serta fa silita s ya ng mema dai da n terintegra si denga n dunia kerja .

Pa da proses seleksi ca lon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura yang dila kukan secara konvensiona l ya itu memasukkan berkas da n di seleksi ma nua l oleh ba gia n SDM. Ha l ini juga menimbulkan ketida ka kuratan da la m penga mbila n keputusan seleksi penerima a n ca lon dosen. Sa la h sa tu kenda la pada seleksi ca lon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura ya itu la manya proses pengola ha n da ta dan subjektivita s da ri keputusa n ya ng dia mbil dika rena kan nila i da ri ma sing-ma sing ca lon ha mpir sama. Da mpa k ya ng muncul juga a da la h la manya proses penga mbila n keputusan untuk penerima an calon dosen. Penulis merekomenda sikan model da lam penga mbila n keputusan yang diguna kan a gar da la m penga mbilan keputusa n tepa t dan a kurat.

Pemodela n sua tu pendukung keputusa n ha rus dapat menunjang da n mendukun g berba ga i a ktivitas penga mbila n keputusan yang meliputi bebera pa bagia n seperti perta ma menganalisis ma sa la h sistem, kedua menga ntisipa si kea da an ya ng a ka n da ta ng, ketiga penyusuna n a lterna tif, keempa t memba ndingkan a lterna tif, kelima penca pa ian ha sil ya n g idea l, keena m mengimplementa si model. Bentuk -bentuk penga mbila n keputusa n dibua t sedemikia n rupa a ga r untuk setia p ba sis model, penga mbil a ta u penentu keputusa n da pat memilih ukura n a ta u pa rameter seca ra mandiri terha da p model ya ng diguna ka n, tahapan a ta u a lgoritma ya ng a kan dija lani oleh proses permodela n ya ng bersa ngkuta n melalui komponen dia log[1]. Untuk mera nca ng sistem pendukung keputusa n ini mema nfaatkan metode AHP, ka rena AHP dia ngga p ma mpu memberika n informasi ya ng lebih a kura t di ba ndingka n metode ya ng la in, sela in itu pa da metode AHP da la m prosesnya dila kuka n sua tu perba ndinga n berpa sa ngan a nta ra sebua h kriteria da n kriteria ma upun a lterna tif [2].

Berda sa rka n perma sa la han mengena i ketida k a kuratan proses penga mbila n keputusa n untuk penerima a n ca lon dosen maka penulis mengimplementa sikan metode AHP ke da la m seleksi penerimaan dosen. Pendeka ta n denga n metode AHP bisa diguna ka n untuk menila i kua lita s ca lon dosen, oleh pihak ma na jemen berda sarkan kriteria -kriteria ya ng tela h ditentukan [1]. Menurut Lili Ta nti, da la m penelitia nnya ya itu metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ya ng da pa t la ngsung diguna ka n untuk mengukur kinerja pega wa i da la m perusa haan sesua i denga n urutan dari priorita s bebe ra pa kriteria . Sehingga da pa t membantu da la m proses pengola ha n data dan da pat memperbaiki kekura ngan misa lnya kesa lahan pada perhitungan pa da penya jia n la pora n [2]. Penelitia n sela njutnya mengguna kan metode AHP terha da p pemiliha n produk a sura nsi ha sil da ri penelitia n ini berupa prototype sistem pendukung keputusa n [3]. Penelitia n mengguna ka n metode AHP seba ga i pembobotan untuk menyeleksi penerima a n bea siswa dengan mema nfaatkan lima kriteria ya ng diguna ka n sekola h tinggi seba ga i da sa r penerima a n bea siswa [4]. Oleh Meiliya ni metode AHP diguna ka n juga pa da sistem informa si penerima a n ma ha siswa ba ru a ga r menda patkan keputusan ya ng terba ik [5]. Penelitia n berikutnya dila kuka n oleh Za ena l Mustofa tentang penila ia n kinerja ka rya wa n untuk, denga n metode AHP meringa nka n tuga s sta f dala m pendataan ka ryawan da n kepa la divisi pa da penila ia n kinerja [6].

Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) da pa t diguna ka n menyelesa ika n perma sa lahan multikriteria ya ng sa nga t kompleks menja di sebua h bentuk hiera rki. Ma sa la h ya ng kompleks a ta u rumit da pa t dia rtika n dan dipa hami ba hwa kriteria da ri ma sa la h tersebut begitu ba nya k (multi kriteria ),struktur ma sa la h juga belum jela s, ketida kpastia n pendapat da ri penga mbil keputusa n, penga mbil keputusa n lebih da ri sa tu ora ng, serta ketida ka kura tan da ta ya ng tersedia . Menurut Sa a ty, hiera rki merupa ka n suatu ga mba ra n dari sua tu perma salahan yang kompleks a tau rumit da la m sebua h struktur multi level, dimula i da ri level perta ma ia la h tujua n, sela njutnya level fa ktor, kriteria , sub kriteria , da n seterusnya ke ba wah hingga level tera khir da ri a lterna tif. Denga n hiera rki, sebua h ma sa la h ya ng kompleks da n rumit dapat diura ika n ke da la m ba gia n a ta u kelompoknya ya ng sela njutnya dia tur menja di sua tu bentuk hiera rki sehingga perma sa la han a kan terliha t lebih terstruktur da n sistema tis [5]. Teknik ini menghitung priorita s ya ng memenuhi sya ra t da ri sera ngka ia n a lterna tif ya ng dib erika n pa da ska la berda sa rkan penila ia n da ri pembua t keputusa n. Proses ini meneka nkan pentingnya penila ia n intuitif da ri pembua t keputusa n dan konsistensi da la m perba ndinga n a lterna tif da la m proses penga mbila n keputusa n. Skibniewski da n Chao mengemuka kan bahwa kekuatan pendekatan ini a da la h ba hwa ia menga tur fa ktor-faktor ya ng nya ta dan tida k berwujud da la m ca ra ya ng sistema tis da n mena warkan solusi ya ng terstruktur da n sederha na untuk ma sa la h penga mbila n keputusa n [7]. Pendeka ta n berba sis AHP tela h menja di sa nga t populer terutama ka rena la ngka h implementasi ya ng sederha na da n sistema tis.

Pemodela n da la m penerima an dosen mengguna kan metode AHP ya ng penulis bua t merupakan solusi da ri perma sa la han untuk menga mbil keputusa n, ka rena denga n a danya sua tu metode perhitungan

(3)

ma ka ha sil perhitunga n da pa t diguna ka n seba ga i a cua n da la m menga mbil keputusa n. Pemodela n ini berba sis web denga n a nta rmuka yang sederha na hingga muda h dipa hami pengguna , k riteria -kriteria dalam penerima a n dosen dida pat dari Kua lifika si, Micro Teaching, Soft Skills, Tes Tulis, da n Wa wa ncara . Output da ri penera pa n model mengguna ka n metode AHP berupa rekomenda si ca lon dosen denga n peringka t tertinggi a ga r menja di dosen di STIMI K Sepuluh Nopember Ja ya pura .

Penelitia n ini bertujua n untuk menentukan uruta n kriteria ca lon dosen ya ng menja di priorita s dan ba gia n SDM denga n cepa t da n mudah membuat keputusan ca lon dosen ya ng denga n ha sil peringka t 1,2, da n peringka t 3 di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura. Seka ligus menera pka n metode AHP untuk penga mbila n keputusa n da la m seleksi penerima a n dosen di STIMIK Sepuluh Nope mber Ja ya pura . Ha sil da ri penelitia n ini sela in menda patkan ra ngking ca lon dosen teta pi juga menda patkan priorita s uta ma dari kriteria ya ng menja di pertimba nga n utama terha dap penerima an ca lon dosen.

2. Metode Penelitian 2.1. Sistem yang Berjalan

Untuk menerima ca lon dosen, ba gia n SDM sering ka li menga nda lkan intuisinya da la m proses seleksi ca lon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya p ura dila kukan secara manual denga n memasukkan da ta pa da Microsoft Excel. Penerima a n calon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura , kendala yang diha da pi oleh pergurua n tinggi di a nta ranya la manya proses seleksi. Da la m penga mbila n keputusa n sering terja di subjektivita s ya ng tinggi ka rena kemampuan beberapa ca lon dosen ya ng ha mpir sa ma . Ha l ini dapat menja di sua tu kelema han pa da proses seleksi ca lon dosen untuk menja di dosen teta p . Sela in itu penentuan ca lon dosen juga mempertimba ngkan bebera pa kriteria ya ng mendukung proses seleksi.

2.2. Usulan Perbaikan Sistem

Usula n perba ika n sistem a da la h perba ikan da ri sistem ya ng tela h a da , denga n a danya sistem yang diusulka n da pa t meningka tkan kinerja da n mengura ngi subjektifita s pa da proses seleksi ca lon dosen. Da ri a na lisis ya ng tela h dila kuka n dibutuhkan sebuah metode ya ng ba ik da la m menyeleksi ca lon dosen. Metode ya ng dipilih da la m proses seleksi ca lon dosen a da la h metode AHP.

2.3. Alternatif serta Kriteria yang Dibutuhkan

Da ta kriteria diperoleh berda sa rka n a tura n ya ng diteta pka n oleh ba gia n SDM meliputi Tes Tulis, Micro Teaching, Wa wa nca ra , Kua lifika si, da n Soft Skills. Da ta a lterna tif meliputi ya itu a lumni ya ng memenuhi kriteria di lingkunga n STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura.

2.4. Struktur Hierarki Metode AHP

Struktur hiera rki denga n mengguna ka n metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk ha sil penila ia n da la m ra ngka mela kukan proses penerima a n ca lon dosen. Struktur hiera rki ditunjukka n pa da Ga mbar 1.

Seleksi Pemilihan Calon Dosen

Kualifikas i Micro

Teaching Soft Skill Tes Tulis Wawancara

Aderiani W Ainul Y Sapta Setiadi M.Rajab Lidya W Amrin Aderiani W Ainul Y Sapta Setiadi M.Rajab Lidya W Amrin Aderiani W Ainul Y Sapta Setiadi M.Rajab Lidya W Amrin Aderiani W Ainul Y Sapta Setiadi M.Rajab Lidya W Amrin Aderiani W Ainul Y Sapta Setiadi M.Rajab Lidya W Amrin

(4)

2.5. Metode AHP

Analytic Hierarchy Process (AHP) merupa kan sa la h sa tu bentuk keputusan komprehensif dengan mempertimba ngkan ha l ya ng bersifa t kua lita tif ma upun kua ntita tif. Ca ra a ta u metode penga mbilan keputusa n denga n AHP pa da ha kikatnya berusa ha tida k memperliha tkan semua kekura nga n da ri model sebelumnya . Metode ini juga memungkinka n pa da struktur sebua h sistem da n lingkunga n ke dalam komponen sa ling berhubunga n dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur da n menga tur dampak da ri komponen kesa la han sistem [8]. AHP juga merupa kan sa la h sa tu metode a ta u model ya ng bisa diguna ka n untuk mengatasi ka sus seleksi ca lon dosen. Ha sil lua ra n da ri AHP a da la h priorita s da ri a lterna tif ya ng tela h diseleksi da n menja di piliha n. Ha sil da ri priorita s ya ng di berika n ke m a sing-ma sing a lterna tif diguna ka n untuk mendapatkan a lternatif terba ik [9]. Pa da ga mba r 2 dijela ska n uruta n-urutan ta hapan pada metode.

Ga mba r 2. Uruta n Ta ha pa n Metode AHP

Bebera pa la ngka h-la ngkah perhitunga n AHP di a nta ranya seba gai berikut [1]:

a . Pembentuka n hiera rki denga n menentukan tujuan terlebih da hulu, kemudia n sub -sub tujua n, kriteria da n a lterna tif ya ng diseleksi.

b. Pembobota n kriteria , di ma na tia p-tia p kriteria diba ndingka n untuk mendapatkan konsistensi. c. Perhitunga n bobot ya ng a pa bila consistensi ratio < 0,1 ma ka kriteria tersebut dia ngga p konsisten . d. Sela njutnya perhitunga n bobot da ri ma sing-ma sing a lterna tif.

e. Tera khir menda patkan priorita s da ri solusi berupa pemeringka ta n da ri a lterna tif.

Berikut ini Ta bel 1 ya itu nila i serta definisi a nta ra ska la perba ndinga n Sa aty ya ng dija ba rkan: Ta bel 1. Ska la penila ia n perba ndinga n berpa sa ngan.

Tingkat Kepentingan Definisi Keterangan

1 Sama penting Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama.

3 Sedikit lebih penting Pengalaman serta penilaian sangat memihak satu elemen jika dibandingkan dengan pasangannya

5 Lebih penting Satu elemen sangat disukai dan secara praktis dominasinya sangat nyata, dibandingkan dengan elemen pasangannya.

7 Sangat penting

Satu elemen terbukti sangat disukai maupun secara praktis dominasinya sangat jelas atau tampak, dibandingkan dengan elemen pasangannya.

9 Mutlak lebih penting Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai jika dibandingkan dengan pasangannya yang lain, pada keyakinan tertinggi. 2,4,6,8 Nilai-nilai perbandingan yang berdekatan antara dua nilai Diberikan apabila terdapat keraguan penilaian antara dua tingkat kepentingan yang saling berdekatan. Kebalikan Jika untuk aktivitas I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j mempunyai nilai

kebalikannya bila dibandingkan dengan i

Consistency ratio dijela ska n pa da Ta bel 2 untuk menghitung konsistensi da ri memba ndingkan ma triks berpa sa nga n.

Ta bel 2. Nila i konsistensi ratio.

Ukuran Matriks 1,2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

CI 0.0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59 2.6. Kebutuhan Fungsional

Ada pun kebutuhan fungsiona l pa da seleksi p emiliha n ca lon dosen di STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura a dalah sistem memungkinka n untuk memberika n informasi terha da p ha sil penila ia n ca lon dosen ya ng dikelola oleh ba gia n SDM.

2.7. Blok Diagram

Berikut ini blok dia gra m pa da seleksi pemiliha n ca lon dosen berda sa rka n ha sil penila ia n ya ng mema nfaatkan metode AHP denga n la ngka h-la ngka h yang da pat diliha t pa da Ga mbar 3.

Pembentukan Hirarki Pembobotan Kriteria Perhitungan Bobot Perhitungan Bobot Alternatif Prioritas Solusi

(5)

Input Proses Output

- Goal Perhitungan hasil penilaian calon dosen terhadap seleksi penerimaan calon dosen

Hasil berupa penerimaan calon dosen

- Kriteria - Alternatif

Ga mba r 3. Blok dia gra m seleksi pemiliha n ca lon dosen.

Ga mba r 3 blok dia gra m seleksi pemiliha n ca lon dosen menjela ska n a da 3 ta hapan utama ya ng di bua t ya itu input, proses, da n output. Pa da ta hapan input terdapat data Goal, Kriteria , da n Alterna tif ya ng di ma na setia p kriteria memiliki bobot ma sing-ma sing pa da seleksi pemiliha n ca lon dosen. Input-a n ini menja di a cua n da la m menila i ma sing-ma sing ca lon dosen. Kemudia n ke ta ha p sela njutnya ya itu Proses ya itu denga n mema nfaatkan metode AHP mela kuka n perhitunga n ha sil penila ia n ca lon dosen. Ha sil a khir da ri ta ha pan proses merupa kan output ya ng dita mpilka n berupa nila i ra ngking da ri penila ia n ca lon dosen STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura.

3. Hasil dan Pembahasan

Pemodela n da la m seleksi penerima a n dosen memba has Perhitunga n AHP, Struktur Hiera rki, Ma triks Perba ndinga n Anta r Kriteria da n tera khir ha sil da ri penelitia n ya ng suda h diimplementa sikan ke da la m web.

3.1. Perhitungan AHP

Ada pun kriteria ya ng diguna ka n seba nyak 5 kriteria da n 6 ca lon dosen seba ga i a lterna tif ya ng diguna ka n pa da seleksi pemiliha n ca lon dosen di lingkunga n STI MIK Sepuluh Nopember Ja ya pura. Model AHP merupa ka n model ya ng meliba tka n kriteria bera ga m da la m penga mbila n keputusa n. Ha l ini di guna ka n pa da bida ng ekonomi, pendidika n, politik da n teruta ma pa da sistem informa si [10]. Denga n itu AHP dinila i cocok untuk menentuka n penerima an dosen teta p ka rena da pat mempertimbangka n banyak fa ktor juga memba ntu untuk meneta pkan bobot pa da setia p fa ktor denga n efeknya ma sing -ma sing. Penila ia n ya ng diguna ka n seba ga i kriteria meliputi Tes Tulis, Micro Teaching, Wa wa nca ra , Kua lifika si, da n Soft Skill. Da ta a lterna tif meliputi ya itu a lumni ya ng memenuhi persya ra ta n di lingkunga n STIMIK Sepuluh Nopember Ja ya pura.

Pa da pembobotan a tau Eigen da la m perhitunga n bobot kriteria ya itu mena mpilka n bobot semua kriteria da ri ha sil ska la penila ia n perba ndinga n berpasanga n mengguna kan ta bel 1. Pembobota n a tau Eigen diliha t pa da ta bel 3, semua kriteria da la m perba ndiinga n kriteria untuk seleksi ca lon dosen.

Ta bel 3. Pembobota n/Eigen kriteria . No Kriteria Kualifikasi Micro

Teaching Soft Skill Tes Tulis Wawancara Jumlah Baris Eigen

1 Kualifikasi 0,3000 0,3158 0,2927 0,2400 0,2500 1,3985 0,2797 2 Micro Teaching 0,3000 0,3158 0,4390 0,2400 0,2500 1,5448 0,3090 3 Soft Skill 0,1500 0,1053 0,1463 0,3600 0,1667 0,9283 0,1857 4 Tes Tulis 0,1500 0,1579 0,0488 0,1200 0,2500 0,7267 0,1453 5 Wawancara 0,1000 0,1053 0,0732 0,0400 0,0833 0,4018 0,0804 Jumlah 1 1 1 1 1 5 1

Ha sil Eigen ya ng dida pa tkan pada masing-ma sing kriteria kemudia n di cek konsistensinya yang a pa bila Consistency Ratio < 0,1 ma ka Eigen tersebut dinya ta kan konsisten. Ha sil da ri Consistency Ratio pa da seleksi penerima a n ca lon dosen dinya ta kan konsisten denga n ha sil 0.0643 da n ditujuka n pa da Tabel 4.

Ta bel 4. Consistency Ratio (CR) No Kriteria Kualifikasi Micro

Teaching Soft Skill Tes Tulis Wawancara Jumlah Baris

Jumlah baris/Eigen 1 Kualifikasi 0,2797 0,3090 0,3713 0,2907 0,2411 1,4917 5,3333 2 Micro Teaching 0,2797 0,3090 0,5570 0,2907 0,2411 1,6774 5,4290 3 Soft Skill 0,1398 0,1030 0,1857 0,4360 0,1607 1,0252 5,5221 4 Tes Tulis 0,1398 0,1545 0,0619 0,1453 0,2411 0,7426 5,1096 5 Wawancara 0,0932 0,1030 0,0928 0,0484 0,0804 0,4178 5,2001 λmaks 5,3188 CI 0,0797 CR 0,0643

(6)

Consistensy Index (CI) : CI = (5.3188−5) 5−1 CI = 0.0797 Consistency Ratio (CR): CR = 0,0797 1.24 CR = 0.0643

Besa ra n da ri Consistency Ratio pa da ma triks perba ndinga n berpa sa nga n a dala h 0.0643 yang a rtinya memenuhi sya ra t ka rena kura ng da ri 0.1.

Untuk menca ri pemeringka ta n pa da seleksi ca lon dosen dila kuka n perba ndinga n bobot kriteria da ri ma sing-ma sing ca lon dosen kemudia n menghitung composite weight untuk menda patkan ha sil pemeringka ta n pa da Ta bel 5.

Ta bel 5. Ha sil pemeringka ta n da ri Composite Weight.

No Calon Dosen Kualifikasi

Micro Teaching

Soft

Skill Tes Tulis Wawancara Total Rank

0,2797 0,3090 0,1857 0,1453 0,0804 1 Aderiani W 0,2815 0,2634 0,1953 0,2588 0,2425 0,2535 1 2 Ainul Y 0,2096 0,1682 0,2351 0,2815 0,2211 0,2129 3 3 Lidiya W 0,2493 0,2337 0,2315 0,1677 0,1778 0,2236 2 4 M. Rajab 0,1013 0,1052 0,1163 0,1021 0,1294 0,1077 5 5 Sapta Setiadi 0,0831 0,1560 0,1393 0,1105 0,1516 0,1256 4 6 Amrin 0,0752 0,0734 0,0825 0,0795 0,0777 0,0768 6

1. Composite Weight Adria ni W

= (0.2797*0.2815)+(0.3090*0.2634)+(0.1857*0.1953)+(0.1453*0.2588)+(0.0804*0.2425) = 0.2535

2. Composite Weight Ainul Y

= (0.2797*0.2096)+(0.3090*0.1682)+(0.1857*0.2351)+(0.1453*0.2815)+(0.0804*0.2211) = 0.2129

3. Composite Weight Lidya W

= (0.2797*0.2493)+(0.3090*0.2337)+(0.1857*0.2315)+(0.1453*0.1677)+(0.0804*0.1778) = 0.2236

4. Composite Weight M. Ra ja b

= (0.2797*0.1013)+(0.3090*0.1052)+(0.1857*0.1163)+(0.1453*0.1021)+(0.0804*0.1294) = 0.1077

5. Composite Weight Sa pta Setia di

= (0.2797*0.0831)+(0.3090*0.1560)+(0.18 57*0.1393)+(0.1453*0.1105)+(0.0804*0.1516) = 0.1256

6. Composite Weight Amrin

= (0.2797*0.0752)+(0.3090*0.0734)+(0.1857*0.0825)+(0.1453*0.0795)+(0.0804*0.0777) = 0.0768

Berda sa rka n hasil pemeringka ta n seleksi penerima a n dosen ya ng diterima seba ga i dosen Rank 1 Aderia ni W, Rank 2 Lidiya W, da n Rank 3 Ainul Ya qin.

3.2. Hasil dan Implementasi

Berikut ini merupa kan ha sil implementa si da ri struktur hiera rki, ma triks perba ndinga n a ntar kriteria , ma triks perba ndinga n pembobotan hiera rki untuk kriteria denga n a lterna tif, ha sil seleksi ma ha siswa untuk menentukan ca lon dosen ya ng terpilih.

(7)

3.3. Struktur Hierarki

Struktur hiera rki da ri goal seleksi penerima a n ca lon dosen kemudia n menentukan kriteria ya ng diguna ka n da la m seleksi penerima a n ca lon dosen da la m penila ia n ditunjukkan pa da Ga mbar 4.

Ga mba r 4. Kriteria -kriteria penila ia n.

Struktur hiera rki da ri goal seleksi penerima a n ca lon dosen kemudia n menentukan kriteria ya ng diguna ka n da la m seleksi penerima a n ca lon dosen. Alterna tif -a lterna tif a ta u ca lon dosen ya ng digunakan da la m penila ia n ditunjukkan pa da Ga mbar 5.

Ga mba r 5. Da ta ca lon dosen.

Pa da Ga mba r 5 menjela ska n kode CD01 a da lah Ca lon Dosen 01 a ta s na ma Aderia ni W, CD02 a da la h Calon Dosen 02 a tas na ma Ainul Y, CD03 a da la h Ca lon Dosen 03 a tas nama Lidiya W, CD04 a dalah Ca lon Dosen 04 a ta s na ma M. Ra ja b, CD05 a da la h Ca lon Dosen 05 a ta s na ma Sa pta Setia di, da n tera khir CD06 a da la h Ca lon Dosen 06 a ta s na ma Amrin .

3.3.1. Matriks Perbandingan antar Kriteria

Ana lisis pa da nila i perba ndinga n a nta r kriteria mengguna ka n ma triks perba ndinga n a ntar kriteria da pa t diliha t pa da Ga mbar 6. Ada pun cek konsistensi untuk mengeta hui nila i konsistensi ratio ≤ 0.1.

(8)

Ga mba r 6. Perba ndinga n kriteria .

Setela h mela kuka n perba ndinga n a nta r kriteria , Ga mba r 7 menunjukkan nila i da ri ha sil memba ndingkan kriteria .

Ga mba r 7. Nila i ha sil memba ndingka n kriteria . 3.3.2. Hasil Penelitian

Da ri seluruh seleksi penerima a n ca lon dosen yang dila kukan terhadap 5 kriteria denga n 6 a lternatif (ca lon dosen) ma ka diperoleh ha sil priorita s seleksi penerima a n ca lon dosen berda sarkan perhitungan pada Ta bel 5 ya ng diliha t pa da Ga mbar 8.

(9)

Ga mba r 8. Uruta n peringka t (priorita s) seleksi penerima a n ca lon dosen.

Berda sa rka n ha sil penelitia n mengguna ka n implementa si metode AHP, dima na untuk menda patkan priorita s kriteria perlu a da nya perba ndinga n terha da p ma sing-ma sing kriteria sehingga diperoleh priorita s da ri kriteria ya ng tertinggi ya itu kriteria terha da p Micro Teaching sebesa r 30,9% dan ya ng terenda h a dala h Wa wancara denga n persentase sebesa r 8,04%. Hal ini da pa t memberika n pengetahuan terha da p ba gia n SDM da n ca lon dosen untuk meningka tka n kebutuha n kriteria ma na ya ng akan diuta ma kan. Sehingga pa da penelitia n ini ya ng menda pat uruta n peringka t 1, 2, da n 3 a da la h ca lon dosen ya ng a ka n diputuska n oleh ba gia n SDM.

4. Kesimpulan

Da ri ha sil penelitia n da pa t diketa hui pembobotan kriteria -kriteria da la m seleksi penerima a n dosen dida pa t da ri Kua lifika si 27,97%, Micro Teaching 30,9%, Soft Skill 18,57%, Tes Tulis 14,53%, dan Wa wa nca ra 8,04%. Serta dosen yang diterima berjumla h 3 alt erna tif da ri 6 a lterna tif yang mengikuti seleksi ya itu Aderia ni W Rank 1, Lidiya W Rank 2, da n Ainul Y Rank 3. Denga n mengimplementa sika n metode AHP pa da seleksi penerima a n ca lon dosen, ditemuka n priorita si kriteria ya ng tertinggi ya itu kriteria terha da p Micro Tea ching sebesa r 30,9% da n ya ng terenda h a da la h Wa wa ncara denga n persentase sebesar 8,04%. Sehingga memberika n solusi kepa da ba gia n SDM untuk mempriorita ska n kriteria Micro Teaching da la m penerima a n ca lon dosen. Pemodela n da la m penerima an dosen denga n metode AHP ya ng penulis bua t merupa kan solusi da ri perma sa la han da la m penga mbila n keputusa n, ka rena denga n a da nya suatu metode perhitunga n ma ka ha sil da ri perhitunga n da pa t dija dikan tola k ukur da lam penga mbila n keputusan. Pemodela n ini berba sis web denga n a nta rmuka ya ng sederha na hingga muda h dipa hami pengguna . Daftar Pustaka

[1] A. Arifin, J. D. Raharjo, and A. Darmadi, “Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process,” J. Sisfotek Glob., vol. 5, no. 1, 2015.

