• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOGRAFI PESISIR DAN KELAUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOGRAFI PESISIR DAN KELAUTAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

GEOGRAFI PESISIR DAN KELAUTAN

Dokumen ini adalah hak milik intelektual Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan tidak boleh dikopi atau digunakan untuk keperluan komersial atau tujuan lain baik seluruhnya atau sebagian tanpa ijin dari Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Nomor Dokumen : …/DA-FKIP/RPS/2016 Mulai Berlaku : 01 MEI 2016

Revisi : 0

Nomor Distribusi : Master

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

GEOGRAFI PESISIR DAN KELAUTAN

Dibuat oleh :

Dosen Pengampu MK

Agus Sugiarto, M.Pd

1 Agustus 2016

Diperiksa oleh :

Ketua PS Pendidikan Geografi

Drs. Budiman Tampubolon, M. Si

NIP. 195901041987031003

1 Agustus 2016

Disetujui oleh :

Dekan FKIP Univ Tanjungpura

Dr. H. Martono NIP.196803161994031014

1 Agustus 2016

(3)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

1. Nama Progam Studi : Pendidikan Geografi

2. Nama Mata Kuliah : Geografi Pesisir dan Kelautan

3. Kode/SKS : KPG 112 / 2 SKS

4. Semester : Genap/ 6

5. Nama Dosen Pengampu : Agus Sugiarto, M.Pd

6. Deskripsi Singkat Matakuliah:

Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia (61.000 km). Kita juga memiliki wilayah laut yang sangat luas di mana terdapat tiga macam wilayah perairan berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional, yaitu perairan laut teritonial, zone ekonomi eksklusif (ZEE), dan landas kontinen. Sehingga wajar apabila sekarang ini wilayah pesisir dan laut Indonesia merupakan sasaran dan harapan baru dalam memenuhi kesejahteraan rakyatnya.

Beralihnya pemanfaatan SDA pesisir dan laut tidak hanya didasarkan pada alasan kekayaan SDA tersebut yang kita miliki. Melainkan ada alasan lain dimana sepanjang dasawarsa terakhir ini, pengelolaan sumberdaya di darat telah menimbulkan degradasi lahan, hutan, dan air serta kerusakan lingkungan yang mengancam kelestariannya. Bukan mustahil, apabila ke depan wilayah pesisir dan laut Indonesia juga akan mengalami nasib sama seperti di darat, karena pengelolaannya yang kurang baik. Gejala-gejala ke arah sana, sesungguhnya sudah mulai nampak saat ini. Kasus di Teluk Buyat, penambangan pasir di Riau, pendangkalan Sagaraanakan, dan sebagainya merupakan bukti-bukti yang dapat kita saksikan sebagai bentuk kerusakan lingkungan di wilayah pesisir dan laut.

Pada bab ini, kalian mempelajari tentang permasalahan lingkungan biogeofisik lain, yaitu di wilayah pesisir dan laut. Hal ini sangat penting untuk dipahami, mengingat berbagai permasalahan kerusakan lingkungan di wilayah ini akibat tingkat ekstraksi yang berlebihan dan tidak memperhatikan aspek keberlanjutan, telah menimbulkan ancaman kerugian ekologi.

Pantai (shore atau beach, dalam bahasa Inggris) adalah kenampakan alam yang menjadi batas antara wilayah yang bersifat daratan dengan wilayah yang bersifat lautan.

(4)

Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat surut hingga arah ke daratan sampai batas paling jauh gelombang atau ombak menjangkau daratan. Tempat pertemuan antara air laut dengan daratan tadi dinamakan dengan garis pantai (shore line). Garis pantai ini setiap saat berubah-ubah sesuai dengan perubahan pasang-surut air laut. Bentuk pantai ada yang landai dan ada pula yang terjal (cliff). Sedangkan pantai yang berpasir disebut gisik (sand beach) dan pantai yang berlumpur disebut (mud beaach). Sementara pesisir adalah suatu wilayah yang lebih luas dari pada pantai. Wilayahnya mencakup wilayah daratan yang masih mendapat pengaruh laut (pasang-surut, suara deburan ombak, rembesan air laut di daratan) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh dari darat (aliran air sungai dan sedimentasi dari darat). Menurut Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL), batas wilayah pesisir ialah daerah yang masih ada pengaruh kegiatan bahari dan sejauh konsentrasi permukiman nelayan. Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya.

Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3.45%). Laut merupakan bagian dari samudera. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas. Laut dapat diklasifikasikan menurut karakteristiknya masing-masing. Berdasarkan kedalamannya laut dikelompokan kedalam empat zone, yaitu:

1. Zona litoral adalah wilayah laut yang pada saat terjadinya pasang naik tertutup oleh air laut dan ketika air laut surut wilayah ni menjadi kering. Zona ini sering disebut sebagai wilayah pasang surut.

2. Zona neritik adalah wilayah laut mulai zona pasang surut sampai kedalaman 200 meter. Zona ini merupakan tempat terkonsentrasinya biota laut, terutama berbagai jenis ikan. Zona neritik sering disebut wilayah laut dangkal.

3. Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan lereng benua yang tenggelam didasar samudra. Kedalaman zona ini berkisar di atas 200 meter - 2000 meter.

4. Zona abisial adalah wilayah laut yang merupakan wilayah dasar samudra. Kedalamannya di atas 2000 meter dan jenis biota yang ada pada zona ini terbatas.

Laut banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai sumber bahan makanan dan mineral. Di tepian laut terdapat ekosistem pantai yang merupakan tatanan sebuah kesatuan lingkungan pantai secara utuh dengan segenap unsur

(5)

lingkungan hidup yang mempengaruhinya. Ekosistem pantai memiliki arti penting sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis biota laut, tanaman bakau (mangrove) dan juga sebagai sarana pelestarian pantai dari ancaman abrasi air laut. Wilayah pesisir dan Lautan Indonesia juga kaya akan bahan tambang dan mineral, seperti minyak dan gas, timah, biji besi, bauksit dan pasir kwarsa. Wilayah pesisir dan lautan termasuk prioritas utama untuk pusat pengembangan industri pariwisata.

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjut di Jurusan Pendidikan Geografi, S1, yang mengkaji tentang Batasan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir, Kekasaan SUmber Daya Pesisir, Isu dan Masalah Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir.

7. Capaian Pembelajaran

Setelah berpartisipasi secara aktif dalam proses perkuliahan Evaluasi Sumber Daya Lahan, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan:

a. Menganalisis kajian materi yang meliputi Batasan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir, Kekhasaan Sumber Daya Pesisir, Isu dan Masalah Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir.

b. Mengembangkan sikap mental mahasiswa yang baik dan memiliki pengetahuan, keterampilan sosial maupun intelektual.

c. Menumbuhkan dan membangun sikap kritis dan konstruktif serta tanggap terhadap isu-isu permasalahan yang terjadi di permukaan bumi.

8. Materi pembelajaran

Bahan kajian untuk memperoleh capaian pembelajaran matakuliah yang telah dirumuskan adalah sebagai berikut:

a. Batasan dan Pengelolaan Wilayah Pesisir, b. Kekhasaan Sumber Daya Pesisir,

c. Isu dan Masalah Pengelolaan Wilayah Pesisir dan d. Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir.

(6)

9. Implementasi Kegiatan Pembelajaran Mingguan:

Kegiatan pembelajaran mingguan diimplementasikan sesuai dengan bahan kajian yang telah disusun tersebut di atas. Pemilihan metode pembelajaran didasarkan pada keprihatinan hasil penelitian Bank Dunia tentang Pemetaan Internasional yang menunjukkan bahwa: (1) minat baca anak-anak Indonesia (termasuk didalamnya mahasiswa) adalah 1:1000; (2) sebanyaknya 76% anak-anak Indonesia tidak mencapai ”Level Dua” yaitu level minimal untuk keluar dari Low Achiever; (3) dunia kerja, dunia usaha, dan dunia industri pada umumnya menuntut kemampuan pegawainya bekerja secara kolaboratif dalam tim, sayangnya sebagian besar lulusan perguruan tinggi belum memiliki kemampuan itu secara baik. Atas dasar hasil penelitian Bank Dunia itu, metode pembelajaran matakuliah Geografi Pesisir dan Kelautan menggunakan metode-metode yang memfasilitasi mahasiswa untuk bergairah memburu berbagai imformasi (hunting information), berlatih mengembangkan bekerjasama secara kolaboratif dalam tim daripada tugas-tugas individual, dan pembahasan kasus-kasus nyata. Adapun implementasi kegiatan pembelajaran mingguan dilaksanakan dalam bentuk:

a. Ceramah/ ekspositori, b. Presentasi dan diskusi, c. Tanya jawab,

d. Penugasan.

Rincian implementasi kegiatan pembelajaran mingguan adalah sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:

(7)

Minggu ke/ Waktu

Capaian akhir tiap tahap pembelajaran

Bahan kajian Kegiatan pembelajaran

Metode/ bentuk pembelaja ran Media pembelaja

ran Indikator Penilaian

Cara Assessment Sumber Referensi/ Rujukan 1,2 (4x50 menit) Pengantar Geografi Pesisir dan Kelautan Kontrak Kuliah dan Pengantar Geografi Pesisir dan Kelautan Pendahuluan: • Dosen memberikan salam (kegiatan rutin) • Dosen menanyakan

kabar mahasiswa. • Mahasiswa menanggapi

pertanyaan dari dosen

Penyajian:

• Dosen memberikan deskripsi singkat terkait definisi mata kuliah Geografi Pesisir serta manfaat dan tahapan pengembangan evaluasi lahan

• Dosen bersama

mahasiswa menentukan kontrak kuliah yang berupa aturan dalam perkuliahan serta bentuk-bentuk penugasan.

1. Penjelasan syarat mengikuti UTS & UAS: Kehadiran perkuliahan 75 %, 2. Bagi yang tidak ikut

UTS akan diberikan

Diskusi Laptop,

LCD, internet

• Kemampuan

mendeskripsikan esensi

mata kuliah Geografi

pesisir dan Kelautan

• Rubrik diskusi • Portofolio • La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut • Undang-undang RI No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan • Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air

(8)

tugas tambahan, 3. Mahasiswa

menyelesaikan tugas merangkum

(individual) & tugas menganalisis (kelompok) yang diberikan oleh dosen. 4. Penilaian pada

proses & hasil (tugas individu & kelompok pada tulisan dan lisan/presentasi, UTS, UAS). 5. Penetapan deadline tugas individu 6. Jika nilai tidak

dikumpulkan pada waktu yg ditetapkan, maka akan dikurangi poinnya sesuai dengan jumlah keterlambatan.

Penutup:

• Dosen menyimpulkan pengantar kuliah yang disampaikan • Dosen menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil • Internet

(9)

3,4,5 (6x50 menit) Mahasiswa menjelaskan batasan dan Pengelolaan wilayah pesisir • Batasan wilayah pesisir • Pengelolaan wilayah pesisir terpadu • Maksud dan tujuan program pengelolaan wilayah pesisir • Manfaat pengelolaan wilayah pesisir Pendahuluan: • Dosen memberikan

salam (kegiatan rutin)

• Dosen menanyakan

kabar mahasiswa. • Mahasiswa menanggapi

pertanyaan dari dosen

Penyajian:

• Dosen menjelaskan secara umum mengenai bahan kajian.

• Mahasiswa bertanya mengenai bahan kajian yang belum dipahami. • Dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok. • Dosen memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. • Mahasiswa mencari

bahan atau literatur di perpustakaan fakultas, perpusatakaan

universitas dan perpustakaan daerah. • Setelah mendapatkan bahan atau literatur yang dicari,

masing-Diskusi Laptop, LCD, internet • Kemampuan mendeskripsikan Batasan wilayah pesisir • Kemampuan menjelaskan tentang Pengelolaan wilayah pesisir terpadu • Kemampuan mengungkapkan

Maksud dan tujuan program pengelolaan wilayah pesisir • Kemampuan mengidentifikasi Manfaat pengelolaan wilayah pesisir • Rubrik diskusi • Portofolio • La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut • Undang-undang RI No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan • Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang

(10)

masing kelompok melakukan diskusi. • Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, kemudian kelompok secara bergiliran melakukan presentasi hasil diskusi. • Setelah semua kelompok presentasi, dosen bersama dengan mahasiswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup: • Dosen melakukan evaluasi dengan memberikan post test atau tugas. • Dosen menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil • Internet 6,7,8 (6x50 menit) Mahasiswa mampu mengidentifikasi Kekayaan Sumberdaya Pesisir • Mangrove 1. Fungsi ekologis hutan mangrove: biologis dan fisik 2. Fungsi kimia hutan Pendahuluan: • Dosen memberikan salam (kegiatan rutin) • Dosen menanyakan

kabar mahasiswa. • Mahasiswa menanggapi

pertanyaan dari dosen

Penyajian: Ceramah, diskusi kelompok Laptop, LCD, internet • Kemampuan menjelaskan fungsi ekologis, fungsi kimia dan fungsi ekonomi hutan mangrove • Kemampuan Mendeskripsikan ekosistem padang lamun • Rubrik diskusi • Portofolio • La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut • Undang-undang

RI No. 32 tahun 2014 Tentang

(11)

mangrove 3. Fungsi ekonomi Hutan mangrove • Padang LamunCoral Reef 1. Terumbu Tepi (Fringing Reef) 2. Atol (Atoll) 3. Terumbu Penghalang (Barrier Reef) 4. Estuaria 5. Pantai (Berpasir) • Dosen menjelaskan secara umum mengenai bahan kajian.

• Mahasiswa bertanya mengenai bahan kajian yang belum dipahami. • Dosen menginstruksi

mahasiswa untuk membentuk kelompok. • Dosen memberikan

tugas pada masing-masing kelompok. • Masing-masing kelompok kemudian berdiskusi untuk menyelesaikan tugas. • Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, kemudian kelompok secara bergiliran melakukan presentasi hasil diskusi. • Setelah semua kelompok presentasi, dosen bersama dengan mahasiswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup: • Dosen melakukan evaluasi dengan • Kemampuan Mendeskripsikan Coral Reef (Terumbu Karang, Atol, Terumbu penghalang, estuaria dan pantai) Kelautan • Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah

(12)

memberikan post test atau tugas. • Dosen menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil • Internet 9 (2x50 menit)

Ujian Tengah Semester

10,11,12 (6x50 menit) Mahasiswa mampu mengidentifikasi isu dan masalah pengelolaan wilayah pesisir - Isu dan masalah pada skala global - Isu dan masalah pada skala kawasan regional - Isu dan masalah pada skala nasional - Isu dan masalah pada skala lokal - Isu dalam pembangunan sosial - Isu dalam konservasi ekologis - Isu dalam pembangunan ekonomi Pendahuluan: • Dosen memberikan

salam (kegiatan rutin)

• Dosen menanyakan

kabar mahasiswa. • Mahasiswa menanggapi

pertanyaan dari dosen

Penyajian:

• Dosen menjelaskan secara umum mengenai bahan kajian.

• Mahasiswa bertanya mengenai bahan kajian yang belum dipahami. • Dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok. • Dosen memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. Ceramah, diskusi kelompok Laptop, LCD, internet - Kemampuan mendeskripsikan Isu dan masalah pada skala global - Kemampuan

mendeskripsikan Isu dan masalah pada skala kawasan regional - Kemampuan

mendeskripsikan Isu dan masalah pada skala nasional - Kemampuan

mendeskripsikan Isu dan masalah pada skala lokal - Kemampuan mendeskripsikan Isu dalam pembangunan sosial - Kemampuan - Rubrik diskusi - Portofolio • La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut • Undang-undang RI No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan • Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem • Undang-Undang Republik Indonesia

(13)

- Isu dalam pembangunan administrasi

• Mahasiswa mencari bahan atau literatur di perpustakaan fakultas, perpusatakaan

universitas dan perpustakaan daerah. • Setelah mendapatkan bahan atau literatur yang dicari, masing-masing kelompok melakukan diskusi. • Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, kemudian kelompok secara bergiliran melakukan presentasi hasil diskusi. • Setelah semua kelompok presentasi, dosen bersama dengan mahasiswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup: • Dosen melakukan evaluasi dengan memberikan post test atau tugas. • Dosen menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. mendeskripsikan Isu dalam konservasi ekologis - Kemampuan mendeskripsikan Isu dalam pembangunan ekonomi - Kemampuan mendeskripsikan Isu dalam pembangunan administrasi Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil • Internet

(14)

13,14,15 (6 x 50 menit) Mahasiswa menganalisis kebijakan Pengelolan Wilayah Pesisir - Kepedulian atas pengelolaan pesisir - Implikasi undang-undang no.23 tahun 2004 - Perkembangan pengelolaan wilayah pesisir - Proses pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara terpadu - Prinsip dasar (asas) pengelolaan wilayah pesisir terpadu Pendahuluan: • Dosen memberikan

salam (kegiatan rutin)

• Dosen menanyakan

kabar mahasiswa. • Mahasiswa menanggapi

pertanyaan dari dosen

Penyajian:

• Dosen menjelaskan secara umum mengenai bahan kajian.

• Mahasiswa bertanya mengenai bahan kajian yang belum dipahami. • Dosen menginstruksikan kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok. • Dosen memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok. • Mahasiswa mencari

bahan atau literatur di perpustakaan fakultas, perpusatakaan

universitas dan perpustakaan daerah. • Setelah mendapatkan bahan atau literatur yang dicari,

masing-Ceramah, diskusi, tugas literatur (kelompok) Laptop, LCD, internet - Kemampuan melakukan kegiatan Kepedulian atas pengelolaan pesisir - Kemampuan meng-implikasikan undang-undang no.23 tahun 2004 pada

pengelolaan wilayah pesisir dan laut

- Kemampuan menjelaskan perkembangan pengelolaan wilayah pesisir - Kemampuan mendeskripsikan proses pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara terpadu

- Kemampian menjelaskan prinsip dasar (asas) pengelolaan wilayah pesisir terpadu - Rubrik Deskriptif - Portofolio • La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut • Undang-undang RI No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan • Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang

(15)

masing kelompok melakukan diskusi. • Setelah masing-masing kelompok berdiskusi, kemudian kelompok secara bergiliran melakukan presentasi hasil diskusi. • Setelah semua kelompok presentasi, dosen bersama dengan mahasiswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Penutup: • Dosen melakukan evaluasi dengan memberikan post test atau tugas. • Dosen menutup pertemuan dengan mengucapkan salam. Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil • Internet

16 Ujian Akhir Semester

10. Penilaian Keseluruhan

Penilaian hasil belajar mahasiswa didasarkan pada empat capaian pembelajaran yang meliputi: 1. Aktivitas (kehadiran) : 10%

(16)

2. Tugas Terstruktur : 20% 3. Ujian Tengah Semester : 30% 4. Ujian Akhir Semester : 40%

Adapun kategori penilaian hasil belajar mahasiswa adalah sebagai berikut: A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = 50 – 59 E = < 50 (gagal) BL = Belum Lengkap

(17)

11. Bahan, Sumber Informasi dan Referensi

• La Sara, 2014. Pengelolaan Wilayah Pesisir • Permasalahan lingkungan pesisir dan laut

• Undang-undang RI No. 32 tahun 2014 Tentang Kelautan

• Undang-undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem

• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air • Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor

27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(18)

FORMAT TUGAS

Petunjuk:

- Tugas Mandiri dan tugas kelompok dijelaskan oleh dosen. - Tugas mandiri dikumpulkan pada akhir perkuliahan.

- Tugas kelompok dikumpulkan pada minggu kedua setelah dosen memberikan instruksi tugas kelompok.

- Tugas kelompok literatur dikumpulkan seminggu setelah dosen memberikan instruksi tugas kelompok literatur.

Tugas Mandiri

Tugas mandiri berupa portofolio. Mahasiswa diharapkan membuat resume perkuliahan yang terdiri dari ringkasan dan refleksi perkuliahan mulai dari pertemuan minggu 1 hingga minggu 15 sesuai dengan form yang telah disediakan.

Tugas Kelompok

Tugas kelompok berupa makalah. Makalah dibuat sesuai dengan tema materi yang didapat oleh masing-masing kelompok kemudian makalah akan dipresentasikan di depan kelas.

1. Tujuan tugas: mahasiswa mampu menganalisis dan menyajikan hasil diskusi berupa makalah mengenai tema materi yang sudah dikerjakan.

2. Metode/ cara pengerjaan. Adapun beberapa ketentuan yang harus ditaati saat membuat makalah yaitu sesuai dengan gaya selingkung sistematika penulisan makalah FKIP Untan yang dapat dilihat di buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah FKIP Untan.

3. Kriteria Penilaian. Adapun kriteria penilaian tugas kelompok adalah sebagai berikut: a. Ketepatan sistematika penulisan

b. Ketepatan analisis isi makalah dengan materi

c. Kemampuan dalam menjelaskan materi pada saat presentasi d. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan pada saat presentasi

(19)

Tugas Kelompok Literatur

Tugas kelompok literatur merupakan tugas pencarian bahan atau literatur di perpustakaan fakultas, perpustakaan universitas dan perpustakaan daerah dan internet yang dilakukan secara kelompok. Pencarian bahan atau literatur kemudian didiskusikan oleh kelompok. Hasil pencarian bahan dan literatur serta hasil diskusi akan dijelaskan dalam sebuah presentasi di kelas.

(20)

RESUME PERKULIAHAN Nama : Kelas : Tanggal : Ringkasan Refleksi Paraf Dosen

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Meningkatkan Minat Baca Anak Menggunakan Metode Bercerita Pada Anak Kelompok B Di KB/TK Islam Bintang Kecil Gajahan Colomadu Karanganyar

UPAYA PENINGKATAN MINAT BACA MELALUI METODE BERCERITA STORY BOOK READING PADA ANAK KELOMPOK B.. TK KARANG INDRIYA KARANGASEM SURAKARTA TAHUN

minat baca melalui metode Story Book Reading pada anak kelompok B TK. Karang Indriya Karangasem Surakarta semester 2 tahun

Anak usia dini adalah masih dalam masa senang bermain, jadi untuk lebih meningkatkan minat baca tulis Al-Qur’an pada anak usia dini agar dikemas dengan metode

Metode BATIK (baca, tulis dan karya) dapat meningkatkan minat siswa dan mahasiswa untuk belajar bahasa Indonesia, dengan menggunakan dan mengenalkan budaya masayarakat

Skripsi berjudul “Peningkatan Minat Baca Anak Melalui Metode Bercerita Dengan Menggunakan Media Di Kelompok B4 Taman Kanak-kanak (TK) AL-Amien Kecamatan

Diduga minat baca anak di taman kanak-kanak dipengaruhi oleh faktor lain antara lain metode pengajaran, kemampuan membaca, kemampuan Berbahasa yang disesuaikan dengan

18 PENGARUH RUMAH BACA CERIA RBC AR-RAFIQ TERHADAP MINAT BACA ANAK DI DESA SUMAJA MAKMUR MELALUI METODE PEMBELAJARAN YANG INTERAKTIF Sandy Taufiqurrohman1 , Yanto, M.Hum., M.IP2,