• Tidak ada hasil yang ditemukan

KKN Sebagai Bentuk Partitisipasi Perguruan Tinggi Dalam Mensukseskan SLRT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KKN Sebagai Bentuk Partitisipasi Perguruan Tinggi Dalam Mensukseskan SLRT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KKN Sebagai Bentuk Partitisipasi Perguruan Tinggi Dalam Mensukseskan SLRT

(Studi Kasus : KKN Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Di Desa Gintung Tangerang, Banten) Suci Ratnawati, MTI Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Salah satu penunjang utama kemajuan suatu bangsa adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif. Dengan kualitas dan kemampuan yang mumpuni, masyarakat akan mampu mengembangkan segala kemampuan yang mereka miliki menjadi hal yang bernilai dan bermanfaat, bagi diri mereka sendiri maupun bagi lingkungan disekitar mereka. Maka dibutuhkan suatu sarana untuk mengembangkan SDM. Kuliah Kerja Nyata atau KKN sebagai program yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah menjadi sarana dalam mewujudkan hal tersebut. Program-program yang digulirkan dalam KKN menjadi sarana dalam ikut serta mensukseskan program Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) dari Kementerian Sosial. Dalam menentukan program-program digunakan Metode Analisa SWOT. Dengan analisa tersebut akan dihasilkan program-program yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Sedangkan dalam implementasi program menggunakan Metode Intervensi Sosial. Program-program yang dihasilkan dengan analisa SWOT diantaranya adalah Program Gintung Belajar Kaligrafi, Program English Day dan Arabic Day, Program Gintung Membaca, Program Mengajar Buta Aksara, Program Pelatihan Daur Ulang Perca Program Pelatihan E-Commerce dan Pelatihan Pengelolaan Website, Program Gintung Mengaji, Program Ahad Bersih, Program PHBS dan Penyuluhan Sikat Gigi, Program Pengadaan Tong Sampah. Dengan dijalankannya program tersebut

memberikan dampak positif bagi masyarakat. Salah satunya terbukanya wawasan tentang kewirausahaan. Kata Kunci : SLRT, Kementerian Sosial, KKN, Perguruan Tinggi I. PENDAHULUAN Pemerintah sebagai penanggung jawab pengentasan kemiskinan telah melakukan beberapa program yang sampai saat ini telah berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang cukup signifikan. Akan tetapi tanggung jawab tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab mutlakmpemerintah. Masyarakat khususnya perguruan tinggi sebagai lembaga yang mendidik anak bangsa berkewajiban pula mendidik mahasiswa untuk peduli dengan permasalahan kemiskinan. Program Kuliah Kerja Nyata adalah salah satu bentuk implementasi dari kewajiban tersebut. Selain itu KKN bisa menjadi salah satu channel/saluran dalam rangka membantu pemerintah mensukseskan program Sistem Layanan Rujukan Terpadu. Karen KKN adalah program yang dijalan setiap tahun oleh perguruan tinggi, sehingga kegaitan-kegiatan yang dijalankan dalam program KKN bisa menjangkau beberapa wilayah dan berksinambungan. II. STUDI LITERATUR Kuliah Kerja Nyata Pengabdian ke masyarakat merupakan suatu bentuk penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa yang mana berkolaborasi dengan dosen . “Pembangunan Masyarakat” dengan “Pemberdayaan Masyarakat” serta “Pengembangan Masyarakat” pada dasarnya serupa atau setara. Perkembangan teori pembangunan itu di mulai dari praktek, yaitu kebutuhan yang dirasakan di dalam masyarakat terutama

(2)

dalam situasi sosial yang dihadapi di dalam negara-negara yang menghadapi perubahan sosial yang cepat. Pendapat diatas sejalan dengan perubahan peristilahan yang digunakan oleh pemerintah khususnya di negara kita yang pada awalnya menggunakan istilah “Pembangunan Masyarakat Desa”

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat desa. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Analisa SWOT

T adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis [3]. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey[1]., yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Gambar 1. Matrik SWOT Metode Intervensi Sosial [3]

Metode intervensi sosial dapat diartikan sebagai suatu cara atau strategi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, komunitas) untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya, maksudnya adalah setiap masyarakat harus mampu berperan sesuai dengan statusnya di dalam masyarakat. Yang mana status tersebut harus di akui oleh lingkungan dan status tersebut tidak melewati batasan-batasan norma yang ada.