[2] L. Tanti, “Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi,” Citec J., vol. 2, no. 2354–5771, pp. 244–255, 2015.

[3] W. S. Prasetya, . K., and H. Al Fatta, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asura nsi Studi Kasus : PT Commonwealth Life Pontianak,” Sisfotenika, vol. 8, no. 1, p. 105, 2018, doi: 10.30700/jst.v8i1.182.

[4] P. Hasan, E. Utami, S. Yunita, E. Pawan, and Kaharuddin, “Selection of scholarship acceptance using AHP a nd TOPSIS methods,” 2019 Int. Conf. Inf. Commun. Technol. ICOIACT 2019 , pp. 920–925, 2019, doi: 10.1109/ICOIACT46704.2019.8938533.

[5] M. B. Ginting, “Penerapan Metode AHP dalam Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Berba sis Web pa da STT Poliprofesi Meda n,” Eksplora Inform., vol. 3, no. 2, pp. 171–180, 2014, [Online]. Ava ila ble: https://eksplora .stikom -bali.a c.id/index.php/eksplora /article/view/46/32. [6] Z. Mustofa, A. A. Kuncoro, and R. A. Prasetyo, “Karyawan Dengan Metode Analytic Hierarchy

Process ( Ahp ),” vol. 13, no. 1, pp. 116–120, 2020.

[7] M. J. Skibniewski and L. Chao, “Evaluation of Advanced Construction Technology with AH P Method,” J. Constr. Eng. Manag., vol. 118, no. 3, pp. 577–593, Sep. 1992, doi:

(10)

10.1061/(ASCE)0733-9364(1992)118:3(577).

[8] A. Sasongko, I. F. Astuti, and S. Maharani, “Pemilihan Karyawan Baru Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process),” Inform. Mulawarman J. Ilm. Ilmu Komput., vol. 12, no. 2, p. 88, 2017, doi: 10.30872/jim.v12i2.650.

[9] P. Ha sa n, A. D. Wierfi, a nd F. E. Neno, “Sistem Pendukung Keputusa n Pemiliha n Suplier Ha sil Ta ni Ga ba h Mengguna ka n Metode AHP Decision Support System Selection of Gra in Fa rming Suppliers Using AHP Method,” Sisfotenika, vol. 9, no. 2, pp. 180–191, 2019.

[10] J. Ha nim, Ha fiza h, Ra hmadoni, “DETERMINATION OF LECTURER RECEPTION USING ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP),” J. Appl. Eng. Technol. Sci., vol. 1(2), no. 2, pp. 136–141, 2020.

Referensi

Dokumen terkait

liter/detik merupakan pompa utama yang digunakan sebagai penghisap air yang terdapat pada bangunan penangkap air ( intake ) yang digunakan oleh PDAM Tirta. Siak

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai pembentukan model estimasi inflasi dengan menggunakan

Masalah yang berkaitan dengan konsumsi pangan dan gizi seperti tingkat pendapatan, ketersediaan pangan setempat, teknologi, tingkat pengetahuan, kesadaran masyarakat mengenai

Jika ada orang yang pada masa kehidupan ini tidak dapat Xiulian, maka ketika dia tahu prinsip permukaan dari Fa ini, dia niscaya akan menjadi seorang manusia yang

French fries hasil kombinasi varietas Krespo, perendaman dalam CaCl 2 0,5% dan penggunaan maltodekstrin sebagai edible coating memiliki tekstur mendekati agak renyah,

30 SENIN 4 Gedung E Lantai III E-10 AC S1 Ekonomi Pembangunan EKU1414 EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA 3 Prof.Dr. INDUSTRIAL

Analog gaya geser baut untuk beton bertulang-plat pada lentur positif seperti pada gambar 2.8, maka gaya yang dihasilkan oleh plat harus mampu ditransfer oleh konektor geser..

Urutan faktor yang paling mempengaruhi siswa SMA Swasta dalam pemilihan Perguruan Tinggi sama dengan urutan faktor yang ber- pengaruh untuk semua SMA, yaitu faktor