Dengan adanya metode intervensi sosial ini, diharapkan ketika melakukan penelitian terhadap objek penelitian dan menemukan kendala ataupun hambatan dapat menjadikan metode yang dipilih ini sebagai alternatif untuk menyelesaikan permasalahan. Dari metode yang dipilih ini, diharapkan akan ditemukan solusi atas permasalahan dari objek yang diteliti. Dalam menggunakan metode ini seorang praktisi kesejahteraan sosial harus memiliki tiga buaj bekal yaitu Knowledge(Pengetahuan), Skill(Ketrampilan) dan Value(Nilai)

(3)

III. METODE PENELITIAN Untuk melakukan penelitian diperlukan langkah sebagai berikut : 1. Untuk pengumpulan data dalam rangka menidentifikasi permasalah dilakukan dengan wawancara kepada aparatur kecamatan dan desa yang menjadi obyek penelitian 2. Melakukan analisa SWOT untuk menidentifikasi program-prgram apa saja yang dibutuhkan oleh obyek penelitian 3. Mengimplementasikan program dengan menggunakan metode intervensi sosial. IV. HASIL PEMBAHASAN Profil Desa Gintung

Desa Gintung di Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah 387.675 Ha. Berada di koordinat bujur 106.557211 dan koordinat lintang 6.10038 di ketinggian 85 m di atas permukaan laut. Memiliki penghasil buah kelapa, terdapat juga kebun kelapa dengan hasil tangkapan ikan patin, lele, dan gurame dan juga memiliki hasil ternak puyuh memiliki juga produksi pangan yaitu sawi, padi, dan sawah. Berikut di bawah ini adalah table letak geografis dan dasa gintung. Batas wilayah Desa Gintung di sebelah utara Desa Rawa Kidang, sebelah selatan Desa Suka Sari, sebelah timur Desa Kosambi, sebelah barat Desa Buaran Jati. Di Desa Gintung terdapat 3 TK, 2 SD, 2 SMP, 1 SMA. Analisa SWOT Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan terhadap beberapa permasalahan dan potensi yang ada , maka di dapat beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dimiliki Desa Gintung serta mahasiswa sebagai pelaksana KKN. Dari identifikasi tersebut, kami analisis menggunakan analisi SWOT (Strength Weaknes Opportunities Threats) agar kami mudah mengetahui hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal (kekuatan dan kelemahan) terhadap unsur-unsur eksternal (peluang dan ancaman). Analisa SWOT di Desa Gintung dapat dilihat dari keempat tabel di bawah ini. Tabel 1. Matrik Analisa SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) • Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan. • Adanya semangat untuk

belajar diluar keterbatasan. • Adanya dukunagan dari

Bapak dan Ibu Kepala Desa, TKQ Al SIdro, PAUD Kartini, SDN Gintung 2, Ibu PKK RW 03

• Sarana dan prasarana sekolah kurang memadai. • Lokasi sekolah-sekolah,

hanya terpusat di RW tertentu.

• Ketersediaan buku pelajaran yang kurang memadai

(4)

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) • Adanya mahasiswa KKN yang

membantu sebagai tenaga pengajar.

• Adanya bantuan pengadaan taman baca.

• Adanya dosen pembimbing yang bersedia menjadi donatur buku untuk proram taman baca di Desa Gintung.

• Menjadi tenaga pengajar sebagai upaya membantu para guru TKQ dan PAUD • Memberikan pengajaran dengan kegiatan dan metode yang lebih menarik • Mengadakan taman baca • Memberikan fasilitas penunjang pembelajaran

THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

• Kemajuan tekonologi yang todak linier dengan perkembangan SDM

• Hiburan rakyat yang kurang mendidik

• Memberikan pemahaman mengenai upaya pemanfaatan teknologi yang baik dan benar

• Memberikan saran kepada aparatur desa agar dapat memilah hiburan rakyat yang sesuai dengan usia audiens

• Memberikan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar

• Meningkatkan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pendiidikan Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut: 1. Program Gintung Belajar Kaligrafi 2. Program English Day dan Arabic Day 3. Program Gintung Membaca 4. Program Mengajar Buta Aksara Tabel 2. Matrik Analisa SWOT Bidang Ekonomi Matrik SWOT 02. BIDANG EKONOMI Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

• Adanya lahan pertanian di Desa Gintung

• Adanya koneksi internet yang memadai • Minimnya inovasi pengembangan perekonomian • Kurangnya SDM terutama pemuda, yang lebih memilih bekerja di luar Desa Gintung • Minimnya sarana dan

prasarana pengembangan perekonomian di bidang ekonomi kreatif

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) • Adanya mahasiswa KKN yang

memberikan inovasi baru untuk pengembangan perekonomian masyarakat • Mengembangkan potensi desa yang sudah ada • Membangung website desa • Memperkenalkan metode pemasaran modern

(5)

Tabel 3. Matrik Analisa SWOT Bidang Keagamaan/Sosial Tabel 4. Matrik Analisa SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT 04. BIDANG LINGKUNGAN STRENGTHS (S) WEAKNESS (W) • Memberikan pelatihan pengoperasian website desa sebagai sarana pemasaran • Memanfaatkan website desa untuk membantu UKM memasarkan produknya

THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

• Banyaknya produk-produk dari daerah lain

• Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk asli buatan desa • Memberikan pelatihan industry kreatif • Memberikan pelatihan kewirausahaan Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut: 1. Program Pelatihan Daur Ulang Perca 2. Program Pelatihan E-Commerce dan Pelatihan Pengelolaan Website Matrik SWOT 03. BIDANG KEAGAMAAN Internal Eksternal STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

• Adanya kesadaran yang tinggi akan pentingnya pendidikan agama

• Adanya rumah ibadah yang memadai

• Adanya kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan

• Kurangnya tenaga pengajar khusus agama

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) • Adanya mahasiswa yang

membantu sebagai tenaga pengajar

• Memnafaatkan sarana dan prasarana yang sudah ada • Mengadakan pihak mushola

untuk membuat kegiatan pendidikan agama

• Mengadakan kegiatan mengaji dnegan jumlah pengajar yang memadai • Memberikan fasilitas

pelaksanaan kegiatan keagamaan

THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

• Pengaruh globalisasi yang

berkembang pesat • Memberikan edukasi kepada warga tentang bagaimana memilah informasi yang bermanfaat dan tidak menyesatkan

• Memberikan pengajaran mengenai agama kepda warga khususnya anak-anak

Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut: 1. Program Gintung Mengaji

(6)

Internal

Eksternal

• Adanya peran aktif ibu-ibu PKK

• Adanya dukungan aparatur desa

• Minimnya kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan • Minimnya sarana

pembuangan sampah • Kebiasaan membuang

sampah sembarangan

OPPORTUNITIES (O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) • Adanya mahasiswa KKN yang

membantu dalam kegaitan penyadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan

• Melakukan kerja sama dengan ibu-ibu PKK dan aparatur desa untuk melaksanakan program kebersihan lingkungan

• Pemberian bantuan sarana penunjang kebersihan lingkungan

• Memberikan pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat

THREATHS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

• Kondisi lingkungan tempat tinggal warga yang dekat tempat pembuangan akhir sampah

• Membaerikan edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan

• Melakukan kegiatan yang dapat memberikan kesadaran atas pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-program sebagai berikut: 1. Program Ahad Bersih 2. Program PHBS dan Penyuluhan Sikat Gigi 3. Program Pengadaan Tong Sampah Dari hasil analisa SWOT diatas disusunlah program untuk masing-masing bidang yang sesuai dengan profil Desa Gintung. Dengan menggunakan metode intervensi sosial maka mahasiswa sebagai pelaksana dari KKN terlibat langsung dalam setiap pelaksanaan program yang dibuat. V. KESIMPULAN Dari hasil identifikasi masalah dan pembahasan diatas bisa kita ketahui ada 4 pokok permasalahan yaitu pendidikan, lingkungan, social dan ekonomi. Dengan menggunakan analisa SWOT dapat disusun program-program sesuai dengan permasalahan yang ada dan potensi serta sumber daya yang ada di Desa Gintung. Implementasi program menggunakan metode intervensi sosial , mahasiwa terlibat langsung dengan pelaksanaan program sehingga pelaksanaan program lebih optimal dan adanya keterikatan mahasiswa dengan masyarakat setempat. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] Albert Humphrey adalah pemimpin proyek riset pada universitas Stanford pada tahun 1969an dan tahun 1970an dengan menggunakan data dari perusahaan Fortune 500 (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)

[2] Dian Setyawati, Pengantar Metode Intervensi Sosial, dikutip dari

https://cintarakyatindonesia.wordpress.com/2010/09/12/pengantar-metode-intervensi-sosial/ pada 8 September 2016.

(7)

[3] Prof. Dr. Ir Marimin, M.sc., Tehnik Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. 2004, Jakarta: PT. Gresindo

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan karies dilakukan berdasarkan pemeriksaan objektif, menunjukkan sampel umur 10 tahun berjumlah 22 anak, dengan total gigi geraham pertama permanen dalam

Dengan melihat rata –rata efektivitas pajak restoran Kabupaten Bojonegoro yang melebihi 100 % atau rata–rata sebesar 149 % setiap tahunnya, hal ini menunjukkan bahwa

Ke!amilan menyebaban sediit peruba!an pada sistem pernapasan% arena uterus yang membesar dapat mendorong dia'ragma dan paru e atas serta sisa udara dalam paru urang% namun

The writer found out some result of the research in An Analysis of Students’ Ability in Writing Business Letter at the Second Semester of the Eleventh Grade of SMK

Penerapan gaya kepemimpinan dari kepala sekolah dasar di daerah terpencil, yaitu (1) gaya partisipasi digunakan dalam kegiatan yang berkaitan langsung dengan tugas

Untuk kelas yang mengguna- kan model pembelajaran konven- sional indikator paling tinggi yang dicapai oleh peserta didik juga pada indikator (2), yaitu sebesar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol di Desa Timbuolo dengan kriteria objektif kategori tinggi banyak terdapat

1.4.3 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan